Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNya-lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Seni Budaya, pada semester II, di tahun ajaran 2022, dengan judul merancang
pementasan seni teater. Dengan membuat tugas ini, diharapkan mampu untuk lebih mengenal
dan mengetahui lebih luas tentang perancangan seni teater

Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makala ini masih banyak kekurangannya.Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran
tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui dan mempelajari lebih dalam
lagi tentang perancangan seni teater

Raha, 10 april 2022

Penyusun,

Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara etimologis teater berasal dari bahasa Yunani yaitu “theatron” yang
diturunkan dari kata “Theaomai” yang berarti takjub melihat ataupun memandang. Teater
juga merupakan jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara
spesifik, seni teater menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang
disajikan lengkap dengan dialog dan akting. Dalam sejarahnya, kata 'teater' berasal dari
bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari bahasa
Yunani theatron., pementasan teater secara umum merupakan proses komunikasi atau
interaksi antara pementasan teater dengan penontonnya secara langsung maupun tidak
langsung. Pementasan teater terbagi menjadi dua macam, yakni teater tradisional dan teater
modern. Adapun pementasan teater dibangun oleh suatu sistem pengelolaan yang terstruktur
dan sistematis. Dalam proses berteater, pementasan merupakan tahapan akhir dan paling
puncak, seni teater tergolong seni kolektif karena seni yang dihasilkan merupakan bentuk
pemikiran bersama dan melibatkan banyak pihak. Misalnya, awak pendukung pentas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja pengertian teater dari berbagai tokoh?

2. Apa saja unsur unsur dalam perancangan pementasan teater?

3. Bagaimana susunan kepanitiaan dalam pergelaran teater?

4 Apa saja fungsi dari pergelaran teater?

5. Apa saja jenis jenis pergelaran teater

c. Tujuan
1. Untuk mempelajari pengertian teater dari berbagai tokoh

2. Untuk mempelajari unsur unsur dalam pementasan teater

3. Untuk mempelajari susunan kepanitiaan dalam pergelaran teater

4. Untuk mempelajari fungsi dari pergelaran teater

5. Untuk mempelajari jenis jenis pergelaran teater


BAB II
PEMBAHASAN
A. pengertian Teater dari Berbagai Tokoh
Teater berasal dari kata Yunani, “theatron” (bahasa Inggris, Seeing Place)  yang
artinya tempat atau gedung  pertunjukan. Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih
luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkandidepan orang
banyak.  Dengan demikian, dalam rumusan sederhana teater adalah pertunjukan.  misalnya
ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat,
dan lain sebagainya.

Adapun pengertian teater menurut para tokoh, antara lain :

1.  Menurut Harymawan, 1993

Teater merupakan manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang


berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara adat maupun upacara kenegaraan,
keduanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis. Berdasarkan paparan di
atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan tentang teater
dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud
riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri
penonton, serta laku di dalamnya merupakan realitas fiktif”.

2.   Menurut Bakdi Soemanto, 2001

Teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno
“draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan “drame” yang berasal dari kata Perancis
yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang
kehidupan kelas menengah. Dalam istilah yang lebih ketat berarti lakon serius yang
menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika.
Kata “drama” juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era
Yunani Kuno (800-277 SM).

3. Menurut Kasim Achmad, 2006

Istilah Teater sekarang lebih umum digunakan tetapi sebelum itu istilah drama lebih
populer sehingga pertunjukan teater di atas panggung disebut sebagai pentas drama. Hal ini
menandakan digunakannya naskah lakon yang biasa disebut sebagai karya sastra drama
dalam pertujukan teater. Di Indonesia, pada tahun 1920-an, belum muncul istilah teater. Yang
ada adalah sandiwara atau  tonil (dari bahasa Belanda: Het Toneel). Istilah Sandiwara konon
dikemukakan oleh Sri Paduka Mangkunegoro VII dari Surakarta. Kata sandiwara berasal dari
bahasa Jawa “sandi” berarti “rahasia”, dan “wara” atau “warah” yang berarti, “pengajaran”.
Menurut Ki Hajar Dewantara “sandiwara” berarti “pengajaran yang dilakukan dengan
perlambang” (Harymawan, 1993). Rombongan teater pada masa itu menggunakan nama
Sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama.
B. Unsur Unsur dalam Perancangan Pementasan Teater
1. Unsur Pelaku Pementasan

