Anda di halaman 1dari 24

KASUS 2.

PENELITIAN DENGAN 2SLS (TWO STAGES LEAST SQUARE /REGRESI


SIMULTAN)
a. Judul Penelitian : Efektivitas Keynesian Balance Of Payment Theory (KBT) dan
Monetary Approach To The Balance Of Payment Theory (MABP) Terhadap Cadangan
Devisa Dalam Menghadapi Fluktuasi Ekonomi Indonesia.’

b. Latar Belakang Masalah : Penelitian untuk menganalisis manakah yang lebih efektif
antara teori Keynesian atau teori Monetary terjadap cadangan devisa. Dimana teori
Keynesian berpendapat bahwa cadangan devisa tidak dapat mencapai keseimbangannya
sendiri harus ada intervensi atau kebijakan dari pemerintah, sedangankan teori Monetary
berpendapat bahwa cadangan devisa dapat mencapai keseimbangannya sendiri tanpa ada
intervensi atau kebijakan pemerintah. Disini akan mengetahui teori mana yang lebih
efektif untuk negara Indonesia yang cenderung negara berkembang. Haruskah cadangan
devisa tidak perlu ada intervensi dari pemerintah atau intervensi tersebut diperlukan
untuk cadangan devisa Indonesia.

c. Rumusan Masalah :

1) Manakah yang lebih efektif antara teori keynesian dan teori monetaris terhadap
cadangan devisa di Indonesia
2) Apakah kurs,tingkat suku bunga, PDB, kredit domestik dan inflasi berpengaruh
secara simultan terhadap cadangan devisa?
3) Apakah kurs, tingkat suku bunga, ekspor, dan cadangan devisa berpengaruh secara
simultan terhadap inflasi?

d. Kerangka Konseptual :
a. 2SLS (Two Stage Least Square) Dengan Model Analisis Simultan

Kurs

Cadangan devisa
Tingkat Suku
Bunga (SBI)

Produk Domestik
Bruto (PDB)
INFLASI
Hipotesis
Kredit Domestik

Ekspor
e. Hipotesis :
1) Teori Keynesian efektif terhadap cadangan devisa di Indonesia.
2) Kurs, tingkat suku bunga, Produk Domestik Bruto dan Kredit domestik dan inflasi
berpengaruh secara simultan terhadap cadangan devisa.
3) Kurs, tingkat suku bunga, ekspor dan cadangan devisa berpengaruh secara simultan
terhadap inflasi.

f. Pendekatan Penelitian : Pendekatan penelitian ini adalah penelitian asosiatif/kuantitatif.


Menurut Rusiadi (2013:14): Penelitian asosiatif/kuantitatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui derajat hubungan dan pola/bentuk pengaruh antar dua
variabel atau lebih, dimana dengan penelitian ini maka akan dibangun suatu teori yang
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

g. Definisi Operasional :
NO VARIABEL DEFINISI PENGUKURAN SKALA
1 Cadangan Devisa Alat pembayaran Milyar USD Rasio
internasional
2 Inflasi Tingkat kenaikan Persen Rasio
harga
3 Kurs Nilai tukar rupiah Rupiah Rasio
terhadap dollar
Amerika
4 Suku Bunga Sertifikat bank Persen Rasio
acuan bank-bank
umum yang
dikeluarkan oleh BI
5 Pruduk Domestik Total pendapatan Milyar rupiah Rasio
Bruto (PDB) masyarakat satu
tahun
6 Kredit Domestik suatu pinjaman Milyar rupiah Rasio
dengan suatu janji,
pembayaran akan
dilakukan pada
jangka waktu yang
telah disepakati
7 Ekspor Pengiriman barang Juta US$ Rasio
atau komoditas
keluar negeri

h. Jenis Data : Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berasal dari badan Pusat Statistik (BPS) pada www.bps.go.id dan Bank Indonesia pada
www.bi.go.id.
i. Teknik Pengumpulan Data : Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengancara studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mengolah
data dari informasi terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun
data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dan diolah dari
badan pusat statistik (BPS) dan Bank Indonesia dari tahun 2001-2015 (15 Tahun).

