Anda di halaman 1dari 11

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Pendidikan Teater dan


Pembelajarannya
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Seni Teater dan
pembelajarannya
2. Teater Tradisional, Modern,
dan Kontemporer
3. Naskah Teater Tradisional,
Modern, dan Kontemporer
4. Pembelajaran Pengetahuan
Seni dan Estetika Seni Teater
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1
dipelajari 1. Seni drama atau teater merupakan seni
yang mempunyai keunikan tersendiri
dibanding seni yang lainnya, salah
satunya adalah bersifat kolektifitas.
Kolektifitas mengandung pengertian
bahwa seni teater dalam perwujudannya
tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus
melibatkan unsur-unsur seni yang lain
seperti seni musik, seni gerak atau tari,
seni rupa, seni media, dan lain-lain. Sifat
kolektifitas ini juga mengandung
konsekuensi keterlibatan banyak orang
sehingga memerlukan kerjasama dari
berbagai pihak.

2. Drama berasal dari kata yang dalam


bahasa Yunani draomai yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan
sebagainya. Dalam bahasa Inggris,
pengertian tersebut setara dengan kata
action yang berarti perbuatan atau
tindakan.

3. Teater tradisional, istilah lain dikenal


dengan teater lokal, atau teater nusantara
masih hidup dan berkembang di kalangan
masyarakat pendukungnya di wilayah
Indonesia.

4. Menurut Damono (via Cahyaningrum), ada


tiga unsur yang merupakan satu kesatuan
yang menyebabkan drama itu dapat
dipertunjukan. Unsur-unsur tersebut
berupa unsur naskah, unsur pementasan,
dan unsur penonton.

5. Dalam arti luas teater adalah segala


tontonon yang dipertunjukan didepan
orang banyak, misalnya wayang golek,
lenong, ketoprak,ludruk,akrobat, debus,
sulap, reog, dan sebagainya

6. Dalam arti sempit teater adalah kisah


hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh
orang banyak, dengan media
percakapan,gerak dan laku, dengan atau
tanpa dekor, dan didasarkan pada naskah
tertulis dengan diiringi musik, nyanyian
dan tarian.

7. Teater adalah salah satu bentuk kegiatan


manusia yang secara sadar menggunakan
tubuhnya sebagai unsur utama untuk
menyatakan dirinya yang diwujukan
dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang
ditunjang dengan unsur 8 gerak, suara,
bunyi, dan rupa yang dijalin dalam cerita
pergulatan tentang kehidupan manusia

8. Lenong, ludruk, ketoprak, dan lain-lain


merupakan Teater Rakyat. Teater ini
didukung oleh masyarakat kalangan
pedesaan, bentuk teater ini punya
karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-
kaidah pertunjukan yang kaku, sifatnya
spontan, dan improvisasi.

9. Teater wayang merupakan contoh dari


Teater Keraton. Teater ini lahir dan
berkembang di lingkungan keraton dan
kaum bangsawan. Pertunjukan
dilaksanakan hanya untuk lingkungan
terbatas. Tingkat artistik sangat tinggi
serta cerita berkisar pada kehidupan
kaum bangsawan yang dekat dengan
dewa-dewa.

10. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini


masih membawa idiom bentuk rakyat dan
keratin. Teater ini lahir dari kebutuhan
yang timbul dengan tumbuhnya
kelompok-kelompok baru dalam
masyarakat dan sebagai produk dari
kebutuhan baru serta sebagai fenomena
modern dalam seni pertunjukan di
Indonesia

11. Teater Kontemporer. Teater ini


menampilkan peranan manusia bukan
sebagai tipe, melainkan sebagai individu.
Dalam dirinya terkandung potensi yang
besar untuk tumbuh, tetapi saat initeater
ini merupakan teater golongan minoritas.
Ia adalah hasil pencarian yang dilakukan
oleh manusia Indonesia secara terus-
menerus.

12. Teater Indonesia adalah teater yang


“bertolak dari teater modern Barat, tetapi
dalam perkembangannya semakin
dipengaruhi dan memanfaatkan teater
daerah/tradisional sebagai sumber

13. Aliran yang melukiskan semua kejadian


apa adanya bukan berlebihan dan bukan
dengan lambang. Meskipun unsur
keindahan masih mendapatkan perhatian,
unsur ini tetapi diarahkan untuk meniru
kehidupan yang nyata disebut aliran
realisme.

