Anda di halaman 1dari 12

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendalam materi seni tari


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pengertian, Jenis, Unsur, dan
Teknik Tari
2. Bentuk, Tema, dan Nilai
Estetis dalam Seni Tari
3. Ragam gerak, musik iringan
tari, level dan pola lantai
dalam tari
4. Pembelajaran pengetahuan
dan estetika seni tari
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Tari yang tumbuh dan berkembang di
dipelajari kalangan masyarakat yang memiliki alam
pemikiran tradisional cirinya percaya
kepada kekuatan supranatural, percaya
kepadamitologi, kekuatan binatang totem
dan roh leluhur disebut tari tradisional.
a. Tari yang berkembang pada masa
masyarakat yang belum memeiliki
peradaban disebut tari primitif.
b. Tari hasil garapan rakyat yang
memiliki ciri penyajian sederhana dan
masih berpijak pada unsur budaya
tradisional disebut tari rakyat.
c. Tari yang semula tumbuh dan
berkembang di istana dalam kalangan
raja dan bangsawan, mencapai
kristalisasi artistik yang tinggi dan
telah pula menempuh perjalanan
sejarah yang cukup panjang, sehingga
memiliki nilai tradisi disebut tari
klasik.
2. Tari yang tumbuh dan berkembang di
kalangan masyarakat yang tidak taat
kepada pola hidup dan kebiasaan
turuntemurun dan memiliki pola hidup
berciri modern disebut tari non
tradisional. Oleh karena itu, bentuk tari
non tradisional tidak taat kepada kaidah
tari tradisional.
a. Jenis tari tradisional yang modifikasi
menjadi bentuk baru adalah tari
kreasi baru.
b. Tari modern adalah jenis tari yang
tumbuh dan berkembang mulai tahun
1890 dan berlangsung sampai dengan
sekitar tahun 1945 an, ciri yang
sangat menonjol dari tari modern
adalah (1) tampilan gaya individu
yang sangat kuat dalam karya
tarinya; dan (2) adanya inovasi yang
baru dalam tari modern.
c. Reaksi para koreografer yang
mendukung gerakan posmodernisme
yang memberikan koreksi kepada
modernisme disebut tari post modern.
Postmodernisme merupakan sikap
dan rasa tidak puas koreografer
terhadap modernisme yang
mendorong pemikiran baru untuk
keluar dari modern menuju masa
baru yang disebut dengan
postmodern (masa setelah modern),
hasilnya berupa tari postmodern.
d. Tari kontemporer adalah tari yang
mencerminkan jiwa zaman saat ini.
Jiwa zaman yang mutakhir.
3. Element Tari : Unsur utama tari adalah
gerak. Gerakan manusia berdasarkan
fungsinya dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu gerak bekerja, gerak bermain
dan gerak berkesenian (Amir
Rochiatmo,1986).
4. Gerak merupakan elemen utama pada
tari.
5. Iringan tari, level tari, pola lantai, rias dan
busana tari, tata pentas, tata cahaya dan
tata suara, tema merupakan elemen
pendukung dalam tari.
6. Unsur tari terdiri dari unsur utama dan
unsur pendukung. Unsur utama dalam
tari adalah gerak.
7. Ruang dapat dimaknai sebagai ruang
untuk menari ataupun ruang yang dapat
dibentuk oleh tubuh penari.
8. Volume gerak terbentuk dari luas,
sedang, dan sempitnya ruang yang
dibentuk oleh tubuh penari.
9. Level yakni tinggi, sedang dan rendahnya
sikap penari.
10.Lintasan yang dibentuk saat penari
melakukan gerak disebut pola lantai.
Dapat ditunjukan dengan arah hadap,
arah gerak seperti berputar, berpindah
tempat (ke kiri-ke kanan, maju ataupun
mundur).
11.Tenaga yakni intensitas tenaga yang
disalurkan melalui gerak tertentu (kuat,
sedang, dan lemah).
