Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah SENI , BUDAYA DAN PARIIWISATA

TARI ZAPIN KHAS MELAYU

Disusun oleh Kelompok 3:


 Ningrum Putri A Sihombing(160703018)
 Elsa Novia ulisa Purba(160703041)
 Dindasari Sidabalok(160703010)
 Martafani Situmorang(160703018)
 Yunita E Purba(1607030)
 Sarisma Purba(1607030)
 Gamaliel Simbolon(1607030)
 Mia sari Simanullang(1607030)
 Kardo Pariaman Sihite(1607030)
 Erik J LumbanGaol(1607030)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
PRODI SASTRA BATAK
2018
Universitas Sumatera Utara | i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha Esa, karena rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini adalah salah
satu tugas dari mata kuliah “Seni , Budaya dan Pariwisata”
Terwujudnya Makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta
arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tak
lupa kami juga berterima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah sSeni ,
Budaya dan Pariwisata Yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas
Makalah ini. Adapun Makalah yang dibahas adalah Makalah yang berjudul
“TARI ZAPIN KHAS MELAYU”.
Kami menyadari bahwa tugas yang Kami kerjakan ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar besarnya jika ada
kesalahan dalam penggunaan kata dan penulisan pada Makalah ini. Dan kami
juga mengaharapkan kritik guna membangun kesempurnaan untuk tugas
selanjutnya,.Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis buku
dan pembaca. Sekian dan Terima kasih.

Medan, 01 Maret 2018

kelompok 3

Universitas Sumatera Utara | 2


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A.LATAR BELAKANG..................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH..............................................................................5
C.MANFAAT PENULISAN............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................6
A.TARI ZAPIN KHAS MELAYU.....................................................................6
B. SEJARAH TARI ZAPIN MELAYU...............................................................6
C. TEHNIK PERSEMBAHAN TARIAN ZAPIN.............................................8
D .GERAK-GERAK DALAM TARIAN ZAPIN...............................................9
E .IRINGAN TARI.............................................................................................11
F .TATA RIAS DAN TATA BUSANA DALAM TARIAN ZAPIN
MELAYU.....................................................................................................12
G .PROPERTI TARI ZAPIN MELAYU..........................................................12.
BAB III KESIMPULAN....................................................................................13
A.KESIMPULAN...........................................................................................13
B.SARAN.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

Universitas Sumatera Utara | 3


BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang
indah dari tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek
gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur
ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan
jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap,
seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah
gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan
posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan
dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang
ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa
dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan
diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang
mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.

Salahsatu bentuk tarian pergaulan masyarakat Melayu yang masih utuh dan
popular dewasa ini ialah tari zapin.Dari perspektif sejarah perkembangannya
tarian zapin telahmenular luas di kalangan penggemar senitari di Malaysia
initelah mengalami pengubahsuaian dari segi bentuk danragamnya yang ternyata
lebih tradisional sifatnya.Namundemikian banyak antara genre zapin tradisional
ini tersebar hanya ke daerah-daerah tertentu sahaja dan salah satudaripada genre
zapin tradisional yang dinamik dan anggundikatakan masih terdapat di negeri
Johor.

Di Johor zapin yang dikenali dalam dua bentuk iaitu ZapinMelayu dan
Zapin Arab memperlihatkan perbezaaan darisegi unsur peradaptasiannya. Pada

Universitas Sumatera Utara | 4


realiti kedua-duanyagenre zapin itu berasal dari satu keseniaan masyarakat
Arabyang di bawa Hadramaut.

