Anda di halaman 1dari 20

makalah

DRAMA MUSIKAL
Ditulis

O
L
E
H

 Listiani

 Nuftri

 iis soibah

 M.faisal

 Reno Saputra

 Arif Agus p

Pelajaran : seni budaya


Guru pembimbing : Ledy Yolanda s.pd

SMA NEGERI 2 GUNUNG SAHILAN


TP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Drama
Musikal”, yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari Drama Musikal.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan penulisan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Drama Musikal...................................................................... 3
B. Unsur dan Ciri-Ciri Drama Musikal ...................................................... 3
C. konsep karya cipta teater ....................................................................... 4
D. Teknik pengungkapan gagasan ............................................................. 5
E. Prosedur berkarya tearter....................................................................... 6
F. Menyusun naskah drama........................................................................ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teater berasal dari bahasa Yunani, theatron yang artinya tempat atau
gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, kata teater memiliki arti yang
lebih luas dan diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukan di depan orang
banyak, salah satunya drama musikal. Seni teater bisa diartikan segala
keseluruhan yang mencakup gedung, pekerja (pemain dan kru panggung),
sekaligus kegiatannya (isi pementasan atau peristiwanya). Ada juga pihak yang
mengartikan seni teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik di
panggung maupun arena terbuka. Peristiwa tontonan mencakup tiga kekuatan,
yaitu pekerja, tempat, dan komunitas penikmat atau penonton, serta terdiri dari
tiga unsur, yaitu kebersamaan, saat, dan tempat, sehingga peristiwa itu disebut
sebagai teater.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pengertian Drama Musikal
2. Unsur dan Ciri-Ciri Drama Musikal
3. konsep karya cipta teater
4. Teknik pengungkapan gagasan
5. Prosedur berkarya tearter
6. Menyusun naskah drama

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui Pengertian Drama Musikal
2. Agar mengetahui Unsur dan Ciri-Ciri Drama Musikal
3. Agar mengetahui konsep karya cipta teater
4. Agar mengetahui Teknik pengungkapan gagasan
5. Agar mengetahui Prosedur berkarya tearter
6. Agar mengetahui Menyusun naskah drama
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Drama Musikal


drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni
tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur
tersebut dibandingkan dialog para pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya
dinilai pada penghayatan karakter melalui untaian kalimat yang diucapkan
tetapi juga melalui keharmonisan lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal
karena dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya merupakan
kombinasi antara gerak tari, alunan musik, dan tata pentas. Drama musikal
yang cukup tersohor ialah kabaret dan opera. Perbedaan keduanya terletak
pada jenis musik yang digunakan. Dalam opera, dialog para tokoh
dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut
seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang
dinyanyikan bebas dan biasa saja.

B. Unsur dan Ciri-Ciri Drama Musikal


1. Tema
Tema adalah gagasan dasar atau ide dasar. Tema menjadi landasan dalam
sebuah lakon. Tema bersifat intrinsik, yaitu tidak terungkap secara tertulis
dalam lakon. Tema menjadi warna dasar yang menggerakkan alur cerita
dan mewarnai perwatakan tokoh. Ketika sebuah lakon ditulis, maka lakon
tidak sekadar memaparkan alur cerita atau mengisahkan peristiwa yang
dialami tokoh semata. Ada yang terselubung dalam sebuah lakon, yaitu
gagasan sentral atau gagasan dasar.
2. Pemain/tokoh
Pemain adalah seseorang yang memainkan peran seorang tokoh yang
terdapat dalam naskah. Pemain merupakan unsur yang sangat penting
dalam pementasan. Ada tiga jenis pemain yaitu, peran utama, peran
pembantu dan peran figuran. Namun ketiga pemain ini sama-sama
memiliki arti penting dan juga menentukan sukses dan tidaknya sebuah
pementasan.
3. Plot/alur cerita
Plot adalah susunan kejadian atau insiden. Lakon tragedi adalah imitasi
perbuatan manusia, dan perbuatan ini akan menghasilkan aksi-aksi atau
insiden yang membuat tragedi ada.
4. Dialog
Naskah berisi dialog atau kisah yang akan dipentaskan dan yang akan
diperankan oleh seseorang, untuk kemudian dipentaskan. Lewat dialog
tergambarlah watak-watak sehingga latar belakang perwatakan bisa
diketahui. Dialog sendiri berisi kedua hal ini, yaitu: a. Pesan yang ingin
disampaikan b. terdapat unsur-unsur lainnya seperti musik, tata rias,
pencahayaan dan pentas

Adapun, ciri-ciri dari drama musikal di antaranya adalah: Merupakan


gabungan unsur musik, tari dan akting. Mengutamakan unsur musik, menyanyi,
dan gerak. Dialog diucapkan melalui tutur, lagu dan gerak tari.

