Puji Syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya-lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Seni Budaya, pada semester II, di tahun ajaran 2022, dengan judul merancang
pementasan seni teater. Dengan membuat tugas ini, diharapkan mampu untuk lebih mengenal
dan mengetahui lebih luas tentang perancangan seni teater
Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makala ini masih banyak kekurangannya.Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran
tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui dan mempelajari lebih dalam
lagi tentang perancangan seni teater
Penyusun,
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara etimologis teater berasal dari bahasa Yunani yaitu “theatron” yang
diturunkan dari kata “Theaomai” yang berarti takjub melihat ataupun memandang. Teater
juga merupakan jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara
spesifik, seni teater menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang
disajikan lengkap dengan dialog dan akting. Dalam sejarahnya, kata 'teater' berasal dari
bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari bahasa
Yunani theatron., pementasan teater secara umum merupakan proses komunikasi atau
interaksi antara pementasan teater dengan penontonnya secara langsung maupun tidak
langsung. Pementasan teater terbagi menjadi dua macam, yakni teater tradisional dan teater
modern. Adapun pementasan teater dibangun oleh suatu sistem pengelolaan yang terstruktur
dan sistematis. Dalam proses berteater, pementasan merupakan tahapan akhir dan paling
puncak, seni teater tergolong seni kolektif karena seni yang dihasilkan merupakan bentuk
pemikiran bersama dan melibatkan banyak pihak. Misalnya, awak pendukung pentas.
B. Rumusan Masalah
c. Tujuan
1. Untuk mempelajari pengertian teater dari berbagai tokoh
Teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno
“draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan “drame” yang berasal dari kata Perancis
yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang
kehidupan kelas menengah. Dalam istilah yang lebih ketat berarti lakon serius yang
menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika.
Kata “drama” juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era
Yunani Kuno (800-277 SM).
Istilah Teater sekarang lebih umum digunakan tetapi sebelum itu istilah drama lebih
populer sehingga pertunjukan teater di atas panggung disebut sebagai pentas drama. Hal ini
menandakan digunakannya naskah lakon yang biasa disebut sebagai karya sastra drama
dalam pertujukan teater. Di Indonesia, pada tahun 1920-an, belum muncul istilah teater. Yang
ada adalah sandiwara atau tonil (dari bahasa Belanda: Het Toneel). Istilah Sandiwara konon
dikemukakan oleh Sri Paduka Mangkunegoro VII dari Surakarta. Kata sandiwara berasal dari
bahasa Jawa “sandi” berarti “rahasia”, dan “wara” atau “warah” yang berarti, “pengajaran”.
Menurut Ki Hajar Dewantara “sandiwara” berarti “pengajaran yang dilakukan dengan
perlambang” (Harymawan, 1993). Rombongan teater pada masa itu menggunakan nama
Sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama.
B. Unsur Unsur dalam Perancangan Pementasan Teater
1. Unsur Pelaku Pementasan
Pelaku pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non
tradisional sering disebut dengan para pemeran, penari, pemusik dan para pekerja dibidang
artistik pementasan. Pelaku seni dalam pementasan teater tradisional rakyat tidak sedetail dan
serumit pada pementasan teater tradisional istana dan teater non tradisional, terutama pada
orang-orang yang mengerjakan unsur artistik penunjang pementasan, seperti ; penata lampu,
penata efek visual, penata musik, dan seterusnya
2. Unsur Penggiat Pementasan
Penggiat pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non
tradisional sering disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik
yang turut menyukseskan terlaksananya pementasan. Unsur penggiat teater dalam
pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat pementasan selaku
unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya, termasuk penonton dan
publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik acara
3. Unsur Materi Pementasan
Syarat ketiga sebagai unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya
perhatian terhadap unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang
dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui
tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan
wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi). Unsur penting berikutnya di
dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.
4. Unsur Penonton Pementasan
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk
menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai,
terhadap materi seni. (seni teater) yang dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton
dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah
hanyalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu
penilaian, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni
sebagai peristiwa budaya. Penilaian terhadap pementasan teater tradisional untuk setiap
penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative sesuai dengan tujuan dan fungsi (hiburan
atau upacara) seni teater dipentaskan.
5. Unsur Publikasi
2) Penasehat
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penasehat kegiatan pergelaran,
memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Bertugas memberi masukan-masukan tentang hal-hal yang positif dan hal yang negatife,
terutama dalam hal proses produksi dan proses penciptaan Teater di lapangan baik teknik
maupun non teknis.
• Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan pergelaran seni
3) Penanggungjawab
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penanggungjawab
kegiatan Dari Sebuah Pergelaran Teater, memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Bertugas menanggungjawabi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara teknis maupun non
teknis dilapangan terutama berkaitan dengan kepentingan pembedayaan organisasi kekamu
an sebagai bagian dari kreativitas kamu di sekolah.
• Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan hal- hal pertanggungjawaban
seluruh kegiatan pergelaran.
4) Pembimbing
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai pembimbing kegiatan
pergelaran, memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Bertugas membimbing dan membantu kegiatan pergelaran, baik teknis maupun non teknis
di lapangan, terutana berkaitan dengan memotivasi kamu agar anak terdorong
kemampuannya dan berbuat serta bersikap penuh dengan kebebasan tanpa paksaan.
• Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan proses pembimbingan agar lebih
baik dan optimal.
5) Pimpinan Produksi
Adalah seorang panitia inti yang diangkat melalui musyawarah sekolah dan komite sekolah
dengan persetujuan dan dikukuhkan melalui Surat Keputusan; memiliki tugas dan
tanggungjawab :
• Bertugas merencanakan, mengorganisir, menggerakan dan melakukan kontrol atau
pengawasan terhadap kegiatan yang tengah dan akan dilaksanakan guna tercapainya suatu
tujuan pergelaran Teater secara efektif dan efisien.
• Berhak menegur dan memberi saran serta peringatan kepada panitia apabila terjadi
kekeliruan atau indisipliner kerja.
• Berwenang untuk mengadakan evaluasi kerja terhadap masing - masing bidang/ seksi
dalam kepanitiaan.
• Betanggungjawab pada pimpinan, anggota, dan diri sendiri, terutama dalam hal
pertanggungjawaban kegiatan pergelaran serta termasuk di dalamnya masalah kesejahteraan
seluruh pendukung pergelaran.
6) Sekretaris
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Sekretaris bertugas melakukan pencatatan, inventeatersir, pendataan, penataan kegiatan
adminstratif organisasi, dalam pelaksanaannya dibantu oleh bidang kesekreteateratan.
• Sekretaris bertugas membantu dan melaporkan seluruh program kegiatan masing-
masing bidang kepada seluruh panitia pergelaran.
• Sekretaris berhak untuk mengajukan kebutukan peralatan administrasi, guna
kebutuhan sarana pendukung pelaksanaan kegiatan organisasi.
• Diminta atau tidak, Sekretaris berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada
Pimpinan Produksi.
• Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
7) Bendahara
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Bendahara adalah sebagai pemegang kekuasan keuangan dalam sebuah organisasi atas
persetujuan Pimpinan Produksi.
• Bertugas merencanakan dan melaksanakan pencarian sumber-sumber pendanaan (donor
organisasi) atau pinjaman guna memperlancar jalannya kegiatan pergelaran yang tengah
dan akan dilaksanakan.
• Bertugas melakukan pencatatan dan pendataan tentang pendapatan dan pengeluaran
keuangan panitia.
• Bertugas melaporkan seluruh keuangan dalam setiap kegiatan kepada panitia.
• Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan
Produksi
• Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
8) Bidang Acara
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Bidang Acara adalah pemegang keseluruhan acara dalam sebuah kepanitiaan atas
persetujuan Pimpinan Produksi.
• Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh rangkai acara pergelaran
Teater. Terutama, penyusunan jadwal kegiatan, jadwal acara pergelaran, mulai penunjukan
MC, protokoler, penempatan tamu undangan, penonton, dan kegiatan diskusi setelah atau
sebelu, pergelaran.
• Bertugas melaporkan seluruh acara dan rangkaian acara kepada panitia dan pendukung
acara.
• Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan
Produksi tentang bidang acara.
• Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
9) Bidang Kesekretariatan
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
• Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan administrasi
pergelaran Teater. Terutama: Pembuatan dan pengarsipan surat-menyurat; Pendisainan dan
pembuatan undangan, tiket, bab IX acara; Penyusunan dan pembuatan proposal dan laporan
pergelaran Teater.
• Membantu bidang lain yang berkaitan dengan wewenang bidang kesekreteateratan atau
kegiatan pengetikan.
• Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Sekretaris
tentang bidang kesekreteateratan.
• Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
1. kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan didepan orang banyak.terdapat
empat pendapat para tokoh yang menjelaskan tentang pengertian teater yaitu, menurut
Harymawan, 1993 Bakdi Soemanto, 2001 dan menurut Kasim Achmad, 2006.
2. seni teater memiliki lima unsur yang harus diketahui yakni, unsur pelaku pementasan,
unsur penggiat pementasan, unsur materi pementasan, unsur penonton pementasan dan unsur
publikasi.
3. Dalam perancangan teater terdapat beberapa kelompok atau sering disebut kepanitiaan
untuk membantu dan mengatur jalannya pementasan reater guna mencegah kesalahan saat
pementasan teater dilaksanakan.
4. Ada pula beberapa fungsi dari pergelarang teater yaitu sebagai sarana upacara, sarana
hiburan, sarana pendidikan dan sarana media ekpresi.
5. Jenis dari pergelaran teater dapat dibedakan menajadi tiga yaitu, Teater Rakyat
(tradisional), Teater Rakyat (tradisional), Teater Modern
B. Saran
Diharapkan agar kita semua dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa menambah
pengetahuan dan wawasan tentang merancang pementasan teater. Diharapkan bagi penulis
lain untuk mencari referensi yang lebih relevan sebagai bahan dari pembuatan makalah guna
menciptakan karya tulis yang lebih bermanfaaat mengenai perancangan pementasan teater
DAFTAR PUSTAKA
https://ex-school.com/artikel/tugas-dan-tanggung-jawab-panitia-dari-sebuah-pergelaran-teater
https://adjar.grid.id/read/543137601/unsur-kegiatan-dalam-merancang-pementasan-teater?
page=all
https://saintif.com/seni-teater-adalah/
https://www.maolioka.com/2017/12/unsur-kegiatan-merancang-pementasan.html
Makalah Seni Budaya
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 6
Kelas : X IPA 2
3. Laode Rahimune
4. Fadil