Anda di halaman 1dari 18

TARI KLASIK DAN TARI KERAKYATAN

“TARI PIRING”

Disusun oleh :
Kelompok 4
Amnisyar (1906104040096)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya, tentu kami
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat bernadakan salam kami
persembahkan kepada junjungan alam Rasulullah SAW. yang telah mengorbankan harta, nyawa,
tenaga, dan pikiran untuk menggemakan kalimat "Laa Ilaha Illallah" di seluruh penjuru alam.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan nikmat yang luar
biasa, yaitu nikmat sehat dan nikmat kecerdasan. Sehingga, dengan dua nikmat tersebut, penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul "Tari Klasik dan Tari Kerakyatan (Tari Piring)"
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, terdapat banyak
kesalahan, dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis memohon saran dan kritikan dari
pembaca, agar selanjutnya kami bisa memperbaiki dan membuat makalah yang lebih baik lagi.
Atas segala kekurangan, kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
pembaca.

Banda Aceh, 8 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................Error! Bookmark not defined.


Daftar isi.......................................................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN .........................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ....................................................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ...............................................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Masalah...................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II............................................................................................Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ............................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Tari Klasik ........................................................................................................................... 3
1. Sejarah Tari Piring ..........................................................Error! Bookmark not defined.
2. Ragam Gerak ................................................................................................................... 6
3. Ciri Khas .......................................................................................................................... 8
4. Pola Lantai.......................................................................Error! Bookmark not defined.
5. Kostum Tari Piring …………………………….………………………………………9
6. Tata Rias Tari Piring………………………………..…………………………………12
7. Musik Tari Piring……………………………….……………………………………..12
BAB III ..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENUTUP .....................................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Untuk melestarikan kembali kebudayaan tari di Indonesia, kita perlu
mempelajarikembali jenis-jenis tari. Salah satunya yang akan kita bahas di makalah ini
yaitu Tari Pirirng.Asal-usul Tari Piring berasal dari Sumatera Barat. Salah satu bentuk
kesenian yang ada di Minangkabau adalah tari Piring yang masih banyak dijumpai di
Sumatra Barat. Kehadiran piring bagi masyarakat Minangkabau pada zamandulu
merupakan suatu hal yang menarik. Rasa keingintahuan masyarakat terhadap suatu
bendayang baru muncul menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk dijadikan properti
lain di luar alat makan. Tari Piring merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita
jaga dan lestarikan. Jadiagar seni Tari Piring tetap lestari, kita harus mengetahui semua
hal tentang seni Tari Piring itusendiri. Semoga tulisan ini mampu memberikan kita
pengetahuan yang lebih luas tentang Tari pendet, sehingga kita mampu melestarikan
warisan budaya ini
Tari merupakan mata pelajaran seni yang sangat ditunjang oleh bakat dan
kemampuan fisik. Tidak ada yang dapat meragukan hal ini. Orang yang sudah terbiasa
menari pastilah akan kelihatan kelihaiannya dalam membawakan tarian, sedangkan orang
yang belum terbiasa menari juga akan kelihatan kalau dia masih kaku dan belum lihai.
Dalam dunia pendidikan sangat dianjurkan agar mengajarkan seni tari sebaiknya dimulai
sejak dini agar si anak bisa mengolah bakat apa yang dimilikinya dan di kala besar nanti
bisa mengembangkan lebih jauh apa bakat dia. Separti halnya seni tari, sebaiknya
diajarkan kepada anak sekolah dasar lebih dini agar anak tidak kaku sewaktu di tingkat
yang lebih tinggi ada mata pelajaran tari. Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa dari
jurusan yang notabene nya bukan dari seni tari maupun pendidikan seni tari di semester

