“ STRUKTUR DRAMA “
DOSEN PENGAMPU :
Di Susun Oleh :
SYAHARANI ( 01201901050 )
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul “Struktur Drama” ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas mata kuliah “ Teori Dan Apresiasi
Sastra SD”
Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mendapatkan ilmu yang
bermanfaat serta membuka wawasan pembaca tentang drama itu sendiri. Semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku penulis, kami sadar dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dalam hal isi maupun penulisan, untuk itu penulis sampaikan maaf
yang sebesar besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
penyusunan makalah kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. Sejarah Drama............................................................................................................ 3
B. Pengertian Drama....................................................................................................... 4
C. Struktur Drama........................................................................................................... 5
A. Kesimpulan................................................................................................................ 7
B. Saran.......................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuah
imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan
kreatif pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk
mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada
umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan
sastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan
eksistensi dirinya.
Drama adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang, bahkan di zaman ini
telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang drama. Contohnya sinetron, film
layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupan makhluk
hidup. Selain itu, seni drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa.
Dalam hal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta
menjadi terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran harus
menjadi insan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Sejarah Drama
Kebanyakan dari kita mengira bahwa drama berasal dari Yunani Kuno. Namun demikian,
sebuah buku yang berjudul A History of the theatre menunjukan pada kita bahwa pemujaan
pada Dionisus, yang kelak diubah kedalam festival drama di Yunani, berasal dari Mesir
Kuno. Tek Piramid yang bertanggal 4000SM. Adalah naskah Abydos Passion Play yang
terkenal. Tentu saja para pakar masih meragukan apakah teks itu drama atau bukan sebelum
Gaston Maspero menunjukan bahwa dalam teks tersebut ada petunjuk action dan indikasi
berbagai tokohnya.
1) Menurut Moulton: Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in
action).
2) Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action.
3) Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat
manusia dengan gerak.
B. Pengertian Drama
Arti kedua, drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan
pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).
Adapun istilah lain drama berasal dari kata drame, sebuah kata Perancis yang diambil oleh
Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas
menengah. Dalam istilah yang lebih ketat, sebuah drama adalah lakon serius yang menggarap
satu masalah yang punya arti penting – meskipun mungkin berakhir dengan bahagia atau
tidak bahagia – tapi tidak bertujuan mengagungkan tragedi. Bagaimanapun juga, dalam jagat
modern, istilah drama sering diperluas sehingga mencakup semua lakon serius, termasuk
didalamnya tragedi dan lakon absurd.
C. Struktur Drama
1. Babak
Babak adalah episode yang secara keseluruhan dirangkum menjadi drama. Ini
merangkum peristiwa di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
2. Adegan
Adegan adalah bagian drama dalam peristiwa yang ditandai dengan pergantian tokoh
dengan setting tempat dan waktu. Seperti tokoh A berbicara dengan tokoh B lalu berjalan
ke suatu tempat bertemu dengan tokoh C dan terdapat adegan yang lain.
3. Dialog
Dialog berisi percakapan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain yang menjadi bagian
yang paling dominan dalam drama serta menjadi pembeda antara drama dengan jenis
karya sastra yang lain.
4. Prolog
Ini adalah bagian pengantar masuk ke dalam sebuah drama yang berisi gambaran umum
tentang drama yang dimainkan.
5. Epilog
Bagian pementasan drama yang berisi kesimpulan dari drama yang dimainkan yang
memuat makna dan pesan dari drama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Drama adalah satu bentuk lakon seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi, percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang
sebagai pengertian action, dalam sebuah cerita drama tentu memiliki unsure yang akan
mendukung sebuah cerita drama ursur tersebut adalah tema, alur, tokoh, latar/setting, dan
amanat. Terciptnya sebuah drama yang menarik tentu harus ada pondasi yang di susun
dengan teratur yaitu mulai dari eksposisi, rising action, complication, klimaks, resolu.
Untuk mengarang sebuah cerita drama, langkah langkahnya yaitu; menentukan tema,
menentukan persoalan (konflik), membuat sinopsis (ringkasan cerita), menentukan
kerangka cerita, menentukan protagonist, menentukan cara penyelesaian, setelah itu
menulis.
B. Saran
Demi terciptanya sebuah masyarakat yang memiliki aroma seni yang pekat di mata
internasional, disini Penulis mengharapkan agar seni drama mendapatkan perhatian yang
tinggi, baik di kalangan biasa, pendidikan, pebisnis maupun pemerintah.