j. Model Analisis Data :


Model analisis yang digunakan adalah sistem persamaan simultan sebagai berikut:
LOG(CDEV)= C(10)+C(11)*LOG(KURS)+C(12)*LOG(SBI)+C(13)*LOG(PDB)+
C(14)*LOG(KD) +C(15)*LOG(INF) +  1

Dimana :
CDEV = Cadangan Devisa (Milyar US$)
INF = Inflasi (Persen)
KURS = Nilai Tukar Mata Uang (Rp/US$)
SBI = Suku Bunga Sertifikat Bank (Persen)
PDB = Produk Domestik Bruto (Milyar Rupiah)
KD = Kredit Domestik (Milyar Rupiah)
C(11), C(12), (13) = konstanta
α0-α3 = koefesien regresi
1 = term error

LOG(INF)= C(20)+C(21)*LOG(KURS)+C(22)*LOG(SBI)+C(23)*LOG(EKS)+C(24)

*LOG(CDEV) +  2

Dimana :
INF = Inflasi (Persen)
KURS = Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika
SBI = Suku Bunga Sertifikat Bank (persen)
EKS = Ekspor (Juta US$)
CDEV = Cadangan Devisa (Milyar US$)
C(21), C(22), (23), (24) = konstanta
α0,α1,-α3, = koefesien regresi
2 = term error

k. Pengolahan Data
1) Blok seluruh file data variabel lampiran data yang sudah ada :
TABULASI DATA ASLI

NO Tahun CDEV INF KURS SBI PDB KD EKS

1 2001 28007 10400 16.59 662724 56315


12.55 1440403

2 2002 32042 8940 12.93 707163 57154


10.03 1505217

3 2003 36299 8465 8.31 808569 61055


5.06 1577172

4 2004 36323 9290 7.43 948116 71579


6.40 1656517

5 2005 34727 9830 12.75 1140278 85653


17.11 1750815

6 2006 42589 9020 9.75 1402277 100792


6.60 1847127

7 2007 56923 9419 8 1729069 114098


6.59 1964327

8 2008 51642 10950 9.25 2046534 137016


11.06 2082457

9 2009 66108 9400 6.50 2318255 116506


2.78 2178851

10 2010 96210 8991 6.50 2809789 157774


6.96 2314459

11 2011 110126 9068 6 3465997 203489


3.79 2464677

12 2012 112784 9400 5.75 4237425 190018


4.30 2618139

13 2013 99390 12189 7.50 4897853 182550


8.38 2617655

14 2014 111865 12440 7.75 5555841 176292


8.36 2728272

15 2015 105934 13795 7.50 5993034 150252


3.35 2941951

% Point Milyar Milyar Juta


Milyar USD % Rp Rp USD
2) Aktifkan program Eviews, pilih File + New + Workfile….

3) Pilih Annual pada kotak frequency (jika data tahunan), ketik 2001 pada Start date dan
2015 pada End date + Ok

Catatan : pada kotak Frequency pilih Annual jika data dalam bentuk tahunan, jika data
perkuartal maka pilih Quarterly dan jika data dalam bentuk bulan maka pilih Monthly dan
seterusnya.
4) Klik Quick + Empty Group (Edit Series)

5) Pastekan data yang telah di copy tadi kedalam lembar kerja program Eviews ke kotak
samping awal Obs

6) Pilih Object + New Object


7) Pilih System pada kotak Type Of Object + 2SLS pada kotak Name For Object
8) Maka keluarlah kotak kerja System YCM

9) Isikkan rumus sebagai berikut :