1
ke tiga, terdapat mata kuliah seni drama tari yang si akhir semester harus membawakan
pagelaran drama tari. Dia sungguh bingung. Dalam hatinya berbisik dan sedikit kecewa
karena dari SD hingga SMA belum pernah ada pembelajaran tari. Alhasil, tari yang
dibawakannya juga tidak seoptimal yang dia harapkan. Dari contoh di atas, ternyata
pembelajaran tari di SD sangat penting untuk membentuk karakter anak dan
meningkatkan bakat yang telah dimilikinya. Seperti kita ketahui, pendidikan itu tidak
hanya menampilkan aspek akademiknya saja, namun aspek rohani dan jasmani juga
penting untuk menunjang keberhasilan psikomotorik anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tari klasik ?
2. Bagaimana sejarah berkembangnya Tari Piring ?
3. Bagaimana ragam gerak dari Tari Piring ?
4. Apa ciri khas dari Tari Piring ?
5. Apa saja pola lantai dari Tari Piring ?
6. Bagaimana kostum Tari Piring ?
7. Bagaimanakah tata rias Tari Piring ?
8. Bagaimanakah musik Tari Piring ?

C. Tujuan Masalah.
1. Untuk mengetahui tentang Tari Klasik.
2. Untuk mengetahui sejarah berkembangnya Tari Piring.
3. Untuk mengetahui ragam gerak dari Tari Piring.
4. Untuk mengetahui ciri khas dari Tari Piring.
5. Untuk mengetahui pola lantai dari Tari Piring.
6. Untuk mengetahui kostum Tari Piring.
7. Untuk mengetahui tata rias Tari Piring.
8. Untuk mengetahui musik Tari Piring.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tari Klasik
Seni tari klasik merupakan tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton atau
pusat pemerintahan. Biasanya, tarian ini diwariskan secara turun-temurun pada kalangan
bangsawan.
Sejatinya, seni tari klasik adalah tarian yang berkembang di wilayah kerajaan dan
menjadi tradisi yang melekat di masyarakat umum. Tarian ini memiliki aturan baku yang
tidak bisa diubah.
Seni tari klasik memiliki karakter tertentu, yakni sesuai dengan koreografi atau
tubuh sang penari yang elok, lembut, dan tegas. Di samping itu, tari klasik juga dapat
dikenali dengan beberapa ciri, di antaranya:

• Berpedoman pada pakem tertentu yang tidak dapat diubah atau diganggu gugat.
Jika diubah, makna tarian akan rusak.
• Tata rias penari cantik, anggun, dan disesuaikan dengan tema tarian.
• Busana pakaian tergolong mewah dan serupa dengan pakaian para bangsawan.
• Memiliki nilai estetika tinggi serta makna dan filosofi yang mendalam
• Di Indonesia, ada banyak jenis seni tari klasik. Tarian tersebut tersebar di berbagai
daerah dan memiliki filosofi yang berbeda-beda.

3
1. TARI PIRING

Tari piring merupakan tari tradisional yang berasal dari Minangkabau, secara
tradisional dapat disebutkan bahwa tari piring berasal dari Solok, Sumatera Barat.
Tarian ini menampilkan aksi atraksi menari menggunakan piring. Para penari akan
mengayunkan piring yang berada di telapak tangan mereka selaras dengan music iringan
serta gerakan yang cepat dan teratur tanpa melepaskan atau membiarkan satu piring pun
terjatuh. Gerakan tari piring diambil dari gerakan silat Minangkabau atau yang biasa
disebut silek.
Tari piring dipopulerkan oleh Huriah Adam. Modern ini, tari piring biasanya
digunakan sebagai sambutan untuk menyambut tamu terhormat atau juga biasanya
digunakan untuk pembukaan suatu upacara adat. Tari piring sangatlah popular di
Indonesia, bersama dengan tari lainnya, seperti tari saman, jaipong, dan pendet yang
kerap digunakan sebagai tari untuk menyambut tamu-tamu terhormat dalam beberapa
acara dan digunakan sebagai ajang promosi pariwisata serta kebudayaan yang ada di
Indonesia.

