Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ STRUKTUR DRAMA “

DOSEN PENGAMPU :

ABDUL RAHMAN, S.Pd., M.Pd

Di Susun Oleh :

SYAHARANI ( 01201901050 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSLIM BUTON

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

   Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul “Struktur Drama” ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas mata kuliah “ Teori Dan Apresiasi
Sastra SD”
            Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mendapatkan ilmu yang
bermanfaat serta membuka wawasan pembaca tentang drama itu sendiri. Semoga makalah ini 
dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku penulis, kami sadar dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dalam hal isi maupun penulisan, untuk itu penulis sampaikan maaf
yang sebesar besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
penyusunan makalah kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3

A. Sejarah Drama............................................................................................................ 3
B. Pengertian Drama....................................................................................................... 4
C. Struktur Drama........................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7

A. Kesimpulan................................................................................................................ 7
B. Saran.......................................................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah
imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan
kreatif pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk
mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada
umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan
sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan
eksistensi dirinya.

Drama adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang, bahkan di zaman ini
telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang drama. Contohnya sinetron, film
layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk
hidup. Selain itu, seni drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa.

Dalam hal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta
menjadi terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus
menjadi insan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.
B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana sejarah drama?


2) Apa pengertian drama?
3) Apa saja struktur drama?

C. Tujuan

a) Untuk mengetahui sejarah drama


b) Untuk mengetahui pengertian drama
c) Untuk memahami struktur drama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Drama

Kebanyakan dari kita mengira bahwa drama berasal dari Yunani Kuno. Namun demikian,
sebuah buku yang berjudul A History of the theatre menunjukan pada kita bahwa pemujaan
pada Dionisus, yang kelak diubah kedalam festival drama di Yunani, berasal dari Mesir
Kuno. Tek Piramid yang bertanggal 4000SM. Adalah  naskah Abydos Passion Play yang
terkenal. Tentu saja para pakar masih meragukan apakah teks itu drama atau bukan sebelum
Gaston Maspero menunjukan bahwa dalam teks tersebut ada petunjuk action dan indikasi
berbagai tokohnya.

Menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia, drama berasal dari bahasa Yunani purba dram,


artinya berbuat. ‘’Pengertian drama merujuk kepada karya tulis untuk teater, setiap situasi
yang mempunyai konflik dan solusi, jenis karya sastra yang berbentuk  dialog yang dibuat
untuk  tujuan dipertunjukkan di atas pentas.

1) Menurut Moulton: Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in
action).
2) Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.
3) Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat
manusia dengan gerak.
B. Pengertian Drama

Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku,


bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari Drama adalah
kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan
perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar.
Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action tokoh-
tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang sebagai
pengertian action. Meskipun merupakan satu bentuk kesusastraan, cara penyajian drama
berbeda dari bentuk kekusastraan lainnya. Novel, cerpen dan balada masing-masing
menceritakan kisah yang melibatkan tokoh-tokoh lewat kombinasi antara dialog dan narasi,
dan merupakan karya sastra yang dicetak.

Arti kedua, drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan
pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).
Adapun istilah lain drama berasal dari kata drame, sebuah kata Perancis yang diambil oleh
Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas
menengah. Dalam istilah yang lebih ketat, sebuah drama adalah lakon serius yang menggarap
satu masalah yang punya arti penting – meskipun mungkin berakhir dengan bahagia atau
tidak bahagia – tapi tidak bertujuan mengagungkan tragedi. Bagaimanapun juga, dalam jagat
modern, istilah drama sering diperluas sehingga mencakup semua lakon serius, termasuk
didalamnya tragedi dan lakon absurd.
C. Struktur Drama

Adapun struktur drama yaitu :


1. Eksposisi : yaitu pemaparan masalah utama atau konflik utama yang berkaitan
dengan posisi diametral antara protagonis dan antagonis. Hasil akhirnya  antagonis
berhasil menghimpun kekuatan yang lebih dominan.
2. Raising Action : yaitu menggambarkan pertentangan kepentingan antar tokoh. Hasil
akhirnya protagonis tidak berhasil melemahkan Antagonis. Antagonis mengancam
kedudukan Protagonis, awal terjadi masalah.Complication : yaitu perumitan
3. pertentangan dengan hadirnya konflik sekunder. Pertentangan meruncing dan meluas,
melibatkan sekutu kedua kekuatan yang berseteru. Hasil akhirnya antagonis dan
sekutunya memenangkan pertentangan. Kubu protagonis tersudut.
4. Klimaks : yaitu jatuhnya korban dari kubu Protagonis, juga korban dari kubu
Antagonis. Hasil akhirnya peristiwa-peristiwa tragis dan menimbulkan dampak besar
bagi perimbangan kekuatan antar kubu.
5. Resolusi : yaitu hadirnya tokoh penyelamat, bisa muncul dari kubu protagonis
atau  tokoh baru yang berfungsi sebagai penyatu kekuatan kekuatan konflik, sehingga
situasi yang kosmotik dapat tercipta kembali. Pada tahap ini, pesan moral
disampaikan, yang biasanya berupa solusi moral yang berkaitan dengan tema atau
konflik yang sudah diusung.

Bagian-bagian struktur drama yaitu:

1. Babak

Babak adalah episode yang secara keseluruhan dirangkum menjadi drama. Ini
merangkum peristiwa di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.

2. Adegan

Adegan adalah bagian drama dalam peristiwa yang ditandai dengan pergantian tokoh
dengan setting tempat dan waktu. Seperti tokoh A berbicara dengan tokoh B lalu berjalan
ke suatu tempat bertemu dengan tokoh C dan terdapat adegan yang lain.
3. Dialog

Dialog berisi percakapan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain yang menjadi bagian
yang paling dominan dalam drama serta menjadi pembeda antara drama dengan jenis
karya sastra yang lain.

4. Prolog

Ini adalah bagian pengantar masuk ke dalam sebuah drama yang berisi gambaran umum
tentang drama yang dimainkan.

5. Epilog

Bagian pementasan drama yang berisi kesimpulan dari drama yang dimainkan yang
memuat makna dan pesan dari drama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang
sebagai pengertian action, dalam sebuah cerita drama tentu memiliki unsure yang akan
mendukung sebuah cerita drama ursur tersebut adalah tema, alur, tokoh, latar/setting, dan
amanat. Terciptnya sebuah drama yang menarik tentu harus ada pondasi yang di susun
dengan teratur yaitu mulai dari  eksposisi, rising action, complication, klimaks, resolu.
Untuk mengarang sebuah cerita drama, langkah langkahnya yaitu; menentukan tema,
menentukan persoalan (konflik), membuat sinopsis (ringkasan cerita), menentukan
kerangka cerita, menentukan protagonist, menentukan cara penyelesaian, setelah itu
menulis.  

B. Saran

Demi terciptanya sebuah masyarakat yang memiliki aroma seni yang pekat di mata
internasional, disini Penulis mengharapkan agar seni drama mendapatkan perhatian yang
tinggi, baik di kalangan biasa, pendidikan, pebisnis maupun pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai