Anda di halaman 1dari 7

LK 0.

7: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul SENI TARI


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. PENGERTIAN, JENIS, UNSUR,
DAN TEKNIK TARI
PENGERTIAN, JENIS, UNSUR,
DAN TEKNIK TARI
2. BENTUK, TEMA, DAN NILAI
ESTETIS DALAM SENI TARI
3. RAGAM GERAK, MUSIK
IRINGAN TARI, LEVEL, DAN
POLA LANTAI DALAM TARI
4. PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN DAN
ESTETIKA SENI TARI
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari 1. PENGERTIAN, JENIS, UNSUR, DAN
TEKNIK TARI
a. Jenis tari
a. Tari tradisional
1) Tari primitif
2) Tari rakyat
3) Tari Klasik
b. Tari Non Tradisonal
1) Tari kreasi baru
2) Tari modern
3) Tari Postmodern
1. Elemen Tari
a. Elemen Tari
b. Elemen Pendukung Tari

2. BENTUK, TEMA, DAN NILAI ESTETIS


DALAM SENI TARI
a. Bentuk dan tema tari tradisional
Bentuk tari ditinjau dari jumlah penari, terbagi
ke kelompokkan dalam tari tunggal dan tari
kelompok. Tari tunggal adalah tari yang
disajikan dan dibawakan oleh satu orang
penari, baik perempuan maupun laki-laki.
Sedangkan tari kelompok terdiri dari Tari
Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh
dua orang penari dengan karakter tidak selalu
sama, tetapi yang terpenting adalah
gerakannya saling berhubungan atau ada
keterpaduan jalinan gerak antara keduanya,
dapat ditarikan dengan sesama jenis ataupun
dengan lawan jenis. Tari kelompok adalah tari
yang dilakukan oleh beberapa penari di mana
antara satu penari dengan penari yang lain
gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak
sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan
yang merupakan jalinan untuk mencapai
keterpaduan. Tari massal adalah tari yang
dilakukan oleh banyak penari dengan ragam
gerak yang sama, dan antara penari satu
dengan penari yang lain, tidak ada jalinan
gerak yang saling melengkapi.
1. koreografi disebut juga sebagai komposisi tari,
merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun
alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan.
bahwa tari komunal adalah segala aktivitas tari yang
melibatkan instrumen atau struktur sosial
kemasyarakatan baik atas dasar kepentingan bersama
dalam komunitas maupun kepentingan individual
2. Tari tradisional yang tergolong dalam tari primitif
dan tari kerakyatam merupakan bentuk komunal, yaitu
tarian yang lahir dari semangat kebersamaan sehingga
memiliki fungsi sosio-kultural bahkan bisa menjadi
salah satu pendukung upaca ritual adat maupun
keagamaan. Dalam praktiknya tari komunal dapat
dilaksanakan tanpa keahlian tari secara khusus, karena
tarian tersebut tidak lahir sebagai karya cipta seorang
seniman tari.
3. Ciri-ciri utama dalam keroegrafi/tari komunal : a.
Diadakan untuk kepentingan komunitas, b. Melibatkan
sistem sosial yang telah ada, c. Merupakan pengabdian
sosial dan lingkungan,d. Dilaksanakan secara spontan
atau terencana. 4. Pada umumnya tari tradisional yang
tergolongkan dalam tyari primitif dan kerakyatan
dimaksudkan untuk tujuan ritual/upacara tertentu.
Seperti tari Tortor dari Batak, atau tari Hudoq dari
Dayak. Di beberapa daerah ada sejenis tari komunal
yang beralih fungsi dari media upacara adat menjadi
media hiburan.
5. tari tradisional yang dibatasi hanya boleh dilakukan
oleh gadis-gadis yang belum menginjak fase menstruasi.
Hal ini sebagaimana yang berlaku dalam sebuah tarian
dari Bali yaitu tari Sanghyang Dedari.
6. Ada juga yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang
yang punya kekuatan magis seperti pada tari komunal
Dabuih dari Sumatra Barat. Atau tari Seblang dari
Banyuwangi, Sintren dari daerah Cirebon yang perlu
didampingi oleh seorang berkemampuan khusus.
7. Dalam fungsinya sebagai hiburan itu, sering tampak
adanya kaum laki-laki yang dihibur dan penari
perempuan sebagai penghiburnya. Di Jawa, misalnya,
dalam tayuban umumnya ronggeng (penari perempuan)
menjadi target hiburan bagi kaum laki-laki sebagai
penari tamunya.
8. koreografi individual meraupakan bentuk tari yang
diciptakan oleh satu atau lebih koreografer yang
menghasilkan satu bentuk tari. Jika dilihat dari bentuk
koreografinya, dapat dibedakan menjadi menjadi tari
tradisional maupun non tradisional.
9. Tari-tarian yang berkembang di istana merupakan
koreografi individual yang diciptakan oleh raja.
Contohnya tari Bedaya Ketawang, tari Srimpi dari
Surakarta, tari Bedaya Semang, Bedaya Sang Amurwa
Bhumi, Lawung Ageng dari Yogyakarta, dan
sebagainya.
10. Yang dikategorikan koreografi non
tradisional atau kreasi baru yang diciptakan
oleh koreografer adalah merupakan koreografi
individual. Koreografi individual dapat
diciptakan oleh satu atau lebih koreografer 11.
Cara mengenal tari, sehingga seseorang
memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai di
dalam tari, kepekaan estetik dan sikap dapat
menghargai karya dapat
ditumbuhkankembangkan selain melalui
apresiasi dalam tari. Apresiasi dalam tari
merupakan hasil kegiatan menikmati tari yang
dalam prosesnya memerlukan (a)

3. RAGAM GERAK, MUSIK IRINGAN TARI,


LEVEL, DAN POLA LANTAI DALAM
TARI
a. Ragam gerak tari
Telah kita pelajarai bersama pada Kegiatan
Belajar sebelumnya bahwa tari di Indonesia
mempunyai berbagai jenis, baik ditinjau dari
bentuk garapan, fungsi, jumlah penari.
Masing-masing daerah di Indonesia
berkembang berbagai bentuk tari, dan di setiap
daerah mempunyai gaya tari yang berbeda.
Teknik dalam tari berkaitan dengan melakukan
gerak dan penguasaan gaya dalam tari
tersebut. Gaya dalam tari sering kita sebut
dengan style, yaitu bentuk yang tersusun dari
simbol- simbol, bentuk-bentuk (form) dan
orientasi-orientasi nilai yang mendasarinya,
sehingga gaya menandai identitas dan
keseluruhan ciri yang komplek yang dijadikan
dasar bagi seseorang (Royce, 1975 : 54).
b. Musik iringan dalam Tari
Iringan di dalam tari memegang peranan
penting, tari dan iringan tidak dapat dipisahkan
satu sama lain, karena keduanya berasal dari
sumber yang sama yaitu dorongan atau naluri
ritmis
c. Level dan pola lantai dalam Tari
level adalah tinggi rendahnya penari dalam melakukan
gerakan. Level dalam gerak tari dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu level tinggi, sedang, dan
rendah. Dalam gerak tari, level tinggi
menunjuk pada gerakan-gerakan yang
mengarah ke garis vertikal, contohnya gerak
melompat, menjinjitkan kaki, tangan
cenderung mengarah ke atas. Dalam tari-tari
tradisional di Indonesia yang bertema perang
seperti tari-tarian di Papua, gerak perang
dalam tari gaya Yogyakarta, gerak srisig
dalam tari Gatotkaca Gandrung dari tari klasik
gaya Surakarta, tari Baris dari Bali, dan
sebaginya.
4. PEMBELAJARAN PENGETAHUAN DAN
ESTETIKA SENI TARI
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya
jawab antara guru dan siswa (Hamdayama, 2014:
31). Implementasi model pembelajaran inkuiri
dalam pembelajaran tari : Orientasi, merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan
data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyelesaian
masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3
ciri utama dari Model Pembelajaran Berbasis
Masalah. Pertama, Model Pembelajaran Berbasis
Masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran, artinya dalam implementasi MPBM
ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa. MPBM tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian
menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui
MPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi,
mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran
diarahkan untuk menyelesaikan masalah. MPBM
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka
tidak mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga,
pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah
adalah proses berpikir deduktif dan induktif.
Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan
empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu
sedangkan empiris artinya proses penyelesaian
masalah didasarkan pada data dan fakta yang
jelas.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat
sampai enam orang yang mernpunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin,
ras atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem
penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan
(reward), jika kelompok mampu menunjukkan
prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian,
setiap anggota kelompok akan mempunyai
ketergantungan positif. Implementasi model
pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran tari :
Orientasi, merumuskan masalah, Mengajukan
hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis,
dan merumuskan kesimpulan.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu
model pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka. Pola dan Tahapan
Pembalajaran CTL : Dapat dicontohkan jika guru akan
memberikan materi tentang tari tradisional dan tari
kreasi. Kompetensi yang harus dicapai adalah
kemampuan anak untuk memahami karakteristik tari
tradisi dan tari kreasi. Untuk mencapai kompetensi
tersebut dirumuskan indikator hasil belajar berikut :
Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tari tradisional dan tari
kreasi, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis tari
tradisional dan tari kreasi, siswa dapat menjelaskan
perbedaan karakteristik tari tradisional dan tari kreasi.
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. ….
di modul ini 2. …

3 Daftar materi yang sering 1. ….


mengalami miskonsepsi 2. …

Anda mungkin juga menyukai