4
1. Sejarah tari piring
Sejarah ini dikutip dari Kemendikbud bahwa diperkirakan tari piring sudah ada
sejak zaman abad ke-12. Sangat lama bukan? Dahulu masyarakat Minangkabau masih
memiliki kepercayaan kepada dewa-dewa. Awal mulanya tari piring digunakan sebagai
tari pemujaan masyarakat kepada Dewi Padi setiap musim panen tiba, masyarakat
melakukan hal tersebut untuk sebagai ucapan terima kasih atas berhasilnya panen
mereka.
Tari piring juga menjadi bentuk tarian tradisional yang kaya akan nilai-nilai
estetis yang tinggi dan juga memiliki nilai kebudayaan dari leluhur yang dalam sehingga
tari bisa menjadi bentuk ucapan terima kasih serta gambaran rasa syukur masyarakat
yang mendalam kepada dewa-dewa yang sudah menyuburkan dan membuat hasil panen
mereka menjadi tidak gagal.
Ritual tersebut biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat dengan cara
membawa beberapa sesaji, biasanya sesaji yang dibawa dalam bentuk makanan lalu sesaji
akan diletakkan di dalam sebuah piring sambil mengambil langkah dengan gerakan yang
teratur,sinkron dan dinamis.
Namun, semenjak kedatangan pedagang Arab di Indonesia yang membawa agama
Islam masuk ke Indonesia, kepercayaan masyarakat setempat terhadap tari piring ini
perlahan mulai berubah. Tak hanya kepercayaan masyarakat terhadap tari tersebut saja,
tapi juga dengan konsep tari dari tari piring ini pun juga ikut berubah. Sekarang ini, tari
piring digunakan sebagai media hiburan seperti untuk pernikahan, acara adat atau bahkan
pertunjukan untuk menerima tamu, sekaligus menjadi sarana pendidikan untuk generasi
muda dalam mengenal serta mempelajari kebudayaan mereka.
Tari piring pernah berhasil memecahkan rekor dunia, mereka menarikan tari
piring dengan jumlah penari yang menarikannya sampai dengan lebih dari 2000 penari.
Semua orang dengan berbagai jenis profesi ikut serta dalam pemecahan rekor dunia
tersebut.
Setiap gerakan-gerakan yang terdapat pada tari piring memiliki makna yang
berbeda-beda. Penari tari piring biasanya membawa dua piring yang diletakkan pada
kedua telapak tangan mereka. Kemudian, piring akan di ayun-ayun kan mengikuti
gerakan tari yang makin lama makin cepat.

5
Biasanya, saat akhir tarian penari akan membanting piring ke lantai sampai pecah
dan berserakan, lalu penari akan tetap menari di atas pecahan piring tadi. Konon katanya
piring-piring tersebut telah diberi doa supaya tidak menyakiti kaki para penari.

2. Ragam Gerak dan Makna Tari Piring


Paling tidak tari piring memiliki 20 gerakan yang dibawakan oleh penari. 20 gerakan
tersebut memiliki makna yang pastinya berbeda-beda, berikut nama dan makna dari
setiap gerakan tari piring:
1. Gerak Pasambahan
Gerakan ini merupakan gerakan untuk memulai tarian yang dilakukan oleh para
penari pria. Gerakan Pasambahan dimaknasi sebagai bentuk syukur kepada Allah
serta bentuk permintaan para penari kepada setiap orang yang menonton supaya
tidak mengganggu tarian tersebut.
2. Gerak Singanjuo Lalai
Gerakan singanjuo lalai dibawakan oleh para penari perempuan, gerakan yang
tercipta dari tarian ini adalah gerakan lemah lembut dan gemulai. Ini dikarenakan
gerakan singajuo lalai dimaknai untuk melambangkan suasana di pagi hari yang
sejuk.
3. Gerak Mencangkul
Terlihat dari namanya gerakan ini melambangkan gerakan penari ketika mengolah
sawahnya dalam tarian piring.
4. Gerak Menyiang
Gerakan ini juga diambil dari kegiatan petani di sawah yaitu menyiangi.
Menyiangi sendiri merupakan kegiatan membersihkan sawah dari rumput-rumput
liar atau gulma. Para penari juga menggunakan kegiatan tersebut dalam gerakan
tari piring.
5. Gerak Membuang Sampah
Gerakan ini merupakan lanjutan dari kegiatan petani yang ada pada gerakan
menyiang, yaitu membuang rumput atau sampahnya.

6
6. Gerak Menyemai
Selanjutnya, gerakan menyemai juga diambil dari kegiatan pertanian di
sawah. Gerakan menyemai pada tari piring seperti sedang menyemai benih
padi yang akan ditanam.
7. Gerak Memagar
Gerak ini menggambarkan para petani dalam memberi pagar pada pematang
sawah agar tehindar dari binatang liar.
8. Gerak Mencabut Benih
Gerak ini menggambarkan bagaimana mencabut benih yang sudah ditanam.
9. Gerak Bertanam
Gerak ini menggambarkan bagaimana para petani memindahkan benih yang
telah dicabut.
10. Gerak Melepas Lelah
Gerak ini menggambarkan bagaimana para petani beristirahat melepas lelah
sesudah melaksanakan pekerjaan mengolah sawah.
11. Gerak Mengantar Juadah
Mengantar juadah ini berarti mengantar makanan kepada para petani yang
telah mengolah sawah.
12. Gerak Menyabit Padi
Gerak ini dibawakan oleh penari pria yang menggambarkan bagaimana para
petani di sawah pada saat menyabit padi.
13. Gerak Mengambil Padi
Gerak ini dibawakan oleh penari wanita saat mengambil padi yang telah
dipotong oleh penari pria.
14. Gerak Menggampo Padi
Gerakan yang dilakukan dalam hal mengumpul padi dan dibawa ke suatu
tempat.
15. Gerak Menganginkan Padi
Gerak ini menggambarkan padi yang telah dikumpulkan untuk dianginkan
dan nantinya akan terpisah antara padi dan ampas padi.

7
16. Gerak mengirik padi
Gerak yang menggambarkan bagaimana para petani mengumpulkan padi dan
menjemurnya.
17. Gerak Membawa Padi
Gerak yang dilakukan para petani saat membawa padi untuk dibawa ke
tempat lain.
18. Gerak Menumbuk Padi
Gerak yang dilakukan untuk menumbuk padi yang telah dijemur dilakukan
oleh pria, sedangkan wanita mencurahkan padi.
19. Gerak Gotong Royong
Gerak yang dilakukan secara bersama yang melambangkan sifat
kegotongroyongan.
20. Gerak Menampih Padi
Gerakan yang menggambarkan gerakan bagaimana para petani menampih
padi yang telah menjadi beras.
21. Gerak Menginjak Pecahan Kaca
Penggabungan dari berbagai gerak dan diakhiri oleh penari menginjak-injak
pecahan kaca yang dilakukan dengan atraktif dan ditambah dengan beberapa
gerak-gerak improvisasi penari.

3. Ciri Khas Tari Piring


Tari piring juga disebut dengan tari kelompok yang dibawakan lebih dari dua
penari. Ciri khas dari tari piring adalah para penari membawa piring di kedua tangannya,
yang merupakan daya Tarik tersendiri bagi para penontonnya. dengan permukaan piring
Tari piring ditarikan dengan gerakan-gerakan yang dinamis, lincah, energik dan bahkan
terkesan akrobatik karena sering menampilkan gerakan-gerakan yang sulit.

8
4. Pola Lantai Tari Piring
Seperti semua tarian, jika ingin mempelajari tari piring maka mulailah
dengan mempelajari pola lantainya. Seperti dilansir dari berbagai sumber, pola
lantai adalah garis lintasan tarian yang menentukan gerakan tarian.

Terdapat enam pola lantai tari piring yang perlu diketahui yakni spiral,
berbaris, lingkaran besar dan kecil, vertikal, dan horizontal. Desain spiral yang
menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan
memberikan kesan lembut dan elegan. Desain spiral yang menggunakan lebih dari
satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan memberikan kesan lembut.
Kemudian masing-masing penari juga membentuk lingkaran besar dan lingkaran kecil.
Mereka juga bergerak maju dan mundur berdasarkan pola lantai vertikal, serta bergerak
ke samping berdasarkan pola lantai horizontal. Pola lantai ini menampilkan kesan
sederhana tapi kuat.

Kemudian pada akhir pertunjukan, para penari akan melempar piringnya ke lantai
hingga pecah, lalu berjalan di atas pecahan piring yang tajam tanpa terluka.

5. Kostum Tari Piring


Tari piring merupakan icon Provinsi Sumatera Barat khususnya dalam bidang
kesenian dan kebudayaan daerah. Properti kostum tari piring sumatera barat merupakan
salah satu ciri yang terlihat identik dengan jenis tari daerah yang satu ini. Memang dalam
kenyataannya pementasan dan pertunjukan tari piring tidak serta merta menggunakan
kostum yang sejenis, akan tetapi terdapat beberapa bagian pakaian yang mencirikan
kostum tari piring. Di bawah ini merupakan ciri dari kostum tari piring sumatera barat.
- Tengkuluk Tanduk
Merupakan penutup kepala para penari yang dibuat sedemikian rupa menyerupai
tanduk kerbau. Kain yang dipergunakan dalam membuat tengkuluk tanduk adalah kain
balapak. Selain itu pada ujung tengkuluk juga biasa dihiasi dengan pernik.

9
- Baju Kurung

Pakaian utama para penari tari piring merupakan baju kurung dengan beragam
warna mulai dari biru muda, merah maron, hingga hitam legam. Pada beberapa sisi baju
juga terlihat dihiasi oleh pernik berupa sulaman berbentuk bunga. Selain sebagai
penghias pernik ini konon juga memiliki makna filosofis bagi masyarakat Minangkabau
kususnya dan Sumatera Barat pada umumnya

- Selendang

Merupakan kain yang dikenakan melingkar pada tubuh penari dari lengan bagian
kanan hingga tubuh bagian bawah/ bawah lengan kanan atau sebaliknya.

10
- Kodek

Merupakan sebutan dari kain sarung yang dikenakan oleh para penari. Sama
halnya dengan baju kurung pada kodek juga terdapat beberapa hiasan berwarna emas
yang menggambarkan kebijaksanaan.

- Kostum bagi pria


Untuk kostum bagi para penari pria memiliki nama busana Rang Mudo,
dimana kosan tersebut mempunyai lengan yang panjang dan juga terdapat hiasan
missia yang juga dapat disebut dengan hiasan renda emas.
Untuk celana yang digunakan penari pria memiliki sebutan besaran
gelombang. Di mana celana ini memiliki ukuran yang cukup besar di bagian
tengah dan yang pasti mempunyai warna selaras dengan baju atasan. Para penari
pria ini nantinya akan mengenakan sisampek dan juga cawek pinggang,
bentuknya hampir sama seperti kain songket yang diikatkan pada bagian
pinggang.

Kain ini cukup panjang karena panjangnya mencapai lutut. Sisampek dan
juga cewek pinggang memiliki hiasan pada bagian ujung berupa rumbai-rumbai.
Ketika mementaskan tari piring penari pria harus mengenakan destar. Daster
sendiri ialah penutup kepala yang terbuat dari kain songket yang memiliki bentuk
segitiga.

11
6. Tata Rias Tari Piring
Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan,
kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan memberikan
tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang akan dimainkannya.
Rias aksen yaitu rias yang dilakukan untuk mempertegas aksen seorang pemeran
yang akan dimainkan Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias
wajahnya. Alat-alat rias yang digunakan meliputi bedak, lipstik, pensil alis, dan perona
mata serta perona pipi.
Tujuan rias wajah untuk mengubah tampilan wajah penari sesuai dengan jenis
karakter tarian yang dibawakan.

7. Musik Tari Piring


Berbicara mengenai tarian tradisional, pasti erat kaitannya dengan alat musik
yang mengiringinya. Bersumber dari alat musik yang dimainkan inilah, gerakan-gerakan
tari menjadi lebih indah dan elok dipandang. Nah, untuk Alat Musik Pengiring Tari
Piring secara umum adalah Talempong dan Saluang. Kedua benda ini merupakan alat
musik tradisional Minang.

- Talempong merupakan alat musik pukul khas Minangkabau, bentuknya mirip


dengan Bonang yang ada di instrumen gamelan Jawa. Perbedaannya terletak
pada bunyi atau suara yang dihasilkan, sangat khas menggambarkan tentang
Minangkabau. Alat ini dimainkan dengan cara dipukul, ada yang dipegang
dan ada pula yang diletakkan di tempat yang ditentukan.

- Sedangkan saluang merupakan alat musik tiup mirip seruling, terbuat dari
bambu kecil dengan panjang sekitar 30-40 cm. Kedua alat musik ini saling
berpadu dan beriringan, hingga menghasilkan nada yang indah. Ditambah
pula dengan suara perpaduan cincin dan piring yang digunakan oleh para
penari. Selain Saluang dan Talempong, juga ada Rebana dan Gong.

12
- Adanya music yang dibuat oleh penari
Biasanya, para penari tarian tradisi di Indonesia akan menciptakan suara-suara
ketika mereka memainkannya, yakni hentakan kaki. Namun di tarian yang
satu ini, tercipta dari peraduan cincin dan piring, yang keduanya sama-sama
berada di tangan. Hal yang sulit dilakukan pastinya, namun inilah seni.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
A. Kesimpulan
Menurut saya seni tari merupakan perpaduan unsur raga, irama dan rasa di waktu
tertentu yang dimaksudkan untuk keperluan tertentu seperti pengucapan rasa syukur,
untuk hiburan atau dinikmati nilai keindahannya. Menurut saya tari piring mempunyai
karakteristik yang akhirnya menjadikannya pembeda dari tari-tari lainnya yang ada di
Indonesia. Meskipun setiap tari-tarian mempunyai ciri masing-masing tetapi menurut
pandangan saya tari piring selain berkarakter juga memiliki nilai warisan budaya
Indonesia yang tinggi dan tidak ada yang memilikinya kecuali kita Indonesia khususnya
Minagkabau. Ayo, cintai dan lestarikan budaya Bangsa!. Agar setiap warisan budaya
yang ada di Indonesia tidak di kleim oleh Negara tetangga seperti tari pendet dan reog
Ponoroga beberapa waktu lalu.
B. Saran
Saat ini tari piring sudah termasuk tari yang mendunia, karena sesuai dengan
permintaan tari piring sering tampil diberbagai Negara seperti Belanda, Amerika Serikat,
Malaysia, dan Australia. Kita sebagai anak Bangsa seharusnya patut bangga atas
eksistensi tari piring yang semakin mendunia. Sedangkan kita sebagai masyarakat
Indonesia justru melupakan dan malu untuk menarikan Indonesia, kita tidak pernah
menyadari bahwa orang-orang dari berbagai Negara malah justru mengagumi tari piring
bahkan mengkleim. Bukan hanya tari piring sja, kita sebagai generasi penerus bangsa
harus mencintai apa pun jenis warisan budaya Indoneisa dengan berbagai macam
keunikan dan khas suku-suku yang ada di Negara kita ini. Ayo, mulailah dari diri sendiri
dan tularkan pada orang lain karena secara tidak langsung apa pun yang kita lakukan
sedikit banyaknya akan mempengaruhi setiap orang yang ada disekitarmu!

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Soedarsono
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-asal-tari-piring/
https://www.senibudaya.web.id/2015/10/tari-rakyat.html
http://bukanonthespot1.blogspot.com/2015/08/properti-kostum-tari-piring-sumatera-barat.html

15

Anda mungkin juga menyukai