Terima Kasih
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya dengan seni.
Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku
penggubah dan penikmat seni. Kebudayaan adalah hasil
pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan), yang
merefleksikan naluri secara murni. Salah satu seni yang kita
perhatikan di sini adalah seni teater. Pertunjukkan teater tidak
hanya untuk hiburan masyarakat penonton. Di balik itu, ada
amanat yang ingin disampaikan kepada masyarakat tentang
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat.
Kehidupan yang dimaksud menyangkut seluruh perilaku sosial
yang berlaku pada kelompok masyarakat tertentu. Tetapi sebelum
itu mari kita kupas lebih dalam lagi tentang teater, demi
mendukung seni teater INDONESIA.
BAB II
ISI
A.
Definisi Teater
Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancis thtre, kata
teater sendiri berasal dari kata theatron () dari bahasa Yunani, yang
berarti "tempat untuk menonton").
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih
luas,
teater
adalah
proses
pemilihan
teks
atau
naskah,
penafiran,
B.
A) ARTI DRAMA
Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom
(segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan
(axciting), dan ketegangan pada para pendengar.
Arti kedua, menurut Moulton Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan
gerak (life presented in action).
Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak
dengan action.
Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat
dan sifat manusia dengan gerak.
Arti ketiga drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang
diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action
dihadapan penonton (audience).
B)
TEATER
Ada yang mengartikan
ARTI
sebagai
gedung
pertunjukan,
ada
yang
dan
drama,
memiliki
arti
yang
sama,
tapi
berbeda
kemudian
diangkat
kesuatu
pentas
sebagai
suatau
bentuk
6
penjelasan
disimpulkan
bahwa
di
atas,
istilah
dapat
teater
drama
atau
naskah
berkaitan
cerita
dengan
yang
akan
panggung
penonton.
dan
Dengan
disaksikan
kata
lain
oleh
drama
D)
PERSAMAAN
DRAMA
DENGAN
TEATER
C.
Sejarah Teater
hingga sekarang.
Berasal
dari
menghormati
nyanyian
seorang
terus
untuk
phlawan
kelamaan
bentuk teater.
Berasal dari
mendengarkan
diperagakan
kegemaran
cerita.
yang
dalam
manusia
Cerita
itu
(kisah
perburuan,
10
12
Plot cerita terdiri dari 5 babak dengan struktur cerita yang terperinci
jelas.
14
D.
Sejarah Perkembangan
Indonesia
Teater
ada
sejak
di
zaman
Lahirnya
adalah
bermula
dari
upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka
agama, lambat laun
upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa
nyanyian, pujipujian, melainkan juga doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang,
selanjutnya upacara keagamaan lebih
menonjolkan
penceritaan.
Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan,
sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya, namun
kini
kecenderungan
orang
untuk
menyebut
pertunjukan drama dengan istilah teater.
Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia
sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan
oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung
kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater
tradisional lahir.
15
16
G.
Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, antara
lain:
1. Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana
keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal internal
tidak akan ada suatu pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal
dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal,
meliputi:
1A. Naskah atau Skenario
17
berbagai
yang
ada
yaitu
macam
pentas,
merupakan
salah
satu
dalam
menghasilkan
1C. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling sentral, karena sutradara
adalah orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau
pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari jalannya suatu cerita,
misalnya mengarahkan para aktor, membedah naskah, menciptakan ide-ide
tentang pentas yang akan digunakan dan lain-lain.
1D. Pentas
18
Pentas adalah salah satu unsur yang mampu menghadirkan nilai estetika
dari sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi
unsur penunjang
merupakan
sebuah
perlengkapan
yang
diperlukan
dalam
pementasan teater, seperti kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan
lain sebagainya.
1F. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater, antara lain:
19
2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan
dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal
diantaranya, yaitu :
Staf Produksi
Staf produksi adalah orang-orang yang berada dibalik layar yang
mendukung jalannya pementasan. Staf produksi dimulai dari manager
tingkat
produser
atau
pimpinan
produksi
sampai
staf-sataf
sutradara bertugas
mengarahkan
aktor
agar
sesuai
manager bertugas
mengatur
penataan
panggung
untuk
20
aslinya.