12.Waktu berhubungan dengan rasa ritmis
gerak (tempo, ritme, dll). Unsur utama
tari adalah gerak.
13.Thraves dan Wiiliamson (1993:1)
menyatakan bahwa “These movement,
necessary for living can be extended by
reguler practice into another dimension.
They can become a dance”.
14.Rusliana (1984: 6) menegaskan pula,
dalam tari bukan merupakan gerak
keseharian, melainkan ungkapan sikap
dan gerak yang telah mengalami proses
atau paduan dari sensabilitas, imajinatif,
intelektualitas serta atas kesadaran nilai-
nilai estetis
15.Gerak keseharian atau gerak yang
dilakukan sehari-hari tanpa memiliki
unsur ruang, waktu dan tenaga, dan
gerak yang berirama, memiliki aturan dan
berekspresi yang disebut dengan gerak
tari.
16.Terdapat 2 fungsi gerak dalam tari yaitu:
a) fungsi internal yaitu gerak gerak yang
mempunyai makna bagi diri penari. Hal
ini dapat dilihat dari fungsi gerakan
tubuh bagi si penari, misalnya sebagai
sarana ekspresi dalam mengungkapkan
kegembiraan atau kesenangan, seperti
berbagai macam tarian spontanitas
pergaulan yang semata-mata sebagai
partisipasi dalam kelompoknya. Bahkan
ada pendapat tari dapat bermula dari
cara-cara yang biasa dipakai manuasia
untuk mengungkapkan emosi gerak
keseharian.
17.Humphrey (1964: 132) bahwa pada
dasarnya tari membutuhkan kehadiran
musik sebagai pendampingnya.
18.Tata rias secara umum dapat diartikan
sebagai seni mengubah penampilan wajah
menjadi lebih sempurna.
19.Fungsi Tata Rias : • Menyempurnakan
penampilan wajah. Tata Rias bisa
menyempurnakan kekurangan pada
tampilan penari. Penyempurnaan wajah
dilakukan pada penari yang tidak sesuai
dengan karakter tari yang di bawakan. •
Membantu menunjukkan perwatakan
atau karakter penari. Tata rias berfungsi
melukiskan watak tarian dengan
mengubah tampilan wajah penari
menyangkut aspek usia, ras, bentuk
wajah. • Memberi efek gerak pada
ekspresi wajah seorang penari diatas
panggung, karena tampilan penari
tampak datar ketika tertimpa cahaya
lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata
rias untuk menampilkan dimensi wajah
penari. • Memperjelas garis-garis wajah
penari untuk mengekspresikan
gerakgerak tari. Fungsi garis tidak
sekedar menegaskan, tetapi juga 12
menambahkan sehingga terbentuk
tampilan yang berbeda dengan wajah asli
pemain. • Memberi nilai tambah
keindahan karya tari. Dengan tata rias
yang baik tentunya akan menambah
keindahan karya tari yang ditampilkan.
Anda dapat membayangkan apa jadinya
jika sebuah tarian disajikan tanpa
didukung dengan tata rias.
20.Tata busana tari merupakan unsur
pendukung yang menentukan keindahan,
pemaknaan pada tari itu sendiri serta
dapat menentukan karakter tari yang
dibawakan penari.
21.Tata Pentas merupakan unsur
pendukung tari selanjutnya yang
merupakan suasana seputar gerak laku
di atas pentas dan semua elemen-elemen
visual atau yang terlihat oleh mata yang
mengitari pemeran dalam pementasan.
22.Tata Cahaya adalah seperangkat
penataan cahaya di pentas.
23.Tata suara adalah seperangkat alat
sumber bunyi yang bertujuan sebagai
pengaturan musik untuk iringan tari.
24.Teknik tari tradisional adalah cara
melakukan gerakan dalam tari-tari
tradisi.
25.Teknik Tari Saman dilakukan
denganmenitikberatkan pada
keterampilan gerak tangn yaitu tepuk
tangan, tepuk dada, gerak guncang,
kirep, lingang dan surang-saring.
