Anda di halaman 1dari 6

JAS MERAH

Ketika Soekarno mengumandangkan Jasmerah, Beliau sebenarnya ingin membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda waktu itu. Ingatlah kejayaan Sriwijaya. Ingatlah kejayaan Majapahit. Ingatlah kejayaan Mataram. Bahwa Indonesia pernah menjadi bangsa yang dapat berdiri dengan gagah di antara bangsabangsa lain di dunia.

Sejarah, merupakan kekuatan dasyat yang tersembunyi dari seseorang atau bangsa. Bila orang atau bangsa tersebut mau dan mampu memahami dan belajar dari sejarah, maka mempunyai kekuatan yang dasyat yang dapat ia gunakan untuk menjalani kehidupannya di masa sekarang dan akan datang. Tak hanya menjalani, bahkan mempunyai visi kedepan. Tentu ia akan berfikir, kegagalan di masa lampau jangan sampai terulang di masa sekarang dan mendatang. Dan keberhasilan di masa lampau, harus mampu ia pertahankan dan dilipatgandakan di masa sekarang dan yang akan datang. Islam sangat kaya akan sejarah. Baik sejarah keberhasilan, kejayaan maupun kegagalan dan kehancuran. Al-Qur'an melukiskannya dengan indah, sejarah-sejarah manusia di muka bumi, tidak lain dan tidak bukan, melainkan agar manusia dapat mengambil ibroh dari sejarah-sejarah tersebut.

Umat Islam saat ini perlu diingatkan kembali tentang sejarah panjang di masa lampau. Namun seringnya yang terekam dalam memori seorang muslim hanyalah cerita-cerita indah tentang kejayaan-kejayaan di masa lampau, juga cerita pahit tentang kegagalan dan kehancuran sebuah bangsa. Namun jarang sekali yang dapat mengambil ibroh darinya. Maka kita dapat melihat kenyataan hari ini, umat Islam banyak yang fasih bercerita sejarah, namun nasibnya tak kunjung beranjak membaik. Sudah saatnya umat Islam dibangkitkan dengan sejarah. Ust. Hatta Syamsudin mencoba mengajak kita untuk membali membuka lembaran sejarah dan mengambil ibrohnya. Wallahu a'lam. NILAI 2

I.Manfaat mempelajari sejarah adalah: 1.Kegunaan edukatif kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran. banyak manusia yang belajar dari sejarah. belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan.pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yangdialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari sejarah dapat mengembangkan potensinya. kesalahan pada masa lampau, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain coba dihindari. smentara itu, pengalaman yangbaik justru harus ditiru dan dikembangkan. dengan demikian, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak berdasarkan coba-coba saja (trial and error), seperti yang dilakukan oleh binatang. manusia harus berusaha menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. 2.Kegunaan inspiratif kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. berbagai kisah sejarah dapat

memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. belajar dari kebangkitan nasional yang dipeloporii oleh bedirinya organisasi perjuangan yangmodern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya. untuk mengembangkan dan mempertahankan kemerdekaan , bangsa indonesia ingin melakukan kebangkitan nasional yang ke-2 , dengan bercita-cita mengeajar ketertionggalan dari bangsa asing. bangsa indonesia tidak hanya ingin merdeka, tetapi juga ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang mampu menyejahterakan rakyatnya. untuk itu, bangsa indonesia harus giat menguasai IPTEK karena melalui IPTEK yang dikuasai, bangsa indonesia berpeluang menjadi bangsa yang maju dan disegani, serta daapat ikut serta menjaga ketertiban dunia. 3.Kegunaan rekreatif kegunaan sejaraha yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif. kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. gaya penulisan yanghidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu menghipnotis pembaca. pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari seajarawan. konsekuensi rasa senang dan daya taraik penulisan kisah sejarah tersebut membuat pembaca menjadi senang. membaaca menjadi media hiburan dan rekreatif. membaca telah menjadi ibagian dari kesenangan. membaca tealah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif. pembaca dalam mempelajari hasil penulisan sejarah tidak hanya merasa senang layaknya membaca novel, tetapi juga dapat berimajiasi ke masa lampau. disini peran sejarawan dapat menjadi pemandu (guide). orang yang ingin melihat situasi suatu daerah di masa lampau dapat membacanya dari hasil tulisan para sejarawan. 1. Fungsi dan Guna Edukatif (sebagai pelajaran) Dengan belajar sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Kejadian yang telah terjadi dan pernah dilakukan di masa lampau akan dijadikan pengalaman bagi suatu bangsa untuk melangkah lebih lanjut. Pengalaman tersebut dapat yang dialami sendiri maupun pengalaman dari generasi sebelumnya. Sejarah sebenarnya merupakan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari manusia sehingga dengan belajar dari sejarah manusia dapat mengembangkan potensinya dan menjadi lebih bijaksana dan arif dari peristiwa yang dialami di masa lalu guna menghadapi masa depan dan menjadi petunjuk dalam berperilaku. Contoh : Membaca dan melihat kejadian tragedi Mei 1998 membuat kita belajar dari peristiwa tersebut, misalnya dari peristiwa tersebut terdapat kebebasan setiap orang untuk berpendapat tapi peristiwa tersebut banyak memberikan dampak negatif bagi bangsa Indonesia. 2. Fungsi dan Guna Inspiratif Sejarah dapat memberikan inspirasi melalui berbagai karya sejarah yang dibaca oleh pembacanya maupun berbagai peristiwa sejarah yang dipelajarinya serta didengarnya. Karya sejarah memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya biasanya berkisar tentang perjuangan para pahlawan menentang penjajahan. Ataupun tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang masa lampau yang dapat mengilhami perjuangan kita sekarang. Contoh :

Pendidikan untuk kaum wanita yang dilakukan oleh Kartini memberikan inspirasi kepada dewi Sartika untuk membangun sekolah-sekolah wanita demi kemajuan bangsa Penyatuan Nusantara oleh Gajah Mada di bawah pemerintahan kerajaan Majapahit memberi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu menjaga wilayahnya dari ancaman disintegrasi bangsa. 3. Fungsi dan Guna Instruktif Sejarah digunakan untuk membantu menyampaikan suatu ilmu pengetahuan atau keterampilan, dalam suatu proses pembelajaran kepada subjek belajar. Contoh : Ketika berbicara mengenai pemerintahan di Indonesia kita pasti akan memasukkan unsur sejarah didalamnya sebagai upaya untuk dapat membantu menyampaikan dengan baik. Ketika pelajaran biologi berbicara mengenai proses evolusi pasti membutuhkan ilmu bantu sejarah untuk menyampikannya 4. Fungsi dan Guna Rekreatif - Dengan membaca seseorang mengetahui keadaan mengenai suatu peristiwa yang terjadi di suatu wilayah tanpa ia harus pergi dan melihat ke tempat terjadinya. Kita cukup membutuhkan imajinasi untuk membayangkan kejadiannya. Sehingga seolah-olah dia dapat berekreasi ke masa lalu dan berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. - Kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita, yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya sehingga seolah-olah seseorang sedang berekreasi ke suasana yang lalu. Contoh : Ketika kita membaca mengenai kebudayaan Yunani-Romawi Kuno, kita bisa membayangkan bagaimana keadaan disana dengan berbagai peninggalan kebudayaan yang sangat megah. Kita dapat mengetahui tanpa harus menyaksikan sendiri daerah tersebut. Kita dapat mengetahui cara hidup, kebiasaan, tindakan, hasil karya, bentuk istana masa lampau. Selain keempat guna tersebut sejarah juga dapat sebagai Alat Politik Penguasa Yaitu bahwa Sejarah seringkali dijadikan sebagai alat politik rezim (sistem pemerintahan) yang sedang berkuasa terutama rezim totaliter. Manfaat ilmu Sejarah

Manusia mengetahui kehidupan di masa lampau. Manusia dapat belajar dari pengalaman-pengalaman, barang-barang yang dihasilkan, dan cara hidup mereka.