LOG(CDEV)=C(10)+C(11)*LOG(KURS)+C(12)*LOG(SBI)+C(13)*LOG(PDB)+ C(14)
*LOG (KD) +C(15)*LOG(INF)
LOG(INF)= C(20)+C(21)*LOG(KURS)+C(22)*LOG(SBI)+C(23)*LOG(EKS)
+C(24)*LOG(CDEV)
Inst c kurs sbi pdb kd eks
10) Ketik kedua rumus persamaan kedalam kotak dialog Unlititled (perhatikan lambang
dengan benar).
11) Ketik inst (untuk instrument penyedia data variabel bebas) spasi + c (konstanta) spasi
ketik variabel bebas.
12) Klik Estimate + Two Stages Least Square+ Ok, maka akan keluar hasil dari regresi
simultan sebagai berikut :
l. Interpretasi Hasil :
Analisis Regresi Simultan :
Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel secara simultan dengan 2 persamaan dilakukan
dengan menggunakan model Two Stages Least Squares. Hasil estimasi sistem persamaan dengan
Two-Stages Least Square ditunjukkan pada tabel dibawah. Hasil output Eviews dapat dilihat
pada tabel berikut :
Hasil Persamaan Struktural CDEV dan INF dalam program Eviews :

System: KEL3
Estimation Method: Two-Stage Least Squares
Date: 10/25/17 Time: 21:20
Sample: 2001 2015
Included observations: 15
Total system (balanced) observations 30

Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C(10) 66.05191 47.11389 1.401963 0.1771


C(11) -1.311454 0.543634 -2.412381 0.0261
C(12) 0.252363 0.409848 0.615748 0.5454
C(13) -5.453246 4.487230 -1.215281 0.2391
C(14) 2.490478 1.385489 1.797544 0.0882
C(15) -0.185726 0.243835 -0.761689 0.4556
C(20) -5.665945 5.968686 -0.949278 0.3544
C(21) 0.046246 0.897551 0.051524 0.9594
C(22) 1.379549 0.639188 2.158284 0.0439
C(23) 1.179506 0.697873 1.690143 0.1073
C(24) -0.865704 0.751770 -1.151554 0.2638

Determinant residual covariance 0.000596

Equation: LOG(CDEV)=C(10)+C(11)*LOG(KURS)+C(12)*LOG(SBI)+C(13)
*LOG(PDB)+ C(14) *LOG (KD) +C(15)*LOG(INF)
Instruments: C KURS SBI PDB KD EKS
Observations: 15
R-squared 0.960918 Mean dependent var 11.00329
Adjusted R-squared 0.939205 S.D. dependent var 0.526824
S.E. of regression 0.129897 Sum squared resid 0.151859
Durbin-Watson stat 2.099058

Equation: LOG(INF)= C(20)+C(21)*LOG(KURS)+C(22)*LOG(SBI)+C(23)


*LOG(EKS)+C(24)*LOG(CDEV)
Instruments: C KURS SBI PDB KD EKS
Observations: 15
R-squared 0.706850 Mean dependent var 1.902698
Adjusted R-squared 0.589589 S.D. dependent var 0.510209
S.E. of regression 0.326857 Sum squared resid 1.068352
Durbin-Watson stat 2.570332
Berdasarkan hasil ouput persamaan struktural dapat diketahui adanya 2 persamaan. Berikut
masing-masing penjelasan dalam 2 persamaan.
1) Hasil uji persamaan 1 : Cadangan Devisa (CDEV)
Persamaan pertama adalah persamaan yang digunakan untuk mengetahui secara simultan
terhadap cadangan devisa dengan persamaan berikut:
LOG(CDEV)= C(10)+ C(11)*LOG(KURS)+C(12)*LOG(SBI)+C(13)*LOG(PDB)+
C(14) *LOG (KD) +C(15)*LOG(INF)
Berdasarkan persamaan tersebut hasil output dengan model Two Stages Least Squares,
sebagai berikut :
LOG(CDEV)= 66,050 – 1,311*LOG(KURS) + 0,252*LOG(SBI) - 5,453*LOG(PDB)
+ 2,490*LOG (KD) - 0,185*LOG(INF)
Probabilitas = 0,026LOG(KURS)**
0,545LOG(SBI)
0,239LOG(PDB)
0,088LOG(KD)*
0,455LOG(INF)

Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menunjukkan bahwa = 0,960922 yang bemakna
bahwa vaiabel kurs, tingkat suku bunga (SBI), PDB, Kredit Domestik (KD) dan Inflasi mampu
menjelaskan Cadangan Devisa (CDEV) sebesar 96,09% dan sisanya sebesar 3,91% cadangan
devisa dipengaruhi oleh variabel lain diluar estimasi dalam model.
Berdasakan hasil estimasi siperoleh nilai t-hitung, terdapat 2(dua) variabel secara siginifikan
yang sangat mempengaruhi vaiabel cadangan devisa yaitu kurs dan kredit domestik (KD) pada
alpha= 10 persen, nilai prob 0,02 < 0,10dan nilai prob kredit domestik (KD) 0,08 < 0,10
sehingga kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap cadangan devisa dan kredit domestik
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel cadangan devisa.
Pembahasan :
a) Koefisien KURS :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk kurs negatif 1,311
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap kurs sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami penurunan sebesar 1,311 persen.
b) Koefisien SBI :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk SBIpositif 0,252
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap SBI sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami peningkatan sebesar 0,252 persen.
c) Koefisien PDB :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk PDBnegatif 5,453
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap PDB sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami penurunan sebesar 5,453 persen.
d) Koefisien KD :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk KD positif 2,490
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap KD sebesar 1 persen maka cadangan
devisa akan mengalami peningkatan sebesar 2,490 persen.
e) Koefisien INF :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk INFnegatif 0,185
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap inflasi sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami penurunan sebesar 0,185 persen.

2) Hasil Uji Persamaan 2 : Inflasi (INF)


Persamaan kedua adalah persamaan yang digunakan untuk mengetahui secara simultan
terhadap variabel inflasi dengan persamaan berikut:
LOG(INF)= C(20)+C(21)*LOG(KURS)+C(22)*LOG(SBI)+C(23)*LOG(EKS)+
C(24)*LOG(CDEV)
Berdasarkan persamaan tersebut hasil output dengan model Two Stages Least Squares,
sebagai berikut :
LOG(INF) = -5,665 + 0,046*LOG(KURS) + 1,379*LOG(SBI) + 1,179*LOG(EKS) +
0,865*LOG(CDEV)
Probabilitas = 0,959LOG(KURS)
0,043LOG(SBI)*
0,107LOG(EKS)
0,263LOG(CDEV)

Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menunjukkan bahwa = 0,706850 yang bemakna
bahwa vaiabel kurs, tingkat suku bunga (SBI), Ekspor (EKS) dan cadangan devisa (CDEV)
mampu menjelaskan inflasi (INF) sebesar 70,6% dan sisanya sebesar 29,3% inflasi dipengaruhi
oleh variabel lain diluar estimasi dalam model.
Berdasakan hasil estimasi diperoleh nilai t-hitung, terdapat 1 (satu) variabel secara siginifikan
yang sangat mempengaruhi vaiabel inflasi yaitu tingkat suku bunga (SBI) pada alpha= 10 persen
nilai prob tingkat suku bunga (SBI) 0,04 < 0,10 sehingga tingkat suku bunga (SBI) berpengaruh
signifikan terhadap variabel inflasi.
Sedangkan 3 (tiga) variabel dinyatakan tidak signifikan mempengaruhi inflasi yaitu KURS,
ekspor (EKS) dan cadangan devisa (CDEV). Dengan nilai prob > dari nilai alpha 10 persen.
Dimana nilai prob kurs 0,95 > 0,10 dari nilai alpha, ekspor 0,10 = 0,10 dari nilai alpha,dan nilai
prob cadangan devisa 0,26 > 0,10 dari nilai alpha.
Pembahasan :
a) Koefisien KURS
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk kurs positif 0,004
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap kurs sebesar 1 persen maka inflasi
akan mengalami peningkatan sebesar 0,004 persen
b) Koefisien SBI
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk SBIpositif 1,379
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap SBI sebesar 1 persen maka inflasi
akan mengalami peningkatan sebesar 1,379 persen.
c) Koefisien EKSPOR (EKS)
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk ekspor positif 1.179
yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap ekspor sebesar 1 persen maka
inflasi akan mengalami peningkatan sebesar 1,179 persen.
d) Koefisien Cadangan Devisa (CDEV)
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk cadangan devisa
(CDEV) negatif 0,865 yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap CDEV
sebesar 1 persen maka inflasi akan mengalami penurunan sebesar 0,865 persen.

m. Uji Asumsi Klasik


a) Uji Normalitas
Cara aplikasi : Klik View + Residual Diagnostics + Normality Test + OK
Pada penelitian ini, untuk menguji normalitas data digunakan Uji Jarque Bera. Kriteria yang
digunakan adalah apabila nilai probabilitas Jarque-Bera (JB) test > alpha, maka data dikatakan
berdistribusi normal.

System Residual Normality Tests


Orthogonalization: Cholesky (Lutkepohl)
Null Hypothesis: residuals are multivariate normal
Date: 10/31/17 Time: 16:58
Sample: 2001 2015
Included observations: 15

Component Skewness Chi-sq df Prob.

1 -0.625601 0.978443 1 0.3226


2 -0.257460 0.165715 1 0.6839

Joint 1.144157 2 0.5644

Component Kurtosis Chi-sq df Prob.

1 3.324878 0.065966 1 0.7973


2 2.404801 0.221413 1 0.6380

Joint 0.287379 2 0.8662

Component Jarque-Bera df Prob.

1 1.044408 2 0.5932
2 0.387128 2 0.8240

Joint 1.431536 4 0.8387

Berdasarkan hasil normality test dapat diketahui bahwa nilai Jarque-Bera untuk persamaan
cadangan devisa yaitu 1,044 dan inflasi yaitu 0,387 > dari alpha (0,05). Begitu juga dengan nilai
probabilitas cadangan devisa sebesar 0,593 dan nilai probabilitas inflasi sebesar 0,824 > dari
alpha (0,05) jadi dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.
b) Uji Autokorelasi
Cara aplikasi : Klik View + Residual Diagnostics + Normality Test + OK

Untuk mendeteksi adatidaknya korelasi serial dalam model penelitian ini dilakukan Uji Residual
Diagnostics pada Portmanteau Autocorrelation Test. Asumsi uji autokorelasi terpenuhi apabila
nilai prob > 0,05 dan nilai Q-stat, Adj Q-stat > 0,05.

Berdasarkan hasil system Residual Portmanteau Tests for Autocorrelations diketahui bahwa nilai
Prob, nilai Q-stat dan nilai Adj Q-stat > 0,05 sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini
tidak memiliki efek autokorelasi.
System Residual Portmanteau Tests for Autocorrelations
Null Hypothesis: no residual autocorrelations up to lag h
Date: 10/31/17 Time: 17:02
Sample: 2001 2015
Included observations: 15

Lags Q-Stat Prob. Adj Q-Stat Prob. Df

1 2.542361 0.6371 2.723959 0.6050 4


2 6.542091 0.5867 7.339032 0.5005 8
3 9.546633 0.6557 11.09471 0.5208 12
4 11.78481 0.7587 14.14677 0.5878 16
5 14.26020 0.8171 17.85986 0.5966 20
6 15.19874 0.9148 19.42408 0.7290 24
7 18.39521 0.9158 25.41747 0.6050 28
8 19.40133 0.9609 27.57344 0.6903 32
9 22.67819 0.9590 35.76559 0.4797 36
10 22.81815 0.9867 36.18547 0.6427 40
11 22.92795 0.9964 36.59723 0.7782 44
12 23.11844 0.9991 37.54965 0.8613 48