26.Teknik tari Randai dilakukan dengan
gerak silat, yang disebut juga pancak
inilah yang menjadi teknik dasar gerak
Tari Randai dan bila dilakukan
pengulangan akan terasa cukup ritmis
dan dinamis, sehingga jika distilir akan
nampak lebih indah.
27.Teknik tari Topeng Tunggal Betawi yang
merupakan sikap dalam melakukan
gerak-gerak Tari Topeng adalah Adeg-adeg
yang merupakan posisi siap dalam
menari, dari posisi adeg-adeg penari akan
melaukan gerakan lainnya. Sikap Adeg-
adeg pada Tari Topeng : Tumit bertemu,
berjarak 1 kepal (membentuk garis lurus),
lutut di tekuk, rendah/terbuka, Badan
condong ke depan.
28.Shuffle Dance atau yang kita sebut Tari
Shuffle merupakan tarian yang berasal
dari Australia. Tari yang termasuk
kategori Tari Modern ini sedang digemari
anak muda masa kini. Shuffle Dance
lebih mengutamakan gerakan kaki yang
unik dan atraktif.
29.Running Man Gerakan berlari di tempat
namun tidak berpindah serupa dengan
orang sedang berlari namun dengan
menggunakan kecepatan yang teratur.
30.Shuffle yaitu gerakan pengembangan dari
Running Man dengan berpindah ke kanan
kiri atau depan belakang diikuti dengan
hentakan kaki.
31.Glide Spin yaitu gerakan seperti Running
Man dan Shuffle dengan penambahan
gerakan seperti meluncur dan memutar
tubuh.
32.Break Dance adalah gaya tari jalanan
yang muncul sebagai bagian dari gerakan
hip hop diantara African American yang
dilakukan di bagian selatan New York City
pada tahun 1970-an.

KB.2 :
1. Tujuan utama pertunjukan tari adalah
untuk memenuhi kebutuhan komunitas,
yaitu masyarakat pendukung tari
tersebut. Karena itu menari bukan hanya
merupakan penampilan keindahan gerak
dari penarinya saja. Mungkin saja tujuan
tarian tersebut adalah untuk menghindari
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
terhadap kehidupan masyarakat.
2. Koreografi adalah proses pemilihan dan
pengaturan gerakangerakan menjadi
sebuah tarian, dan di dalamnya terdapat
laku kreatif.
3. Koreografi tari tradisional adalah proses
pemilihan dan pengaturan
gerakangerakan menjadi sebuah tarian,
pada tari tari tradisi, seperti tari roimitif,
tari kerakyatan dan tari klasik.
4. Tarian tradisional merupakan ekspresi
komunal, yakni perwujudan rasa
kebersamaan, sehingga tarian ini menjadi
bagian daari kehidupan masyarakat
pendukungnya.
5. Tari tunggal adalah tari yang disajikan
dan dibawakan oleh satu orang penari,
baik perempuan maupun laki-laki.

6. Tari Berpasangan adalah tari yang


dilakukan oleh dua orang penari dengan
karakter tidak selalu sama, tetapi yang
terpenting adalah gerakannya saling
berhubungan atau ada keterpaduan
jalinan gerak antara keduanya, dapat
ditarikan dengan sesama jenis ataupun
dengan lawan jenis.
7. Tari kelompok adalah tari yang dilakukan
oleh beberapa penari di mana antara satu
penari dengan penari yang lain
gerakannya berbeda, meskipun geraknya
tidak sama tetapi gerakan tersebut ada
hubungan yang merupakan jalinan untuk
mencapai keterpaduan.
8. Tari massal adalah tari yang dilakukan
oleh banyak penari dengan ragam gerak
yang sama, dan antara penari satu
dengan penari yang lain, tidak ada jalinan
gerak yang saling melengkapi.
9. Kata filsafat berasal dari bahasa Arab
falsafah. Dalam bahasa Yunani
philosophia (philos = cinta, Sophia =
kebijaksanaan) jadi philosophia berarti
cinta pada kebijaksanaan.
10. Nilai estetis tari adalah kualitas yang
melekat pada tari. Indikator kualitas
apabila tari memiliki sifat- sifat yang
penting dan bermutu yang disebut
dengan sifat keindahan.
11. Penari dalam tari primitif dan tari rakyat
kehebatannya terletak pada inner
dynamis (semangat dari dalam hati) serta
kesungguhannya ketika menari, penari
melakukan gerakan dengan sepenuh hati
sehingga tujuan religi atau tujuan lainnya
dalam menari dapat tercapai.
12. Tari primitif tarian yang mengungkapkan
kehendak atau keyakinan melalui gerak
atau unsur karya tari yang lain dengan
sangat sederhana.
13. Diadakan Untuk Kepentingan Komunitas
salah satu ciri tari komunal yang tujuan
utama pertunjukan tari adalah untuk
memenuhi kebutuhan komunitas, yaitu
masyarakat pendukung tari tersebut.
14. Koreografi individual dapat berupa tari
kreasi baru yang mengadaptasi tari klasik
maupun tari kerakyatan. Sebagai suatu
sajian tari, koreografi indivial dapat
diciptakan oleh satu atau beberapa
koreografer, bahkan kemungkinkan ada
bentuk koreografi individual yang
penciptanya gabungan dari berbagai entis
yang kemudian tercipta tari dengan
kolaborasi budaya yang apik.
15. Tari kreasi baru merupakan jenis tarian
yang memiliki kebebasan dalam
penciptaannya.
16. Tema tari adalah pokok pikiran, ide
ataupun gagasan seorang penata tari (
koreografer ) yang akan disampaikan
kepada orang lain (penonton ) yang
kemudian pokok pikiran tadi dituangkan
ke dalam bentuk-bentuk gerak menjadi
sebuah karya seni tari yang disajikan
kapada penonton.
17. Tema tari tradisonal adalah ide
dasar/gagasan yang kembangkan dalam
tari tradisional biasanya disesuaikan
dengan fungsi tari tersebut di
masyarakat.
18. Tema Dramatik, yaitu karya seni tari yang
dalam penyajiannya menggunakan cerita
atau dalam tari tersebut ada latar
belakang ceritanya.
19. Tema Non Dramatik, merupakan karya
tari yang dalam penyajiannya tidak
menggunakan cerita atau tidak
merupakan bagian dari suatu cerita,
tetapi menggambarkan sesuatu.
20. Estetika merupakan cabang ilmu dari
filsafat yang membahas tentang
keindahan.
21. Philosophia berarti cinta pada
kebijaksanaan.
22. Nilai estetis dalam tari adalah kualitas
yang melekat pada tari. Indikator kualitas
apabila tari memiliki sifat- sifat yang
penting dan bermutu yang disebut
dengan sifat keindahan.
23. Kemampuan teknis bergerak yang benar
yang dilakukan oleh seorang penari jenis
tontonan disebut wiraga.
24. Kemampuan rasa musikal dalam menari
disebut wirama.
25. Kemampuan menghayati dan
mengekpresikan karakter tari atau
karakter tokoh disebut wirasa.
KB 3 :
1. Teknik gaya tari tradisional berhubungan
dengan gerak individu yang dapat
diungkapkan dalam gaya menari bagi
masing-masing penari.
2. Gerakan kedua tangan yang berhimpit
dan searah disebut cerkop.
3. Menggerakan ujung jari telunjuk seakan-
akan akan mengambil sebuah benda
ringan seperti garam disebut cilok.
4. Gerakan tangan yang dilakukan dalam
berbagai posisi, misalnya baling-baling
atau horizontal disebut tepok.
5. Gerakan kepala seperti mengangguk
dalam tempo yang lambat sampai dengan
tempo yang cepat disebut anguk.
