Anda di halaman 1dari 47

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 698/Tata Kelola Seni

Bidang Fokus: X/Sosial Humaniora-Seni Budaya-


Pendidikan

PROPOSAL

PENELITIAN PENCIPTAAN DAN PENYAJIAN SENI

SIKAMBANG FOLKLIFE FESTIVAL:


BERLAYAR HATI TAK SENANG, AIR MATA SEPANJANG LAUT

Ketua Tim Peneliti


Ari Palawi, S.Sn., M.A., Ph.D.
0010117407

Anggota
Dra. Tri Supadmi, M.Sn.
0016026702

Dr. Muhammad Saleh, S.H., M.Si.


0019086103

Ismawan, S.Sn., M.Sn.


0015086805

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


Juni 2017
i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : “Sikambang Folklife Festival:


Berlayar Hati Tak Senang, Air Mata Sepanjang Laut”
2. Tim Peneliti

No Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi Asal Alokasi


Waktu
(jam/minggu
1 Ari Palawi, Ketua
Ethnomusicologi; Universitas 20
S.Sn., M.A., Pendidikan, Pengkajian, Syiah Kuala
Ph.D. Penyajian dan Tata Kelola
Seni
2 Dra. Tri Anggota Ethnochoreology: Universitas 10
Supadmi, 1 Pendidikan, Penyajian, Syiah Kuala
M.Sn. Penciptaan dan Tata Kelola
Seni (Tari)
3 Dr. Muhammad Anggota Sosiologi, Sosiologi Hukum Universitas 10
Saleh, S.H., 2 dan Pembangunan Syiah Kuala
M.Si.
4 Ismawan, Anggota Pengkajian, Pendidikan, Universitas 10
S.Sn., M.Sn. 3 Penciptaan Seni, Tata Syiah Kuala
Kelola Seni (Seni Rupa)

3. Objek Penelitian Penciptaan:

Tata kelola cipta penyelenggaraan Folklife Festival (festival rakyat) yang mencakup
ekspos terhadap ekplorasi genre keberagaman budaya, mulai dari tradisi ritual dan
seremonial adat; sistem mata pencaharian, seni pertunjukan (seni tutur, tari, tradisi
membuai, musik maupun drama), legenda atau cerita rakyat, karya benda budaya
(motif/desain, kerajinan seni tradisional dan arsitektur; makanan dan obat-obatan
tradisional khas masyarakat tempatan; yang dipadu dengan kegiatan keilmiahan konferensi
berskala internasional; atau dengan istilah umum lain dikenal dengan penamaan
International Conference and Cultural Event.

4. Masa Pelaksanaan

1) Tahun pertama, mulai : Maret s/d November 2018


2) Tahun kedua, mulai : Maret s/d November 2019
3) Tahun ketiga, mulai : Maret s/d November 2020

5. Usulan Biaya DRP Ditjen Penguatan Risbang


1) Tahun ke-1 : Rp. 222.940.400, -
2) Tahun ke-2 : Rp. 173.493.800, -
3) Tahun ke-3 : Rp. 136,514.800, -

ii
6. Lokasi Penelitian (Lab/studio/lapangan)
1) Provinsi Aceh
i. Desa Haloban/Asantola; Pulau Tuangku; Kecamatan Pulau Banyak
Barat, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil
ii. Desa Pulau Balee, Desa Pulau Baguk; Pulau Balai dan Desa Teluk Nibung,
Pulau Ujung Batu, Kecamatan Pulau Banyak, Kepulauan Banyak,
Kabupaten Aceh Singkil;
iii. Desa Kuala Baru Laut dan Desa Kuala Baru Sungai, Desa Kilangan,
Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil;
iv. Desa Kuala Baru dan Desa Singkil, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh
Singkil
v. Desa Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil
vi. Desa Sinabang, Kecamatan Simeulue Timur; Desa Labuhan Bajau dan Desa
Pasir Tinggi, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue.
2) Provinsi Sumatera Utara
i. Desa Batu Pangan, Desa Pasar Terandam, Desa Ujung Batu dan Pulau
Murshala; Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah;
ii. Desa Pasar Sorkam, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapanuli
Tengah;
iii. Desa Sorkam dan Desa Botot; Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli
Tengah;
iv. Pulau Murshala; Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah;
v. Desa Kota Baringin dan Desa Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Kota
Kotamadya Sibolga
vi. Desa Aek Habil dan Desa Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan,
Kotamadya Sibolga;
vii. Desa Jago Jago dan Desa Lopian, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli
Tengah;
viii. Desa Pasar Natal dan Desa Patiluban Hilir; Kecamatan Natal, Kabupaten
Mandailing Natal
ix. Kelurahan Pasar Pulau Telo dan Desa Rapa-rapa Melayu, Kepulauan Batu;
Kecamatan Nias Selatan, Kabupaten Nias
x. Desa Pasar Gunung Sitoli; Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli
xi. Desa Sifahadro; Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara.
3) Provinsi Sumatera Barat
i. Kota Pariaman, Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kepulauan
Mentawai.

iii
7. Instansi lain yang terlibat

1) Pemerintah Daerah Tingkat 1 dan II di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan


Sumatera Barat, termasuk lingkungan Pemerintahan Kecamatan dan
Desa/Kelurahan yang menjadi titik-titik lokasi pelaksanaan kegiatan penelitian
lapangan, baik yang menyangkut dengan peraturan perizinan terkait, maupun
dukungan sarana dan prasarana publik serta sosialisasi yang diperlukan saat
penyelenggaraan kegiatan tahunan Sikambang Folklife Festival (SFF); yang dalam
usulan 3 tahun pertama pelaksanaan Program Penelitian Penciptaan dan Penyajian
Seni kali ini difokuskan di dua lokasi, yakni:
i. Desa Haloban dan Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Pulau
Tuangku, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil (Maret 2019);
ii. Pulau Murshala; Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah
(Maret 2020); dan
2) Perguruan Tinggi Negeri/Swasta di wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung khususnya, serta Perguruan Tinggi dan
Pusat Kajian dan Pengembangan Studi (baik swasta maupun negeri) termasuk Non-
Government Organization lainnya, nasional maupun internasional.
Sesuai dengan yang direncanakan sebagai salah satu wujud dari penyelenggaraan
SFF adalah dilaksanakannya kegiatan International Conference atas karya-karya
penelitian, dokumenter, baik dalam wujud paper, film, poster dan lainnya, atas
eksplorasi segala bidang pengetahuan yang telah dan sedang diteliti diseluruh
wilayah Kepulauan dan Pesisir Barat Sumatra, mulai dari Trumon,dan sekitarnya
di wilayah selatan Propinsi Aceh hingga Pulau Pisang dan sekitarnya di wilayah
selatan Propinsi Lampung; yang memiliki kekerabatan tradisi berkesenian
Sikambang.
3) Sejumlah Kementerian, Badan dan Lembaga di lingkungan beberapa Kementerian
Koordinator Republik Indonesia, termasuk struktur Dinas Tingkat I dan Tingkat II
terkait untuk mendukung lahirnya kebijakan-kebijakan yang terekomendasikan,
atas diselenggarakannya keseluruhan rangkaian penelitian dan penyelenggaraan
kegiatan “Sikambang Folklife Festival: Berlayar Hati Tak Senang, Air Mata
Sepanjang Laut,” terkait, pengembangan Infrastruktur Pembangunan Wilayah
Kepulauan dan Pesisir Barat Sumatra, Pengembangan Bidang Kemaritiman,
Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan serta Pelestarian Bidang Adat dan
Kebudayaan masyarakat setempat.

8. Skala perubahan dan peningkatan kapasitas sosial kemasyarakatan dan atau pendidikan
yang ditargetkan:
1) Kembalinya rasa percaya diri sekaligus kebanggaan masyarakat umumnya di
wilayah Kepulauan dan dan Pesisir Barat Sumatra Indonesia, bahwa mereka telah
sangat berjasa mewarisi sekaligus melestarikan tradisi berkesenian Sikambang,
sebagai sebuah karya budaya permersatu yang menjadi bukti perekat sejarah
kekerabatan hidup mereka sejak lampau.
2) Sikambang, sebagai sebuah penamaan khas atas puluhan repertoar tradisi ‘musik-
tari’ (musical performances) masyarakat multi ethnik ini, membangkitkan ingatan
sejarah peradaban maritim laut Pesisir Barat Sumatra yang pernah tumbuh besar

iv
dan megah oleh perlintasan kapal dagang dan armada laut dunia yang berebut
rempah-rempah, barus (camphor), minyak pala, kopra, cengkeh berkualitas dunia,
bahkan wilayah yang pernah subur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi penting
Nusantara, sebagai refleksi sekaligus modal untuk mengembalikan kejayaanya
kembali ke kehidupan di masa-masa mendatang;
3) Konsistensi keberlajutan kegiatan-kegiatan penelitian yang bermuara diantaranya
dalam wujud penyelenggaraan SFF, hanyalah sebuah permulaan untuk menghapus
jarak yang terlalu lama terpisah di antara urang pulo dan orang daratan Pesisir Barat
Sumatra yang pernah tumbuh kuat dan sejahtera di atas bentang laut Samudra
Hindia, baik sekedar untuk saling berkunjung, melaut hingga jauh kepulauan dan
berdagang, hingga bersaudara ikatan perkawinan, perpindahan tempat, dan
berketurunan yang tersebar di berbagai kampung-kampung sekarang di seluruh
wilayah Kepulauan dan Pesisir Barat Sumatara sekarang.

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu seni

SFF adalah wujud dari pengembangan gagasan kreatif bidang cipta Tata Kelola Seni yang
mengintegrasikan kegiatan keilmiahan akademik dan ekspos budaya masyarakat melayu
kepulauan dan pesisir Barat Sumatra, sebagai usaha utuk merevitalisasi warisan budaya tak
benda dalam jejaring kekerabatan pewaris kebudayanya yang diperluas.

10. Kontribusi mendasar pada pembangunan nilai budaya, karakter, dan kebutuhan praktis
lainnya

Melalui penyelenggaraan SFF, segala potensi sumber daya alam, manusia dan budaya di
seluruh wilayah Kepulauan dan Pesisir Barat Sumatra eksplorasikannya secara maksimal
dan merata segala sebagai kapital yang terintegrasi menyongsong kemandirian hidup
berkualias dalam lingkar globalitas yang tanpa batas, namun khas, dalam ciri ontentik
kebudayaan leluhur yang diwarisi.

11. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran

1) Yearbook for Traditional Music, submitted, di tahun ke-3


2) Harmonia: Journal of Arts Research and Education, published, di tahun ke-2

12. Festival Seni/pameran yang menjadi sasaran

Penyelenggaraan SFF adalah yang pertama yang lebih dari penyelenggaraan The 1st
International Conference and Cultural Event (ICCE) of Aceh dan Thhe 2nd International
Conference and Cultural Event (ICCE) of Aceh, yang telah terselenggara 2 kali pada tahun
2008 di Honolulu, Hawai’i, Amerika Serikat dan tahun 2016 di Melburne, Victoria,
Australia. Contoh serupa wujud SFF yang telah jauh established sebelumnya adalah
Smithsonian Folklife Festival yang terselenggara dalam skala tahunan di Washington DC,
Amerika Serikat.

v
13. Rencana luaran HKI, Buku, Purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun rencana
perolehan atau penyelesaiannya

a. Artikel Ilmiah pada Jurnal Internasional bereputasi, submmited di tahun ke-3


b. Artikel Ilmiah pada Jurnal Nasional Terakreditasi, published di tahun ke-2
c. Artikel Ilmiah dimuat dalam Prosiding Internasional Terindeks, terdaftar di tahun ke-3
d. Artikel Ilmiah dimuat dalam Prosiding Nasional, Sudah Dilaksanakan, di tahun ke-2
e. Invited speaker dalam temu Ilmiah Interansional, Terdaftar, di tahun ke-3
f. Invited speaker dalam temu Ilmiah Nasional, Sudah dilaksankan, di tahun ke-3
g. Visiting Lecture Internasional, Drafted, di tahun ke-3
h. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Hak Cipta, Granted, di tahun ke-3
i. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Desain Produk Industri, Terdaftar, di tahun ke-3
j. Teknologi Tepat Guna, Produk, di tahun ke-3
k. Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial, Penerapan, Tahun ke-2 dan ke-
3.
l. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), level 8, di tahun ke-3.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………….………………… i

IDENTITAS DAN URAIAN …………………………………………………….…….……………….. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….….………………... vii

RINGKASAN ……………………………………………………………………..…….……………….viii

BAB 1: PENDAHULUAN …………………………………………………….…………………………. 1

RENCANA CAPAIAN TARGET TAHUNAN …………………………………………………. 5

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA/SUMBER KARYA ……………………………………………….……6

BAB 3: METODE PENELITIAN/PENCIPTAAN ……………………………………………………..…7

BAB 4: BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ………………………………………………...…..… 10

REFERENSI ……………………………………………………………………………………….……. 18

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………..…… 19

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI ………………………………………………….……… 38

vii
RINGKASAN

Studi yang bermuara pada produktifitas berkesenian yang berkelanjutan ini, merupakan satu
tahapan menuju revitalisasi nilai sejarah, norma adat serta keunikan tradisi dari masyarakat melayu
di wilayah kepulauan dan daratan, Pesisir Barat Sumatra. Sikambang sebagai penamaan dari
puluhan repertoar khas tradisi berkesenian yang pernah mengakar dalam kehidupan budaya
masyarakatnya, menghubungkan kembali jejak-jejak kekerabatan berkeluarga oleh silang saling
perantauan antar etnik, dan berjaya di masa keemasan perdagangan antar bangsa dunia di laut
Pesisir Barat Sumatra. Evidence yang bersumber dari kajian ilmiah bertaraf internasional ini,
menjadi dasar dari konstrukksi penyelenggaraan Sikambang Folklife Festival (SFF), sebagai
pengembangan gagasan kreatif bidang cipta Tata Kelola Seni yang bertujuan untuk
mengintegrasikan kembali seluruh potensi sumber daya alam, manusia, termasuk sumber daya
budaya masyarakatnya, dan kembali bersatu menuju kehidupan yang lebih sejahtera di masa
depan. Penelitian ethnografi yang dilaksanakan bertahap hingga menjangkau ke seluruh pemilik
tradisi berkesenian sikambang ini, dilaksanakan dengan pendekatan participant observation untuk
menguatkan konsep tata kelola yang artsitik tepat atas gelar karya seni dalam karakteristik tradisi
melalui daya vistuositas pewaris budayanya. Atas temuan dari keseluruhan kerja penelitian
lapangan yang dapat dikategorikan sebagai fakta sekaligus data yang bernilai pengetahuan tinggi,
kemudian direproduksi dan disosialisasikan dengan tampilan multimedia dengan memanfaatan
teknologi informasi termutakhir. Proses sosialisasi ini dimaksudkan untuk menjangkau partisipasi
aktif masyarakat di luar tradisi berkesenian Sikambang untuk juga dapat berperan bagi
keberlanjutan upaya revitalisasi kesenian sikambang sebagai perekat kebersamaan masyarakatnya
dalam mengembalikan kejayaan peradaban masyarakat melayu yang makmur, luhur dan
bermartabat, khususnya di sepanjang wilayah kepulauan dan daratan, Pesisir Barat Sumatra.
Konsistensi penyelenggaraan SFF adalah aktualisasi dari gagasan kreatif bidang cipta Tata Kelola
Seni yang sekaligus merangkul pelibatan multi-stakeholders dari lintas disiplin ilmu pengetahuan,
bidang profesi, termasuk sosial dan budaya, baik perseorangan maupun intitusional, dalam
keterjangkauan lokal maupun global.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

Program Penelitian Penciptaan dan Pengkajian Seni ini memberi harapan sekaligus membuka
peluang bagi penulis, selaku Ketua Tim Pengusul, bersama 3 kolega Peneliti lainnya, untuk
menidaklanjuti hasil kerja penelitian disertasi penulis, berjudul: “The Identity and the Dilemma of
the Malay Music-Culture of the Urang Pulo Islanders of the Banyak Archipelago. Sumatra: An
Ethnographic, Socio-Historical and Music-Analytical Study,” yang dimulai sejak tahun 2010
hingga selesai pada Bulan Maret Tahun 2017, untuk program doctor di Monash University,
Australia. Penyelenggaraan Sikambang Folklife Festival: Berlayar Hati Tak Senang, Air Mata
Sepanjang Laut,” adalah gagasan yang tumbuh sebagai refleksi dari kerja disertasi tersebut atas
pilihan fokus pengembangan dengan memanfaatkan pengalaman-pengalaman penulis menekuni
bidang kompetensi pendidikan, pengkanjian, penciptaan, penyajian dan tata kelola seni.