14. Aliran yang menggambarkan problem


sosial yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan psikologis pelaku. Titik berat
permasalahan dalam konflik drama itu
adalah problem sosial, seperti kemiskinan,
kesenjangan sosial, kepalsuan,
penindasan, keluarga retak, politik, dan
lain-lain merupakan pengertian dari aliran
realisme sosial.

15. Realisme yang menekankan pada unsur


kejiwaan secara apa adanya. Sedih,
gembira, bahagia, kecewa, semua
dilukiskan secara wajar disebut realisme
psikologis.

16. Aliran Ekspresionisme adalah seni


menyatakan, yang dipentaskan adalah
chaos atau kekosongan dalam psikologis.
Aliran ini didasarkan pada perubahan
sosial seperti terjadinya revolusi industri di
Jerman dan Inggris, atau revolusi Rusia.
Ciri-ciri aliran ekspresionisme adalah
pergantian adegan cepat, penggunaan
pentas yang ekstrem, dan adegan-adegan
disajikan secara filmis.

17. Perwujudan dari penggalian kembali


berbagai kemungkinan kinerja teater yang
telah dipertunjukkan merupakan evaluasi
dan analisis estetika teater.
18. Salah satu cara baru teater yang mencoba
membuka perspektif baru dalam
memperlakukan teater disebut teater
kontemporer. Perkembangan pesat teater
kontemporer dan mulai memudarnya
batas-batas seni menjadikan teater
eksperimental pilihan berekspresi yang
terbuka dan menarik perhatian pelaku
teater.

19. Pekerja teater yang bertugas


mengoordinasikan segala anasir teater
dengan paham, kecakapan, serta daya
imajinasi yang intelegen guna
menghasilkan petunjukan yang berhasil
adalah sutradara.

20. Karakter merupakan perwujudan sosok


peran dalam tiga dimensi manusia, yaitu
dimensi fisik, psikologis, dan sosiologis.

21. Segala sesuatu yang tertulis, baik berupa


dialog maupun keterangan laku disebut
naskah.

KB 2
1. Teater yang berkembang di kalangan
rakyat yaitu suatu bentuk seni
pertunjukan yang bersumber dari tradisi
masyarakat lingkungannya disebut teater
tradisional dan teater tradisional
merupakan hasil kreativitas suatu suku
bangsa. Teater tradisional bersumber dari
karya sastra lama atau sastra lisan daerah
yang berupa dongeng, hikayat, atau cerita-
cerita daerah lainnya

2. Wayang orang adalah bentuk kesenian


tradisional yang multimedia karena seni
lain dengan berbagai medianya juga
menjadi bagian dari pertunjukan tersebut.

3. Ketoprak mirip dengan wayang orang.


Bedanya adalah lakon yang dibawakan
merupakan cerita rakyat dan kisah
kepahlawanan.

4. Teater tradisional yang berasal dari daerah


Jawa Timur adalah Ludruk. Pertunjukan
ini merupakan sejenis ketoprak yang
semuanya pemainnya pria. Ludruk diawali
dengan tarian yang ditarikan sambil
bernyanyi dan disebut tari Ngremo.
5. Sandiwara yang berdialek Betawi disebut
lenong. Permainan aktingnya bersifat
improvisasi, bergaya lucu dan lugu, serta
dengan nyanyian dan tarian yang diiringi
musik gambang kromong. Cerita,
lagu,tarian, dan lawakan menyatu menjadi
kesatuan yang utuh dalam pertunjukan
Lenong Betawi. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Betawi.

