Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

KELOMPOK 4 : NOR SELVIANA Ahmad


NORLATIFAH Ahmad Rifa’i
MUHAMMAD RIFANI Sahrul Effendi
Ahmad Abdul Taher

PENGERTIAN
Seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara
spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak,
tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater mempunyai tiga pengertian, yakni gedung
atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya. Selanjutnya, pengertian kedua
adalah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah
atau untuk peragaan ilmiah. Pengertian terakhir ialah pementasan drama sebagai suatu seni atau
profesi, seni drama, sandiwara, dan drama.
Secara etimologis, kata teater dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan, sedangkan kata
teater secara istilah diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas panggung untuk
konsumsi penikmatnya.
Berikut ini rangkuman tentang pengertian seni teater menurut ahli:
1. Balthazar Vallhagen
Teater merupakan seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta watak manusia dengan melalui
gerakan.
2. Moulton
Teater merupakan suatu kisah hidup yang digambarkan atau diilustrasikan di dalam bentuk gerakan
atau disebut dengan life presented in action.
3. Anne Civardi
Teater merupakan suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah dengan melalui kata-
kata serta gerakan.

JENIS – JENIS SENI TEATER


1. Seni Teater Tradisional
Teater tradisi banyak mengungkap wacana kearifan lokal, sehingga merupakan sarana pewarisan ilmu
hidup atau nilai-nilai kebaikan. Teater bisa menghibur sekaligus berperan sebagai wadah pendidikan
moral masyarakat. Teater menjadi sendi penting di dalam membangun harmoni kehidupan bersama,
termasuk membiasakan berdampingan dengan orang lain di lapangan yang berbeda suku, bahasa, adat
istiadat dan agama saat menonton.
Teater tradisi tidak memisahkan antara pelaku dan penonton. Batasnya dikaburkan, sehingga sewaktu-
waktu penonton langsung bisa menjadi bagian dari tontonan. Teater tradisi lekat pada ritual, adat,
kebiasaan dan kebudayaan lokal (termasuk bahasa daerah). Kehidupannya masih bertaut pada konsep
paguyuban atau kekeluargaan yang direkat oleh semangat gotong royong. Dalam teater tradisi, seni
laku, tari, musik dan seni suara masih bersinergis saling melengkapi.
2. Seni Teater Modern
Teater modern mengambil pola barat sebagai referensi. Teater dipisahkan dari tari, seni suara dan
musik. Kehadirannya adalah bagian dari produk kesenian yang menuju pada industri. Bentuk teater
modern Indonesia yaitu teater modern konvensional, teater modern dengan pembaharuan dan teater
modern kontemporer.
Seniman-seniman teater mulai mempertanyakan teater modern yang ada. Ada kesadaran baru yang
dirasakan bahwa teater modern konvensional masih belum mantap sebagai teater nasional.
Masyarakat teater Indonesia sadar bahwa di dalam dirinya ada teater tradisional yang harus
dipertahankan. Adapun yang ketiga adalah teater modern yang kontemporer, yaitu teater yang
mencoba mendobrak teater konvensional dan teater pembaruan. Seniman mencoba memadukan
unsur-unsur yang ada di dunia untuk kepentingan teater