C. Konsep Karya Cipta Teater


Karya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau
ideide-pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu-
kemudian dituangkan ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah-karya
teater. Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga terwujudnya-sebuah
karya teater disebut proses kekaryaan teater
Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya.-Istilah
lain dapat disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya-dan belum
pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu-yang unik adalah
sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan sesorang-(seniman) atau
kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya-seni.
Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target-
capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan-
seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan-
apresiator seni. Sebuah karya seni teater diproduksi untuk disajikan kepada
masyarakat-(penonton). Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan
penonton,-terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan
adalah-ide-ide atau gagasan-gagasan seni.
Komunikasi dapat terwujud apabila ada-kesesuaian antara karya cipta
teater dengan tingkat apresiasi penontonya.-Dengan kata lain bahwa antara karya
seni teater dengan penontonnya harus-ada kesesuaian. Oleh karena demikian,
dalam penyajian teater senantiasa-mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga
terwujud sebuah komunikasi.

D. Teknik pengungkapan gagasan-gagasan dalam teater


Keunikan sebuah gagasan seni dapat dapat tanggapi melalui teknik-
pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teater yang-senantiasa
menyertakan berbagai media ungkap seni membutuhkan kemampuan-teknis para
penggarap untuk mengolah dan mengomunikasikannya kepada-penonton.
Gagasan yang orisinal dan unik harus didukung oleh kemampuan-teknis
mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak, harapan tidak-akan menjadi
kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara ideal.-Dengan demikian,
orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap-seni tidak akan dapat
ditanggapi oleh penonton.
Jika kondisi itu terjadi,-komunikasi seni tidak berjalan dengan baik. Teknik
pengungkapan gagasangagasan-dalam teater banyak tertumpu pada pemain.
Pemain adalah unsur-pokok dalam teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur
pendukung untuk-memperkuat permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka
pertunjukan tersebut-dapat dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang harus
dilakukan-dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon, yaitu
(1) memahami naskah,
(2) observasi, dan
(3) latihan.
Setelah memahami naskah-yang akan digarap, kemudian mengadakan
observasi ke suatu tempat yang telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk
mengadakan pendekatan-terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah.
Misalnya jika cerita-itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka observasi
dapat dilakukan-ke kebun binatang.
Kamu amati dengan cermat jenis-jenis binatang yang-diceritakan dalam
lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku binatangbinatang-tersebut,
bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-geriknya secara-cermat. Setelah
memahami betul tentang perilaku binatang yang diobservasi,-kemudian
mengadakan latihan. Dalam proses latihan terdiri dari tiga cara-berikut

1. Olah tubuh Dalam Karya Cipta Teater


yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan.-Jika sudah lentur,
maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak apa-saja tanpa merasa kaku dan
nyeri di otot. Misalnya, seorang pemain-memerankan seekor kera dengan jalannya
yang merangkak, sesekali-meloncat dan naik ke atas pohon.
Pemain yang memerankan tokoh kera-tersebut sejak muncul di atas
panggung sampai akhir permainan harus-berjalan merangkak, meloncat, bahkan
bergelayunan di atas pohon. Jika-tidak berlatih dengan baik maka peran kera
tersebut tidak akan mirip dan-tidak menutup kemungkinan akan terasa sakit otot
karena tidak terbiasa-dalam latihan.

2. olah vokal (olah suara) Pada Karya Cipta Teater


Bagaimana jika seekor-kera berdialog dengan teman-teman kera lainnya.
Apakah dibarengi-dengan mengeram sambil memperlihatkan giginya, apakah
sambil-menggaruk-garuk badannya karena gatal akibat banyak kutu? Suara harus-
terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak terdengar lagi. Yang
terdengar betul-betul suara tokoh cerita yang ada dalam lakon.-Suara juga butuh
kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka-akan menimbulkan serak dan
tidak akan mencapai tokoh cerita yang-diharapkan. Pada dasarnya seluruh panca
indra harus diolah dan dilatih-untuk mewujudkan peran-peran yang sesuai dengan
keinginan naskah.