Pelaku pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non
tradisional sering disebut dengan para pemeran, penari, pemusik dan para pekerja dibidang
artistik pementasan. Pelaku seni dalam pementasan teater tradisional rakyat tidak sedetail dan
serumit pada pementasan teater tradisional istana dan teater non tradisional, terutama pada
orang-orang yang mengerjakan unsur artistik penunjang pementasan, seperti ; penata lampu,
penata efek visual, penata musik, dan seterusnya
2. Unsur Penggiat Pementasan

Penggiat pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non
tradisional sering disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik
yang turut menyukseskan terlaksananya pementasan. Unsur penggiat teater dalam
pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat pementasan selaku
unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya, termasuk penonton dan
publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik acara
3. Unsur Materi Pementasan

Syarat ketiga sebagai unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya
perhatian terhadap unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang
dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui
tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan
wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi). Unsur penting berikutnya di
dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.
4. Unsur Penonton Pementasan

Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk
menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai,
terhadap materi seni. (seni teater) yang dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton
dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah
hanyalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu
penilaian, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni
sebagai peristiwa budaya. Penilaian terhadap pementasan teater tradisional untuk setiap
penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative sesuai dengan tujuan dan fungsi (hiburan
atau upacara) seni teater dipentaskan.
5. Unsur Publikasi

Publikasi merupakan upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang


dilakukan penggiat.Publikasi pementasan teater tradisional tidak dilakukan secara profesional
sebagaimana teater non tradisional. Publikasi sifatnya lebih sederhana dan praktis dilakukan
pada saat awal pertunjukan dimana seorang wakil rombongan kesenian teater menyampaikan
kata-kata ucapan selamat datang kepada penonton dan yang punya hajat (punya acara)
dengan pernyataan. Lain halnya dengan kegiatan publikasi teater perkotaan atau non
tradisional dapat dilakukan dengan berbagai teknik informasi, antara lain; media elektronik,
seperti; televisi, bioskop,radio. Masa media, seperti; koran, majalah, jurnal, poster, pamlet
atau flayer, spanduk, baligo atau banner.
C. Susunan Kepanitiaan dalam Pergelaran Teater
1) Pelindung 
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai pelindung atau pengayom
kegiatan dari Sebuah Pergelaran Teater, memiliki tugas dan tanggung jawab: Bertugas
melindungi atau pengayomi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara kedinasan atau pun
pribadi, terutama berkaitan dengan   kepentingan pembuatan surat rekomendasi dan izin
kegiatan bagi para birokrat maupun orang tua kamu  yang terlibat di dalamnya. 

2) Penasehat  
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penasehat  kegiatan pergelaran,
memiliki tugas dan tanggungjawab: 
• Bertugas memberi masukan-masukan tentang hal-hal yang positif dan   hal yang negatife,
terutama dalam hal proses produksi dan proses penciptaan Teater di lapangan baik teknik
maupun non teknis.
• Tanggungjawabnya diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat 
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan  pergelaran seni

3) Penanggungjawab 
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penanggungjawab
kegiatan Dari Sebuah Pergelaran Teater, memiliki tugas dan tanggungjawab: 
• Bertugas menanggungjawabi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara teknis maupun non
teknis dilapangan terutama berkaitan dengan   kepentingan pembedayaan organisasi kekamu
an sebagai bagian dari kreativitas kamu  di sekolah. 
• Tanggungjawabnya diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat 
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan hal- hal pertanggungjawaban
seluruh kegiatan pergelaran.

4) Pembimbing 
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai pembimbing kegiatan
pergelaran, memiliki tugas dan tanggungjawab: 
• Bertugas membimbing dan membantu kegiatan pergelaran, baik teknis maupun non teknis
di lapangan, terutana berkaitan dengan memotivasi kamu  agar anak terdorong
kemampuannya dan berbuat serta bersikap penuh dengan kebebasan tanpa paksaan. 
• Tanggungjawabnya diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat 
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan proses pembimbingan agar lebih
baik dan optimal. 

5) Pimpinan Produksi 
Adalah  seorang panitia inti yang  diangkat  melalui musyawarah sekolah dan komite sekolah
dengan persetujuan dan dikukuhkan melalui Surat Keputusan; memiliki  tugas dan 
tanggungjawab  : 
• Bertugas  merencanakan, mengorganisir,  menggerakan dan melakukan  kontrol atau 
pengawasan  terhadap kegiatan yang tengah dan  akan dilaksanakan guna  tercapainya  suatu 
tujuan   pergelaran Teater secara  efektif  dan  efisien. 
• Berhak  menegur  dan  memberi  saran   serta  peringatan  kepada panitia apabila  terjadi 
kekeliruan  atau  indisipliner  kerja. 
• Berwenang  untuk  mengadakan evaluasi  kerja  terhadap  masing - masing bidang/ seksi 
dalam kepanitiaan. 
• Betanggungjawab  pada  pimpinan, anggota, dan  diri  sendiri, terutama  dalam hal 
pertanggungjawaban kegiatan pergelaran serta termasuk di dalamnya masalah  kesejahteraan 
seluruh  pendukung pergelaran.

6)  Sekretaris 
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Sekretaris   bertugas  melakukan  pencatatan,  inventeatersir,  pendataan, penataan kegiatan 
adminstratif  organisasi,  dalam pelaksanaannya  dibantu  oleh  bidang  kesekreteateratan. 
•  Sekretaris    bertugas  membantu  dan  melaporkan  seluruh  program kegiatan  masing-
masing  bidang  kepada seluruh panitia pergelaran. 
•  Sekretaris    berhak  untuk  mengajukan  kebutukan peralatan administrasi, guna 
kebutuhan  sarana  pendukung  pelaksanaan  kegiatan organisasi. 
• Diminta  atau  tidak, Sekretaris    berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada 
Pimpinan Produksi. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

7) Bendahara 
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab:  
• Bendahara  adalah  sebagai  pemegang kekuasan  keuangan  dalam  sebuah  organisasi  atas 
persetujuan  Pimpinan Produksi. 
• Bertugas  merencanakan  dan  melaksanakan  pencarian  sumber-sumber  pendanaan (donor
organisasi) atau  pinjaman guna  memperlancar  jalannya  kegiatan  pergelaran yang  tengah 
dan  akan  dilaksanakan. 
• Bertugas  melakukan  pencatatan  dan  pendataan tentang  pendapatan  dan  pengeluaran 
keuangan panitia. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  keuangan  dalam  setiap  kegiatan  kepada  panitia. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi.

8) Bidang Acara
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang Acara adalah  pemegang  keseluruhan acara dalam  sebuah  kepanitiaan atas 
persetujuan  Pimpinan Produksi. 
• Bertugas  merencanakan,  menyusun dan  melaksanakan  seluruh rangkai acara pergelaran
Teater. Terutama, penyusunan jadwal kegiatan, jadwal acara pergelaran, mulai penunjukan
MC, protokoler, penempatan tamu undangan, penonton, dan kegiatan diskusi setelah atau
sebelu, pergelaran. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  acara  dan rangkaian acara kepada  panitia dan pendukung
acara. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang bidang acara. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

9) Bidang Kesekretariatan 
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah,  memiliki  tugas dan  tanggungjawab: 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan administrasi
pergelaran Teater. Terutama: Pembuatan dan pengarsipan surat-menyurat; Pendisainan dan
pembuatan undangan, tiket, bab IX acara; Penyusunan dan pembuatan proposal dan laporan
pergelaran Teater. 
• Membantu bidang lain yang berkaitan dengan wewenang bidang kesekreteateratan atau
kegiatan pengetikan. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Sekretaris 
tentang bidang kesekreteateratan. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

10) Bidang Dana Usaha


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah,  memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang Dana Usaha adalah  sebagai  pemegang  kekuasaan pencarian dana dalam  sebuah
kepanitiaan atas  persetujuan  Pimpinan Produksi dan Bendahara. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan penghimpunan
dana dan barang atau produk acara pergelaran Teater. Terutama, penjaringan dana melalui:
Penjualan tiket, sponsor, donator dan bentuk usaha lain yang dapat mendatangkan keuangan
bagi terselengggaranya pergelaran Teater. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan pencarian dana dan barang atau produk kepada
Pimpinan Produksi dan Bendahara. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi dan Bendahara tentang bidang dana usaha. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi.

