2/1-2
d. Kompetensi dasar
4.1 Berkarya seni tari kreasi melalui pengembangan gerak berdasarkan konsep,teknik dan prosedur
sesuai dengan hitungan.
2. PETA MATERI
Fungsi tari
Teknik tari
Jenis tari
Nilai estetis
11
SBTR/3.2/4.2/1-2
3. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKB
Melalui UKB ini Anda akanmemahami konsep, teknik dan prosedur seni tari
bersumber seni tari tradisional lalu melaporkan hasilnya melalui presentasi
sehingga Anda akan terlatih berkomunikasi dengan baik. Aktivitas berpikir yang
akan Anda latihkan dalam UKB ini adalah akan dapat memperagakan gerak sesuai
konsep, teknik dan prosedur seni gerak bersumber seni tari tradisional. Untuk itu,
Anda harus belajar dengan sabar dan tekun sehingga Anda bisa tahu, mau, dan
mampu melakukan aktifitas berpikir tinggi tersebut melalui belajar seni tari ini.
a. Baca dan pahami materi SENI TARI penerbit YUDISTIRA, ERLANGGA, internet,
referensi lainnya yang berhubungan dengan materi mu.
b. Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan. Anda bisa bekerja sendiri, namun akan lebih baik apabila
bekerjasama dengan teman lain sekaligus berlatih untuk berkolaborasi dan
berkomunikasi dengan baik.
b. Pedahuluan
Sebelum Anda memulai untuk mengikuti kegiatan belajar ini. Pastikan Anda sudah
membaca dan memahami UKB ini
i. Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi!!!
12
SBTR/3.2/4.2/1-2
1. Tari Upacara
Tari upacara adalah tarian yang digunakan untuk keperluan upacara. Pada
daerah tertentu di Indonesia, tarian jenis ini berhubungan erat dengan
masyarakat yang masih memfungsikan tarian untuk keperluan upacara. Ciri
utama Tari Upacara antara lain hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat,
memelihara/berlatar belakang agama Hindu, sarana memuja dewa
(keagamaan), serta kegiatan/prosesi tradisi yang menjadi simbol masyarakat
maka tarian jenis ini berkembang subur dan diwariskan
Contoh tari-tarian upacara yang intens dipelihara dan dilestarikan dengan
memegang tradisi kuat upacaranya antara lain Tari Ndi (dari Irian Jaya),
Abhisekharama (tari penobatan/ulang tahun penobatan raja ditampilkan Tari
Bedhoyo Ketawang, Bedhoyo 5 dan Bedhoyo 9 (Surakarta) dan Tari Bedhoyo
Semang (Yogyakarta).
3. Tari Religi/Agama
Tarian religi atau agama biasanya pada saat dipertunjukkan banyak terkait
dengan acara-acara prosesi upacara tertentu. Bentuk-bentuk upacara yang
digelar meliputi arak pengentin, kelahiran, penyambutan tamu agung, injak telur,
Kematian, potong rambut, dan beberapa acara prosesi lain yang selalu
dipelihara oleh masyarakat di lingkungan dimana tarian tersebut difungsikan.
Dengan demikian pada pertunjukannya selalu dikaitkan dan disatukan ke dalam
ritual atau prosesi upacara yang dilaksanakan.
Kesatuan tari dengan prosesi upacara sangat dekat dengan mode
pertunjukannya. Oleh sebab itu, tarian tertentu dan prosesinya selalu
dipergelarkan secara menyatu dalam satu pertunjukan. Di bawah ini ada
beberapa tari yang terkait dengan prosesi tertentu adalah sebagai berikut.
13
SBTR/3.2/4.2/1-2
4. Tari Pergaulan
Tarian ini mengisyaratkan pergaulan antara muda dan mudi. Tarian ini
biasanya dilakukan pada saat bulan purnama seagai tari pergaulan muda
mudi/kaum remajayang merupakan tari sosial yang memiliki latar belakang
cerita. Tarian ini merupakan wujud suka cita warga desa dalam menyambut
panen, bersih desa, atau acara lainnya yang berhubungan dengan
berlangsungnya pertemuan antara kaum muda/laki-laki dan mudi/putri.
Ciri-ciri yang nampak pada tari-tarian jenis ini adalah :
1. Gerak tari ini dilakukan secara bebas, yang mengikuti adalah muda dan
mudi atau warga masyarakat secara umum.
2.Tarian ini sering dilaksanakan pada saat bulan pernama baik untuk
kalangan anak-anak, remaja putra dan putri atau dewasa maupun orang tua,
dapat dilakukan di arena yang luas atau tanah lapang. Pelaksanaan pertunjukan
tarian
ditujukan untuk keperluan upacara serta kebiasaan yang sering digelar, acara
tersebut merupakan puncak dari kegiatan pada waktu siang harinya.
3.Tarian ini pada dasarnya digunakan sebagai sarana untuk komunikasi atau
pergaulan antara laki-laki/perempuan, anak, remaja dan orang tua atau kegiatan
yang berhubungan dengan hajad orang banyak di suatu desa.
5. Tari Teatrikal
Ciri tarian jenis ini adalah bahwa tarian ini merupakan bentuk pertunjukan
yang dikemas secara lengkap antara unsur seni rupa, musik teater, dan tari.
Pertunjukan digarap komunikasi dengan penonton, sehingga kesan teatrikal
nampak.
Salah satu contoh adalah Kesenian Betawi. Pada jaman dahulu hidup dan
berkembang kesenian ini. Kesenian ini memiliki mode penyajian secara teatrikal.
Konsumsi pertunjukan lebih diarahkan untuk ceritera rakyat. Unsur ceritera
dapat digunakan sebagai media untuk improvisasi di atas panggung. Masalah
lain yang dapat difungsikan adalah unsur dialog atau komunikasi dengan
penonton. Oleh sebab itu pertunjukan ini sangat digemari di kalangan
masyarakat luas terutama masyarakat luas.
Selain kesenian Betawi, yang memiliki potensi pengembangan budaya asli dari
daerah setempat. Contoh-contoh kesenian tersebut antara ini lain sebab: dalah
tari Topeng Betawi, Tari Topeng Gong, Tari Rengganis (Betawi/Jakarta), Jenis
Ebeg, Tari Buncis (Banyumas), Reog Ponorogo dengan Dadap-Pentul-Kuda
Kepang (Ponorogo/Jatim). Ludruk
1. Coba kalian buat suatu skema dari pembahasan Bab ini ke dalam maket
kerja kalian.
2. Apakah ada diantara beberapa tarian di daerah kalian yang telah kalian
pahami benar-benar, termasuk rumpun jenis tarian yang mana, buatlah
klasifikasi tari yang ada di sekitar propinsi kalian.
3. Apakah kalian dapat melakukan tarian yang kalian kenali dari sekian
banyak yang berkembang di daerah kalian.
14
SBTR/3.2/4.2/1-2
Teknik dalam tari meliputi ragam gerak,pola atau desain k elompok,serta iringan musik.Gerak
merupakan unsur utama dan unsur estetika dari tari.Gerakan tari berasal dari berasal dari
anggota tubuh.Anggota tubuh yang dapat digunakan untuk menari,yaitu anggota tubuh bagian
atas,bagian tengah,dan bagian bawah.Anggota tubuh bagian atas terdiri atas kepala,mata,dan
raut wajah.Ragam gerak dari anggota tubuh bagian tengah terdiri atas,lengan bawah,telapak
tangan,jari-jari dan ruas jari.Sementara itu,anggota tubuh bagian bawah terdiri atas kaki.
Desain lantai dan desain.kelompok adalah pola gerak setiap penari yang menunjukkan arah
gerak mata hubungannya dengan penari lain. Pola atau desain lantai digunakan untuk menuntun
penari dalam melakukan gerak.Desain kelompok digunakan oleh sekelompok penari dalam
melakukan pola-pola hubungan antar penari dalam melakukan pola-pola hubungan antar penari
dalam melakukan suatu gerak . Aspek berikutnya adalah iringan musik tari.Bentuk iringan tarian
dapat berupa jenis musik iringan tari internal.Jenis musik iringan tari eksternal.Jenis,musik iringan
tari internal, yaitu iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri.Contohnya,tepukan dada dan
telapak tangan pada tarian saman dari Aceh dan suara cak pada tari kecak dari bali.
Agar tidak monoton dan mampu memberi sentuhan-sentuhan emosi terhadap
penonton,tarian dan musik harus memiliki dinamika .Dinamika berkaitan dengan masalahkualitas
dan berhubungan dengan gerak dan iringan yang dilakukan.Dinamika diciptakan dari berbagai
unsur yaitu unsur gerak misalnya gerak lambat,sedang,cepat,terputus-putus dan sebagainya,unsur
ruang,waktu,desain pencahayaan atau tata lampu,desain lantai, dan lain-lain.Dinamika juga
dapat diciptakan dari unsur-unsur luar seperti vokal,irigan musik dan melodi alat musik
tertentu,pola-pola pukulan perkusi, dan sebagainya.
C. Bentuk tari
Jenis tari kreasi yang berkembang di masyarakat tidak terlepas dari pengaruh era globalisasi yang
menyelinap di sela kehidupan bermasyarakat,baik melalui media komunikasi maupun internet
yang mampu mencapai tempat terpencil sekalipun.Gaya baru yang unik dan tetap memperlihatkan
kekhasannya,seperti tarian yang bersifat kedaerahan dengan sentuhan barupun munculan.Bentuk
baru tersebut menjadi gaya yang dimiliki perorangan,bahkan mewakili daerah setempat.
Pengembangan pola-pola gerak tradisi menjadi tari kreasi telah mendapat sentuhan
kreativitas dari tangan koreografernya.Jenis tari yang lahir dengan gagasan baru dan unik dari
15
SBTR/3.2/4.2/1-2
tangan para koreografer indonesia pada sebuah masa tertentu sering kali disebut sebagai
Tari kreasi baru.
Gagasan kreativitas tari kreasi merupakan;
b. Hasil kreativitas pengembangan pada salah satu elemen atau unsur tari dan
pendukung lainnya
c. Keativitas dalam mengungkapkan ide atau gagasan original dalam bentuk karya
seni tari
Perbedaan perkembangan tari yang bersumber berdasarkan dari tradisi dengan nontradisi
sebenarnya juga tidak terlalu jauh.Hal itu menunjukkan apresiasi yang baik menuju perubahan
sikap dan mental bangsa.Belum lagi pada event yang khusus disajikan bagi kalangan
tertentu.Sebenarnya,kalangan negarawan sejak lama telah menempatkan tari tradisional
sebagai sajian klask ekslusif di kalangan istana.Namun, sayangnya hal itu tidak diikuti oleh
peran serta generasi mudanya.
16
SBTR/3.2/4.2/1-2
Mari berlatih!
a. Penggunaan Tenaga(Intensitas)
Setiap gerakan dalam tari membutuhkan tenaga yang berbeda. Semakin cepat gerakan
yang dilakukan penari,semakin besar tenaga yang dibutuhkan. Jika penari terus-menerus
mengunakan tenaga yang besar,tentu akan membuat penari cepat lelah. Namun jika gerak
penari terus-menerus lemah dengan tempo lambat, inipun akan menjenuhkan dan
membuat tarian menjadi monoton(datar saja).
Karenanya, perlu dibuat sebuah desain gerak yang dikaitkan dengan susunan
gerak,suasana adegan,karakter tarian,maupun penguasaan ruang pentas dan seluruh
unsur pembentuk gerak lainnya.
b. Volume Ruang
Sebuah pola gerak yang terbentuk dari beberapa elemen gerak yang membuat sebuah
ruang gerak bervolume besar atau bervolume kecil. Misalnya gerakkan tangan yang
diputar seperti pada tari piring dari Sumatera barat membentuk volume yang sangat
besar.Sebaliknya gerakan jari-jari tanganpada tari Sriwijaya dari Palembang membentuk
volume gerak yang sangat kecil. Gerak berpindah tempat juga dapat membentuk pola
ruang yang bervolume. Pola ruang ini ditimbulkan oleh garis imajiner jejak kaki penari
yang membentuk lintasan
17
SBTR/3.2/4.2/1-2
c. Waktu/Tempo
Keidahan pada sebuah tarian tidak akan lengkap secara visual jika belum diwujudkan
dengan dukungan tata rias dan busananya. Walaupun gerak tarinya telah sesuai, namun
penonton tak akan dapat membayangkan sosok seorang putri cantik yang ditarikan, jika
penari tak mengenakan busana dan tata rias yang sesuai untuk karakter seorang putri.
Ambil contoh keindahan busana tari klasik dari jawa.
Pada tari Aceh misalnya, para wanita mengenakan sarung pada bagian bawah dan baju
kurung pada bagian atasnya serta menutup kepalanya dengan kain.Sementara para penari
pria mengenakan celana panjang dan tutup kepala dengan desain ciri khas Aceh.
Karakter tokoh ditunjukkan pula oleh garis rias wajah. Tarian dari Jawa pada genre
atau kelompok tertentu biasanya akan menggunakan rias karakter yang tegas. Misalnya
garis alis untuk wanita dengan karakter lincah berbeda dengan karakter wanita halus.
18