Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SENI TEATER

Dosen Pengampu : ASRI YULIANDA M.Pd

Disusun Oleh:

ADJI SYAHPUTRA
TAUFIEQ HIDAYAT NST

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH
LABUHAN BATU

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Seni Teater”.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang seni
teater.
Kami menyadari bahwa makalah Seni Teater ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah Seni Teater ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridai segala usaha kita. Amin.

RANTAUPRAPAT,23 MEI 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Pengertian Seni Teater................................................................................
B. Fungsi Seni Teater......................................................................................
1. Teater sebagai Sarana Upacara................................................................
2. Teater sebagai Media Ekspresi................................................................
3. Teater sebagai Media Hiburan.................................................................
4. Teater sebagai Media Pendidikan............................................................
C. Unsur-unsur Seni Teater.............................................................................
1. Unsur Internal..........................................................................................
a. Naskah atau Skenario...........................................................................
b. Pemain.................................................................................................
c. Sutradara..............................................................................................
d. Pentas...................................................................................................
D. Jenis-jenis Teater................................................................................
1. Teater Boneka..........................................................................................
2. Drama Musikal........................................................................................
3. Teater Dramatik........................................................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................


A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran.............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya dengan seni. Seni adalah salah
satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan
manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Kebudayaan adalah hasil pemikiran,
karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan), yang merefleksikan naluri secara murni.
Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-
ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang. Dengan seni
kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat.
Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah, melainkan kenikmatan
batiniah yang muncul bila kita menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika dari
penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai spiritual. Kedalaman dan
kompleksitas seni menyebabkan para ahli membuat definisi seni untuk
mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang
muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman, penghayatan, dan
pandangan ahli tersebut terhadap seni.
Salah satu seni yang kita perhatikan di sini adalah seni teater. Pertunjukkan
teater tidak hanya untuk hiburan masyarakat penonton. Di balik itu, ada amanat yang
ingin disampaikan kepada masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan
kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan yang dimaksud menyangkut seluruh
perilaku sosial yang berlaku pada kelompok masyarakat tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian seni teater?
2. Apa fungsi seni teater?
3. Apa saja unsur-unsur seni teater?
4. Apa saja jenis-jenis seni teater?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Teater


Dalam sejarahnya, kata “Teater” berasal dari bahasa Inggris theater atau
theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari bahasa Yunani theatron (θέατρον). Secara
etimologis, kata “teater” dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan.
Sedangkan secara istilah kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan
di atas pentas untuk konsumsi penikmat.
Selain itu, istilah teater dapat diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit
dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama
(perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas, disaksikan banyak
orang dan berdasarkan atas naskah yang tertulis). Sedangkan dalam arti luas, teater
adalah segala adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak, seperti
ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain
sebagainya.
Dalam perkembangannya, istilah teater selalu dikaitkan dengan kata drama.
Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat yang pada
prinsipnya keduanya merupakan istilah yang berbeda. Drama merupakan istilah yang
berasal dari bahasa Yunani Kuno “draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan
dalam bahasa Perancis “drame” menjelaskan tingkah laku kehidupan kelas
menengah.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa istilah “teater” berkaitan
langsung dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan peran atau
naskah cerita yang akan dipentaskan. Jadi, teater adalah visualisasi dari drama atau
drama yang dipentaskan di atas panggung dan disaksikan oleh penonton. Dengan kata
lain drama merupakan bagian atau salah satu unsur dari teater.
B. Fungsi Seni Teater
Peranan seni teater telah mengalami pergeseran seiring dengan berkembangnya
teknologi. Seni teater tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun hiburan,
namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai seni, teater tidak hanya menjadi
konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai
afektif masyarakat. Adapun beberapa fungsi seni teater, di antaranya meliputi:
1. Teater sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada
dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater yang berfungsi untuk
kepentingan upacara tidak membutuhkan penonton karena penontonnya adalah
bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia seni teater yang dijadikan
sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.
2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan
dialog. Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek suara dan seni tari
yang menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya, seniman
teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-
ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater
itu harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya
penonton akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar.

4. Teater sebagai Media Pendidikan


Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara
individual. Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis.
Jika suatu teater dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis
dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia
akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca
lewat sebuah cerita.

