SENI TEATER
DISUSUN OLEH
Kelompok 1:
1. Ara Vinta
2. Aprilia Angeliana
3. Assyfa Cahya Ramadhona
4. Lingga Mandala Putra
5. Marsha Nurul Natasya
6. Muhammad Rifqi Fadhil
7. Nurhandayani
8. Resky Ananda Gustiarinda
Guru Mapel:
Ida Gustria Indah, S.Pd.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan banyak
kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas
kelompok dalam membuat makalah yang bertajuk “Citra Perusahaan”.
Kami sadar betul dalam penggarapan makalah ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak, termasuk Bapak Guru Ahmad Setiawan yang sudah membimbing kelompok
7 dari mulai penggarapan sampai rampungnya makalah. Selain itu, makalah yang
kami garap masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan kami.
Kiranya, kami berharap adanya saran dan kritik untuk makalah yang baru kami
buat. Terakhir, kami berharap semoga makalah bisa memberi manfaat yang banyak
bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB 2 ..................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Seni Teater .............................................................................. 3
2.2. Unsur-Unsur Teater .................................................................................. 4
2.2.1. Unsur Internal.................................................................................... 4
2.2.2. Unsur Eksternal ................................................................................. 5
2.3. Jenis-Jenis Teater ...................................................................................... 6
2.3.1. Teater Boneka.................................................................................... 6
2.3.2. Drama Musikal .................................................................................. 7
2.3.3. Teater Dramatik ................................................................................. 8
2.3.4. Teatrikalisasi Puisi ............................................................................ 8
2.3.5. Teater Gerak ...................................................................................... 9
2.4. Fungsi Teater ............................................................................................ 9
2.4.1. Ritual atau Upacara ........................................................................... 9
2.4.2. Seni atau Estetik ................................................................................ 9
2.4.3. Hiburan............................................................................................ 10
2.4.4. Media Pendidikan............................................................................ 10
2.4.5. Media Ekspresi ................................................................................ 10
2.5. Perbedaan Teater dan Drama ...................................................................11
2.6. Contoh Teater ..........................................................................................11
BAB 3 ................................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
3.2. Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ iv
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
3. Apa fungsi dari seni teater?
4. Apa perbedaan teater dan drama?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari dibuatnya makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari seni teater
2. Mengetahui unsur-unsur seni teater
3. Mengetahui fungsi dari seni teater
4. Mengetahui perbedaan antara teater dan drama
1.4. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang seni teater
2. Memperkenalkan seni teater kepada khalayak umum
3. Membantu dalam mengkritik dan menilai seni teater
4. Dapat menjadi referensi bagi pelajar yang ingin mempelajari seni teater
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.2. Unsur-Unsur Teater
Unsur-unsur dalam seni teater dibedakan menjadi dua antara lain:
2.2.1. Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang
bagaimana keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur
internal internal tidak akan ada suatu pementasan teater. Oleh karena
itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan
teater. Unsur internal, meliputi:
1. Naskah atau Skenario
Naskah atau skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan
dialog nantinya akan dipentaskan. Naskah menjadi salah satu
penunjang yang menyatukan berbagai macam unsur yang ada
yaitu pentas, pemain, kostum, dan sutradara.
2. Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling penting
dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain berperan dalam
menghasilkan beberapa unsur lain, seperti unsur suara dan gerak.
Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama (protagonis/antagonis),
peran pembantu, dan peran tambahan atau figuran. Dalam film
atau sinetron, pemain biasanya disebut aktris untuk perempuan,
dan aktor untuk laki-laki.
3. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling sentral,
karena sutradara adalah orang yang memimpin dan mengatur
sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater. Sutradara
menjadi otak dari jalannya suatu cerita, misalnya mengarahkan
para aktor, membedah naskah, menciptakan ide-ide tentang
pentas yang akan digunakan dan lain-lain.
4
4. Pentas
Pentas adalah salah satu unsur yang mampu menghadirkan
nilai estetika dari sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi
unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya terdapat
properti, tata lampu, dan beberapa dekorasi lain yang berkenaan
dengan pentas.
5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan
dalam pementasan teater, seperti kursi, meja, robot, hiasan
ruang, dekorasi, dan lain sebagainya.
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater,
antara lain:
1. Tata rias adalah cara mendandani pemain dalam
memerankan tokoh teater agar lebih sesuai dengan karakter
yang akan diperankan
2. Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain agar
mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya
pakaian yang dikenakan anak sekolahan tentu akan berbeda
dengan pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah
tangga
3. Tata lampu adalah pencahayaan dipanggung
4. Tata suara adalah pengaturan pengeras suara
5
yang ada di bawahnya. Adapun tugas masing-masing dari
mereka adalah sebagai berikut:
1. Produser/pimpinan produksi;
2. Mengurus semua hal tentang produksi;
3. Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas,
program kerja, dan lain sebagainya.
2. Sutradara/Direktor
1. Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
2. Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut
pementasan;
3. Mencari dan menyiapkan aktor;
4. Menyiapkan make up dan juga menyetting segala sesuatu
yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
3. Stage Manager
1. Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
2. Membantu sutradara.
4. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting
tempat atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan,
kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain
(seperti audio).
5. Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang
dipegang bagian desainer, di antaranya:
1. Bagian pentas/tempat;
2. Bagian tata lampu (lighting);
3. Bagian perlengkapan dan tata musik.
6
dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau
kisah-kisah yang bersifat religius (keagamaan). Berbagai jenis
boneka dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan
dipakai di tangan sementara boneka tongkat digerakkan dengan
tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau boneka tali,
digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali
boneka diikatkan.
Selain itu, contoh teater boneka yang cukup populer ialah
pertunjukan wayang kulit. Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang
dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan
bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan layar,
menonton bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar
dan menonton wayang secara langsung.
Beralih ke luar negeri, pertunjukan Boneka Bunraku dari Jepang
mampu melakukan banyak sekali gerakan sehingga diperlukan tiga
dalang untuk menggerakkannya. Dalang berpakaian hitam dan
duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan
kepala dan lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan
kisahnya.
7
iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan disebut seriosa.
Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang
dinyanyikan bebas dan biasa saja.
8
2.3.5. Teater Gerak
Teater gerak merupakan pertunjukan teater dengan unsur
utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya. Dalam
pementasannya, penggunaan dialog sangat minimal atau bahkan
dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Seiring
perkembangannya, pemain teater dapat bebas bergerak mengikuti
suasana hati (untuk karakter tertentu) bahkan lepas dari karakter
tokoh dasarnya untuk menarik minat penikmat. Dari kebebasan
ekspresi gerak inilah gagasan mementaskan pertunjukan dengan
berbasis gerak secara mandiri muncul.
Teater gerak yang paling populer dan bertahan sampai saat ini
adalah pantomim. Sebagai sebuah pertunjukan yang sunyi karena
tidak menggunakan suara, pantomim mencoba mengungkapkan
ekspresinya melalui tingkah laku gerak dan mimik para pemainnya.
Makna pesan yang hendak direalisasikan dipertunjukkan dalam
bentuk gerak.
9
pengungkapan itu. Dalam peristiwa seperti itu, suatu masyarakat
tidak hanya merasa puas dengan telah dapat mengungkapkan
pengalamannya, akan tetapi mereka juga merasa puas atau tidak
puas dalam hubungan dengan bentuk-bentuk ungkapan yang mereka
gunakan.
2.4.3. Hiburan
Dalam hubungan ini seni teater memenuhi keperluan masyarakat
akan pengalaman yang berbeda dengan pengalaman mereka sehari-
hari. Bahkan kadang-kadang memenuhi keperluan bagi masyarakat
yang ingin melepaskan diri atau melarikan diri dari persoalan
kehidupan mereka sehari-hari.
10
2.5. Perbedaan Teater dan Drama
Drama merupakan bagian dari teater. Teater merujuk pada pertunjukkan.
Teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas
panggung. Jadi, drama adalah salah satu bagian atau unsur dari teater.
Keterikatan antara teater dan drama sangat kuat. Teater tidaklah mungkin
dipentaskan tanpa adanya drama.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teater berkaitan
langsung dengan pertunjukkan, sedangkan drama berkaitan dengan lakon
atau naskah yang akan dipentaskan.
11
dan Jawa Barat. Jika Jawa Tengah menggunakan wayang kulit, maka
Jawa Barat menggunakan wayang golek dalam pementasannya.
4. Ketoprak
Seni pertunjukan ketoprak mirip dengan wayang orang. Hanya
berbeda tokoh dan tema yang dimainkan. Kata ketoprak (bahasa Jawa:
kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa.
5. Mamanda
Mamanda merupakan kesenian asal Banjar Kalimantan Selatan.
Mamanda termasuk ke dalam teater klasik yang mengandung banyak
pesan moral. Untuk bahasanya sendiri menggunakan beberapa Bahasa
yaitu Bahasa Indonesia dan dialek Banjar seperti Banjar Kuala, Banjar
Hulu dan Melayu Banjar.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas
panggung dan disaksikan oleh penonton. Dengan kata lain drama
merupakan bagian atau salah satu unsur dari teater. Teater berkaitan
langsung dengan pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan peran
atau naskah cerita yang akan dipentaskan.
Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan teater memerlukan langka-
langkah yang tepat seperti menentukan ide pementasan, menentukan jenis
produksi, menentukan tempat produksi, memperkirakan keadaan pasar,
memperkirakan kebutuhan SDM, alat, bahan, dan biaya, memperkirakan
cara memperoleh biaya dan permodalan, memperkirakan metode dan
strategi pemasaran, menyusun organisasi/staf produksi, menyusun
kebutuhan alat dan bahan, serta menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya),
menyusun jadwal kegiatan (schedule), dan menyusun proposal.
3.2. Saran
Makalah ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan
itu kepada semua pihak bisa menggali ilmunya (khususnya ilmu tentang
seni teater) dengan mendalami isi makalah ini. Khususnya kepada kaum
muda agar seni teater tidak hilang begitu saja tetapi bisa diwariskan kepada
segenap penerus bangsa sehingga negara Indonesia bisa disebut sebagai
salah satu negara yang hebat dalam dunia seni.
13
DAFTAR PUSTAKA
iv