Anda di halaman 1dari 3

Tata Bahasa Generatif Transformatif

http://hmibahasa.wordpress.com/2008/01/27/tata-bahasa-generatif-transformatif/
20 october 2013-10-20
Diterbitkan 27 Januari , 2008
Oleh: Harry Prasetyo*
Pendahuluan
Tata bahasa Generatif Trasformasi (TGT) adalah sebuah konsep kajian
kebahasaan yang dipelopori oleh Chomsky. Namun, sebelum kita membahas
lebih jauh tentang TGT ini, penulis akan mengajak pembaca untuk melihat
kondisi kebahasaan yang berkembang sebelum TGT ini lahir.
Dalam tulisan ini, penulis akan menyajikan beberapa hal sebagai bahan diskusi,
(1) latar belakang munculnya TGT, (2) Konsep TGT, (3) Tokoh dalam TGT, dan (4)
simpulan tentang fungsi TGT.
1. Pendahuluan
Pada tahun 1931-1951, kajian linguistik pada saat itu diwarnai oleh
aliran structural, yang kita kenal dengan nama Tata Bahasa Deskriptif.
Dalam Tata Bahasa Deskriptif, ada 2 tokoh yang memengaruhinya,
yaitu Bloomfield dan Harris. Bloomfield adalah salah satu tokoh
strukturalisme Amerika yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh
Boaz. Dalam tata bahasa jenis ini, kajian yang dikembangkan adalah kajian
linguistik yang berhubungan dengan masalah-masalah praktis, dan langsung
menjelaskan komponen serta struktur bahasa tertentu berdasarkan realitas
formalnya sebagai ujaran. Oleh karena itu, model kajian semacam ini disebut
dengan istilah Tata bahasa Struktural.
Model kajian semacam ini sesuai dengan konsep pengembangan teori yang
sedang menjamur di Amerika Serikat, yaitu logika positivistisme. Bagi logika
ini, sebuah teori bisa dianggap benar atau salah, jika telah diujikan pada data
kajian secara konkrit.
Pada tahun 1957, Chomsky mengenalkan gagasan barunya melalui sebuah buku
yang berjudul Syntactic Structure. Gagasan barunya yang tertuang dalam buku
itulah yang kemudian oleh para linguist disebut degnan Tata bahasa Generatif
Transformasi..
2. Konsep Tata Bahsa Generatif Tranformasi
Dalam uraian di atas disebutkan bahwa gagasan Chomsky tentang TGT tertuang
dalam bukunya Syntactic Structure. Dalam tersebut, Chomsky menjelaskan
bahwa dia melakukan penolakan terhadap asumsi utama strukturalisme yang
beranggapan bahwa kelayakan kajian kebahasaan ditentukan oleh diskripsi data
kebahasaan secara induktif.
Data kebahasaan secara induktif di sini diartikan oleh penulis sebagai data-data
kebahasaan yang sudah paten dan dianggap selesai. Menurut Chomsky (dalam

Samsuri, 1988:99) kajian linguistik berkaitan dengan aktivitas mental yang


berkaitan dengan probabilitas, bukan berhadapan dengan data kajian tertutup
dan selesai, sehingga dapat dianalisis dan didiskripsikan secara pasti. Oleh
karena itu, teori linguistic seharusnya dikembangkan dengan bertolak dari cara
kerja secara deduktif yang dibangun oleh konstruk hipotetik tertentu.
Akibat dari konsep dasar tersebut di atas, dalam TGT teori diartikan sebagai
seperangkat hipotesis yang memiliki hubungan secara internal antara yang satu
dengan yang lainya. Dalam hal ini, hipotesis memiliki 2 ciri utama, (1) berisi
pernyataan yang berfungsi untuk memahami sesuatu yang bersifat sementara,
(2) merupakan kreasi intelek yang sistematis, teliti, tetapi bersifat tentatif
sehingga memungkinkan untuk dikembangkan atau ditolak.
3. Tokoh Tata Bahasa Generatif tranformasi; Noam Chomsky
Dalam uraian di atas, terlihat jelas kontribusi pemikiran Chomsky dalam TGT.
Dalam subjudul ini, penulis akan mengajak pembaca untuk berkenalan dengan
Chomsky.
Nama lengkapnya adalah Avram Noam Chomsky. Dia lahir pada tanggal 7
Desember 1928 di Philadelphia. Ayahnya, bernama William Chomsky, adalah
seorang ahli bahasa Yahudi yang terkenal pada saat itu. Ketekunan Chomsky
dalam membantu kegiatan kebahasaan ayahnya sangat membantu daya
intelektualnya dalam kajian kebahasaan di kemudian hari.
Chomsy dahulukala belajar di Universitas Pennsylvania. Pada awalnya ia berguru
pada salah satu tokoh aliran struktural, yaitu Harris. Walaupun Haris adalah salah
satu tokoh pengembang strukturalisme, tapi gagasannya tidak selalu mengekor
pada konsep pemula strukturalisme, yaitu Bloomfield. Oleh karena itu, Harris
disebut dengan who is a significant transitional figure between structural and
generative transformational linguistics (Macly dalam Samsuri, 1988:100).
Dalam studinya, Chomsky tidak hanya mengambil jurusan lingusitik saja, namun
ia juga mengambil jurusan Matematika dan Filsafat. Kajian bidang
matematikanya memengaruhi Chomsky dalam model penyusunan aksioma
linguistik yang diformulasikan. Sedangkan filsafat memengaruhi Chomsky dalam
menilai wawasan folisofis tata bahasa strukturalisme yang banyak bertumpuh
pada paham empiris.
4. Fungsi Tata Bahasa Generatif Transformasi
Berdasarkan uraian tentang TGT di atas, kita mengetahui bahwa Chomsky telah
menuangkan idenya dalam sebuah buku yang berjudul Syntactic Structure.
Setelah ia mengungkapkan konsep TGT secara mendalam, akhirnya Chomsky
berkesimpulan bahwa tugas teori linguitik adalah menangkap perangkat kaidah
yang terbatas, yang secara tuntas mampu menjelaskan ciri gramatikal dari
sejumlah kalimat yang tak terbatas.Jadi dengan adanya TGT ini, kita bisa
mengetahui seperangkat kaidah kalimat secara jelas.
Penutup
Demikianlah diskusi kita tentang Tata Bahasa Generatif Transformasi.
Singkatnya, dari gagasan tersebut, kita mengetahui bahwa mengkaji suatu
bahasa tidak harus dihadapkan pada komponen-komponen kebahasaan yang

sudah paten. Namun, pengkajian bahasa bisa dimulai dari cara kerja secara
deduktif yang dibangun oleh konstruk hipotetik tertentu.

Anda mungkin juga menyukai