Judul Kegiatan Belajar 1. Konsep Seni Teater: Unsur, Jenis, dan Estetika
(KB) 2. Teater Tradisional, Modern, dan Kontemporer
3. Naskah Teater tradisional, Modern dan
Kontemporer
4. Pembelajaran Pengetahuan Seni dan Estetika Seni
Teater
KB. 2
2. Teater Tradisional, Modern, dan Kontemporer
a. Teater tradisional adalah teater yang
berkembang dikalangan rakyat, yaitu suatu
bentuk seni pertunjukan yang bersumber dari
tradisi masyarakat lingkungannya.
b. Teater komunal adalah Pertunjukan teater
tradisi yang diadakan di pedesaan untuk
kepentingan masyarakat
c. Wayang orang adalah bentuk kesenian
tradisional yang multimedia karena seni lain
dengan berbagai medianya juga menjadi bagian
dari pertunjukan tersebut.
d. Lenong adalah bentuk teater rakyat yang paling
populer diwilayah Betawi. Teater ini sudah
menggunakan unsur panggung, dekor dan
properti yang berupa satu meja dan dua kursi.
e. Stock karakter/tipe casting adalah Aktor dan
pemeran dalam teater tradisional secara alamiah
tampil seperti apa adanya
f. Realisme psikologis adalah realisme yang
menekankan pada unsur kejiwaan secara apa
adanya. Sedih, gembira, bahagia, kecewa, semua
dilukiskan secara wajar. Dialog dan aktingnya
wajar seperti potret kehidupan sehari-hari
g. Perbedaan terpenting dalam proses produksi
teater Barat dan Timur adalah bahwa di Timur,
umumnya di negara-negara berkembang, teater
adalah process oriented. Sedangkan di Barat,
proses produksi teater adalah product priented.
Process oriented berarti bahwa proses sangat
penting. Sementara product oriented sangat
mementingkan hasil akhir.
h. Pantomim/pantomimus, artinya meniru segala
sesuatu, merupakan suatu pertunjukan teater
yang menggunakan tubuh, dalam bentuk
ekspresiwajah atau gerak tubuh, sebagai dialog
i. Musical play Drama musikal atau disebut juga
teater musikal adalah bentuk ekspresi seni yang
berkolaborasi antara musik, perilaku, gerakan
dan tarian yang menggambarkan sebuah cerita
yang dikemas dengan koreografi dan dengan
system musik yang apik sehingga terjadilah
drama musical
j. Operet adalah genre opera ringan, "ringan"
dalam hal musik dan opera. Operet adalah opera
tetapi penampilannya berupa seperti teater
musikal atau dikenal dengan drama
musikal.Operet lebih mengutamakan dialog
daripada nyanyian. Operet juga dianggap kurang
"serius" dibandingkan dengan opera. Namun,
operet tetap dianggap sebagai opera karena
penyanyi-penyanyi operet menyanyi dengan
menggunakan suara opera dibanding dengan
suara penyanyi musik populer untuk teater
musikal biasa
k. Monolong salah satu genre teater yang
menampilkan satu orang pemeran dalam
pertunjukannya
l. Teater kontemporer adalah karya teater yang
menampilkan tanda-tanda dan permasalahan
kekinian atau masa sekarang
KB. 3
3. Naskah Teater Tradisional dan Modern
a. Naskah atau biasa disebut naskah lakon adalah
sebuah rangkaian peristiwa yang disampaikan
melalui dialog tokoh-tokoh yang ada
didalamnya.
b. Kebenaran Ilahiyah, kebenaran berdasarkan
kitab atau agama beserta ajaranya (kebenaran
ini dikembangkan ini bersifat absolut bagi
penganutnya)
c. Kebenaran alamiah, pencapaian kebenaran
berdasarkan tradisi.
d. Kebenaran ilmiah, kebenaran yang terukur,
terbukti secara logika.
e. Tema merupakan gagasan pokok yang
terkandung dalam drama, tema berhubungan
dengan premis dari drama tersebut yang
berhubungan pula dengan nada dasar dari
sebuah drama dan sudut pandangan (point of
view) yang dikemukakan oleh pengarangnya.
f. Premis adalah landasan pokok yang
menentukan arah tujuan lakon yang merupakan
landasan bagi pola konstruksi lakon.
g. Re-arrangement adalah Pengarang
mengatur/menyusun kembali kekalutan hidup
menjadi pola yang berarti.
h. Intensifikasi adalah Pengarang mempunyai
kisah untuk diceritakan, kesan untuk
digambarkan, suasana hati untuk diciptakan
i. Naskah tragedi yaitu naskah lakon yang
mengkisahkan tokoh lakon yang selalu tertimpa
ketidak beruntungan, kesialan, atau mengalami
kesedihan di dalam perjalanannya.
j. Naskah komedi yaitu naskah yang tokohnya
mengalami kesedihan/ ketidakberuntungan.
k. Analisis atau lebih dikenal dengan istilah bedah
naskah adalah tahap pengkajian naskah yang
ditujukan untuk mendapatkan kedalaman
pemahaman tentang naskah yang diantaranya
adalah menentukan dimana latar cerita,
menentukan konflik dan kompilkasi, tema dan
penokohan, serta rancangan artistik.
l. Konflik merupakan permasalahan yang terjadi
di dalam naskah. Sementara itu, komplikasi
merupakan awal bagaimana bisa terjadi
permaslahan di dalam cerita naskah.
m. Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau
sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam
cerita.Dalam tema tersirat amanat atau tujuan
pengarang menulis cerita.
n. Penokohan adalah pengkajian terhadap para
tokoh yang ada di dalam naskah.
o. Protagonis, tokoh utama yang membawa alur
cerita. Tanpanya cerita akan menjadi selasai
atau tak pernah terjadi di dalam cerita.
Protagonis bisa memiliki sifat baik dan buruk.
p. Antagonis, tokoh yang membawa permasalahan
dalam cerita dan peran yang menghambat apa
yang dicita–citakan oleh tokoh protagonis. Bisa
juga disebut musuh peran protagonis.
q. Tritagonis, tokoh penengah atau pelerai dalam
pertikan peran protagonist dan antogonis.
Termasuk dalam peran penting karena peran ini
bias menyelesaikan masalah saat hendak
menutup sebuah pementasan.
r. Deutragonis, peran pembantu untuk peran
protagonis. Dia adalah kawan dari protagonis
dan membantu tokoh sagitarus.
s. foil adalah peran pembantu untuk peran
antagonis.
t. Casting by Fisiologis Pemilihan pemeran
berdasarkan kecocokan antara fisik pemeran
dan tokoh.
u. Casting by Sosiologis Pemilihan pemeran
berdasarakan kecocokan antara watak dan
tokoh sehari-hari.
v. Casting by Psocologys Pemilihan pemeran
berdasarkan kecocokan pemeran dan tokoh dari
dimensi psikologis.
w. Casting by Ability Pemilihan pemeran
berdasarkan kemampuan aktor tersebut
memerankan tokoh yang ada di dalam naskah.
KB. 4
4. Pembelajaran Pengetahuan Seni dan Estetika
a. Teater Ritual merupakan temuan mendasar
dalam teater. Teater ritual muncul sekitar 2.750
Sebelum Masehi
b. Sturm und Drang/Angin Topan dan Tekanan”
(“Storm and Stress”). Disebut Angin Topan,
karena dalam gerakan ini menggambarkan
manusia sebagai makhluk yang tingkah lakunya
ditentukan oleh semangat yang berkobar, emosi
yang kuat, dan nafsu yang meluap serta
menghanyutkan.
c. Absurd diterapkan oleh kritik seni untuk
sekelompok drama yang berbentuk struktur
tertentu dan gaya yang dikaitkan dengan urutan
filosofis yang lazim: teori absurd diformulasikan
oleh esais dan pengarang drama Perancis
bernama Albert Camus
d. Absurditas fantastik (tak masuk akal),
penggambaran petualangan–yang dibumbui
dengan menampilkan badut-badut yang tragis,
adakalanya lontaran ide yang bersifat
menghantam.
5. Experiemental Theatre, from Stanislavsky to Peter
Brook (1989), menyebutkan bahwa eksperimental
itu lebih berarti sebagai "suatu seni yang belum
dinamakan". Mengapa? Karena seniman sedang
melakukan eksplorasi, penjelajahan, dan penelitian
hingga membutuhkan waktu untuk dapat
menemukan apa yang sedang dan telah ia kerjakan.
2 Daftar materi yang 1. Estetika seni teater
sulit dipahami di 2. Perilaku Teater Tradisional, Modern, dan
modul ini Kontemporer