*The test is valid only for lags larger than the System lag order.
df is degrees of freedom for (approximate) chi-square distribution

c) Uji Linearitas
Uji ini untuk melihat apakah spesifikasi linier yang ada dalam model dapat diterima atau
tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji linearitas dilihat dari uji Ramsey test.
Cara aplikasi : Blok Semua Variabel + Klik kanan + Open + as Equation + Ok
Lalu muncul lembar kerja Eviews sebagai berikut :

Kemudian Pada lembar kerja tersebut isilah persamaan sebagai berikut untuk melihat uji
linearitas untuk persamaan cadangan devisa : Cdev c kurs sbi pdb kd inf
Langkah selanjutnya yaitu : Klik View + Stability Diagnostics + Ramsey RESET Test + OK

Lalu akan muncul hasil dari Uji Linearitas untuk persamaan cadangan devisa sebagai berikut :
Ramsey RESET Test
Equation: UNTITLED
Specification: CDEV EKS INF KD KURS PDB SBI C
Omitted Variables: Squares of fitted values

Value df Probability
t-statistic 0.633757 7 0.5464
F-statistic 0.401648 (1, 7) 0.5464
Likelihood ratio 0.836888 1 0.3603

F-test summary:
Mean
Sum of Sq. df Squares
Test SSR 14324532 1 14324532
Restricted SSR 2.64E+08 8 32996915
Unrestricted SSR 2.50E+08 7 35664398
Unrestricted SSR 2.50E+08 7 35664398

LR test summary:
Value df
Restricted LogL -146.4089 8
Unrestricted LogL -145.9905 7

Unrestricted Test Equation:


Dependent Variable: CDEV
Method: Least Squares
Date: 10/31/17 Time: 17:13
Sample: 2001 2015
Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

EKS 0.126696 0.178022 0.711686 0.4997


INF -259.2325 814.0730 -0.318439 0.7594
KD 0.007956 0.016061 0.495389 0.6355
KURS -4.810340 6.200912 -0.775747 0.4633
PDB 0.013824 0.032427 0.426323 0.6827
SBI 472.3641 1636.146 0.288705 0.7812
C 35578.82 69400.05 0.512663 0.6240
FITTED^2 2.36E-06 3.73E-06 0.633757 0.5464

R-squared 0.984369 Mean dependent var 68064.60


Adjusted R-squared 0.968739 S.D. dependent var 33776.46
S.E. of regression 5971.968 Akaike info criterion 20.53207
Sum squared resid 2.50E+08 Schwarz criterion 20.90969
Log likelihood -145.9905 Hannan-Quinn criter. 20.52804
F-statistic 62.97691 Durbin-Watson stat 1.866662
Prob(F-statistic) 0.000009
Berdasarkan dari tabel hasil uji Ramsey test diatas dari persamaan cadangan devisa menunjukkan
bahwa nilai probabilitas F hitung sebesar 0,35 > 0.05 nilai alpha. sehingga asumsi linearitas telah
terpenuhi untuk persamaan cadangan devisa.
Selanjutnya Klik Estimation + isikan inf c kurs sbi eks cdev pada lembar kerja Eviews untuk
persamaan inflasi + Ok

Lalu muncul lah seperti berikut :

Dependent Variable: INF


Method: Least Squares
Date: 10/31/17 Time: 17:15
Sample: 2001 2015
Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -7.020552 5.249575 -1.337356 0.2107


KURS 0.000307 0.000530 0.578697 0.5756
SBI 1.043082 0.335631 3.107819 0.0111
EKS 8.23E-05 3.97E-05 2.071943 0.0651
CDEV -0.000117 6.64E-05 -1.759560 0.1090

R-squared 0.720969 Mean dependent var 7.554667


Adjusted R-squared 0.609357 S.D. dependent var 3.882162
S.E. of regression 2.426409 Akaike info criterion 4.871903
Sum squared resid 58.87460 Schwarz criterion 5.107920
Log likelihood -31.53927 Hannan-Quinn criter. 4.869389
F-statistic 6.459576 Durbin-Watson stat 2.483674
Prob(F-statistic) 0.007789