3. Olah sukma Dalam Karya Teater


yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam-memusatkan pikiran
terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi maka-akan terhindar dari lupa dialog
atau lupa bloking (permainan tempat),-serta gestur (sikap badan). Jika terbiasa
megolah sukma untuk konsentrasi,-maka akan cepat hafal, cepat paham termasuk
menerima pelajaran baru.-Sebaliknya jika tidak dapat konsentrasi karena tidak
terlatih, maka akan-sulit untuk mengerti apapun.

Ketiga teknik latihan tadi wajib dilakukan oleh calon-calon pemeran-dalam


proses latihan teater. Jika tidak maka akan berkesan main-main saja dan-tidak
bermanfaat apa-apa. Oleh karena demikian proses produksi teater harus-
mengutamakan disiplin yang tinggi serta kemauan yang keras untuk menuju-
sukses yang besar.
Dalam memerankan tokoh-tokoh cerita harus dilakukan secara wajar. Tidak-
berlebihan (over acting) baik dialog maupun gerak atau aksi. Ada macammacam-
gerak yang dilakukan oleh aktor atau aktris di atas pentas. Gerakgerak-tersebut
penting dilakukan oleh para pemain untuk menegaskan watak-atau karakter yang
dibawakannya. Tanpa gerak, akan berkesan statis, namun-terlalu banyak gerak
juga akan berkesan over.
Oleh karena itu, gerak-gerak-pemain seharusnya wajar dan beralasan.
Misalnya, seorang pemeran berdialog-sambil berjalan menuju sudut depan pentas.
Mengapa berjalan menuju sudut-depan pentas? Ada apakah di sana? Untuk apa?
Atau apa alasannya? Contoh-lain misalnya seorang pemain mengkerutkan
keningnya sambil menggarukgaruk-kepalanya.
Mengapa menggaruk kepala? Apakah sedang kesal? Atau-gatal karena
banyak ketombe? Di bawah ini ada macam-macam gerak yang-dilakukan pemain
dalam pertunjukan drama.
Movement : perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain.
Gestures : gerakan badan dengan angautanya, ke kiri, ke kanan, berputar ke-
belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya
Business : gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan, jari, kepala
Gait : gerakan besar misalnya cara berjalan
Detail : gerakan-gerakan yang lebih kecil, misalnya: kedip mata, menarik-nafas,
mengernyitkan alis dan sebagainya.
E. Prosedur Berkarya Teater
Selain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater,-
dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater.-Prosedur
yang dimaksud adalah:
-Tujuan penciptaan
-Media pengungkapan, dan
-Tata kelola proses produksi teater
Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan-
melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal-dan
bahasa nonverbal. Adapun tata kelola adalah serangkaian cara, strategi,-dan teknis
produksi untuk mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan.
Kerja kolektif biasanya diawali dengan menghimpun orang-orang yang-
berminat untuk diajak kerja sama dalam produksi teater. Biasanya didahului-
pemberitahuan lewat surat atau langsung untuk mengadakan rapat.
Di dalam-rapat, pimpinan, dalam hal ini dapat saja sutradara akan
mengemukakan-gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya
disetujui oleh-peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim produksi.
Dalam-pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan oleh sutradara
sendiri,-karena sutradara orang yang mempunyai gagasan untuk menggarap
naskah.
Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang terdapat
dalam-cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih berdasarkan
demokrasi,-sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan.
Setelah-terwujud sebuah tim yang lengkap untuk sebuah produksi teater, maka
segera-dibuat jadwal latihan.
Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai-koordinator di bidang
artistik. Mulai dari menjelaskan konsepnya kepada para-penata, sampai pada
mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh-yang diharapkan oleh
naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah-mengatur laku. Tugas
tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang-sutradara, karena melalui
para pemainlah gagasan-gagasan sutradara dapat-dikomunikasikan langsung
kepada penonton.
F. Menyusun Naskah Drama Dalam Teater
Naskah atau lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia-
adalah seniman utama, karena dengan karya sastranya dapat mengilhami-para
insan teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan. Para sastrawan-
membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh-
karena itu, ada penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab-penulis
tersebut lebih tahu tentang maksud isi naskah atau lakon yang-ditulisnya.
Ada pula penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam-menciptakan
naskah, tetapi kurang bagus menyutradarainya dalam bentuk-pertunjukan. Dengan
demikian banyak penulis naskah yang memasrahkan-karyanya untuk dipentaskan
kepada calon-calon sutradara.
Sebaliknya,-banyak dramawan yang hebat sebagai sutradara, tetapi tidak
dapat membuat-naskah. Antara penulis naskah dengan sutradara teater memiliki
hubungan-timbal-balik. Kedua insan tersebut dapat saling menguntungkan.
Penulis-naskah terkenal karena karyanya dipentaskan dan ditonton oleh
masyarakat.-Sebaliknya sutradara juga otomatis terkenal dengan karya
pertunjukannya.
Apa yang terdapat dalam naskah? Di dalam naskah terdapat
gagasangagasan-pengarang tentang pengalaman batinnya yang ingin disampaikan-
kepada penonton. Gagasan atau dapat juga disebut ide pengarang apabila-dirinci
terdiri dari satuan-satuan kecil, yaitu nilai-nilai kehidupan yang-dialami
pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat.
Nilai-nilai-kehidupan tersebut sangat banyak, karena itu tidak seluruh nilai
dalam-kehidupan dapat disajikan dalam satu naskah yang dibuatnya, hanya
beberapa-nilai saja. Seperangkat nilai itu bersatu menjadi sebuah gagasan atau ide.
Gagasan-gagasan atau ide-ide tadi bersatu menjadi sebuah tema. Dalam sebuah-
lakon terdiri dari beberapa tema, tetapi ada juga lakon yang hanya memiliki-satu
tema, contohnya fragmen (sajian drama yang ceritanya merupakan-penggalan dari
ceritautuh).
Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang-
menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut jika diklasifikasi-
menjadi:
-Peran utama yang disebut protagonis.
-Peran lawan yaitu antagonis.
-Peran ketiga yang mendukung protagonis atau antagonis yang disebut-tritagonis.
-Peran pembantu
Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam naskah juga-
terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian pertama-adalah
pemaparan (eksposisi), bagian kedua adalah konflikasi, bagian ketiga-koflik,
bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks, serta bagian akhir-adalah
keputusan.
Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang-
puitis (menggunakan bahasa puisi) dan ada pula yang menggunakan bahasa-
keseharian. Naskah hanyalah bahan baku pergelaran teater, selanjutnya-mau
ditafsirkan seperti apa? Mau disajikan seperti bagaimana? Semuanya--bergantung
pada konsep sutradara. Sekarang giliran kamu untuk mencoba-membuat naskah
sendiri atau mengkreasikan naskah yang sudah ada menjadi-karya pertunjukan
teater.
Drama Singkat 6 orang "Brandal Sekolah yang Insaf"
Assalamu'alaikum wr wb..
Drama singkat ini dibuat untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia,
walaupun awalnya sih mau pake drama yang di copy dari internet cuma
berhubung waktu dan tempat yang tidak memungkinkan, akhirnya saya beserta
kawan-kawan memutar otak untuk begaimana caranya agar drama yang akan
kami tayangkan dalam bentuk video ini akan terselesaikan dalam waktu sehari dan
dengan adegan yang gak begitu rumit, tanpa mesti gonta ganti baju, ataupun jalan
kesana kemari buat nyari tempat strategis untuk menyelesaikan film pendek kami.
maka dari itu kami memutuskan untuk membuat drama sendiri, yang kami beri
judul "Brandal Sekolah yang Insaf" .. untuk lebih jelasnya mari kita simak dialog
berikut... cekidot!