Keunikan tradisi Zapin Melayu terletak bukan sahaja padakesatuan muzik


dan peralatannya yang dipengaruhi olehkeseniaan Arab bahkan juga pada sifat
segretasi penari dan penonton. DiJohor Tarian Zapin yang sudah diterima
sebagai seni yang berunsur Islam yang berfungsi sebagai hiburan sama ada pada
acara-acara sekular mahupun acara sambutan hari-hari kebesaran. Namun dari
segi kelembutan dan kehalusantradisi tarian itu sendiri, Zapin Melayu Johor
walaupun ianyalahir dari adaptasi yang dilakukan ke atas Zapin Arab
secaraselektif namun tidak dapat disangkal lagi tarian zapin inimemperlihatkan
lebih kehalusan dan keayuan geraknya dariTarian Zapin Arab.

B. Rumusan masalah
1.Apa yang dimaksud dengan tari Zapin Melayu?
2.Seperti apa sejarah tari Zapin Melayu?
3.bagaimana Tehnik Persembahan Tarian Zapin?
4. seperti apa Gerak-Gerak Dalam Tarian Zapin?
5. apa saja Iringan Tari?
6.jelaskan tata rias dan tata busana dalam tarian Zapin Melayu?
7. apa saja Properti Tari Zapin Melayu ?

C. Manfaat penulisan
1. Untuk mengetahui/memahami tetang Tari Zapin Melayu
2. Untuk mengetahui/memahami tetang sejarah Tari Zapin Melayu
3. Untuk mengetahui/memahami tetang Tehnik Persembahan Tarian Zapin
4. Untuk mengetahui/memahami tetang Gerak-Gerak Dalam Tarian Zapin
5. Untuk mengetahui/memahami tetang Iringan Tari
6. Untuk mengetahui/memahami tetang tata rias dan tata busana dalam
tarian Zapin Melayu
7. Untuk mengetahui/memahami tetang Properti Tari Zapin Melayu

Universitas Sumatera Utara | 5


BAB II
PEMBAHASAN

A.TARI ZAPIN KHAS MELAYU


Tarian Zapin merupakan salah satu dari tarian rumpun Melayu yang
menghibur sekaligus sarat dengan pesan agama dan pendidikan. kata Zapin
sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu "Zaffan" yang artinya penari dan "Al-
Zapin" yang berarti gerak kaki.
Pada era tahun 2000 an, tari Zapin ini pernah mewabah keseluruh daerah dan
menjadi kesenian budaya yang acap kali diperlombakan. Zapin sendiri memiliki
kaidah dan aturan yang tidak boleh diubah (baku), namun keindahan gerak serta
musiknya tetap indah dan sedap dipandang, serta nyaman ditelinga ketika
mendengar musik dan syair-syair walaupun aturannya tidak pernah diubah dari
dulu.

B.SEJARAH TARI ZAPIN MELAYU DI INDONESIA


Jika dirunut dari sejarahnya, tari zapin sebetulnya bermula dari sebuah
tarian khusus bagi kalangan istana di kesultanan Yaman di masa silam. Pada
masa perdagangan lintas benua yakni sekitar awal abad 16, saudagar Arab
membawa kesenian ini dan memperkenalkannya pada masyarakat pemeluk
agama Islam di sekitar Selat Malaka.
Pada tahun 1824 tarian ini mulai tumbuh dan berkembang pada
dikerajaan Johor, Riau, dan Lingga, khususnya didaerah Riau Tari zapin ini
berkembang di daerah Siak Sri Indrapura, Bengkalis dan Pelalawan, disetiap
daerah yang terdapat perbedaan latar belakang.
Di Pekanbaru sendiri tarian ini diperkenalkan oleh seorang songkok yang
berasal dari Sumatra yang bernama Adam sekitar tahun 1930-an. Namun tarian
ini baru popular di Pekanbaru pada tahun 1950 - 1960-an terutama di kampung
Tanjung Gemuk dan kampung Lamir.
Sekarang kita dapat menemukan Zapin hampir diseluruh pesisir Nusantara,
seperti : pesisir timur Sumatra Utara, Riau dan Kepulauannya, Jambi, Sumatra
Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jakarta, pesisir utara – timur
dan selatan Jawa, Nagara, Mataram, Sumbawa, Maumere, Seluruh Pesisr
Kalimantan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Ternate, dan