Penyelenggaraan Sikambang Folklife Festifal (SFF) kiranya dapat menjadi sebuah terobosan
untuk mengimbangi tuntutan paradigma baru dari perkembangan pengetahuan dan keterampilan
seni termutakhir dunia, sebagai ilmu yang terus berkembang sebagai sebuah pengarusutamaan
disiplin yang semakin dibutuhkan di setiap sendi kehidupan umat manusia. Seni tidak lagi
sederhana, sebagai obyek yang hanya berdaya untuk diapresiasi menjadi hiburan semata, namun
berdaya untuk juga mematik kesadaran sekaligus tanggungjawab untuk berbuat demi kehidupan
yang lebih berkualitas dan sejahtera. Salah satunya penyelenggaraan SFF ini, yang dipersiapkan
untuk mengitegrasikan segala daya dan potensi yang dimiliki masyarakat kepulauan dan daratan
di wilayah laut Pesisir Barat Sumatra yang pernah megah dan bermertabat dalam kecermalangan
pertumbuhan ekonomi maritim yang sangat pesat di masa lampau, namun kini terpuruk dan
menjadi kelompok-kelompok masyarakat yang terpisah hingga terisolasi dari peluang
kesejahteraan, jauh tertinggal dari keberuntungan yang diperoleh masyarakat perkotaan umumnya.

Lebih memprihatinkan lagi, keterbatasan ekonomi yang langsung berdampak pada kualitas hidup
berketurunan masyarakatnya, juga adalah salah satu sebab utama yang mengakibatkan pudarnya
nilai-nilai kearifan lokal yang diantaranya terlestarikan oleh penyelenggaraan- penyelenggaraan
seremonial Adat dan ekspresi-ekspresi khas kebudayaan tempatan, termasuk di dalamnya ragam
tradisi berkesenian, yang hanya mungkin dilaksanakan dengan kekuatan ekonomi yang memadai.

1
Keterbatasan ekonomi ini pulalah yang menyebabkan sulitnya masyarakat menjangkau akses
pendidikan yang berkualitas hingga mengakibatkan lemahnya daya tahan masyarakat terhadap
desakan arus informasi yang begitu dashyat yang kemudian menjadikan mereka seperti ‘tamu’
dinegerinya sendiri. Pengidolaan terhadap produk-produk kebudayaan asing tumbuh subur dari
generasi ke generasi terkini hanya karena rentannya pertahanan diri yang tidak terfasilitasi oleh
pendidikan yang layak dan berkualitas.

Disertasi penulis adalah dasar kajian dan acuan kerja pengembangan selanjutnya atas dilemma
urang pulo, kelompok masyarakat di Pulau Tuangku, Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, dalam
mempertahankan nilai-nilai tradisi leluhurnya, baik melaui seni: pertunjukan, dendang buaian
hingga bahasa, serta dongeng atau cerita rakyat lainnya, maupun norma atau adat yang tercermin
dalam gerak nadi kehidupan kesehariannya, mulai dari sistem mata pencahariannya hingga ritual-
ritual siklus hidup masyarakatnya. Dalam perjalanan kerja penelitian disertasi tersebut, penulis
mendapatkan sebuah kesimpulan yang mendorong penulis untuk memperluas titik-titik wilayah
kajian identitas kemanusiaan dan budaya urang pulo, hingga ke daratan pesisir Barat Sumatra,
dalam wilayah Propinsi Aceh dan Sumatra Utara, termasuk Kepulauan Nias hingga ke pesisir dan
dataran tinggi di wilayah Propinsi Sumatra Barat. Kesimpulannya adalah, bahwa tradisi
berkesenian urang pulo, khususnya pada masyarakat yang mendiami desa Haloban dan Asantola,
Pulau Tuangku, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kepulauan Banyak, justru berkembang awalnya
di desa-desa atau kecamatan yang tersebar di sepanjang garis pantai pesisir Barat Sumatra, mulai
dari Trumon, Aceh hingga jauh sampai ke wilayah Pulau Pisang, Lampung. Sementara itu,
perkembangan kekuasaan para raja, yang dimulai dari titik peradaban kerajaan melayu Pagaruyung
di dataran tinggi Sumatra Barat, mewarisi elemen kebudayan istana yang melekat dalam norma
serta adat kehidupan di seluruh komunitas wilayah Pesisir Barat Sumatra ini. Pembauran yang
bermula dari kontak lintas budaya dan peradaban ini (pesisir, kepulauan dan pengunungan), terjadi
selama ratusan tahun melalui pemanfaatan laut Barat Sumatra sebagai melting point terjadinya
transaksi-transasksi perdagangan lintas bangsa, perkawinan silang keluarga-keluarga dari beragam
kebudayaan, termasuk perpindahan perantau-perantau lintas masyarakat kepulauan dan pesisir di
wilayah Bara Sumatra yang berpindah dan menetap di tempat yang baru hingga jauh dari tanah
kelahirannya. Namun demikian, segala wujud variasi dari ekspresi khas masing-masing
masyarakat kepulauan dan pesisirdi wilayah Barat Sumatra ini (di antaranya, mulai dari Trumon,

2
Singkil, Simeulue, Kepulauan Banyak, Barus, Sorkam, Sibolga, Kepualauan Nias, Natal,
Pariaman, Painan, Muko Muko, Kepulauan Mentawai hingga Pulau Pisang), tetap memiliki ciri
tunggal yang dapat dikatakan sebagai identitas kolektif keseluruhannya. Dalam konteks tradisi
berkeseniannya, simbolik kebersatuan diantara keseluruhan mereka adalah Sikambang; legenda
yang tumbuh dengan variasi alur, kisah dan latar kebudayaan yang bervariasi, hingga julukannya
sebagai penamaan dari puluhan repertoar khas tradisi berkesenian lintas masyarakat etnik
kepulauan dan pesisir Barat Sumatra ini (lihat Tabel 1). Dan urang pulo, khususnya masyarakat
yang mendiami desa Haloban dan Asantola, Pulau Tuangku, Kepulauan Banyak, berhasil
melestarikan hampir keseluruhannya, repertoar Sikamabang dimaksud, yang di tempat
permulaannya berkembang justru nyaris punah, dan keberlanjuta kelesteraiannya menyisakan
dilemma yang sangat mendalam.1

Buai
Vocal Music
Dikie (Female)
(dendang)
Talibun popular music

Vocal and Instrumental nasyid/qasidah


Combination
(musik, lagu or nyanyian) Dikie (Male)
SIKAMBANG Vocal and
Randai Sikambang
Dancing
The Urang Pulo
Musical Arts Bungkus, Pondok Batu,
Anak Pandan, Sempayan,
Vocal and
Mak Inang, Perak Perak,
Instrumental Adok
Lelehuse, Pulau Pinang,
Music with Dance
Sikambang, Yadoi Yadoi,
Bacarai Kasih

Gelombang
Dua Balleh
Dancing with Calling
and Instrumental
Music Pedang

Langser

Table 1: Klasifikasi Repertoar Tradisi Masyarakat Urang Pulo Haloban dan Asantola, Pulau Tuangku
Kepulauan Banyak.2

1
Palawi, The Identity and the Dilemma of the Malay Music-Culture of the Urang Pulo Islanders of the
Banyak Archipelago. Sumatra: An Ethnographic, Socio-Historical and Music-Analytical Study, 2017; Hutapea, R.
Y., and R. N. Rosa, Types of Directive Act used in Sikambang Songs in Sibolga Tapanuli Tengah. 2013; Kartomi,
Musical Journeys in Sumatra, 2012; Indrayuda, Akulturasi Budaya (Portugis, Aceh, Minangkabau, Nias) di Daerah
Budaya Minangkabau: Tari Balanse Madam, 2008; dan Collins, The Minangkabau Rabab Pasisia: Music,
Performance and Practice in West Sumatra, Indonesia, 2003.
2
Palawi, The Identity and the Dilemma of the Malay Music-Culture of the Urang Pulo Islanders of the

3
Atas kekhawatiran inilah, inisiatif untuk memberdayakan pengembangan gagasan kreatif bidang
cipta tata kelola seni melalui penyelenggaraan “Sikambang Folklife Festival: Berlayar Hati Tak
Senang, Air Mata Sepanjang Laut,” diikhitarkan.