JENIS TEATER BERDASARKAN BENTUKNYA


Adapun jenis dari seni teater ini di antaranya sebagai berikut:
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka ini sudah atau telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa dari peninggalannya itu
ditemukan di makam-makam seperti India Kuno, Mesir, serta Yunani. Boneka ini sering digunakan di
dalam menceritakan legenda atau juga kisah-kisah yang sifatnya itu religius (keagamaan). Segala
macam jenis boneka dimainkan itu dengan cara yang berbeda.
Boneka tangan ini dipakai oleh tangan sementara untuk boneka tongkat itu digerakkan itu dengan
tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau juga boneka tali digerakkan dengan cara
menggerakkan kayu silang tempat tali boneka tersebut diikatkan.
Selain dari itu, contoh dari teater boneka yang cukup populer ialah pada pertujukan wayang kulit. Di
dalam pertunjukan wayang kulit, wayang ini dimainkan di belakang layar tipis serta sinar lampu
tersebut menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk itu kemudian di depan layar,
dan menonton bayangannya itu. Sedangkan untuk penonton pria duduk di belakang layar serta juga
menonton wayang dengan secara langsung.
Selanjutnya, pertujukan Boneka Bunraku berasal dari Jepang itu mampu untuk melakukan banyak
sekali gerakan sehingga kemudian diperlukan tiga dalang untuk dapat atau bisa menggerakkannya.
Dalang kemudian berpakaian hitam serta duduk persis di depan penonton. Dalang utama kemudian
mengendalikan kepala serta juga lengan kanan. Para pencerita bernyanyi serta melantunkan kisahnya.
2. Drama Musikal
Drama musikal ini adalah pertunjukan teater yang menggabungkan antara seni tari, musik, serta juga
seni peran. Drama musikal ini lebih mengedepankan tiga unsur itu apabila dibandingkan dialog para
pemainnya. Kualitas dari pemainnya itu tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter dengan melalui
untaian kalimat yang diucapkan namun juga dengan melalui keharmonisan lagu serta gerak tari.
Disebut sebagai drama musikal disebabkan karna di dalam pertunjukannya yang menjadi latar
belakangnya itu merupakan kombinasi antara gerak tari, alunan musik, serta juga tata pentas. Drama
musikal yang cukup tersohor yakni kabaret serta opera. Perbedaan dari keduanya ini terletak di jenis
musik yang digunakan. Di dalam opera, dialog para tokoh ini dinyanyikan dengan iringan musik
orkestra serta juga lagu yang dinyanyikan ialah disebut seriosa. Sedangkan di dalam drama musikal
kabaret, jenis musik serta lagu yang dinyanyikan bebas serta biasa saja.
3. Teater Dramatik
Istilah dramatik ini digunakan untuk dapat menyebut pertunjukan teater yang dengan berdasarkan
pada dramatika lakon yang dipentaskan. Di dalam teater dramatik, perubahan karakter dengan secara
psikologis ini sangat diperhatikan. Situasi cerita serta latar belakang kejadian ini dibuat sedetil
mungkin.
Rangkaian cerita di dalam teater dramatik ini mengikuti alur plot itu dengan ketat. Fokus pertujukan
teater dramatik ialah menarik minat serta rasa penonton terhadap situasi cerita yang disajikan. Di
dalam teater dramatik, laku aksi pemain ini sangat ditonjolkan
4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi ini adalah pertunjukan teater yang dibuat dengan berdasarkan karya sastra puisi.
Karya puisi yang biasanya ini hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi dicoba untuk kemudian
diperankan di atas pentas. Disebabkan bahan dasarnya ialah puisi maka teatrikalisasi puisi ini lebih
mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para pemain biasanya memiliki sifat
teatrikal. Tata panggung serta blocking dirancang itu sedemikian rupa untuk dapat menegaskan makna
puisi yang dimaksud.
5. Teater Gerak
Teater gerak ini adalah suatu pertunjukan teater yakni dengan unsur utamanya ialah gerak serta juga
ekspresi wajah para pemainnya. Di dalam pementasannya, penggunaan dialog ini sangat minimal atau
juga bahkan dihilangkan ialah seperti dalam pertunjukan pantomim klasik.
Seiring itu dengan perkembangannya, pemain teater ini bisa atau dapat bebas bergerak itu dengan
mengikuti suasana hati (untuk khusus karakter tertentu) bahkan lepas dari karakter tokoh ini dasarnya
untuk dapat menarik minat penikmat. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah suatu gagasan
mementaskan pertunjukan itu dengan berbasis gerak dengan secara mandiri muncul.