11) Bidang Publikasi  


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang Publikasi adalah  sebagai  pemegang  kekuasaan dibidang publikasi dalam  sebuah
kepanitiaan. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan publikasi berupa
informasi pergelaran Teater, melalui media: radio, televisi, media cetak, poster, spanduk,
baligo atau pun selebaran/ player. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan publikasi dan hal-hal yang terjadi selama proses
dan kegiatan pergelaran berakhir. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang publikasi 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

12) Bidang Dokumentasi 


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
•  Bidang Dokumentasi adalah  pemegang  kekuasaan dibidang dokumentasi dalam  sebuah
kepanitiaan. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan dokumentasi
pergelaran Teater, baik berupa photo, video maupun membantu pengarsipan sebagai bahan
laporan. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan dokumentasi dan hal-hal yang terjadi selama
proses dan kegiatan pergelaran berakhir.
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang dokumentasi. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

13) Bidang Perlengkapan 


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang Perlengakapan  adalah  pemegang  kekuasaan dibidang perlengkapan dalam  sebuah
kepanitiaan. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan perlengkapan
yang dibutuhkan bagi kelancaran sebuah pergelaran. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan perlengkapan dan hal-hal yang terjadi selama
proses dan kegiatan pergelaran berakhir. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang perlengkapan 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

14) Bidang Transportasi 


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang transportasi adalah  pemegang  kekuasaan dibidang transportasi dalam  sebuah
kepanitiaan. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan transportasi bagi
artis dan pendukung pergelaran serta pengankutan barang. 
•  Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan transportasi dan hal-hal yang terjadi selama proses
dan kegiatan pergelaran berakhir. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang transportasi. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi.
 
15) Bidang Kesejahteraan
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang Kesejahteraan  adalah    pemegang  kekuasaan dibidang kesejahteraan dalam 
sebuah kepanitiaan.
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan kesejahteraan
pendukung pergelaran, meliputi: konsumsi, dan P3K. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan kesejahteraan dan hal-hal yang terjadi selama
proses dan kegiatan pergelaran berakhir. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang kesejahteraan. 
16) Bidang Umum 
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah, memiliki tugas dan  tanggungjawab: 
• Bidang Umum adalah  pemegang  kekuasaan dibidang umum dalam  sebuah kepanitiaan. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan dibidang umum
sebagai tenaga cadangan yang harus siap membantu bidang lain yang membutuhkan,
terutama sebagai tenaga pelaksana di lapangan. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan umum selama proses dan kegiatan akhir
pergelaran. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang umum. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi. 

17) Bidang Keamanan 


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Produksi
berdasarkan musyawarah,  memiliki  tugas  dan  tanggungjawab: 
• Bidang Keamanan adalah pemegang  kekuasaan dibidang keamanan dalam  sebuah
kepanitiaan. 
• Bertugas  merencanakan, menyusun dan  melaksanakan  seluruh kegiatan keamanan
penonton, jiwa dan barang pendukung selama proses latihan dan pergelaran berlangsung. 
• Bertugas  melaporkan  seluruh  kegiatan keamanan dan hal-hal yang terjadi selama proses
dan kegiatan pergelaran berakhir. 
• Diminta  atau  tidak, berhak  mengajukan usul, saran dan pendapat  kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang keamanan. 
• Bertanggungjawab  kepada  Pimpinan Produksi.

D. Fungsi dari Pergelaran Teater

1. Teater sebagai Sarana Upacara


Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa
Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater  yang berfungsi  untuk  kepentingan 
upacara  tidak  membutuhkan  penonton karena penontonnya adalah bagian dari peserta
upacara itu sendiri.
Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater 
tradisional.

