Anda di halaman 1dari 4

 Metode dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan tanah dan perkerasan jalan adalah sebagai
berikut :

1. Joint Survey dan Indentifikasi Kondisi Eksisting Jalan Akses


Dimana joint survey adalah kegiatan pengukuran dan pengambilan data dan
identifikasi kondisi eksisting jalan akses adalah penelitian/kegiatan pencarian
data eksisting tapak yang bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan
lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.

2. Pengukuran Lokasi Jalan


Memastikan kesesuaian dengan dilapangan

3. Land Clearing & Grubing menggunakan Bulldozer


Pekerjaan land clearing adalah pekerjaan site untuk diperkiraan atau dengan kata lain
suatu pekerjaan yang "tidak exact", karena jumlah produksinya tidak menentu dan job Site
yang satu ke job site yang lain. Peralatan yang digunakan dan cara yang dipilih untuk
pekerjaan land clearing ini sangat menentukan jumlah produksinya.
Proses Pengerjaan Land Clearing
Pada proses pengerjaan land clearing hal yang umum dilakukan meliputi:

1)    Underbrushing
Adalah sebuah kegiatan yang menjurus pada pembabatan pepohonan yang berdiameter
maksimum 30 cm dengan tujuan untuk mempermudah pelaksanaan.
2)    Felling / cutting
Adalah kegiatan penumbangan pepohonan yang berdiameter lebih dari 30 cm.
3)    Pilling
Kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi tumpukan-
tumpukan kayu pada jarak tertentu, perlu diperhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai
dengan arah angina.
4)    Burning
Adalah pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering, dengan tidak
melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan.

Metode kerja Land Clearing


Untuk menetukan motode mana yang paling tepat tergantung banyak factor seperti
volume/spesifikasi proyek dan waktu yang tersedia.
1)    Metode penumbangan dan penebasan
Metode ini dikerjakan secara bersamaan, untuk kegiatan ini dikenal dengan beberapa metode,
berikut diantaranya:
a)  Metode perimeter/ metode Siput Dalam
Cocok diterapkan pada areal yang rata, setelah plot areal yang akan dibuka telah ditentukan,
maka bulldozer mulai menebas atau menumbangkan pohon,dari luar menuju kedalam
,mengelilingi plot areal dengan  gerak bulldozer bedrlawanan dengan jarum jam.

b)  Metode out crop/metode siput luar


Sma seperti metode perimeter, perbedaannya terletak pada gerak bulldozer,pada metode ini
penebasan/penumbangan dimulai dari tengah-tengah plot area menuju keluar dengan gerak
bulldozer searah jarum jam
c)  Metode contour
Metode ini diterapkan pada area yang berbukit, bulldoer menebang, menebas dari ats bukit ke
bawah pada daerah dengan ketinggian yang sama (contour yang sama).
d)  Metode zigzag
Sama seperti metode perimeter dan out crop, metode ig zag dapat diterapkan pada areal yang
rata
e)  Metode penumpukan pilling
Umumnya hasil tebangan pohon, ranting ditumpukan memanjang searah dengan arah angina
dan mengikuti garis contour, jarak gusur bulldozer sekitar 15-20 m, sehingga nantinya jarak
tumpukan satu sama lainya menjadi sekitar 30-50 m.
f)   Metode pembakaran
Yang sanagt perlu diperhatikan dalam pengerjaan metode ini adalah arah mata angin, karena
apinya akan sulit dikendalikan dan pula hasil pembakaran menjadi tidak sempurna.
Jalur timbunan yang ada harus dibuat sesempit dan setinggi mungkin untuk mengurangi
jumlah tanah yang terbakar, karena dalam pembakaran, humus tana akan ikut terbakar
sehingga dapat mengurangi kesuburan.
g)  Metode harroing/Metode pegas ulir
Salah satu metode yang memiliki efisiensi kerja tertinggi, metode ini memiliki efisiensi kerja
98,8%.
Dan Grubing adalah pekerjaan membongkar dan membuang sisa-sisa batang dan
akar-akar pepohonan sebagai langkah awal sebelum pengupasan tanah penutup atau
pekerjaan pemindahan tanah penutup lainnya. Pekerjaan tersebut biasanya dilakukan dengan
alat-alat berat khususnya buldozer.
4. Galian tanah menggunakan excavator dan Dump Truck
Excavator atau biasa disebut dengan backhoe merupakan salah satu alat yang dipakai
untuk pekerjaan penggalian. Dan dimana DumpTruck merupakan salah satu alat
pengangkutnya.