6. Gerakan kepala berputar seperti sebuah
baling-baling disebut girek.
7. Musik dalam tari dapat memberikan
keselarasan, keserasian dan
keseimbangan yang dipadukan menjadi
satu kesatuan yang hidup. Keselarasan
mengandung maksud antara jiwa dan
melodi lagu dengan jiwa gerak-gerak tari
yang diiringinya selaras, sehingga
penonton merasakan keindahan atau
kecocokan musikal melalui pendengaran.
8. Jenis musik iringan tari yang dapat
digunakan terbagi menjadi: 1) musik
internal, 2) musik eksternal
9. Musik yang dihasilkan dari penarinya itu
sendiri, contohnya dengan bersiul,
bertepuk tangan, bernyanyi, petikan jari,
hentakan kaki, dan sebagainya disebut
musik internal.
10. Musik eksternal digunakan sebagai
pedoman ritme penari untuk bergerak
sehingga iringan pada tarian dapat
difungsikan sebagai ilustrasi pendukung
suasana (karakter tari) dan juga
difungsikan sebagai patokan bagi penari
untuk bergerak.
11. Tinggi rendahnya penari dalam
melakukan gerakan disebut level. Level
dalam gerak tari dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu level tinggi, sedang, dan
rendah.
12. Keselarasan mengandung maksud antara
jiwa dan melodi lagu dengan jiwa gerak-
gerak tari yang diiringinya selaras,
sehingga penonton merasakan keindahan
atau kecocokan musikal melalui
pendengaran.
13. keseimbangan mengandung maksud
kecocokan rasa musikalitas dengan yang
diiringinya yaitu tari.
14. Musik pentatonik/tangga nada pentatonis
(musik tradisi) adalah musik yang
menggunakan 5 nada dalam satu
oktafnya.biasanya terdapat pada alat
musik gamelan Jawa, kolintang, dan
khusus pada musik gamelan (Jawa).
15. Titi laras slendro merupakan sistem
urutan nada yang terdiri dari lima nada
dalam satu gembyang (oktaf), nada
tersebut diantaranya ; 1 (ji), 2 (ro), 3 (lu),
5 (mo), 6 (nem). Istilah ji, ro, lu, mo, nem,
16. Titi laras pelog merupakan satu dari dua
tangga nada (dalam literatur sering
disebut juga sebagai "laras") pokok
dipakai dalam musik gamelan asli dari
masyarakat di Pulau Bali (juga sebagian
Pulau Lombok) dan Pulau Jawa di
Indonesia.
17. Musik diatonik/tangga nada diatonik
(musik modren)tangga nada dengan jarak
dua tangga nada. Jarak tangga nada
diatonis adalah satu dan setengah.
Level dan pola lantai dalam Tari
1. Level adalah tinggi rendahnya penari
dalam melakukan gerakan.
Level tinggi menunjuk pada gerakan-
gerakan yang mengarah ke garis vertikal,
contohnya gerak melompat, menjinjitkan
kaki, tangan cenderung mengarah ke atas
2. Level sedang menunjuk pada posisi
penari yang bergerak dalam posisi berdiri
secara lurus di atas pentas.
3. Level rendah merupakan gerak yang
dilakukan oleh penarai dalam posisi yang
rendah seperti merunduk, duduk, atau
bahkan berguling di lantai pentas.
4. Pola lantai/Desain lantai adalah garis-
garis lantai yang dilalui oleh seorang
penari atau garis-garis di lantai 1. Contoh
Tari dengan Level Tinggi 2. Contoh Tari
dengan level sedang 3. Contoh Tari
dengan Level Rendah95 yang dibuat oleh
formasi penari kelompok.
5. Pola garis dasar garis lurus dapat dibuat
ke depan, ke belakang, ke samping atau
serong. Selain itu garis lurus dapat
membentuk desain huruf V atau
kebalikannya, segitiga, segiempat, huruf
T, Y atau desain zig-zag.