BRANDAL SEKOLAH YANG INSAF


1. Reno : Brandal sekolah
2. Nuftri : Ketua Kelas yang bijak
3. Arif : Brandal Sekolah
4. Iis : Murid Baru
5. Faisal : Pak Guru
6. Listiani : Kawan yang baik
Iis adalah seorang anak desa, karena orang tuanya hendak mengadu nasib dikota
akhirnya ia terpaksa dipindahkan sekolah ke kota. Dan terdaftarlah ia disebuah
sekolah bernama sekolah Pelita Bangsa, dimana ia mendapati 2 orang teman yang
sangat jahil.
Alkisah, Faisal seorang guru Matematika, sedang mengajar di kelas XI IPA 1 .
datanglah Iis sebagai murid baru.
TOK.. TOK.. TOK..
Iis : Assalamualaikum
Faisal : Wa’alaikumsalam, silahkan masuk.
Iis : permisi pak, saya murid baru nama saya Fajriani
Faisal : Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan murid yang
lain
Iis : Baik Pak
Assalamualikum… Hay teman-teman. Nama saya Fajriani
Wahyu L. saya baru pindah dari SMA (.Nama daerah.)
Reno dan Arif : Ha Ha Ha
Arif : Daerah mana tuh? Gak pernah denger, kayaknya terpencil
banget.. (muka sinis)
Reno : Yoii Mamen.. (mereka berdua tos sambil tertawa meremehkan
anak baru tersebut)
Listiani : apaan sih kalian ini. Udah, jangan ngejekin dia dong
Faisal : Diam anak-anak. Fajriani Silahkan duduk disana, disamping
Listiani
Iis : baik pak, terimakasih
Iis pun berjalan menuju meja tempat Listiani, dan mereka berdua berkenalan. Pak
guru kembali melanjutkan mata pelajarannya.
*Bel Istirahatpun berbunyi*
Faisal : Baik anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, silahkan gunakan
waktu kalian dengan sebaik mungkin
Murid : iyaa paaak.. (sambil membereskan alat tulis mereka)
Nuftri : Ista’iduuuu, Qiyaamaaan, Salaaman!
Murid : Assalamu’alaikum wr.wb
Saat Iis dan Listiani sedang berbincang-bincang, datanglah Arif dan Reno
Reno : Heh anak baru! Uang kamu bagi donk..!
Iis : Maaf, uangku Cuma dikit, Cuma buat makan aku doang
Arif : Alaah alasan! Cepet keluarin uang kamu
Listiani : ehh! Kalian Ngapain sih?! Pajak-pajakin Iis, emangnya ini
sekolah milik nenek moyang kalian apa?! . Ayo Iis mending kita ke kantin aja
(Sambil menarik tangan Iis)
Listiani dan Iis pun pergi meninggalkan Arif dan Reno
Reno : idihh gaya banget sih Listiani itu, Sok-sok’an jadi pahlawan
kesiangan, awass aja nanti.
Setelah Iis dan Listiani selesai makan dikantin, mereka hendak kembali ke kelas.
Namun Listiani terjatuh akibat ulah Arif dan Reno yang iseng menyangga kaki
Listiani

Listiani : Aduhh.. kalian tuh jahat banget sih

Reno : Salah kamu tuh, jalan gak liat-liat sih (tertawa licik)

Nuftri pun datang melerai

Nuftri : Ada apa ni ribut-ribut?

Iis : mereka gangguin kami

Nuftri : lagi? Gimana ceritanya?

Iis : Jadi tadi pas kita udah selesai makan dan mau balik ke kelas.
Mereka sengaja ngalangin jalan kita, sampai-sampai Listiani Jatuh

Arif dan Reno : Ah, mereka bohong tuh

Listiani : ini buktinya Kakiku Luka (sambil memperlihatkan kakinya


yang terluka)

Nuftri : Kalian berdua ini yah, gak pernah gak buat masalah

Reno : Alaaah udah de, gak usah sok sucii!

Nuftri : Bukannya gitu, apa kalian gak kasihan ama orang tua ka..

Arif : (menyanggah perkataan Nuftri) gak usah bawa-bawa nama


orang tua deh!
Nuftri : Tunggu dengar dulu! Arif harusnya kamu itu gunakan waktu
sekolahmu dengan baik, coba kamu pikirin orang tuamu, mereka udah capek-
capek banting tulang supaya bisa menyekolahkanmu, tapi sikapmu malah kayak
gini, rasa syukur kamu dimana..

Reno : Sok Alim banget kamu!!

Nuftri : dan kamu Reno, jangan mentang-mentang kamu anak orang


kaya, seenaknya ngeremehin orang lain, inget yah dunia itu berputar, mungkin
sekarang kamu diatas, tapi ada saatnya kamu berada dibawah, semua itu
tergantung sikap kamu sendiri, kamu yang nentuin masa depanmu.

Iis dan Listiani : yaps, betul banget tuh!

Reno : Whatever lahh, Arif ayo kita pergi dari sini

Arif : Oke, Come on Beby

*Bel masuk berbunyi dan mereka kembali belajar. Pak guru memberikan soal
kepada murid-muridnya
*Bel pulang*
Faisal : baik anak-anak, pertemuannya kita cukupkan sampai disini.
Untuk tugasnya silahkan dilanjut dirumah.
Nuftri : ista’iduuuu..
semua murid pulang kecuali arif, dia terlihat menyendiri karena merenungi
perkataan Nuftri tadi.

Keesokon harinya……

Iis dan Listiani memasuki kelas sambil berbincang bincang. Tiba-tiba Arif pun
memanggil mereka berdua
Arif : Iis, Listiani..!

Listiani : masih pagi nih, kamu mau gangguin kita lagi?

Arif : bu.. bukan gitu

Iis : terus?

Arif : A.. aku ingin minta maaf. Aku sadar kalau akan kesalahanku,
jadi tolong maafin aku yahh, kalian mau kan?

Listiani : baik, kita maafin kamu kok

Iis : tapi janji yah jangan ngulangin lagi

Arif : Iya, aku janji

Tiba-tiba Reno datang dan melihat mereka bertiga, iapun menghampiri teman-
temannya tersebut dengan wajah heran

Reno : Eh loh kok kalian bisa akur sih

Arif : Aku udah Insaf. Aku sadar kalau selama ini perbuatanku
tidak baik. Dan pasti kalau orang tuaku tau mereka akan kecewa..
Reno : hmm iyaa, semalam juga aku ngerenungin perkataan Nuftri
ituu. Selama ini aku udah egoiss, aku sadar kok kalau apa yang aku miliki
sekarang gak akan kekal. Oh iya Listiani, Iis aku minta maaf yahh.. (sambil
menjulurkan tangannya kearah Iis dan Listiani)

Iis dan Listiani : iya-iya.. kami udah maafin kalian kok

Nuftri : wah-wah-wah.. tumben kalian gak ribut nih, ada apa?


Reno : Ya donk, kita semua kan teman. Lagi pula aku dan Arif juga
udah insaf kok, janji deh kita gak bakal berulah lagii hehe..
Nuftri : Nah gitu dong, kan enak jadinya, sekolah kita akan aman,
nyaman dan tentram
Tiba-tiba pak guru terlihat sedang berjalan menuju ke kelas mereka.

Listiani : Eh, udah ada pak guru tuh


Nuftri : ayo-ayo buruan duduk.. ista’iduu, Qiyamaan, Salaaman!
Murid : Assalamu’alaikum wr. Wb
Faisal : Baik anak-anak, apakah semua hadir?
Murid : Hadir paak..
Faisal : oke, kita lanjut materi kemarin
Dan akhirnya suasana kelas yang kemarin-kemarin kacau akibat Reno dan Arif
menjadi lebih tenang setelah mereka insaf, dan Kelima kawan tadi (Listiani, Iis,
Nuftri, Reno dan Arif ) menjalin persahabatn yang harmonis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teater berasal dari bahasa Yunani, theatron yang artinya tempat atau
gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, kata teater memiliki arti yang
lebih luas dan diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukan di depan orang
banyak, salah satunya drama musikal. Seni teater bisa diartikan segala
keseluruhan yang mencakup gedung, pekerja (pemain dan kru panggung),
sekaligus kegiatannya (isi pementasan atau peristiwanya). Ada juga pihak yang
mengartikan seni teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik di
panggung maupun arena terbuka. Peristiwa tontonan mencakup tiga kekuatan,
yaitu pekerja, tempat, dan komunitas penikmat atau penonton, serta terdiri dari
tiga unsur, yaitu kebersamaan, saat, dan tempat, sehingga peristiwa itu disebut
sebagai teater.
DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/pengertian-drama-musikal-sebagai-seni-teater-unsur-ciri-cirinya-glrj
https://www.mikirbae.com/2016/03/teknik-pengungkapan-gagasan-dalam-
teater.html
https://www.celotehpraja.com/2020/08/konsep-teknik-gagasan-karya-cipta-teater-
prosedur-menyusun-analisis-naskah-drama.html

Anda mungkin juga menyukai