6. Lenong Dines yaitu lenong yang


mempergunakan dialog dalam bahasa
Melayu tinggi dan cerita yang dibawakan
adalah cerita-cerita hikayat lama, latar
belakang cerita berlangsung di istana-
istana dengan tokoh- tokoh seperti Raja,
Pangeran, Puteri Jin-jin, dan lain-lain

7. Lenong Preman yaitu lenong yang


mempergunakan dialog bahasa Betawi
sehari-hari juga cerita yang akrab dengan
masalah kehidupan rakyat seperti
kehidupan dilingkungan masyarakat
kampung, rumah tangga, dan lain-lain.
Unsur humor dan lawakan lenong jenis ini
sangat dominan

8. Teater tradisional yang berkembang di


daerah Sumatra selatan dan sekitarnya
adalah Teater Dul Muluk. Bentuk dan ciri
pementasan Dul Muluk selalu diiringi
dengan musik yang khas seperti biola,
gendang melayu, terompet, dan lain-lain.
Permainan akting dilakukan dengan
improvisasi. Materi pokok cerita diambil
dari hikayat Abdul Muluk. Musik, tari, dan
lawakan merupakan bagian yang menyatu
dalam pertunjukan. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Melayu. Seluruh
pemainnya laki-laki, peran wanitapun
dimainkan oleh lakilaki.

9. Salah satu teater tradisional yang


berkembang dI daerah Sumatra Barat
adalah randai. Bentuk pertunjukan
Randai merupakan perpaduan gerakan
tarian pola silat Minangkabau dan cerita
yang bersumber dari tradisi Bakaba.

10. Teater yang tumbuh di kota-kota besar


disebut teater modern. Teater ini
umumnya merupakan persinggungan
budaya setempat dengan budaya Barat.
Salah satu contoh teater modern adalah
sastra tulis (drama) yang berbentuk lakon.

11. Aliran yang melukiskan semua kejadian


apa adanya bukan berlebihan dan bukan
dengan lambang. Meskipun unsur
keindahan masih mendapatkan perhatian,
unsur ini tetapi diarahkan untuk meniru
kehidupan yang nyata disebut aliran
realisme. Drama realistik diharapkan
mampu mengungkapkan problem-problem
masyarakat atau kehidupan yang terjadi
pada suatu masa tertentu..

12. Realisme yang menggambarkan problem


sosial yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan psikologis pelaku disebut
realisme sosial.

13. Realisme yang menekankan pada unsur


kejiwaan secara apa adanya. Sedih,
gembira, bahagia, kecewa, semua
dilukiskan secara wajar disebut realisme
psikologis.

14. Fungsi Teater Menurut Putu Wijaya

Fungsi hiburan memposisikan seni teater


sebagai rasa untuk menyenangkan yang
didapat penonton maupun pelaku teater
itu sendiri. Fungsi hiburan terdapat dalam
berbagai pertunjukan teater yang bersifat
ritual, tanggapan, barangan atau ngamen,
dan pada pertunjukan yang
mengharuskan penontonnya membayar
tiket, seperti di tobong ataupun gedung
pertunjukan.

Upacara ritual dalam konteks kehidupan


adat dan agama adalah termasuk proses
teateral. Di dalamnya, kita menemukan
tahapan-tahapan dan elemenelemen
teateral yang berupa ruang dan waktu,
lakuan/ gerakan, suara dan nyanyian,
rasa dan jiwa, serta panggung/ tempat
upacara

Teater adalah narasi dan sekaligus


ekspresi. Sebagai narasi teater memuat
cerita, informasi, mencatat peristiwa, dan
merekam berbagai hal sehingga tak
kurang sebagai saksi (baca:dokumen)
zaman. Namun sebagai ekspresi, teater
mencatat opini, jalan pikiran, serta
kehendak dari orang-orang pada suatu
masa tertentu

15. Salah satu seni pertunjukan yang


penampilannya lebih mengandalkan pada
gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajah
disebut pantomim. Pantomim dalam
bahasa Latinpantomimus, artinya meniru
segala sesuatu, merupakan suatu
pertunjukan teater yang menggunakan
tubuh, dalam bentuk ekspresi wajah atau
gerak tubuh, sebagai dialog. Pantomim
adalah pertunjukan teater tanpa kata-kata
yang dimainkan dengan gerak dan
ekspresi wajah dan biasanya diiringi
musik.

16. Bentuk penampilan pantomim dapat


dikelompokan sesuai dengan jumlah
pemain yang tampil, yaitu pantomim
tunggal, pantomim berpasangan,dan
pantomim kelompok.