5. Jika tanah memenuhi hasil galian spesifikasi, maka digunakan untuk timbunan
jalan, jika tidak akan dibuang ke disposal area.
Dimana hal tersebut adalah karena tidak semua hasil galian bisa dipakai maka jika
tidak memenuhi hasil galian spesifikasi maka dibuang ke disposal area. Dimana disposal
area adalah tempat pembuangan/penumpukan material yang tidak terpakai.
6. Penghamparan tanah untuk timbunan menggunakan DumpTruck dan Bulldozer
Dimana Dump Truck yang mengantarkan tanah dari tempat yang ke tempat yang
lainnya. Dan Bulldozer untuk menghamparkan atau bisa dikatakan untuk meratakan tanah
yang telah dipindahkan DumpTruck untuk di padatkan/ditimbun.

7. Pemadatan tanah timbunan per layer (+-) 30cm menggunakan sheepfoot roller
Dimana pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah
dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis (menggilas / memukul / mengolah). Tingkat
pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan.  Pemadatan
tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 cm
dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90 % (modifield proctor) dari kepadatan
sampai kering maksimum.

8. Penghamparan lapis pondasi bawah menggunakan Dump Truck dan Motor Grader
Lapis pondasi bawah adalah lapisan konstruksi pembagi beban kedua yang
berupa bahan berbutir diletakkan di atas lapisan tanah dasar yang dibentuk dan
dipadatkan, serta langsung di bawah lapis pondasi atas perkerasan.

9. Apabila kondisi material LPB terlalu kering, dilakukan penyiraman air


menggunakan water tank agar pemadatan mencapai OMC
Dimana OMC adalah Operation and Maintenance Centre), kepadatan tanah standart
(kadar airnya).

10. Pemdatan LPB menggunakan Vibro Roller atau SheepFoot Roller


Dimana perbedaan Vibro Roller dan SheepFoot Roller adalah
Vibro Roller Hampir sama kaya sheep foot roller, yang membedakan hanya pada bagian
shoe, dan Sheep Foot Roller adalah sebuah silinder yang di bagian luarnya dipasang kaki-
kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi, sehingga kaki-kaki ini masuk ke
dalam tanah dan memberikan efek “pemadatan dari bawah”. Sheep foot roller ini baik
digunakan untuk tanah berpasir dengan sedikit mengandung lempung, juga untuk tanah
yang plastis dan kohesif. Sangat efektif digunakan untuk memadatkan material lepas
dengan tebal lapisan antara 15-25 cm. 

11. Pembersihan lokasi dengan menggunakan kompresor

12. Spray Prime Coat dengan menggunakan Asphalt Sprayer


Lapis resap pengikat (prime coats) adalah lapisan ikat yang diletakkan di
atas lapis pondasiagregat.

13. Penghamparan campuran aspal panas dengan menggunakan Asphalt Finisher

14. Pemadatan pertama menggunakan Tandem Roller


Alat ini umumnya digunakan permukaan yang agak halus dengan memiliki 2 buah
roda roller dengan mempunyai bobot 8 dan 14 ton. Alat ini biasanya digunakan untuk
pemadatan landasan pesawat terbang dengan klasifikasi jalan yang tinggi.

15. Pemadatan kedua dengan menggunakan Pneumatic Tire Roller


Alat ini biasa juga disebut dengan Universal Compactor, roda-roda penggilasnya
terdiri dari ban karet yang dipompa (pneumatic). Penggilas dengan ban ini memiliki ciri
khusus dengan adanya kneading effect, dimana air dan udara dapat ditekan keluar (pada
tepi-tepi ban) yang segera akan menguap pada keadaan udara yang kering, kneading effect
ini sangat membantu dalam usaha pemampatan bahan-bahan yang banyak mengandung
lempung atau tanah liat.

16. Finishing menggunakan tendem Roller


Alat ini umumnya digunakan permukaan yang agak halus dengan memiliki 2 buah
roda roller dengan mempunyai bobot 8 dan 14 ton. Alat ini biasanya digunakan untuk
pemadatan landasan pesawat terbang dengan klasifikasi jalan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai