Anda di halaman 1dari 2

Metafora Konseptual, Orientasional, Ontologika

a. Metafora Konseptual
Teori konstruksi Lakoff (1987) memperkenalkan metafora konseptual
yang berpandangan bahwa kognisi merupakan hasil dari konstruksi mental, dan
metafora adalah penyamaan yang bersifat lintas ranah konseptual di dalam
sistem konseptual yang memiliki hakikat dan struktur metafora. Metafora
konseptual dijumpai kata sebagai benda, cairan, hewan, makanan, manusia,
perjalanan, senjata, tumbuhan, dan lain-lain. Misalnya,
1. Godang hata-hata maramburan taringot tu ibana
(Banyak kata-kata berhamburan tentang ke dia)
Banyak kasus berhamburan tentang dia.
Konsep hata-hata kasus dipetakan sebagai benda sehingga
dapat maramburan berhamburan.
2. Songon aek mabaor do uangna di pesta i.
(Seperti air mengalir nya uangnya di pesta itu.)
Uangnya bagaikan air mengalir di pesta itu
Konsep uang uang dipetakan sebagai aekair sehingga dapat
mabaor mengalir.
b. Metafora Orientasional
Metafora orientasional adalah metafora yang banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Bentuk ini menggambarkan organisasi spasial dan
berorientasi secara up-down (naik-turun), atas bawah, muka belakang.
Misalnya,
1. Mansai denggan do ngolu nasida nuaeng dung gabe bupati.
(Sangat bagusnya kehidupan mereka sekarang setelah jadi bupati)
Bagus benar kehidupan mereka sekarang setelah menjadi bupati
2. Suda do tano maraek dohot tano mahiang mangubati sahitna.
(Habis nya tanah basah dan tanah kering mengobati sakitnya.)
Habis semua harta benda untuk biaya pengobatannya.

c. Metafora Ontologika
Metafora ontologikal adalah metafora yang berhubungan dengan
struktural. Bentuk ini menggambarkan bentuk abstrak menjadi konkret.
Pemetaan antara ranah sumber dan sasaran melibatkan dua jenis hubungan,
epistemik, dan ontologikal. Misalnya,
1. Bola panas di tangan Akbar. (Republika, 12-12-2001)
Bola mohop di tangan ni si Akbar.
Di si Akbar do saonari batu/gara na mohop i.
2. Hal ini membuat suhu politik kian memuncak, (Republika, 29-05-
2002)
On mambaen panas politik lam manaek.
Alani i lam tu timbona do hamohopon ni parngoluan politik.

Anda mungkin juga menyukai