BEBERAPA FUNGSI SENI TEATER


1. Seni Teater Sebagai Ritual atau Upacara
Di dalam fungsi ritualnya, suatu peristiwa teater menjadi ajang penjelasan, penghayatan dan
pengukuhan nilai-nilai kepercayaan atau agama yang dianut oleh masyarakat yang melaksanakannya.
Sampai sekarang pada berbagai teater etnik unsur-unsur upacara tetap menonjol dengan
dibicarakannya mantra-mantra, disediakannya sajen serta tindak upacara yang dilakukan baik oleh
dalang maupun oleh pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam pertunjukan.
2. Seni Teater Sebagai Seni atau Estetik
Di dalam peristiwa teater suatu masyarakat bukan saja mengungkapkan pikiran, perasaan, kecemasan,
harapan dan sebagainya, akan tetapi juga menikmati bentuk-bentuk pengungkapan itu. Dalam
peristiwa seperti itu, suatu masyarakat tidak hanya merasa puas dengan telah dapat mengungkapkan
pengalamannya, akan tetapi mereka juga merasa puas atau tidak puas dalam hubungan dengan
bentuk-bentuk ungkapan yang mereka gunakan.
3. Seni Teater Sebagai Hiburan
Dalam hubungan ini seni teater memenuhi keperluan masyarakat akan pengalaman yang berbeda
dengan pengalaman mereka sehari-hari. Bahkan kadang-kadang memenuhi keperluan bagi
masyarakat yang ingin melepaskan diri atau melarikan diri dari persoalan kehidupan mereka sehari-
hari.
4. Seni Teater Sebagai Media Pendidikan
Teater ialah seni kolektif, di dalam artian teater ini tidak dikerjakan dengan secara individual.
Melainkan untuk mewujudkannya itu kemudian diperlukan kerja tim yang harmonis. Apabila suatu
teater ini dipentaskan, diharapkan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis serta juga pemain
itu tersampaikan kepada banyak penonton. Dengan melalui pertunjukan tersebut biasanya manusia
kemudian akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan apabila dibandingkan itu hanya
membaca lewat sebuah cerita.
5. Seni Teater Sebagai Media Ekspresi
Teater ini ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku serta dialog. Berbeda dengan
seni musik yang menitikberatkan pada aspek suara serta juga seni tari yang menitikberatkan pada
keselarasan gerak serta juga irama. Di dalam praktiknya, Seniman teater tersebut kemudian akan
mengekspresikan seninya di dalam bentuk gerakan tubuh serta juga ucapan-ucapan.

UNSUR SENI TEATER


Unsur yang ada di dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Unsur Internal
Unsur internal ini adalah unsur yang menyangkut mengenai keberlangsungan pementasan dalam suatu
teater. Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu pementasan teater. Oleh
sebab itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal ini
sebagai berikut:
A. Naskah atau Skenario
B. Pemain
C. Sutradara
D. Pentas
E. Properti
F. Penataan
2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal merupakan unsur selanjutanya yang mengurus mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan hal-hal yang akan dibutuhkan atau diperlukan di dalam sebuah pementasan.
Unsur eksternal ini di antaranya sebagai berikut:
A. Staf Produksi
B. Sutradara/Direktur
C. Stage Manager
D. Desainer
E. Crew
NILAI DAN KONSEP DALAM SENI TEATER
Nilai dan konsep yang ada di dalam seni teater ini sebagai berikut:
1. Nilai Seni Teater
Dalam pementasan sebuh teater banyak nilai yang dapat atau bisa diserap oleh penikmatnya. Nilai-
nilai yang terkandung di dalam seni teater antara lain:
Nilai didik;
Nilai sejarah;
Nilai budaya;
Nilai religius.
2. Konsep Seni Teater
Konsep dasar dari seni teater terdiri atas dua aspek, di antaranya aspek apresiasi dan kreasi. Namun,
disebabkan karna keterbatasan SDM aspek yang lebih sering diajarkan berhubung dengan aspek
apresiasi yang seharusnya aspek kreasi ini lebih dikedepankan.
Seni teater meliputi keterampilan olah pikir, olah rasa, olah suara dan olah tubuh, yang di dalam
pementasannya tersebut memadukan seni peran, seni rupa, seni gerak,seni sastra, seni tari, dan seni
musik.

Anda mungkin juga menyukai