17. Drama musikal atau disebut juga teater


musikal adalah bentuk ekspresi seni yang
berkolaborasi antara musik, perilaku,
gerakan dan tarian yang menggambarkan
sebuah cerita yang dikemas dengan
koreografi dan dengan sistem musik yang
apik sehingga terjadilah drama musikal
atau kadang-kadang dikenal sebagai
"musical play".

18. Bentuk teater yang menggabungkan lagu,


dialogucapan, akting, dan tarian disebut
teater musikal. Konten emosionalnya–
humor, pathos, cinta, kemarahan serta
ceritanya dikomunikasikan melalui kata-
kata, musik, gerakan, dan aspek teknis
hiburan sebagai satu kesatuan utuh.

19. Operet adalah genre opera ringan, "ringan"


dalam hal musik dan opera. Operet adalah
opera tetapi penampilannya berupa seperti
teater musikal atau dikenal dengan drama
musikal

20. Salah satu genre teater yang menampilkan


satu orang pemeran dalam
pertunjukannya adalah monolog.
21. Kata Kontemporer menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pada waktu yang
sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini. Teater kontemporer adalah
karya teater yang menampilkan tanda-
tandadan permasalahan kekinian atau
masa sekarang. Jadi,teater
kontemporermerupakan wujud kreativitas
seniman teater untuk menemukan jati
dirinya sehingga teater ini berfungsi
sebagai presentasi estetis yang
senimannya hanya ingin
mengomunikasikan gagasannya kepada
penonton

KB 3
1. Naskah atau biasa disebut naskah lakon
adalah sebuah rangkaian peristiwa yang
disampaikan melalui dialog tokoh-tokoh
yang ada didalamnya. Didalamnya
memuat bahasa verbal dan sering disertai
dengan keterangan tempat, waktu, dan
adegan.

2. Naskah lakon yang pokok materinya


adalah konflik sebenarnya karena
pencarian kebenaran. Kebenaran terbagi
menjadi tiga, yaitu kebenaran Ilahiyah,
kebenaran berdasarkan kitab atau agama
beserta ajaranya (kebenaran ini
dikembangkan ini bersifat absolut bagi
penganutnya), kebenaran alamiah,
pencapaian kebenaran berdasarkan
tradisi, dan kebenaran ilmiah, kebenaran
yang terukur, terbukti secara logika.

3. Naskah tragedi yaitu naskah lakon yang


mengkisahkan tokoh lakon yang selalu
tertimpa ketidak beruntungan, kesialan,
atau mengalami kesedihan di dalam
perjalanannya.

4. Naskah komedi yaitu naskah yang


menggambarkan suasana yang penuh
suka cita. Umumnya, di dalam naskah
komedi ini akan berisi tentang lelucon-
lelucon.

5. Rangkaian adegan yang terjadi dalam satu


rangkaian persoalan disebut pembabakan.

6. Analisis atau lebih dikenal dengan istilah


bedah naskah adalah tahap pengkajian
naskah yang ditujukan untuk
mendapatkan kedalaman pemahaman
tentang naskah yang diantaranya adalah
menentukan dimana latar cerita,
menentukan konflik dan kompilkasi, tema
dan penokohan, serta rancangan artistik.

7. Permasalahan yang terjadi di dalam


naskah disebut konflik. Sementara itu,
komplikasi merupakan awal bagaimana
bisa terjadi permaslahan di dalam cerita
naskah.

8. Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita


atau sesuatu yang menjadi pokok masalah
dalam cerita.Dalam tema tersirat amanat
atau tujuan pengarang menulis
cerita.Tema secara intrinsik berarti inti,
esensi

9. Pengkajian terhadap para tokoh yang ada


di dalam naskah disebut penokohan.

10. Protagonis, tokoh utama yang membawa


alur cerita. Tanpanya cerita akan menjadi
selasai atau tak pernah terjadi di dalam
cerita. Protagonis bisa memiliki sifat baik
dan buruk.

11. Antagonis, tokoh yang membawa


permasalahan dalam cerita dan peran
yang menghambat apa yang dicita–citakan
oleh tokoh protagonis

12. Tritagonis, tokoh penengah atau pelerai


dalam pertikan peran protagonis dan
antogonis. Termasuk dalam peran penting
karena peran ini bisa menyelesaikan
masalah saat hendak menutup sebuah
pementasan

13. Deutragonis, peran pembantu untuk


peran protagonis. Dia adalah kawan dari
protagonis dan membantu tokoh sagitarus

14. Foil, bila deutragonis adalah peran


pembantu untuk tokoh protagonis.
Sedangakan foil adalah peran pembantu
untuk peran antagonis.