Penyelenggaraan kegiatan tahunan Sikambang Folklife Festival di 2 lokasi pertama, yakni: di


Pulau Tuangku, Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil (2019); dan di Pulau Murshala,
Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (2020), yang dipayakan dapat menjangkau seluas-
luasnya partisipasi masyarakat melayu di kepulauan dan pesisir di sepanjang garis pantai barat
Sumatra ini, adalah pertanggungjawaban utama tim peneliti sebagai wujud keberhasilan
pelaksanaan program penelitian penciptaan dan penyajian seni 2018 hingga 2020 ini; sebagai
terapan dari gagasan kreatif bidang cipta tata kelola seni. Bersama masyarakat pemilik
kebudayaanya, Tim Peneliti juga akan mengawal persiapan agenda tahunan lanjutan untuk
penyelenggaraan Sikambang Folklife Festival di pilihan lokasi strategis lainnya. Salah satunya
melalui advokasi pembangunan infrastruktur “Rumah Budaya” yang kemudian diharapkan
tumbuh menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Budaya atau International
Center for Cultural Research, Development and Education. Inisiasi pembagunan Rumah Budaya,
yang diupayakan pembangunannya dapat berlokasi di jejak tapak yang bernilai bersejarah di
pelosok-pelosok kepulauan dan pesisir barat Sumatra, kiranya strategis dan berpotensi untuk
memperluas keterlibatan multi stakeholders, baik persorangan maupun institusi kenegaraan dan
swasta, lokal, nasional bahkan internasional. Pengakuan Unesco atas warisan kebudayaan tak
benda Sikambang sebagai bagian dari kebhinekaan budaya Indonesia, adalah salah satu target
luaran lainnya yang dapat akurat dayn berpotensi stategis untuk dimuarakan melalui kerja program
penelitian ini – serupa halnya dengan luaran akademik lainnya seperti yang juga masuk sebagai
target luaran dari kegiatan penelitian bidang penciptaan dan penyajian seni kali ini.

Banyak Archipelago. Sumatra: An Ethnographic, Socio-Historical and Music-Analytical Study, 2017, hal. 38.

4
Rencana Target Capaian Tahunan

No Jenis Luaran Indikator Capaian


Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan 2018 2019 2020
1 Artikel lmiah Internasional √ Draf Submitted
dimuat di bereputasi
jurnal Nasional √ Accepted Published
Terakreditasi
2 Artikel ilmiah Internasional √ Draf Terdaftar
dimuat di Terindeks
prosiding
Nasional √ Terdaftar Sudah
Dilaksanakan
3 Invited Internasional √ Terdaftar
speaker Nasional √ Sudah
dalam temu Dilaksanakan
Ilmiah
4 Visiting Internasional √ Draft
Lecture
5 Hak Paten Tidak
Kekayaan ada
Intelektual Paten Tidak
(HKI) sederhana ada
Hak Cipta √ Draf Terdaftar Granted
Merek dagang Tidak
ada
Rahasia dagang Tidak
ada
Desain Produk √ draf Terdaftar
Industri
Indikasi Tidak
Geografis ada
Perlindungan Tidak
Varietas ada
Tanaman
Perlindungan Tidak
Topografi ada
Sirkuit Terpadu
5 Teknologi Tepat Guna √ Draf Produk Produk
6 Model/Purwarupa/Desain/Karya √ Penerapan Penerapan
seni/Rekayasa Sosial
7 Buku Ajar (ISBN) √ Draf Proses Sudah Terbit
editing
8 Tingkat Kesiapan Teknologi √ 8
(TKT)

5
BAB II
TINJAUANPUSTAKA/SUMBER KARYA

Tata Kelola Seni, sebagai salah satu kompetensi bidang disiplin keilmuan dan keterampilan seni,
sepertinya belum tersetarakan secara berimbang dengan pengembangan-pengembangan bidang
kompetensi Pendidikan, Pengkajian, Penciptaan dan Penyajian Seni. Tata Kelola Seni (yang ata
bidang Pengelolaan Seni), mencakup proses dipersiapkannya dari awal hingga akhir kegiatan-
kegiatan, misalnya: pemutakhiran kurikulum atau pelaksanaan ujian praktikum dalam
penyelenggaraan pembelajaran seni di segala jenjang pendidikan (formal/informal); penggarapan
album musik untuk tema-tema tertentu, terutama yang sifatnya berkelompok, mulai dari garapam
penciptaan hingga ke pertunjukan atau proses rekaman berikut pemasarannya; juga dalam
persiapan pelaksanaan kegiatan-kegiatan penelitian lapangan bidang seni semisal dalam
pendokumentasian even seni; termasuk tata kelola dalam penyelenggaraan produksi pameran dan
penyajian seni. Secara khusus, terapan disiplin pengelolaan seni juga memiliki fokus pada
penguatan keorganisasian atau kelembagaan seni, seperti karakter organisasi seni modern (dance
company, music club, dan lainnya) atau yang bersifat tradisional, seperti kelompok atau sanggar
sandiwara keliling, sanggar-sanggar tari klasik nusantara, atau seperti kelompok-kelompok ‘pasar
malam’ yang dikelola oleh beragam figur perseorangan yang trampil dan tangkas mempergelarkan
tontonan-tontonan yang menghibur. Seperti halnya penelitian terapan (research applied) bidang
cipta tata kelola seni yang diusulkan ini, dalam kelola Folklife Festival, adalah solusi kreatif yang
mengoptimalkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termutakhir, dalam
menyelesaikan situasi dilematis yang dihadapi masyarakat etnik dunia umumnya, terutama atas
keberagaman peradaban etnik di Indonesia, yang penting untuk terus dipertahankan
keistimewaannya, sejajar dengan capaian terbaik dari pertumbahan pembangunan secara nasional
maupun global. Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statisk menyebutkan
bahwa terdapat 1.331 kategori suku bangsa di Indonesia, berikut kekerabatan subsuku dan sub-sub
suku terusannya sebagai penciri untuk kebihinekaan Indonesia. Dengan Ethnic Fractionalize Index
(EFI) yang berada di angka 0.81 dan Ethnic Polirized Index di angka 0.50, maka eksistensi
kebhinekaan Indonesia menjadi sangat penting untuk terus dilestarikan sekaligus dikembangkan
daya kebertahanannya sebagai modal perdamaian bersama menuju kehidupan bangsa yang adil,
madani dan sejahtera.3 Sikambang Folklife Festival: Berlayar Hati Tak Senang, Air Mata
Sepanjang Laut, mengupayakan merevitalisasi segala sumber daya budaya yang tersisa oleh
kawalan segelitir masyarakat pemiliknya di sepanjang wilayah kepulauan dan darata Pesisir Barat
Sumatra, untuk kemudian secara menyeluruh, melindungi kesinambungan kelestariannya
bersama-sama.

3
Mengulik Data Suku di Indonesia, halaman web Badan Pusat Staistik. Diunduh 20 Juni 2017.

6
BAB III
METODE PENELITIAN/PENCIPTAAN

Penelitian ini menggunakan dua cara pendekatan, yaitu induktif dan deduktif. Cara pertama
dilakukan terbatas (delimitation) pada upaya menggali untuk menemukan faktor pendorong
(indepndent variable) munculnya penciptaan dan penyajian suatu karya seni. Dengan demikian
keterbatasan (limitation) penelitian ini tidak sepenuhnya dapat digenerasasikan pada kasus yang
lain. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penalaran deduktif baik melalui kerangka pikir formal
untuk menjelaskan makna protes aktor maupun dalam kaitan dengan upaya meningkatkan temuan
agar memungkinkan digeneralisasi. Jadi, cara berpikir peneliti dalam hal ini antara lain mengikuti
alur induksi bagan berikut ini.

Researcher generates pattern or theory and


develops or compares it with other theories.

Researcher asking question to be investigated.

Researcher froms categories based on primary and


secondary data, then generates frame of analysis.

Researcher reviews secondary data from documents,


findings, and theoretical perspective.

Researcher gather first-hand information


through observation and indepth interview.
(sumber: model ini kombinasikan cara penalaran induktif dan deduktif, modifikasi dari Creswell, 1994:96)

Studi ini menggali suatu entitas (“bidang cipta tata-kelola seni”) yang dibatasi waktu dan
aktivitasnya. Pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan suatu variasi alat
pengumpulan data selama periode waktu yang sustained (Merriam, 1988; Yin, 1989, dalam
Creswell, 1994:12)

Lincoln dan Guba (1985) menyebut paradigma kualitatif sebagai pendekatan konstruktifis atau
naturalistik (Nasution, 1988). Smith (1983) memberi sebutan pada paradigma itu sebagai
pendekatan interpretatif. Quant (1992) menyebutnya sebgai perspektif postpositivis atau

7
posmodern. Menurut Smith (1983) paradigma itu di mulai sebagai couuntermovement terhadap
transisi kaum positivis pada akhir abad 18 melalui para penulis (scientists) seperti Dilthey, Weber
dan Kant (lihat Creswell, 1994:4).