Universitas Sumatera Utara | 6


Ambon. Sedangkan dinegara tetangga terdapat di Brunei Darussalam, Malaysia,
dan Singapura
Tari Zapin Awalnya Hanya Dibawakan Penari Pria, yang Jadi Incaran Calon
Mertua
Sebelum tahun 1960 di Riau zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki yang
dianggap dapat mengangkat status sosialnya di masyarakat. Dimana sang penari
akan menjadi incaran para orang tua untuk dijodohkan kepada anak
perempuannya.
Seiring berkembangnya zaman, di Riau tarian ini yang awalnya hanya
dibawakan penari lelaki, namun akhirnya juga disusul dengan penari
perempuan. Bahkan sering juga ditampilkan secara bersama antara perempuan
dan laki-laki.
Pada awal kemunculunya, Tari Zapin ditampilkan di atas tikar madani. Dengan
aturan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu
penari sedang membawakan atau menarikan tari Zapin tersebut.
Contoh-Contoh Tari Zapin
Di Nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang
mengalami perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat
keturunan Arab. Jenis kedua adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para
ahli lokal, dan disesuaikan dengan lingkungan masyarakatnya.
Kalau zapin Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka zapin Melayu sangat
beragam dalam gayanya. Begitu pula sebutan untuk tari tersebut tergantung dari
bahasa atau dialeg lokal dimana dia tumbuh dan berkembang.
Contoh-contoh Tarian Zapin Melayu:
Zapin Melayu Johor
Zapin Pulau
Zapin Singapura
Zapin Lancang Kuning
Zapin Tempurung
Zapin Nelayan
Zapin Nasib Lancang Kuning

Universitas Sumatera Utara | 7


Sebutan zapin umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di
Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan Bedana
terdapat di Lampung, sedangkan di Jawa umumnya menyebut zafin.
Masyarakat Kalimantan cenderung member nama jepin, di Sulawesi disebut
jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen. Semenatara
di Nusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.
Zapin dapat ditemui pada helat perkawinan, khitanan, syukuran, pesta desa,
sampai peringatan hari besar Islam. Umumnya penari zapin hanya lelaki.
Diiringi musik ensemble yang terdiri dari pemain marwas, gendang, suling,
biola, akordion, dumbuk, harmonium, dan vocal.

C.TEHNIK PERSEMBAHAN TARIAN ZAPIN


Sebagai sebuah tarian persembahan, Tarian Zapin terbagi kepada 3
peringkat:
Peringkat ke-1: Pemukaan atau pembuka tari
Peringkat ke-2: Pecahan atau gerak serta lenggang tari
Peringkat ke-3: Penutup tarian
Tarian Zapin menumpukan pada langkahan dengan posisi kaki selalu tertutup
dan tidak merendah. Kebanyakan posisi badan selalu bergerak seperti ombak
mengalun. Posisi tangan tidak diperlihatkan secara jelas, tangan kanan maupun
tangan kiri berada dibawah bahu.
Biasanya lagu yang dinyanyikan dalam Tarian Zapin berunsur
keagamaan, kata-kata nasihat, pujian kepada kebesaran agama dan
kesempurnaan Budi Pekerti.
Dalam tarian Melayu dikenal istilah rentak, yaitu motif irama (musik) tertentu
yang mendasari motif gerak tertentu (Dewan Kesenian Jakarta, 1978: 99).
Rentaklah yang membangun suasana dan identitas tari Melayu. Rentak yang
dikenal antara lain rentak Zapin, rentak Joget, rentak Ghazal, rentak Melayu,
rentak Mak Inang, rentak Nobat, dan sebagainya. Semua rentak di atas masih
dapat dibagi dalam tiga garis besar, yaitu rentak cepat, rentak sedang, dan
rentak lambat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, t.t.: 124)

D.GERAK-GERAK DALAM TARIAN ZAPIN

Universitas Sumatera Utara | 8


Gerak-gerak dalam Tarian Zapin antara laki-laki dan perempuan adalah
sama, yang membedakan hanyalah gerak tangannya saja.
Gerak-gerak dalam Tarian Zapin:
Tahto 1
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini
merupakan gerak yang ditampilkan diawal-awal Tarian Zapin. Gerak ini
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal dan akhir Tarian Zapin. Gerak ini
dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.

Tahto 2
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini
selalu dilakukan setelah gerak Tahto 1. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali
yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto1. Gerak ini dilakukan sebanyak 8
hitungan per 1 kali.

Tahto 3
Gerak ini bermakna Bermaksud sikap rendah diri dan menghargai. Gerak ini
selalu dilakukan setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali
juga yaitu diawal dan diakhir setelah gerak Tahto 2. Gerak ini dilakukan
sebanyak 8 hitungan per 1 kali.

Bebas
Gerak ini merupakan gerak yang selalu ditampilkan dalam Tarian Zapin. Gerak
ini dilakukan diantara gerak-gerak yang lain, ada yang sebanyak 1 kali maupun
sebanyak 2 kali. Gerak ini dilakukan sebanyak 8 hitungan per 1 kali.

Shut
Gerak ini bermakna Mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan .
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas yang sebelumnya adalah gerak Tahto 3.
Gerak ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Shut maju dan Shut mundur. Gerak
ini dilakukan sebanyak 16 hitungan per 1 kali.

Universitas Sumatera Utara | 9


Siku Keluang
Gerak ini bermakna Dinamis kehidupan. Gerak ini dilakukan setelah gerak
bebas 2 kali yang sebelumnya adalah gerak Shut maju mundur. Gerak ini
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu maju dan mundur. Gerak ini dilakukan
sebanyak 16 hitungan per 1 kali.

Mata Angin
Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 1 kali yang sebelumnya adalah gerak
Siku Keluang maju mundur. Gerak ini dilakukan sebanyak 1 kali. Gerak ini
dilakukan sebanyak 16 hitungan.

Titik Batang
Gerak ini bermakna Bahwa keteguhan hati dan keterampilan dalam
menghadapin cobaan. Gerak ini dilakukan setelah gerak bebas 2 kali yang
sebelumnya adalah gerak Mata Angin. Gerak ini Dilakukan sebanyak 2 kali
yaitu maju dan mundur dimana diantara gerak Titik Batang maju dan mundur
itu terdapat 1 kali gerak bebas yang memisahkan gerak itu. Gerak ini dilakukan
sebanyak 16 hitungan per 1 kali.

Pola tarinya sangat sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang. Gerak


tarinya mendapat inspirasi dari kegiatan manusia dan alam lingkungan.
Misalnya : titi batang, anak ayam patah, siku keluang, sut patin, pusing tengah,
alif, dan lainnya.
Selengkapnya tentang gerakan tari Zapin, Anda dapat melihatnya pada video
berikut ini.

E.IRINGAN TARI
Ada 2 elemen yang mengiringi pertunjukan tari Zapin. Keduanya yaitu
tetabuhan alat musik dan syair melayu yang dinyanyikan sebagai pesan moral.

