Oleh:
THEO RENALDI
i
KATA PENGANTARt
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah Haleluyah tepat pada waktunya yang berjudul
“Seni Teater”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang seni teater.
Kami menyadari bahwa makalah Seni Teater ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah Seni Teater ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan yang Esa senantiasa meridai segala usaha kita. Amin.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya dengan seni. Seni adalah
salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan
perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Kebudayaan
adalah hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan), yang
merefleksikan naluri secara murni. Seni memiliki nilai estetis (indah) yang
disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk
aktivitas atau rupa sebagai lambang. Dengan seni kita dapat memperoleh
kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap stimulus yang kita
terima.
Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah, melainkan
kenikmatan batiniah yang muncul bila kita menangkap dan merasakan simbol-
simbol estetika dari penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai spiritual.
Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan para ahli membuat definisi
seni untuk mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan menilai seni.
Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman,
penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.
Salah satu seni yang kita perhatikan di sini adalah seni teater.
Pertunjukkan teater tidak hanya untuk hiburan masyarakat penonton. Di balik
itu, ada amanat yang ingin disampaikan kepada masyarakat tentang sesuatu
yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan yang
dimaksud menyangkut seluruh perilaku sosial yang berlaku pada kelompok
masyarakat tertentu.
B. Rumusan Masalah
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Unsur Internal
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana
keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal internal
tidak akan ada suatu pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal
dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal,
meliputi:
a. Naskah atau Skenario
Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog
nantinya akan dipentaskan. Naskah menjadi salah satu penunjang
yang menyatukan berbagai macam unsur yang ada yaitu pentas,
pemain, kostum dan sutradara.
b. Pemain
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam
sebuah pertunjukan teater. Pemain berperan dalam menghasilkan
beberapa unsur lain, seperti unsur suara dan gerak. Ada tiga jenis
pemain, yaitu peran utama (protagonis/antagonis), peran pembantu
dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain
biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling sentral, karena
sutradara adalah orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik
pembuatan atau pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari
jalannya suatu cerita, misalnya mengarahkan para aktor, membedah
naskah, menciptakan ide-ide tentang pentas yang akan digunakan dan
lain-lain.
d. Pentas
Pentas adalah salah satu unsur yang mampu menghadirkan nilai
estetika dari sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi unsur
penunjang pertunjukkan yang di dalamnya terdapat properti, tata
lampu, dan beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan pentas.
e. Properti
9
D. Jenis-jenis Teater
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa
peninggalannya ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan
Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau kisah-
kisah yang bersifat religius (keagamaan). Berbagai jenis boneka
dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan
sementara boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari
bawah. Marionette atau boneka tali, digerakkan dengan cara
menggerakkan kayu silang tempat tali boneka diikatkan.
Selain itu, contoh teater boneka yang cukup populer ialah pertunjukan
wayang kulit. Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di
belakang layar tipis dan sinar lampu menciptakan bayangan wayang di
layar. Penonton wanita duduk di depan layar, menonton bayangan
tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang
secara langsung.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teater adalah visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan di atas
panggung dan disaksikan oleh penonton. Dengan kata lain drama merupakan
bagian atau salah satu unsur dari teater. Teater berkaitan langsung dengan
pertunjukan, sedangkan “drama” berkaitan dengan peran atau naskah cerita
yang akan dipentaskan.
Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan teater memerlukan langka-
langkah yang tepat seperti menentukan ide pementasan, menentukan jenis
produksi, menentukan tempat produksi, memperkirakan keadaan pasar,
memperkirakan kebutuhan SDM, alat, bahan, dan biaya, memperkirakan cara
memperoleh biaya dan permodalan, memperkirakan metode dan strategi
pemasaran, menyusun organisasi/staf produksi, menyusun kebutuhan alat dan
bahan, serta menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya), menyusun jadwal
kegiatan (schedule), dan menyusun proposal.
B. Saran
Makalah ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan itu
kepada semua pihak bisa menggali ilmunya (khususnya ilmu tentang seni
teater) dengan mendalami isi makalah ini. Khususnya kepada kaum muda agar
seni teater tidak hilang begitu saja tetapi bisa diwariskan kepada segenap
14
penerus bangsa sehingga negara Indonesia bisa disebut sebagai salah satu
negara yang hebat dalam dunia seni.
DAFTAR PUSTAKA
http://kritikseni2.blogspot.co.id/2015/09/seni-teater.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teate
http://kepo-luh.blogspot.co.id/2014/03/pergelaran-seni-teater.html
http://aisanura.blogspot.co.id/2014/06/seni-tari-teater.html
http://www.bimbie.com/manfaat-mengadakan-pagelaran-seni-teater.htm
http://www.bimbie.com/manfaat-mengadakan-pagelaran-seni-teater.htm
15