Sehingga
pada
akhirnya
dapat
memberikan
H.
1. Dialog
2. Gerak
Jelas
peran
(tidak
raguragu,
meyakinkan)
yang
Dimengerti
(sesuai
dengan
peran
yang
21
3. Improvisasi
Improvisasi
dalam
keaktoran
ialah
melakukan
sesuatu
tanpa
persiapan. Biasanya terjadi secara serta merta karena di dukung oleh kondisi
dan keadaan. Improvisasi bersifat spontan dan refleks. Biasanya di lakukan
untuk mencairkan suasana, menutupi kesalahan, atau sebagai pengisi waktu
jeda. Meski secara pengertian, definisi improvisasi dalam kehidupan dan
dalam kesenian hampir sama, namun ada sedikit beda dalam hal yang di
lakukan. Improvisasi membutuhkan spontanitas, kreatifitas, daya cipta, daya
khayal serta kepiawaian dalam menguasai keadaan. Tapi tidak selamanya
improvisasi berhasil menghadirkan hal-hal positif. Terkadang ada improvisasi
yang gagal, di mana bukannya memperbaiki situasi malah memperkeruh
suasana.
Terlalu
banyak
melakukan
improvisasi
juga
akan
terkesan
overacting.
I.
Je
ni
s-jenis Teater
1. Teater Boneka
Pertunjukan
boneka
telah
dilakukan
sejak
Zaman
Kuno.
Sisa
wayang
layar dan
secara
langsung.
Beralih
ke
luar
negeri,
sekali
diperlukan
gerakan
tiga
sehingga
dalang
menggerakkannya.
untuk
Dalang
penonton.
Dalang
utama
2. Drama Musikal
Drama musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni
tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur
dinilai
pada
kalimat
yang
menjadi
belakangnya
latar
merupakan
musik,
dan
tata
pentas. Drama musikal yang cukup tersohor ialah kabaret dan opera.
Perbedaan keduanya terletak pada jenis musik yang digunakan. Dalam
opera, dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu
yang dinyanyikan disebut seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret,
jenis musik dan lagu yang dinyanyikan bebas dan biasa saja.
3. Teater Dramatik
pada
Dalam
dramatik,
perubahan
karakter
secara
psikologis
sangat
diperhatikan.
kejadian
dramatik
mengikuti alur plot dengan ketat. Fokus pertujukan teater dramatik ialah
menarik minat dan rasa penonton terhadap situ asi cerita yang disajikan.
Dalam teater dramatik, laku aksi pemain sangat ditonjolkan. Satu peristiwa
berkaitan dengan peristiwa lain hingga membentuk keseluruhan cerita.
Karakter yang disajikan di atas pentas adalah karakter tanpa improvisatoris.
Teater dramatik mencoba mementaskan cerita seperti halnya realita.
4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi
puisi
hanya
dibacakan,
dalam
teatrikal
puisi
untuk
diperankan
di
dicoba
atas
puisi
memberikan
kesempatan
bagi
seniman
untuk
dengan
unsur
utamanya
bahkan
dihilangkan
seperti
Sebagai
sebuah
pertunjukan
yang
sunyi
karena
adalah
tidak
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang
secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk
menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni
pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi
dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan
manusia. Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Teater
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Unsur-JenisMacam-Seni-Teater-Adalah.html
http://nolteater.blogspot.co.id/2013/07/beberapapengertiankatadrama-berasal.html
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-persamaan-danperbedaan-drama-dengan-teater.2971/
http://sejarah-teater.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-teater.html
http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/teater-dansejarahnya-dibalik-arti-hingga-yunani-kuno
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/09/sejarahteater-romawi-klasik.html
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/09/sejarahteater-dunia-dan-eropa.html
Hamzah Adjib A., Pengantar Bermain Drama, CV Rosda, Bandung.
Noer C. Arifin, Teater Tanpa Masa Silam, DKJ, Jakarta, 2005.
Iman Sholeh & Rik Rik El Saptaria, Module Workshop Keaktoran
Festamasio 3, TGM, Yogyakarta, 2005.