GUNA SEJARAH Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, disemua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu. Tetapi bagi mereka yang meragukan hasil peradaban manusia ini, baiklah disini akan dipaparkan guna sejarah. Sejarah itu berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, sejarah itu berguna sebagai pengetahuan. Seandainya sejarah tidak berguna secara intrinsik, yang berarti tidak ada sumbangannya di luar dirinya, cukuplah dengan nilai-nilai intrinsik. Akan tetapi, disadari atau tidak, ternyata sejarah ada di mana-mana. Guna Intrinsik Ada setidaknya empat guna sejarah secara intrinsik, yaitu (1) sejarah sebagai ilmu, (2)

sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, (3) sejarah sebagai pernyataan pendapat dan (4) sejarah sebagai profesi. Sejarah sebagai ilmu. Sejarah adalah ilmu yang terbuka. Keterbukaan itu membuat siapapun dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah (tidak seperti profesi lain seperti dokter, guru, wartawan dll) asal hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara : (1) perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu lain dan (4) perkembangan dalam metode sejarah. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Selain mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau. Ada setidaknya dua sikap terhadap sejarah setelah mengetahui masa lampaunya, yaitu (1) melestarikan atau (2) menolak. Melestarikan karena manganggap masa lampau itu penuh makna. Sejarah sebagai pendapat. Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh yang berkembang di Amerika ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah : (1) konsensus dan (2) konflik. Konsensus karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap kompromistis; sebaliknya konflik karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah. Sejarah sebagai profesi. Banyak profesi yang berkenaan dengan kesejarahan, diantaranya : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, penulis dan peneliti sejarah. Guna Ekstrinsik Sejarah dapat digunakan sebagai liberal education untuk mempersiapkan mahasiswa supaya siap secara filosofis, tidak saja untuk yang akan belajar di Jurusan Sejarah. Secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai pendidikan :

Moral Penalaran Politik Kebijakan Perubahan Masa depan Keindahan, dan

Ilmu Bantu. Guna Sejarah Kuntowijoyo berpendapat, bahwa sejarah berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrisik, sejarah berguna untuk sebagai pengetahuan. Secara intrisik, yaitu (1) sejarah sebagai ilmu, (2) sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau , (3) Sejarah sebagai pernyataan pendapat dan (4) sejarah sebagai profesi. Secara ekstrinsik, sejarah dapat digunakan sebagai liberal education untuk mahasiswa, yaitu; (1) moral; (2) penalaraan; (3) politik; (4) kebijaksanaan; (5) perubahan; (6) masa depan; (7) keindahan dan (4) ilmu bantu. Selain sebagai pendidikan, sejarah berfungsi sebagai (9) latar belakang; (10) rujukan dan (11) bukti. Sasaran, Tujuan dan Nilai Guna sejarah seperti yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo akan menjadi komprehensip

