DEKONTRUKSI PUISI
Disusun oleh
Kelas : 2A PBSI
Npm : 1516500068
UNIVERSITAS PANCASAKTI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan kehendakNya jadilah
makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan saya mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah
ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengampu yang
telah memberi limpahan ilmu berguna bagi kita semua.
Saya menyadari akan kemampuan saya yang masih amatir. Dalam makalah ini saya sudah
berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih baik dimasa yang
akan datang.
BAB 1
PENDAHULUAN
Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga : puisi, prosa dan drama. Puisi
adalah suatu bentuk seni yang menggunakan kekuatan dan keindahan bahasa dan
mengandalkan kualitasnya untuk menciptakan interpretasi yang beragam dari tiap
orang. Puisi adalah salah satu karya sastra tertua dalam sejarah manusia. Syair-syair
mitologi yunani seperti Hiad dan Odyssev karya Homerus juga kitab-kitab
kebijaksanaan Tao dan konfusius atau tradisi sastra lokal seperti
pantun,gurindam,seloka dsb. Semua disajikan dalam syair-syair yang indah. Dalam
kata-kata puisi terekam peristiwa-peristiwayang mengilhami penyairnya sehingga kita
dapat ikut melihat isi pikiran penyair dan merasakan apa yang ia alami. Melalui puisi
kita dapat melacak sejarah hidup seorang penyair bahkan seluruh suatu bahasa.
Indonesia memiliki sastrawan dan penyair yang terkenal dan generasi ke generasi.
Setiap generasi memiliki perbedaan ciri khas berdasarkan tema dan makna yang
diangkat dalam setiap karya sastra. Perbedaan ini dipengaruhi oleh keadaan sosial
politik bangsa indonesia saat itu. Latar belakang
sosial,wawasan,pengetahuan,pengalaman,dan kepribadian.
Amir hamzah adalah salah satu penyair besar indonesia yang memiliki banyak karya
puisi seperti Berdiri Aku,Hanyut Aku,Panji di Hadapanku,Memuji Dikau, dan masih
banyak lagi. Belum lagi yang bertemakan religi seperti Doa,Berdiri Aku,Padamu
Jua,dan Tetapi Aku. Keempat puisi tersebut memuat ajaran tasawuf. Tasawuf dalam
ajaran islam merupakan ajaran ketauhidan yang menjadi landasan utama akidah islam.
Chairil Anwar adalah salah satu penyair besar indoensia yang memliki banyak karya
puisi seperti Aku,Cintaku jauh dipulau,Diponegoro dan masih banyak lainya.
Menurut zamannya puisi dibedakan menjadi 2 yaitu : puisi lama dan puisi baru. Puisi
lama merupakan puisi yang terkait oleh aturan-aturan,puisi baru adalah puisi yang
tidak terkait oleh aturan,artinya puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi
lama,baik dalam segi jumlah baris,suku kata,maupun rima.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian puisi
2. Menjelaskan unsur-unsur puisi lama
3. Menjelaskan unsur-unsur puisi baru
PEMBAHASAN
1. Pengertian puisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa yunani poites,yang berarti
pembangunan,pembentuk,pembuat. Dalam bahasa latin dari kata poeta yang artinya
membangun,menyebabkan,menimbulkan,menyair. Dalalm perkembangan
selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-
katanya disususn menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama,sajak, dan
kadang-kadang kata kiasan. Puisi dapat dibedakan menjadi 2 antara lain puisi lama
dan puisi baru. Puisi lama merupakan puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Puisi baru
adalah puisi bentuknya lebih bebas daripada puisi lama,baik dalam segi jumlah
baris,suku kata,maupun rima.
Pembagian kedua jenis makna ini didasarkan ada tidaknya penambahan makna pada
makna dasar suatu kata berdasarkan nilai rasa, pikiran,atau tanggapan kita.
a. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami peubahan apapun dari
makna asalnya
b. Makna konotatif adalah mkana yang telah mengalami penambahan dari makna
asalnya. Ada tidaknya penambahan makna itu dapat diketahui setelah kata itu
digunakan dalam kalimat.
Diponegoro
(dengan) Pedang di (tangan) kanan, (dan) keris di (tangan) kiri (tuan hadapi)
Bait I : kata pembangunan dalam puisi ini mempunyai makna untuk membangun semangat
meraih kemerdekaan. Semangat serta keberanian pangeran diponegoro dalam melawan
penjajahan saat itu. Melalui puisi tersebut supaya bisa memberi semangat kepada masyarakat
indonesia untuk segera berjuang dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan.
Bait II : Kata api pada puisi ini mempunyai makna kekaguman chairil anwar kepada
diponegoro ketika pada sebelumnya ada kata bara kagum,bara masih ada kaitannya dengan
api,bara merupakan arang yang masih panas terbakar sebelum menjadi api.
