Anda di halaman 1dari 160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE


WEBBED UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ari Mia Dwi Anggraeni


NIM : 141134195

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya tulis berupa skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberkati segala

usaha yang telah dilakukan.

2. Kedua orangtuaku, Suhirman dan Wasilah yang senantiasa mencurahkan kasih

sayang, semangat, doa, dan motivasi.

3. Kakakku Aris Setyowati dan adikku Aditya Tri Purnomo Aji yang selalu

memberikan motivasi.

4. Kedua keponakanku Richy Artha Putri Setiawan dan Muhammad Arsen Al-

Malik Setiawan yang senantiasa memberikan semangat, hiburan, dan dorongan.

5. Keluarga besarku yang selalu memberikan dorongan, motivasi, dan semangat.

6. Partner skripsiku, Ruswita Beti Purbasari yang selalu memberikan semangat,

masukan, dan dorongan.

7. Sahabat-sahabatku selama SMA hingga kini Yulia Hanifah, Dita Annisa Meilani,

Era Realita, dan Putri Larasati yang selalu memberikan dukungan.

8. Sahabat-sahabatku selama kuliah Ruswita Beti Purba Sari, Intan Wahyu

Ndhadhari, Erna Kholifah, Fransiska Rina Anggraeni, Rianti, dan Beata Vita Edi

Prabawati yang selalu menyemangati.

9. Sahabat-sahabat selama di Jogja Sani Yuliyana, Agnes Christin Ari Nur Lia,

Linda Saraswati, Yosephin Ratna Mayang Sari, Afifah Nur Izdihar, Patrisia

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Arum Puspaningtyas, Nurul Tri Rahmawati, dan Nanda Agustina yang selalu

memberikan motivasi.

10. Teman-teman PGSD angkatan 2014.

11. Teman-teman Staf Humas USD angkatan 2017.

12. Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Create what you wanna create”

Taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.

(QS. Ali Imran:132)

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah
mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa
yang ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan Allah, dan
barangsiapa murka maka baginya kemurkaan Allah.

(HR. Ibnu Majah)

“Rabbighfirli waliwa lidayya warham huma kamaa rabbayani saghiira”

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE


WEBBED UNTUK KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM
2013
Ari Mia Dwi Anggraeni
Universitas Sanata Dharma
2018
Tujuan penelitian adalah mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu
tipe webbed yang mengacu Kurikulum 2013, karena dilihat dari analisis kebutuhan
banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed
yang mengacu Kurikulum 2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
dengan melaksanakan langkah penelitian Borg & Gall dikombinasikan dengan
langkah pengembangan desain instruksional Dick & Carey yang disederhanakan
menjadi 7 langkah, diantaranya: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi
produk. Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara
digunakan untuk analisis kebutuhan pada dua guru kelas I, sedangkan kuesioner
digunakan untuk memvalidasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua pakar
pembelajaran terpadu dan dua guru kelas I SD.
Hasil validasi dua pakar pembelajaran terpadu menghasilkan skor 3,85
dengan kategori “baik” dan 3,44 dengan kategori “baik”. Hasil validasi dari dua guru
keas I SD menghasilkan skor 4,83 dengan kategori “sangat baik” dan 4,87 dengan
kategori “sangat baik”. Lalu hasil skor rata-rata 4,25 dengan kategori “sangat baik”.
Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak
digunakan sebagai perangkat pembelajaran terpadu mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu, tipe webbed, Kurikulum
2013.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF AN INTEGRATED LEARNING DEVICE ON


THE WEBBED TYPE FOR FIRST GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL REFERRING TO CURRICULUM 2013

Ari Mia Dwi Anggraeni

Sanata Dharma University

2018

The researcher did the development of an integrated learning device on


webbed type because as seen from the requirement analysis, many teachers need
sample of learning device refer to Curriculum 2013.
The research method used was Research and Development (R & D), by
implementing the Borg & Gall research step combined with the step of developing
the design of Dick & Carey instruction that is simplified into 7 steps, including: (1)
potential and problem, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation,
(5) design revision, (6) product trial, (7) product revision. The instruments in this
study are a list of interview questions of needs analysis and questionnaires.
Interviews were used to analyze the needs of two first grade teachers, while the
questionnaires were used to validate the quality of learning devices by two
integrated learning experts and two first grade teachers.
Based on the validation results of two integrated learning experts resulted in
a score of 3.85 with the category of "good" and 3.44 with the category of "good".
Then the validation result of two first grade teachers resulted in a score of 4.83 with
category "very good" and 4.87 with category "very good". The learning device earns
an average score of 4.25 with category “very good”. This the learning device
developed is feasible to be used as an integrated learning device referring to the
Curriculum 2013.

Key word: learning devices, integrated learning, webbed type, Curriculum 2013.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat kesehatan
dan keselamatan yang senantiasa diberikan, sehingga penulis dapat menyeselaikan
tanggungjawab untuk menyusun tugas akhir skripsi dengan judul:
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
WEBBED UNTUK KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU KURIKULUM
2013. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ibu
Christiyanti Aprinastuti, M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Ibu Kintan Limiansih, M.Pd selaku Wakil Kepala Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Pd yang senantiasa
membimbing dan memberi dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Agnes Herlina Dwi
Hadiyanti, M. T, M. Sc dan Ibu Kintan Limiansih, M. Pd selaku validator perangkat
pembelajaran terpadu yang telah memberikan masukan, saran, dan bantuan dalam
penelitan ini. Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. dan Ibu Maria Agustina Amelia,
M. Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran membangun untuk
peneliti. Ibu Daryati, S. Pd dan Ibu Ririen Yulia Hariyawati yang telah memberikan
saran dan dukungan dalam penelitian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak dan Ibu Dosen PGSD USD yang senantiasa mendidik penulis selama
menempuh pendidikan di PGSD, serta seluruh staf karyawan Sekretariat PGSD USD
yang telah memberikan bantuan yang menjadi kebutuhan penulis.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tak lupa juga untuk kedua orang tuaku, Bapak Suhirman dan Ibu Wasilah
yang selalu setia memberikan restu dan dukungan untuk penulis. Kakak Aris
Setyowati dan Adik Aditya Tri Purnomo Aji yang selalu memberikan semangat.
Teman-teman payung perangkat pembelajaran terpadu yang senantiasa memberikan
semangat, dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam karya ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
karya ini dapat menjadi berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin.

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iiiv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................................. ix
ABSTRACT ................................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN .................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xviii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
1.5 Batasan Istilah ............................................................................................... 9
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ..................................................... 10
BAB II ........................................................................................................................ 15
LANDASAN TEORI ................................................................................................. 15
2.1. Kajian Pustaka ................................................................................................. 15
2.1.1. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 15
2.1.2. Perangkat Pembelajaran ............................................................................ 21

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.3. Pembelajaran Terpadu .............................................................................. 28


2.1.4. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ........................................................ 35
2.2. Hasil Penelitian Relevan.................................................................................. 39
2.2.1 Penelitian Tentang Kurikulum 2013 .......................................................... 39
2.2.2 Penelitian Tentang Perangkat Pembelajaran.............................................. 39
2.2.3 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu ................................................ 40
2.2.4 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu Model Webbed ....................... 41
2.3. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 43
2.4. Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 44
BAB III ...................................................................................................................... 45
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 45
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................................ 45
3.2. Prosedur Pengembangan ................................................................................. 54
3.2.1 Potensi Masalah ......................................................................................... 56
3.2.2 Pengumpulan Data ..................................................................................... 56
3.2.3 Desain Produk ............................................................................................ 56
3.2.4 Validasi Desain .......................................................................................... 57
3.2.5 Revisi Desain ............................................................................................. 57
3.2.6 Uji Coba Produk ........................................................................................ 57
3.2.7 Revisi Produk............................................................................................. 57
3.3. Uji Coba Terbatas ............................................................................................ 58
3.3.1 Setting Penelitian ....................................................................................... 58
3.3.2. Instrumen Penelitian ................................................................................. 58
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 61
3.3.4. Teknik Analisis Data ................................................................................ 63
3.4 Jadwal Penelitian .............................................................................................. 66
BAB IV ...................................................................................................................... 67
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................................... 67
4.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 67
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ................................................. 68
4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................ 70

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2 Deskripsi Produk Awal ............................................................................... 71


4.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................................... 72
4.3 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu ...................................... 74
4.4 Data Uji Coba Terbatas ............................................................................... 78
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ........................................................ 80
4.5.1 Kajian Produk Akhir ............................................................................ 80
4.5.2 Pembahasan .......................................................................................... 82
BAB V........................................................................................................................ 87
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................................... 87
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 87
5.2 Keterbatasan Pengembangan ............................................................................ 88
5.3 Saran ................................................................................................................. 89
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................. 90

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Taksonomi Bloom ..................................................................................... 27


Tabel 2. 2 Teori Perkembangan Kognitif ................................................................... 31
Tabel 3. 1 Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................. 59
Tabel 3. 2 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen ...................................................... 60
Tabel 3. 3 Acuan Konversi Penilaian Kualitas Produk .............................................. 65
Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian....................................................................................... 66
Tabel 4. 1 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu .................................... 76
Tabel 4. 2 Data Uji Coba Terbatas ............................................................................. 79
Tabel 4. 3 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Terpadu ...................................... 84

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Peta Konsep Tipe Webbed ....................................................................... 37


Bagan 2. 2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 42
Bagan 2. 3 Kerangka Berpikir.................................................................................... 43
Bagan 3. 1 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall ............................................. 48
Bagan 3. 2 Langkah-langkah Penelitian Dick and Carey .......................................... 51
Bagan 3. 3 Prosedur Pengembangan .......................................................................... 55

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ............................................................................. 93


Lampiran 2 Validasi Rangkuman Wawancara ........................................................... 94
Lampiran 3 Instrumen Validasi RPP.......................................................................... 98
Lampiran 4 Instrumen Validasi Uji Coba ................................................................ 102
Lampiran 5 Instrumen Validasi Uji Coba ................................................................ 106
Lampiran 6 Hasil Validasi Uji Coba ........................................................................ 122
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 136
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 138
Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian………………..……......……143
Lampiran 10 Curriculum Vitae……………………………………………....…….144

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Soyomukti (2015:22) menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses tanpa

akhir yang diupayakan oleh siapapun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara

sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan.

Tentunya dalam menyelenggarakan pendidikan, negara memiliki sebuah tujuan.

Prayitno (2009:44) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan pada dasarnya adalah

arah yang hendak dicapai demi terwujudnya tujuan hidup manusia, yaitu hidup

sesuai harkat martabat manusia dengan segenap kandungannya, dimensi

kemanusiaan, dan pancadaya. Senada dengan Prayitno, Undang-undang nomor

20 tahun 2003 juga menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari

penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa sebuah negara dapat memfasilitasi

manusia untuk selalu berkembang dan memperbaiki hidup dengan

menyelenggarakan pendidikan. Fasilitas yang disediakan negara untuk

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyelenggaakan pendidikan akan turut membantu manusia dalam membangun

negaranya. Salah satu fasilitas dari Indonesia untuk memperbaiki kualitas

pendidikan saat ini adalah dengan memperbarui kurikulum yang ada yakni

Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP) menjadi Kurikulum 2013.

Sukmadinata dan Syaodih (2012:31) menjelaskan bahwa kurikulum

merupakan inti dari proses pendidikan, sebab di antara bidang-bidang

pendidikan, kurikulum, pembelajaran, dan bimbingan siswa, kurikulum

pengajaran merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil

pendidikan. Senada dengan Sukmadinata dan Syaodih, Fadlillah (2014:13)

menyatakan bahwa kurikulum merupakan wadah yang akan menentukan arah

pendidikan sebab kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan

pendidikan. Indonesia dalam memperbaharui KTSP menjadi Kurikulum 2013

tidak tanpa alasan. Fadlillah (2014:16) menyatakan bahwa Kurikulum 2013

berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap,

berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui

pengetahuan di sekolah yang mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

sehingga harapannya peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan

jenjang pendidikan yang telah ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh

dan menentukan kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya. Dalam menjalankan

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

suatu kurikulum tentunya terdapat perangkat pembelajaran yang berfungsi

sebagai acuan dalam pelaksanaan kurikulum tersebut.

Adanya perangkat pembelajaran yang sesuai tentunya akan mengukur tingkat

keberhasilan dalam melaksanakan pembelajaran. Peran perangkat pembelajaran

yang tepat dan sesuai akan membantu setidaknya 40% keberhasilan pada suatu

pembelajaran. Fadlillah (2014:143) menyatakan bahwa rencana pelaksanaan

pembelajaran akan mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi

maupun dalam mengelola kelas sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah

tercapai hasilnya. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran pada Kurikulum

2013, pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif. Fadlillah

(2014:176-177) menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif itu

dilaksanakan dengan pembuatan setiap tema yang mengacu karakteristik peserta

didik dan dilaksanakan secara terpadu antara tema satu dengan yang lain maupun

antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain. Jadi perangkat

pembelajaran dapat dibuat dengan menggunakan pembelajaran terpadu.

Fogarty (2009:2) menyatakan bahwa dalam menyusun sebuah perangkat

pembelajaran terpadu ada 10 model pembelajaran sebagai acuan dalam

pembelajaran, diantaranya fragmented/cellular model , connected model, nested

model, sequenced model, shared model, webbed model, threaded model,

integrated model, immersed model, dan networked model. Adanya

pengembangan 10 model pembelajaran terpadu ini memiliki tujuan. Trianto

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2010:9) meyatakan bahwa tujuan pengembangan model ini adalah untuk

memberikan wawasan kepada guru tentang pembelajaran terpadu, memberi bekal

ketrampilan pada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran dan

penilaian, memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki

kemampuan melaksanakan pembelajaran terpadu, dan memberikan wawasan,

pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait sehingga mereka dapat

memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan

pembelajaran terpadu. Prabowo (dalam Trianto 2010:39) menyatakan bahwa dari

kesepuluh tipe tersebut ada tiga model yang dipandang layak untuk

dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal (pendidikan

dasar), ketiga model ini adalah webbed, connected, dan integrated. Tipe

pembelajaran terpadu yang mendekati Kurikulum 2013 adalah tipe webbed,

sehingga peneliti memilih pembelajaran terpadu tipe webbed pada penelitian ini.

Fogarty (2009:66) menyatakan bahwa webbed adalah pembelajaran terpadu

yang menggunakan pendekatan tematik. Jadi, pembelajaran terpadu tipe webbed

dimulai dengan menentukan tema pembelajaran lalu memadukan beberapa

disiplin ilmu dalam tema tersebut. Trianto (2010:42) menjelaskan bahwa webbed

memiliki beberapa kelebihan yaitu dengan menyeleksi tema sesuai dengan minat

akan memotivasi anak untuk belajar, mudah dilakukan oleh guru yang belum

berpengalaman, memudahkan perencanaan, pendekatan tematik dapat

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memotivasi siswa, dan memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat

kegiatan-kegiatan serta isu-isu berbeda yang terkait.

Namun, keadaan di lapangan atau di sekolah tidak seperti Kurikulum 2013

seharusnya. Data didapatkan dengan melakukan kegiatan wawancara pada

tanggal 10 April 2017 dan 13 April 2017 bersama 2 guru untuk melakukan

analisis kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara kepada dua orang guru SD

kelas 1 yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. SD I terletak di Kota

Yogyakarta dan SD II terletak di Kabupaten Sleman. Penerapan Kurikulum 2013

di kedua SD tersebut dimulai dari kelas 1 dan kelas 4, hal ini dilakukan karena

kelas 1 merupakan awal dari kelas bawah dan kelas 4 merupakan awal dari kelas

atas. Sehingga nantinya saat naik kelas, Kurikulum 2013 dapat diaplikasikan pula

pada kelas selanjutnya. Para guru yang mengajar dengan pembelajaran terpadu

mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 sudah mengikuti pelatihan-pelatihan

maupun diklat tentang Kurikulum 2013. Pelatihan maupun diklat ini berisi

tentang apa itu perangkat pembelajaran, bagaimana cara menyusun RPP,

bagaimana cara menyusun penilaian, bagaimana pembuatan rapor, dan juga

bagaimana cara mengajar menggunakan Kurikulum 2013. Guru juga mengenal

beberapa tipe pembelajaran terpadu, salah satunya webbed. Guru mengenal tipe

pembelajaran terpadu tipe webbed karena tipe tersebut yang digunakan dalam

Kurikulum 2013. Walaupun guru mengenal pembelajaran terpadu tipe webbed

namun guru kurang memahami tipe tersebut. Dalam wawancara tersebut, guru

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa kesulitan dalam merencanakan

pembelajaran terpadu walaupun sudah beberapa kali mengikuti pelatihan tentang

Kurikulum 2013. Kesulitan yang paling berat dihadapi guru dalam merencanakan

pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 yaitu dalam merancang

instrumen penilaian yang sesuai dengan Kurikulum 2013, selain itu juga guru

masih merasa kesulitan dalam mengintegrasikan KI dan KD dari beberapa

muatan pelajaran terkait ke dalam suatu pembelajaran. Selain kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran, guru juga masih merasa sulit dalam melaksanakan

pembelajaran walaupun sudah dibantu dengan perangkat pembelajaran yang telah

disediakan oleh pemerintah, seperti buku guru dan buku siswa. Kesulitan yang

dihadapi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran antara lain guru

kurang ahli dalam manajemen waktu sehingga merasa kekurangan waktu dalam

melaksanakan pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013, kesulitan

tidak hanya dialami guru namun menurut penuturan dari guru kesulitan juga

dialami siswa dalam menyimpulkan suatu pembelajaran yang telah berlangsung

pada hari tersebut. Lalu guru juga membutuhkan referensi dalam penyusunan

perangkat pembelajaran terpadu terutama tipe webbed karena tipe pembelajaran

terpadu tersebut yang digunakan dalam Kurikulum SD tahun 2013.

Data yang didapatkan dari kegiatan wawancara menjadi acuan bagi peneliti

untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Penelitian ini berusaha untuk

mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu model webbed mengacu

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kurikulum SD tahun 2013. Penyusunan perangkat pembelajaran ini didasarkan

pada latar belakang, visi, dan misi pada Kurikulum 2013 agar guru lebih

profesional dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran sehingga siswa

diberikan pelayanan yang terjamin mutunya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1.2.1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed

yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 ?

1.2.2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed

yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan pelaksanaan. Tujuan tersebut antara lain

sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed

yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013.

1.3.2 Mengetahui kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed

yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,

diantaranya yaitu :

1.4.1 Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman baru dalam hal pengembangan

perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum SD tahun

2013 dan berkesempatan untuk membantu guru dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran.

1.4.2 Bagi Guru

Guru mendapatkan perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu

pada Kurikulum SD tahun 2013 yang dapat digunakan untuk referensi

dalam menyusun pembelajaran yang efektif dan efisien.

1.4.3 Bagi Sekolah

Sekolah dapat meningkatkan kualitas perangkat pembelajaran dan

mendorong proses pembelajaran agar lebih baik.

1.4.4 Bagi Prodi PGSD

Prodi PGSD memiliki pengalaman penelitian kolaboratif dengan

metode penelitian Research and Development (R&D), melalui proses

penelitian ini prodi PGSD memiliki perangkat pembelajaran terpadu

yang mengacu pada Kurikulum SD tahun 2013 yang semakin

beragam.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Batasan Istilah

1.5.1 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang memperbaharui Kurikulum

Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) dan menekankan pendidikan

karakter serta perangkat pembelajarannya diperbaharui menjadi

sistem tematik.

1.5.2 Pembelajaran Terpadu adalah pembelajaran yang mengaitkan konsep

satu dengan yang lain yang memungkinkan anak aktif dalam

mempelajari suatu konsep.

1.5.3 Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed adalah suatu tipe pembelajaran

yang menggunakan pendekatan tematik dengan mengintegrasikan

materi pelajaran menjadi suatu tema pokok dalam suatu pembelajaran.

1.5.4 Perangkat Pembelajaran adalah pedoman dalam melaksanakan

pembelajaran yang berisikan perencanaan, pelaksanaan, dan tahap

evaluasi dalam pembelajaran.

1.5.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran

yang mengembangkan silabus yang akan dilaksanakan dalam suatu

kegiatan pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

1.6.1 Cover produk

Cover produk yang terdiri dari judul pengembangan perangkat

pembelajaran terpadu yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe

webbed; gambar yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe

webbed; nama penulis; logo Universitas Sanata Dharma; keterangan

yang berisi program studi yaitu Program Studi Sekolah Dasar, jurusan

yaitu Jurusan Ilmu Pendidikan, fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, dan universitas yaitu Universitas Sanata Dharma.

1.6.2 Kata pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa; penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu

tipe webbed; penjelasan spesifikasi produk yang dikembangkan;

ucapan terima kasih kepada pihak membantu dan terlibat dalam

penyusunan produk; dan kesediaan penulis menerima kritik dan saran

terkait dengan produk yang dikembangkan.

1.6.3 Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor

halaman. Garis besar berupa:

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6.3.1 Bagian I Pembelajaran terpadu tipe webbed

Bagian I memuat pengertian dan karakteristik pembelajaran

terpadu tipe webbed, langkah pengembangan pembelajaran terpadu

tipe webbed, contoh bagan peta konsep tipe webbed, kelebihan dan

kelemahan pembelajaran terpadu tipe webbed.

1.6.3.2 Bagian II Jaringan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran

terpadu tipe webbed

Bagian II memuat jaringan kompetensi dasar dan indikator 1,

jaringan kompetensi dasar dan indikator 2, dan jaringan kompetensi

dasar dan indikator 3.

1.6.3.3 Bagian III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tipe webbed

1.6.4 Penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed

Penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed terdiri dari

pengertian pembelajaran terpadu tipe webbed; karakteristik

pembelajaran terpadu tipe webbed; langkah-langkah mengembangkan

pembelajaran terpadu tipe webbed; dan kelebihan dan kelemahan

pembelajaran terpadu tipe webbed.

1.6.5 Pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran terpadu tipe

webbed

Peneliti memberi 3 (tiga) contoh pemetaan kompetensi dasar

dan indikator pembelajaran terpadu tipe webbed.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6.6 Perangkat pembelajaran (RPP) disusun lengkap.

Komponen RPP pada Kurikulum 2013 ini terdiri atas: satuan

pendidikan, kelas/semester, tema/subtema, pertemuan ke berapa,

alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode, langkah

kegiatan pembelajaran, LKS, sumber pembelajaran, penilaian,

rangkuman materi, dan lembar refleksi.

1.6.7 RPP yang dikembangkan mengandung karakteristik Kurikulum SD

tahun 2013 (pengemasan materi pelajaran dalam bentuk terpadu antar

konsep/muatan pelajaran, menggunakan pendekatan saintifik,

penilaian otentik, adanya pendidikan karakter, keampuan berpikir

tingkat tinggi).

Selain memadukan antar muatan pelajaran, juga menerapkan

pendekatan saintifik yang terdiri dari lima aspek diantaranya

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.

Lalu menggunakan penilaian otentik yang terdiri dari beberapa jenis,

diantaranya: penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis.

Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui

penugasan. Kinerja siswa dinilai melalui pengamatan menggunakan

lembar pengamatan (observasi). Penilaian proyek digunakan untuk

menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa menurut

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

periode waktu tertentu. Penilaian proyek berupa investigasi yang

dilakukan siswa yang dimulai dengan perencanaan, pengumpulan

data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.

Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja

dibuat dan mencerminkan runtutan kegiatan siswa. Tes tertulis

berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik untuk mampu

mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,

menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi

yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian yang bersifat

komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

1.6.8 Mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi.

Penyusunan indikator disesuaikan dengan kemampuan

berpikir tingkat tinggi yang tertera pada Taksonomi Bloom.

1.6.9 Mengembangkan keutuhan perkembangan pribadi peserta didik yang

terdapat dalam rumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

Penyusunan RPP harus mengacu pada perkembangan pribadi

peserta didik yaitu pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Pada

Kurikulum 2013 banyak dikembangkan aspek karakter yang tertera

pada KI 1 dan KI 2 karena kurikulum ini menekankan perkembangan

karakter peserta didik.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.6.10 Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe webbed, yaitu

berpusat pada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,

tema berkaitan dengan kehidupan siswa, dan menyajikan konsep dari

beberapa muatan pelajaran.

1.6.11 Menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan benar.

Penyusunan RPP dengan memerhatikan ketentuan Ejaan

Bahasa Indonesia. Dimana penyusunannya memerhatikan tanda baca,

huruf kapital , nama orang, nama tempat, dan kata penghubung yang

sesuai.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Kurikulum 2013

Fadlillah (2014:16) menyatakan bahwa kurikulum 2013 merupakan

kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 dalam rangka

pembaharuan KTSP menjadi Kurikulum 2013. Isi dari perangkat pembelajarannya

pun diperbarui menjadi sistem tematik. Mulyasa (2013:67) mengungkapkan bahwa

aspek-aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi diantaranya pengetahuan

(knowledge), pemahaman (understanding), kemampuan (skill), nilai (value), sikap

(attitude), dan minat (interest). Jadi, Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang

memperbaharui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menekankan

pendidikan karakter serta perangkat pembelajarannya diperbaharui menjadi sistem

tematik. Dalam Kurikulum 2013 juga terdapat kompetensi untuk mencapai tujuan

Kurikulum 2013. Selain itu, Fadlillah (2014: 48) menyatakan bahwa kompetensi

adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus

dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program dan menjadi

landasan pengembangan kompetensi dasar. Senada dengan Mulyasa, Sani (2014:45)

menyatakan bahwa kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) sesuai dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Disamping itu, Trianto (2011:324) menyatakan bahwa identifikasi dan analisis untuk

setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator disesuaikan dengan setiap

tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator terbagi

habis. Fadlillah (2014:48) menyatakan bahwa Kompetensi Inti (KI) merupakan

bentuk perubahan dari standar kompetensi pada kurikulum sebelumnya (KTSP). Jadi

pada Kurikulum 2013, Standar Kompetensi (SK) diganti menjadi Kompetensi Inti

(KI).

Sani (2014:50) menyatakan bahwa pembentukan sikap dan perilaku (KI-2)

serta penghayatan agama (KI-1) juga dapat dilakukan dengan mengaitkan materi KI-

3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) yang telah dikuasai KI-1 atau KI-2. Sani

(2014:49) juga menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan dimulai dari

KI-3 dan KI-4, sedangkan KI-1 dan KI-2 merupakan dampak yang diharapkan

muncul dari proses pembelajaran, misalnya guru meminta siswa untuk mencatat dan

melaporkan hasil pengamatan secara jujur atau guru juga dapat melibatkan siswa

untuk terlibat secara mental dan emosional dalam menyikapi suatu permasalahan

atau kegiatan dengan menyajikan cerita atau tayangan yang menggugah perasaan.

Fadlillah (2014: 54) menyatakan bahwa kompetensi dasar adalah kemampuan

untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui

pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, PP No. 32 Tahun 2013 menyatakan

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bahwa yang dimaksud kompetensi dasar ialah tingkat kemampuan dalam konteks

muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada

kompetensi inti.

Senada dengan penjelasan di atas, Permendikbud No. 70 tahun 2013 juga

menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik adalah sebagai

berikut.

1. Mengembangakan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual

dan psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber

belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya

dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih

lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangakan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam

kompetensi inti;

7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)

dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap

peserta didik;

8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi

pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9. Pola pembelajaran pasif menjadi kritis.

Selain itu, Kurikulum 2013 juga mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran terpadu

Pengemasan materi pembelajaran dalam Kurikulum 2013 berbentuk

pembelajaran terpadu. Hadisubroto (dalam Trianto, 2010:56) menyatakan

bahwa pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu

pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain,

konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara

sepontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih, dan

dengan beragam pengalaman anak, maka pembelajaran akan lebih bermakna.

Senada dengan Hadisubroto, Daryanto (2014:42) mengungkapkan bahwa

pembelajaran terpadu/pembelajaran terintegrasi merupakan suatu model

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan dalam

muatan pembelajaran yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi

Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk melakukan berpikir tingkat

tinggi dengan acuan Taksomoni Bloom pada tingkatan C4 (menganalisis), C5

(mengevaluasi), dan C6 (mencipta).

3. Menggunakan penilaian otentik

Brown (dalam Abidin, 2014:77) mengungkapkan bahwa penilaian

adalah metode yang diguakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan,

atau peforma seseorang. Disamping itu, Nurgiyantoro (2011:4) menyatakan

bahwa pada hakikatnya penilaian otentik merupakan kegiatan penilaian yang

dilakukan tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa, melainkan

juga beberapa faktor lain termasuk kegiatan pengajaran yang dilakukan. Jadi,

penilaian otentik merupakan penilaian pada semua aspek hasil belajar

diantaranya afektif, kognitif, dan psikomotorik yang sesuai dengan tingkat

perkembangan pribadi siswa.

4. Menggunakan pendekatan pembelajaran

Abidin (2014:125) mengungkapkan bahwa model pembelajaran

proses saintifik dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang memandu

siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang

matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghasilkan sebuah kesimpulan. Selain itu, Abidin (2014:133) juga

mengungkapkan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran, diantaranya:

mengamati, menanya, manalar, mencoba, menyimpulkan, dan

mengkomunikasikan. Dari pemaparan diatas, maka pendekatan saintifik

merupakan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk melakukan

pembelajaran secara ilmiah dengan melakukan kegiatan mengamati,

menanya, manalar, mencoba, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.

Selain pendekatan saintifik juga terdapat pendekatan tematik integratif

pada Kurikulum 2013. Daryanto (2014:42) mengungkapkan bahwa

pembelajaran terintegrasi merupakan suatu model pembelajaran yang

mencoba memadukan beberapa pokok bahasan dalam muatan pembelajaran

yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga saat guru

melaksanakan pembelajaran mengacu pada tema yang berisikan integrasi dari

muatan pelajaran dan karakteristik siswa.

5. Mengembangkan pendidikan karakter

Abidin (2014:54) mengungkapkan bahwa tujuan analisis

pembelajaran adalah mengindentifikasi sikap, keterampilan, pengetahuan

yang harus dikembangkan selama proses pembelajaran. Kurikulum 2013

terdapat penggunakan istilah baru yaitu Kompetensi Inti (KI) yang

mengelompokkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Guru

menyampaikan pembelajaran dengan acuan KI 1 tentang sikap spiritual dan

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KI 2 tentang sikap sosial. Selain itu, guru dituntut untuk menekankan

pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran Kurikulum 2013.

6. Berpusat pada siswa

Kurikulum 2013 mengarahkan agar setiap pembelajaran pada

Kurikulum 2013 itu berpusat pada siswa. Abidin (2014:54) mengungkapkan

bahwa pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013 harus diarahkan agar

siswa mampu memiliki kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan

daya pikirnya sehingga mereka memiliki keterampilan hidup dan berkarier

secara fleksibel dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, mampu berinteraksi

sosial dan lintas budaya, produktif dan akuntabel, serta memiliki jiwa

kepemimpinan dan tanggung jawab.

2.1.2. Perangkat Pembelajaran

Dewi, Sadia, Ristiati (2013) menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya,

sintaks pembelajaran terpadu sama dengan model pembelajaran yang lain, meliputi

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi sehingga sintaks dalam

pembelajaran terpadu dapat diakomodasikan dari berbagai model. Jadi, perangkat

pembelajaran adalah pedoman dalam melaksanakan pembelajaran yang berisikan

perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi dalam pembelajaran. Trianto

(2010:323) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, perlu dilakukan

tahap perencanaan yang meliputi kegiatan pemetaan kompetensi dasar,

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, dan penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

Pada penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada

adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saja dan tidak mengembangkan

silabus dengan alasan pembelajaran terpadu tipe webbed yang dikembangkan peneliti

hanya untuk atu hari saja atau 6 jp (6x35 menit). Selain itu dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran, peneliti perlu memastikan bahwa antara materi

antar muatan pelajaran dan tema saling berkesinambungan sehingga ada beberapa

kompetensi dasar yang peneliti sesuaikan. Akbar (2013:8) juga menyatakan bahwa

Kurikulum 2013 yang juga berbasis pada kompetensi, dalam menyusun silabus

sangat mungkin disusun pemerintah pusat. Maka dari itu, pada penelitian ini

perangkat pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2.1.2.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Fadlillah (2014:143) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

atau yang dikenal dengan istilah RPP merupakan suatu bentuk perencanaan

pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran.

Begitu juga dengan Fadlillah, Trianto (2011:329) menyatakan juga bahwa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Jadi, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang

mengembangkan silabus yang akan dilaksanakan dalam suatu kegiatan pembelajaran

untuk mencapai Kompetensi Dasar.

Dalam penyusunan RPP membutuhkan beberapa komponen, Trianto

(2011:351) menyatakan bahwa khusus untuk pembelajaran tematik Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar

siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran dengan komponen yang

meliputi sebagai berikut.

1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan ditematikkan, kelas,

semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan);

2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan;

3. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka

mencapai kompetensi dasar dan indikator;

4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus

dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber

belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang

dalam kegiatan pembukaan, inti, dan penutup);

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi

dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik

sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai; dan

6. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk

menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian.

Senada dengan Trianto, Permendikbud no. 22 tahun 2016 juga menjelaskan

komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

3. Kelas/semester;

4. Materi pokok;

5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dan

beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan

kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan katerampilan;

7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi;

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Metode pembelajaran, dugunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,

atau sumber belajar lain yang relevan;

12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,

dan penutup; dan

13. Penilaian hasil pembelajaran.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru tentunya harus

menyinkronkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan

pembelajaran sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran. Namun dalam penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hal yang paling awal dalam penyusunan

RPP ialah guru mempelajari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), KI, dan KD.

Sebelum menyusun RPP, ada beberapa prinsip penyusunan RPP yang perlu

diperhatikan yaitu sebagai berikut.

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat

intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan soaial, emosi,

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,

nilai, dan atau lingkungan peserta didik;

2. Partisipasi aktif peserta didik;

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,

kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian;

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai tulisan;

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi;

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antar KD, materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,dan sumber

belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar;

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata

pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya; dan

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara integrasi, sistematis, dan

efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Sanjaya (2008:134) menyatakan bahwa Kompetensi Dasar adalah

kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau

materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Di

samping itu, Sani (2014:286) menyatakan bahwa setelah guru mempelajari SKL, KI,

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan KD lalu guru membuat indikator pencapaian kompetensi dengan

mempertimbangkan peserta didik. Lebih lanjut lagi, Anderson (2001:28) menyatakan

bahwa terdapat dua kategori yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada

dimensi kognitif ada enam jenjang yaitu mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Lalu pada dimensi pengetahuan dapat

dibagi menjadi 4 kategori yaitu fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi. Kedua

dimensi ini bila digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut.

Dimensi Dimensi Kognitif


Pengetahuan Menging Memaha Menerap Mengana Mengeva Mencipta
at mi kan lisis luasi
Fakta
Konsep
Prosedur
Metakognitif
Tabel 2. 1 Taksonomi Bloom
Setelah mempelajari SKL, KI, dan KD lalu menyusun indikator, selanjutnya

adalah menyusun tujuan pembelajaran. Sanjaya (2008:122) menyatakan bahwa ada

beberapa asalan mengapa tujuan perlu dirumuskan, diantaranya: (1) rumusan tujuan

yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses

pembelajaran; (2) tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan

panduan kegiatan belajar siswa; (3) tujuan pembelajaran dapat membantu dalam

mendesain sistem pembelajaran; (4) tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai

kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Sesuai dengan

pendapat Sanjaya, Suyatno (2009:29) juga menyatakan bahwa tujuan pembelajaran

yang baik ditandai oleh rumus ABCD, yakni Audience, berarti siswa menjadi subjek

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam pembelajaran; Behavior, berarti pengalaman atau tindakan yang akan dijalani

siswa dalam pembelajaran; Condition, berarti kondisi nyata yang terjadi ketika siswa

belajar atau akan belajar; dan Degree, berarti tingkatan atau taraf tertentu yang harus

dicapai siswa.

2.1.3. Pembelajaran Terpadu

2.1.3.1. Hakikat Pembelajaran Terpadu

Hadisubroto (dalam Trianto, 2010:56) menyatakan bahwa pembelajaran

terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema

tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan

konsep lain, yang dilakukan secara sepontan atau direncanakan, baik dalam satu

bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman anak, maka pembelajaran

akan lebih bermakna. Lebih lanjut lagi, Vera, Avanti dan Risti Pramudyani (2014)

mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran

yang memungkinkan anak, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari,

menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,

dan otentik. Selain itu, Daryanto (2014:42) mengungkapkan bahwa pembelajaran

terpadu/pembelajaran terintegrasi merupakan suatu model pembelajaran yang

mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Jadi, pembelajaran terpadu adalah

pembelajaran yang mengaitkan konsep satu dengan yang lain yang memungkinkan

anak aktif dalam mempelajari suatu konsep.

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.3.2. Landasan Pembelajaran Terpadu

Trianto (2010:58) menyatakan bahwa tujuan pengembangan model

pembelajaran terpadu untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah ini pada

dasarnya sebagai kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait namun secara rinci

pengembangan ini bertujuan untuk: (1) memberikan wawasan bagi guru tentang apa,

mengapa, bagaimana, pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah; (2) memberikan bekal keterampilan kepada guru menyusun silabus, dan

menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian; (3)

memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan

melaksanakan pembelajaran terpadu; (4) memberikan wawasan, pengetahuan, dan

pemahaman bagi pihak terkait sehingga mereka dapat memberikan dukungan

terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran terpadu. Ruang lingkup

penyusunan model ini meliputi: karakteristik pembelajaran terpadu, pelaksanaan

pembelajaran terpadu, dan penilaian di kelas sehingga dicapai tujuan yang

diinginkan. Selain itu, Margunayasa (2014:7-13) menyatakan bahwa ada beberapa

teori dari filsafat yang melandasi pembelajaran terpadu di Sekolah Dasar,

diantaranya Teori Kontruktivisme, Teori Psikologi Gestalt, Teori Perkembangan

Kognitif, dan Filsafat Progresivisme.

2.1.3.2.1 Teori Kontuktivisme

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Teori kontruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang

menekankan bahwa pengetahuan adalah kontruksi (bentukan) kita sendiri. Jadi

seorang hendaknya memperoleh kesempatan menyusun pengetahuannya sendiri

sesuai dengan kemampuannya dan lingkungannya. Teori kontruktivisme juga

menyebutkan bahwa setiap orang harus menyusun pengetahuan dan pengalamannya

sendiri.

2.1.3.2.2 Teori Psikologi Gestalt

Teori Psikologi Gestalt menjelaskan bahwa pengamatan atau pengenalan

pertama terhadap sesuatu diawali dari pengamatan terhadap keseluruhan atau

totalitas. Setelah berhasil mengenal dan memahami sesuatu secara menyeluruh,

timbullah keinginan siswa untuk mengetahi bagian-bagiannya dengan melakukan

analisis sintesis. Teori ini menganjurkan agar guru mengorganisasi mata pelajaran

dengan cara memperlihatkan kepada siswa secara menyeluruh hubungan-hubungan

di antara berbagai bagian.

2.1.3.2.3 Teori Perkembangan Kognitif

Teori Perkembangan Kognitif mengemukakan bahwa perkembangan kognitif

berbeda-beda sesuai dengan umur dan lingkungannya. Teori perkembangan kognitif

menggambarkan bahwa belajar merupakan proses perkembangan terjadinya interaksi

anak-anak dengan lingkungan fisik dan sosial yang ada di sekitarnya. Perkembangan

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kognitif terjadi dalam empat tahap, yakni sensorimotor, praoperasional, operasional

konkret, dan operasional formal.

Tabel 2. 2 Teori Perkembangan Kognitif

Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama


Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun Pegetahuan berkembang melalui
interaksi indra fisiknya dengan
lingkungannya.
Praoperasional 2 sampai 7 tahun Mulai berusaha mengenal
keteraturan dan melakukan
pengelompokkan objek yang
direspon alat inderanya.
Operasi konkret 7 sampai 11 tahun Mampu berpikir logis dan konkrit
namun belum bisa berpikir
abstrak.
Operasi formal 11 tahun sampai Mengklasifikasi dengan lengkap,
dewasa generalisasi konservasi logis,
serial ordering berdasarkan
kriteria baik tampak maupun
abstrak. Berpikir kombinasi.
Menginterpretasi hubungan
fungsional dalam persamaan
matematika. Mengidentifikasi dan
menetapkan variabel.
2.1.3.2.4 Filsafat Progresivisme

Filsafat Progresivisme mengemukakan bahwa pendekatan yang tepat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan yang berpusat pada anak.

Anak diberikan kesempatan berusaha, mencoba, mencari, dan menemukan. Aktivitas

seperti ini dapat membangkitkan gairah siswa untuk terus menggali dan menemukan

sesuatu yang berkaitan dengan tema yang telah dibuat, sehingga pembelajaran

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terpadu dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan secara aktif dan

memperkaya pengetahuan mengenai dunia.

2.1.3.3. Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Depdikbud (dalam Trianto, 2010:62) menyatakan bahwa pembelajaran

terpadu sebagai proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri, yaitu: (1)

holistik: suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam

pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak

dari sudut pandang yang terkotak-kotak; (2) bermakna: pengkajian suatu fenomena

dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar

konsep-konsep yang berhubungan; (3) otentik: pembelajaran terpadu memungkinkan

siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya

melalui kegiatan belajar secara langsung; (4) aktif: pembelajaran terpadu

menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental,

intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan

mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka

termotivasi untuk terus-menerus belajar.

2.1.3.4. Keunggulan Pembelajaran Terpadu

Trianto (2010:7) menyatakan bahwa melalui pembelajaran terpadu, peserta

didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan

untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai

konsep yang dipelajari secara menyeluruh, bermakna, autentik, dan aktif.

2.1.3.5. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu

Fogarty (2009:2) menyebutkan bahwa dalam menyusun sebuah perangkat

pembelajaran terpadu ada 10 model pembelajaran sebagai acuan dalam

pembelajaran, diantaranya fragmented/cellular model , connected model, nested

model, sequenced model, shared model, webbed model, threaded model, integrated

model, immersed model, dan networked model.

1. Fragmented/cellular model

Fragmented/cellular model ini adalah model pisah yang berarti mengajarkan

pelajaran secara terpisah dan keterpaduannya terletak pada satu muatan pelajaran

saja.

2. Connected model

Connected model ini adalah model hubungan yang berarti menghubungkan

konsep-konsep menjadi satu muatan pelajaran.

3. Nested model

Nested model ini adalah model gugusan yang berarti memadukan konsep dan

keterampilan menjadi sebuah pembelajaran.

4. Sequenced model

Sequenced model ini adalah model urutan yang berarti mengajarkan beberapa

konsep yang sama lalu diajarkan secara bersamaan.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Shared model

Shared model ini adalah model berbagi yang berarti pendekatan yang

menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan

ketrampilan yang sama.

6. Webbed model

Webbed model ini adalah model jaring laba-laba yang berarti memadukan dua

atau lebih muatan pelajaran yang berpusat pada tema.

7. Threaded model

Threaded model ini adalah model rajutan yang berarti pengintegrasian

metacuriculum (kecakapan di atas materi yang dikuasai siswa) yang memadukan

bentuk keterampilan.

8. Integrated model

Integrated model ini adalah model perpaduan yang berarti memadukan topik

pada muatan pelajaan yang berbeda menjadi suatu topik tertentu.

9. Immersed model

Immersed model ini adalah model celup yang berarti mencelupkan atau

memadukan pengalaman dan pengetahuan siswa yang dihubungkan dengan

pembelajaran.

10. Networked model

Networked model ini adalah model jaringan yang berarti mengeksplorasi

jaringan para ahli dalam pembelajaran di luar kelas.

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Namun, dari kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut, menurut

Prabowo (2000) dalam Trianto (2010:42) ada tiga model yang dipandang cocok

untuk dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal SD yaitu

model terhubung (connected), model jaring laba-laba (webbed), dan model

keterpaduan (integrated). Lalu peneliti menggunakan model jaring laba-laba

(webbed) dalam penelitian ini.

2.1.4. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

2.1.4.1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

Trianto (2011:327) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu model webbed

adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik yang dimulai dengan

menentukan tema tertentu lalu dilakukan pengembangan subtema dengan

memperhatikan kaitannya dengan bidang studi. Selain itu, Trianto (2011:361) juga

menyatakan bahwa model jaring laba-laba (webbed) adalah pembelajaran yang

mengintegrasikan materi pengajaran dan pengelaman belajar melalui keterpaduan

tema. Daryanto (2014:43) juga mengungkapkan bahwa model jaring laba-laba

(webbed) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Jadi,

pembelajaran terpadu tipe webbed adalah suatu tipe pembelajaran yang

menggunakan pendekatan tematik dengan mengintegrasikan materi pelajaran

menjadi suatu tema pokok dalam suatu pembelajaran.

Rusman (dalam Amarila, 2014: 19) menyatakan bahwa katakteristik model

webbed adalah model pembelajaran terpadu yang pengembangannya dimulai dengan

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan muatan

berbagai mata pelajaran. Senada dengan Rusman, Amarila (2014:21) menyatakan

bahwa pembelajaran tipe webbed adalah pembelajaran yang memberikan

pengetahuan secara utuh/holistik dengan pendekatan tematik atau menggunakan

tema-tema untuk mempelajari beberapa bidang kajian dengan memperhatikan

keterkaitan tema tersebut dalam muatan pelajaran.

2.1.4.2. Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

Trianto (2011:329-330) memaparkan langkah-langkah dalam merancang

pembelajaran tematik dilakukan dengan tujuh langkah, yaitu:

1. Tetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan;

2. Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap

mata pelajaran;

3. Pelajari hasil belajar dan indikator hasil belajar dalam setiap mata pelajaran;

4. Pilih dan tetapkan tema pemersatu;

5. Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran

dengan tema pemersatu;

6. Susun silabus pembelajaran dengan mengaitkan topik dan kompetensi dasar

setiap mata pelajaran; dan

7. Susun satuan pembelajaran tematik.

2.1.4.3. Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Webbed

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Contoh bagan peta konsep tipe webbed adalah sebagai berikut.

PJOK BAHASA
INDONESIA
Gerakan
menangkap bola Kalimat tentang
dalam kegiatan di sore
permainan hari sebagai
sederhana peristiwa siang

KEGIATANKU DI
SORE HARI

SBdP

Membuat kolase
dengan tema
kegiatan di sore
hari

Bagan 2. 1 Peta Konsep Tipe Webbed

2.1.4.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

2.1.4.4.1. Kelebihan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

Fogarty (2009:67), keunggulan menggunakan pembelajaran tipe webbed

yaitu: (1) Model webbed atau jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan guru

yang belum berpengalaman mengajar; (2) Model ini lebih memudahkan perencanaan

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kerja tim untuk mengembangkan tema ke semua bidang isi pelajaran; (3) Umumnya

lebih mudah dalam melakukan perpindahan aktivitas belajar, topik, dan produk yang

sesuai dengan tema; (4) Pendekatan tematik memberikan kejelasan „payung‟ yang

akan memotivasi anak maupun guru, memudahkan murid melihat perbedaan

aktivitas dan ide yang saling terkait; (5) Ada kekuatan motivasi yang berasal dari

proses penentuan tema yang diminati anak; (6) Faktanya, proses kreatif dari

pengembangan tematik guru dan siswa menjadi semangat dengan banyak

kemungkinan yang dapat diciptakan. Selain itu, Trianto (2011:329) menyatakan

bahwa kelebihan pembelajaran terpadu tipe webbed adalah (1)

penyeleksian/penentuan tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk

belajar; (2) lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman; (3)

memudahkan perencanaan; (4) pendekatan tematik dapat memotivasi siswa; (5)

memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan dan ide-ide berbeda

yang terkait.

2.1.4.4.2. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed

Fogarty (2009:67), pembelajaran terpadu model webbed juga memiliki

kelemahan diantaranya (1) Kesulitan serius yang terletak pada pemilihan tema, tema

yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar relevan dengan materi

dan tidak merumuskan tema yang dangkal. (2) Dalam pembelajaran, guru lebih

memusatkan kegiatan daripada mengembangkan konsep, sehingga perlu mengambil

konten yang relevan dan teliti. (3) Guru sulit dalam memilih dan menyatukan tema.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4) Ada masa di mana tema yang digunakan tidak lagi relevan sehingga RPP lama

tidak dapat digunakan kembali. Lebih lanjut lagi, Trianto (2011:329) menyatakan

bahwa kelemahan pembelajaran terpadu tipe webbed adalah (1) sulit dalam

menyeleksi tema; (2) cenderung untuk merumuskan tema dangkal; (3) dalam

pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada

pengembangan konsep.

2.2. Hasil Penelitian Relevan

2.2.1 Penelitian Tentang Kurikulum 2013

Alawiyah (2014) melakukan penelitian tentang kesiapan guru dalam

implementasi kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendorong pemerintah

meningkatkan kinerjanya dalam mempersiapkan guru dalam perubahan kurikulum.

Desain penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan guru, mendampingi

guru, dan membina guru. Populasi penelitian ini adalah guru yang akan

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Dengan mengadakan intervensi seperti

pelatihan khusus dan Klinik Konsultasi Pembelajaran (KKP) yang dilakukan

pemerintah dianggap kurang, seharusnya pemerintah secara teratur meningkatkan

kualitas guru dengan adanya evaluasi.

2.2.2 Penelitian Tentang Perangkat Pembelajaran

Dewi, K., I. W. Sadia, N. P. Ristianti (2013) melakukan penelitian tentang

pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu dengan setting inkuiri

terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kinerja ilmiah siswa.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA terpadu

dengan setting inkuiri terbimbing yang valid, praktis, dan efektif. Metode penelitian

dilakukan dengan analisis deskriptif tentang validitas, kepraktisan, dan efektivitas

perangkat pembelajaran. Dari hasil penelitian diperoleh: 1) validitas perangkat

pembelajaran berada pada kategori sangat valid dengan nilai validitas buku siswa

3,57 dan buku pegangan guru 3,63, 2) kepraktisan perangkat pembelajaran berada

pada kategori sangat praktis, rata-rata nilai respon guru 3,87 dan respon siswa 3,66,

keefektivan perangkat, nilai rata-rata pemahaman konsep 85,16 dan kinerja ilmiah

yang berupa penilaian unjuk kerja dan sikap berada di atas KKM, sehingga

dinyatakan 100% tuntas. Hal ini berarti, perangkat pembelajaran memenuhi kriteria

valid, praktis, dan efisien sehingga dapat diimplementasikan dalam lingkup yang

luas.

2.2.3 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu

Pramudyani, Avianti Vera Risti dan Sugito (2014) melakukan penelitian

tentang Implementasi Pembelajaran Terpadu terhadap Perkembangan Anak Usia

Dini di KB-TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui implementasi pembelajaran terpadu pada pendidikan anak usia dini dan

pengaruh pembelajaran terpadu terhadap aspek pengembangan anak. Metode yang

digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data pengamatan peran serta, di

mana peneliti berfungsi sebagai instrumen yang tak terpisahkan dengan subyek

penelitian untuk melakukan wawancara mendalam, pengamatan terus menerus, dan

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran terpadu yang dilakukan belum

memperlihatkan keterkaitan antara tema dan dilakukan melalui tahapan: kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2.2.4 Penelitian Tentang Pembelajaran Terpadu Model Webbed

Amarila, Raula Samsul, Noor Aini Habibah, dan Arif Widiyatmoko (2014)

melakukan penelitian tentang Pengembangan Alat Evaluasi Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed Tema Lingkungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki dan memudahkan

menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Metode yang digunakan adalah R&D.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat evaluasi yang dikembangkan sangat layak

digunakan dengan memperoleh skor rata-rata 82 (87,23%). Alat evaluasi yang

dikembangkan juga mampu mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang

ditunjukkan dengan hasil validasi ahli dan angket tanggapan guru yang mendapat

skor maksimal 4. Alat evaluasi yang dikembangkan terbukti layak digunakan dan

dapat mengukur kemampuan berpikir kritis pada siswa.

Dibandingkan dari penelitian yang dirujuk, penelitian kebaruan dapat dilihat

dari judul penelitian yang peneliti ambil yaitu lebih khas pada pengembangan

perangkat pembelajaran terpadu khususnya pembelajaran terpadu tipe webbed. Selain

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

itu, penelitian ini menggunakan acuan Kurikulum 2013 dimana Kurikulum 2013

merupakan pembaharuan dari Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP). Lalu,

penelitian kebaruan dapat dilihat pada bagan berikut:

Caturiyati (2007)
“Pengembangan
Perangkat
Alawiyah (2014) Pembelajaran
“Kesiapan Guru dalam Terpadu dengan
Implementasi Setting Inkuiri
Kurikulum 2013” Terbimbing untuk
Meningkatkan
Anggraeni (2017) Pemahaman Konsep
dan Kinerja Ilmiah
“Pengembangan Siswa”
Perangkat
Pembelajaran
Terpadu Tipe Webbed
untuk Siswa Kelas I
Sekolah Dasar
Mengacu Kurikulum Marila, Habibah, dan
Vera dan Pramudyani
2013” Widiyatmoko (2014) “
(2014) “Implementasi
Pengembangan Alat
Pembelajaran
Evaluasi Kemampuan
Terpadu terhadap
Berpikir Kritis Siswa
Perkembangan Anak
pada Pembelajaran
Usia Dini di KB-TK
IPA Terpadu Model
Islam Al-Azhar 31
Webbed Tema
Yogyakarta”
Lingkungan”

Bagan 2. 2 Penelitian yang Relevan

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013

1. Menggunakan penilaian
otentik Mengembangkan perangkat
2. Menggunakan pembelajaran berupa peta
pendekatan saintifik konsep dan RPP berserta
3. Adanya pendidikan LKS dan penilaian otentik
karakter dengan menggunakan
4. Berpusat pada siswa langkah peneliatian Borg and
Gall dikombinasikan langkah
pengembangan desain
instruksional dari Dick and
Carrey yang mengacu
Analisis Kebutuhan Kurikulum 2013.
Guru masih membutuhkan
contoh perangkat pembelajaran
terpadu tipe webbed yang
mengacu Kurikulum 2013

Bagan 2. 3 Kerangka Berpikir


Pengalaman mewawancarai kepada kepala sekolah dan guru memotivasi

peneliti untuk mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran terpadu yang dapat

digunakan untuk guru. Perangkat pembelajaran yang dibuat tentunya mengacu pada

kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum 2013. Pada saat implementasi

kurikulum baru ini (Kurikulum 2013), tentunya guru harus sudah menguasai

bagaimana Kurikulum 2013. Namun dilihat dari kenyataan yang terjadi di lapangan,

banyak guru Sekolah Dasar yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perangkat pembelajaran terpadu yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Salah satu

faktor yang menyebabkan guru sulit untuk menyusun perangkat pembelajaran ialah

kurangnya sosialisasi dalam penyusunannya, faktor lain mungkin guru belum siap

dengan adanya kurikulum baru.

Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran

terpadu yang mengacu Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk memberikan gambaran

kepada guru tentang perangkat pembelajaran terpadu yang sesuai dengan Kurikulum

2013. Peneliti juga menggunakan tipe webbed dalam menyusun pengembangan

perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013.

2.4. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

2.4.1 Bagaimana langkah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe

webbed untuk siswa kelas I SD mengacu Kurikulum 2013?

2.4.2 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed untuk siswa

kelas I Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran terpadu?

2.4.3 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed untuk siswa

kelas I Sekolah Dasar menurut guru melalui uji coba terbatas?

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah Research and Development

(R&D) atau sering disebut penelitian dan pengembangan. Sudaryono (2016:15)

menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk

tersebut. Senada dengan Sudaryono, Trianto (2010:206) mengemukakan bahwa

R&D adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat

dipertanggungjawabkan. Tentunya jenis penelitian R&D ini menghasilkan atau

mengembangkan produk yang sudah ada. Selain itu, Trianto (2010:206) menyatakan

bahwa produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras, seperti

buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi juga dapat

perangkat lunak, seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di

kelas, perpustakaan atau laboratorium ataupun model-model pendidikan,

pembelajaran, pelatihan, bimbingan, dan evaluasi. Lebih lanjut lagi, Sanjaya

(2013:132-133) menyatakan bahwa R&D juga memiliki beberapa karakteristik, di

antaranya: (1) R&D bertujuan untuk menghasilkan produk dalam berbagai aspek

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran dan pendidikan, yang biasanya produk tersebut diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu; (2) proses pelaksanaan R&D diawali

dengan studi atau survei pendahuluan yang dilakukan untuk memahami segala

sesuatu yang terlaksana di lapangan sesuai dengan objek pengembangan yang dapat

digunakan; (3) proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam

beberapa siklus dengan melibatkan subjek penelitian dalam lapangan yang nyata

tanpa mengganggu sistem dan program yang sudah direncanakan dan ditata

sebelumnya; (4) pengujian validasi dilakukan untuk menguji keandalan model hasil

pengembangan baik keandalan dilihat dari sisi proses pembelajaran maupun

keandalan dari sisi hasil belajar; (5) R&D tidak menguji teori tertentu atau

menghasilkan prinsip, dalil, atau hukum kecuali yang berkaitan dengan apa yang

sedang dikembangkan.

Terdapat beberapa macam desain metode penelitian dan pengembangan dari

beberapa ahli seperti Borg & Gall (1983), Tomlinson (2005), dan Dick and Carey

(2003). Lalu, peneliti memutuskan untuk mengikuti langkah penelitian Borg and Gall

dikombinasikan dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and

Carrey. Peneliti memilih langkah penelitian Borg and Gall karena Sanjaya

(2013:130) mengungkapkan bahwa produk pendidikan yang dihasilkan melalui

penelitian dan pengembangan dengan langkah penelitian Borg and Gall akan

menghasilkan produk efektif dengan mengikuti tahapan penelitiannya. Selain itu,

Sanjaya (2013:130) mengungkapkan bahwa langkah penelitian Dick and Carey

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem dan menganggap

pembelajaran adalah proses yang sistematis yang memberi kesempatan untuk bekerja

sama dengan ahli lain agar pengembangan yang dilakukan lebih berkualitas. Setelah

itu, penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang

mengacu kurikulum SD tahun 2013 untuk memberikan gambaran kepada guru

bagaimana perangkat pembelajaran terpadu yang sesuai dengan kurikulum.

Pelaksanaan pengembangan materi disesuaikan dengan langkah penelitian Borg and

Gall dikombinasikan dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick

and Carrey.

Berikut ini penjelasan langkah-langkah penelitian Borg and Gall. Sugiyono

(2010: 408-426) Langkah-langkah penelitian Borg and Gall akan ditunjukkan pada

bagan dibawah ini:

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Potensi dan Pengumpul- Desain Produk


Masalah an Data

Uji Coba Produk Revisi Validasi


Desain Desain

Revisi Uji Coba Revisi


Desain Pemakaian Produk

Produksi Masal

Bagan 3. 1 Langkah-langkah Penelitian Borg and Gall

1. Potensi dan masalah

Potensi merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dan

akan memiliki nilai tambah. Sedangkan, masalah ialah sesuatu hal

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang terjadi dan dianggap dapat menjadi suatu hambatan. Potensi dan

masalah didapatkan dari pengamatan secara langsung.

2. Mengumpulkan informasi

Setelah potensi dan masalah didapatkan, maka langkah

selanjutnya ialah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk perencanaan suatu produk dan diharapkan dapat

mengatasi masalah yang telah dikemukakan.

3. Desain produk

Desain produk dibidang pendidikan ialah produk yang

dihasilkan mampu meningkatkan produktivitas pendidikan. Hasil

akhir dari kegiatan ini berupa desain produk tentang rencana metode

pembelajaran yang baru.

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai

suatu rancangan produk. Validasi desain ini dapat dilakukan dengan

menghadirkan pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk

menilai produk yang telah dirancang.

5. Perbaikan desain

Setelah desain produk telah divalidasi oleh pakar atau ahli

maka dapat diketahui kelemahan produk yang telah dibuat.

Kelemahan tersebut harus di perbaiki oleh peneliti.

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Uji coba produk

Setelah dilakukan validasi desain dan perbaikan desain maka

dapat dilakukan uji coba produk. Uji coba dapat dilakukan pada

kelompok terbatas yang telah ditentukan.

7. Revisi produk

Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang

terbatas menunjukkan bahwa metode mengajar lebih efektif dari

metode lama. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa kreativitas

siswa yang mendapat perlakuan tidak maksimal. Oleh karena itu perlu

dilakukannya revisi produk.

8. Uji coba pemakaian

Setelah revisi produk dilakukan maka produk sudah siap

diujicobakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.

9. Revisi produk

Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian

terdapat kekurangan pada produk yang telah dibuat.

10. Pembuatan produk masal

Apabila produk dinyatakan efektif dan sudah layak untuk

digunakan secara masal maka produk dapat diterapkan pada setiap

lembaga pendidikan secara masal.

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berikut ini penjelasan langkah-langkah penelitian Dick and Carey. Abidin

(2014:45-52) mengungkapkan bahwa langkah pengembangan Dick and Carey dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Step 9
Revise
Instructio
n

Step 2
Conduct
instructio
nal
analysis
Step 8
Design and
conduct
Step 1 Step 4 Step 5 Step 6 Step 7
formative
Assess Write Delevop Develop Develop
evaluation
needs to performa assessme instructio and select
if
identify instruction
nces nt nal instruction
goal (s) al material
objectives intrument streategy

Step 3
Analysis
learners
and
context

Step 10
Design and
conduct
summative
evaluation

Bagan 3. 2 Langkah-langkah Penelitian Dick and Carey

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Analisis Kebutuhan untuk Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran.

Analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan

pembelajaran adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam

mengembangkan sebuah desain sistem pembelajaran yang bertujuan

untuk menentukan apa yang harus dicapai.

2. Melakukan Analisis Pembelajaran

Analisis pembelajaran adalah suatu prosedur yang diterapkan

pada tujuan pembelajaran dan akan menghasilkan identifikasi untuk

mencapai tujuan utama.

3. Menganalisis Siswa dan Konteks Pembelajaran

Analisis konteks meliputi kondisi-kondisi terkait dngan

keterampilan yang dipelajari oleh siswa dan situasi yang terkait

dengan tugas yang dihadapi oleh siswa untuk menerapkan

pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari. Analisis karakteristik

siswa meliputi kemampuan aktual yang dimiliki oleh siswa, gaya

belajar, sikap terhadap aktivitas belajar, dan termasuk di dalamnya

karakter serta kepribadian siswa.

4. Merumuskan Tujuan Performasi

Tujuan performasi adalah sebuah gambaran detail tentang apa

yang akan di dapat dilakukan oleh siswa setelah menyelesaikan

pembelajaran. Penyusunan tujuan diperlukan kata kerja operasional

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang terukur dari masing-masing ranah (kognitif, psikomotor, dan

afektif).

5. Mengembangkan Instrumen Penilaian

Pengembangan instrumen penilaian hendaknya dilakukan

sebelum proses pembelajaran bukan setelah proses pembelajaran. Hal

ini disebabkan penilaian harus benar-benar sesuai dengan tujuan

performa yang telah ditetapkan.

6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Pengembangan strategi pembelajaran berwujud model-model

pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai dan

dikembangkan sejalan penilaian otentik yang digunakan.

7. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dikatakan sebagai program yang disusun

guru untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

siswa sebagaimana kompetensi yang telah ditetapkan.

8. Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Formatif

Tujuan evaluasi formatif adalah untuk mengumpulkan data

yang terkait dengan kelebihan dan kelemahan desain sistem

pembelajaran yang dikembangkan. Hasil dari proses evaluasi formatif

digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki draf desain

pembelajaran yang dikembangkan.

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Merevisi Pembelajaran

Data yang digunakan untuk merevisi draf desain sistem

pembelajaran adalah data evaluasi formatif. Prosedur evaluasi

formatif dilakukan pada semua aspek program pembelajaran dengan

tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas program tersebut.

10. Mengembangkan Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dievaluasi

secara formatif dan direvisi sesuai dengan standar yang digunakan

oleh perancang.

3.2. Prosedur Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran terpadu di kelas 1

SD, peneliti mengkombinasikan langkah-langkah penelitian dan pengembangan

menurut Borg and Gall dan Dick and Carey menjadi 7 langkah. Hal tersebut

dilakukan karena langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall

dapat dikombinasi dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and

Carrey tanpa mengurangi kualitas produk dikarenakan melalui tahap validasi desain

dan uji coba. Ketujuh langkah penelitian dan pengembangan tersebut yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,

(5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Potensi dan Masalah Pengumpulan Data

Analisis Kebutuhan Analisis Pembelajaran


(wawancara)

Desain Produk

1. Analisis kurikulum yang mengacu Taksonomi


Bloom
2. Peta konsep jaringan KD dan indikator
pembelajaran
3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
4. Mengembangkan instrumen penilaian produk
5.

Revisi Produk
Validasi Desain

Revisi RPP Evaluasi Formatif

Uji Coba Produk Revisi Produk

Evaluasi Sumatif Revisi Produk

Bagan 3. 3 Prosedur Pengembangan

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2.1 Potensi Masalah

Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus

ditunjukkan dengan data yang empirik yang tidak harus dicari sendiri.

Peneliti mencari potensi masalah dengan mewawancarai guru yang

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk

mengetahui fakta dan masalah yang terjadi di lapangan (SD) yang

menyangkut kebutuhan contoh perangkat pembelajaran tipe webbed.

3.2.2 Pengumpulan Data

Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti menemukan masalah

yang didapatkan dari wawancara. Masalah yang ditemukan adalah guru

membutuhkan contoh perangkat pembelajaran tipe webbed. Pengumpulan

data digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan

dapat mengatasi masalah yang ditemukan. Di samping merencanakan produk,

peneliti juga memahami karakteristik siswa agar perangkat pembelajaran

yang dibuat itu sesuai.

3.2.3 Desain Produk

Hasil dari penelitian dan pengembangan berupa desain poduk yang

lengkap dan spesifik. Produk yang dihasilkan ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti mendesain produk dengan

langkah sebagai berikut: (1) Mengembangkan instrumen penilaian produk;

(2) Analisis kurikulum yang mengacu Taksonomi Bloom; (3) Peta konsep

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jaringan KD dan indikator pembelajaran; (4) Membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

3.2.4 Validasi Desain

Validasi dilakukan untuk menilai produk baru yang telah dihasilkan.

Validitas dapat dilakukan dengan mendatangkan tenaga ahli atau pakar yang

sudah berpengalaman. Validitas desain dilakukan dengan evaluasi formatif

oleh 2 dosen yang ahli dalam pembelajaran terpadu.

3.2.5 Revisi Desain

Setelah melalui tahap desain produk dan tahap validasi desain, maka

akan diketahui di mana letak kelemahan produk yang telah dibuat. Lalu

peneliti mengurangi kelemahan produk dengan memperbaikinya atau

merevisi. Peneliti merevisi desain yang berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

3.2.6 Uji Coba Produk

Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen untuk membandingkan

keadaan sebelum dan sesudah uji coba produk. Peneliti menguji coba produk

sembari memvalidasikan produk kepada 2 guru yang mengimplementasikan

Kurikulum 2013 pada pembelajarannya. 2 guru yang memvalidasi ini

dijadikan evaluasi sumatif. Peneliti mengujicobakan produk di kelas 1 SDN

Dayuharjo dan SD N Jati 1.

3.2.7 Revisi Produk

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam revisi produk, peneliti memperbaiki kelemahan yang muncul

ketika uji coba produk yang dibuat. Peneliti menemukan kelemahan produk

lagi setelah diujicobakan, maka peneliti memperbaiki produk dengan

merevisinya lagi dengan saran dari 2 guru yang mengimplementasikan

Kurikulum 2013 pada pembelajarannya.

3.3. Uji Coba Terbatas

3.3.1 Setting Penelitian

1. Subjek Uji Coba Terbatas

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas 1 SDN Dayuharjo dan SDN

Jati 1 pada tahun ajaran 2017/2018.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu.

3. Waktu penelitian

Waktu penelitian terhitung mulai 13 April 2017 hingga 13 Januari 2018.

Penelitian ini dimulai dari wawancara analisis kebutuhan hingga penyelesaian

laporan skripsi. Penelitian dan pengembangan ini membutuhkan waktu selama 9

(sembilan) bulan.

3.3.2. Instrumen Penelitian

Trianto (2010:263) menyatakan bahwa intrumen penelitian adalah alat bantu

yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dan kegiatannya mengumpulkan agar

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara.

3.3.2.1 Wawancara

Daftar pertanyaan digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru dan kepala

sekolah dalam perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum SD tahun

2013. Wawacara digunakan untuk menganalisis kebutuhan pada penelitian. Kisi-kisi

wawancara analisis kebutuhan untuk guru dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 1 Daftar Pertanyaan Wawancara

No Kisi-kisi Pertanyaan

1. Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013 ?

2. Apakah bapak/ibu sudah tahu bahwa Kurikulum 2013 harus

menggunakan pembelajaran terpadu ?

3. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 ?

4. Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah bapak/ibu mengenal dan

mengasai 10 jenis itu ?

5. Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terpadu ?

6. Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu ?

7. Apakah bapak/ibu membutuhkan contoh perangkat pembelajaran

terpadu ?

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.3.2.2 Kuesioner

Setelah wawancara, peneliti mengambil analisis kebutuhan dengan kuesioner.

Kuesioner ini merupakan pengambilan data untuk validasi produk peneliti. Dalam

pengisian kuesioner terdapat komponen yang harus dinilai, diantaranya: identitas

RPP, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar,

sumber belajar, media pembelajaran, metode pembelajaran, skenario pembelajaran,

implementasi pembelajaran terpadu tipe webbed, penilaian, lembar kerja siswa

(LKS), dan bahasa. Kuesioner ini diisi oleh dua orang yang dianggap ahli dalam

bidang perangkat pembelajaran terpadu dan dua guru yang mengimplementasikan

kurikulum 2013.

Hasil perhitungan validasi instrumen yang didapatkan dari dua orang yang

ahli dalam perangkat pembelajaran terpadu dan dua orang guru yang

mengimplementasikan pembelajaran mengacu kurikulum SD tahun 2013 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 2 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen


No. Validator Rata-rata Skor Kategori
1. Ahli 1 3,85 Baik
2. Ahli 2 3,44 Baik
3. Guru SDN Dayuharjo 4,83 Sangat baik
4. Guru SDN Jati 1 4,87 Sangat baik
Skor Total 16,99
Rata-rata 4,25 Sangat baik

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Instrumen yang disusun peneliti sudah layak digunakan berdasarkan hasil

validasi dari dua orang yang dianggap ahli dalam perangkat pembelajaran terpadu

dan dua orang guru yang mengimplementasikan pembelajaran mengacu kurikulum

SD tahun 2013, akan tetapi tetap perlu diperbaiki sesuai saran dari validator.

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2010:308) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data, lalu pengumpulan data dapat dilakukan dalam

berbagai setting, sumber, dan berbagai cara. Senada dengan Sugiyono, Widoyoko

(2015 :33) juga menyatakan bahwa pengumpulan data dimaksudkan untuk

mendapatkan bahan-bahan, fakta, keterangan, dan informasi yang dapat dipercaya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

dan kuesioner.

3.3.3.1 Wawancara

Sanjaya (2013:263) menyatakan bahwa wawancara adalah teknik penelitian

yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung maupun melalui saluran

media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.

Lebih lanjut lagi, Mahmud (2011:173) juga menyatakan bahwa wawancara adalah

teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan

mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden. Selain itu, Mahmud (2011:175)

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

juga mengungkapkan teknik wawancara, di antaranya: (1) pedoman wawancara tidak

terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan

ditanyakan; (2) pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang

disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist. Dalam melakukan

wawancara, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur.

3.3.3.2 Kuesioner

Sudaryono (2016:77) menyatakan bahwa angket atau kuesioner merupakan

suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Senada dengan

Sudaryono, (Sugiyono, 2011: 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Namun, kuesioner ini memiliki kelebihan

maupun kelemahan. Sanjaya (2013:255-256) menyatakan kelebihan kuesioner atau

angket, di antaranya: (1) angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari

sejumlah responden atau sumber data yang jumlahnya cukup besar; (2) data yang

terkumpul melalui angket akan lebih mudah dianalisis, sebab setiap responden akan

mendapatkan pertanyaan sama; (3) responden akan memiliki kebebasan untuk

menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan keyakinannya; (4) responden tidak akan

terburu-buru menjawab setiap pertanyaan, karena pengisiannya tidak terlalu terikat

oleh waktu. Selain itu, Sanjaya (2013:256) juga mengungkapkan kelemahan

kuesioner atau angket, di antaranya: (1) dengan menggunakan angket belum

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjamin responden akan memberikan jawaban yang tepat sesuai dengan

keyakinannya; (2) angket hanya mungkin dapat digunakan oleh responden yang

dapat membaca dan menulis; (3) angket hanya dapat menggali masalah yang

terbatas; (4) terkadang ada responden yang tidak bersedia untuk mengisi angket

karena berbagai alasan.

Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, di

mana dalam memvalidasi perangkat pembelajaran dengan menyediakan alternatif

jawaban dengan memberi bulatan pada instrumen validasi.

3.3.4. Teknik Analisis Data

Ali dan Asrori (2014:287) mengungkapkan bahwa data akan berarti jika

dianalisis, ditafsirkan dan dibahas sehingga diperoleh berdasarkan data yang

dikumpulkan itu. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif

yang diperoleh dari hasil analisis wawancara, observasi dan data kuantitatif diperoleh

dari hasil validasi instrumen. Selanjutnya, Sugiyono (2010:335) menyatakan bahwa

dalam menganalisis data kualitatif dapat dilakukan dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

3.3.4.1. Analisis Data Kualitatif

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ali dan Asrori (2014:288) mengungkapkan bahwa data kualitatif dapat

berbentuk kata-kata, yang diperoleh dari dokumen, wawancara, atau observasi, yang

biasanya dituangkan dalam catatan lapangan. Peneliti menggunakan wawancara dan

juga observasi dalam melakukan penelitian.

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara kepala

sekolah dan guru SD yang menggunakan Kurikulum 2013. Ada juga observasi yang

dilaksanakan di kelas yang mengaplikasikan Kurikulum 2013. Selain itu data juga

diperoleh dari validasi produk yang diberikan oleh pakar yang memvalidasi berupa

saran dan masukan.

3.3.4.1. Analisis Data Kuantitatif

Ali dan Asrori (2014:290) mengungkapkan bahwa bentuk data kualitatif

dapat berupa bilangan atau angka-angka, yang diperoleh dari jumlah suatu

penggabungan ataupun pengukuran. Peneliti memperoleh data kuantitatif dari hasil

validasi instrumen dan kuesioner menjadi data interval. Skala penilaian terhadap

penilaian pengembangan perangkat pembelajaran adalah sangat baik (5), baik (4),

cukup baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Setelah skor diperoleh,

maka dianalisis rata-ratanya. Berikut ketentuan dalam menghitung rata-rata.

Rata-rata :

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rata-rata yang didapatkan lalu dijadikan acuan konversi. Sukarjo (2008:101)

memberikan skala sebagai acuan konversi nilai skala lima untuk menilai kualitas

produk.

Tabel 3. 3 Acuan Konversi Penilaian Kualitas Produk


Interval skor Kategori
x > 4,21 Sangat baik
3,40 < x ≤4,21 Baik
2,60 < x ≤ 3,40 Cukup
1,79 < x ≤ 2,60 Kurang
x ≤ 1,79 Sangat kurang
Keterangan:

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif menerapkan

rumus konversi tersebut.

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dijadwalkan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 4 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan
Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan
201 201 201 201 201 201 201 201 201 201
7 7 7 7 7 7 7 7 7 8
1 Penyusun √ √ √
an
proposal
penelitian
2 Pengump √
ulan data
3 Desain √ √ √
produk
4 Validasi √
desain
5 Revisi √
desain
6 Uji coba √
produk
7 Revisi √
produk
8 Ujian √
skripsi
9 Revisi √
akhir

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian dan

pembahasan sebagai berikut:

4.1 Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dengan judul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed untuk Siswa

Kelas I Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013” ini dilaksanakan dengan

langkah awal yaitu melaksanakan analisis kebutuhan yang berguna untuk

mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Peneliti melaksanakan

analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara terhadap guru SD yang

menggunakan Kurikulum 2013. Wawancara dilakukan pada tanggal 13 April

2017. Wawancara dilakukan kepada Guru kelas I SD N Jetis 1 Yogyakarta, yaitu

Ibu P dan Guru kelas I SD N Dayuharjo, yaitu Ibu D. Kegiatan wawancara

dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara langsung dan hasilnya

dicatat di buku tulis peneliti. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan

mengindentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang

berkaitan dengan ketersediaan pengembangan perangkat pembelajaran yang

digunakan guru untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, sehingga

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengembangan perangkat pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan pada

Kurikulum 2013.

4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas I SD N Jetis 1 pada tanggal

13 April 2017 dan SD N Dayuharjo pada 10 April 2017. Wawancara tersebut

berpedoman pada 7 pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat

pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum tahun 2013. Berikut data hasil

wawancara dengan guru kelas I SD N Jetis 1 dan SD N Dayuharjo yang akan

dijelaskan setiap butir.

Butir pertanyaan pertama mengenai sejak kapan guru menerapkan Kurikulum

2013. Guru SDN Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru sudah menerapkan

Kurikulum tahun 2013 pada tahun ajaran 2016/2017. Guru SD N Dayuharjo

memberikan jawaban bahwa guru sudah menerapkan Kurikulum tahun 2013 pada

tahun ajaran 2016/2017 atau pada semester 1.

Butir pertanyaan kedua tentang apakah guru sudah mengetahui bahwa

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Guru SD N Jetis 1

memberikan jawaban bahwa guru sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013

sudah menggunakan pembelajaran terpadu. Guru SD N Dayuharjo memberikan

jawaban bahwa guru mengetahui bahwa Kurikulum 2013 menggunakan

pembelajaran terpadu. Guru pun dalam menyampaikan suatu pembelajaran guru

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tidak lagi memulai dengan “hari ini kita akan belajar matematika” tetapi langsung

mengintegrasikan suatu pembelajaran bedasarkan tema dan subtema..

Butir pertanyaan ketiga tentang apakah guru sudah pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru

sudah pernah mengikuti pelatihan kurikulum pada tahun 2016. Guru SD N

Dayuharjo memberikan jawaban bahwa guru pernah mengikuti pelatihan

Kurikulum 2013 sebanyak 4 sampai 5 kali dalam KKG dan di dinas hanya sekali.

Butir pertanyaan keempat tentang sejauh mana pemahaman guru tentang tipe

pembelajaran terpadu. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru

mengenal beberapa jenis pembelajaran terpadu, yaitu tipe webbed dan integrated

namun belum menguasai. Guru SD N Dayuharjo memberikan jawaban bahwa

guru tidak mengetahui 10 tipe pembelajaran terpadu tetapi guru mengetahui

bagaimana pengintegrasian suatu pembelajaran.

Butir pertanyaan kelima tentang sejauh mana guru dapat merencanakan

pembelajaran terpadu. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru

dalam merencanakan pembelajaran terpadu mengalami kesulitan pada

penyusunan instrumen penilaian. Guru SD N Dayuharjo memberikan jawaban

bahwa jika merencanakan pembelajaran terpadu guru tersebut tidak kesulitan

karena ada buku guru yang jadi patokan dan panutan dalam setiap merencanakan

pembelajaran.

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir pertanyaan keenam tentang sejauh mana guru dapat melaksanakan

pembelajaran. Guru SD N Jetis 1 memberikan jawaban bahwa guru belum ada

kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran karena terbantu dengan buku guru

dan buku siswa yang diberikan oleh pemerintah. Guru SD N Dayuharjo

memberikan jawaban bahwa guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan

pembelajaran terpadu, sebagai contohnya jika ada siswa yang belum paham saat

pengintegrasian muatan pelajaran dalam pembelajaran maka guru menggunakan

model KTSP dalam menjelaskan muatan pembelajaran tersebut.

Butir pertanyaan ketujuh tentang apakah guru memerlukan contoh perangkat

pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru SD N Jetis 1

mengungkapkan bahwa guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran

terpadu tipe webbed karena tipe tersebut mirip dengan Kurikulum 2013. Guru

SD N Dayuharjo mengungkapkan bahwa guru sudah mengenal pembelajaran

terpadu tipe webbed namun belum menguasainya. Lalu guru membutuhkan

perangkat pembelajaran tipe webbed agar lebih menguasai lagi salah satu tipe

pembelajaran terpadu karena guru tidak cukup jika hanya melihat buku guru.

Sehingga acuan guru tidak hanya terpatok pada buku guru.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa guru sudah memahami bahwa Kurikulum 2013

menggunakan pembelajaran terpadu. Guru tidak menguasai tipe-tipe

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran terpadu namun guru mengenal tipe pembelajaran terpadu seperti

webbed, karena tipe tersebut yang digunakan pada Kurikulum 2013. Guru pun

masih kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terutama dalam penyusunan

instrumen penilaian maupun dalam pelaksanaan pembelajaran dengan acuan

Kurikulum 2013. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed sebagai acuan perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran.

4.2 Deskripsi Produk Awal

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed mengacu

Kurikulum SD tahun 2013 dilakukan berdasarkan data analisis kebutuhan dan

prinsip pengembangan langkah penelitian Borg and Gall dikombinasikan dengan

langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and Carrey.

Pengembangan perangkat pembelajaran terpadu dilakukan sebagai usaha untuk

memberikan contoh pedoman bagi guru yang belum menguasai pembelajaran

terpadu. Peneliti menggunakan pembelajaran terpadu tipe webbed karena tipe

tersebut yang digunakan dalam Kurikulum SD tahun 2013.

Selanjutnya peneliti menyusun pemetaan indikator pada setiap muatan

pelajaran kelas 1. Pemetaan indikator disusun berdasarkan Kompetensi Dasar

(KD) yang ada pada buku guru. Pemetaan indikator yang disusun menggunakan

pedoman Taksonomi Bloom pada level atas. Lalu pemetaan indikator yang telah

disusun oleh peneliti dikoreksi oleh dosen pembimbing. Setelah itu, peneliti

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

membuat tema yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan siswa, lalu

dari pemetaan indikator muatan pelajaran yang telah dibuat peneliti mengambil 3

muatan pembelajaran yaitu PJOK, SBdP, dan Bahasa Indonesia. Dari ketiga

muatan pembelajaran tersebut, peneliti mencari indikator yang sesuai dengan

tema yang telah dibuat. Setelah terpilih, peneliti merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum 2013. RPP

disusun dengan menggunakan pendekatan saintifik dan terpadu; model

pembelajaran terpadu; metode diskusi, tanya-jawab, dan penugasan; dan

menggunakan tipe webbed. Dalam pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)

disesuaikan dengan langkah kegiatan dan tujuan pembelajaran.

4.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk satu hari dengan

alokasi waktu 6 x 35 menit (210 menit). Terdapat 2 penggalan pada langkah

kegiatan pembelajaran, dimana masing-masing penggalan terdapat kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pembelajaran dibuat menggunakan

pendekatan saintifik dan tematik terpadu. Lalu instrumen penilaian, LKS,

rangkuman materi, refleksi, tindak lanjut, dan teks lagu sebagai lampiran dalam

RPP.

Instrumen penilaian memuat panduan penilaian setiap muatan pelajaran

dengan menggunakan penilaian otentik. Penilaian aspek spiritual berisi rubrik

pengamatan terkait sikap patuh terhadap aturan agama yang dianut dengan

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Penilaian aspek sosial

berisi rubrik pengamatan terkait sikap patuh pada aturan yang berlaku di rumah.

Penilaian untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis.

Tes tertulis dilakukan menggunakan soal pilihan ganda dan kunci jawaban.

Aspek keterampilan berisi penilaian kinerja dan rubrik penilaian kinerja.

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan oleh penelitian ini adalah

LKS untuk siswa kelas I yang mengacu Kurikulum SD tahun 2013. Pembuatan

LKS disinambungkan dengan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan.

Terdapat juga komponen LKS, diantaranya: (1) tabel tujuan pembelajaran; (2)

nama siswa; (3) petunjuk pengggunaan LKS; (4) dan kegiatan belajar.

Rangkuman materi berisikan tentang materi yang akan diajarkan. Materi

dijelaskan secara singkat dan mencakup semua materi yang disampaikan dalam

satu kegiatan pembelajaran.

Refleksi dilakukan sebagai acuan sejauh mana siswa memahami materi yang

telah disampaikan. Dari sinilah guru dapat mengambil tindakan yang sesuai,

apakah siswa diberikan perbaikan atau pengayaan.

Tindak lanjut diberikan sebagai pemantapan pemahaman siswa terhadap

materi yang diberikan maupun sebagai pengantar materi yang akan diberikan

keesokkan harinya. Tindak lanjut diberikan pada saat akhir pembelajaran

sebagai bentuk kerjasama dengan orang tua sebagai kegiatan di rumah.

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Teks lagu berfungsi sebagai motivasi pada awal pembelajaran. Motivasi

diberikan agar siswa bersemangat dalam menjalankan pembelajaran.

4.3 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu

Rancangan perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), selanjutnya divalidasi oleh validator

menggunakan lembar validasi yang berupa komponen-komponen penilaian. Dari

hasil validasi tersebut, peneliti dapat mengetahui kekurangan rancangan

perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed yang berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan dapat segera memperbaiki sesuai dengan saran dan

masukan dari validator. Peneliti memvalidasi produk pada validator yang terdiri

dari 2 dosen pakar yang ahli dalam pembelajaran terpadu. 2 dosen pakar yang

ahli dalam pembelajaran terpadu adalah K dan A. Dosen K dan Dosen A

memvalidasi produk pada tanggal 11 Oktober 2017. Terdapat beberapa aspek

yang dinilai diantaranya: (1) identitas RPP; (2) perumusan indikator; (3)

perumusan tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5) pemilihan sumber

belajar; (6) pemilihan media belajar; (7) metode pembelajaran; (8) skenario

pembelajaran; (9) implementasi pembelajaran tipe webbed; (10) penilaian; (11)

LKS; (12) bahasa.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar

pembelajaran terpadu dengan Ibu K, maka validator memberikan rerata skor 3,44

dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan atau untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validator

pakar pembelajaran terpadu, Ibu K memberikan komentar untuk beberapa

komponen yaitu: (1) identitas rpp; (2) skenario pembelajaran; (3) penilaian; (4)

Lembar Kerja Siswa (LKS). Komentar yang diberikan adalah sebagai berikut: (1)

tema belum mewarnai rangkaian pembelajaran; (2) skenario pembelajaran perlu

di buat lebih detail sehingga tampak ada kegiatan; (3) rubrik dan instrumen

penilaian perlu disesuaikan dengan indikator pembelajaran; (4) LKS menjadi inti

kegiatan, maka harus di rombak agar sesuai tujuan, mudah dipahami siswa,

sesuai tema dan khas pada mapel-mapel terkait.

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar

pembelajaran terpadu dengan Ibu A, maka validator memberikan rerata skor 3,85

dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk

digunakan atau untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validator

pakar pembelajaran terpadu, Ibu K memberikan komentar untuk beberapa

komponen yaitu: (1) perumusan tujuan pembelajaran; (2) media pembelajaran;

(3) metode pembelajaran; (4) penilaian. Komentar yang diberikan adalah sebagai

berikut: (1) komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) pada salah

satu tujuan pembelajaran kurang lengkap; (2) lengkapi media pembelajaran

(terutama PJOK); (3) lengkapi metode pembelajaran sesuai dengan yang

dideskripsikan pada kegiatan pembelajaran; (4) perbaiki kunci jawaban pada soal

nomor 4 pada halaman 19.

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua validator tersebut

direvisi sesuai daran yang diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel

berikut:

Tabel 4. 1 Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu

No Bahan Ajar Komentar Bahan Ajar Setelah


Sebelum Revisi Validator Pakar Revisi
A. IDENTITAS RPP
1 Tema 3 Tema yang ada Kegiatanku di Sore
Subtema 3 belum mewarnai Hari
Pembelajaran 4 rangkaian
pembelajaran/tema
utama belum jelas
.
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
4 Kegiatan pada Skenario Kegiatan pada
Rencana pembelajaran Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan perlu di buat lebih Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran (RPP) detail sehingga menunjukkan detail
belum menunjukkan tampak ada kegiatan. Misalnya
detail kegiatan. kegiatan. menjadi, guru
Misalnya guru membagikan LKS
membagikan LKS tentang Kegiatan di
kepada siswa pada Sore Hari pada
setiap kelompok. muatan pelajaran
PJOK, Bahasa
Indonesia, dan SBdP
kepada siswa pada
setiap kelompok.
J PENILAIAN
2 Rubrik dan Rubrik dan Rubrik dan instrumen
instrumen penilaian
instrumen penilaian disesuaikan
kurang sesuai penilaian perlu dengan indikator
dengan indikator
disesuaikan pembelajaran.
pembelajaran. dengan indikator
pembelajaran.
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5 LKS terlalu banyak LKS menjadi inti LKS dijadikan


kegiatan sehingga kegiatan, maka menjadi kegiatan 5M
kurang sesuai harus di rombak (Mengamati,
tujuan, kurang agar sesuai tujuan,
Menanya, Menalar,
dipahami siswa, mudah dipahami Mencoba, dan
kurang sesuai siswa, sesuai tema
Mengkomunikasikan)
dengan tema dan dan khas pada agar sesuai tujuan,
tidak khas pada mapel-mapel mudah dipahami
mapel-mapel terkait. terkait. siswa, sesuai tema
dan khas pada mapel-
mapel terkait.
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
2 Salah satu tujuan Komponen ABCD Tujuan pembelajaran
pembelajaran yang (audience, diubah menjadi,
belum lengkap behavior, siswa mampu
adalah melalui condition, degree) menemukan kalimat
diskusi, siswa pada salah satu yang menggunakan
mampu menemukan tujuan kosa kata baku
kalimat yang pembelajaran tentang kegiatan sore
menggunakan kosa kurang lengkap. hari sebagai bagian
kata baku tentang dari peristiwa siang
kegiatan sore hari dan malam dengan
sebagai bagian dari tepat.
peristiwa siang dan
malam.
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Media pembelajaran Lengkapi media Melengkapi media
kurang lengkap pembelajaran pembelajaran yang
karena yang (terutama PJOK). meliputi: pulpen,
dituliskan hany contoh karya kolase,
pulpen, contoh potongan kertas
karya kolase, kertas warna warni, lembar
warna warni, dan kerja siswa (LKS),
lembar kerja siswa dan bola.
(LKS).
G METODE PEMBELAJARAN
1 Metode Lengkapi metode Metode pembelajaran
pembelajaran pembelajaran disesuaikan dengan
kurang sesuai sesuai dengan yang dideskripsikan
dengan yang yang pada kegiatan
dideskripsikan pada dideskripsikan pembelajaran.

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kegiatan pada kegiatan


pembelajaran. pembelajaran.
J PENILAIAN
3 Kunci jawaban pada Perbaiki kunci Memperbaiki kunci
soal nomor 4 pada jawaban pada soal jawaban pada soal
halaman 19 di rasa nomor 4 pada nomor 4 pada
mudah. halaman 19. halaman 19.
4.4 Data Uji Coba Terbatas

Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran, dalam

penelitian ini dengan 2 (dua) orang guru SD kelas I sebagai pelaksana Kurikulum

2013. Kedua guru tersebut adalah Ibu D dari SD N Dayuharjo dan Ibu R dari SD

N Jati 1. Validasi di SD N Dayuharjo dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2017

dan validasi di SD N Jati 1 dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2017. Terdapat

beberapa aspek yang dinilai diantaranya: (1) identitas RPP; (2) perumusan

indikator; (3) perumusan tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5)

pemilihan sumber belajar; (6) pemilihan media belajar; (7) metode pembelajaran;

(8) skenario pembelajaran; (9) implementasi pembelajaran tipe webbed; (10)

penilaian; (11) LKS; (12) bahasa.

Berdasarkan validasi Ibu D, perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti

mendapat rerata skor 4,83 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat

pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi. Ibu D memberi

komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu media

pembelajaran dan LKS. Komentar yang diberikan oleh Ibu D yaitu dapat

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditambahkan media pembelajaran untuk muatan pelajaran PJOK dan tampilan

LKS dapat diperbaiki agar menarik.

Berdasarkan validasi Ibu R, perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti

mendapat rerata skor 4,87 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat

pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi. Ibu R memberi

komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu sumber belajar

dan skenario pembelajaran. Komentar yang diberikan oleh Ibu D yaitu sumber

belajar bisa ditambahkan agar sesuai dan mutakhir serta materi pembelajaran

kurang disajikan secara sistematis.

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua guru kelas I SD

direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan. Komentar validator dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Data Uji Coba Terbatas

No Bahan Ajar Komentar Bahan Ajar


Sebelum Revisi Validator Guru SD Setelah Revisi
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Media Dapat ditambahkan Melengkapi media
pembelajaran media pembelajaran pembelajaran yang
kurang lengkap untuk muatan meliputi: pulpen,
karena yang pelajaran PJOK. contoh karya
dituliskan hanya kolase, potongan
pulpen, contoh kertas warna
karya kolase, kertas warni, lembar kerja
warna warni, dan siswa (LKS), dan
lembar kerja siswa bola.
(LKS).
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10 Pemilihan warna Tampilan LKS dapat Mencerahkan


pada LKS kurang diperbaiki agar tampilan warna
cerah jadi terkesan menarik. pada LKS agar
kurang menarik. lebih menarik.
E SUMBER BELAJAR
1 Kurangnya sumber Sumber belajar bisa Menambahkan
belajar. ditambahkan agar sumber belajar
sesuai dan mutakhir.agar sesuai dan
mutakhir.
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
4 Masih terlihat Materi pembelajaran Memperbaiki
terkotak-kotak kurang disajikan penyajian materi
antara muatan secara sistematis. pembelajaran.
pelajaran satu
dengan yang
lainnya.

4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua

validator pakar pembelajaran terpadu dan kedua guru yang

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk

awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang

diperoleh dari validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang

lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi buku produk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta lampirannya untuk kelas I SD.

4.5.1 Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang dihasilkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah direvisi sesuai saran dan komentar dari validator. Komponen

yang terdapat pada RPP yaitu (1) pemetaan KD dan indikator; (2) identitas

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sekolah; (3) kompetensi inti; (4) kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) pendekatan, tipe, model, dan metode;

(7) media, alat, dan sumber pembelajaran; (8) langkah-langkah kegiatan

pembelajaran; (9) penilaian; (10) lampiran.

Pertama adalah pemetaan KD dan indikator, pemetaan KD dan indikator ini

merupakan pemetaan muatan pelajaran yang berbentuk tipe webbed. Kedua,

identitas sekolah yang mencakup satuan pendidikan, kelas/semester,

tema/subtema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, pembelajaran terpadu

tipe webbed, dan alokasi waktu.

Ketiga adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan kumpulan aspek

yang harus dipelajari, aspek yang harus dipelajari diantaranya spiritual, sosial,

pengetahuan, dan keterampilan. Keempat yaitu kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus pada aspek

spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Indikator

dikembangkan sebagai alat penilaian yang disusun dengan panduan Taksonomi

Bloom dan juga disusun dari kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran disusun

berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja operasional sehingga

dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu

Audience, Behavior, Condition, dan Degree.

Kelima, materi pembelajaran yaitu materi pokok yang dibuat sebagai acuan

pembelajaran. Keenam yaitu pendekatan, tipe, model, dan metode. Pada

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendekatan, tipe, model, dan metode ini sebagai acuan dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

Ketujuh yaitu media, alat, dan sumber pembelajaran. Media, alat, dan sumber

pembelajaran yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda disesuaikan

dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Media, alat, dan sumber

pembelajaran dijadikan fasilitas dalam pembelajaran. Kedelapan, langkah-

langkah kegiatan pembelajaran adalah urutan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan.

Kesembilan, penilaian yang berisi tentang teknik penilaian dan instrumen

penilaian. Kesepuluh, lampiran yang memuat instrumen penilaian, LKS,

rangkuman materi, refleksi, tindak lanjut, dan teks lagu.

4.5.2 Pembahasan

Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dan hasil

validasi oleh 2 pakar ahli dalam pembelajaran terpadu dan 2 orang guru kelas

I yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 diperoleh hasil bahwa cover

produk yang terdiri dari judul pengembangan perangkat pembelajaran terpadu

yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed; gambar yang

mencerminkan pembelajaran terpadu tipe webbed; nama penulis; logo

Universitas Sanata Dharma; keterangan yang berisi program studi yaitu

Program Studi Sekolah Dasar, jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pendidikan,

fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan universitas yaitu

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Universitas Sanata Dharma sudah lengkap dan sesuai. Selain itu, kata

pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;

penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe webbed;

penjelasan spesifikasi produk yang dikembangkan; ucapan terima kasih

kepada pihak membantu dan terlibat dalam penyusunan produk; dan

kesediaan penulis menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang

dikembangkan juga sudah lengkap.

Daftar isi sudah terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor

halaman. Lalu, sudah terdapat penjelasan pembelajaran terpadu tipe webbed

terdiri dari pengertian pembelajaran terpadu tipe webbed; karakteristik

pembelajaran terpadu tipe webbed; langkah-langkah mengembangkan

pembelajaran terpadu tipe webbed; dan kelebihan dan kelemahan

pembelajaran terpadu tipe webbed.

3 pemetaan kompetensi dasar dan indikator sudah lengkap dan sesuai.

Disamping itu, RPP yang dikembangkan sudah mengandung karakteristik

Kurikulum 2013 (pengemasan materi pelajaran dalam bentuk terpadu antar

konsep/muatan pelajaran, menggunakan pendekatan saintifik, penilaian

otentik, adanya pendidikan karakter, keampuan berpikir tingkat tinggi). Lalu,

indikator yang dikembangkan sesuai dengan kemampuan berpikir tingkat

tinggi yang tertera pada Taksonomi Bloom.

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian sudah mengembangkan keutuhan perkembangan pribadi

peserta didik yang terdapat dalam rumusan indikator dan tujuan

pembelajaran. Penelitian ini juga sudah sesuai dengan karakteristik

pembelajaran terpadu tipe webbed, yaitu berpusat pada siswa, pemisahan

mata pelajaran tidak begitu jelas, tema berkaitan dengan kehidupan siswa,

dan menyajikan konsep dari beberapa muatan pelajaran. Lalu, perangkat

pembelajaran praktis (mudah dilaksanakan) dan fungsional (banyak manfaat

sebagai pedoman pembelajaran). Dan juga, penelitian sudah menggunakan

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan benar.

Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dan hasil

validasi oleh 2 pakar ahli dalam pembelajaran terpadu dan 2 orang guru kelas

I yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 diperoleh hasil bahwa

perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “sangat baik” dengan

skor rerata 4,25. Hasil tersebut peneliti jabarkan pada tabel berikut:

Tabel 4. 3 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Terpadu

No. Validator Rata-rata Skor Kategori

H 1 Ahli 1 3,85 Baik


2 Ahli 2 3,44 Baik
a
3 Guru SDN Dayuharjo 4,83 Sangat Baik
s 4 Guru SDN Jati 1 4,87 Sangat Baik

iSkor Total 16,99


Rata-rata 4,25 Sangat Baik

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

l validasi tersebut berpedoman pada beberapa aspek yang dinilai diantaranya:

(1) identitas RPP; (2) perumusan indikator; (3) perumusan tujuan

pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5) pemilihan sumber belajar; (6)

pemilihan media belajar; (7) metode pembelajaran; (8) skenario

pembelajaran; (9) implementasi pembelajaran tipe webbed; (10) penilaian;

(11) LKS; (12) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar ahli

pembelajaran terpadu I memberi skor 3,85 dengan kategori “baik”. Pakar ahli

pembelajaran terpadu II memberi skor 3,44 dengan kategori “baik”. Pada

guru SD kelas I SDN Dayuharjo memberi skor 4,83 dengan kategori “sangat

baik”. Pada guru SD kelas I SDN Jati 1 memberi skor 4,87 dengan kategori

“sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor

4,25 dengan kategori “sangat baik”.

Perangkat pembelajaran dikategorikan “sangat baik” karena sudah

memenuhi semua aspek yang ada pada instrumen penilaian produk yang

memuat: (1) identitas RPP sudah lengkap; (2) perumusan indikator sudah

sesuai dengan KI dan KD, selain itu juga sudah mencerminkan kegiatan

perpikir tngkat tinggi; (3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung

ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree; (4) pemilihan

materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran; (5) pemilihan

sumber belajar yang dipilih sudah relevan; (6) media pembelajaran sudah

menarik dan sesuai; (7) metode pembelajaran sudah menggunakan saintifik

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan tematik terpadu; (8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan

kegiatan saintifik yang dicerminkan dengan kegiatan 5M (Mengamati,

Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan) dan rencana

kegiatannya menunjukkan tematik terpadu dengan tipe webbed; (9)

implementasi pembelajaran sudah menunjukkan pembelajaran terpadu tipe

webbed; (10) penilaian sudah menggunakkan penilaian otentik sesuai dengan

Kurikulum 2013; (11) dalam pemilihan kegiatan pada LKS sudah

menunjukkan kegiatan yang sesuai dan menarik; (12) bahasa yang digunakan

sudah sesuai dengan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).

Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan

memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat

pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum 2013.

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran

bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan:

5.1.1 Perangkat pembelajaran terpadu mengacu Kurikulum 2013 yang

dikembangkanpeneliti menggunakan langkah penelitian Borg and Gall

dikombinasikan dengan langkah pengembangan desain instruksional dari Dick and

Carrey. Ada 10 langkah penelitian menurut Borg and Gall diantaranya: (1) potensi

dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi

desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi

produk, dan (10) produksi masal. Disamping itu, Dick and Carey juga mempunyai 10

langkah pengembangan instruksional, diantaranya: (1) analisis kebutuhan untuk

mengidentifikasi tujuan pembelajaran , (2) melakukan analisis pembelajaran, (3)

menganalisis siswa dan konteks pembelajaran, (4) merumuskan tujuan performasi,

(5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran,

(7) mengembangkan materi pembelajaran, (8) merancang dan mengembangkan

evaluasi formatif, (9) merevisi pembelajaran, (10) mengembangkan evaluasi sumatif.

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Namun peneliti hanya membatasi hingga 7 langkah penelitian didalam melaksanakan

penelitian ini, diantaranya: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain

produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.

Produk final yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe webbed

yang mengacu Kurikulum SD tahun 2013.

5.1.2 Berdasarkan validasi ahli dalam perangkat pembelajaran terpadu, maka pakar

ahli pembelajaran terpadu I memberi skor 3,85 dengan kategori “baik”. Pakar ahli

pembelajaran terpadu II memberi skor 3,44 dengan kategori “baik”.

5.1.3 Pada guru SD kelas I SDN Dayuharjo memberi skor 4,83 dengan kategori

“sangat baik”. Pada guru SD kelas I SDN Jati 1 memberi skor 4,87 dengan kategori

“sangat baik”.

Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 4,25 dengan

kategori “sangat baik”.

5.2 Keterbatasan Pengembangan

Perangkat pembelajaran terpadu yang dikembangkan dalam penelitian ini

memiliki keterbatasan sebagai berikut:

5.2.1 Analisis kebutuhan yang dilakukan dengan wawancara hanya didapatkan dari 2

orang guru.

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.2.2 Terdapat 10 langkah penelitian yang mengkombinasikan langkah dari Borg and

Gall dan Dick and Carey namun prosedur penelitian dilakukan hingga langkah

ke 7, sehingga uji coba belum diujikan dalam skala luas.

5.3 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan

perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu kurikulum SD 2013 adalah sebagai

berikut:

5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada 3 atau lebih

guru SD kelas I sehingga bahan pertimbangan peneliti untuk mengembangkan

perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 lebih baik.

5.3.2 Dilaksanakan 10 prosedur penelitian sehingga dapat di ujicobakan secara luas

lalu dapat diketahui apakah produk pembelajaran terpadu yang dikembangkan

benar-benar baik dan layak digunakan secara luas atau tidak.

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI

Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum


2013. Bandung: PT. Refika Aditama.
Akbar, Sa‟dun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Alawiyah. (2014). Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Vol. VI, No 15/I/P3DI/Agustus/2014
Ali, Mohammad; Asrori, Muhammad. (2014). Metodologi dan Aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Amarila, Raula Samsul; Habibah, Noor Aini; Widiyatmoko, Arif. (2014).
Pengembangan Alat Evaluasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada
Pembelajaran Ipa Terpadu Model Webbed Tema Lingkungan. Semarang:
Volume 3 Nomor 2.
Anderson, Lorin W.; Karthwol, David R.. (2001). Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. New York: David McKay
Company, Inc.
Caturiyati, Kana Hidayati; Himmawati PL. (2007). Hambatan-hambatan dalam
Mengembangakan Kecerdasan Logical Mathematical pada Pembelajaran
Terpadu Model Webbed berbasis Kecerdasan Jamak di TKIT Salman Al
Farisi II Yogyakarta. Yogyakarta: Vol. 3,No.2,Desember 2007:72-87.
Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).
Yogyakarta: Gava Media.
Dewi, K., I.W. Sadia, N.P. Ristianti. (2013). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu dengan Setting Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kinerja Ilmiah Siswa. Singaraja:
Volume 3 Tahun 2013.
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fogarty, Robin. (2009). How to Integrate the Curricula. California: Corwin.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Listyawati, Muji. (2012). Pengembangan Perangakat Pembelajaran IPA Terpadu di


SMP. Semarang: Science Education Journal (1) (2012).
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Margunayasa, I Gede, Ni Wayan Arini, dan I Gusti Ngurah Japa. (2014).
Pembelajaran Terpadu; Konsep dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyasa, H.E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Nurgiyantoro, B. (2011). Penilaian Otentik. Yogyakarta: UGM Press.
Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud no 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum.
Pramudyani, Avianti Vera Risti dan Sugito. (2014). Implementasi Pembelajaran
Terpadu terhadap Perkembangan Anak Usia Dini di KB-TK Islam Al-Azhar
31 Yogyakarta. Yogyakarta: Volume 1 Nomor 2.
Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Sani, Ridwan Abdullah. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Sukmadinata, Nana Syaodih dan Erliana Soyomukti, Nurani. 2015.
Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syaodih. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

No Pertanyaan
1 Sejak kapan menerapkan kurikulum 2013?
2 Apakah Bapak/Ibu sudah tau bahwa kurikulum 2013 harus menggunakan
pembelajaran terpadu?
3 Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013?
4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah Bapak/Ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu?
5 Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terpadu?
6 Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu?
7 Salah satu jenis tipe pembelajaran terpadu ialah tipe webbed yang
memadukan dua atau lebih muatan pelajaran menjadi satu tema. Apakah
Bapak/Ibu membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe
webbed?

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 Validasi Rangkuman Wawancara

SD N Jetis 1

Nama Guru : Bu Diana Pegy Putinella, S.E.

Kelas :1

No Pertanyaan Jawaban
1 Sejak kapan menerapkan SD N Jetis menerapkan kurikulum
kurikulum 2013? 2013 pada tahun ajaran 2016/2017.
2 Apakah Bapak/Ibu sudah tau Ya, Sudah.
bahwa kurikulum 2013 harus
menggunakan pembelajaran
terpadu?
3 Apakah Bapak/Ibu pernah Pernah, 1 kali saat KKG tahun 2016.
mengikuti pelatihan kurikulum
2013?
4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, Ya, mengenal dua jenis pembelajaran
apakah Bapak/Ibu mengenal dan terpadu yaitu tipe webbed dan
menguasai 10 jenis itu? integrated tapi belum menguasai.
5 Apakah ada kesulitan dalam Ya ada kesulitan terutama kesulitan
merencanakan pembelajaran dalam penyusunan penilaian.
terpadu?
6 Apakah ada kesulitan dalam Dalam pelaksanaan belum ada
melaksanakan pembelajaran kesulitan karena terbantu dengan
terpadu? buku guru dan buku siswa yang
diberikan oleh pemerintah
7 Salah satu jenis tipe pembelajaran Butuh, sebagai referensi dalam

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terpadu ialah tipe webbed yang pembuatan perangkat pembelajaran


memadukan dua atau lebih muatan khususnya cara penilaian
pelajaran menjadi satu tema.
Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
contoh perangkat pembelajaran
terpadu tipe webbed?

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SD N Dayuharjo

Tutiyatmi,S.Pd.SD

Kelas 1

NIP.19580830 1901 2 003

No Pertanyaan Hasil wawancara

1 Sejak kapan menerapkan kurikulum Sejak tahun 2016-2017 pada semester 1


2013?

2 Apakah ibu sudah tahu bahwa Ya saya sudah tahu. Dalam saya
kurikulum 2013 menggunakan menyampaikan suatu pembelajaran saya
pembelajaran terpadu? tidak lagi memulai dengan “hari ini kita akan
belajar matematika” tetapi langsung
mengintegrasikan suatu pembelajaran
bedasarkan tema dan subtema.

3 Apakah ibu pernah mengikuti Pernah, KKG dalam sebulan sudah 4 sampai
pelatihan kurikulum 2013? 5 kali mengikutinya dan yang dari dinas
hanya sekali

4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, Tidak. Yang saya hanya tahu


apakah ibu mengenal dan menguasai mengintegrasikan pembelajaran.
10 jenis itu?

5 Apakah ada kesulitan dalam Kalo merencanakan pembelajaran terpadu


merencanakan pembelajaran guru tersebut tidak kesulitan karena ada buku
terpadu? Jika ada apa kesulitannya? guru yang jadi patokan dan panutan dalam

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jika tidak ada mengapa? setiap merencanakan pembelajaran.

6 Apakah ada kesulitan dalam Ada, pada saat semisal mata pelajaran bahasa
melaksanakan pembelajaran terpadu? Indonesia dengan matematika itu guru
merasa kesulitan, dan semisal masih ada
siswa yang belum mengerti dan paham dalam
salah satu materi dari mata pelajaran
matematika, maka guru tersebut kembali
menggunakan kurikulum KTSP.

7 Salah satu jenis tipe pembelajaran Ya butuh, karena kami sebagai guru hanya
terpadu ialah tipe webbed yang melihat dari panduan buku pegangan guru
memadukan dua atau lebih muatan dan kami masih belum mengerti betul dengan
pelajaran menjadi satu tema. Apakah pembelajaran terpadu. Sehingga kami
Bapak/Ibu membutuhkan contoh memerlukan banyak contoh-contoh yang
perangkat pembelajaran terpadu tipe mudah kami pahami dan bisa kami terapkan
webbed? dengan mudah dan lebih kreatif lagi sehingga
tidak lagi terpatok pada buku pegangan guru.

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3 Instrumen Validasi RPP

KOMPONEN
NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A IDENTITAS RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas, semester, pembelajaran


terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan


keterampilan)

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi


C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator

2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam


rumusan tujuan pembelajaran

3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur

4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku


D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta


didik

3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu


E SUMBER BELAJAR

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KOMPONEN
NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 Sumber belajar seusai dan mutakhir

2 Sumber belajar yang digunakan beragam

3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku


F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan


scientific.

3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik


G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific

H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)

2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,


menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)

3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,


tindak lanjut)

4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis

5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang


dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga


perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KOMPONEN
NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang


menyenangkan dan bermakna

8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional


I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED
Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk menekankan pada keterlibatan siswa
1 dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung
dalam proses pembelajaran
Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih pada pembelajaran
2 terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran

Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran menjadi 1 subtema pada


3 pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran

Subtema yang diambil sebagai pusat pembelajaran dijabarkan dalam beberapa


4 kegiatan pembelajaran terpadu harian tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran
Subtema yang dibuat berkaitan dengan kehidupan siswa dan lingkungan dimana
5 mereka berada pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran

Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk memberikan pembelajaran yang


6 bermakna bagi siswa

6 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed memiliki sifat praktis dan fungsional
7 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed potensial untuk memberdayakan siswa
RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed menciptakan suasana pembelajaran yang
8
bermakna (menyenangkan)
RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan perkembangan
9
pribadi siswa
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KOMPONEN
NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan
pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran
terpadu tipe ...
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific

8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

10 Tampilan LKS indah dan menarik

J BAHASA

1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI))

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4 Instrumen Validasi Uji Coba

KOMPONEN
NO. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A IDENTITAS RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas, semester, pembelajaran


terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan


keterampilan)

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi


C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator

2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam


rumusan tujuan pembelajaran

3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur

4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku


D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta


didik

3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu


E SUMBER BELAJAR

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KOMPONEN
NO. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 Sumber belajar seusai dan mutakhir

2 Sumber belajar yang digunakan beragam

3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku


F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan


scientific.

3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik


G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific

H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)

2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,


menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)

3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,


tindak lanjut)

4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis

5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang


dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga


perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KOMPONEN
NO. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang


menyenangkan dan bermakna

8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional


I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE WEBBED
Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk menekankan pada keterlibatan siswa
1 dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung
dalam proses pembelajaran
Keterkaitan/keterpaduan antara 2 mata pelajaran atau lebih pada pembelajaran
2 terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran

Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran menjadi 1 subtema pada


3 pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses pembelajaran

Subtema yang diambil sebagai pusat pembelajaran dijabarkan dalam beberapa


4 kegiatan pembelajaran terpadu harian tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran
Subtema yang dibuat berkaitan dengan kehidupan siswa dan lingkungan dimana
5 mereka berada pada pembelajaran terpadu tipe Webbed nampak jelas dalam proses
pembelajaran

Pembelajaran tipe Webbed potensial untuk memberikan pembelajaran yang


6 bermakna bagi siswa

6 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed memiliki sifat praktis dan fungsional
7 RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed potensial untuk memberdayakan siswa
RPP pembelajaran terpadu tipe Webbed menciptakan suasana pembelajaran yang
8
bermakna (menyenangkan)
RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan perkembangan
9
pribadi siswa
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KOMPONEN
NO. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan
pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran
terpadu tipe webbed
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific

8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

10 Tampilan LKS indah dan menarik

J BAHASA

1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI))

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 Instrumen Validasi Uji Coba

Lampiran 5a Hasil Validasi Pakar 1

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17,5

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5b Hasil Validasi Pakar 2

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 Hasil Validasi Uji Coba

Lampiran 6a Hasil Validasi Uji Coba 1

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6b Hasil Validasi Uji Coba 2

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10 Curriculum Vitae

Curriculum Vitae

Ari Mia Dwi Anggraeni merupakan anak kedua dari

tiga bersaudara yang lahir di Magelang, 6 Mei 1996.

Pendidikan dasar diperoleh di SDK Krogowanan dan lulus pada

tahun 2008. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMPK

Santa Maria Sawangan dan lulus pada tahun 2011. Pendidikan

menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Kota Mungkid dan

lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh proses

pendidikan di bangku perkuliahan, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan baik

akademik maupun non-akademik.

Beberapa macam kegiatan yang pernah diikuti peneliti antara lain:

1. Seksi Dokumentasi Pekan Ilmiah Fakultas 2015.

2. Seksi Publikasi dan Dokumentasi Seminar “Reinventing Childhood Education”

2015.

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Seksi Publikasi, Dokumentasi, dan Humas Story Telling and Writing Contest

2015.

4. Seksi P3K Insipro (Inisiasi Prodi) PGSD 2015.

5. Peserta Lomba Hunting Photography Green Building Pusat Informasi

Pengembangan Pemukiman dan Bangunan (PIP2B) DIY 2016.

6. Panitia Lomba dan Pameran Foto “Humanisme dalam Keseharian Sanata

Dharma” Unit Kegiatan Mahasiswa Lens Club 2016.

7. Seksi Medis INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma) Gelombang 1,2, dan 3 tahun

2016.

8. Seksi Keamanan Article Competition 2016.

9. Seksi Dokumentasi Pagelaran Wayang Kulit Kartinian Lakon Pengakuan Ibu

Kunthi (Dua Bahasa) 2017.

10. Koordinator Seksi Dokumentasi Pementasan Teater Pamit dan Gincu 2017.

11. Staf Humas/ Petugas PMB dan Promosi Universitas Sanata Dharma 2017.

12. Kegiatan wajib Prodi PGSD Insipro PGSD 2014, Kursus Mahir Dasar (KMD)

2015, kegiatan wajib Fakultas Infisa (Inisiasi Fakultas) 2014, kegiatan wajib

Universitas INSADHA 2014, PPKM 1 (2014), dan PPKM II (2015).

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe

Webbed untuk Kelas I Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013”.

142

Anda mungkin juga menyukai