Strategi, Lokasi, Subjek, Objek dan Metode Pengumpulan Data

Strategi Lokasi Subjek Objek Metode


Etnografi Provinsi Aceh Pewaris budaya, Bidang cipta Observasi dan
dan Provinsi masyarakat adat, Tata Kelola wawancara
Sumatra Utara, para tokoh dan Seni: Program, mendalam
dan Provinsi ahli bidang Organisasi dan (participant
Sumatra Barat. penciptaan seni Produksi. observation),
formal dan dokumentasi,
informal, fenomenologi.
stakeholder
bidang
kebudayaan,
seni dan
pendidikan.

Pada dasarnya cara penelitian kualitatif dilandasi pengamatan peran serta (participant
observation), studi dokumen, dan wawancara mendalam (in-deppth interview) dengan subjek,
sebagaimana fenomenologi (Bogdan & Taylor, 1992:35-36). Namun, menurut Schwartz dan
Jacobs (1989:46) ada sebagian sociologists yang mengkombinasikan Participant observation
dengan survey-type interviewing (questionaire studies). Tugas peneliti dalam hal ini menangkap
proses interpretasi produk cara aktor menafsirkan dunia. Untuk itu diperlukan apa yang disebut
Weber Verstehen, pengertian empatik atau kemampuan untuk mengeluarkan kembali dalam
pikirannya sendiri, perasaan, motif, dan pikiran yang ada dibalik tindakan orang lain (Lihat Martin
dalam Truzzi, 1974:117).

Bagi Simmons dan McCall (1985:127) setiap orang berperan sebagai pengamat partisipan, paling
tidak dalam prinsip kebudayaannya sendiri. Dengan pernyataan itu memungkinkan peneliti yang
pernah berpartisipasi aktif paad kelompok pemimpin desa selama kasus di pengadilan
menyebutkan diri sebagai participant observer. Ini merujuk Schwartz dan Schwartz dalam McCall
dan Simmons (1969:91) bahwa participant observation ialah suatu proses dimana kehadiran
peneliti dalam suatu situasi soail dipelihara untuk tujuan penyelidikan ilmiah. Pengamat ada dalam
hubungan face-to-face dengan diamati, dan, ketika berpartisipasi dengan mereka dalam latar
kehidupan yang alamiah, ia mengumpulkan data. Namun dalam kelompok aktor protes peran
peneliti hanya observer participant.

Jadi peran peneliti sebagai Paticipant observer hanya dalam kelompok acuan aktor setuju, denga
tujuan menjalin hubungan (rapport: manunggal) dengan lingkungan yang diamati. Dengan
pengamatan parisipan, peneliti ada pada posisi untuk melihat seberapa jauh informan “mengatakan

8
apa yang mereka maksudkan dan maksud apa mereka mengatakan” (Schwartz dan Jacobs,
1979:46). Setidaknya, peristiwa yang terjadi pada waktu pengamat di sana tidak jauh beda dengan
pada saat ia tak berada di situ.

9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

1. Honorarium

Honor per Tahu (Rp)


Honor Honor/Jam (Rp) Waktu (jam/minggu) Minggu
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Ketua Peneliti 14,583.33 20 108 31,500,000.00 31,500,000.00 31,500,000.00
Anggota Peneliti 1 14,583.33 10 108 15,750,000.00 15,750,000.00 15,750,000.00
Anggota Peneliti 2 14,583.33 10 108 15,750,000.00 15,750,000.00 15,750,000.00
Anggota Peneliti 3 14,583.33 10 108 15,750,000.00 15,750,000.00 15,750,000.00
Subtotal (Rp) 78,750,000.00 78,750,000.00 78,750,000.00

2. Pembelian Bahan Habis Pakai dan Perlengkapan Pendukung Tambahan


Harga Satuan Harga Peralatan Penunjang (RP)
Material Justifikasi Pembelian Kuantitas
(Rp) Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahunke-3
Bola Dunia Kertas Hvs Quarto 80 Gr Perlengkapan Kesekretariatan 20 ram 33,500.00 670,000.00 - -
Bola Dunia Kertas Hvs F4 80 Gr Perlengkapan Kesekretariatan 10 ram 38,500.00 385,000.00 - -
Biola Amplop Coklat AT 307 Perlengkapan Kesekretariatan 10 Kotak 68,000.00 680,000.00 - -

Artline 519 Spidol Papan Tulis (Dry Safe) 2 set (8 buah/set) 52,000.00 104,000.00 - -
Perlengkapan Kesekretariatan
Faber Castel 169312 Tipe-Ex Perlengkapan Kesekretariatan 5 15,000.00 75,000.00 - -
Bantex 8212-00 Glue Stick 35 Gr Perlengkapan Kesekretariatan 5 15,500.00 77,500.00 - -
Bantex 9340 Stapler Kecil Perlengkapan Kesekretariatan 2 52,000.00 104,000.00 - -
Bantex 9343 Stapler Large for 24/6 Perlengkapan Kesekretariatan 2 105,000.00 210,000.00 - -

10
Bantex 9356 Staples Remover Perlengkapan Kesekretariatan 1 28,000.00 28,000.00 - -
Linex 4953 Cutter Ck 900 Perlengkapan Kesekretariatan 5 56,000.00 280,000.00 - -
Linex 4954 Isi Cutter Sk900 For Ck 900 Perlengkapan Kesekretariatan 5 38,500.00 192,500.00 - -
Linex 4803 04 Cutting Mats Cm 2130 Perlengkapan Kesekretariatan 1 115,000.00 115,000.00 - -
Linex 4837 Gunting Os 125 Perlengkapan Kesekretariatan 1 53,000.00 53,000.00 - -
HP Color LaserJet Printer CP1215 Perlengkapan Kesekretariatan 1 4,500,000.00 4,500,000.00 - -
Joyko Mesin Jilid BM624-B4 Perlengkapan Kesekretariatan 1 1,800,000.00 1,800,000.00 - -
AA Buku Ekspedisi 100 Lbr Perlengkapan Field Trip 10 buah 9,000.00 90,000.00 - -
Artline 3600 Ergoline Pen Medium Perlengkapan Field Trip 4 set (4 buah/set) 40,000.00 160,000.00 - -
Abc Alkaline Baterai Aa (Lr6) Bp2 Perlengkapan Field Trip 50 10,500.00 525,000.00 - -
Abc Alkaline Baterai Aaa (Lr03) Bp2 Perlengkapan Field Trip 100 10,500.00 1,050,000.00 - -
Sonny DVD-R 16 X Printable isi 50 Keping Perlengkapan Field Trip 1 pack 150,000.00 150,000.00 - -
Bantex 8071-00 DVD Pocket Perlengkapan Field Trip 20 22,000.00 440,000.00 - -
Lenovo Pocket Projector Perlengkapan Field Trip 1 1,750,000.00 1,750,000.00 - -
Toshiba Canvio Connect 2TB USB 3.0 Perlengkapan Field Trip 1 1,500,000.00 1,500,000.00 - -
Lenovo ThinkPad W550S-UID Perlengkapan Field Trip 1 27,000,000.00 - 27,000,000.00 -
Handycam AXPSS 4K dengan Proyektor
1 19,000,000.00 19,000,000.00 - -
Internal Perlengkapan Field Trip
Subtotal (Rp) 33,939,000.00 27,000,000.00 -

2. Perjalanan

Harga Satuan Biaya per Tahun (RP)


Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas
(Rp) Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Field Trip 1: Transportasi antar kota/dalam
1 kali (PP) 41,792,000.00 41,792,000.00 - -
Tujuan: Kab. Singkil, Simeulue (Aceh), kota (Darat-Laut-Udara)
Tapanuli Tengah, Kotamadya Sibolga, Biaya Makan (4 Peneliti +
Mandailing Natal dan Nias (Sumut) 51 hari 75,000.00 19,125,000.00 - -
Supir)

11
Field Trip 2 Transportasi antar kota/dalam
1 kali (PP) 18,182,400.00 - 18,182,400.00 -
Tujuan: Kab. Tapanuli Tengah, Kotamadya kota (Darat-Laut-Udara)
Sibolga, Mandailing Natal, Nias (Sumut),
Kota Pariaman, Padang, dan Kab. Pesisir Biaya Makan (4 Peneliti +
34 hari 75,000.00 - 2,550,000.00
Selatan, Kep. Mentawai (Sumbar). Supir)

