b. Latar Belakang Masalah : Penelitian untuk menganalisis manakah yang lebih efektif
antara teori Keynesian atau teori Monetary terjadap cadangan devisa. Dimana teori
Keynesian berpendapat bahwa cadangan devisa tidak dapat mencapai keseimbangannya
sendiri harus ada intervensi atau kebijakan dari pemerintah, sedangankan teori Monetary
berpendapat bahwa cadangan devisa dapat mencapai keseimbangannya sendiri tanpa ada
intervensi atau kebijakan pemerintah. Disini akan mengetahui teori mana yang lebih
efektif untuk negara Indonesia yang cenderung negara berkembang. Haruskah cadangan
devisa tidak perlu ada intervensi dari pemerintah atau intervensi tersebut diperlukan
untuk cadangan devisa Indonesia.
c. Rumusan Masalah :
1) Manakah yang lebih efektif antara teori keynesian dan teori monetaris terhadap
cadangan devisa di Indonesia
2) Apakah kurs,tingkat suku bunga, PDB, kredit domestik dan inflasi berpengaruh
secara simultan terhadap cadangan devisa?
3) Apakah kurs, tingkat suku bunga, ekspor, dan cadangan devisa berpengaruh secara
simultan terhadap inflasi?
d. Kerangka Konseptual :
a. 2SLS (Two Stage Least Square) Dengan Model Analisis Simultan
Kurs
Cadangan devisa
Tingkat Suku
Bunga (SBI)
Produk Domestik
Bruto (PDB)
INFLASI
Hipotesis
Kredit Domestik
Ekspor
e. Hipotesis :
1) Teori Keynesian efektif terhadap cadangan devisa di Indonesia.
2) Kurs, tingkat suku bunga, Produk Domestik Bruto dan Kredit domestik dan inflasi
berpengaruh secara simultan terhadap cadangan devisa.
3) Kurs, tingkat suku bunga, ekspor dan cadangan devisa berpengaruh secara simultan
terhadap inflasi.
g. Definisi Operasional :
NO VARIABEL DEFINISI PENGUKURAN SKALA
1 Cadangan Devisa Alat pembayaran Milyar USD Rasio
internasional
2 Inflasi Tingkat kenaikan Persen Rasio
harga
3 Kurs Nilai tukar rupiah Rupiah Rasio
terhadap dollar
Amerika
4 Suku Bunga Sertifikat bank Persen Rasio
acuan bank-bank
umum yang
dikeluarkan oleh BI
5 Pruduk Domestik Total pendapatan Milyar rupiah Rasio
Bruto (PDB) masyarakat satu
tahun
6 Kredit Domestik suatu pinjaman Milyar rupiah Rasio
dengan suatu janji,
pembayaran akan
dilakukan pada
jangka waktu yang
telah disepakati
7 Ekspor Pengiriman barang Juta US$ Rasio
atau komoditas
keluar negeri
h. Jenis Data : Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berasal dari badan Pusat Statistik (BPS) pada www.bps.go.id dan Bank Indonesia pada
www.bi.go.id.
i. Teknik Pengumpulan Data : Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengancara studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mengolah
data dari informasi terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun
data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dan diolah dari
badan pusat statistik (BPS) dan Bank Indonesia dari tahun 2001-2015 (15 Tahun).
Dimana :
CDEV = Cadangan Devisa (Milyar US$)
INF = Inflasi (Persen)
KURS = Nilai Tukar Mata Uang (Rp/US$)
SBI = Suku Bunga Sertifikat Bank (Persen)
PDB = Produk Domestik Bruto (Milyar Rupiah)
KD = Kredit Domestik (Milyar Rupiah)
C(11), C(12), (13) = konstanta
α0-α3 = koefesien regresi
1 = term error
LOG(INF)= C(20)+C(21)*LOG(KURS)+C(22)*LOG(SBI)+C(23)*LOG(EKS)+C(24)
*LOG(CDEV) + 2
Dimana :
INF = Inflasi (Persen)
KURS = Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika
SBI = Suku Bunga Sertifikat Bank (persen)
EKS = Ekspor (Juta US$)
CDEV = Cadangan Devisa (Milyar US$)
C(21), C(22), (23), (24) = konstanta
α0,α1,-α3, = koefesien regresi
2 = term error
k. Pengolahan Data
1) Blok seluruh file data variabel lampiran data yang sudah ada :
TABULASI DATA ASLI
3) Pilih Annual pada kotak frequency (jika data tahunan), ketik 2001 pada Start date dan
2015 pada End date + Ok
Catatan : pada kotak Frequency pilih Annual jika data dalam bentuk tahunan, jika data
perkuartal maka pilih Quarterly dan jika data dalam bentuk bulan maka pilih Monthly dan
seterusnya.
4) Klik Quick + Empty Group (Edit Series)
5) Pastekan data yang telah di copy tadi kedalam lembar kerja program Eviews ke kotak
samping awal Obs
System: KEL3
Estimation Method: Two-Stage Least Squares
Date: 10/25/17 Time: 21:20
Sample: 2001 2015
Included observations: 15
Total system (balanced) observations 30
Equation: LOG(CDEV)=C(10)+C(11)*LOG(KURS)+C(12)*LOG(SBI)+C(13)
*LOG(PDB)+ C(14) *LOG (KD) +C(15)*LOG(INF)
Instruments: C KURS SBI PDB KD EKS
Observations: 15
R-squared 0.960918 Mean dependent var 11.00329
Adjusted R-squared 0.939205 S.D. dependent var 0.526824
S.E. of regression 0.129897 Sum squared resid 0.151859
Durbin-Watson stat 2.099058
Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menunjukkan bahwa = 0,960922 yang bemakna
bahwa vaiabel kurs, tingkat suku bunga (SBI), PDB, Kredit Domestik (KD) dan Inflasi mampu
menjelaskan Cadangan Devisa (CDEV) sebesar 96,09% dan sisanya sebesar 3,91% cadangan
devisa dipengaruhi oleh variabel lain diluar estimasi dalam model.
Berdasakan hasil estimasi siperoleh nilai t-hitung, terdapat 2(dua) variabel secara siginifikan
yang sangat mempengaruhi vaiabel cadangan devisa yaitu kurs dan kredit domestik (KD) pada
alpha= 10 persen, nilai prob 0,02 < 0,10dan nilai prob kredit domestik (KD) 0,08 < 0,10
sehingga kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap cadangan devisa dan kredit domestik
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel cadangan devisa.
Pembahasan :
a) Koefisien KURS :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk kurs negatif 1,311
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap kurs sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami penurunan sebesar 1,311 persen.
b) Koefisien SBI :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk SBIpositif 0,252
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap SBI sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami peningkatan sebesar 0,252 persen.
c) Koefisien PDB :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk PDBnegatif 5,453
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap PDB sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami penurunan sebesar 5,453 persen.
d) Koefisien KD :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk KD positif 2,490
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap KD sebesar 1 persen maka cadangan
devisa akan mengalami peningkatan sebesar 2,490 persen.
e) Koefisien INF :
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk INFnegatif 0,185
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap inflasi sebesar 1 persen maka
cadangan devisa akan mengalami penurunan sebesar 0,185 persen.
Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat menunjukkan bahwa = 0,706850 yang bemakna
bahwa vaiabel kurs, tingkat suku bunga (SBI), Ekspor (EKS) dan cadangan devisa (CDEV)
mampu menjelaskan inflasi (INF) sebesar 70,6% dan sisanya sebesar 29,3% inflasi dipengaruhi
oleh variabel lain diluar estimasi dalam model.
Berdasakan hasil estimasi diperoleh nilai t-hitung, terdapat 1 (satu) variabel secara siginifikan
yang sangat mempengaruhi vaiabel inflasi yaitu tingkat suku bunga (SBI) pada alpha= 10 persen
nilai prob tingkat suku bunga (SBI) 0,04 < 0,10 sehingga tingkat suku bunga (SBI) berpengaruh
signifikan terhadap variabel inflasi.
Sedangkan 3 (tiga) variabel dinyatakan tidak signifikan mempengaruhi inflasi yaitu KURS,
ekspor (EKS) dan cadangan devisa (CDEV). Dengan nilai prob > dari nilai alpha 10 persen.
Dimana nilai prob kurs 0,95 > 0,10 dari nilai alpha, ekspor 0,10 = 0,10 dari nilai alpha,dan nilai
prob cadangan devisa 0,26 > 0,10 dari nilai alpha.
Pembahasan :
a) Koefisien KURS
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk kurs positif 0,004
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap kurs sebesar 1 persen maka inflasi
akan mengalami peningkatan sebesar 0,004 persen
b) Koefisien SBI
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk SBIpositif 1,379
mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap SBI sebesar 1 persen maka inflasi
akan mengalami peningkatan sebesar 1,379 persen.
c) Koefisien EKSPOR (EKS)
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk ekspor positif 1.179
yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap ekspor sebesar 1 persen maka
inflasi akan mengalami peningkatan sebesar 1,179 persen.
d) Koefisien Cadangan Devisa (CDEV)
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi untuk cadangan devisa
(CDEV) negatif 0,865 yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan terhadap CDEV
sebesar 1 persen maka inflasi akan mengalami penurunan sebesar 0,865 persen.
1 1.044408 2 0.5932
2 0.387128 2 0.8240
Berdasarkan hasil normality test dapat diketahui bahwa nilai Jarque-Bera untuk persamaan
cadangan devisa yaitu 1,044 dan inflasi yaitu 0,387 > dari alpha (0,05). Begitu juga dengan nilai
probabilitas cadangan devisa sebesar 0,593 dan nilai probabilitas inflasi sebesar 0,824 > dari
alpha (0,05) jadi dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.
b) Uji Autokorelasi
Cara aplikasi : Klik View + Residual Diagnostics + Normality Test + OK
Untuk mendeteksi adatidaknya korelasi serial dalam model penelitian ini dilakukan Uji Residual
Diagnostics pada Portmanteau Autocorrelation Test. Asumsi uji autokorelasi terpenuhi apabila
nilai prob > 0,05 dan nilai Q-stat, Adj Q-stat > 0,05.
Berdasarkan hasil system Residual Portmanteau Tests for Autocorrelations diketahui bahwa nilai
Prob, nilai Q-stat dan nilai Adj Q-stat > 0,05 sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini
tidak memiliki efek autokorelasi.
System Residual Portmanteau Tests for Autocorrelations
Null Hypothesis: no residual autocorrelations up to lag h
Date: 10/31/17 Time: 17:02
Sample: 2001 2015
Included observations: 15
*The test is valid only for lags larger than the System lag order.
df is degrees of freedom for (approximate) chi-square distribution
c) Uji Linearitas
Uji ini untuk melihat apakah spesifikasi linier yang ada dalam model dapat diterima atau
tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji linearitas dilihat dari uji Ramsey test.
Cara aplikasi : Blok Semua Variabel + Klik kanan + Open + as Equation + Ok
Lalu muncul lembar kerja Eviews sebagai berikut :
Kemudian Pada lembar kerja tersebut isilah persamaan sebagai berikut untuk melihat uji
linearitas untuk persamaan cadangan devisa : Cdev c kurs sbi pdb kd inf
Langkah selanjutnya yaitu : Klik View + Stability Diagnostics + Ramsey RESET Test + OK
Lalu akan muncul hasil dari Uji Linearitas untuk persamaan cadangan devisa sebagai berikut :
Ramsey RESET Test
Equation: UNTITLED
Specification: CDEV EKS INF KD KURS PDB SBI C
Omitted Variables: Squares of fitted values
Value df Probability
t-statistic 0.633757 7 0.5464
F-statistic 0.401648 (1, 7) 0.5464
Likelihood ratio 0.836888 1 0.3603
F-test summary:
Mean
Sum of Sq. df Squares
Test SSR 14324532 1 14324532
Restricted SSR 2.64E+08 8 32996915
Unrestricted SSR 2.50E+08 7 35664398
Unrestricted SSR 2.50E+08 7 35664398
LR test summary:
Value df
Restricted LogL -146.4089 8
Unrestricted LogL -145.9905 7
Agar muncul Uji linearitas untuk persamaan inflasi Klik View + Stability Diagnostics +
Ramsey RESET Test + OK
Berdasarkan dari tabel hasil uji Ramsey test diatas dari persamaan inflasi menunjukkan bahwa
nilai probabilitas F hitung sebesar 0,818 > 0.05 nilai alpha. sehingga asumsi linearitas telah
terpenuhi untuk persamaan inflasi.
Dapat disimpulkan bahwa dari persamaan untuk variabel cadangan devisa maupun persamaan
untuk variabel inflasi uji linearitas telah terpenuhi karena F hitung melebihi alpha (0,05).
d) Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melakukan uji korelasi partial yaitu dengan
membandingkan variabel Y dengan variabel X. Tahap-tahap uji Multikolinearitas yaitu
sebagai berikut :
Klik Estimate, buat persamaan dalam kotak (cdev c kurs sbi pdb kd inf) + Ok
Pengujian Multikolinearitas dilakukan dengan rumus/model sebagai berikut :
Dari seluruh persamaan variabel exogenous diatas dinyatakan bahwa hasil nilai r seluruhnya ada
yang melebihi nilai r dari cadangan devisa yaitu untuk persamaan variabel exogen PDB dan
Kredit Domestik sehingga dikatakan terjadi multikolinearitas dalam persamaan cadangan devisa.
Begitu juga langkah untuk menguji terjadinya Multikolinearitas atau tidak untuk variabel inflasi.