6. Pola garis dasar garis lengkung dapat
dibuat desain lengkung ular, lingkaran,
angka tiga atau delapan juga bentuk
spiral.

KB 4.
1. “Model pembelajaran merupakan
pendekatan dalam mengelola kegiatan
pembelajaran, dengan mengintegrasikan
komponen urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran dan
pembelajaran, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran, untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan
secara efektif dan efisien”
2. Model pengolahan informasi (Information
Processing Models), Keluarga model ini
titik penekanannya ialah pada bagaimana
orang mengolah stimulus dari
lingkungan, mengorganisasikan data,
mendapatkan pengertian mengenai
masalah dan konsep-konsep umum, serta
memecahkan masalah menggunakan
lambang verbal dan non-verbal
3. Model personal (Personal Models),
Keluarga model-model ini mempunyai
kerangka referensi perkembangan pribadi.
Penekanannya pada proses individu
dalam membangun dan
mengorganisasikan realitasnya
4. Model interaksi sosial, Rumpun model-
model interaksi sosial ini penekanannya
adalah pada hubungan individu dengan
masyarakatnya atau antara individu
dengan individu lainnya
5. Model behavior, Keluarga model-model
modifikasi tingkah laku ini penekanannya
adalah atas usaha-usaha menciptakan
sistem yang efisien bagi kegiatan kegiatan
belajar dan modifikasi (shaping) tingkah
laku dengan manipulasi penguatan
(reinforcement)
6. Model Pembelajaran Inkuiri, Model
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan
7. Model Pembelajaran Berbasis Masalah,
Strategi pembelajaran berbasis masalah
atau juga pemecahan masalah /problem
solving yang ada pada rumpun personal/
pribadi, adalah menyodorkan masalah
kepada peserta didik untuk dipecahkan
secara individu atau kelompok, strategi
ini pada intinya melatih keterampilan
kognitifnya peserta didik terbiasa dalam
pemecahan masalah, mengambil
keputusan, menarik kesimpulan, mencari
informasi, dan membuat artefak sebagai
laporan mereka (Yamin, 2013: 81).
8. Model Pembelajaran Kooperatif, Model
pembelajaran kooperatif atau kelompok
adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-
kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, Ada empat unsur penting
dalam model pembelajaran kooperatif,
yaitu: (1) adanya peserta dalam kelompok;
(2) adanya aturan jelompok; (3) adanya
upaya belajar; (4) adanya tujuan yang
harus dicapai. Peserta adalah siswa yang
melakukan proses pembelajaran dalam
setiap kelompok belajar
9. Model Pembelajaran Kontekstual,
Contextual Teaching and Learning (CTL)
adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan
siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk.dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka.
10. Model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM),
Pembelajaran merupakan salah satu
unsur penentu baik tidaknya lulusan
yang dihasilkan oleh suatu sistem
pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses
pembelajaran. Pembelajaran yang baik
cenderung menghasilkan lulusan dengan
hasil belajar yang baik pula.
11. Estetika dan prinsip estetika, yaitu
estetika merupakan cabang ilmu filsafat
yang mengkaji tentang keindahan.
12. Ruang lingkup kajian estetika meliputi
empat persoalan yaitu nilai estetis,
pegalaman estetis, perilaku seniman dan
seni. Empat kajian tersebut merupakan
prinsip-prinsip dalam estetika yang akan
memudahkan kita dalam memahami
keindahan tari serta membantu
koreografer dalam proses membuat
koreografi, agar menghasilkan koreografi
yang indah bentuknya juga memiliki
pesan dan makna yang bermanfaat bagi
orang lain.

2 Daftar materi yang sulit 1. Musik iringan dalam tari


dipahami di modul ini 2. Model pembelajaran
3 Daftar materi yang sering 1. Persoalan metafisik, epistemologis,
mengalami miskonsepsi metodelogis, logis, etis, estetis
2. Model pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai