Anda di halaman 1dari 121

PENGEMBANGAN PANDUAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMP / MTs

SKRIPSI

Oleh :

Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah


3320180128

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2022
PENGEMBANGAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMP / MTs

Skripsi

Skripsi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah
3320180128

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SUNAN GIRI BOJONEGORO

2022

ii
iii
iv
v
MOTO

Allah tidak akan membebani seseorang sesuai diluar kesanggupannya.


(QS. Al Baqarah: 286)
Dan dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberimu petunjuk
(QS. Ad Dhuha: 7)
Dan dia (Allah) bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah maha melihat apa yang
kamu kerjakan. (QS. Al Hadid: 4)
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain (QS. Al Insyirah: 7)
Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung
(QS. Al Imron: 73)
“So, remember me, I will remember you”
(Al Baqoroh: 152)
Do the best, let Allah do the rest.

PERSEMBAHAN
Untuk diri sendiri yang telah bertahan dan selalu berjuang sampai dititik ini, terimakasih
sudah menjadi super hero untuk diri sendiri, terimakasih selama ini usaha dan upayamu
memiliki hasil dan terimakasih ternyata selama ini kamu mampu melewati berbagai
rintangan dan mampu bertahan.
Untuk kedua orang tua, teruntuk ayah saya M. Ahde Nasihul Huda yang tak terhingga
sayangnya untuk anak-anaknya dan salah satu penyemangat saya menyelesaiakan skripsi
dengan bantuan doanya, dan mama tercinta sukartini yang selalu menjadi pendorong
semangat saya untuk menyelesaiakan skripsi ini. Dan teruntuk mereka berdua terimakasih
sudah bersusah payah serta bekerja keras yang tak henti-henti sampai detik ini dan selalu
mendoakan yang terbaik demi keberhasilan dan kesuksesan anaknya.
Adek dan semua keluarga besar, terimakasih atas support yang selalu diberikan sehingga
menjadi salah satu alasan terbesarku bisa bertahan sejauh ini.

Guru-guru ku, Bapak Ibu dosen yang telah memberikan saya ilmu dan pengalaman yang
sangat berharga, dan semoga apapun yang sudah diberikan bisa saya amalkan dan bermanfaat
untuk orang lain

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang,
yang selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi
seluruh alam. Amin ya rabbal alamin.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari berbagai sumber, syukur
Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengembangan
Panduan Pelatihan Teknik Self Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa
SMP / MTs” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1
Bimbingan dan Konseling.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dorongan dan batuan
dari berbagai pihak yang terlibat seiring dengan hambatan-hambatan yang dialami
selama proses penyelesaian skripsi sampai semua hambatan dapat teratasi dengan
mudah. Maka dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sunan
Giri Bojonegoro.
2. Astrid Chandra Sari, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.
3. Zeti Novita Sari, M.Pd selaku Ketua Jurusan/ program Studi Bimbingan dan
Konseling
4. Ibu Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Rizky Putra Ayu Distira, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar
dalam memberikan bimbingan dan arahan-arahan yang positif dengan suka
rela demi terselesaikannya penelitian ini.
5. Ibu Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan seluruh dosen prodi Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan bimbingan dan bekal ilmu.
6. Kepala sekolah MTs Sirojul Hikmah, Mts Abu Darrin dan MTs Raudlatul
Huda yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
Mts Abu Darrin Bojonegoro.

vii
7. Jajaran guru BK MTs Sirojul Hikmah, Mts Abu Darrin dan MTs Raudlatul
Huda yang telah banyak memberi bantuan selama kegiatan penelitian
berlangsung.
8. Ibu saya Sukartini yang selalu memberikan yang terbaik untuk semua anak-
anaknya terutama support serta penguatan ketika saya sedang diposisi
terbawah dan segala doanya yang insyaallah selalu di ijabah oleh allah untuk
kesuksesan anak tercintanya. Dan beliaulah yang membuat saya bertahan
sampai dititik ini.
9. dan Ayah saya M. Ahde Nasihul Huda yang selalu memberikan support lewat
doa-doa beliau yang tak henti mengalir untuk saya, bukan hanya doa tetapi
ucapan suport walau hanya bentuk kata-kata agar penulis selesai dengan hasil
yang memuaskan.
10. Teman teman Program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas
Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro angkatan 2018 yang berjuang
bersama-sama dalam suka maupun duka dan senantiasa saling memberikan
dukungan dan semangat.
11. Serta teman-teman yang tak mampu penulis tulis namanya satu persatu, mereka
juga selalu memberikan support dalam bentuk apapun kepada penulis agar
penulis selesai dengan hasil yang memuaskan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Terdapat
kekurangan yang tidak lain di sebabkan oleh keterbatasan penulis, oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar bisa di jadikan
sebagai evaluasi, masukan penulis.

Bojonegoro,
Penulis

Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah


NIM. 3320180128

viii
ABSTRAK

Mar’atussholihah., Silvy Aglavenia Nur, 2022. Pengembangan panduan teknik


self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro.
Skripsi, Program studi bimbingan dan konseling fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas Nahdlatul ulama sunan giri Bojonegoro. Pembimbing
utama Vesti Dwi Cahyaningrum,M.Pd dan pendamping kedua Riski Putra Ayu
Distira, M.Pd

Kata kunci: teknik self concept, percaya diri, siswa SMP / MTs

Penelitian ini diatarbelakangi dengan permasalahan percaya diri yang rendah


yang ditandai dengan perilaku siswa kurang yakin dalam mengembangkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki, terutama pada kegiatan belajar di
sekolah, sehingga akan menghambat keberhasilan yang maksimal dalam
dirinya. Maka dari itu, diperlukan tingkat percaya diri yang tinggi untuk
mengoptimalkannya. Model layanan bimbingan kelompok dengan teknik self
concept dapat efektif untuk meningkatkan percaya diri siswa. Tujuan penelitian
ini adalah menghasilkan produk berupa panduan teknik self concept untuk
meningkatkan percaya diri dengan menggunakan model layanan bimbingan
kelompok yang dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
Penelitian ini menggunakan metode research and development melalui tiga uji
ahli bimbingan dan konseling, tiga ahli media pembelajaran, dan tiga uji ahli
calon pengguna produk (MTs Sirojul Hikmah, MTs Abu Darrin, dan MTs
Raudlatu Huda). Berdasarkan hasil dari penilaian uji ahli tersebut menunjukkan
bahwa panduan penelitian teknik self concept termasuk pada kriteria sangat
berguna, layak, dan tepat untuk digunakan sebagai panduan guru bimbingan dan
konseling atau konselor.

ix
ABSTRAK

Mar’atussholihah., Silvy Aglavenia Nur, 2022. Development of a self-concept


technique guide to increase the confidence of SMP / MTs students in Bojonegoro.
Thesis, Guidance and Counseling Study Program, Faculty of Teacher Training and
Education, University of Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro. The main
supervisor is Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd and the second supervisor is Riski Putra
Ayu Distira, M.Pd

Keywords: self concept technique, confidence, student of SMP / MTs

This research is motivated by the problem of low self-confidence which is


characterized by the behavior of students who are less confident in developing their
abilities and potential, especially in learning activities at school, so that it will hinder
maximum success in themselves. Therefore, it takes a high level of confidence to
optimize it. The group guidance service model with self concept technique can be
effective to increase students' self-confidence. The purpose of this research is to
produce a product in the form of a self-concept technique guide to increase self-
confidence by using a group guidance service model that can be used by guidance and
counseling teachers or counselors.
This study uses research and development methods through three expert
guidance and counseling tests, three learning media experts, and three expert tests of
prospective product users (MTs Sirojul Hikmah, MTs Abu Darrin, and MTs Raudlatu
Huda). Based on the results of the expert test assessment, it shows that the self-concept
technique research guide includes very useful, feasible, and appropriate criteria to be
used as a guide for guidance and counseling teachers or counselors.

x
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ...................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii

MOTTO ...........................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................v

KATA PENGANTAR ......................................................................................vi


ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................viii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS .....................................................................ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................x

DAFTAR TABEL ............................................................................................xii

DAFTAR BAGAN ...........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

1.5 Spesifikasi Produk Yang Diharapkan ....................................................... 6

1.6 Pentingnya Pengembangan ........................................................................ 6

1.7 Asumsi Dan Batasan Pengembangan........................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................8

2.1 Konsep Percaya Diri .................................................................................. 8

2.2 Self Concept ................................................................................................ 10

2.3 Hubungan self concept dan percaya diri .................................................. 13

2.4 Penelitian yang relevan .............................................................................. 13

2.5 Kerangka Teoritik ...................................................................................... 16

xi
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................18

3.1 Model Penelitian Pengembangan .............................................................. 18

3.2 Lokasi penelitian ........................................................................................ 20

3.3 Populasi penelitian ..................................................................................... 20

3.4 Prosedur Penelitian Dan Pengembangan .................................................. 20

3.5 Definisi operasional ................................................................................... 28

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 29

3.7 Teknik Analisis Data.................................................................................. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................32


4.1 Hasil Penelitian....................................................................................32
4.2 Hasil Uji Validitas Ahli .......................................................................60
BAB V PENUTUP ...........................................................................................61
5.1 Kesimpulan .........................................................................................61
5.2 Saran ...................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................64

LAMPIRAN .....................................................................................................67

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Instrumen Skala Percaya Diri ................................................................ 23


Tabel 3. 2 Skala interpretasi hasil perhitungan skala percaya diri ........................... 24
Tabel 3. 3 Rumus menghitung total skor ................................................................ 25
Tabel 3.4 Rumus menghitung sampel survei .......................................................... 25
Tabel 3.5 Makna skala penilaian akseptabilitas ...................................................... 30
Tabel 3.6 Kriteria untuk menentukan presentase .................................................... 31
Tabel 4.1 Kategori percaya diri .............................................................................. 36
Tabel 4.2 Hasil uji ahli Bimbingan dan konseling tentang kegunaan ...................... 36
Tabel 4.3 Hasil uji ahli Bimbingan dan konseling tentang kelayakan ...................... 43
Tabel 4.4 Hasil uji ahli Bimbingan dan konseling tentang ketepatan ...................... 44
Tabel 4.5 Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk Berdasarkan Penilaian
Uji Ahli Bimbingan dan Konseling ........................................................................ 45
Tabel 4.6 Hasil uji ahli Media Pembelajaran tentang kemenarikan ......................... 46
Tabel 4.7 Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk Berdasarkan Penilaian
Uji Ahli Media Pembelajaran ................................................................................. 49
Tabel 4.8 Hasil uji ahli Calon Pengguna Produk tentang kegunaan......................... 51
Tabel 4.9 Hasil uji ahli Calon Pengguna Produk tentang kelayakan ........................ 57
Tabel 4.10 Hasil uji ahli Calon Pengguna Produk tentang ketepatan ....................... 59
Tabel 4.11 Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk Berdasarkan
Penilaian Uji Ahli Calon Pengguna Produk ............................................................ 59

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Kerangka Teoritik ................................................................................ 17


Bagan 3.1 Tahap-Tahap Pegembangan Adaptasi Borg And Gall (1983) ................. 21
Bagan 4.1 Tahapan Teknik Self Concept ................................................................ 32

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Skala Percaya Diri .....................................................


Lampiran 2 Tabulasi Data Siswa ...................................................................
Lampiran 3 Hasil Analisis 3 Sekolah.............................................................
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian .......................................................
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ..............................................................
Lampiran 6 Instrumen Validasi Ahli Bimbingan Dan Konseling ...................
lampiran 7 Instrumen Validasi Ahli Media Pembelajaran ..............................
lampiran 8 instrumen Validasi Ahli Calon Pengguna Produk ........................
lampiran 7 Uji Validitas Instrumen Percaya Diri ...........................................

xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SMP/MTs merupakan jenjang pendidikan dasar formal setelah jenjang
sekolah dasar. Umumnya, siswa dengan tingkat pendidikan ini berusia antara
12 hingga 15 tahun. Pada usia ini, anak disebut remaja. Masa remaja
merupakan era krisis identitas atau pencarian identitas diri, dan individu
dihadapkan pada pertanyaan tentang siapa mereka, akan menjadi apa, dan
kemana mereka akan pergi dalam hidup (Santrock, 2003). Pada tahap ini,
remaja sedang berusaha menemukan jati dirinya. Dengan kata lain, remaja
sedang mengalami krisis identitas. Oleh karena itu, remaja perlu berinteraksi
dengan teman sebaya, teman sekolah, orang tua, masyarakat dan orang lain
(Sholiha and Aulia 2020). (Hurlock, 2002) mengemukakan bahwa bahwa
individu yang memiliki rasa percaya diri tinggi ia akan dapat bependapat secara
positif tentang dirinya, menghargai diri sendiri, dan memiliki harapan yang
dapat mengarah pada kesuksesan dan kemakmuran.
Kenyataan yang terjadi masih sangat sulit bagi siswa untuk mencapai
tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Itu karena dianggap umum terjadi pada
kalangan remaja. Di sisi lain, kepercayaan diri dalam hidup sangat penting
untuk meningkatkan kualitas hidup. Hal ini seperti yang dikatakan Bandura
"Kepercayaan diri sangat penting untuk kemauan siswa untuk berprestasi."
Menurut (Gufron, M.N., & Risnawati, 2012) Percaya diri adalah keyakinan
untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karasteristik pribadi yang
didalamnya terdapat aspek kemampuan diri, optimis, objektif,
bertaggungjawab, rasional dan realistis.
Menurut (Hurlock, 2013) Orang yang tidak percaya diri adalah orang yang
pesimis, tidak mampu mengungkapkan pendapat, ragu untuk mencoba hal-hal
baru yang sulit untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya serta dapat
menyebabkan perkembangan kepribadian (Switch). Dan ia akan kesulitan
berteman dengan teman-temannya. Sebaliknya, mereka yang memiliki
percaya diri tinggi ia akan cenderung menyimpulkan bahwa dirinya “lebih
besar” dari masalahnya. Dia akan berpikir positif tentang dirinya sendiri. Untuk

1
2

itu, kita membutuhkan peran orang tua, guru dan lingkungan dalam
membangun rasa percaya diri. Mereka dapat mendorong individu untuk
memperbaiki perilaku buruk mereka sebelumnya. Seperti yang di jelaskan oleh
(Susilawati, 2020) bahwa ketika orang tua dan guru sering memotivasi dan
memuji, individu akan lebih percaya diri yang dapat menghasilkan ide dan
motivasi baru untuk dikembangkan pada dirinya.
Beberapa fenomena percaya diri dikalangan remaja telah dilansir oleh
yoursay.id yang memaparkan bahwa percaya diri sangat penting bagi remaja
untuk tidak insecure. Banyak kalangan remaja yang insecure dan menyebabkan
fatalnya mental illness pada dirinya yang dikarenakan ia merasa tidak nyaman,
khawatir, malu, dan tidak percaya diri (online). Fenomena kedua dilansir oleh
kompas.com yang memaparkan bahwa setiap orang itu harus mencipatakan self
concept positis yang dan bertingkahlaku yang positif juga. Self concept tidak
hanya berpengaruh terhadap diri sendiri saja, melainkan juga berdampak pada
lingkungan sekitar. Dengan memiliki self concept yang positif, dapat
membawa manfaat tersendiri untuk dirinya. Ia juga akan memiliki cara
pandang dalam hidupnya (online). Dari beberapa fenomena yang dipaparkan,
peneliti menyimpulkan bahwa percaya diri dan self concept itu sangat penting
bagi kehidupan. Karena dengan memiliki keduanya akan memudahhkan dalam
mengaktualisasikan diri terhadap kemampuan atau potensi yang dimilikinya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Warman, 2013) diketahui bahwa
seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan berusaha keras dalam
melakukan kegiatan belajar. Ia akan bersikap optimis untuk mencapai suatu
keinginan, sehingga akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebaliknya,
apabila seseorang kurang memiliki rasa percaya diri. Ia akan menilai dirinya
tidak memiliki kemampuan. Ia akan berfikir negative terhadap dirinya sendiri.
Penilaian negative terhadap kemampuannya sendiri merupakan suat hambatan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui observasi dan wawancara
dengan ibu Sulistyowati, S.Sos, selaku konselor di Sekolah Mts Abu Darrin
mengungkapkan bahwa masalah kurang percaya diri siswa merupakan
masalah utama di sekolah dan menjadi masalah yang sangat umum. Terutama
3

dalam perkembangan siswa. Tingkah laku rendahnya percaya diri siswa yang
muncul di sekolah antara lain, siswa cenderung lebih tertutup (minimal dalam
komunikasi atau interaksi), sering merasa minder saat bertemu teman, sering
mencontek ulangan atau hasil ulangan,sering meminta jawaban teman. tidak
aktif belajar dan mudah putus asa. Pada hasil analisis kuisioner yang dibagikan
pada tiga sekolah dibeberapa kecamatan di kabupaten Bojonegoro terdapat 55
siswa yang memiliki percaya diri sangat rendah dengan tingkat prosentase
55%. 39 Siswa yang memiliki tingkat percaya diri rendah dengan prosentase
39%. 6 siswa yang memiliki tingkat percaya diri tinggi dengan prosentase 6%.
Dan 0 siswa yang memiliki percaya diri sangat tinggi.
Dari beberapa perilaku yang terlihat pada siswa yang tidak percaya diri
dikarenakan kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki
untuk mewujudkan potensi yang dimiliki. Masalah ini dapat menghambat
perkembangan mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan (Aristiani,
2016) bahwa percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat
penting dalam kehidupan. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan
mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis dalam
kehidupannnya, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap
berpikiran positif dan dapat menerimanya dengan lapang dada utuk
mencobanya kembali.
Permasalahan mengenai rendahnya rasa percaya diri yang dihadapi
disekolah ini tidak boleh dibiarkan saja. Harus ada cara yang inovatif agar
siswa dapat yakin terhadap kemampuan-kemampuan dan potensi yang dimiliki
dan mendorong siswa agar dapat meningkatkan percaya diri. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka peneliti ingin mengembangkan suatu teknik self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa, agar siswa dapat mempunyai
keyakinan atas kemampuannya dan mengembangkan potensi yang dmilikinya
dengan maksimal serta dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dengan
baik.
Self concept adalah pemahaman tentang diri sendiri yang dihasilkan dari
interaksi dengan orang lain. menurut (Burn, 1993) self concept adalah suatu
gambaran campuran dari apa yang dipikirkan seseorang, pendapat orang lain
4

mengenai dirinya, dan apa yag diinginkan oleh seseorang tersebut. Self concept
merupakan keterlibatan terhadap orang lain. Self concept positif siswa
membimbing mereka untuk diterima dalam lingkungan di mana mereka
menemukan diri mereka sendiri (Gusmawati, dkk, 2016). Menurut Gufron,
M.N., & Risnawita (2012) self concept Kemampuan individu untuk mengubah
perilaku mereka, untuk menangani informasi yang diinginkan dan tidak
diinginkan. Citra dirinya yang merupakan kombinasi dari fisik, psikologis,
sosial, emosional, keyakinan yang diinginkan dan hasil yang dia capai. Dari
beberapa pemaparan diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa Self
concept merupakan pemahaman tentang diri sendiri yang menentuan
keterlibatan kita dengan orang lain dalam mengarahkan atau memodifikasi
perilaku sesuai dengan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Rahmat, 2013) mengatakan
bahwa individu yang memiliki self concept positif adalah individu yang
bersikap optimis, percaya diri, dan selalu positif dalam segala hal, termasuk
kegagalan yang pernah dialaminya. Individu yang memiliki konsep diri positif
tidak melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya, tetapi sebagai pelajaran
atau penemuan berharga, ia akan menghargai diri sendiri, untuk kesuksesannya
di masa depan. Sebaliknya, jika seseorang memiliki self concept negatif, ia
akan beranggapan bahwa ia lemah, tidak berdaya, tidak kompeten, gagal, tidak
bahagia, dibenci, dan kehilangan gairah hidup. Orang-orang ini cenderung
pesimis tentang kehidupan dan peluang untuk masa depannya. Dia melihat
tantangan sebagai hambatan, bukan sebagai peluang.
Dari latar belakang diatas, peneliti ingin mengembangkan suatu panduan
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Karena
pada masa ini individu sangat diperlukan untuk berinteraksi dengan
lingkungannya agar dapat mengembangkan potensi atau kemampuan yang
dimiliki. Oleh karena itu, diperlukan self concept yang positif untuk
meningkatkan percaya diri yang tinggi dan tertanam pada siswa SMP / MTs.
5

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengembangan
Panduan Pelatihan Teknik Self concept untuk Meningkatkan Percaya Diri
Siswa SMP / MTs di Bojonegoro?”
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
menghasilkan produk yaitu berupa Pengembangan Panduan Pelatihan Teknik
Self Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa SMP / MTs di
Bojonegoro.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini akan menghasilkan teknik self concept untuk
meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro. Penelitian ini
akan menghasilkan panduan yang spesifik dalam melaksanakan teknik self
concept secara teoritis dan memberikan sumbangan pemikiran baru
tentang pengembangan “teknik self concept untuk meningkatkan percaya
diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro”. Dengan demikian hasil penelitian
ini bermanfaat bagi pengembang keilmuan.
1.4.2 Manfaat praktis
Sedangkan manfaat praktis pada penelitian ini dapat dilihat dari
berbagai hal, sebagai berikut :
1.4.2.1 Bagi praktisi dilapangan seperti konselor sekolah atau guru BK
sekolah SMP / MTs di Bojonegoro, diperoleh model baru yang
dapat dijadikan sebagai alternatif untuk pemberian teknik self
concept untuk meneingkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di
Bojonegoro.
1.4.2.2 Bagi konseli manfaatnya yaitu untuk mendapatkan teknik self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di
Bojonegoro.
6

1.5 Spesifikasi Produk Yang Diharapkan


Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan produk yang berupa modul pelatihan teknik self concept untuk
meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro dengan spesifikasi
sebagai berikut :
1.5.1 Pendahuluan yang didalamnya memuat :
1) Rasional,
2) Tujuan umum,
3) Langkah-langkah,
4) Hal-hal yang perlu diperhatikan,
5) Tema/topik,
6) Penggunaan instrument pelatihan, dan
7) Evaluasi
1.5.2 Panduan tentang teknik self concept :
1) Pengantar.
2) Perencanaan bimbingan.
3) Materi/topik tujuan dan teknik yang digunakan.
1.6 Pentingnya Pengembangan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
bimbingan yang dapat digunakan oleh konselor sekolah secara khusus dalam
meningkatkan percaya diri siswa. Panduan ini dapat digunakan untuk
bimbingan pribadi, sebagai upaya meneingkatkan percaya diri
1.7 Asumsi Dan Batasan Pengembangan
1.7.1 Asumsi
Kurangnya percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro tidak dapat
diabaikan saja, akan tetapi harus ada suatu model yang efektif dan praktis
dalam penerapannya untuk ditingkatkan. Terdapat berrbagai cara agar
dapat meningkatkan percaya diri yang optimal sesuai perkembangannya,
yaitu dengan pemberian teknik self concept agar siswa lebih dapat
menyesuaikan dirinya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Percaya diri bukanlah suatu yang sudah melekat sejak lahir,
melainkan harus dipupuk sejak lahir yang dipengaruhi dari lingkungan dan
7

juga dari diri siswa itu sendiri. Sehingga percaya diri ini dapat dilatih
melalui beberapa cara untuk meningkatkannya. Peneliti disini memilik
meningkatkannya dengan menggunakan teknik self concept. Teknik self
concept merupakan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan percaya
diri siswa dengan self concept siswa dapat memahami dirinya, mengetahui
kemampuan-kemampuan apa saja yang dimilikinya.
1.7.2 Batasan pengembangan
Tahap pengembangan ini mengadaptasi prosedur pengembangan
dari (Borg, W. R. and Gall 1983) yang terdiri dari 10 tahap. Pengembangan
panduan pelatihan self concept hanya sampai pada 6 tahap yaitu : 1)
pesiapan, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba produk
awal, 5) revisi hasil uji coba dan 6) produk utama. Pengembanggan teknik
self concept ini dapat diukur tingkat keberhasilannya dengan
menggunakan lembar instrumen dan lembar refleksi yang telah tersedia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Percaya Diri
2.1.1 Pengertian Percaya Diri
Percaya diri menjadi aspek penting dalam perkembangan siswa di
sekolah (Amilin 2016). Menurut Gufron, M.N., & Risnawita ( 2012)
percaya diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek
sebagai karasteristik pribadi yang didalamnya terdapat aspek kemampuan
diri, optimis, objektif, bertaggungjawab, rasional dan realistis. Penelitian
yang dilakukan oleh Novena and Kriswandani (2018) menunjukkan bahwa
sikap-sikap yang dimiliki siswa dalam pembelajaran berupa keaktifan,
keyakinan diri dalam menjawab pertanyaan lisan dari guru, juga sikap dalam
mendorong diri sendiri hingga pada batasnya untuk selalu aktif dalam
pembelajaran. Sedangkan menurut Widyanti, Sudarma, and Riastini (2017)
Percaya diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan, untuk memperoleh
hasil seperti yang diharapkan.
Dari pengertian dari ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
percaya diri merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuannya
dalam melaksanakan tindakan yang ditandai dengan rasa nyaman seseorang
terhadap dirinya sendiri dan penilaian orang lain terhadap dirinya. Percaya
diri bisa disebut sikap yang positif, dimana seseorang mampu untuk
mengembangkan nilai positif terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan yang telah dihadapinya. Hal ini bukan berarti seorang individu
itu bisa melakukan segala seorang diri. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi
akan menyebabkan adanya degradasi mental yang sesungguhnya atau yang
ada dalam dirinya tanpa melihat baik dan buruk sifat tersebut.

8
9

2.1.2 Aspek-Aspek Percaya Diri


Percaya diri dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu yakin akan
kemampuan diri sendiri, optimis, objektif, bertanggungjawab, rasional dan
realistis. Gufron, M.N., & Risnawita (2012), beberapa aspek yang
mempengaruhi percaya diri yaitu :

1) Keyakinan akan kemampuan diri sendiri, yaitu sikap positif tentang


dirinya bahwa ia mengerti sungguh-sungguh yang akan dilakukannya.
2) Optimis, yaitu sikap positif yang selalu memandang baik atas segala hal
tentang diri dan kemampuannya.
3) Objektif, sikap dimana individu selalu memandang sesuatu atau
permasalahan sesuai kebenaran yang semestinya.
4) Bertanggungjawab. Kesediaan seseorang untuk menanggung segala
sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
5) Rasional dan realistis, analisis terhadap suatu masalah, sesuatu hal, dan
suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima
oleh akal sesuai dengan kenyataan.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi percaya diri
Perkembangan kemampuan individu tidak akan terwujud begitu saja
apabila tidak diusahakan, dan seberapa jauh individu mengusahakan
sehingga dapat mewujudkan kemampuannya secara aktual dan terwujud
dalam sikap kepribadiannya. Hal ini dapat diperoleh melalui rasa percaya
diri dahulu, agar dapat meningkatkan perkembangan dirinya maupun
lingkungan yang mendorongnya untuk pencapaian.
Menurut Gufron, M.N., & Risnawita (2012),percaya diri
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1) Konsep diri
Terbentuknya percaya diri seseorang dapat diawali dengan
perkembangan Self concept yang diperoleh dalam pergaulannya dalam
suatu kelompok.
2) Harga diri
10

Konsep diri yang positif akan membentuk suati harga diri yang
positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri
sendiri. Santoso berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan
mempengaruhi tingkat percaya diri seseorang.
3) Pengalaman
Pengalaman dapat menjadi pemicu dalam faktor munculnya rasa
percaya diri. Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor
menurunnya rasa percaya diri seseorang.

4) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh pada tingkat percaya diri
seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang
tersebut tergantung dan berada dibawah kekuasaan orang lain yang
lebih pandai darinya. Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan
tinggi akan memiliki tingkat percaya diri yang lebih dibandingkan yang
berpendidikan rendah.
2.2 Self concept
a) Pengertian self concep
Self concept adalah pandangan pribadi yang dimiliki seseorang
tentang dirinya. Masing-masing individu melukis sebuah gambaran
mental tentang diri sendiri, dan meskipun gambaran ini mungkin sangat
tidak realistis, hal tersebut tetap milik individu tersebut dan
berpengaruh besar pada pemikiran dan perilaku (Sobur, 2013). Menurut
Rahman (2013) Self concept adalah usaha memahami diri sendiri
kemudian menghasilkan konsep mengenai diri tersebut. Sedangkan
menurut Muhith (2015) self concept adalah keyakinan, pandangan, atau
penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri. self concept bukan
merupakan pandangan orang lain mengenai diri kita melainkan
pandangan diri sendiri yang diukur dengan standar penilaian orang lain.
Seseorang memiliki self concept negatif jika ia meyakini dan
memandang dirinya lemah dan tidak berdaya dan mudah menyerah,
namun jika seseorang memiliki self concept positif akan mampu
11

menghargai dirinya dan melihat hal-hal positif demi keberhasilan


dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Burn (1993), self
concept adalah suatu gambaran campuran dari apa yang dipikirkan
seseorang, pendapat orang lain mengenai dirinya, dan apa yag
diinginkan oleh seseorang tersebut.
Dari uraian diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa self
concept adalah gambaran, perasaan, pandangan, penilaian dan harapan
seseorang mengenai bagaimana dirinya dalam realita sesungguhnya.
2.2.1 Aspek-aspek self concept
Self concept menurut Burn (1993)mempunyai 3 aspek. Ketiga
aspek tersebut adalah sebagai berikut :

1. Self concept Dasar


Aspek ini mempunyai istilah lain yaitu diri yang
dikognisikan. Aspek ini merupakan pandangan individu terhadap
status, peranan, dan kemampuan dirinya.
2. Diri yang Lain
Aspek ini merupakan gambaran diri seseorang yang berasal
dari penilaian orang lain. Hal ini menjadi titik utama untuk melihat
gambaran pribadi seseorang. Pernyataan-pernyataan, tindakan-
tindakan, isyarat-isyarat dari orang lain kepada individu yang
didapat setahap demi setahap akan membentuk sebuah konsep diri
sebagaimana yang diyakini individu tersebut dan yang dilihat oleh
orang lain.
3. Diri yang Ideal
Aspek ini merupakan seperangkat gambaran mengenai
aspirasi dan apa yang diharapkan oleh individu, sebagian berupa
keinginan dan sebagian lagi berupa keharusan.
2.2.2 Komponen-komponen Self concept
(Burn 1993) mengemukakan komponen-komponen self
concept sebagai berikut :
1. Diri Fisik dan Citra Tubuh
12

Citra tubuh merupakan gambaran yang dievaluasikan


mengenai diri fisik. Perasaan-perasaan yang bersangkutan dengan
tubuh dan citra tubuh menjadi inti dari self concept. Di dalam tahun
pertama dari kehidupan, tubuh dan penampilan merupakan hal yang
penting dalam mengembangkan pemahaman tentang konsep diri
seseorang. Setiap individu tidak dapat melihat tubuhnya kecuali bila
menggunakan cermin yang dapat memantulkan bayangan tubuh.
Begitu pula halnya dengan citra fisik yang hanya dapat terbentuk
melalui refleksi dari orang lain.
Pandangan dari individu lain mengenai keadaan fisik yang dilihat
menyebabkan adanya dimensi tubuh yang ideal. Dimensi mengenai
bentuk tubuh yang ideal dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan
kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain dan dapat pula
dipengaruhi oleh adanya perbedaan waktu. Pada umumnya individu
beranggapan bahwa bentuk tubuh laki-laki yang ideal adalah atletis,
berotot dan kekar, sedangkan bentuk tubuh wanita yang ideal adalah
langsing tanpa ada lemak. Dengan adanya dimensi tubuh ideal
sebagai patokan maka setiap individu beranggapan bahwa individu
tersebut akan mendapat tanggapan yang positif dari individu lain
apabila berhasil mencapai patokan tubuh yang ideal.
Kegagalan dan keberhasilan individu untuk mencapai
patokan ideal yang telah ditetapkan oleh masyarakat merupakan
keadaan yang sangat mempengaruhi pembentukan citra fisiknya.
Seperti, tubuh yang tinggi, berotot dan atletis dianggap sebagai
karakteristik positif dan pelindung bagi diri sendiri dan
lingkungannya. Tubuh yang gemuk dan pendek sering mendapat
citra yang negatif yaitu jelek dan tidak dapat diandalkan. Tinggi
badan, berat badan, warna kulit, pandangan mata dan proporsi tubuh
menjadi sedemikian erat dengan sikap-sikap terhadap diri sendiri
dan perasaan tentang kemampuan pribadi dan kemampuan untuk
menerima keberadaan orang lain. Tubuh merupakan bagian dari
13

individu yang terlihat dan dapat dirasakan dimana merupakan ciri


yang khas dalam mempersepsikan tentang diri sendiri.
2. Keterampilan Berbahasa
Perkembangan bahasa akan membantu perkembangan self
concept. Selain itu, simbol-simbol bahasa juga dapat membentuk
dasar dari pandangan tentang diri. Penggunaan bahasa verbal dapat
membedakan individu satu dengan individu yang lain. Individu
dapat menyebut dirinya sendiri dengan kata “saya” atau “aku” dan
menyebut orang lain dengan kata “ kamu”, “anda”, “dia” dan
“mereka”. Pemakaian kata ganti dapat berguna sebagai
konseptualisasi dari diri dan orang lain. Ketepatan pemakaian kata
ganti memperlihatkan konsepsi pendewasaan individu mengenai
eksistensi dan individualitasnya. Perbendaharaan bertambah seiring
dengan pertambahan usia individu dan kemampuan untuk menerima
keadaan orang lain. Pemakaian dan ketepatan kata-kata yang
bertambah mencerminkan kemampuan yang bertambah dari
individu tersebut untuk memahami dirinya sendiri sebagai seorang
individu dengan mempunyai perasaan, kebutuhankebutuhan dan
sifat-sifat.
2.3 Hubungan self concept dan percaya diri
Suatu percaya diri dibangun melalui interaksi/komunikasi dengan orang
lain. Individu yang dapat berinteraksi/komunikasi dengan baik, ia akan
cenderung percaya diri. Begitu juga dengan individu yang memiliki self
concept positif, ia akan bersikap optimis, percaya diri, dan selalu bersikap
positif terhadap segala hal. Meskipun dalam kegagalan yang
dialaminya.individu yang memiliki self concept positif akan mampu
melakukan apapun. Artinya, individu akan percaya diri dan tidak malu untuk
mengaktualisasikan dirinya untuk keberhasilan yang akan datang. Percaya diri
adaalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan tindakan. Orang yang tidak
percaya diri, ia akan memiliki self concept negatif, kurang percaya terhadap
14

kemampuan yang ia miliki. Jadi untuk mendorong peningkatan percaya diri


sangatlah diperlukan self concept yang baik.
2.4 Penelitian yang relevan
2.4.1 Penelitian relevan yang dilakukan oleh (Siyani, N. A., Asri, I. G. A. S.,
& Putra 2016) dengan judul “Penerapan Permainan Tradisional Meong-
Meongan Untuk Meningkatkan Percaya Diri Anak Kelompok B3
Kumara Adi I Denpasar” diketahui bahwa penelitian ini menunjukkan
terdapat peningkatan percaya diri setelah penerapan permainan
tradisional meong-meongan pada anak kelompok B3 semester 2 Tahun
Pelajaran 2015/2016 di TK Kumara Adi I Denpasar sebesar 15,00%.
Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata persentase
percaya diri anak pada siklus I sebesar 72,00% dengan kriteria rendah
menjadi sebesar 87,00% pada siklus II yang ada pada kriteria tinggi.
Dengan demikian penerapan permainan tradisional meong-meongan
mampu meningkatkan perkembangan percaya diri anak kelompok B3
semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 di TK Kumara Adi I Denpasar.
Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh (Okki, 2014). dengan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan
Percaya Diri Melalui Metode Show And Tell Pada Anak Kelompok A
Tk Marsudi Putra, Dagaran, Palbapang, Bantul, Yogyakarta”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode show and tell dapat
meningkatkan percaya diri anak. Yang dibuktikan dengan presentase
peningkatan percaya diri. Proses pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode show and tell diawali dengan guru menjelaskan
kegiatan yang akan dilakukan oleh anak. Kemudian guru memberi
contoh show and tell secara klasikal. Selesai memberi contoh, guru
mempersilakan anak yang akan show and tell untuk tunjuk tangan
terlebih dahulu. Masing-masing anak show and tell di depan, dan ketika
kesulitan dalam menyampaikan maknanya guru menstimulasi dengan
cara memberikan pertanyaan. Setelah show and tell, masing-masing
anak diberi pertanyaan yang berbeda oleh guru. Sebagai bentuk
15

penguatan, anak diberi reward berupa pujian, thos, jempol, tepuk tangan
dan stiker.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang saya teliti
adalah terletak pada pembahasan tentang meningkatkan percaya diri
pada anak. Sedangkan perbedaanya yaitu pada teknik yang digunakan
untuk meningkatkan percaya diri yaitu menggunakan tenik Self
Concept.
2.4.2 Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh (Putri and Asmidir, 2019)
dengan judul “Self Concept Contribution to Bullying Behavior”
diketahui bahwa penelitian ini menunjukkan Kontribusi self concept
cukup besar dalam menentukan perilaku siswa dalam sekolah karena
setiap siswa memiliki self concept yang berbeda terhadap perilaku
bullying di SMKN 10 Padang. Hasil studi penelitian ini
mengungkapkan bahwa 1) Self concept siswa SMK Negeri 10 Padang
sebagian besar berada pada kategori cukup baik, 2) kategori perilaku
bullying siswa SMKN Padang sebagian besar berada dikategori jarang,
dan 3) terdapat kontribusi yang signifikan antara Self concept siswa
bullying terhadap SMKN 10 Padang.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang saya teliti
adalah terletak pada variable saya yang lebih spesifik yaitu percaya diri
akan ditingkatkan melalui teknik self concept, sedangkan persamaan
terletak pada teknik self concept yang sama-sama berkontribusi
terhadap perilaku bullying yang merupakan bagian dari meningkatkan
percaya diri.
3.4.3. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Reni Anggraini (2019)
dengan judul “ Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self
Concept Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Kelas VIII SMP
Negeri 28 Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019” diketahui bahwa
penelitian ini menunjukkan dinyatakan bahwa penerapan bimbingan
kelompok dengan teknik self concept efektif untuk digunakan dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 28
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019 sangat efektif digunakan.
16

Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah


terletak pada variable saya yang lebih spesifik yaitu percaya diri akan
ditingkatkan melalui teknik self concept, sedangkan persamaan terletak
pada teknik self concept untuk meningkatkan motivasi belajar yang
merupakan bagian dari meningkatkan percaya diri.
2.5 Kerangka Teoritik
Berdasarkan penjelasan teori sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
bahwa percaya diri merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Percaya diri adalah suatu keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam
melaksanakan tindakan yang ditandai dengan rasa nyaman seseorang terhadap
dirinya sendiri dan penilaian orang lain terhadap dirinya.
Percaya diri bisa disebut sikap yang positif, dimana seseorang mampu
untuk mengembangkan nilai positif terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan yang telah dihadapinya. Hal ini bukan berarti seorang individu itu
bisa melakukan segala seorang diri. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi akan
menyebabkan adanya degradasi mental yang sesungguhnya atau yang ada
dalam dirinya tanpa melihat baik dan buruk sifat tersebut. Namun, apabila
individu memiliki percaya dir yang rendah juga dapat berdampak pada
susahnya menyesuaikan diri tehadap lingkungannya yang disebankan oleh
kurangnya self concept. Oleh karena itu, sangat diperlukan sebuah teknik yang
dapat dikembangkan untuk meningkatkan percaya diri. Berdasarkan kajian
teori diatas self concept merupakan teknik yang sesuai untuk menangani
masalah ini.
Adapun bagan yang menggambarkan (sketsa) kerangka berpikir dapat
dilihat sebagai berikut:
17

Bagan 2. 1 Kerangka teoritik

Percaya diri

Pengisian skala
psikologi
percaya diri

Analisis skala
psikologi percaya diri

Tinggi Rendah

Tindakan

Pemberian teknik
self concept

Tingkat percaya diri siswa


SMP / MTs meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian Pengembangan


Prosedur pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini
diadaptasi dari model (Borg, W. R. and Gall, 1983) Pemilihan rancangan
pengembangan ini dikarenakan model Borg and Gall lebih sederhana dalam
pengembangannya dan tidak mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan.
Model pengembangan Borg, W. R. and Gall (1983)meliputi 10 langkah
kegiatan, yaitu :
1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Data. Pada tahap ini yang dilakukan
adalah studi literatur dan pengumpulan data berkaitan dengan
permasalahan yang dikaji, serta persipan untuk merumuskan kerangka
kerja penelitian.
2. Perencanaan. Pada tahap ini, dilakukan perencanaan kegiatan penelitian
mulai dari tujuan, model, rancangan produk, dana, waktu dan SDM yang
akan dilibatkan dalam penelitian
3. Pengembangan Produk Awal. Kegiatan yang menghasilkan produk awal
berupa draft kasar namun disusun secara lengkap dan sesempurna
mungkin.
4. Uji coba produk awal. Tahap ini dilaksanakan untuk menguji produk awal
yang sudah dihasilkan dengan melakukan uji coba pada ahli yang
berkompeten dan uji calon pengguna produk.
5. Perbaikan produk Pada tahap ini yang dilakukan adalah memperbaiki
produk awal berdasarkan hasil uji coba produk awal yaitu para ahli dan
calon pengguna produk.
6. Uji coba lapangan lebih luas. Uji coba sampel yang nyata (kelompok kecil
darisasaran umum pengguna produk) dilakukan pada tahap ini. Evaluasi
juga tetap dilakukan untuk mendapatkan data kelayakan produk.
7. Perbaikan produk lanjutan Hasil evaluasi dari kegiatan uji coba lapangan
lebih luas menjadi dasar perbaikan dan penyempurnaan produk pada tahap
ini sekaligus digunakan untuk tahap uji coba produk akhir.

18
19

8. Uji coba produk akhir Merupakan tahap uji coba produk dengan sampel
kelompok yang lebih besar dan bervariasi
9. Perbaikan produk akhir Merupakan tahap perbaikan dan penyempurnaan
produk akhir berdasarkan hasil evaluasi uji coba akhir.
10. Deseminasi dan implementasi. Pada tahap ini merupakan tahap akhir, dari
hasil penelitian dilaporkan dan disebarluaskan melalui pertemuan dan
jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit, memantau distribusi dan
kontrol kualitas produk.
Alasan pemilihan model pengembangan Research and Development (R&D)
Borg, W. R. and Gall (1983)dalam pengembangan panduan Teknik self concept
untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro adalah
model pengembangan yang dimulai dengan penelitian dan pengumpulan
informasi atau data. Langkah-langkah yang telah dikemukakan tersebut
bukanlah langkah baku yang harus diikuti, setiap pengembang dapat memilih
dan menentukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan
kondisi dan kendala yang dihadapi (Dwiyogo, 2004 dalam Cahyaningrum,
Handarini, and Simon 2018).
Penggunaan strategi pengembangan R&D Borg and Gall (1983) dalam
pengembangan panduan teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri
siswa SMP / MTs di Bojonegoro didasarkan pada pertimbangan sebagai
berikut:
1. Model penelitian dan pengembangan menggunakam langkah-langkah
yang menunjukkan suatu siklus yang jelas dan terperinci namun fleksibel.
2. Model pengembangan ini cocok digunakan untuk media pelatihan self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro
karena mempunyai angka kerja sederhana dan tidak terlalu rumit.
3. Produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan karena langkah-
langkahnya diawali dengan adanya penilaian kebutuhan yang kemudian
dianalisis dan melakukan studi literature untuk menguji konsep teoritik.
4. Adanya uji lapangan dan revisi produk menghasilkan produk yang
memiliki makna akseptabilitas yang meliputi empat aspek antara lain:
kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan.
20

Pengembangan panduan pelatihan yang dilakukan oleh pengembang


hanya sampai pada tahap uji ahli dan uji pengguna produk, sehingga tidak
sampai pada tahap uji kelompok Persiapan
kecil, desiminasi dan implementasi. Dengan
Pada tahap ini, dapat dilakukan studi literatur
demikian, prosedur
dan utama dalam pengembangan panduandengan
pelatihan langka self
pengumpulan data berkaitan
concept untuk meningkatkan
permasalahan percaya
yang dikaji,diriserta
siswa SMP / MTs
persiapan untukdi Bojonegoro
merumuskan
yang terdiri dari kerangka
enam langkah yaitu: kerja
1) tahappenelitian
persiapan, 2) Tahap perencanaan,
3) Pengembangan produk, 4) validasi produk, 5) revisi produk, dan 6)
penyusunan produk Akhir.
3.2 Lokasi penelitian
Peneitian ini dilakukan di SMP / MTs Bojonegoro. Adapun alasan
pemilihan tempat dan lokasi penelitian adalah sebagai berikut :
3.2.1 Adanya kesediaan dari pihak sekolah SMP / MTs untuk dijadikan tempat
penelitian
3.2.2 Adanya masalah yang relevan dengan judul penelitian ketika peneliti
melakukan wawancara dan observasi.
3.3 Populasi penelitian
1. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population yang berarti
jumlah penduduk. Populasi adalah keselruhan subjek penelitian,
sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (uneversium) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala,
nilai dan peristiwa. Sehingga objek ini dapat menilai sumber data
penelitian. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa SMP / MTs di
Bojonegoro.
3.4 Prosedur Penelitian Dan Pengembangan
Model Research and Development Cycle (R & D Cycle) yang diadaptasi
pengembang menjadi sebuah model yang ringkas dan sederhana. Pada gambar
berikut akan dijelaskan tahapan-tahapan model pengembangan
Bagan 3. 1 Tahap-tahap pengembangan adaptasi Borg and Gall (1983)
21

Perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan ialah
merencanakan tujuan yang akan di
capai dalam penelitian.

Pengembangan produk
Kegiatan yang menghasilkan
produk awal berupa draft kasar
namun disusun secara lengkap dan
sesempurna mungkin.

Uji coba produk awal


a. Uji coba ahli
1. Subjek : 3 ahli BK
2. Instrumen : skala penilaian dan
komentatr
3. Analisi data : kualitatif dan kantitatif
b. Uji coba calon pengguna produk
1. Subjek : 3 Konselor
2. Instrumen : skala penilaian dan
komentar

Revisi hasil uji coba

Produk Utama
“panduan pelatihan teknik self
concept untuk meningkatkan
percaya diri siswa SMP / MTs di
Bojonegoro
22

Model dalam pengembangan dalam penelitian ini diadaptasi dari strategi


pengembangan Brog and Gall (1983) yang sebagian dimodifikasi oleh peneliti
dengan pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya yang terbatas. Adapun jabaran
prosedur pengembangan sebagai berikut :
3.4.1. Tahap Persiapan
1. Melakukan Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi
Pada langkah ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan
pengembang antara lain adalah: 1) menganalisis kebutuhan dan hasil
informasi, 2) mengkaji literatur, dan 3) menentukan tujuan pengembangan,
berikut ulasannya:
1. Analisis kebutuhan dan mengkaji hasil informasi
Analisis kebutuhan dilaksanakan berdasarkan hasil rekomendasi
dari dosen pembimbing skripsi I mengenai jenis kebutuhan layanan
bimbingan dan konseling untuk menigkatkan perilaku percaya diri siswa.
Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan informasi terkait topik
tersebut secara teoritis.
2. Mengkaji Literatur
Mengkaji berbagai konsep atau landasan teoritik yang mendukung
asumsi penelitian. Kajian didasarkan pada hasil-hasil penelitian dan
jurnal ilmiah terkait aspek percaya diri dan self concept, sehingga
langkah-langkah dalam pengembangan produk dapat disusun secara
tepat.
3. Menentukan Tujuan Pengembangan
Didasarkan dari kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan
sebelumnya, tujuan utama yang ingin dicapai ialah dapat menghasilkan
produk berupa panduan pelatihan self concept sebagai upaya preventif
rendahnya perilaku percaya diri siswa SMP / MTs yang terdiri dari : a)
panduan untuk konselor b) buku materi siswa, dan c) buku format kerja
siswa.
3.4.2. Melakukan Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, pengembang menyusun rancangan
kegiatan dan kebutuhan penelitian dalam bentuk proposal yang terdiri dari
23

latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat, dan langkahlangkah


penelitian serta rancangan mengenai pihak-pihak yang akan dilibatkan pada
penelitian dan pengembangan ini. Setelah proposal yang dirancang ini
disetujui, pengembang melakukan analisis skala tingkat percaya diri siswa
SMP / MTs di Bojonegoro dengan menyusun instrumen.
Penyusunan instrumen skala percaya diri ini didasarkan atas jabaran
variabel, sub variabel dan indicator percaya diri yang mana teori tersebut
juga digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Dari jabaran tersebut
didapatkan item valid berupa pernyataan yang harus ditanggapi oleh siswa
dengan 4 pilihan jawaban yaitu, Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai
(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Masing-masing pilihan jawaban
mempunyai skor yang disesuaikan dengan sifat pernyataan. Untuk
pernyataan yang bersifat mendukung pernyataan (favorable) maka skornya
berurutan adalah 4 untuk STS, 3 untuk TS, 2 untuk (S), 1 untuk (SS).
Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat tidak mendukung pernyataan
(unfavorable) urutan nilainya menjadi terbalik. Adapun jabaran dari item
tersebut akan dijabarkan dibawah ini :

Tabel 3. 1Instrumen Skala Percaya Diri


Variabel Indiktaor Deskriptor Item Jumlah
item
Favorable Unfavorable

Percaya Peserta didik Peserta didik memiliki 1, 2,3 4,5,6 6


diri memiliki keyakinan sikap positif tentang dirinya
akan kemampuan
(Ghufron Peserta didik mampu 7,8 9,10 4
diri
& melakukan sesuatu dengan
Risnawita) sungguh-sungguh
Peserta didik berani 11,12, 15,16,17,1 8
bertanya dan menyatakan 13,14 8
pendapatnya
Peserta didik Peserta didik selalu 19,20,21, 25,26,27,2 12
memiliki sikap berpandangan baik tentang 22,23,24 8,29,30
optimis dirinya
24

Peserta didik selalu 31,32,33 34,35,36 6


berpandangan baik tentang
kemampuan dirinya
Peserta didik memiliki 37 38 2
sikap positif dalam
menghadapi tantangan

Peserta didik Peserta didik selalu 39,40,41, 44,45,46,4 10


memiliki sikap memandang permasalahan / 42,43 7,48
objektif sesuatu sesuai dengan
kebenaran yang semestinya

Peserta didik Peserta didik mampu 49,50,51 52,53,54, 6


memiliki sikap bersedia untuk menanggung
bertanggungjawab konsekuensi yang telah
dilakukan

Peserta didik Peserta didik mampu 55,56,57 58,59,60 6


memiliki sikap menganalisis sesuatu
rasional dan realistis dengan pemikiran yang
masuk akal dan sesuai
kenyataan
Jumlah 30 30 60

Langkah selanjutnya pada tahap ini adalah penentuan kriteria hasil


instrumen skala percaya diri yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. 2 skala interpretasi hasil perhitungan skala percaya diri


Rentang skor Kriteria keikutsertaan Pelatihan
X > 117 Sangat tinggi Sangat perlu
97,5 < x ≤ 117 Tinggi Perlu
78 < x ≤ 97,5 Rendah Tidak perlu
X ≤ 78% Sangat rendah Sangat tidak perlu

Analisis individu atas instrumen skala percaya diri diperoleh dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :
25

Tabel 3. 3 Rumus menghitung total skor


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
skor = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 4

selanjutnya, peneliti melaksanakan survey untuk mengetahui tingkat


percaya diri siswa SMP/Mts di kota Bojonegoro. Survey tersebut dilakukan
dengan mengambil sampel secara random, yaitu 1 SMP/Mts di salah satu
Desa yang ada di Bojonegoro. Uji coba tersebut dilakukan di SMP / MTs
Bojonegoro yang mewakili Desa Sumbertlaseh, Mts Sirojul Hikmah
mewakili Kecamatan Kapas, dan MTs Raudlatul Huda mewakili kecamatan
Kalitidu.
Survey ini dilancarkan dengan menyebar instrumen skala percaya
diri yang sudah divalidasi pada satu kelas di setiap sekolah hingga
mendapatkan sampel sejumlah siswa. Berikut ini rumus yang digunakan
untuk mengetahui presentase skala percaya diri siswa SMP / MTs di
Kabupaten Bojonegoro :

Tabel 3. 4 Rumus menghitung sampel survei


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑦
3.4.3. Tahap pengembangan produk
1. Menentukan Tujuan Bimbingan
Dalam pengembangan tahap kedua, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan Tujuan Umum
Merumuskan tujuan umum merupakan bagian yang penting dalam
proses pengembangan panduan pelatihan percaya diri. Karena tujuan
umum merupakan representasi dari seluruh tujuan yang ingin dicapai
pada akhir pelatihan atau apa yang harus dicapai siswa setelah
mengikuti pelatihan.
b. Menentukan tujuan khusus
26

Tujuan khusus pelatihan adalah uraian tentang apa yang dapat


dikerjakan siswa pada saat dan sesudah mengikuti kegiatan pelatihan
dengan menggunakan kriteria yang ada dalam panduan.
c. Menyusun isi dari buku panduan self concept.
Rancangan panduan pelatihan yang dihasilkan dalam
pengembangan ini adalah panduan pelatihan self concept untuk
meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Panduan ini terdiri dari:
buku panduan untuk Konselor, dan kaset DVD yang berisi materi yang
sudah didisusun oleh peneliti.
Buku panduan ini berfungsi sebagai petunjuk bagi konselor dalam
melaksanakan bimbingan kepada siswa. Panduan terdiri dari tiga
bagian, yaitu : bagian pendahuluan, petunjuk umum dan prosedur
pelatihan yang berisi tahapan dan sesi, serta dilengkapi lembar diskusi
dan refleksi pelatihan. Secara garis besar buku panduam ini berisi :
rasional penyusunan buku panduan, rumusan tujuan umum dan khusus
untuk masing masing pertemuan, petunjuk umum pelaksanaan
pelatihan, petunjuk khusus dan prosedur terperinci pada setiap
pertemuan dan lembar inti (diskusi & refleksi) dari pelatihan self
concept.
Kaset DVD untuk konselor merupakan kumpulan materi yang
digunakan sebagai bahan dalam pelatihan pengembangan teknik self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Kaset
DVD berisikan materi dari setiap pertemuan yang sudah dipilih peneliti
untuk digunakan dalam pelatihan berwujudkan materi power point.
d. Menyusun alat evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan dalam pengembangan ini diadopsi
dari instrument penilaian akseptabilitas dalam Disertasi Handarini
(2000). Penyusunan alat evaluasi pada tahap ini adalah sebagai alat
evaluasi produk untuk mengetahui kegunaan, ketepatan, kelayakan dan
kepatutan produk yang dikembangkan berupa instrumen uji ahli
bimbingan dan konseling dan uji calon pengguna produk (konselor).
3.4.4. Tahap uji coba produk
27

Pada dasarnya kegiatan uji coba produk dilakukan untuk


memperoleh data berupa saran dan tanggapan dari subjek coba terhadap
produk pengembangan tentang kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan
kepatutan panduan melalui penilaian yang terdiri dari uji oleh ahli BK dan
calon pengguna produk. Adapun kegiatan uji produk dalam pengembangan
ini sebagai berikut :
3.4.4.1 Penilaian ahli
Subjek penilaian ahli dalam pengembangan panduan pelatihan self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro
ini adalah :
1. Subjek penelitian ahli Bimbingan dan Konseling dengan kriteria :
a. Dosen jurusan Bimbingan Dan Konseling
b. Pendidikan S2 Bimbingan Dan Konseling
c. Mempunyai pengalaman dalam bidangnya minimal 5 tahun.
2. Subjek penilaian ahli media dengan kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2 Teknologi Pendidikan
b. Berpengalaman dalam bidang perencanaan dan pengembangan
suatu
c. Produk pembelajaran, khususnya Media.
d. Bekerja sebagai dosen teknologi pendidikan minimal 5 Tahun.
3. Subjek calon pengguna produk (konselor). Kriteria calon pengguna
produk (konselor), yaitu
a. Konselor di SMP/Mts
b. Berlatar belakang pendidikan S1 Bimbingan dan Konseeling
c. Telah menjadi konselor selama 5 tahun.
d. Aktif dalam kegiatan BK
2. Jenis data
Data yang diperoleh dari hasil uji ahli dan calon pengguna produk
meliputi: data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitaif diperoleh dari skala
penilaian yang diberikan kepada ahli dan calon pengguna produk. Sedangkan
data kualitatif diperoleh dari saran balikan secara tertulis di lembar saran
maupun saran yang diberikan secara lisan. Semua data yang diperoleh baik
28

secara kuantitatif ataupun kualitatif dapat digunakan sebagai bahan


pertimbangan untuk merevisi dan menyempurnakan panduan bimbingan

3.5 Definisi operasional


3.5.1 Pengembangan
Pengembangan adalah suatu serangkaian kegiatan merancang,
menyusun, mengevaluasi, merevisi produk berupa pedoman atau
panduan yang memenuhi kriteria standart evaluasi 3 aspek, yaitu :
1. Kegunaan, mengacu pada manfaat produk yang akan dikembangkan
dan memberi manfaat bagi konselor dan siswa dalam meningkatkan
percaya diri.
2. Kelayakan, mengacu pada kepraktisan dan keefektifan panduan bagi
siswa SMP / MTs di Bojonegoro, indikator kepraktisan prosedur
mengacu pada kemudahan pelaksanaan teknis interversi.
3. Ketepatan, mengacu pada seberapa besar panduan yang
dikembangkan dapat menyampaikan informasi secara teknis untuk
menentukan nilai panduan Teknik self concept untuk meningkatkan
percaya diri siswa.
3.5.2 Percaya Diri
Percaya diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang
bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan, untuk
memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Dengan adanya rasa percaya
diri, seorang individu dapat yakin untuk melakukan sesuatu pada
dirinya sebagai karasteristik pribadi yang didalamnya terdapat 5 aspek
percaya diri. Yaitu 1) kemampuan diri, 2) optimis, 3) objektif, 4)
bertaggungjawab, 5) rasional dan realistis.
3.5.3 Self concept
Self concept adalah suatu proses dimana individu mengarahkan
dirinya sendiri untuk memahami dirinya sendiri dengan menggunakan
berbagai strategi. Self concept bertujuan untuk membantu individu
menyelesaikan masalah, teknik ini menekankan pada perubahan
tingkah laku individu yang dianggap merugikan orang lain maupun diri
29

sendiri. Self concept merupakan upaya individu untuk melakukan


perencanaan, pemusatan perhatian, dan evaluasi terhadap aktivitas yang
dilakukan. Di dalamnya terdapat kekuatan psikologis yang memberi
arah pada individu untuk mengambil keputusan dan menentukan
pilihannya serta menetapkan cara-cara yang efektif dalam mencapai
tujuannya. Self concept adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan
tentang dirinya sendiri. Teknik ini menggunakan strategi layanan
bimbngan kelompok dengan menggunakan media tertentu pada setiap
sesi pertemuannya dan tingkat keberhasilannya dapat diukur
menggunakan lembar refleksi.
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
berupa, Obsevasi, Wawancara, Angket,Skala psikologis
1. Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati kendala, masalah, dan
kekurangan saat berlangsungnya uji kelayakan, dengan menggunakan
lembar observasi yang berisi tentang sesuai atau tidak sesuainya produk
yang telah dikembangkan. Hasilnya akan digunakan untuk acuan dalam
melakukan revisi produk.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan saat melakukan uji coba pendahuluan dengan
pedoman wawancara yang disusun berupa pertanyaan yang akan ditujukan
kepada narasumber
3. Angket
Angket yang disusun sesuai dengan kisi-kisi akan dilakukan uji
validitas dan reabilitas untuk digunakan saat melakukan uji kelayakan dan
kepraktisan.
4. Skala psikologis
Skala psikologis sebelumnya yang telah dilakukan uji coba validitas
dan reabilitas akan digunakan untuk mengukur tinggi/rendahnya percaya
diri yang dimiliki siswa. Pemberiaan skala ini mengadaptasi dari skala
penilaian yang telah dikembangkan oleh Handarini (2000). Skala adaptasi
30

ini untuk mengumpulkan pendapat ahli tentang akseptabilitas panduan


pelatihan. Pada setiap butir pernyataan terdapat jawaban yang berupa skala
1 sampai 4. Untuk mengisi skala penilaian, setiap angka diberi makna
seperti berikut :

Tabel 3. 5 Makna skala penilaian akseptabilitas

Skala penilaian Makna penilaian


1 Tidak jelas/ tidak tepat/ tidak praktis/ tidak relevan/
tidak perlu/tidak bermanfaat/ tidak penting/ tidak
menarik/ tidak indah
2 Kurang jelas/ kurang tepat/ kurang praktis/ kurang
relevan/ kurang perlu/ kurang bermanfaat/ kurang
penting/ kurang menarik/ kurang indah
3 Jelas, tepat/ praktis/ relevan/ perlu/ bermanfaat/
penting/ menarik/ indah
4 Sangat jelas/ sangat praktis/ sangat relevan/ sangat
perlu/ sangat bermanfaat/ sangat penting/ sangat
menarik/ sangat indah

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan teknik dalam menganalisis data-data yang
telah diperoleh hasil penelitian baik data angka maupun non angka/verbal.
berikut adalah penjelasan mengenai analisis data angka dan data non
angka/verbal.
3.7.1 Analisis Data Angka (Kuantitatif)
Analisis data angka yang diperoleh dari penilaian ahli (tiga ahli BK
dan tiga ahli media) dan uji calon pengguna (tiga konselor) dilakukan
dengan menggunakan persentase. Rumus yang digunakan untuk
menghitung tingkat percentage of agreements dikemukakan oleh
Grinnell (1988), adalah sebagai berikut :
𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑠 = 𝑥 100%
(𝐷𝑖𝑠𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 + 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 )
31

Keterangan : Agreement : peniaian yang sepakat


Disagreement : penelitian yang tidak sepakat

Data yang telah dianalisis di atas selanjutnya ditafsirkan dengan


berpedoman pada batasan yang dikembangkan oleh Kamila (2014)
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 6 Kriteria untuk menentukan presentase
Interval presentase (%) Kriteria
76% - 100% Sangat tinggi
51% - 75% Tinggi
26% - 50% Rendah
0% - 25% Sangat rendah

3.7.2 Analisis Data Non Angka Verbal (Kualitatif)


Untuk data-data yang bersifat non angka / verbal yaitu berupa saran,
pendapat, kritik, atau masukan dari para ahli dan konselor akan
dideskripsikan dan menarik kesimpulan Dari deskripsi tersebut,
sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai aspek yang
dinilai
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


1) Tahap Penilaian Awal Dan Pengumpulan Informasi
Pengumpulan data pada buku panduan pelatihan meningkatnya
percaya diri ini dilakukan di 3 sekolah, yaitu MTs Sirojul Hikmah, MTs Abu
Darrin, dan MTs Raudlatul Huda. Dari penyebaran angket dan wawancara
dengan guru BK pada ketiga sekolah tersebut, diperoleh hasil bahwa tingkat
percaya diri siswa masih sangat rendah. Beberapa siswa cenderung lebih
tertutup (minimal dalam komunikasi atau interaksi), sering merasa minder
saat bertemu teman, sering mencontek ulangan atau hasil ulangan,sering
meminta jawaban teman. tidak aktif belajar dan mudah putus asa.
Kondisi factual terkait perilaku rendahnya percaya diri siswa SMP /
MTs di Bojonegoro diperoleh melalui wawancara terhadap guru BK,
penyebaran instrumen perilaku percaya diri. Dari wawancara yang
dilakukan dengan guru BK diperoleh hasil bahwa masalah perilaku
rendahnya percaya diri yang dilakukan oleh siswa masih sangat rendah..
Dari penyebaran instrumen yang dibagikan, diperoleh hasil:

Tabel 4.1. kategori presentase percaya diri

Kategori Jumlah Siswa Presesntase


Sangat Rendah 55 55%
Rendah 39 39%
Tinggi 6 6%
Sangat Tinggi 0 0%

2) Tahap Perencanaan
Dalam pelaksanaan guru BK mempelajari materi yang telah disusun
sesuai dengan topik dari perilaku rendahnya percaya diri yang akan
diaplikasikan dengan teknik self concept dengan tahapan sebagai berikut:
Bagan. 4.1 Tahapan Teknik Self Concept untuk meningkatkan percaya diri

32
33

Need Assesmen

Menyusun materi
Persiapan

Menyiapkan media

Menyusun scenario

Mempelajari buku
panduan
Intervensi
Menerapkan teknik

Evaluasi proses
Evaluasi
Evaluasi hasil

1. Persiapan
a. Penentuan Peserta Layanan
Sasaran peserta dalam pelatihan ini adalah siswa tingkat SMP / MTs
dengan tingkat perilaku percaya diri rendah. Dimana tingkat perilaku
rendahnya percaya diri ini diperoleh dari angket yang telah diisi oleh
siswa.
b. Penentuan Materi
Menentukan materi sesuai dengan topik yang ada dengan tujuan agar
layanan berjalan dengan maksimal.
c. Menentukan Media
Menentukan media untuk mendukung pelaksanaan teknik self
concept.

d. Menentukan Jadwal
Menentukan jadwal pelaksanaan layanan yang akan diberikan untuk
pemberian layanan.
34

2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan guru BK mempelajari materi yang telah disusun
sesuai dengan topik dari perilaku redahnya percaya diri yang akan
diaplikasikan dengan teknik self concept dengan tahapan sebagai berikut:
a) Tahap persiapan. Dilakukan untuk memulai pertemuan dengan
membahas tujuan yang akan dicapai selama pemberian layanan.
b) Tahap pelaksanaan. Terdiri dari 7 pertemuan, dimana setiap pertemuan
diisi dengan penerapan teknik self concept ke dalam setiap aspek dari
perilaku rendahnya percaya diri. Dalam tahap pelaksanaan ini akan
selalu diselingi dengan ice breaking. Hal ini dimaksudkan agar siswa
tidak jenuh selama pemberian layanan.
c) Tahap pengakhiran. Pada tahap ini akan diisi dengan relfeksi dari setiap
pertemuan serta tahap penutupan dan pengakhiran sesi layanan.
3. Evaluasi
Setelah pelaksanaan layanan tentu saja konselor harus memperhatikan
kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Dalam hal ini terdapat dua bentuk
evaluasi yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Berikut adalah pemaparan
dari dua evaluasi tersebut:
a. Evaluasi Proses
Pelaksanaan evaluasi proses dalam layanan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana proses kegiatan apakah sudah memenuhi tujuan
yang ditetapkan atau belum. Dalam hal ini, terdapat beberapa aspek yang
dinilai, diantaranya:
1) Peran dan keterlibatan konselor serta siswa selama proses pemberian
layanan.
2) Keterlaksanaan setiap kegiatan dalam setiap sesi.
3) Hambatan yang dijumpai selama proses pemberian layanan.
4) Faktor-faktor yang menunjang pelaksanaan pemberian layanan.
b. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil berkaitan dengan dampak pemberian layanan
terhadap masalah mengenai perilaku rendahnya percaya diri siswa.
Evaluasi hasil dilaksanakan melalui beberapa cara, yaitu:
35

1) Evaluasi hasil dalam setiap sesi dengan menggunakan format


penilaian segera (laiseg). Laiseg digunakan untuk mengetahui: (1)
pemahaman yang diperoleh siswa dari topic yang dibahas; (2)
perasaan yang dialami siswa setelah mengikuti kegiatan; (3) rencana
yang akan dilakukan setelah melakukan kegiatan pelatihan.
2) Evaluasi hasil setelah seluruh layanan terlaksana, hal ini bertujuan
untuk mengetahui apakah ada perubahan perilaku pada siswa setelah
diberikan layanan atau tidak. Instrumen yang digunakan adalah post
test yang nantinya hasilnya akan dibandingkan dengan pre test.
3) Evaluasi hasil jangka panjang untuk mengetahui sejauh mana
dampak perubahan perilaku siswa. Evaluasi ini dapat dilakukan
dengan wawancara maupun laporan dari pihak-pihak yang terlibat
selama kegiatan layanan.
3) Tahap Pengembangan Produk Awal
Tahap pengembangan produk awal ini merupakan tahapan dimana akan
dijelaskan mengenai isi dari buku panduan. Buku panduan pelatihan kesadaran
perilaku rendahnya percaya diri ini terdiri dari 7 pertemuan, dimana pertemuan
pertama diawali dengan pembukaan dan salam hangat, pertemuan kedua sampai
ke enam pemberian materi, dan pertemuan terakhir yaitu evaluasi sekaligus
penutup. Pada panduan ini menggunakan model layanan bimbingan kelompok
dengan teknik self concept dengan media berbeda-beda di setiap pertemuannya.
4) Tahap Uji Validasi Ahli Bimbingan dan konseling, Media Pembelajaran,
dan Uji Ahli Calon Pengguna Produk.
a) Data Hasil Uji Ahli Bimbingan Dan Konseling
a. Data Kuantitatif
1) Data Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kegunaan (utility)
Hasil kesepakatan aspek kegunaan pada panduan teknik self concept
menggunakan tiga indikator yaitu : indikator pemakaian produk, indikator
persyaratan kompetensi yang diperlukan bagi pengguna produk, indikator
dampak evaluasi. Berdasarkan tiga indikator tersebut diuraikan item-item
pernyataan untuk penilaian aspek kegunaan panduan teknik self concept.
36

Item-item pernyataan dan hasil kesepakatan ahli panduan teknik self concept
disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Kesepakatan Ahli Bimbingan Dan Konseling Tentang Aspek
Kegunaan (Utility) Panduan Teknik Self Concept

1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Konselor perlu memperoleh 3 3 3 100% Sangat tinggi
pendidikan khusus dibidang
teknik self concept
2 Konselor perlu memiliki 3 3 3 100% Sangat tinggi
kompetensi teknis dibidang
teknik self concept
3 Konselor perlu memiliki 3 4 3 66,67% Tinggi
pengetahuan subtantif
dibidang self concept
4 Tingkat relevansi panduan 4 3 3 66,67% Tinggi
self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP /
MTS
5 Panduan self concept ini 3 3 3 100% Sangat tinggi
berfaedah bagi konselor
6 Panduan self concept bernilai 3 3 3 100% Sangat tinggi
penting bagi konselor
7 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 4 66,67% Tinggi
langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan
pelaksanaan pada masing-
masing sesi.
8 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah permainan pada
masing-masing sesi
9 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah pemberian
pengantar dan peraturan
sebelum penerapan teknik
37

self concept untuk masing-


masing sesi
10 Tingkat kejelasan deskripsi 3 4 3 66,67% Tinggi
langkah penerapan teknik
self concept untuk masing-
masing sesi
11 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah pemberian jeda
waktu dan penjelasan
peraturan pelaksanaan teknik
self concept bagi siswa untuk
masing-masing sesi
12 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah pelaksana teknik self
concept untuk masing-
masing sesi
13 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah meminta siswa
mencatat hal penting dan
pembuatan rencana skala
prioritas tindakan nyata
untuk masing-masing sesi
14 Tingkat kejelasan deskripsi 2 3 3 66,67% Tinggi
langkah refleksi untuk
masing-masing sesi
15 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah penutupan untuk
masing-masing sesi
16 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi
tujuan sesi I pada Panduan
teknik self concept
17 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi
tujuan sesi II pada Panduan
teknik self concept
18 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi
tujuan sesi III pada Panduan
teknik self concept
19 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi
tujuan sesi IV pada Panduan
teknik self concept
38

20 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi


tujuan sesi V pada Panduan
teknik self concept
21 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi
tujuan sesi VI pada Panduan
teknik self concept
22 Tingkat kejelasan rumusan 3 3 3 100% Sangat tinggi
tujuan sesi VII pada Panduan
teknik self concept
23 Efek panduan dapat 3 3 3 100% Sangat tinggi
membantu konselor untuk
meningkatkan percaya diri
siswa sebagai upaya
membantu siswa untuk
mampu menghadapi tuntutan
akademik
24 Efek teknik self concept 3 3 3 100% Sangat tinggi
untuk meningkatkan percaya
diri siswa
25 Panduan teknik self concept 2 4 4 66,67% Tinggi
dapat membantu siswa
mencapai tujuan
menumbuhkan kemandirian
dan semangat belajar siswa
26 Panduan teknik self concept 3 3 3 100% Sangat tinggi
dapat membantu siswa
mencapai tujuan yakni
meningkatkan percaya diri
dan membuat siswa mampu
menghadapi tuntutan pribadi
siswa

Pada pemaparan tabel 4.2 dari aspek kegunaan, tentang hasil kesepakatan dari
ketiga ahli atas konselor perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini dapat dilihat bahwa
konselor sangat perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang teknik self concept.
Aspek konselor perlu memiliki kompetensi teknis dibidang teknik self concept
memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
39

bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini dapat dilihat bahwa
konselor sangat perlu memiliki kompetensi teknis dibidang teknik self concept.
Aspek konselor perlu memiliki pengetahuan subtantif dibidang self concept
memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ujji ahli
bimbingan dan konseling memberi nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan dan konseling
memberi nilai 4. Dari sini dapat dilihat bahwa konselor perlu memiliki pengetahuan
subtantif dibidang self concept.
Aspek tingkat relevansi panduan self concept apabila diterapkan pada siswa
SMP / MTs mendapatkan persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua
uji ahli bimbingan dan konseling memberikan nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan
dan konseling memberi nilai 4. Dari sini dapat dilihat bahwa panduan self concept
pada siswa SMP / MTs relevan untuk diterapkan. Aspek panduan self concept ini
berfaedah bagi konselor memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat
tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini
bisa dilihat bahwa panduan self concept bagi konselor sangat berfaidah. Aspek
panduan self concept bernilai penting bagi konselor memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan self concept bernilai
sangat penting bagi konselor.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah membina rapport dan penjelasan
tujuan pelaksanaan pada masing-masing sesi mendapatkan persentase 66,67%
(masuk kategori tinggi), dimana dua uji ahli bimbingan dan konseling memberikan
nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan dan konseling memberi milai 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa deskripsi langkah membina rapport dan penjelasan tujuan
pelaksanaan pada masing-masing sesi jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi
langkah permainan pada masing-masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling memberikan skor
3. Dari sini bisa diliat bahwa deskripsi langkah permainan pada masing-masing sesi
sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah pemberian pengantar dan
peraturan sebelum penerapan teknik self concept untuk masing-masing sesi
memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
40

langkah pemberian pengantar dan peraturan sebelum penerapan teknik self concept
untuk masing-masing sesi sangat jelas.
Selanjutnya aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penerapan teknik self
concept untuk masing-masing sesi mendapatkan persentase 66,67% (masuk
kategori tinggi), dimana dua uji ahli bimbingan dan konseling memberikan nilai 3
dan satu uji ahli bimbingan dan konseling memberi milai 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa deskripsi langkah penerapan teknik self concept untuk masing-masing sesi
jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah pemberian jeda waktu dan
penjelasan peraturan pelaksanaan teknik self concept bagi siswa untuk masing-
masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana
tiga ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
deskripsi langkah pemberian jeda waktu dan penjelasan peraturan pelaksanaan
teknik self concept bagi siswa untuk masing-masing sesi sangat jelas. Aspek tingkat
kejelasan deskripsi langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing sesi
mendapatkan persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing sesi sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah meminta siswa mencatat hal
penting dan pembuatan rencana skala prioritas tindakan nyata untuk masing-masing
sesi mendapatkan persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah meminta siswa mencatat hal penting dan pembuatan rencana skala prioritas
tindakan nyata untuk masing-masing sesi sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan
deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing sesi mendapatkan persentase
66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua uji ahli bimbingan dan konseling
memberikan nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan dan konseling memberi milai 2.
Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing sesi
jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penutupan untuk masing-masing
sesi memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah penutupan untuk masing-masing sesi sangat jelas.
41

Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi I pada panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi I pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat
kejelasan rumusan tujuan sesi II pada panduan teknik self concept memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi II
pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan
tujuan sesi III pada panduan teknik self concept memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi III pada
panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi IV pada panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi IV pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat
kejelasan rumusan tujuan sesi V pada panduan teknik self concept memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi V
pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan
tujuan sesi VI pada panduan teknik self concept memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi VI pada
panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi VII pada panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi VII pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek efek
panduan dapat membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa sebagai
upaya membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan sangat
42

membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa sebagai upaya


membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik. Aspek efek teknik
self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa teknik self concept untuk
meningkatkan percaya diri siswa sangat membantu.
Aspek panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai tujuan
menumbuhkan kemandirian dan semangat belajar siswa memperoleh persentase
66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua uji ahli memberi skor 4 dan satu uji
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 2. Dari sini bisa dilihat bahwa
panduan teknik self concept sangat membantu siswa mencapai tujuan
menumbuhkan kemandirian dan semangat belajar siswa. Aspek panduan teknik self
concept dapat membantu siswa mencapai tujuan yakni meningkatkan percaya diri
dan membuat siswa mampu menghadapi tuntutan pribadi siswa memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa Aspek panduan teknik
self concept sangat membantu siswa mencapai tujuan yakni meningkatkan percaya
diri dan membuat siswa mampu menghadapi tuntutan pribadi siswa.
2) Data penilaian ahli terhadap aspek kelayakan (feasibility) panduan teknik self
concept
Hasil kesepakatan yang digunakan untuk menunjukan kelayakan panduan
teknik self concept adalah kepraktisan dan keefektifan panduan. Hasil kesepakatan
tentang aspek kelayakan panduan teknik self concept akan disajikan pada tabel
berikut :

Tabel 4.3 Hasil Kesepakatan Ahli Bimbingan Dan Konseling Tentang Aspek
Kelayakan (Feasibility) Panduan Teknik Self Concept

1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Tingkat kemudahan 3 3 3 100% Sangat tinggi
pelaksanaan langkah-
43

langkah dalam Panduan


teknik Self concept
2 Tingkat efisiensi jumlah 3 3 3 100% Sangat tinggi
tenaga yang diperlukan
untuk melaksanakan
Teknik Self concept seperti
yang dirancang dalam buku
panduan
3 Tingkat efisiensi waktu 3 2 3 66,67% Tinggi
yang diperlukan untuk
melaksanakan teknik Self
concept seperti yang
dirancang dalam buku
panduan
4 Dampak pengembangan 2 2 3 66,67% Tinggi
Panduan teknik Self
concept ini untuk memilih
pendekatan yang “cost
beneficial” (biaya rendah
namun bermanfaat besar)

Pada pemaparan tabel 4.3 dari aspek kemenarikan, tentang hasil


kesepakatan dari ketiga ahli atas Tingkat kemudahan pelaksanaan langkah-
langkah dalam panduan teknik Self concept memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi), dimana tiga uji bimbingan dan konseling memberi skor
sebesar 3. Dari sini bisa dilihat bahwa pelaksanaan langkah-langkah dalam
panduan teknik Self concept sangat mudah dilakukan. Aspek Tingkat efisiensi
jumlah tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan teknik Self concept seperti
yang dirancang dalam buku panduan memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi), dimana tiga uji bimbingan dan konseling memberi skor
sebesar 3. Dari sini bisa dilihat bahwa jumlah tenaga yang diperlukan untuk
melaksanakan teknik Self concept seperti yang dirancang dalam buku panduan
sangat efisien.
Selanjutnya aspek Tingkat efisiensi waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan teknik Self concept seperti yang dirancang dalam buku panduan
memperoleh persentase sebesar 66,67% (masuk pada kategori tinggi), dimana dua
uji ahli bimbingan dan konseling memberi nilai 3, dan satu uji ahli bimbingan
44

memberi nilai 2. Dari sini bisa dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan teknik Self concept seperti yang dirancang dalam buku panduan
efisien dilakukan. Aspek Dampak pengembangan Panduan teknik Self concept ini
untuk memilih pendekatan yang “cost beneficial” (biaya rendah namun
bermanfaat besar) memperoleh persentase sebesar 66,67% (masuk kategori
tinggi), dimana dua uji ahll memberikan skor 2 dan satu uji ahli memberikan skor
3. Dari sini bisa dilihat bahwa Dari sini dapat dilihat bahwa pengembangan
panduan teknik self concept memiliki dampak yang baik.
3) Penilaian ahli terhadap aspek ketepatan (accuracy) panduan teknik self concept
Hasil kesepakatan yang digunakan untuk menunjukan kesepakatan panduan
teknik self concept adalah ketepatan onjek, ketepatan rumusan tujuan dan
ketepatan prosedur. Kesepakatan ahli dalam panduan teknik self concept akan
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Hasil Kesepakatan Ahli Bimbingan Dan Konseling Tentang Aspek
Ketepatan (Accuracy) Panduan Teknik Self Concept

1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakata tingkat
n kesepakatan
1 Ketepatan langkah-langkah 3 3 3 100% Sangat tinggi
teknik Self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP
/ MTs

Pada pemaparan tabel 4.4 dari aspek kemenarikan, tentang hasil


kesepakatan dari ketiga ahli atas ketepatan langkah-langkah teknik Self concept
apabila diterapkan pada siswa SMP / MTs memperoleh persentase 100% (masuk
pada kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling memberi
skor 3. Yang artinya langkah-langkah teknik self concept sangat tepat digunakan
untuk siswa SMP / MTs.
2) Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan bahan pertimbangan untuk penyempurnaan dan
merevisi panduan teknik self concept. Data kualitatif dari ahli yang diperoleh
45

berupa penilaian, masukan dan saran bagi penyempurnaan panduan teknik self
concept yang akan tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk
Berdasarkan Penilaian Ahli Bimbingan Dan Konseling
No Uji Bk 1 Uji Bk 2 Uji Bk 3
Sebelum
1 Kemunculan tema ini Cover mungkin bisa Deskripsi diperjelas lagi
tidak boleh tiba2, dibuat menjadi lebih
harus ditampilkan menarik dengan
dilatar belakang, perlu memperhatikan gambar
pula penjelasan bahwa yang tidak ada
untuk apa materi watermark, layout.
tersebut dipilih. Kemudian tambahkan
logo universitas di
bagian atas. Tambahkan
Nama Universitas,
Fakultas, Program Studi,
tahun pembuatan produk
2 Teknik self concept Tambahkan lembar
juga harus jelas refleksi di pertemuan
dijabarkan urutannya setiap sesi
pada setiap pertemuan,
sehingga jelas bahwa
peneliti memang
menggunakan teknik
self concept.
Sesudah
1 Sudah di perbaiki Sudah di revisi terkait cover, Deskripsi sudah di
terkait Kemunculan gambar No Watermark, revisi dan diperjelas
tema yang ditampilkan layout, dan juga identitas pembahasannya
dilatar belakang, dan universitas/ fakultas.
penjelasan bahwa
untuk apa materi
tersebut dipilih sesuai
dengan saran dan
masukan dari uji ahli
Bimbingan dan
Konseling.
2 Sudah di tambahkan Sudah di tambahkan lembar
urutan di setiap refleksi di pertemuan setiap
46

pertemuan pada teknik sesi sesuai dengan saran ahli


self concept sesuai Bimbingan dan Konseling.
arahan ahli uji
Bimbingan dan
Konseling

b) Data Hasil Uji Media Pembelajaran


1) Data kuantitatif
Hasil penilaian media pembelajaran terhadap aspek kemenarikan
(attractiviness) panduan teknik self concept. Berikut ini adalah hasil penilaian
media pembelajarn terhadap aspek kegunaan panduan teknik self concept untuk
SMP /MTs :
Tabel 4.6 Hasil Kesepakatan Ahli Media Pembelajaran Tentang Aspek
Kemenarikan (Attractiviness) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Tingkat kemenarikan 4 3 3 66,67 % Tinggi
sampul buku panduan
teknik Self Concept
2 Tingkat kemenarikan 4 4 4 100% Sangat tinggi
sampul DVD materi Self
Concept
3 Tingkat kemenarikan 3 4 3 66,67 % Tinggi
warna sampul buku
panduan teknik Self
Concept
4 Tingkat kemenarikan 4 3 4 66,67 % Tinggi
warna sampul DVD materi
Self Concept
5 Tingkat kemenarikan 4 4 4 100% Sangat tinggi
warna desain sampul
materi Self Concept
6 Kemenarikan jenis huruf 4 3 4 66,67 % Tinggi
dan struktur penulisan pada
buku panduan teknik Self
Concept
47

7 Tingkat kemenarikan 3 4 3 66,67 % Tinggi


desain halaman isi pada
buku panduan teknik Self
Concept
8 Tingkat kemenarikan vidio 3 4 3 66,67 % Tinggi
yang digunakan pada
materi teknik Self Concept
9 Tingkat kemenarikan jenis 3 3 3 100% Sangat tinggi
huruf dan struktur
penulisan pada buku
panduan teknik Self
Concept
10 Tingkat kemenarikan 3 4 4 66,67 % Tinggi
saturasi warna pada video
pada masing-masing
pertemuan
11 Tingkat kejelasan suara 4 3 4 66,67 % Tinggi
pada audio materi pada
masing-masing pertemuan
12 Tingkat kemenarikan gaya 4 3 3 66,67 % Tinggi
kepenulisan buku panduan
teknik Self Concept

Pada pemaparan tabel 4.6 dari aspek kemenarikan, tentang hasil


kesepakatan dari ketiga ahli atas Tingkat kemenarikan sampul buku panduan teknik
Self Concept memperoleh persentase sebesar 66,67 % (masuk kategori tinggi)
dimana dua ahli memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa sampul buku panduan teknik Self Concept menarik. Aspek
kemenarikan sampul DVD materi Self Concept memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi) dimana ketiga ahli media pembelajaran memberikan
nilai 4. Hal ini menunjukkan bahwa sampul DVD materi self concept sangat
menarik. Selanjutnya adalah aspek kemenarikan warna sampul buku panduan
teknik Self Concept memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi)
dimana dua ahli memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa warna sampul buku panduan teknik Self Concept menarik.
Aspek kemenarikan sampul DVD materi Self Concept memperoleh
persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli memberikan skor 4
48

dan satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa sampul DVD materi
Self Concept menarik. Aspek Tingkat kemenarikan warna desain sampul materi
Self Concept mendapatkan persentase sebesar 100% (masuk kategori sangat tinggi)
di mana tiga ahli media pembelajaran memberikan nilai 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa warna desain sampul materi Self Concept sangat menarik. Selanjutnya
aspek Kemenarikan jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik
Self Concept memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua
ahli memberikan skor 4 dan satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat
bahwa jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik Self Concept
menarik.
Aspek Tingkat kemenarikan desain halaman isi pada buku panduan teknik
Self concept memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua
ahli memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa desain halaman isi pada buku panduan teknik Self concept menarik. Aspek
Tingkat kemenarikan vidio yang digunakan pada materi teknik Self concept
memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli
memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa
kemenarikan vidio yang digunakan pada materi teknik Self concept menarik. Aspek
Tingkat kemenarikan jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik
Self concept mendapatkan persentase sebesar 100% (masuk kategori sangat tinggi)
di mana tiga ahli media pembelajaran memberikan nilai 3. Dari sini bisa dilihat
bahwa jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik Self concept
sangat menarik.
Aspek tingkat kemenarikan saturasi warna pada video pada masing-masing
pertemuan mendapatkan persentase 66,67 (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli
memberikan skor 4 dan satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
saturasi warna pada video pada masing-masing pertemuan menarik. Aspek Tingkat
kejelasan suara pada audio materi pada masing-masing pertemuan mendapatkan
persentase 66,67 (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli memberikan skor 4 dan
satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa suara audio materi pada
masing-masing pertemuan jelas. Aspek tingkat kemenarikan gaya kepenulisan buku
panduan teknik Self concept mendapatkan persentase 66,67% (masuk kategori
49

tinggi) dimana dua ahli memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari
sini dapat dilihat bahwa gaya kepenulisan buku panduan teknik Self concept
menarik.

2) Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan bahan pertimbangan untuk penyempurnaan dan
merevisi panduan teknik self concept. Data kualitatif dari ahli yang diperoleh
berupa penilaian, masukan dan saran bagi penyempurnaan panduan teknik self
concept yang akan tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk


Berdasarkan Penilaian Uji Ahli Media Pembelajaran
No Uji Bk 1 Uji Bk 2 Uji Bk 3
Sebelum
1 Font cover diperbaiki panduan gambar Lebih banyak membaca
warna, format teks di buku dan referensi di
perbaiki lagi. Lebih di gramedia
kombinasikan.

2 Box sub bab dibuat -


kontras
-
3 Font jangan terpaku
times new roman
4 Font halaman
belakang diperbaiki
5 Cover DVD di beri
logo BK
Sesudah
1 Font cover sudah Gambar wana, format Sudah menambah referensi
diperbaiki sesuai teks sudah di revisi dan terkait model / desain
dengan saran uji ahli dikombinasikan sesuai buku.
media pembelajaran dengan arahan ahli
media pembelajaran.
2 Box sub bab sudah di
revisi dan dibuat
kontras sesuai arahan
dari uji ahli media
pembelajaran.
50

3 Font sudah di ganti


dan sudah tidak
tepaku dengan times
new roman
4 Font halaman
belakang sudah di
perbaiki
penulisannya
5 Cover DVD sudah di
tambahkan logo
sesuai dengan arahan
ahli media
pembelajaran

c) Data Hasil Uji Calon Pegguna Produk


1) Data Kuantitatif
a) Data Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kegunaan (utility)
Hasil penilaian calon pengguna produk terhadap aspek kegunaan
(utility) panduan teknik self concept. Berikut ini adalah hasil penilaian calon
pengguna produk terhadap aspek kegunaan panduan teknik self concept untuk
SMP / MTs :

Tabel 4.8 Hasil Kesepakatan Ahli Calon Pengguna Produk Tentang Aspek
Kegunaan (Utility) Panduan Teknik Self Concept

1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Konselor perlu 4 4 4 100 % Sangat tinggi
memperoleh pendidikan
khusus dibidang teknik self
concept
2 Konselor perlu memiliki 4 3 4 66,67% Tinggi
kompetensi teknis dibidang
teknik self concept
3 Konselor perlu memiliki 3 3 4 66,67% Tinggi
pengetahuan subtantif
dibidang self concept
51

4 Tingkat relevansi panduan 3 3 3 100% Sangat tinggi


self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP
/ MTS
5 Panduan self concept ini 4 4 4 100% Sangat tinggi
berfaedah bagi konselor
6 Panduan self concept 3 3 4 66,67% Tinggi
bernilai penting bagi
konselor
7 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan
pelaksanaan pada masing-
masing sesi.
8 Tingkat kejelasan deskripsi 4 4 4 100% Sangat tinggi
langkah permainan pada
masing-masing sesi
9 Tingkat kejelasan deskripsi 4 4 4 100% Sangat tinggi
langkah pemberian
pengantar dan peraturan
sebelum penerapan teknik
self concept untuk masing-
masing sesi
10 Tingkat kejelasan deskripsi 3 4 4 66,67% Tinggi
langkah penerapan teknik
self concept untuk masing-
masing sesi
11 Tingkat kejelasan deskripsi 4 3 4 66,67% Tinggi
langkah pemberian jeda
waktu dan penjelasan
peraturan pelaksanaan
teknik self concept bagi
siswa untuk masing-
masing sesi
12 Tingkat kejelasan deskripsi 3 4 4 66,67% Tinggi
langkah pelaksana teknik
self concept untuk masing-
masing sesi
13 Tingkat kejelasan deskripsi 3 4 4 66,67% Tinggi
langkah meminta siswa
mencatat hal penting dan
pembuatan rencana skala
52

prioritas tindakan nyata


untuk masing-masing sesi
14 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah refleksi untuk
masing-masing sesi
15 Tingkat kejelasan deskripsi 4 4 4 100% Sangat tinggi
langkah penutupan untuk
masing-masing sesi
16 Tingkat kejelasan rumusan 4 4 4 100% Sangat tinggi
tujuan sesi I pada Panduan
teknik self concept
17 Tingkat kejelasan rumusan 4 4 4 100% Sangat tinggi
tujuan sesi II pada Panduan
teknik self concept
18 Tingkat kejelasan rumusan 4 4 4 100% Sangat tinggi
tujuan sesi III pada
Panduan teknik self
concept
19 Tingkat kejelasan rumusan 4 4 4 100% Sangat tinggi
tujuan sesi IV pada
Panduan teknik self
concept
20 Tingkat kejelasan rumusan 4 4 4 100% Sangat tinggi
tujuan sesi V pada Panduan
teknik self concept
21 Tingkat kejelasan rumusan 4 3 4 66,67% Tinggi
tujuan sesi VI pada
Panduan teknik self
concept
22 Tingkat kejelasan rumusan 4 3 4 66,67% Tinggi
tujuan sesi VII pada
Panduan teknik self
concept
23 Efek panduan dapat 3 4 4 66,67% Tinggi
membantu konselor untuk
meningkatkan percaya diri
siswa sebagai upaya
membantu siswa untuk
mampu menghadapi
tuntutan akademik
53

24 Efek teknik self concept 3 3 4 66,67% Tinggi


untuk meningkatkan
percaya diri siswa
25 Panduan teknik self 4 4 4 100% Sangat tinggi
concept dapat membantu
siswa mencapai tujuan
menumbuhkan
kemandirian dan semangat
belajar siswa
26 Panduan teknik self 3 4 4 66,67% Tinggi
concept dapat membantu
siswa mencapai tujuan
yakni meningkatkan
percaya diri dan membuat
siswa mampu menghadapi
tuntutan pribadi siswa

Pada pemaparan tabel 4.8 dari aspek kegunaan, tentang hasil kesepakatan
dari ketiga ahli atas Konselor perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang
teknik self concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi),
dimana tiga ahli calon pengguna produk memberikan skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa Konselor sangat perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang teknik self
concept. Aspek Konselor perlu memiliki kompetensi teknis dibidang teknik self
concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
calon pengguna produk memilih skor 4, dan satu ahli pengguna produk memeilih
skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa konselor perlu memiliki kompetensi teknis
dibidang teknik self concept. Aspek Konselor perlu memiliki pengetahuan
subtantif dibidang self concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori
tinggi), dimana dua ahli calon pengguna memberi skor 3 dan satu ahli calon
pengguna memberi skor 4. Dari sini dilihat bahwa Aspek Konselor perlu memiliki
pengetahuan subtantif dibidang self concept.
Aspek Tingkat relevansi panduan self concept apabila diterapkan pada siswa
SMP / MTs memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana
tiga ahli calon pengguna produk memberi skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
panduan self concept apabila diterapkan pada siswa SMP / MTs sangat relevan.
Aspek panduan self concept ini berfaedah bagi konselor memperoleh persentase
54

100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli calon pengguna produk
memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan self concept ini sangat
berfaedah bagi konselor. Aspek panduan self concept bernilai penting bagi
konselor memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori inggi) dimana dua ahli
memberi skor 3 dan satu ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan
self concept bernilai penting bagi konselor.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah membina rapport dan penjelasan
tujuan pelaksanaan pada masing-masing sesi memperoleh nilai 100% (masuk
kaegori sangat tinggi) dimana tiga ahli calon pengguna produk memberi skor 3.
Dari sini bisa dilihat bahwa tingkat kejelasan deskripsi langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan pelaksanaan pada masing-masing sesi sangat jelas. Aspek
Tingkat kejelasan deskripsi langkah permainan pada masing-masing sesi
memperoleh nilai 100% (masuk kaegori sangat tinggi) dimana tiga ahli calon
pengguna produk memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah
permainan pada masing-masing sesi sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan
deskripsi langkah pemberian pengantar dan peraturan sebelum penerapan teknik
self concept untuk masing-masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi) dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa deskripsi langkah pemberian pengantar dan peraturan sebelum penerapan
teknik self concept untuk masing-masing sesi sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penerapan teknik self concept
untuk masing-masing sesi memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori
tinggi) dimana dua ahli memberi skor 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sini
bisa dilihat bahwa deskripsi langkah penerapan teknik self concept untuk masing-
masing sesi jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah pemberian jeda
waktu dan penjelasan peraturan pelaksanaan teknik self concept bagi siswa untuk
masing-masing sesi memperoleh skor 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana
dua ahli memberi skor 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
deskripsi langkah pemberian jeda waktu dan penjelasan peraturan pelaksanaan
teknik self concept bagi siswa untuk masing-masing sesi jelas. Aspek tingkat
kejelasan deskripsi langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing
sesi memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
55

memberi skoe 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sni bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing sesi jelas.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah meminta siswa mencatat hal
penting dan pembuatan rencana skala prioritas tindakan nyata untuk masing-
masing sesi memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua
uji ahli memberi skor 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
deskripsi langkah meminta siswa mencatat hal penting dan pembuatan rencana
skala prioritas tindakan nyata untuk masing-masing sesi jelas. Aspek tingkat
kejelasan deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing sesi memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli memberi skor
3. Bdari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing
sesi sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penutupan untuk
masing-masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi),
dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah
penutupan untuk masing-masing sesi sagat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi I pada Panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi I pada
Panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan
sesi II pada Panduan teknik self concept memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa rumusan tujuan sesi II pada Panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi III pada Panduan teknik self concept
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi III pada
Panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi IV pada Panduan teknik self
concept concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi),
dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi
IV pada Panduan teknik self concept sangat jelas .Aspek tingkat kejelasan
rumusan tujuan sesi V pada Panduan teknik self concept concept memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli memberi skor
56

4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi V pada Panduan teknik self
concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi VI pada
Panduan teknik self concept concept memperoleh persentase 66,67% (masuk
kategori tinggi), dimana dua ahli memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3.
Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi VI pada Panduan teknik self
concept jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi VII pada Panduan teknik self
concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi VII pada Panduan teknik self concept jelas. Aspek efek
panduan dapat membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa
sebagai upaya membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik self
concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3. Dari sini bisa dilihat bahwa efek
panduan dapat membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa
sebagai upaya membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik self
concept. Aspek efek teknik self concept untuk membantu konselor meningkatkan
percaya diri siswa memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi),
dimana dua ahli memberi nilai 3 dan satu ahli memberi nilai 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa teknik self concept bisa membantu meningkatkan percaya diri
siswa.
Aspek panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai tujuan
menumbuhkan kemandirian dan semangat belajar siswa memperoleh persentase
66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli memberi nilai 4 dan satu ahli
memberi nilai 3. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan teknik self concept dapat
membantu siswa mencapai tujuan menumbuhkan kemandirian dan semangat
belajar siswa. Aspek panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai
tujuan yakni meningkatkan percaya diri dan membuat siswa mampu menghadapi
tuntutan pribadi siswa memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi),
dimana dua ahli memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3. Dari sini bisa
dilihat bahwa panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai tujuan
57

yakni meningkatkan percaya diri dan membuat siswa mampu menghadapi


tuntutan pribadi siswa.
b) Data Penilaian Ahli Terhadap Aspek Kelayakan (feasibility)
Berikut ini hasil penilaian calon pengguna produk terhadap aspek
Kelayakan (feasibility) panduan teknik self concept untuk siswa SMP / MTs :

Tabel 4.9 Hasil Kesepakatan Ahli Calon Pengguna Produk Tentang Aspek
Kelayakan (Feasibility) Panduan Teknik Self Concept

1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Tingkat kemudahan 3 4 3 66,67 % Tinggi
pelaksanaan langkah-
langkah dalam Panduan
Teknik Self concept
2 Tingkat efisiensi jumlah 4 3 3 66,67 % Tinggi
tenaga yang diperlukan
untuk melaksanakan
Teknik Self concept
seperti yang dirancang
dalam buku panduan
3 Tingkat efisiensi waktu 4 3 3 66,67 % Tinggi
yang diperlukan untuk
melaksanakan Teknik
Self concept seperti yang
dirancang dalam buku
panduan
4 Dampak pengembangan 4 4 4 100% Sangat tinggi
Panduan Teknik Self
concept ini untuk
memilih pendekatan yang
“cost beneficial” (biaya
rendah namun bermanfaat
besar)