Universitas Sumatera Utara | 10


Khusus untuk tari Zapin yang murni berasal dari budaya Arab, hanya ada 2 alat
musik yang digunakan untuk mengiringinya, yaitu Marwas dan Gambus.
Sementara tari zapin yang telah mengalami akulturasi dan perkembangan kerap
ditampilkan dengan iringan orkestra beberapa alat musik, seperti gambus,
akordeon, rebana, gendang, gitar, dan marwas.
Adapun untuk syair lagu yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian ini
umumnya adalah lagu-lagu yang diciptakan oleh Tengku Mansor seperti Lagu
Ya Salam, Gambus Palembang, Tanjung Serindit, Sri Pekan, Yale-Yale,
Lancang Kuning, dan Lancang Daik.
Sebelum lagu yang diciptakan Tengku Mansor tersebut ada, tari zapin kerap
diiringi oleh lagu-lagu yang telah lama ada, seperti Pulut Hitam, Nasib Lancang
Kuning, Bismillah, Lancing Balai, Anak Ayam Patah, Sanaah, Saying Sarawak,
Zapin Asli, Gendang Rebana, dan lain lain. Lagu-lagu inilah yang menjadi
sumber pesan moral dalam pertunjukan tari Zapin.

F.TATA RIAS DAN TATA BUSANA


Penari zapin dirias sedemikian rupa agar tampak menarik, cantik, dan
tampan. Dalam hal busana, para pria mengenakan pakaian adat Melayu yang
terdiri dari atasan baju kurung cekak musang, bawahan seluar, plekat, kopiah,
songket, dan bros.
Sementara para penari perempuan mengenakan baju kurung labuh, kain
songket, selendang tudung manto, kain samping, anting-anting, kalung, hiasan
kembang goyang, riasan sanggul lipat pandan, dan conget. Semua busana yang
dikenakan umumnya memiliki warna cerah, seperti merah, kuning, hijau, atau
biru.
Pakaian yang digunakan zapin yang bernuansa islamiah itulah yang
menimbulkan nilai estetika yang tinggi sebab pakaiannya saja sudah
menimbulkan suatu norma kesopanan didalam berpakaian.
Dan dengan cara berpakaian itu saja sudah menjadi acuan dalam masyarakat
dan menjadi aturan khusus serta berpakaiannya sejalan dengan adat istiadat
yang berlaku.
Fungsi penataan busana itu adalah:
a. Menutupi tubuh penari
b. Memperjelas garis-garis ruang gerak penari

Universitas Sumatera Utara | 11


c. Mendukung ungkapan suasana tari
d. Mempertegas identitas tari
e. Tidak mengganggu gerak penari.

G.PROPERTI TARI
Sebetulnya tari zapin tidak menggunakan satu propertipun dalam
pertunjukannya. Namun, beberapa kali kami menemukan tarian ini dilengkapi
dengan adanya selendang (sampur) yang kerap dimainkan penari untuk
memperindah gerakannya.
Didalam karangan buku Prof. Dr. R. M. Soedarsono yang berjudul Performance
of Art In Indonesian at Globalization Era (Seni Pertunjukan Di Indonesia Di Era
Globalisasi) Soedarsono mengungkapkan bahwa kata zapin itu Berasal dari kata
Zaffa (Menuntun Pengantin wanita menuju perkawinan), Zafah(perkawinan),
serta Zafana(tari yang dipersembahkan pada upacara perkawinan). Dan tari ini
tidak begitu formal dan dilakukan secara berpasang-pasangan dengan
mengutamakan langkah kaki.

Universitas Sumatera Utara | 12


BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Tarian Zapin Melayu melambangkan adat dan budaya masyarakat Melayu.
Ia memberikan gambaran sebenar mengenai kehidupan semulajadi dan cara
hidup mereka.Perkara yang paling unik tentang seni tarian olehmasyarakat
Melayu adalah setiap negeri mempunyai hasil tarian yang beridentitikan negeri
masing-masing.
Bentuk pernyataan gerak estetis dalam kebudayaan Melayu terungkap
melalui berbagai cabang kesenian, baik yang hanya sebagai hiburan maupun yang
bermakna ritual. Bentuk tersebut merupakan penunjang dari seni suara, baik suara
manusia maupun suara alat musik. Kadang-kadang bentuk tersebut sebagai
bagian dari lakon sandiwara, teater, komedi, wayang, dan sebagainya. Bentuk
tersebut juga memiliki unsur gerak yang kuat dan berdiri sendiri, sedangkan unsur
lain sebagai penunjang.
Tari adalah salah satu ekspresi budaya yang sangat kaya, tetapi paling sulit
untuk dianalisis dan diinterpretasikan. Mengamati gerak laku sangat mudah,
tetapi tidak mengetahui maknanya. Tari dapat diinterpretasikan dalam berbagai
tingkat persepsi. Untuk memahami maksud yang hendak dikomunikasikan dari
sebuah tarian, orang perlu tahu tentang kapan, kenapa, dan oleh siapa tari
dilakukan. Dalam mengukur kedalaman sebuah tarian atau menjelaskan sebuah
pertunjukan dari kebudayaan lain dituntut pemahaman cara dan pandangan hidup
masyarakat yang menciptakan dan menerima tarian tersebut.