Agar muncul Uji linearitas untuk persamaan inflasi Klik View + Stability Diagnostics +
Ramsey RESET Test + OK

Hasil uji linearitas untuk persamaan variabel Inflasi sebagai berikut :

Dependent Variable: INF


Method: Least Squares
Date: 10/31/17 Time: 17:15
Sample: 2001 2015
Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -7.020552 5.249575 -1.337356 0.2107


KURS 0.000307 0.000530 0.578697 0.5756
SBI 1.043082 0.335631 3.107819 0.0111
EKS 8.23E-05 3.97E-05 2.071943 0.0651
CDEV -0.000117 6.64E-05 -1.759560 0.1090

R-squared 0.720969 Mean dependent var 7.554667


Adjusted R-squared 0.609357 S.D. dependent var 3.882162
S.E. of regression 2.426409 Akaike info criterion 4.871903
Sum squared resid 58.87460 Schwarz criterion 5.107920
Log likelihood -31.53927 Hannan-Quinn criter. 4.869389
F-statistic 6.459576 Durbin-Watson stat 2.483674
Prob(F-statistic) 0.007789

Berdasarkan dari tabel hasil uji Ramsey test diatas dari persamaan inflasi menunjukkan bahwa
nilai probabilitas F hitung sebesar 0,818 > 0.05 nilai alpha. sehingga asumsi linearitas telah
terpenuhi untuk persamaan inflasi.
Dapat disimpulkan bahwa dari persamaan untuk variabel cadangan devisa maupun persamaan
untuk variabel inflasi uji linearitas telah terpenuhi karena F hitung melebihi alpha (0,05).

d) Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melakukan uji korelasi partial yaitu dengan
membandingkan variabel Y dengan variabel X. Tahap-tahap uji Multikolinearitas yaitu
sebagai berikut :
Klik Estimate, buat persamaan dalam kotak (cdev c kurs sbi pdb kd inf) + Ok
Pengujian Multikolinearitas dilakukan dengan rumus/model sebagai berikut :

Hasil persamaan cdev c kurs sbi pdb kd inf = 0.975

Hasil persamaan kurs c sbi pdb kd inf = 0,789

Hasil persamaan sbi c pdb kd inf kurs = 0,829

Hasil persamaan pdb c kd inf kurs sbi = 0,976

Hasil persamaan kd c inf kurs sbi pdb = 0,977


Hasil persamaan inf c kurs sbi pdb kd = 0,632

Dari seluruh persamaan variabel exogenous diatas dinyatakan bahwa hasil nilai r seluruhnya ada
yang melebihi nilai r dari cadangan devisa yaitu untuk persamaan variabel exogen PDB dan
Kredit Domestik sehingga dikatakan terjadi multikolinearitas dalam persamaan cadangan devisa.
Begitu juga langkah untuk menguji terjadinya Multikolinearitas atau tidak untuk variabel inflasi.

Dependent Variable: CDEV


Method: Least Squares
Date: 10/31/17 Time: 17:20
Sample: 2001 2015
Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 61702.62 48008.92 1.285232 0.2308


KURS -11.58144 2.478816 -4.672168 0.0012
SBI 1105.577 1409.913 0.784146 0.4531
PDB 0.031597 0.023640 1.336599 0.2142
KD 0.017465 0.006416 2.721999 0.0235
INF 239.1843 751.7040 0.318189 0.7576

R-squared 0.975287 Mean dependent var 68064.60


Adjusted R-squared 0.961557 S.D. dependent var 33776.46
S.E. of regression 6622.509 Akaike info criterion 20.72351
Sum squared resid 3.95E+08 Schwarz criterion 21.00673
Log likelihood -149.4263 Hannan-Quinn criter. 20.72049
F-statistic 71.03517 Durbin-Watson stat 1.859824
Prob(F-statistic) 0.000001

Anda mungkin juga menyukai