C. Unsur-unsur Seni Teater


Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, antara
lain:
1. Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana
keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal internal tidak akan
ada suatu pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal dikatakan sebagai
jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal, meliputi:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog nantinya akan
dipentaskan. Naskah menjadi salah satu penunjang yang menyatukan berbagai
macam unsur yang ada yaitu pentas, pemain, kostum, dan sutradara.
b. Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam sebuah
pertunjukan teater. Pemain berperan dalam menghasilkan beberapa unsur lain, seperti
unsur suara dan gerak. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama
(protagonis/antagonis), peran pembantu, dan peran tambahan atau figuran. Dalam
film atau sinetron, pemain biasanya disebut aktris untuk perempuan, dan aktor untuk
laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling sentral, karena sutradara
adalah orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau
pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari jalannya suatu cerita, misalnya
mengarahkan para aktor, membedah naskah, menciptakan ide-ide tentang pentas yang
akan digunakan dan lain-lain.
d. Pentas
Pentas adalah salah satu unsur yang mampu menghadirkan nilai estetika dari
sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di
dalamnya terdapat properti, tata lampu, dan beberapa dekorasi lain yang berkenaan
dengan pentas.

D. Jenis-jenis Teater
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak zaman kuno. Sisa peninggalannya
ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai
untuk menceritakan legenda atau kisah-kisah yang bersifat religius (keagamaan).
Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai
di tangan sementara boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari
bawah. Marionette atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu
silang tempat tali boneka diikatkan.
Selain itu, contoh teater boneka yang cukup populer ialah pertunjukan wayang
kulit. Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan
sinar lampu menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan
layar, menonton bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan
menonton wayang secara langsung.
Beralih ke luar negeri, pertunjukan Boneka Bunraku dari Jepang mampu
melakukan banyak sekali gerakan sehingga diperlukan tiga dalang untuk
menggerakkannya. Dalang berpakaian hitam dan duduk persis di depan penonton.
Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan
melantunkan kisahnya.
2. Drama Musikal
Drama musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari,
musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut
dibandingkan dialog para pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada
penghayatan karakter melalui untaian kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui
keharmonisan lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal karena dalam
pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya merupakan kombinasi antara gerak
tari, alunan musik, dan tata pentas. Drama musikal yang cukup tersohor ialah kabaret
dan opera. Perbedaan keduanya terletak pada jenis musik yang digunakan. Dalam
opera, dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang
dinyanyikan disebut seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik
dan lagu yang dinyanyikan bebas dan biasa saja.
3. Teater Dramatik
Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang
berdasarkan pada
dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara
psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita dan latar belakang kejadian dibuat
sedetail mungkin. Rangkaian cerita dalam teater dramatik mengikuti alur plot dengan
ketat. Fokus pertunjukan teater dramatik ialah menarik minat dan rasa penonton
terhadap situasi cerita yang disajikan. Dalam teater dramatik, laku aksi pemain sangat
ditonjolkan. Satu peristiwa berkaitan dengan peristiwa lain hingga membentuk
keseluruhan cerita. Karakter yang disajikan di atas pentas adalah karakter tanpa
improvisatoris. Teater dramatik mencoba mementaskan cerita seperti halnya realita.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas
panggung dan disaksikan oleh penonton. Dengan kata lain drama merupakan bagian
atau salah satu unsur dari teater. Teater berkaitan langsung dengan pertunjukan,
sedangkan “drama” berkaitan dengan peran atau naskah cerita yang akan dipentaskan.
Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan teater memerlukan langka-
langkah yang tepat seperti menentukan ide pementasan, menentukan jenis produksi,
menentukan tempat produksi, memperkirakan keadaan pasar, memperkirakan
kebutuhan SDM, alat, bahan, dan biaya, memperkirakan cara memperoleh biaya dan
permodalan, memperkirakan metode dan strategi pemasaran, menyusun
organisasi/staf produksi, menyusun kebutuhan alat dan bahan, serta menyusun RAB
(Rencana Anggaran Biaya), menyusun jadwal kegiatan (schedule), dan menyusun
proposal.
DAFTAR PUSTAKA
http://kritikseni2.blogspot.co.id/2015/09/seni-teater.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Teate

http://kepo-luh.blogspot.co.id/2014/03/pergelaran-seni-teater.html

http://aisanura.blogspot.co.id/2014/06/seni-tari-teater.html

http://www.bimbie.com/manfaat-mengadakan-pagelaran-seni-
teater.htm

http://www.bimbie.com/manfaat-mengadakan-pagelaran-seni-
teater.htm

Anda mungkin juga menyukai