Bait III : Baris 4 mempunyai makna masyarakat indonesia sudah tidak sabar untuk menunggu
perjuangan supaya indonesia berhasil menyingkirkan para penjajah untuk meraih
kemerdekaan. Kata pedang pada bait 3 baris ke6 bukan mempunyai arti perang panjang aau
perang tajam,tetapi bantuan kekuatan militer yang sudah terlatih. Kata berselempang dalam
puisi ini mempunyai arti bertabur semangat yang sangat besar di dalam tubuh yang tidak akan
bisa mati.
c. Makna teks puisi Maju karya Chairil Anwar
(memekik) Maju
Bait I : Dalam bait ini tidak mempunyai arti pasukan yang membawa gendang besar atau alat
untuk memukul paku tetapi tidak membawa apa-apa Cuma mengandalkan semangat meraih
kemerdekaan saling percaya untuk melawan penjajah. Tekad dan percaya yang kuat untuk
melawan penjajah supaya segera meraih kemerdekaan.
Bait II : Kata berarti mempunyai makna pengorbanan mereka tidak peduli meskipun setelah
itu mereka mati. Mereka tidak takut dengan resiko terburuk yang akan mereka hadapi karena
yang paling penting adil indonesia segera meraih kemerdekaan,walaupun mereka tidak
menikmati rasanya merdeka tetapi mereka ikut berjuang serta berkorban untuk meraih
kemerdekaan tersebut
Bait III : Kata maju merupakan kata seruan untuk semakin menekankan agar masyarakat
indonesia segera maju dan melawan para penjajah untuk segera meraih kemerdekaan
Bait IV: Kata api baris ke 7 mempunyai semangat berharap dukungan penuh. Dari semua
pihak supaya indonesia segera merdeka. Mereka ingin segera berjuang untuk secepatnya
meraih kemerdekaan dengan semangat mereka yang sudah terbangun.
Bait V : Kata punah mempunyai arti habis semua hingga tidak ada sisanya,benar-benar
binasa musnah. Berhenti mengabdi kepada para penjajah. Saatnya Indoensia untuk merdeka
dari pada dirusak bangsa lain. Segala penindasan khususnya yang dilakukan oleh penjajah
harus segera dihilangkan dinegeri ini
Bait VI : Maksud dari kata tercapai bukan tercapai pada kematian tetapi kepada kemerdekaan
bangsa indonesia. Walaupun mereka tidak bisa merasakan kemerdekaan itu yang penting
mereka sudah ikut berjuang melawan penjajah. Mereka sudah merasakan enak tidaknya saat
dijajah jangan sampai anak cucu mereka merasakan apa yang sudah mereka alami selama
masa penjajahan.
Bait VII : Kata maju mempunyai arti berjalan ke muka atau kedepan. Kata serbu dan serang
mempunyai makna mendatangi dengan maksud melawan. Kata terjang mempunyai arti yang
sama dengan serbu dan serang. Pada bait ke 7 ini mempunyai makna bersama yaitu untuk
melawan penjajah.
Padamu jua
Bait I : aku merasakan bahwa ia tidak dapat menghindar dari kekasihnya yakni tuhannya.
Barubah bahwa cinta kekasih aku dalam puisi tersebut tidak kikis oleh masa dan hilang
terbang kemana malainkan menandakan bahwa cintanya tak dapat berubah.
Bait II : Ketulusan cinta kasih sayang diberikan kepada kekasihnya. Cinta yang diberikan
kekasihnya di ibaratkan sebagai kandil kemerlap dan pelita jendela dimalam gelap yang
selalu sabar setia menanti kedatangan aku lirik dari perginya yang lama.
Bait III : Aku lirik tetap tidak mau memperdulikan kekasihnya sebagai seorang manusia, ia
juga membutuhkan rasa cinta yang itu berbentuk (rindunya) sedangkan kekasihnya ini
adalah sesuatu yang tidak nampak
Bait IV : Aku lirik menumpahkan pena suaranya itu dan bertanya. Karena yang dicintai
adalah tuhan,maka mata manusia tidak mampu melihatnya. Sehingga rupaku menjadi tiada
tetapi bisikan kata-kata dapat dirasakan untuk meyakini bahwa ia memang tengah
mencintai kekasihnya dan kasih itu berbalas
Bait V : Menjelaskan bahwa kekasihnya itu telah menjadi terbakar api cemburu. Oleh
kelakuan aku lirik, karena aku meninggalkan kekasihnya, sebelum ia lakoni ulang kembali.