apabila disandingkan dengan pendapat S.K Kochhar tentang sasaran, tujuan dan nilai sejarah. Hematnya, berikut: 1. Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri. 2. Memberikan gambaran yang tepat tentang konsep waktu, ruang, dan masyarakat. 3. Membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai-nilai dan hasil yang telah dicapai oleh generasinya. 4. Mengajarkan toleransi. 5. Menanamkan sikap intelektual. 6. Memperluas cakrawala intelektualitas. 7. Mengajarkan prinsip-prinsip moral. 8. Menanamkan orientasi ke masa depan. 9. Memberikan pelatihan mental. 10.Melatih siswa menangani isu-isu kontroversial. 11.Membantu mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perseorangan. 12.Memperkokoh rasa nasiomalisme. 13.Mengembangkan pemahaman internsional. 14.Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berguna. Sasaran Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Ketika sejarah diajarkan di SMA maka sasarannya menurut Kochhar sebagai berikut: 1. Memberikan pemahaman tentang tahap-tahap perkembangan masyarakat Indonesia dari abad ke abad. 2. Menumbuhkan penghargaan terhadap berbagai komponen budaya Indonesia dan bangga terhadap hasil yang telah dicapai oleh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. 3. Menumbuhkan pemahaman kritis tentang masa lalu, sehingga para siswa dapat terbebas dari prasangka yang irasional dan fanatik, pikiran sempit dan komunalisme, dan mencerahkannya dengan pemikiran ilmiah dan berorientasi ke masa depan. 4. Mengembangkan penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia yang campur baur, kekayaan dana keragamannya, serta proses perkembangan yang dilaluinya, yaitu proses perubahan internal dalam kebudayaan Indonesia, interaksinya dengan kebudayaan lain, dan pengaruh kebudayaan lain. 5. Mengembangkan kemampuan untuk mengkaji masalah-masalah kontemporer masyarakat Indonesia dalam persfektif sejarahnya. 6. Memajukan studi tentang sejarah perkembangan Indonesia dan kaitannya dengan sejarah perkembangan peradaban manusia secara keseluruhan. 7. Mengembangkan pemahaman tentang proses perubahan sehingga pemahaman para siswa tentang proses perubahan yang terjadi dewasa ini semakin dalam, dan penghargaan terhadap aspirasi untuk melakukan perubahan guna menciptakan ketertiban sosial tertanam. 8. Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya kerja pemeliharaan monumenmonumen sejarah dan berpatisipasi aktif di dalamnya. Nilai Pembelajaran Sejarah Mempelajari sejarah bukan sekedar hapalan atau hanya sekedar cerita tentang suatu peristiwa besar yang kemudian kita lupakan dan tanpa memperoleh pemahaman sedikitpun. Peristiwa sejarah pasti mengandung nilai. Nilai pembelajaran sejarah apa yang kita peroleh dapat kita pergunakan pendapat Kochhar di bawah ini: 1. Nilai Keilmuan, sejarah memberikan pelatihan mental yang sangat bagus. 2. Nilai Informatif, sejarah merupakan pusat informasi yang lengkap dan meyediakan

panduan untuk menemukan jalan keluar dari semua masalah yanng dihadapi manusia. 3. Nilai Pendidikan, salah satu alasan terbaik untuk mengajarkan sejarah kepada anak-anak adalah nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. 4. Nilai Etika, sejarah dianggap sebagai bagian yang sangat penting dalam kurikulum sekolah, terutama dalam hal pembelajaran moralitas. 5. Nilai Budaya, sejarah dapat menjadi instrumen yang sangat efektif untuk membuat pikiran manusia lebih berbudaya. 6. Nilai Politik, sejarah juga membantu perpolitikan di negeri kita. 7. Nilai Nasionalisme, sebagai instrumen penggugah rasa cinta tanah air dalam pikiran anakanak. 8. Nilai Internasional, sejarah sangat berharga bagi pengembangan akar internasionalisme yang rasional. 9. Nilai Kerja, sejarah memiliki nilai kerja. Berbagai pekerjaan terbuka bagi mereka yang menjadi sejarawan berkualitas. 10.Nilai Kependidikan, sejarah tidak hanya membantu para siswa dari berbagai umur dan kemampuan untuk menemukan posisi mereka di masa sekarang dengan cara menciptakan hubungan yang menentramkan dengan masa lampau, tetapi juga secara tidak langsung mengandung filsafat tentang asal-usul yang bermakna di masa lalu dan tujuan yang bermakna di masa depan, yang menjadi alasan bagi kerja keras manusia di masa sekarang.
C.P HiLL
1. secara unik dapat memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, tentang kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-citanya dan juga dapat membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia masa lampau, 2. melalui pengajaran sejarah dapat dibandingkan kehidupan zaman sekarang dengan masa lampau, 3. melalui pengajaran sejarah dapat diwariskan kebudayaan umat manusia, 4. lewat pengajaran sejarah di sekolah-sekolah dapat membantu mengembangkan cinta tanah air di kalangan para siswa.

Anda mungkin juga menyukai