15. Hikayat merupakan kisah berlagu. Hikayat


menceritakan kisah-kisah dari Timur
Tengah seperti Ali Baba, Aladin, Abu
Nawas, dll. Banyak dimainkan dalam
teater Bangsawan Melayu, Makyong, atau
cerita-cerita yang mengandung ajaran
kebaikan dan agama Islam, seperti
hikayat-hikayat Betawi

16. Pantun yang dimaksud adalah karya teater


tutur yang mengisahkan sebuah cerita,
seperti cerita Lutung Kasarung. Cerita
tersebut dimainkan dalam Sandiwara
Sunda, Sandiwara Masres, Cirebon, dll.

17. Cerita rakyat yang populer di kalangan


rakyat luas adalah Cerita Panji,
Sangkuriang, Malin Kundang, Cerita Putri
Pandan Berduri, Cerita Jaka tarub, dll.
Cerita rakyat juga sangat menarik sebagai
sumber cerita pertunjukan teater
tradisional.

KB 4
1. Pembelajaran pengetahuan Estetika Teater
merupakan perwujudan dari penggalian
kembali berbagai kemungkinan kinerja
teater yang telah dipertunjukkan

2. Drama realistik ditulis dalam prosa


dengan bahasa percakapan atau bahasa
sehari-hari disebut realisme.

3. Sebuah gerakan yang perkembangannya


paralel dengan realisme, tetapi merupakan
bagian gerakan yang tersendiri disebut
naturalisme.

4. Eksistensialisme menyatakan manusia


selalu hidup terombang-ambing.
Kemerdekaan memberinya kesepian dan
kebersamaan membuat dia merasa tidak
merdeka

5. Estetika pada Teater Ritual berasal dari


peristiwa upacara yang dianut oleh suku-
suku di Indonesia. Upacara tersebut
mengandung tata nilai yang dipercaya
sebagai penguat terhadap tata nilai yang
dianut masyarakatnya. Nilai intrinsik
ritual merupakan kepercayaan yang
dijalani masyarakat. Kepatuhan pada alam
semesta menjadi pilihan dalam menjalani
proses ritual.
6. Estetika pada Teater Sosial bertolak dari
pandangan-pandangan sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat. Pandangan
sosial merupakan potret kehidupan
sekaligus proyeksi aspirasi masyarakat
terhadap kondisi sosialnya. Hal tersebut
dapat berupa protes atau sekadar
pengetahuan terhadap nilai-nilai sosial
yang menjadi kesadaran masyarakat

7. Estetika pada Teater Pendidikan


merupakan bagian dari proses pendidikan
yang mendorong terbangunnya nilai-nilai
pendidikan pada karya teater. Teater
pendidikan di Indonesia belum begitu
popular, meski banyak teater berbasis
pendidikan, yang diajarkan melalui
sekolah-sekolah seni maupun lembaga
pendidikan seni

8. Estetika pada teater Kontemporer


merupakan suatu pengembangan cara
berteater yang mengarah pada objek-objek
kekinian. Teater Kontemporer berada
dalam transformasi teater modern dan
eksperimental.Identitas khusus yang
dimilikinya merujuk pada teater
pascamodern, teater eksperimental, dan
postdramatik. Di Indonesia,
perkembangan dan aktivitas teater
kontemporer tidak sebesar yang dilakukan
dalam tari kontemporer

9. Estetika pada teater Eksperimental


bertolak dari metode berteater secara non
verbal yang tidak lagi berdasarkan pada
suatu proses penceritaan (naratif). Muncul
di era 1950-an dengan identitas yang
beracam-macam, mulai dari teater gerak,
teater tubuh, teater miskin, teater esensi,
teater biomekanik, teater kacau hingga
teater postdramatik.
2 Daftar materi yang sulit 1. Kualitas estetis teater tradisional dan
dipahami di modul ini modern
3 Daftar materi yang sering 1. Analisis Naskah
mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai