Anda di halaman 1dari 15

LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 LONG IKIS-
TERAKREDITASI “A”
Alamat : Jl. Negara KM.85 Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser Telp 0543-5231402 Kode
Pos 76282 Smansa1longikis.blogspot /sma1longikis@gmail.com

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Tugas ke 7

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Kelas :X

Materi Pokok : Pertunjukan


Musik Tradisional
Pengiring
Tari dan Teater Tradisional

A. Kompetensi Dasar & Indikator


3.3. Memahami dan mengapresiasi pertunjukan musik tradisional.
3.3.1. Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional.
3.3.2. Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional untuk mengiringi
tarian tradisional.
3.3.3. Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional untuk mengiringi
teater tradisional.
4.3. Menampilkan pertunjukan musik tradisional
4.3.1. Mempresentasikan kesimpulan tentang perbedaan musik tradisional
dalam ragam pertunjukan (musik, tari dan teater).
4.3.2. Menampilkan pertunjukan musik tradisional dalam pertunjukan
musik/tari/teater.

B. . Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional untuk mengiringi tarian
tradisional.
2. Mengidentifikasi pertunjukan musik tradisional untuk mengiringi teater
tradisional.
3. Mempresentasikan kesimpulan tentang perbedaan musik tradisional dalam
ragam pertunjukan (musik, tari dan teater).

C. Uraian Materi
Pada perkembangannya, baik musik barat maupun musik tradisional di
Indonesia dapat difungsikan tidak hanya saya pertunjukan musik secara khusus
tetapi juga dapat dikolaborasikan dengan cabang seni lainnya. Dari beberapa karya
musik tradisional di Indonesia banyak beberapa pertunjukan musik tradisional yang
SRI AMBARWATI
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3
dipadukan dengan cabang seni lainnya seperti tari dan teater.
Kamu mungkin pernah melihat, di Indonesia banyak sekali ragam pertunjukan
musik tradisional yang dikombinasikan dengan tarian dan teater. Seperti Tari
Jaipongan di Jawa Barat, seni tari ini telah berkembang dan memiliki kekhasan
tersendiri, tidak hanya saja gerak tariannya tetapi komposisi musiknya itu sendiri.
Dalam Jaipongan antara musik dan tari telah menjadi satu kesatuan yang utuh yang
tidak terpisahkan. Tari Jaipongan tanpa musik yang mengiringinya akan ada kesan
“kosong/hampa” demikian juga sebaliknya.
Dalam pembahasan berikutnya kita akan mempelajari lebih jauh musik
tradisional sebagai iringan tari dan teater tradisional. Agar kita bisa memahami
tentang fungsi dan bentuk pertunjukan musik lainnya disamping musik sebagai
sajian musiknya saja.

1. Musik Tradisional Sebagai Pengiring Tari


Seperti yang telah dijelaskan di atas,
musik yang berkembang hingga saat ini
tidak hanya disajikan sebagai pertunjukan
musiknya saja, tetapi dapat pula
dikembangkan dan difungsikan sebagai
pengiring tarian. Musik disini dibuat untuk
mengiringi sebuah tarian. Sehingga dalam
Tari Pendet Bali proses penciptaannya perlu dilakukan
Sumber Foto:
dengan baik sesuai gerakan tarian.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Pende
t Tari merupakan salah satu cabang seni
yang menggunakan media gerak sebagai
unsur utamanya. Tari adalah ekspresi jiwa melalui gerak-gerak ritmis yang
indah. Gerak tari bisa bersumber dari gerak keseharian dan gerakan natural
yang diolah sedemikian rupa. Jika kita simak, gerak tari meliputi beberapa unsur
yakni, gerak, ruang, musik, tata rias, properti, tata busana, dan tata lampu.
Dalam perkembangannya di Indonesia, jenis tari dibagi berdasarkan pola
garapannya. Banyaknya kesenian tari yang ada di masyarakat kita tentunya
memiliki pola garapan masing-masing. Jenis tari menurut pola garapan ini dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:

SRI AMBARWATI
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7
a. Tari Tradisional
Tari tradisional ini terbagi menjadi 5, yaitu tari primitif, tari rakyat, tari wayang,
tari Topeng, dan tari klasik.
1) Tari Primitif, merupakan tari tradisi yang menunjukkan gerak tari yang
sederhana, yang terdiri dari gerakan serta hentakan kaki, ayunan tubuh
dan gerakan kepala. Gerakan ornamentik dari tangan dan kaki boleh
dikatakan tidak ada. Pada dasarnya tari primitif digunakan untuk
pemujaan ataupun upacara ritual. Tari primitif ini meskipun sederhana
tetapi sangat intens dan ekspresif. Ini disebabkan karena merupakan
karya total antara manusia, kepercayaan, dan lingkungan hidup.
2) Tari Rakyat (Folklorik), tari ini berasal dari kehidupan sosial atau
kelompok masyarakat yang langsung tumbuh/ berkembang dikalangan
masyarakat tersebut. Tari ini juga lahir dari ungkapan masyarakat di
dalam rangkaian kegiatan sosial religius. Contohnya tari Reog Ponorogo,
Tor-Tor Huda (dari Simalungun), ronggeng gunung ciamis, ibing pencak
silat, ketuk tilu, dan lain-lain.
3) Tari Wayang, tari wayang merupakan bagian dari salah satu pertunjukan
wayang orang (wayang wong). Berbeda dengan tarian lainnya, seorang
penari tari wayang bukan saja hanya bisa menari, tapi dituntut pula bisa
bernyanyi dan berdialog dalam bentuk tembang
4) Tari Topeng, di Jawa Barat tari topeng merupakan tarian yang banyak
berkembang di daerah Cirebon dan Indramayu. Tari topeng adalah tarian
yang dipentaskan penari-penari yang memakai topeng. Keunikan dari
tari ini adalah topeng yang dikenakan mempunyai karakter yang
berbeda-beda.
5) Tari Klasik, merupakan tari yang bermutu tinggi, karena berasal dan
berkembang di kalangan adat yang kuat serta mapan seperti di keraton-
keraton, rumah bangsawan, dan juga di banjar seperti di Bali. Tari klasik
memiliki standar dan norma yang cukup kuat, sehingga sampai pada
pembakuan gerak, sifatnya konvensional yang juga mengandung konsep
simbolik ataupun filosofis.

b. Tari Kreasi
Merupakan bentuk tari yang terbentuk karena adanya kesadaran untuk
mencipta, mengolah ataupun mengubah tarian yang menjadi dasarnya. Tari
kreasi merupakan media yang memberikan kebebasan bagi seniman-
seniman tari saat ini di dalam mencari kemungkinan baru dibidang tari. Tari
kreasi ini ada yang mengacu pada bentuk yang sudah ada, misalnya gubahan
dari tari klasik ataupun tari tradisional. Disamping itu, ada pula yang sifatnya
tidak terkait pada faktor yang sudah ada, dan sering juga dipakai sebagai
eksperimen. Karena itu dapat bersifat kontemporer. Contoh tari kreasi, yaitu:
tari kuda lumping, tari merak, tari jaipongan, dll.

Musik dalam tari merupakan salah satu unsur yang menunjang dalam
pertunjukan tari. Sehingga dapat dikatakan musik dalam tari adalah suatu pola
ritmis yang dapat memberikan makna, struktur, dinamika, serta kekuatan
gerakan tari. Coba kita bayangkan,gerak tari tanpa musik rasanya belum
lengkap, sehingga unsur musik yang dinamakan ritme harus selalu
dipertimbangkan agar gerak tersebut ingin bermakna, memiliki struktur,
dinamika, serta kekuatan.
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7
Untuk iringan tari, musik dapat dibedakan dalam tiga jenis yakni :
a. Musik sebagai pengiring tari, bila hadirnya musik hanya diperankan untuk
mengiringi sebuah tarian.
b. Musik sebagai ilustrasi, bila hadirnya musik sekedar berperan sebagai
bentuk ilustrasi dari sebuah tarian.
c. Musik sebagai pasangan gerak, bila hadirnya musik dalam tari bukan semata
mengiringi, atau menjadi latar, namun lebih memiliki karakter untuk dapat
bersama-sama mengekspresikan maksud dari tarian.
Tari hampir tak pernah lepas dari musik. Bahkan dalam tari tradisional
terdapat beberapa nama tarian sama dengan nama musiknya. Oleh karena itu
banyak nama tarian tradisional di Indonesia menunjukkan nama musik
tradisionalnya. Contoh di Jawa Barat, kamu mungkin sudah kenal tari Jaipongan,
tari ini tidak pernah lepas dari musiknya. Antara tari dan musiknya telah
memiliki kekhasan tersendiri. Seseorang mendengar jenis musik ini tanpa
melihat tariannya sudah paham bahwa itu musik Jaipongan. Disamping struktur
musikalnya secara keseluruhan, juga ada kekhasan tersendiri dalam Jaipongan,
yakni pola tabuhan kendangnya.
Demikian pula di daerah-daerah lainnya di Indonesia, banyak musik
dijadikan pengiring sebuah tarian untuk menambah kekuatan ritme dan
emosional penari. Selain Jaipongan di Jawa Barat terdapat pula beberapa tarian
yang menggunakan musik sebagai pengiringnya seperti contoh di bawah ini
yang mungkin bisa kamu lihat dalam beberapa media seperti televisi dan
internet :

Tari Pendet, berasal dari Bali.


Tari Gandrung, berasal dari Banyuwangi Jawa Timur.
Tari Tor tor, berasal dari suku Batak Sumatera Utara.
Tari Tayub, berasal dari Jawa Tengah.

2. Musik Tradisional Sebagai Pengiring Teater


Seperti telah dibahas di atas, musik bukan saja komposisi yang selalu utuh
disajikan secara mandiri, akan tetapi musik bisa saja akan tetapi bisa
dikolaborasikan dengan cabang seni lainnya. Disamping sebagai pengiring tari,
musik dapat disajikan sebagai pengiring seni peran atau teater.
Musik sangat memungkinkan diolah untuk keperluan sebuah pertunjukan
teater karena musik pada pertunjukan teater lebih banyak menitikberatkan
pada dukungan suasana yang diperjelas dengan bunyi musik. Hal ini tentunya
dikarenakan musik dapat berkompromi dengan naskah teater yang akan
dipentaskan. Sehingga dalam hal ini komposisi musik yang dibuat tidak sebebas
seperti pertunjukan musik mandiri, akan tetapi harus menyesuaikan dengan
kepentingan musik untuk menunjang pertunjukan teater.
Kata teater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom” yang
berarti seeing place (Inggris). Tontonan drama memang menonjolkan
percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung.
Percakapan dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang tertulis dalam
naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati
cerita tanpa harus membayangkan.
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar
menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang
diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur
gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang
kehidupan manusia.
SRI AMBARWATI
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7
Unsur-unsur teater dalam urutannya meliputi :
a. Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/aktor).
b. Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh, gerak suara, gerak bunyi dan
gerak rupa).
c. Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran).
d. Bunyi sebagai efek penunjang (bunyi benda, efek dan musik).
e. Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum).
f. Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi).

“Wayang Wong” salah satu Pertunjukan Teater Tradisional


Sumber Foto :https://republika.co.id

Dalam pertunjukan teater, musik sangatlah erat kaitannya, sehingga ada


yang menyebutkan pertunjukan teater dengan didukung aktor yang baik pun
akan masih terasa “hambar” jika tidak didukung oleh penataan musik yang
sesuai dengan konteks cerita yang disajikan. Selain berpengaruh terhadap aktor
(emosi aktor dapat dicapai melalui musik), juga berpengaruh terhadap emosi
penonton dalam menuntun atau mengapresiasi sebuah karya teater.
Musik untuk teater pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya,
dalam arti musik disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikian,
musik pada teater bukanlah sekedar musik “pelengkap” yang hanya berfungsi
sebagai “pengekor” pada naskah. Pada proses penggarapan musik teater harus
selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara, dan aktor
tentang kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang
menyesuaikan terhadap musik.
Musik pada pertunjukan teater pada dasarnya berfungsi sebagai “penguat”
sebuah cerita yang terdapat pada naskah. Namun, pada kenyataannya musik
pada teater bisa berfungsi lebih dan berperan sangat penting. Terdapat
beberapa fungsi dan peranan musik sebagai ilustrasi pada pertunjukan teater,
yaitu :
a. Musik pembuka
Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang
akan disajikan, sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai.
Oleh karena fungsinya untuk memusatka perhatian penonton, maka
komposisi musik pembuka harus dapat menarik perhatian penonton.
b. Musik penutup
Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan
telah selesai. Musik penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan
bentuk komposisinya dengan musik pembuka atau dengan musik lainnya.
c. Musik pergantian babak
Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater alangkah baiknya dan
senantiasa diciptakan komposisi musik yang relatif pendek. Komposisi
musik ini berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7
menghantarkan suasana ke babak selanjutnya, selain berfungsi juga sebagai
persiapan pada aktor dan stage crew.
d. Musik ilustrasi
Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam
penokohan yang ada dalam cerita pada babak atau adegan tertentu.
Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam mengungkapkan ini
hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan antara aktor dan
penata musik sangat diperlukan.
e. Musik penokohan
Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan
seorang tokoh. Musik ini harus bisa menjelaskan dan menggambarkan
karakter tokoh yang muncul, sehingga penonton akan tahu bahwa dengan
dimainkannya musik tersebut berarti akan muncul tokoh yang menjadi ciri
daripada musik tersebut.
f. Musik aksentuasi
Berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor. Meskipun pada
kenyataanya suatu gerakan manusia tidak berbunyi secara jelas, misalnya
ketika dalam sebuah cerita seseorang dikisahkan memukul lawannya, untuk
memperjelas gerakan tersebut maka dipertebal dan diperjelas melalui musik
aksentuasi.
g. Musik setting
Musik yang menyajikan atau mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya
suatu peristiwa. Salah satu contoh misalnya peristiwa malam hari disebuah
hutan atau disuatu pedesaan, musik mempunyai peranan penting untuk
mengungkapkan keadaan tersebut secara auditif melalui bunyi-bunyi
asosiatif atau kreatif tentang suasana tersebut. Secara teknis iringan musik
ini harus ada kesinambungan antara suasana, gerak dan musik.
h. Musik pelebur emosi
Artinya menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing
dari adegan-adegan sebelumnya, kemudian dilebur secara sengaja agar
penonton sadar bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebuah sandiwara.
Dari pemaparan diatas, sangatlah jelas bahwa keberadaan musik pada
pertunjukan teater bukan hanya sebagai “pelengkap” saja, akan tetapi
mempunyai peranan, makna, dan fungsi yang sangat penting serta memegang
peran inti dalam kelancaran sebuah pementasan teater, karena dengan penataan
musik yang sesuai dengan tema cerita akan semakin menguatkan maksud dari
skenario dan membantu aktor dalam memainkan sebuah adegan yang
diperankan.
Teater di Indonesia telah berkembang cukup lama, hal ini tergantung pada
masyarakat pendukungnya. Dilihat dari pendukungnya, bentuk teater terdiri
dari beberapa jenis teater antara lain :
a. Teater rakyat yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan
pedesaan , bentuk teater ini punya karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-
kaidah pertunjukan yang kaku, sifat nya spontan,improvisasi. Contoh :
lenong, ludruk, ketoprak dan lain-lain.
b. Teater Keraton yaitu teater yang lahir dan berkembang dilingkungan
keraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk
lingkungan terbatas dengan tingkat artistik sangat tinggi,cerita berkisar
pada kehidupan kaum bangsawan yang dekat dengan dewadewa . Contoh :
teater Wayang.
c. Teater Urban atau kota-kota. Teater ini masih membawa idiom bentuk
rakyat dan keraton. Teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbul dengan
tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai

SRI AMBARWATI
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7
produk dari kebutuhan baru, sebagai fenomena modern dalam seni
pertunjukan di Indonesia.
d. Teater kontemporer,yaitu teater yang menampilkan peranan manusia bukan
sebagai tipe melainkan sebagai individu. Dalam dirinya terkandung potensi
yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas. Pendukung
teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang menggeluti teater secara
serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan pencarian,
eksperimen berbagai bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia
masa kini.
Sebagian besar daerah di Indonesia mempunyai kegiatan berteater yang
tumbuh dan berkembang secara turun menurun. Kegiatan ini masih bertahan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang erat hubungannya dengan budaya
agraris (bertani) yang tidak lepas dari unsur-unsur ritual kesuburan, siklus
kehidupan maupun hiburan. Misalnya, untuk memulai menanam padi harus
diadakan upacara khusus untuk meminta bantuan leluhur agar padi yang
ditanam subur, berkah dan terjaga dari berbagai gangguan. Juga ketika panen,
sebagai ucapan terima kasih maka dilaksanakan upacara panen. Juga peringatan
tingkat-tingkat hidup seseorang (kelahiran, khitanan, naik pangkat/ status dan
kematian) selalu ditandai dengan peristiwa-peristiwa teater dengan penampilan
berupa tarian,nyanyian maupun cerita, dengan acara, tata cara yang unik dan
menarik.
Ada beberapa seni teater tradisional yang sudah berkembang di Indonesia.
Masing-masing daerah memiliki ciri dan kekhasan sendiri dalam
pertunjukannya. Hal tersebut bisa dilihat dari cerita, latar, tokoh, bahasa yang
digunakan, bahkan musiknya yang memiliki karakteristik masyarakat di
daerahnya masing-masing. Di bawah ini adalah beberapa jenis teater tradisional
Indonesia yang mungkin bisa kamu lihat di beberapa media, diantaranya :
a. Wayang
Wayang merupakan salah satu pertunjukan teater yang berkembang di
daerah Jawa dan Bali. Di Indonesia terdapat beberapa jenis teater wayang
seperti, wayang golek di Jawa Barat, wayang kulit di Jawa Tengah, wayang
wong di Jawa Tengah. Ciri khas pertunjukan wayang disamping terdapat
adegan teater juga ditambah dengan unsur tarian dan musik yang biasanya
menggunakan alat musik berupa gamelan.

Salah satu adegan Wayang Wong


Sumber foto : https://tourismculture11.blogspot.com/

b. Makyong
Makyong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu yang sampai
sekarang masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari
dalam forum internasional. Nama makyong berasal dari mak hyang, nama
lain untuk dewi sri, dewi padi. Makyong adalah teater tradisional yang
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7
berasal dari Pulau Bintan, Riau. Makyong dipentaskan pada siang atau
malam hari dengan lama pementasan bisa mencapai kurang lebih tiga jam.
Didalamnya terdapat unsur musik berupa nyanyian dan alat musik berupa
gendang, rebab, dan tetawak (gong).

Pertunjukan Makyong
Sumber foto:
https://seringjalan.com

c. Drama Gong
Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang masih relatif
muda usianya yang diciptakan dengan jalan memadukan unsur-unsur drama
modern (non tradisional Bali) dengan unsur-unsur kesenian tradisional Bali.
Dalam banyak hal Drama Gong merupakan pencampuran dari unsur-unsur
teater modern (Barat) dengan teater tradisional (Bali). Karena dominasi dan
pengaruh kesenian klasik atau tradisional Bali masih begitu kuat, maka
semula Drama Gong disebut “drama klasik”. Nama Drama Gong diberikan
kepada kesenian ini oleh karena dalam pementasannya setiap gerak pemain
serta peralihan suasana dramatik diiringi oleh gamelan Gong (Gong Kebyar).

Drama Gong
Sumber foto : https://metrobali.com

d. Randai
Randai adalah kesenian (teater) khas masyarakat Minangkabau, Sumatra
Barat yang dimainkan oleh beberapa orang (berkelompok atau beregu).
Randai dapat diartikan sebagai “bersenang-senang sambil membentuk
lingkaran” karena memang pemainnya berdiri dalam sebuah lingkaran besar
bergaris tengah yang panjangnya lima sampai delapan meter. Cerita dalam
randai, selalu mengangkat cerita rakyat Minangkabau, seperti cerita Cindua
Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, dan cerita rakyat lainnya. Kesenian
randai yang kaya dengan nilai etika dan estetika adat Minangkabau ini,
merupakan hasil penggabungan dari beberapa macam seni, seperti: drama
(teater), seni musik, tari dan pencak silat. Alat musik yang digunakan
gendang, saluang, dan talempong.
LKPD Seni Budaya (Musik) X KD 3.3

Kegiatan Pembelajaran 7

Randai
Sumber foto https://www.marimembaca.com/

e. Mamanda
Mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari
Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, Mamanda
lebih mirip dengan Lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain
dengan penonton. Interaksi ini membuat penonton menjadi aktif
menyampaikan komentar-komentar lucu yang disinyalir dapat membuat
suasana jadi lebih hidup. Istilah Mamanda digunakan karena di dalam
lakonnya, para pemain seperti Wazir, Menteri, dan Mangkubumi dipanggil
dengan sebutan pamanda atau mamanda oleh Sang Raja. Mamanda secara
etimologis terdiri dari kata “mama” (mamarina) yang berarti paman dalam
bahasa Banjar dan “nda” yang berarti terhormat. Jadi mamanda berarti
paman yang terhormat. Yaitu “sapaan” kepada paman yang dihormati dalam
sistem kekerabatan atau kekeluargaan. Alat musik yang digunakan, gendang,
biola, serunai atau suling, kadang ditambah pula dengan akordeon.

Mamanda
Sumber Foto https://haloborneo.wordpress.com/

f. Longser
Longser merupakan salah satu bentuk teater tradisional masyarakat sunda,
Jawa barat. Longser berasal dari akronim kata melong (melihat dengan
kekaguman) dan saredet (tergugah) yang artinya barang siapa yang melihat
pertunjukan longser, maka hatinya akan tergugah. Longser yang
penekanannya pada tarian disebut ogel atau doger. Sebelum longser lahir
dan berkembang, terdapat bentuk teater tradisional yang disebut lengger.
Kekhasannya ada lampu oncor atau obor dengan tiga buah sumbu. Alat
musik pengiring yang digunakan biasanya gamelan baik gamelan pelog,
salendro, atau degung.

SR
Kegiatan Pembelajaran 7

Longser
Sumber foto https://images.app.goo.gl/M1SRQ4PkpC4MR6W38

g. Ketoprak
Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah
Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah. Namun di Jawa Timur pun dapat
ditemukan ketoprak. Kata ‘kethoprak’ berasal dari nama alat yaitu Tiprak.
Kata Tiprak ini bermula dari prak. Karena bunyi tiprak adalah prak, prak,
prak. Ketoprak juga berasal dari kothekan atau gejogan. Alat bunyi-bunyian
yang berupa lesung oleh pencipta ketoprak ditambah kendang dan seruling.
Pada perkembangannya sudah ada pertunjukan ketoprak dengan
menggunakan gamelan jawa.

Ketoprak
Sumber Foto https://radarjogja.jawapos.com/

h. Ludruk
Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal,
yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki.
Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah
grup kesenian yang digelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita
tentang kehidupan rakyat sehari-hari (cerita wong cilik), cerita perjuangan
dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan
gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur
dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya,
meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang,
Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang
digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan
masyarakat. Alat musik yang digunakan berupa gamelan jawa yang sekarang
perkembangannya ditambah pula alat musik modern keybord karena
sering diselingi hiburan menampilkan lagu-lagu campursari.

SR
Kegiatan Pembelajaran 7

Ludruk
Sumber foto https://sanggarsenibissing.wordpress.com/

i. Lenong
Lenong adalah seni pertunjukan teater tradisional masyarakat Betawi,
Jakarta. Lenong berasal dari nama salah seorang Saudagar China yang
bernama Lien Ong. Konon, dahulu Lien Ong lah yang sering memanggil dan
menggelar pertunjukan teater yang kini disebut Lenong untuk menghibur
masyarakat dan khususnya dirinya beserta keluarganya. Pada mulanya
kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung.
Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung. Ketika pertunjukan
berlangsung, salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil
meminta sumbangan secara sukarela. Kesenian tradisional ini
diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang,
kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat
musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong.

Lenong
Sumber foto https://www.goodnewsfromindonesia.id/

j. Ubrug
Istilah ubrug berasal dari bahasa Sunda ‘sagebrugan’ yang berarti campur
aduk dalam satu lokasi. Kesenian ubrug termasuk teater rakyat yang
memadukan unsur lakon, musik, tari, dan pencak silat. Semua unsur itu
dipentaskan secara komedi. Bahasa yang digunakan dalam pementasan,
terkadang penggabungan dari bahasa Sunda, Jawa, dan Melayu (Betawi). Alat
musik yang biasa dimainkan dalam pemenetasan adalah gendang, kulanter,
kempul, gong angkeb, rebab, kenong, kecrek, dan ketuk. Selain berkembang
di provinsi Banten, kesenian Ubrug pun berkembang sampai ke Lampung
dan Sumatera Selatan yang tentunya dipentaskan menggunakan bahasa
daerah masing-masing. Teater Ubrug pada awalnya dipentaskan di halaman
yang cukup luas dengan tenda daun kelapa atau rubia. Untuk penerangan
SR
Kegiatan Pembelajaran 7
digunakan lampu blancong, yaitu lampu minyak tanah yang bersumbu dua
buah dan cukup besar yang diletakkan di tengah arena.

Ubrug
Sumber foto https://sultantv.co/

D. Rangkuman
1. Musik tari merupakan salah satu unsur yang menunjang dalam pertunjukan tari.
Sehingga dapat dikatakan musik dalam tari adalah suatu pola ritmis yang dapat
memberikan makna, struktur, dinamika, serta kekuatan gerakan tari. Coba kita
bayangkan, gerak tari tanpa musik rasanya belum lengkap, sehingga unsur
musik yang dinamakan ritme harus selalu dipertimbangkan agar gerak tersebut
ingin bermakna, memiliki struktur, dinamika, serta kekuatan.
2. Musik dalam tari dibedakan dalam tiga jenis, yakni; sebagai musik pengiring tari,
sebagai musik ilustrasi, dan sebagai musik partner gerak.
3. Musik pada pertunjukan teater bukan hanya sebagai “pelengkap” saja, akan
tetapi mempunyai peranan, makna, dan fungsi yang sangat penting serta
memegang peran inti dalam kelancaran sebuah pementasan teater, karena
dengan penataan musik yang sesuai dengan tema cerita akan semakin
menguatkan maksud dari skenario dan membantu aktor dalam memainkan
sebuah adegan yang diperankan.
4. Fungsi dan peranan musik dalam pertunjukan teater dalam urutannya sebagai;
musik pembuka, musik penutup, musik pergantian babak, musik ilustrasi, musik
soundtrack, musik soundtrack, musik penokohan, musik aksentuasi, musik
setting, dan musik pelebur emosi.
5. Pada perkembangannya jenis-jenis teater yang berkembang di Indonesia antara
lain; teater rakyat, teater keraton, teater urban, dan teater kontemporer.