Aku melihat bahwa kekasihnya hanya ingin cintanya tak berbagi kelain hati. Kekasih aku
ingin memiliki aku sepenuhnya kata mangsa ini menandakan pemaksaan kekasihnya
tersebut.
Bait VI : Menunjukan kepasrahan aku lirik karena telahdimangsa oleh cakar kekasihnya.
Ia menjadi nanar dan gila sasar. Karena biasa dikatakan kebebeng. Ditandasnya lagi, cinta
yang diberikan kekasihnya diibaratkan serupa dara dibalik tirai. Yang seakan-akan pelik
menusuk ingin, benar-benar membuat penasaran dan ingin tahu.
Bait VII : Puncak pertemuan lirik aku dan kekasihnya. Sepi, karena ia hanya menunggu
seseorang diri. Dan matahari bukan lagi menjadi kawannya, saat aku lirik melakukanpulas
kembali nya itu, yaitu ketika aku lirik mengalami kematian.
DOA
Kalbuku (tak pernah lelah) terbuka menunggu kasihmu (yang aku tunggu)
bagai sedap malam (yang selalu) menyiarkan (sang penyejuk) kelopak (mata hatinya)
Bait I : Waktu pertemuan antara makhluk-Nya dengan pencipatnya (Allah swt). Waktu yang
dianggap sangat berharga sampai tidak mau ditinggalkan atau diabaikan. Waktu yang
dilaksankan setelah shalat maghrib menjelang isya.
Bait II : Membaca ayat suci (al-quran) yang seakan-akan menjadi penerang hidupnya dari
gelapnya dunia dan mengharapkan belas kasihnya dengan memberikan penyejuk hatinya
sehingga membukakan mata hatinya
Bait III : Pengharapan atau permohonan doa menginginkan agar doanya dapat dikabulkan
sehingga merasa senang dan bahagia. Menjalankan dengan ikhlas hati dikerjakan sesudah
melaksanakan shalat dilanjutkan dengan membaca ayat al-quran
Isteri (itu) sangat penting (sekali) untuk (kehidupan) kita (bagai kerbau)
Ya. (itulah) isteri (yang) sangat penting untuk kita (terutama para suami)
Kalau kita (merasa) lapar dan (menyiapkan makanan setiap) mau makan
Ah. Lihatlah (isteri). Ia menjadi (tidak jauh) sama penting (dengan suami)
Kerbau, luku, sawah, dan pohon kelapa (semua dikerjakan tanpa mengenal lelah)
Ia kita cangkul (tengah) malam hari dan tak pernah (kenal) mengeluh walau (terlihat sangat
capek)
Ia selalu (menanam) rapi (dan) menyimpan benih yang kita tanamkan dengan (penuh hikmat)
dan rasa syukur (kepada allah swt)
(Memberi) tahu (banyak) terima kasih (kepada isteri) dan meninggikan harkat (martabat) kita
sebagai laki-laki
Ah. Ya. Isteri (memang) sangat penting bagi (kehidupan) kita justru ketika kita (merasa lelah)
mulai melupakannya
Ya. Ya (sekarang aku sadar). (memang) isteri sangat penting (sekali) bagi kita justru ketika
(kita) mulai melupakannya
Supaya kita (bisa) mandiri, perkasa, dan pintar ngatur hidup (seperti para isteri kita)
Tak (selalu) tergantung (pada) tengkulak, pak dukuh, bekel, atau lurah (desa)
Ah. Ah. Ah
Alangkah pentingnya (menghargai pengorbanan seorang) isteri (yang telah melahirkan anak
dan banyak berkorban untuk keluarga) ketika kita (tak sadar) melupakannya
Bait I : Sosok istri bagi suami yang sangat penting dalam mengurus keluarga
Bait 3 :
Bait 4 :
Bait 5 : Suami mengungkapkan betapa berharganya seorang istri bagi kehidupan para suami
tersebut
Bait 6 : Kagum dengan jerih payah sang istri sebagai belahan jiwa dan pelengkap dalam
hidupnya ketika permasalahan dalam rumah tangga mulai menumpuk.
Bait 7
Bait 8 :
Bait 9 :
Bait 10 : Petuah untuk menghormati dan menghargai peran istri dalam kehidupan kita
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekpresikan secara padat pemikiran dan
perasaan penyairnya. Untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu puisi
kita harus membaca berulang-ulang lalu memahami puisi baik itu dari baris per
baris ataupun kata per kata
B. Saran
a. Kita selaku warga indonesia harus mampu memahami suatu puisi,karena puisi
merupakan karya sastra dan warisan budaya indonesia
b. Kita selaku pemuda penerus bangsa harus mampu memahami suatu puisi
karena dengan memahaminya. Kita dapat mengetahui bahwa makna yang
terkandung didalamnya.