Transportasi antar kota/dalam


Field Trip 3 kota 1 kali (PP) - - 13,530,400.00
13,530,400.00
Tujuan: Kota Pariaman, Padang, dan Kab. (Darat-Laut-Udara)
Pesisir Selatan, Kep. Mentawai (Sumbar). Biaya Makan (4 Peneliti +
10 hari 75,000.00 - - 3,750,000.00
Supir)
Domestik (Dalam Negeri)
3 kali (PP) 3,734,400.00 3,734,400.00 3,734,400.00 3,734,400.00
Transportasi untuk menghadiri 1. Banda Aceh - Jakarta
Seminar/Sosialisasi Transportasi Lokal 9 hari 200,000.00 600,000.00 600,000.00 600,000.00
Program/Konferensi/Rapat Kerja dengan
fihak mitra (kalangan Industri, Lebaga Biaya Makan 9 hari 150,000.00 450,000.00 450,000.00 450,000.00
Pemerintah/Non Pemerintah) 2. Banda Aceh - Yogyakarta 1 kali (PP) 4,512,000.00 - 4,512,000.00 -
Transportasi Lokal 3 hari 200,000.00 - 600,000.00 -
Biaya Makan 3 hari 150,000.00 - 450,000.00 -
Internasional (Luar Negeri)
1 kali (PP) 2,965,000.00 - 2,965,000.00 -
1. Kuala Lumpur, Malaysia
Transportasi Lokal 3 hari 500,000.00 - 1,500,000.00 -
Biaya Makan 3 hari 300,000.00 - 900,000.00 -
2. Oslo, Norwegia (to be
1 kali (PP) 14,000,000.00 - - 14,000,000.00
confirmed))
Transportasi Lokal 3 hari 500,000.00 - 1,500,000.00
Biaya Makan 3 hari 500,000.00 - - 1,500,000.00
Subtotal (Rp) 65,701,400.00 36,443,800.00 39,064,800.00

12
3. Sewa

Biaya per Tahun (RP)


Harga Satuan
Material Justifikasi Sewa Kuantitas
(Rp) Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3

Transportasi antar kota/dalam


Kenderaan Roda 4 (Mobil + Sopir) 95 hari 450,000.00 22,950,000.00 15,300,000.00 4,500,000.00
kota
Penginapan (4 Orang Peneliti) at Field Trips 95 malam 400,000.00 20,400,000.00 13,600,000.00 4,000,000.00
Penginapan (1 Peneliti) Kunjungan dalam Negeri 12 malam 400,000.00 1,200,000.00 2,400,000.00 1,200,000.00
Penginapan (1 Peneliti) Kunjungan ke luar Negeri 6 malam 1,500,000.00 9,000,000.00
SUBTOTAL (Rp) 44,550,000.00 31,300,000.00 18,700,000.00
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) 222,940,400.00 173,493,800.00 136,514,800.00
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp) 532,949,000.00

13
4.2 Jadwal Penelitian

2018 2019 2020


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan
Dokumen dan
Izin Penelitian
Lapangan;
Booking Sewa
Penginapan;
Booking Tiket
Transportasi
Darat/Laut/Udara
; dan Pengadaan
Kebutuhan
Perlengkapan/Lo
gistik Penelitian
2 Focus Group
Discussions
3 Field Trips
4 Penggalangan
dukungan
Pembangunan
Infrastruktur
Rumah Budaya
5 Sosialisasi dan
Promosi
Penyelenggaraa
n Kegiatan
Sikambang
Folklife Festival
(SFF)
6 Call for Papers
and Proposai for
International
Conference (IC-
SFF)

14
2018 2019 2020
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7 The IC-SFF
Papers and
Proposals'
Review
Annoucement
8 Pematangan
Kesiapan
produksi
pertunjukan dari
seluruh Pewaris
Budaya
Sikambang
9 Pembentukan
Kepanitiaan
[Local
Arragements
Committee]
(LAC-SFF) dan
Persiapan
Logistik
Penyelenggaraa
n SFF
10 Penerapan
Teknologi Tepat
Guna:
Pembangunan
Rumah Budaya
(RB)
11 Paska Produksi
Penerapan
Model/i/Rekayas
a Sosial:
Pemberdayaan
Rumah Budaya.

15
2018 2019 2020
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

12 Artikel Ilmiah
dimuat dalam
Prosiding
Nasional
13 Hak Kekayaan
Intelektual (HKI)
Desain Produk
Industri
14 Artikel Ilmiah
pada Jurnal
Nasional
Terakreditasi
15 Invited speaker
dalam temu
Ilmiah
Internasional
16 Hak Kekayaan
Intelektual (HKI)
Hak Cipta
17 Artikel Ilmiah
dimuat dalam
Prosiding
Internasional
Terindeks
18 Invited speaker
dalam temu
Ilmiah Nasional
19 Buku Ajar (ISBN)
20 Artikel Ilmiah
pada Jurnal
Internasional
bereputasi

16
2018 2019 2020
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

21 Visiting Lecture
Internasional
22 Progress Repot
23 Evaluasi dan
Monitoring
Eksternal/Internal
24 Laporan
Tahunan
25 Tingkat Kesiapan
Skala 8
Teknologi (TKT)
26 Seminar Hasil
Penelitian
27 Pengajuan
Proposal
Lanjutan

17
REFERENSI

Collins, Megan. 2003. The Minangkabau Rabab Pasisia: Music, Performance and Practice in
West Sumatra, Indonesia. Ph.D. Thesis, Victoria University of Wellington.
Creswell, John W. 1994. Research design: Qualitative and Quantitative Approaches. Sage
Publications
Hutapea, R. Y., and R. N. Rosa. 2013. “Types of Directive Act used in Sikambang Songs in
Sibolga Tapanuli Tengah”, E-Journal English Language and Literature, 2 (1).
Indrayuda. 2008. Akulturasi Budaya (Portugis, Aceh, Minangkabau, Nias) di Daerah Budaya
Minangkabau: Tari Balanse Madam [Cultural Acculturation: (Portuguese, Acehnese,
Minangkabau, Niasan) in the Minangkabau Cultural Region; Balanse Madam Dance],
Universitas Negeri Padang Press.
Kartomi, Margaret J. 2012. Musical Journeys in Sumatra. Urbana, IL: University of Illinois Press
Lincoln, Y.S. dan Cuba, E.G., 1985. Effective Evaluatio. San Fransisco: Jossey-Bass Publisher.
Merriam, Sharan B. 1988. Case Study Research in Education: A Qualitative Approach. Jossey-
Bass Publisher.
Palawi, Ari. 2017. The Identity and the Dilemma of the Malay Music-Culture of the Urang Pulo
Islanders of the Banyak Archipelago. Sumatra: An Ethnographic, Socio-Historical and
Music-Analytical Study. Ph.D. Thesis, Monash University, Australia.
Smith, J.K. 1993. Quantative versus Qualitative Research: An Attempt to Clarify the Issue.
Education Researcher, 12 (3).

18
LAMPIRAN I

Biodata Ketua Tim Pengusul


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ari Palawi, S.Sn., M.A., Ph.D.
2 Jenis Kelamin L/P L/P
3 Jabatan Fungsional  Lektor
 Kepala Pusat Kajian dan
Pengembangan Seni (Pusat Seni)
Unsyiah (Tugas Tambahan)
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19741110 200312 1 003
5 NIDN 0010117407
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banda Aceh, 10 November 1974
7 E-mail ari.palawi@unsyiah.ac.id
9 Nomor Telepon/HP +62 0812 6440 1485
10 Alamat Kantor Pusat Kajian dan Pengembangan Seni
(Pusat Seni) Universitas Syiah Kuala
[Center for the Arts of Syiah Kuala
University]
Gedung Yayasan Leuser Internasional,
Jalan Abdur Rauf No.8, Kampus
Unsyiah, Kopelma Darussalam, Banda
Aceh, 24415
11 Nomor Telepon/Faks
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = + 560 orang; S-2 = 0; S3 = 0
13 Mata Kuliah yang Diampu Perspektif Teori dalam Musik
Kajian Musik (Ethnomusicology)
Sosiologi Seni
Folklife Masyarakat Aceh, Melayu dan
Nusantara
Spesialisasi Keterampilan Instrumen
Musikal (Gitar Klasik)
Analisis Struktur, Semiotika dan
Estetika Karya Musikal
Teknologi dan Tata Artistik
Pameran/Pertunjukan Seni
Teknik Komposisi dan Penciptaan
Karya Musikal
Teknik Dokumentasi Seni
Manajemen Seni
Kritik dan Apresiasi Karya Musik
Pendidikan Seni: Insklusif Berbasis
Keberagaman
Penelitian Seni

19
B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Institut Seni University of Monash University
Tinggi Indonesia Hawai’i at Manoa
Yogyakarta
Bidang Ilmu Seni Asian Studies, Music/Ethnomusicology
Musik/Musikologi focusing on
Ethnomusicology
Tahun Masuk-Lulus 1993-2000 2007-2009 2012-2017
Judul “Kajian Alternatif 1. “The Dynamic “The Identity and the
Skripsi/Tesis/Disertasi Pengembangan Development Dilemma of the Malay
Kreasi dan of Adat Aceh: Music-Culture of the
Kreatifitas A Case Study Urang Pulo Islanders of
Kelompok Musik of Marriage the Banyak Archipelago,
Yogyyakarta Ritual.” Sumatra: An
Guitar Orchestra.” 2. “Acehs Ethnographic, Socio-
Indigenous Historical and Music-
Performance: Analytical Study”
A Case of
Adnan’s
Hikayat-Story
Performance.”
Nama  Profesor Dr.  Professor  Professor Margaret
Pembimbing/Promotor Drs. Triyono Ricardo D Joy Kartomi, Ph.D.,
Bramantyo, Trimillos, AM. FAHA.
M.Ed. B.Mus, M.A.,  Dr. Aline Scott
 Drs. IGN. Ph.D. Maxwell
Wiryawan  Barbara
Budhiana, Andaya,
M.Hum. BA,Dip.Ed.,
M.A., Ph.D.

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelititan Pendanaan
Sumber Jml ($AUS)
1 2012-2016 The Identity and the BLN Dikti 2,500.00
Dilemma of the Malay Kemenristek
Music-Culture of the Urang Dikti &
Pulo Islanders of the Banyak Graduate
Archipelago, Sumatra: An Education
Ethnographic, Socio- Program
Historical and Music-
Analytical Study

20
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml
1 2012 Hibah Muhibah Seni ke Direktur Rp. 850,000,000,-
Perguruan Tinggi Luar Jenderal
Negeri Pendidikan
Tinggi,
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan,
Direktorat
Kelembagaan
dan
Kerjasama
2 2015 Performing Arts Series Wesleyan $26,900.00
Center for the
Arts
2 2016 The 2nd International Dinas Rp. 550,000,000,-
Conference and Cultural Kebudayaan
Event of Aceh dan
Pariwisata
Aceh; Bidang
Warisan dan
Diplomasi
Budaya,
Direktorat
Jenderal
Kebudayaan,
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia;
Konsulat
Jenderal
Republik
Indonesia
Victoria dan
Tasmania,
Australia

21
E. Publikasi Artikel Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 -

F. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Terakhir


No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
Ilmiah
1 nd
The 2 International “The Malay 26 – 28 September 2016,
Conference and Cultural Music-Culture of Monash University, Melbourne,
Event (ICCE) of Aceh the Urang Pulo in Australia
“Exploring Aceh’s Culture to Haloban
Foster Sustainable Kepulauan
Development” Banyak: An
Ethnographic,
Socio-Historical
and Musical
Analysis”
2 Music Research Seminar “Dendang May 7, 2016, Burchill Room,
Sikambang: The Menzies, Monash University,
Core Musical Arts Melbourne, Australia
Tradition of the
Malay West Coast
Sumatra”
3 ICAIOS Public Discussion “Arts and Music February19, 2016, Banda Aceh,
Series of Aceh: From Indonesia
Local to Global”
4 Panel Discussion: Expressing “The Acehnese February 25, 2015, Center for
and Contesting Indonesian- Musical-Arts in the Arts of Wesleyan University,
Islamic Encounters in the the Context of the Middletown, Connecticut, USA
Performing Arts: Dance and Local Adat and
Music in Aceh. Worldviews”
5 The Second International “Female Lullaby January 14, 2015, Monash
Symposium on the Malay Singers in Two University, Melbourne, Australia
Musical Arts of Indonesia’s Malay Villages of
Riau Islands The Banyak
Archipelagos:
How Fragile Is
Their Tradition? “
6 The 3rd Annual International “The Malay Music 1 – 4 October, 2013, Banda
Conference Syiah Kuala Culture of Singkil Aceh, Aceh, Indonesia
University & ICMR and Kepulauan
Conference Banyak, Sumatra“
7 The First International “The Female Role 22 – 24, 2013, November, Jambi,
Conference on Jambi Studies in the Music Indonesia

22
Culture of Pesisir
Malayu
Tradition“

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1 -

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1 -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10


Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tahun Tempat Respon
yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1 Tim Penyusunan RPJM-Aceh 2012 Bappeda- Positif
Aceh

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Chairman of the Organizing  Monash University 2016
Committee,  Indonesian Consulate General of the
The Secod International Republik Indonesia in Melbourne-
Conference and Cultural Event Victoria; Australia Accredited to
(ICCE) of Aceh; “Exploring Aceh’s State of Tasmania, Australia
Culture to Foster Sustainable  The Aceh Culture and Tourism
Development, at Melbourne, Department of The Aceh Government
Australia
2 As a Presenter of Acehnese Dance Center for the Arts, Wesleyan University, 2015
and Music Performances and Middletown, Connecticut, USA.
Workshops on the Occasion of the
2014-15 Muslim Women’s Voices
at Wesleyan
3 Cultural Ambassador and Tour Asia Society, New York 2015
Manager / Presenter of Acehnese
Dance and Music
4 Smithsonian Internship; The Smithsonian Institution, Washington 2008
Smithsonian Folklife Festival 2008 D.C., USA.

23
24
Biodata Anggota Tim Pengusul (1)

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dra. Tri Supadmi, M.Sn
2 Jenis Kelamin L/P P
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19670216199303002
5 NIDN 0016026702
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 16 Februari 1967
7 E-mail tri_supadmi@yahoo.com
9 Nomor Telepon/HP 08126912335
10 Alamat Kantor Pusat Kajian dan Pengembangan Seni
(Pusat Seni) Universitas Syiah Kuala
[Center for the Arts of Syiah Kuala
University]
Gedung Yayasan Leuser Internasional,
Jalan Abdur Rauf No.8, Kampus
Unsyiah, Kopelma Darussalam, Banda
Aceh, 24415
11 Nomor Telepon/Faks
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = + 560 orang; S-2 = 0; S3 = 0
13 Mata Kuliah yang Diampu Perspektif Teori Seni Tari
Kinestika dan Kreatifitas Dasar
Pertunjukan Tari
Kajian Tari (Ethnochoreology)
Sejarah dan Perkembangan Tari
Analisis, Semiotika dan Estetika Karya
Tari
Terapan Etnokoreografi Aceh, Melayu
dan Nusantara
Teknik Keterampilan Tari
Analisis Struktur dan Semiotikan Karya
Seni Tari
Teknik Koreografi dan Penciptaan
Karya Seni Tari
Artistik dan Teknologi Produksi Seni

25
B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Institut Seni Institut Seni
Tinggi Indonesia Indonesia
Yogyakarta Yogyakarta
Bidang Ilmu Seni Pertunjukan Penciptaan Seni,
Seni Tari (Tari Seni Tari
Nusantara)
Tahun Masuk-Lulus 1987-1993 2004-2006
Judul Analisis Struktur Djoged Dolanan
Skripsi/Tesis/Disertasi Tari Golek Ayun Dolana Bocah
Ayun Gaya (upaya konservasi
Yogyakarta kesenian
tradisional anak di
daerah istimewa
yogyakarta
Nama  Drs.  Drs. Hendro
Pembimbing/Promotor Trinardono Martono, m.sN
 Dra. Djiu
Wijayanti

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelititan Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 Koreografi Tari Permainan Mandiri
2011
Tradisional Anak
Pendidikan Seni Dalam Mandiri
2012
Keragaman Budaya
Nilai Edukatif Permainan Mandiri
2013
Tradisional
Workshop Seni Tari Sebagai Mandiri
Alternati motivasi Mahasiswa
2011
Meningkatkan ketrampilan
Menari

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp)
1

E. Publikasi Artikel Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

26
1 Koreografi Tari Permainan Jurnal Sen Budaya Vol. II, no 1, feb,2015
Tradisional Anak
2 Pendidikan Seni Dalam Jurnal Mentari Vol .17, No.2, Mei 2014
Keragaman Budaya
3 Nilai Edukatif Permainan Jurnal Seni Budaya Vol.1, No. 1 feb.2014
Tradisional
4 Workshop Seni Tari Sebagai Jurnal Wacana Vol.10, No .2, mei 2013
Alternati motivasi Mahasiswa Pendidikan
Meningkatkan ketrampilan
Menari

F. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Terakhir


No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
Ilmiah
1

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10


Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tahun Tempat Respon
yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 
2
3

27
28
Biodata Anggota Tim Pengusul (2)

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Muhammad Saleh, S.H., M.Si.
2 Jenis Kelamin L/P L/P
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
Kepala Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan
Budaya, PPISB-Unsyiah (Tugas
Tambahan)
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196108191989031003
5 NIDN 0019086103
6 Tempat dan Tanggal Lahir Aron (Aceh Utara) 19 Agustus 1961
7 E-mail saleh.sjafei@unsyiah.net
9 Nomor Telepon/HP 0811989861
10 Alamat Kantor Fakultas Hukum Universitas Syiah
Kuala, Darussalam-Banda Aceh 23111
10
11 Nomor Telepon/Faks 06517552295
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan
13 Mata Kuliah yang Diampu Pengantar Sosiologi
Teori Sosiologi
Struktur Sosial
Metodologi Penelitian
Sosiologi Hukum
Filsafat Umum
Filsafat Ilmu
Pengetahuan Hukum dan Perubahan
Sosial
Hukum dan Masyarakat
Filsafat Hukum
Pluralisme Hukum
Teori Hukum
Sosiologi Kebencanaan
Antropologi Budaya

29
B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Universitas Syiah Universitas Indonesia
Tinggi Kuala
Bidang Ilmu Bidang Ilmu Sosiologi
Hukum dan
Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus
Judul Tanggung Jawab Makna Protes Pemilik
Skripsi/Tesis/Disertasi Dokter Ditinjau Tanah (Studi Kasus
Dari Aspek Pembebasan Tanah Di
Hukum dan Aceh Besar)
Masyarakat
Nama Dahnil, S.H., M.S. Prof. Dr. Paulus
Pembimbing/Promotor Wirutomo

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelititan Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp)
1

E. Publikasi Artikel Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1

F. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Terakhir


No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
Ilmiah
1 International Conference Peace and Socio- 2013 di Kota Lhokseumawe
ICAIOS-IV Legal Recovery

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1

30
31
Biodata Anggota Tim Pengusul (3)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ismawan, S.Sn., M.Sn
2 Jenis Kelamin L/P L/P
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196808151996121002
5 NIDN 0015086805
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 15 Agustue 1968
7 E-mail Ismawan_mawan@yahoo.co.id
9 Nomor Telepon/HP 08126945433
10 Alamat Kantor Pusat Kajian dan Pengembangan Seni
(Pusat Seni) Universitas Syiah Kuala
[Center for the Arts of Syiah Kuala
University]
Gedung Yayasan Leuser Internasional,
Jalan Abdur Rauf No.8, Kampus
Unsyiah, Kopelma Darussalam, Banda
Aceh, 24415
11 Nomor Telepon/Faks
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = + 560 orang; S-2 = 0; S3 = 0
13 Mata Kuliah yang Diampu Perspektif Teori Seni Rupa
Kajian Antropologi Seni Rupa
Teknik Dokumenttasi Seni
Ekonomi dan Industri Kreatif Seni
Penelitian Seni
Estetika Karya Seni Rupa Murni
Konsep dan Klasifikasi Bahan/Material
Seni Rupa
Teknologi Produksi Karya Seni Rupa
Murni
Ergonomi dan Ekologi Karya Seni Rupa
Analisis Struktur, Semiotika dan
Estetika Seni Rupa
Teknik Keterampilan Seni Rupa (Seni
Lukis dan Intermedia)
Teknik Komposisi dan Penciptaan
Karya Seni Rupa Murni

32
B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Institut Seni Institut Seni
Tinggi Indonesia Indonesia
Yogyakarta Yogyakarta
Bidang Ilmu Seni Rupa Murni Penciptaan Seni
Seni Patung Rupa
Tahun Masuk-Lulus 1987-1994 2004-2006
Judul Nilai Simbolis INTROSPEKSI
Skripsi/Tesis/Disertasi Pada Topeng Gaya
Yogyakarta
Nama  Drs . Budi  Drs. Edi
Pembimbing/Promotor Hardjo Sunarso
 Drs.  Drs.
Anusapati,
M.FA

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelititan Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2015 Struktur Bentuk Estetis MANDIRI
Kerajinan Gerabah Cot Bada
Tunong Kabupaten Bireuen
2 2013 Peningkatan Kemampuan MANDIRI
Menggambar Bentuk Alam
Benda melalui Pengelolaan
Unsur Visual Pada Mata
Kuliah Gambar Bentuk II
2 2011 Ragam Hias Pakaian DIPA
Upacara Adat Upacara
Pernikahan Masyarakat
Gayo

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp)
1

33
E. Publikasi Artikel Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Struktur Bentuk Estetis Jurnal Seni Vol.1, No.1 25 Feb. 2014, issn.
Kerajinan Gerabah Cot Bada Budaya, 2355-4002
Tunong Kabupaten Bireuen
2 Peningkatan Kemampuan Majalah Ilmiah Vol.16, No.3, Sept 2013,
Menggambar Bentuk Alam Ilmu Humaniora ISSN.1411-2620
Benda melalui Pengelolaan Mentari,
Unsur Visual Pada Mata
Kuliah Gambar Bentuk II
3 Ragam Hias Pakaian Jurnal Ranah Seni, vo l. 4, No.2, Maret 2011, ISSN.
Upacara Adat Upacara 1978-6565
Pernikahan Masyarakat Gayo

F. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Terakhir


No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
Ilmiah

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10


Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Tahun Tempat Respon
yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

34
35
LAMPIRAN II
Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIDN Instansi Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas
Asal Waktu
1 Ari Palawi, Universitas Ethnomusicologi; 20  Merancang dan
S.Sn., M.A., Syiah Pendidikan, Jam/Minggu Mengkoordinir
Ph.D./ Kuala Pengkajian, pelaksanaan penelitian
0010117407 Penyajian dan secara keseluruhan;
Tata Kelola Seni  Melaksankan kegiatan
fieldwork, study
literature, dan data
analysis;
 Mempersiapkan
Artikel Ilmiah untuk
Jurnal Nasional
maupun Internasional;
 Membina kemitraan
dengan multi
stakeholders, Nasional
dan Internasional;
 Melaksanakan
kegiatan Pertemuan
Ilmiah
Nasional/Internasional;
 Mempersiapkan
dokumen paten
2 Dra. Tri Universitas Ethnochoreology: 10  Mempersiapkan
Supadmi, Syiah Pendidikan, Jam/Minggu Dokumen Perizinan,
M.Sn./ : Kuala Penyajian, Adminstrasi
0016026702 Penciptaan dan Pembiayaan
Tata Kelola Seni Perjalanan serta
Logistik pelaksanaan
(Tari)
kegiatan penelitian
lapangan;
 Melaksankan kegiatan
fieldwork, study
literature, dan data
analysis;
 Merancang dan
mendampingi
pelaksanaan persiapan
proses produksi
pertunjukan
Sikambang Folklife
Festival;
 Membantu
menyiapkan laporan
dan diseminasinya;

36
 Melaksanakan
kegiatan Pertemuan
Ilmiah Nasional.
3 Dr. Universitas Sosiologi 10  Menyusus draf
Muhammad Syiah Jam/Minggu dokumen Sikambang
Saleh, S.H., Kuala sebagai warisan
M.Si./ kebudayaan tak benda
0019086103 Indonesia untuk
didaftarkan ke Unesco;
 Mempersiapkan draf
Naskah Buku Ajar ber-
ISBN
 Merancang dan
melaksanakan
persiapan
penyelenggaraan
kegiatan International
Conference
 Mendampingi
persiapan Local
Arrangement
Committee untuk
penyelenggaraan
Sikambang Folklife
Festifal
 Melaksanakan
kegiatan Pertemuan
Ilmiah
Nasional/Internasional
4 Ismawan, Universitas Pengkajian, 10  Mendokumentasikan
S.Sn., M.Sn. Syiah Pendidikan, Jam/Minggu kegiatan penelitian
0015086805 Kuala Penciptaan Seni,  Merancang dan
Tata Kelola Seni mempersiapkan
(Seni Rupa) kegiatan sosialisasi
dan publikasi
penyelenggaraan
Sikambang Folklife
Festifal;
 Merancang dan
mempersiapkan desain
produk dan konsep
pemberdayaan Rumah
Budaya
 Melaksanakan
kegiatan Pertemuan
Ilmiah Nasional
 Menyiapkan laporan
dan desiminasinya

37
38

Anda mungkin juga menyukai