3.2.Saran
Tari Zapin Melayu sudah langka karena aus oleh perkembangan sosial
ataupun gejala alamiah, terutama di daerah asalnyasedangkan di lain pihak, ada
gejala peninggalan kebudayaan Melayu yang sudah tersebar jauh dari daerah

Universitas Sumatera Utara | 13


asalnya. Dalam pembicaraan sehari-hari tidak lagi ada keganjilan mengenai tari
Melayu yang melampaui batas daerah asalnya itu. Dilihat dari kepentingan
komunikasi, gejala pemekaran kebudayaan Melayu telah menumbuhkan rasa
persatuan dalam kehidupan kebangsaan kita. Dalam sejarah, gejala ini dapat
berkembang secara wajar dan telah menyadarkan kita bahwa kebudayaan Melayu
memiliki daya komunikasi yang efektif, sehingga mudah mengalir dan diterima
masyarakat.
Uraian di atas memberikan kesadaran kepada kita, betapa pentingnya
mempelajari aspek penggarapan baru, di samping kewajiban untuk memperdalam
pemahaman nilai-nilai tradisi sendiri. Dari sumber pustaka yang sangat terbatas
diketahui bahwa tari-tarian istana Melayu di masa lalu menuntut ketekunan dan
keterampilan teknis yang cukup tinggi.
Pelestarian dan pengembangan tari tradisi pada intinya harus berpijak pada
ukuran kehidupan kesenian, dengan tetap menyadari adanya ukuran-ukuran lain.
Dalam tari tradisi diperlukan kelanjutan yang bersifat kreatif serta mengandung
unsur pembaharuan, keutuhan, dan kemantapan sesuai dengan jiwa masa kini.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1978/1979. Ensiklopedi Musik dan
Tari Daerah Riau. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Tari Daerah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
---. T.t. Monografi Daerah Riau. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Dewan Kesenian Jakarta. 1976. Festival Desember 1975. Jakarta:
Dewan Kesenian Jakarta
Sinar, T. L. 1982. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Seni Tari Melayu
di Sumatera Timur. Makalah Pekan Penata Tari dan Komponis Muda Dewan
Kesenian Jakarta

Universitas Sumatera Utara | 14


video tari zapin, download video tari zapin mp3, tari zapin melayu mp3
download, fungsi tari zapin, pola lantai tari zapin, nama gerakan tari zapin,
kostum tari zapin, keunikan tari zapin, download video tari zapin mp3, gerakan
tari zapin, tari zapin melayu mp3 download, fungsi tari zapin, tari zapin melayu
riau, kostum tari zapin, tari zapin melayu lesti, ragam gerak tari zapin
http://m.adicita.com/artikel/304-Seni-Tari-Melayu-Fungsinya-dalam-Budaya-
Melayu
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/01/seni-tari-melayu-struktur-dan-
refleksi.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/03/seni-tari-melayu-struktur-dan-
refleksi.html
http://pmr.penerangan.gov.my/index.php/budaya/3247-tarian-melayu.html

Universitas Sumatera Utara | 15

Anda mungkin juga menyukai