Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

DOSEN :Zulkarnain Ridlwan, S.H., M.H

DISUSUN OLEH :

Surya Akbar Awaluddin 1812011275

Tania Amelia 1812011276

Ananda Melania Prawesti 1812011277

Wida Erdiyana 1812011278

Nurullisa Amiyati 1812011279

ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR

   Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul “Drama” ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas
mata pelajaran “Bahasa Indonesia”
            Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mendapatkan ilmu
yang bermanfaat serta membuka wawasan pembaca tentang drama itu sendiri.
   Semoga makalah ini  dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku
penulis, kami sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal isi
maupun penulisan, untuk itu penulis sampaikan maaf yang sebesar besarnya dan
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk penyusunan
makalah kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Merah Mata, 21 April 2021

( siswa )

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page II
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………....ii
Daftar Isi………………………………………………………………………...iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………..…...1
B. Tujuan…………………………………………………………….….......1
C. Rumusan Masalah…………………………………………………..……..1
Bab II Awal Sejarah
A. Sejarah Drama……………………………………………………….……2
B. Pengertian Drama Menurut Para Ahli…………………………………….2
Bab III Pembahasan
A. Pengertian Drama………………………………………………………...3
B. Unsur-Unsur Drama…………………………….…...………………….4
C. Struktur Drama………………………………………………………..….5
D. Jenis - Jenis Drama……………………………………………………....5
E. Langkah Langkah Mengarang Drama……………………………………6
   Bab IV Penutup
A. Kesimpulan………………………………………………..……………..9
B.  Saran………………………………………..……………....……………9
Daftar Pustaka…………………………………………………………………10

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata
sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan
hasil sebuah pekerjaan kreatif pada hakikatnya adalah suatu media yang
mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh
sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang
melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya
dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu,
2004: 2).
Drama adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang, bahkan di
zaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang drama.
Contohnya sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang
menggambarkan kehidupan makhluk hidup. Selain itu, seni drama juga telah
menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini, penyelanggara ataupun
pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi terkenal, tetapi
sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus menjadi insan
yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah;
1) Untuk meningkatkan pembelajaran tentang drama
2)   Meningkatkan kemampuan kalian dalam berbahasa indonesia, secara baik dan
benar. Baik secara lisan maupun tertulis.
3) Dan supaya menambah keterampilan kalian dalam mengapresiasikan sastra.

C. Rumusan Masalah
1) Pengertian drama?
2)  Unsur – unsur drama?
3)  Struktur drama?
4)   Jenis jenis drama
5)  Langkah langkah mengarang drama

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 1
BAB II
AWAL SEJARAH

A. Sejarah Drama
Kebanyakan dari kita mengira bahwa drama berasal dari Yunani Kuno.
Namun demikian, sebuah buku yang berjudul A History of the theatre
menunjukan pada kita bahwa pemujaan pada Dionisus, yang kelak diubah
kedalam festival drama di Yunani, berasal dari Mesir Kuno. Tek Piramid yang
bertanggal 4000SM. Adalah  naskah Abydos Passion Play yang terkenal. Tentu
saja para pakar masih meragukan apakah teks itu drama atau bukan sebelum
Gaston Maspero menunjukan bahwa dalam teks tersebut ada petunjuk action dan
indikasi berbagai tokohnya.

B. Pengertian Drama Menurut Para Ahli


Menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia, drama berasal dari bahasa Yunani
purba dram, artinya berbuat. ‘’Pengertian drama merujuk kepada karya tulis untuk
teater, setiap situasi yang mempunyai konflik dan solusi, jenis karya sastra
yang berbentuk  dialog yang dibuat untuk  tujuan dipertunjukkan di atas pentas
(Hasanuddin WS dkk, 2007 : 229).
1)  menurut Moulton Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life
presented in action).
2) Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak
dengan action.
3) Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat
dan sifat manusia dengan gerak.

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 2
BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Drama
      Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku,
bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama
dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di
pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada
para pendengar.
         Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan
action tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga
dipandang sebagai pengertian action. Meskipun merupakan satu bentuk
kesusastraan, cara penyajian drama berbeda dari bentuk kekusastraan lainnya.
Novel, cerpen dan balada masing-masing menceritakan kisah yang melibatkan
tokoh-tokoh lewat kombinasi antara dialog dan narasi, dan merupakan karya
sastra yang dicetak
         Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala
yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axcting), dan
ketegangan pada para pendengar.
         Arti kedua, drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang
diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action
dihadapan penonton (audience)
         Adapun istilah lain drama berasal dari kata drame, sebuah kata Perancis
yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon
mereka tentang kehidupan kelas menengah. Dalam istilah yang lebih ketat, sebuah
drama adalah lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting
– meskipun mungkin berakhir dengan bahagia atau tidak bahagia – tapi tidak
bertujuan mengagungkan tragedi. Bagaimanapun juga, dalam jagat modern, istilah
drama sering diperluas sehingga mencakup semua lakon serius, termasuk
didalamnya tragedi dan lakon absurd.

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 3
B.     Unsur - unsur Drama
Unsur-unsur dalam drama meliputi :
1)  Tema :Tema merupakan
gagasan pokok atau ide
yang mendasari pembuatan
sebuah drama. Tema
dalam drama
dikembangkan melalui
alur, tokoh-tokoh dan
perwatakan yang
memungkinkan adanya konflik, dan ditulis dalam bentuk dialog.
2)   Alur: Alur atau plot adalah jalan cerita yang dimulai dengan pemaparan
(perkenalan awal tokoh dan penokohan), adanya masalah (konflik), konflikasi
(masalah baru), krisis (pertentangan mencapai titik puncak-klimak sampai
dengan antiklimaks), resolusi (pemecahan masalah), dan ditutup dengan ending
(keputusan). Ada pula yang menggambarkan alur dalam sebuah naskah drama
itu pemaparan-masalah-pemecahan masalah atau resolusi-keputusan.
3) Tokoh: Tokoh adalah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita.
Pelaku cerita atau pemain drama disebut actor (pria) dan aktris (wanita). Tokoh
dalam  cerita drama berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik,
jabatan, dan keadaan kejiwaan.
~     Tokoh dilihat dari watak : protagonis, antagonis, dan tritagonis
~     Tokoh dilihat dari kedudukan dalam cerita : tokoh utama(sentral) dan
tokoh bawahan (sampingan).
4) Latar/Setting: bagian dari cerita yang menjelaskan waktu dan tempat kejadian
ketika tokoh  mengalami peristiwa
     Latar terbagi dalam :
~     latar sosial: latar yang berupa, waktu, suasana,  masa, bahasa.
~     latar fisik : latar yang berupa benda-benda di sekitar tokoh misal, rumah,
ruang tamu, dapur, sawah, hutan, pakaian/ baju.

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 4
5) Amanat  :  pesan atau sisipan nasihat yang disampaikan pengarang melalui
tokoh dan konflik dalam suatu cerita.
C.    Struktur Drama
   Adapun strukturdrama yaitu :
1)  Eksposisi : yaitu pemaparan masalah utama atau konflik utama yang
berkaitan dengan posisi diametral antara protagonis dan antagonis. Hasil
akhirnya  antagonis berhasil menghimpun kekuatan yang lebih dominan.
2) Raising Action : yaitu menggambarkan pertentangan kepentingan antar
tokoh. Hasil akhirnya protagonis tidak berhasil melemahkan Antagonis.
Antagonis mengancam kedudukan Protagonis. Awal terjadi masalah
3) Complication : yaitu perumitan pertentangan dengan hadirnya konflik
sekunder. Pertentangan meruncing dan meluas, melibatkan sekutu kedua
kekuatan yang berseteru. Hasil akhirnya antagonis dan sekutunya
memenangkan pertentangan. Kubu protagonis tersudut.
4)  Klimaks : yaitu jatuhnya korban dari kubu Protagonis, juga korban dari
kubu Antagonis. Hasil akhirnya peristiwa-peristiwa tragis dan menimbulkan
dampak besar bagi perimbangan kekuatan antar kubu.
5) Resolusi : yaitu hadirnya tokoh penyelamat, bisa muncul dari kubu
protagonis atau  tokoh baru yang berfungsi sebagai penyatu kekuatan
kekuatan konflik, sehingga situasi yang kosmotik dapat tercipta kembali.
Pada tahap ini, pesan moral disampaikan, yang biasanya berupa solusi moral
yang berkaitan dengan tema atau konflik yang sudah diusung.

D.    Jenis – jenis Drama


Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru
dan drama lama.
1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan
pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia
sehari-hari.
2.   Drama Lama / Drama Klasik

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 5
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang
kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian
luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi, adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2.  Drama Tragedi, adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3.  Drama Tragedi Komedi, adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4.  Opera, adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5.  Lelucon / Dagelan, adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka
merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette, adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim, adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau
bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau, adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik
anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9.  Passie, adalah drama yang mengandung unsur agama / religius.
10. Wayang, adalah drama yang pemain dramanya berupa boneka wayang. Atau
sejenisnya

E.     Langkah Langkah Mengarang Drama


1)  Menentukan Tema.
Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh
pengarang kepada penonton. Tema, akan menuntun laku cerita dari awal sampai
akhir. Misalnya tema yang dipilih adalah “kebaikan akan mengalahkan
kejahatan”, maka dalam cerita hal tersebut harus dimunculkan melalui aksi tokoh-
tokohnya sehingga penonton dapat menangkap maksud dari cerita bahwa sehebat
apapun kejahatan pasti akan dikalahkan oleh kebaikan.
2) Menentukan Persoalan (Konflik).
Persoalan atau konflik adalah inti dari cerita drama. Tidak ada cerita
drama tanpa konflik. Oleh karena itu pangkal persoalan atau titik awal konflik
perlu dibuat dan disesuaikan dengan tema yang dikehendaki. Misalnya dengan
tema “kebaikan akan mengalahkan kejahatan,” pangkal persoalan yang

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 6
dibicarakan adalah sikap licik seseorang yang selalu memfitnah orang lain demi
kepentingannya sendiri. Persoalan ini kemudian dikembangkan dalam cerita yang
hendak dituliskan.
3)  Membuat Sinopsis (ringkasan cerita).
Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir hendaknya
dituliskan. Sinopsis digunakan pemandu proses penulisan naskah sehingga alur
dan persoalan tidak melebar. Dengan adanya sinopsis maka penulisan lakon
menjadi terarah dan tidak mengada-ada.

4) Menentukan Kerangka Cerita.


Kerangka cerita akan membingkai jalannya cerita dari awal sampai akhir.
Kerangka ini membagi jalannya cerita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks
sampai penyelesaian. Dengan membuat kerangka cerita maka penulis akan
memiliki batasan yang jelas sehingga cerita tidak bertele-tele. William Froug
(1993) misalnya, membuat kerangka cerita (skenario) dengan empat bagian, yaitu
pembukaan, bagian awal, tengah, dan akhir. Pada bagian pembukaan memaparkan
sketsa singkat tokoh-tokoh cerita. Bagian awal adalah bagian pengenalan secara
lebih rinci masing-masing tokoh dan titik konflik awal muncul. Bagian tengah
adalah konflik yang meruncing hingga sampai klimaks. Pada bagian akhir, titik
balik cerita dimulai dan konflik diselesaikan. Riantiarno (2003), sutradara
sekaligus penulis naskah Teater Koma, menentukan kerangka lakon dalam tiga
bagian, yaitu pembuka yang berisi pengantar cerita atau sebab awal, isi yang
berisi pemaparan, konflik hingga klimaks, dan penutup yang merupakan simpulan
cerita atau akibat.
5) Menentukan Protagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang membawa laku keseluruhan cerita.
Dengan menentukan tokoh protagonis secara mendetil, maka tokoh lainnya
mudah ditemukan. Misalnya, dalam persoalan tentang kelicikan, maka tokoh
protagonis dapat diwujudkan sebagi orang yang rajin, semangat dalam bekerja,
senang membantu orang lain, berkecukupan, dermawan, serta jujur. Semakin detil
sifat atau karakter protagonis, maka semakin jelas pula karakter tokoh antagonis.
Dengan menulis lawan dari sifat protagonis maka karakter antagonis dengan

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 7
sendirinya terbentuk. Jika tokoh protagonis dan antagonis sudah ditemukan, maka
tokoh lain baik yang berada di pihak protagonis atau antagonis akan mudah
diciptakan.
6) Menentukan Cara Penyelesaian.
Mengakhiri sebuah persoalan yang dimunculkan tidaklah mudah. Dalam
beberapa lakon ada cerita yang diakhiri dengan baik tetapi ada yang diakhiri
secara tergesa-gesa, bahkan ada yang bingung mengakhirinya. Akhir cerita yang
mengesankan selalu akan dinanti oleh penonton. Oleh karena itu tentukan akhir
cerita dengan baik, logis, dan tidak tergesa-gesa.
7)  Menulis.
Setelah semua hal disiapkan maka proses berikutnya adalah menulis.
Mencari dan mengembangkan gagasan memang tidak mudah, tetapi lebih tidak
mudah lagi memindahkan gagasan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, gunakan
dan manfaatkan waktu sebaik mungkin.

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 8
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan
action tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga
dipandang sebagai pengertian action, dalam sebuah cerita drama tentu memiliki
unsure yang akan mendukung sebuah cerita drama ursur tersebut adalah tema,
alur, tokoh, latar/setting, dan amanat. Terciptnya sebuah drama yang menarik
tentu harus ada pondasi yang di susun dengan teratur yaitu mulai dari  eksposisi,
rising action, complication, klimaks, resolu. Untuk mengarang sebuah cerita
drama, langkah langkahnya yaitu; menentukan tema, menentukan persoalan
(konflik), membuat sinopsis (ringkasan cerita), menentukan kerangka
cerita, menentukan protagonist, menentukan cara penyelesaian, setelah itu
menulis.  

B.  Saran
Demi terciptanya sebuah masyarakat yang memiliki aroma seni yang pekat
di mata internasional, disini Penulis mengharapkan agar seni drama mendapatkan
perhatian yang tinggi, baik di kalangan biasa, pendidikan, pebisnis maupun
pemerintah.

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 9
DAFTAR PUSTAKA

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-drama-dan-jenis-macam-drama-
pelajaran-bahasa-indonesia
http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/01/unsur-unsur-drama.html
http://www.dbp.gov.my/lamandbp/main.php?
Content=vertsections&SubVertSectionID=893&VertSectionID=25&CurLoc
ation=208&IID=&Page=1
http://sendratasik.wordpress.com/2008/12/05/pengertian-drama-dan-teknik-
penulisan-naskah-drama/
http://www.slideshare.net/hanifphone/drama-429983
http://aamovi.wordpress.com/2009/03/26/pengertian-drama-dan-teater-2/
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-drama-dan-jenis-macam-drama-
pelajaran-bahasa-indonesia
http://my-name-is-sedre.jimdo.com/2009/05/09/pengetahuan-dasar-teater-dan-
drama
http://awan965.wordpress.com/2008/02/27/perkembangan-sastra-di-indonesia/
Maryati, Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII, Semarang:
CV. Aneka Ilmu Noor, Redyanto, dkk, 2004, Pengantar Pengkajian Sastra,
Semarang: fasindoYuli eti, Nunung, dkk, 2005, Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, Klaten: Intan Pariwara

Bahasa Indonesia “Makalah tentang Drama” / Kls. XII. IPA / SMAN 3 BA 1 Page 10

Anda mungkin juga menyukai