2. Teater sebagai Media Ekspresi


Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog.
Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek suara dan seni tari yang menekankan
pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya, Seniman teater akan mengekspresikan
seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.

3. Teater sebagai Media Hiburan


Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu
harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal.  Sehingga harapannya penonton akan
terhibur  dengan pertunjukan yang digelar.

4. Teater sebagai Media Pendidikan


Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual.
Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika suatu teater
dipentaskan  diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan
kepada penonton.
E. Jenis Jenis Pergelaran Teater

1. Teater Rakyat (tradisional)


Pertunjukan hanya dilaksanakan dalam kaitan dengan upacara tertentu, seperti
khitanan, perkawinan, selamatan dan sebagainya. Contoh-contoh teater rakyat adalah sebagai
berikut Ketoprak, Srandul, Jemblung, Gatoloco di Jawa Tengah.

2. Teater Klasik (keraton)


Segala sesuatunya sudah teratur, dengan cerita, pelaku yang terlatih, gedung
pertunjukan yang memadai dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat(penontonnya).
Lahirnya jenis teater ini dari pusat kerajaan. Contohnya Wayang Kulit, Wayang Orang,
Wayang Golek, dan Langendriya.
3. Teater Modern
Teater modern merupakan teater yang bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya
penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater Barat. Jenis teater seperti Komedi Stambul,
Sandiwara Dardanela, Sandiwara Srimulat, dan sebagainya merupakan contoh teater modern.
Dalam Srimulat sebagai contoh, pola ceritanya sama dengan Ludruk atau Ketoprak, jenis
ceritanya diambil dari dunia modern. Musik, dekor, dan properti lain menggunakan
teknik Barat. Teater sudah membudaya dalam kehidupan bangsa kita. Dalam teater, penonton
tidak hanya disuguhi pengetahuan tentang baik/buruk, dan indah/ jelek, tetapi ikut menyikapi
dan melihat action. Contoh Teater Modern yaitu drama, teater, sinetron dan film
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan didepan orang banyak.terdapat
empat pendapat para tokoh yang menjelaskan tentang pengertian teater yaitu, menurut
Harymawan, 1993 Bakdi Soemanto, 2001 dan menurut Kasim Achmad, 2006.

2. seni teater memiliki lima unsur yang harus diketahui yakni, unsur pelaku pementasan,
unsur penggiat pementasan, unsur materi pementasan, unsur penonton pementasan dan unsur
publikasi.

3. Dalam perancangan teater terdapat beberapa kelompok atau sering disebut kepanitiaan
untuk membantu dan mengatur jalannya pementasan reater guna mencegah kesalahan saat
pementasan teater dilaksanakan.

4. Ada pula beberapa fungsi dari pergelarang teater yaitu sebagai sarana upacara, sarana
hiburan, sarana pendidikan dan sarana media ekpresi.

5. Jenis dari pergelaran teater dapat dibedakan menajadi tiga yaitu, Teater Rakyat
(tradisional), Teater Rakyat (tradisional), Teater Modern

B. Saran
Diharapkan agar kita semua dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa menambah
pengetahuan dan wawasan tentang merancang pementasan teater. Diharapkan bagi penulis
lain untuk mencari referensi yang lebih relevan sebagai bahan dari pembuatan makalah guna
menciptakan karya tulis yang lebih bermanfaaat mengenai perancangan pementasan teater
DAFTAR PUSTAKA

https://ex-school.com/artikel/tugas-dan-tanggung-jawab-panitia-dari-sebuah-pergelaran-teater

https://adjar.grid.id/read/543137601/unsur-kegiatan-dalam-merancang-pementasan-teater?
page=all

https://saintif.com/seni-teater-adalah/

https://www.maolioka.com/2017/12/unsur-kegiatan-merancang-pementasan.html
Makalah Seni Budaya

MERANCANG PEMENTASAN TEATER

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 6

Kelas : X IPA 2

Nama Anggota : 1. Ragil Abi Manyu

2. Aulia Cahyani Taslim

3. Laode Rahimune

4. Fadil

SMA NEGERI 2 RAHA

TAHUN AJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai