Metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan tanah dan perkerasan jalan adalah sebagai
berikut :
1) Underbrushing
Adalah sebuah kegiatan yang menjurus pada pembabatan pepohonan yang berdiameter
maksimum 30 cm dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan.
2) Felling / cutting
Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter lebih dari 30 cm.
3) Pilling
Kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi tumpukan-
tumpukan kayu pada jarak tertentu, perlu diperhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai
dengan arah angina.
4) Burning
Adalah pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering, dengan tidak
melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.
5. Jika tanah memenuhi hasil galian spesifikasi, maka digunakan untuk timbunan
jalan, jika tidak akan dibuang ke disposal area.
Dimana hal tersebut adalah karena tidak semua hasil galian bisa dipakai maka jika
tidak memenuhi hasil galian spesifikasi maka dibuang ke disposal area. Dimana disposal
area adalah tempat pembuangan/penumpukan material yang tidak terpakai.
6. Penghamparan tanah untuk timbunan menggunakan DumpTruck dan Bulldozer
Dimana Dump Truck yang mengantarkan tanah dari tempat yang ke tempat yang
lainnya. Dan Bulldozer untuk menghamparkan atau bisa dikatakan untuk meratakan tanah
yang telah dipindahkan DumpTruck untuk di padatkan/ditimbun.
7. Pemadatan tanah timbunan per layer (+-) 30cm menggunakan sheepfoot roller
Dimana pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah
dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis (menggilas / memukul / mengolah). Tingkat
pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan. Pemadatan
tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 cm
dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90 % (modifield proctor) dari kepadatan
sampai kering maksimum.
8. Penghamparan lapis pondasi bawah menggunakan Dump Truck dan Motor Grader
Lapis pondasi bawah adalah lapisan konstruksi pembagi beban kedua yang
berupa bahan berbutir diletakkan di atas lapisan tanah dasar yang dibentuk dan
dipadatkan, serta langsung di bawah lapis pondasi atas perkerasan.