E. Penugasan
Praktek Kerja Mandiri
Setelah mencermati pembahasan materi di atas, lakukan kegiatan kerja mandiri
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Amatilah 2(dua) pertunjukan musik tradisional yang ada di daerahmu atau
daerah lain di Indonesiayang berbeda yakni:
i. dalam pertunjukan musik sebagai pengiring tari, dan
ii. dalam pertunjukan musik sebagai pengiring teater tradisional.
2. Buatlah catatan beberapa hal yang diperlukan pada saat kamu mengamati
pertunjukan tersebut.
3. Tuliskan hasil catatan tersebut ke dalam format tabel (contoh di bawah)
seperti judul karya, asal daerah, jenisnya, dan alat musik yang digunakan.
SR
Kegiatan Pembelajaran 7
4. Buatlah kesimpulan perbedaan kedua pertunjukan musik tradisional
tersebut menurut pendapat kamu.
5. Kumpulkan tabel laporan hasil pengamatannya
6. Laporan Pengamatan Pertunjukan Musik Tradisional
Tulis tangan
Nama Siswa : ...................................................
Kelas : ...................................................
Semester : ..............
Tanggal :.....

No. Nama Pertunjukan Hasil Pengamatan

1 Nama Pertunjukan Tari : Jenis tari :


..................................................... Alat musik yang : .............................................................................
Daerah : digunakan
....................................................
Fungsi musik : .............................................................................
Kesan yang dirasakan:
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
2 Nama Pertunjukan Jenis teater :
Teater: Alat musik yang : .............................................................................
..................................................... digunakan
Daerah :
.................................................... Fungsi musik : .............................................................................
Kesan yang dirasakan:
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Kesimpulan :
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................................

SR
Kegiatan Pembelajaran 7

F. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini!

KERJAKAN DIBUKU TULIS TANGAN

1. Pada musik dapat difungsikan tidak hanya sebagai pertunjukan musik


secara mandiri tetapi dapat difungsikan sebagai pengiring pertunjukan
lainnya seperti pertunjukan tari. Coba jelaskan tiga jenis musik dalam
pertunjukan tari!
2. Pada perkembangannya terdapat beberapa jenis tari yang ada di
Indonesia. Sebutkan jenis-jenis tari berdasarkan pola garapannya!
3. Demikian halnya dalam pertunjukan teater, musik merupakan unsur
penunjang yang penting dalam pertunjukannya. Sebutkan jenis-jenis
musik dalam pertunjukan teater!
4. Berdasarkan pendukungnya, sebutkan jenis-jenis pertunjukan teater
yang berkembang di Indonesia!
5. Sebutkan 5 pertunjukan teater tradisional dan asal daerah yang ada di
Indonesia!
6. Sebutkan bentuk penyajian pertunjukan musik!
7. Apa saja fungsi dari menampilkan pertunjukan musik!
8. Jelaskan teknik menampilkan pertunjukan musik!
9. Jelaskan yang dimaksud dengan musik tradisional!
10. Sebutkan ciri-ciri umum musik tradisional!
11. Sebutkan beberapa fungsi pertunjukan musik tradisional!
12. Sebutkan tiga jenis musik tari tradisional!
13. . Sebutkan lima contoh teater tradisional di Indonesa dan sebutkan asal daerahnya!

SR
9.

SRI AMBARWATI, S.Pd


MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

Anda mungkin juga menyukai