NIP : 199306222019031010
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri (Profesional 4)
Judul Modul Konsep Seni Teater dan Pembelajarannya
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. KB 1. Pengertian, bentuk, jenis, unsur, tema dan
Nilai Estetis Teater
2. KB.2. Teater Tradisional, Modern, dan
Kontemporer
3. KB 3. Naskah Teater tradisional, Modern dan
Kontemporer
4. KB 4. Pembelajaran Pengetahuan Seni dan Estetika
Seni Teater
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. KB 1. Pengertian, bentuk, jenis,
dipelajari unsur, tema dan Nilai Estetis Teater
Konsep Seni Teater
Istilah drama sering didasarkan pada wilayah
pembicaraan, misalnya pengertian drama naskah, yaitu
salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk
dialog yang didasarkan atas konflik batin dan
mempunyai kemungkinan dipentaskan. Moulton,
seorang dramaturg, memberikan definisi drama
(pentas) sebagai hidup manusia yang dilukiskan
dengan action (life presented in action). Menurutnya,
pengertian drama adalah kualitas komunikasi, situasi,
action (segala apa yang dilihat dalam pentas) yang
menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting) dan
ketegangan pada para penonton. Menurut Hassanudin,
drama adalah karya yang memiliki dua dimensi sastra
(sebagai genre sastra) dan dimensi pertunjukan.
Pengertian drama sebagai genre pertunjukan lebih
terfokus sebagai suatu karya yang lebih berorientasi
pada seni pertunjukan (Hassanuddin via
Cahyaningrum, 2009:15).
Unsur Drama
Drama mengandung unsur yang membentuk dan
membangun dari karya itu sendiri atau disebut unsur
instrinsik dan unsur yang mempengaruhi penciptaan
yang berasal dari luar karya atau disebut unsur
ekstrinsik. Kreativitas pengarang dan unsur realitas
objektif (kenyataan semesta) merupakan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik karya drama meliputi
penokohan, alur, latar, konflik-konflik, tema, amanat,
dan aspek gaya bahasa (Cahyaningrum, 2009:18).
Pengertian Teater
Kalau kita menelusuri asal kata teater dalam bahasa
Yunani, kita akan menemukan kata theatron yang
artinya tempat pertunjukan. Ada juga yang
mengartikan gedung pertunjukan atau
“panggung”(stage).Dengan demikian, dalam arti luas
teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan
didepan orang banyak, misalnya wayang golek,
lenong, ketoprak,ludruk, akrobat, debus, sulap, reog,
dan sebagainya. Sementara itu dalam arti sempit teater
adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang
banyak, dengan media percakapan, gerak dan laku,
dengan atau tanpa dekor, dan didasarkan pada naskah
tertulis dengan diiringi musik, nyanyian dan tarian.
Unsur Teater
Unsur-unsur teater menurut urutannya adalah sebagai
berikut :
- Tubuh manusia sebagai unsur utama (pemeran/
pelaku/ pemain/aktor).
- Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak
suara,gerak bunyi,dan gerak rupa).
- Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, dan
ucapan pemeran).
- Bunyi sebagai efek penunjang (bunyi benda, efek,
dan musik).
- Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, skeneri, rias,
dan kostum).
- Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, noncerita, fiksi,
dan narasi).
Jenis Teater
Teater Tradisional
Teater tradisi muncul dan berkembang di daerah-
daerah tertentu dengan mengusung ciri khas daerah
tersebut.
Teater Modern Indonesia
Apa yang dimaksud teater Indonesia? Teater Indonesia
adalah teater yang “bertolak dari teater modern Barat,
tetapi dalam perkembangannya semakin dipengaruhi
dan memanfaatkan teater daerah/tradisional sebagai
sumber” (Saini K.M., 1998: 59).
Estetika Teater
Evaluasi dan analisis estetika teater merupakan
perwujudan dari penggalian kembali berbagai
kemungkinan kinerja teater yang telah dipertunjukkan.
Selain itu, evaluasi dan analisis estetika teater
merupakan pengkajian ulang terhadap pertumbuhan
estetika sebagai aktivitas terapan dalam teater.
Selanjutnya, evaluasi dan analisis estetika teater
merupakan perbincangan yang dapat didiskusikan
melalui berbagai forum atau pertemuan yang dapat
menemukan berbagai perbedaan dari estetika teater.
.
2. KB.2. Teater Tradisional, Modern,
dan Kontemporer
A. Teater Tradisional
Pertunjukan teater tradisi yang diadakan di pedesaan
sering dianggap sebagai teater komunal karena sifatnya
yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
Pemainnya adalah semua anggota masyarakat atau
komunitas bersangkutan. Sifat pertunjukan ini
improvisasi, tanpa koreografi yang pasti. Bentuk teater
komunal dianggap juga sebagai teater primitif.
Monolog
Monolong salah satu genre teater yang menampilkan
satu orang pemeran dalam pertunjukannya. Pada
dasarnya, monolog merupakan pertunjukan teateryang
lengkap yang biasa kita lihat menggunakan kaidah-
kaidah seni peran danpemanggungan yang sama. Yang
membedakan adalah monolog hanya dimaikan oleh
satu orang aktor.
C. Teater Kontemporer
Kata Kontemporer menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah pada waktu yang sama; semasa;
sewaktu; pada masa kini; dewasa ini.
Teaterkontemporer adalah karya teater yang
menampilkan tanda-tanda danpermasalahan kekinian
atau masa sekarang. Jadi teater kontemporer
merupakan wujud kreativitas seniman teater untuk
menemukan jati dirinya sehingga teater ini berfungsi
sebagai presentasi estetis yang senimannya hanya ingin
mengomunikasikan gagasannya kepada penonton.
A. Pengertian Naskah.
Naskah atau biasa disebut naskah lakon adalah sebuah
rangkaian peristiwa yang disampaikan melalui dialog
tokoh-tokoh yang ada didalamnya. Didalamnya
memuat bahasa verbal dan sering disertai dengan
keterangan tempat, waktu, dan adegan. Salah satu ciri
teater modern adalah digunakanya naskah lakon
sebagai acuan sebagai bahan pokok untuk
mementaskan sebuah pertunjukan teater. Naskah
lakon pada dasarnya adalah karya sastra dengan media
kata. Mementaskan naskah lakon berarti
memvisualisakan bahasa kata kedalam media
pementasan. Unsur pokok di dalam teater adalah
konflik. Berikut adalah jenis-jenis konflik.
Konflik Manusia dengan Manusia
Konflik Manusia dengan dirinya sendiri
Konflik Manusia dengan Lingkungan
Konflik Manusia dengan Tuhan
B. Fungsi Naskah
Materi pokok dari teater atau drama adalah manajemen
konflik. Konflik yang terbentukmerupakan kerangka
pencarian pembenaran setiap tokoh didalamnya.
Konflik tercipta karena ada dua karakter yang berbeda
sehinggaterjalin argumen-argumen di dalam
komunikasinya. Argumen dan peristiwatersebut
dituliskan sehingga tersusunlah sebuah peristiwa yang
dituliskan dan orangmenyebutnya dengan naskah lakon
dari asal kata laku.
C. Pembuatan Naskah
Berkaitan dengan lakon cerita ini, yang menjadi
landasan sebuah lakon adalah tema atau nada dasar
cerita. Tema merupakan gagasan pokok yang
terkandung dalam drama, tema berhubungan dengan
premis dari drama tersebut yang berhubungan pula
dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut
pandangan(point of view) yang dikemukakan oleh
pengarangnya. Premis adalah landasan pokok yang
menentukan arah tujuan lakon yang merupakan
landasan bagi pola konstruksi lakon.
D. Jenis Naskah
Naskah lakon terbagi menjadi beberapa jenis.
Naskah tragedi yaitu naskah lakon yang
mengkisahkan tokoh lakon yang selalu
tertimpa ketidak beruntungan, kesialan, atau
mengalami kesedihan didalam perjalanannya.
Naskah komedi yaitu naskah yang tokohnya
mengalami kesedihan/ketidakberuntungan.
E. Analisis Naskah
Analisis atau lebih dikenal dengan istilah bedah naskah
adalah tahap pengkajian naskah yang ditujukan untuk
mendapatkan kedalaman pemahaman tentang naskah
yang diantaranya adalah menentukan dimana latar
cerita,menentukan konflik dan kompilkasi, tema dan
penokohan, serta rancangan artistik.