Pada pemaparan tabel 4.9 dari aspek ketepatan, tentang hasil kesepakatan
dari ketiga ahli atas tingkat kemudahan pelaksanaan langkah-langkah dalam
58

panduan teknik Self concept mendapatkan persentae sebesar 66,67% (masuk


kategori tinggi) dimana dua ahli memberikan nilai 3 dan satu ahli memberika skor
4. Dari sini bisa dilihat bahwa langkah-langkah dalam panduan teknik Self concept
mudah dilakukan. Selanjutnya aspek tentang tingkat efisiensi jumlah tenaga yang
diperlukan untuk melaksanakan teknik self concept seperti yang dirancang dalam
buku panduan memperoleh persentase sebesar 66,67% (masuk kategori tinggi)
dimana dua ahli memberikan nilai 3 dan satu ahli memberika skor 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa jumlah tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan teknik self
concept efisien.
Aspek Tingkat efisiensi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan teknik
self concept seperti yang dirancang dalam buku panduan memperoleh nilai sebesar
66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli calon pengguna produk
memberika skor 3 dan satu ahli calon pengguna produk memberikan skor 4. Dari
sini bisa dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk melaksanakan teknik self
concept efisien. Selanjutnya aspek tentang Dampak pengembangan panduan teknik
Self concept ini untuk memilih pendekatan yang “cost beneficial” (biaya rendah
namun bermanfaat besar) memperoleh persentase sebesar 100% (masuk kategori
sangat tinggi) dimana tiga ahli calon pengguna produk memberikan skor 4. Dari
sini bisa dilihat bahwa panduan teknik Self concept ini berdampak sangat baik.
c) Data Penilaian Ahli Terhadap Aspek Ketepatan (Accuracy)
Berikut ini hasil penilaian calon pengguna produk terhadap aspek ketepatan
(accuracy)panduan teknik self concept untuk siswa SMP / MTs

Tabel 4.10 Hasil Kesepakatan Ahli Calon Pengguna Produk Tentang Aspek
Ketepatan (Accuracy) Panduan Teknik Self Concept

1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Ketepatan langkah- 4 3 4 66,67 % Tinggi
langkah Teknik Self
concept apabila
diterapkan pada siswa
SMP / MTS
59

Pada pemaparan tabel 4.10 dari aspek ketepatan, tentang hasil kesepakatan
dari ketiga ahli atas Ketepatan langkah-langkah Teknik Self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP / MTS memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori
tinggi) dimana dimana dua ahli memberikan skor 4 dan satu ahli memberikan skor
3.
2) Data kualitatif
Data kualitatif merupakan bahan pertimbangan untuk penyempurnaan dan
merevisi panduan teknik self concept. Data kualitatif dari ahli yang diperoleh
berupa penilaian, masukan dan saran bagi penyempurnaan panduan teknik self
concept yang akan tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.11. Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk
Berdasarkan Penilaian Uji Ahli Media Pembelajaran
No Uji Bk 1 Uji Bk 2 Uji Bk 3
Sebelum
1 Penggunaan panduan teknik Sudah bagus dan Buku panduan bagus
self concept ini sangat baik mudah diterapkan tinggal
untuk meningkatkan percaya pada siswa SMP /MTs mengimplementasikan
diri pada peserta didik agar lebih mantap
Madrasah Tsanawiyah Satu dengan konsep yang
Atap Sirojul Hikmah dan telah dirancang
peningkatan layanan BK
Sesudah
1 - - -

4.2 Hasil Uji Validitas Ahli


1. Uji Ahli BK
Berdasarkan penilaian 3 ahli bimbingan dan konseling diperoleh hasil
bahwa panduan pelatihan model layanan bimbingan kelompok teknik self concept
untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs berguna, layak, dan tepat
digunakan dengan beberapa revisi, yaitu:
a. Kemunculan tema ini tidak boleh tiba2, harus ditampilkan dilatar belakang,
perlu pula penjelasan bahwa untuk apa materi tersebut dipilih.
60

b. Teknik self concept juga harus jelas dijabarkan urutannya pada setiap
pertemuan, sehingga jelas bahwa peneliti memang menggunakan teknik self
concept.
c. Cover mungkin bisa dibuat menjadi lebih menarik dengan memperhatikan
gambar yang tidak ada watermark, layout. Kemudian tambahkan logo
universitas di bagian atas. Tambahkan tahun pembuatan produk
d. Tambahkan lembar refleksi di pertemuan setiap sesi
e. Deskripsi diperjelas lagi.
Perbaikan tersebut menurut Borg and Gall masuk ke dalam tahapan revisi
desain yang berguna untuk meningkatkan kesempurnaan buku panduan yang telah
disusun.
2. Uji Ahli Media
Berdasarkan penilaian 3 ahli media oleh dosen Teknik Informatika
diperoleh hasil bahwa panduan pelatihan model layanan bimbingan kelompok
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs memiliki
kemenarikan pada desain sampul dan desain buku sehingga dapat menarik
perhatian konselor untuk membaca panduan yang dibuat. Dari penilaian ahli media
terdapat beberapa revisi yaitu:
a. Font cover diperbaiki
b. Box sub bab dibuat kontras
c. Font jangan terpaku dengan font Times New Roman
d. Font halaman belakang diperbaiki
e. Cover DVD di beri logo
f. panduan gambar warna, format teks di perbaiki lagi. Lebih di kombinasikan.
g. Lebih banyak membaca buku dan referensi di Gramedia
Berdasarkan saran dan masukan yang diberikan, peneliti telah memperbaiki
sesuai dengan apa saja yang menjadi masukan para ahli. Perbaikan tersebut menurut
Borg and Gall masuk ke dalam tahapan revisi desain yang berguna untuk
meningkatkan kelayakan panduan yang telah disusun, hal tersebut berguna untuk
meningkatkan kemenarikan terhadap panduan yang telah disusun agar panduan
yang telah disusun menjadi lebih layak jika digunakan.
3. Uji Ahli Calon Pengguna
61

Berdasarkan penilaian 3 calon pengguna produk, diperoleh hasil bahwa


panduan pelatihan model layanan bimbingan kelompok teknik self concept untuk
meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs berguna, layak dan tepat jika
digunakan untuk membantu pemberian kayanan pada siswa SMP / MTs.
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan
Produk yang dikembangkan pada penelitian pengembangan ini berupa buku
panduan teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP /
MTs. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan panduan
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs sebagai
pedoman konselor dalam mengenalkan, melatihkan, mengembangkan dan
menciptakan self concept yang positif utuk meningkatkan percaya diri siswa
SMP /MTs. Menurut Oemar Humalik (2007) pelatihan diberikan dalam bentuk
memberikan bantuan. Bantuan dalam hal ini dapat berupa pengarahan,
bimbingan, fasilitas, penyampaian informasi, latihan ketrampilan,
pengorganisasian suatu lingkungan belajar, yang pada dasarnya siswa telah
memiliki potensi dan pengalaman, motivasi untuk melaksanakan sendiri
kegiatan latihan dan memperbaiki dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa
pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan yag memiliki suatu format
pelatihan yang terstruktur.
Berdasarkan hasil penelitian “pengembangan panduan teknik self concept
untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs” diperoleh simpulan
sebagai berikut:
5.1.1 Tingkat percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro berdasarkan hasil
menyebar skala percaya diri menunjukkan rata-rata siswa berada pada
kategori percaya diri rendah.
5.1.2 Hasil penilaian ahli media, ahli BK, dan calon pengguna diperoleh bahwa
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs
di Bojonegoro termasuk dalam kriteria sangat berguna, sangat layak, dan
sangat tepat untuk di implementasikan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan saran pada pihak terkait
diantaranya :

62
63

5.2.1 Bagi guru BK


Pada saat sebelum mengimplementasikan teknik self concept untuk
meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs, hendaknya guru BK
memahami isi dari buku panduan dan materi disetiap sesi pertemuan agar
dalam pengimplemetasian teknik self concept dapaat berjala dengan
lancar, optimal, dan bisa meningkatkan percaya diri siswa dan bisa
memiliki self concept yang positif.
5.2.2 Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan uji kelompok kecil
yaitu siswa SMP / MTs yang terglong pada skala percaya diri yang
rendah, serta melakukan pengkajian lebih dalam untuk mengetahui
keefektifan dari panduan teknik self concept sebagai upaya
meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs.
DAFTAR PUSTAKA

Amilin, Amilin. 2016. “The Role of Self-Confidence in Moderating the Effect of


Emotional Intelligence on Accountants’ Career Development: An Indonesian
Evidence.” International Journal of Economic Perspectives 10(1): 161–70.

Aristiani, Rina. 2016. “Meningkatkan Percaya Diri Siswa Melalui Layanan


Informasi Berbantuan Audiovisual.” Jurnal Konseling Gusjigang 2(2): 182–
89.

Borg, W. R. and Gall, M. D. 1983. Educational Research: An Introduction. New


York: Longman Inc.

Burn, R. B. 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, Dan Perilaku.


1st ed. ed. Surya Satyanegara. Jakarta: Arcan: Eddy.

Cahyaningrum, Vesti Dwi, Dany Moenindyah Handarini, and Irene Maya Simon.
2018. “Pengembangan Panduan Pelatihan Empati Menggunakan Teknik
Sinema Edukasi Untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah
Pertama.” Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling 3(3): 139–45.

Gufron, M.N., & Risnawita, Rini. 2012. Teori-Teori Psikologi. 3rd ed. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Gusmawati, Gusmawati, Taufik Taufik, and Ifdil Ifdil. 2016. “Kondisi Self
Disclosure Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling.” Jurnal Konseling dan
Pendidikan 4(2): 92–97.

Harun, Nurul Fadilla. (2019, maret 3). Salah paham. Diakses pada 19 Juli 2022,
dari http://cerpenmu.com/cerpen-persahabatan/salah-paham-9.html.

Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta : Airlangga: Istiwidiyanti dan Soedjarwo.

Hurlock, E. B. 2013. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Kamila, Nur. 2014. “Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah
Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.”

Kompas.com. “ pembelajaran tentang self concept” ( diakses pada tanggal 9 April


2022 pukul 15.32 wib)
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/11/140000169/pembelajaran-
tentang-konsep-diri

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori Dan Aplikasi.


Yogyakarta:CV. Andi Offset.

64
65

Nana Doel. film pendek percaya pada kemampuan diri kita. Diakses pada 15 Juli
2022, dari https://youtu.be/96gEYH-dBWY.

Novena, Viola Vesa, and Kriswandani Kriswandani. 2018. “Pengaruh Model


Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Self-
Efficacy.” Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 8(2): 189–96.

Okki, Ristya Mutasi Ningsih. 2014. “Meningkatkan Percaya Diri Melalui Metode
Show and Tell Pada Anak Kelompok A TK Marsudi Putra, Dagaran,
Palbapang, Bantul, Yogyakarta.” Meningkatkan Percaya Diri Melalui Metode
Show and Tell Pada Anak Kelompok A TK Marsudi Putra, Dagaran,
Palbapang, Bantul, Yogyakarta (September): 175.

Putri, Eldes, and Ilyas Asmidir. 2019. “Self Concept Contribution To Bullying
Behavior.” Neo Konseling volume 1(1): 1–5. https://doi.org/10.24854/jpu58.
Rahman, Agus Abdul. 2013. Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu Dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Rahmat. 2013. “Pengaruh Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Sikap Terhadap
Judi.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.

Riandy, M. (2014, Agustus 16). Arti sebuah tanggungjawab. Di akses pada 19 Juli
2022, dari http://cerpenmu.com/cerpen-pendidikan/arti-sebuah-tanggung-
jawab.html.

Sagusavi. Optimis dan pantang menyerah. Diakses pada 19 Juli 2022, dari
https://youtu.be/Y_vAkaBvfrc

Santrock, J. W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. 6th ed. Jakarta :


Erlangga.

Sholiha, Sholiha, and Lailatuzzahro Al-Akhda Aulia. 2020. “Hubungan Self


Concept Dan Self Confidence.” Jurnal Psikologi : Jurnal Ilmiah Fakultas
Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan 7(1): 41–55.

Siyani, N. A., Asri, I. G. A. S., & Putra, I. K. A. 2016. “Penerapan Permainan


Tradisional Meong-Meongan Untuk Meningkatkan Percaya Diri Anak
Kelompok B3 Kumara Adi I Denpasar.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha.

Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum. Bandung:Pustaka Setia.

Susilawati, Nora. 2020. “Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Potensi Anak
Berbakat (Gifted).” Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan
Pembelajaran 2(2): 135–46.
66

Warman, Dewi. 2013. “Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Hasil Belajar


Geografi Kelas XI IPS Di SMA N 1 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.”
Jurnal Pendidikan Geografi 1st(1st): 1–10.

Widyanti, Iga Fifi, I Komang Sudarma, and Putu Nanci Riastini. 2017.
“Kecenderungan Kualitas Rasa Percaya Diri Siswa Kelas V Sd Negeri 2
Sukasada Kabupaten Buleleng.” e-Journal PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha Mimbar PGSD 5(2): 1–10.

Yoursay.suara.com. “Insecure Dapat Mengakibatkan Mental Illness Pada


Remaja”. ( diakses pada tanggal 9 April 2022 pukul 15.15 wib)
https://yoursay.suara.com/lifestyle/2019/12/23/113117/insecure-dapat-
mengakibatkan-fatalnya-mental-illness-pada-remaja
LAMPIRAN

67
68

Lampiran 1. Instrument Skala Percaya Diri

Instrumen Skala Psikologis Percaya Diri Siswa SMP/Mts

A. Identitas
1. Nama :………………………………………..
2. Kelas :………………………………………..
3. No. Absen :.............................................................
B. Kata pengantar
Adik-adik,
Pada kesempatan ini, saya meminta keiklasan dan kesediaan adik-adik
untuk mengisi angket ini. Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kepercayaan diri. Saya sangat mengharapkan adik-adik mengisi angket ini dengan
teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman adik-adik. Atas kesediaannya
saya mengucapkan terimakasih.
C. Petunjuk pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang percaya diri, bacalah
masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah salah satu tanda centang (˅)
pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman anda.
Alternative jawaban yang ada adalah sebagai berikut :
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya memahami kekurangan dan kelebihan saya

2 Saat ulangan saya berusaha yakin dengan jawaban


saya.

3 Saya ragu dengan hasil pekerjaan saya.

4 Saya minder dengan keadaan diri saya


69

5 Saat ulangan, saya serring menganti-ganti jawaban


saya

6 Saya yakin bahwa dengan kerja keras dan belajar


sungguh-sunguh agar mendapatkan nilai yang baik

7 Saya yakin dengan bakat dan kemampuan yang saya


miliki yang akan menjadikan saya lebih percaya diri.

8 Ketika dikelas, saya berani bertanya tanpa harus


ditunjuk guru.

9 Saya lancar berbicara didepan kelas saat


menyampaikan pendapat.

10 Saya tidak pernah menolak ketika dimintai guru


menjawab soal didepan kelas.

11 Saya berusaha memperhatikan guru ketika sedang


menerangkan.

12 Saya ragu ketika akan bertanya kepada guru.

13 Saya mudah bosen dengan suatu hal

14 Saya mampu menghadapi ulangan harian.

15 Saya orang yang bisa diandalkan dalam suatu hal

16 Ketika saya melakukan kesalahan, saya mau


mengakuinya dan meminta maaf

17 Saya sudah menetapkan cita-cita apa yang akan saya


capai setelah lulus SMA/MA

18 Saya mampu menjelaskan materi pelajaran kepada


teman yang belum mengerti

19 Saya belum memiliki cita-cita setelah lulus SMA/MA

20 Saya ragu dengan nilai ulangan yang akan saya


peroleh
70

21 Saya belum menentukan target yang akan saya capai.

22 Saya mampu menjawab pertanyaan ketika ditanya


guru didalam kelas

23 Saya mampu mewujudkan keinginan saya dalam


mendapatkan nilai yang bagus.

24 Saya ragu mengembagkan bakat dan kemampuan


yang saya miliki

25 Saya ingin berprestasi dikelas, tapi saya ragu dapat


mewujudkannya

26 Saya merasa diri saya lemah ketika saya gagal


mendapatkan nilai bagus.

27 Saya menghadapi setiap tantangan dengan tenang.

28 Saya mau mengakui kesalahan yang telah saya


lakukan

29 Terlambat masuk kelas adalah suatu kesalahan, maka


saya meminta maaf ketika terlambat.

30 Saya merasa bahwa masalah yang saya hadapi telal


berat.

31 Saya berfikir bahwa nilai saya jelek, karena pengaruh


dari teman-teman saya.

32 Saya mudah peercaya dengan isu-isu negatif yang ada


disekolah.

33 Saya berfikir bahwa nilai saya jelek karena bapak / ibu


guru tidak menyukai saya.

34 Saya tegas dalam mengambil keputusan

35 Jika melakukan kesalahan, saya berusaha meminta


maaf

36 Saya tidak mau menerima sanksi meskipun saya salah


71

37 Saya mengerjakan tugas sendiri karena saya mampu


mengerjakannya.

38 Saya berusaha menerima kritikan dari orang lain

39 Saya tidak suka di kritik dalam hal apapun


72

Lampiran 2. Tabulasi data siswa


Lampiran 3

Hasil Survey Skala Percaya Diri


Siswa SMP / MTs Kota Bojonegoro
Survey dilakukan dengan mengambil sampel secara acak, yaitu memilih 1
SMP / MTs untuk setiap kecamatan di Kota Bojonegoro. Survey dilakukan dengan
menyebarkan Instrumen skala percaya diri yang sudah divalidasi. Berikut hasil
survey skala percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro yang mana jumlah siswa
untuk kegiatan survey ini adalah 100 siswa.

DIAGRAM SKALA PERCAYA DIRI MTS DI


BOJONEGORO
SR R T ST
55
39

6
0

SKALA PERCAYA DIRI

Berikut rincian hasil pelaksanaan survey skala sikap percaya diri siswa SMP / MTs
di Kota Bojonegoro.

No. Nama sekolah/ Kelas Jumlah SR R T ST


Kecamatan Siswa

1. MTs Sirojul VII D 36 25 11 - -


Hikmah

2. MTs Abu Darrin VII F 30 30 - - -

3. MTs Raudlatul VII Pi 34 - 28 6 -


Huda

JUMLAH 100 55 39 6 0

73
74

Persentase secara keseluruhan tingkat percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro

Rumus = Jumlah siswa skala tertentu x100%


Jumlah siswa keseluruhan

PROSENTASE SKALA PERCAYA DIRI MTS DI


BOJONEGORO
SR R T ST
6% 0%

39%
55%

No. Skala Perhitungan Presentase

1. Persentase Skala 55/100x100% 55%


percaya diri
Sangat Rendah

2. Persentase Skala 39/100x100% 39%


percaya diri
Rendah

3. Persentase Skala 6/100x100% 6%


percaya diri
Tingg

4. Persentase Skala 0/100x100% 0%


percaya diri
Sangat Tinggi
75

Kesimpulan :
Berdasarkan survey yang dilakukan dengan menggunakan instrumen skala
percaya diri , maka diketahui bahwa tingkat sikap percaya diri siswa SMP / MTs di
Kota Bojonegoro cenderung rendah dengan perolehan persentase sebesar 55%
sehingga sangatlah diperlukan sebuah pelatihan untuk meningkatkan percaya diri ,
khususnya dengan tujuan Pemahaman-Developmental perilaku rendahnya percaya
diri .

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian


76
77
78
79

Lampiran 5. Dokumentasi
80
81

Lampiran.6 instrumen validasi ahli


INSTRUMEN VALIDASI AHLI BIMBINGAN DAN KONSELING
PANDUAN PELATIHAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMP/Mts

Untuk Memenuhi Langkah Penelitian Dan Pengembangan Dalam Rangka


Penyelesaian Skripsi Yang Dibimbing Oleh
Ibu Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd dan
Bapak Riski Putra Ayu Distira, M.Pd

PROGRAM : Panduan Pelatihan Teknik Self


Concept Sebagai Layanan BK
POKOK PEMBAHASAN : Percaya Diri Siswa
SASARAN PENGGUNA : Guru BK / Konselor

Oleh :
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah (3320180128)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2022
82

INSTRUMEN VALIDASI AHLI BIMBINGAN DAN


KONSELING
PENGEMBANGAN PANDUAN PELATIHAN TEKNIK SELF
CONCEPT UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI
SISWA SMP

Kepada Yth:

Dengan hormat,
Saya merupakan mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling,
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro yang sedang melakukan
penelitian dan pengembangan “Pengembangan Panduan Pelatihan Teknik Self
Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri siswa SMP / Mts”. Salah satu
produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini ialah buku
panduan bagi konselor SMP / MTs untuk melaksanakan pelatihan teknik self
concept pada siswa. Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan dalam
rangka penulisan skripsi, maka saya mengharapkan kesediaan Bapak sebagai Uji
Ahli Bimbingan dan Konseling untuk memberikan penilaian terhadap Buku
Panduan Pelatihan Teknik self concept yang saya kembangkan.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas dan validitas
Buku Panduan Pelatihan Teknik self concept yang saya kembangkan. Dengan
demikian dapat diketahui tingkat keberterimaan (akseptabilitas) panduan tersebut
apabila digunakan konselor dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling
yang bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Penilaian dan
masukan dari Bapak akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan utama dalam
memperbaiki produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk mempelajari dan
memberikan penilaian pada buku panduan ini, saya ucapkan terimakasih.

Pengembang

Silvy Aglavenia Nur M


NIM. 33201801281
83

INSTRUMEN AHLI BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Identitas Calon Bimbingan Dan Konseling


Nama :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Instansi :
B. Petunjuk Pengisian Instrumen Skala Akseptabilitas
1. Sebelum Bapak mengisi angket, terlebih dahulu untuk mempelajari
dan mencermati Buku Panduan Pelatihan Teknik self concept untuk
Meningkatkan percaya diri Siswa SMP / MTS.
2. Pada instrumen ini terdiri dari dua jenis data pengukuran. Pada
pengukuran pertama dilakukan secara kuantitatif yakni dengan
memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban pada setiap
item sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu terhadap produk Buku
Panduan Pelatihan teknik self concept. Pilihan jawaban untuk setiap
item pada angket ini terdiri dari empat gradasi dengan jabaran
sebagai berikut,
Gradasi Interpretasi
Angka
 Sangat tidak jelas, sangat tidak tepat, sangat tidak praktis,
1 sangat tidak relevan, sangat tidak perlu, sangat tidak
bermanfaat, sangat tidak penting, sangat tidak menarik.
 Tidak jelas, tidak tepat, tidak praktis, tidak relevan, tidak perlu,
2
tidakbermanfaat, tidak penting, tidak menarik.
 jelas, tepat, praktis, relevan, perlu, bermanfaat, penting,
3
menarik.
 sangat jelas, sangat tepat, sangat praktis, sangat relevan, tidak
4
perlu, sangat bermanfaat, sangat penting, sangat menarik.

3. Selanjutnya, pada pengukuran kedua bersifat kualitatif yakni Bapak


memberikan penilaian berupa saran, komentar maupun kritik pada
kolom yang telah disiapkan pada halaman akhir instrumen ini.
84

A. PENILAIAN SECARA KUANTITATIF


1. Indikator Kegunaan (Utility)

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

1. Apakah konselor perlu memperoleh


pendidikan khusus dibidang pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Perlu Kurang Tidak
Perlu Perlu Perlu

2. Apakah konselor perlu memiliki


kompetensi teknis dibidang pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Perlu Kurang Tidak
Perlu Perlu Perlu

3. Apakah konselor perlu memiliki


pengetahuan subtantif dibidang (........) (........) (........) (........)
pelatihan self concept? Sangat Perlu Kurang Tidak
Perlu Perlu Perlu

4. Bagaimanakah tingkat relevansi


panduan pelatihan self concept apabila (........) (........) (........) (........)
diterapkan pada siswa SMP / MTS? Sangat Relevan Kurang Tidak
Relevan Relevan Relevan

5. Apakah panduan pelatihan self


concept ini berfaedah bagi konselor? (........) (........) (........) (........)
Sangat Berfaed Kurang Tidak
Berfaed ah Berfaed Berfaedah
ah ah
6. Apakah panduan pelatihan self
concept bernilai penting bagi (........) (........) (........) (........)
konselor? Sangat Penting Kurang Tidak
Penting Penting Relevan

7. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan pelaksanaan (........) (........) (........) (........)
pelatihan pada masing-masing sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

8. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah permainan pada (........) (........) (........) (........)
masing-masing sesi? Jelas
85

Sangat Kurang Tidak


Jelas Jelas Jelas

9. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah pemberian (........) (........) (........) (........)
pengantar dan peraturan sebelum Sangat Jelas Kurang Tidak
penerapan teknik self concept untuk Jelas Jelas Jelas
masing-masing sesi ?

10. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah penerapan teknik
self concept untuk masing-masing (........) (........) (........) (........)
sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

11. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah pemberian jeda
waktu dan penjelasan peraturan (........) (........) (........) (........)
pelaksanaan teknik self concept bagi Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas
siswa untuk masing-masing sesi?

12. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah pelaksana teknik (........) (........) (........) (........)
self concept untuk masing-masing Sangat Jelas Kurang Tidak
sesi? Jelas Jelas Jelas

13. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah meminta siswa
mencatat hal penting dan pembuatan (........) (........) (........) (........)
rencana skala prioritas tindakan nyata Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas
untuk masing-masing sesi?

14. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah refleksi untuk (........) (........) (........) (........)
masing-masing sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

15. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah penutupan untuk (........) (........) (........) (........)
masing-masing sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas
86

16. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi I pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

17. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi II pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

18. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi III pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

19. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi IV pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

20. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi V pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

21. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi VI pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

22 Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi VII pada Panduan (........) (........) (........) (........)
pelatihan teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

23. Seberapa besar efek panduan


pelatihan dapat membantu konselor (........) (........) (........) (........)
untuk meningkatkan percaya diri Sangat Besar Kurang Tidak
siswa sebagai upaya membantu siswa Besar Besar Besar
untuk mampu menghadapi tuntutan
akademik?
87

24. Seberapa besar efek pelatihan teknik


self concept untuk meningkatkan (........) (........) (........) (........)
percaya diri siswa? Sangat Besar Kurang Tidak
Besar Besar Besar

25. Apakah panduan pelatihan teknik self


concept dapat membantu siswa
mencapai tujuan menumbuhkan (........) (........) (........) (........)
kemandirian dan semangat belajar Sangat Memba Kurang Tidak
Memban ntu Memba Membant
siswa?
tu ntu u

26. Apakah panduan pelatihan teknik self


concept dapat membantu siswa
mencapai tujuan pelatihan yakni (........) (........) (........) (........)
meningkatkan percaya diri dan Sangat Memba Kurang Tidak
Memban ntu Memba Membant
membuat siswa mampu menghadapi
tu ntu u
tuntutan pribadi siswa?
88

2. Indikator Kelayakan (Feasibility)

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

1. Bagaimana tingkat kemudahan


pelaksanaan langkah-langkah dalam (........) (........) (........) (........)
Panduan Pelatihan Teknik Self concept Sangat Mudah Kurang Tidak
? Mudah Mudah Mudah

2. Bagaimanakah tingkat efisiensi jumlah


tenaga yang diperlukan untuk
melaksanakan Pelatihan Teknik Self (........) (........) (........) (........)
concept seperti yang dirancang dalam Sangat Efisien Kurang Tidak
Efisien Efisien Efisien
buku panduan?

3. Bagaimanakah tingkat efisiensi waktu


yang diperlukan untuk melaksanakan
Pelatihan Teknik Self concept seperti (........) (........) (........) (........)
yang dirancang dalam buku panduan Sangat Efisien Kurang Tidak
Efisien Efisien Efisien
pelatihan?

4. Seberapa besarkah dampak


pengembangan Panduan Pelatihan
Teknik Self concept ini untuk memilih (........) (........) (........) (........)
pendekatan pelatihan yang “cost Sangat Besar Kurang Tidak
Besar Besar Besar
beneficial” (biaya rendah namun
bermanfaat besar)?

3. Indikator Ketepatan (Accuracy)

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

1. Seberapa tepatkah langkah-langkah


pelatihan Teknik Self concept apabila (........) (........) (........) (........)
diterapkan pada siswa SMP / MTS ? Sangat Tepat Kurang Tidak
Tepat Tepat Tepat

B. PENILAIAN SECARA KUALITATIF


89

Saran dan Kritik yang Membangun:


Deskripsi lebih diperjelas lagi
C. KESIMPULAN AKHIR
Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan tanpa perbaikan.
Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan dengan perbaikan sesuai
saran.
Tidak layak, tidak tepat, tidak berguna dan tidak dapat dilanjutkan

Bojonegoro,
Ahli Bimbingan dan
Konseling

...................................
NIDN.........................
90

INSTRUMEN VALIDASI AHLI MEDIA PEMBELAJARAN


PANDUAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK MENINGKATKAN
PERCAYA DIRI SISWA SMP/Mts

Untuk Memenuhi Langkah Penelitian dan Pengembangan dalam Rangka


Penulisan Skripsi yang dibimbing oleh Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd dan Rizki
Putra Ayu Distira, M.Pd

PROGRAM : Panduan Teknik Self Concept


Sebagai Layanan BK
POKOK PEMBAHASAN : Percaya Diri Siswa
SASARAN PENGGUNA : Guru BK / Konselor

Oleh :
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah (3320180128)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2022
91

INSTRUMEN VALIDASI AHLI MEDIA PEMBELAJARAN


PENGEMBANGAN PANDUAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMP/Mts

Kepada Yth:

Dengan hormat,
Saya merupakan mahasiswa Program Studi S1 Bimbingan dan
Konseling Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri yang sedang
melakukan penelitian “Pengembangan Panduan Teknik Self Concept Untuk
Meningkatkan Percaya Diri siswa SMP / Mts”. Salah satu produk yang
dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini ialah buku panduan bagi
konselor SMP / MTs untuk melaksanakan teknik Self Concept pada siswa.
Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan dalam rangka penulisan
skripsi, maka saya mengharapkan kesediaan Bapak sebagai ahli Media
Pembelajaran untuk memberikan penilaian terhadap Buku Panduan Teknik
Self Concept yang saya kembangkan.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas dan
validitas Buku Panduan Teknik Self Concept yang saya kembangkan.
Dengan demikian dapat diketahui tingkat keberterimaan (akseptabilitas)
panduan tersebut apabila digunakan konselor dalam memberikan layanan
Bimbingan dan Konseling yang bertujuan untuk meningkatkan Percaya diri
siswa SMP / MTs. Penilaian dan masukan dari Bapak akan dijadikan
sebagai dasar pertimbangan utama dalam memperbaiki produk yang
dikembangkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk mempelajari dan
memberikan penilaian pada buku panduan ini, saya ucapkan terimakasih.

Pengembang

Silvy Aglavenia Nur M


NIM. 33201801281
92

INSTRUMEN AHLI MEDIA PEMBELAJARAN

A. Petunjuk Pengisian Instrumen Skala Akseptabilitas


1. Sebelum Bapak/Ibu mengisi angket, terlebih dahulu untuk
mempelajari dan mencermati Buku Panduan Teknik Self Concept
dengan seksama.
2. Pada instrumen ini terdiri dari dua jenis data pengukuran. Pada
pengukuran pertama dilakukan secara kuantitatif yakni dengan
memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban pada setiap
item sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu terhadap produk Buku
Panduan Teknik Self Concept. Pilihan jawaban untuk setiap item
pada angket ini terdiri dari empat gradasi dengan jabaran sebagai
berikut,

Gradasi Angka Interpretasi

 Sangat tidak jelas, sangat tidak tepat, sangat tidak praktis,


1 sangat tidak relevan, sangat tidak perlu, sangat tidak
bermanfaat, sangat tidak penting, sangat tidak menarik.
 Tidak jelas, tidak tepat, tidak praktis, tidak relevan, tidak
2
perlu, tidakbermanfaat, tidak penting, tidak menarik.
 jelas, tepat, praktis, relevan, perlu, bermanfaat, penting,
3
menarik.
 sangat jelas, sangat tepat, sangat praktis, sangat relevan,
4 tidak perlu, sangat bermanfaat, sangat penting, sangat
menarik.

3. Selanjutnya, pada pengukuran kedua bersifat kualitatif yakni


Bapak/Ibu memberikan penilaian berupa saran, komentar maupun
kritik pada kolom yang telah disiapkan pada halaman akhir
instrumen ini.
4. Selanjutnya, pada pengukuran kedua bersifat kualitatif yakni Bapak
memberikan penilaian berupa saran, komentar maupun kritik pada
kolom yang telah disiapkan pada halaman akhir instrumen ini.
5.

B. PENILAIAN SECARA KUANTITATIF


1. Indikator Kemenarikan
93

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

Bagaimanakah tingkat
kemenarikan sampul buku (........) (........) (........) (........)
1. panduan teknik Self Sangat Menarik Kurang Tidak
Concept? Menarik Menarik Menarik

Bagaimanakah tingkat
kemenarikan sampul DVD (........) (........) (........) (........)
2.
materi Self Concept? Sangat Menarik Kurang Tidak
Menarik Menarik Menarik

Bagaimanakah tingkat
kemenarikan warna (........) (........) (........) (........)
3. sampul buku panduan Sangat Menarik Kurang Tidak
teknik Self Concept? Menarik Menarik Menarik

Bagaimanakah tingkat
kemenarikan warna (........) (........) (........) (........)
4. sampul DVD materi Self Sangat Menarik Kurang Tidak
Concept? Menarik Menarik Menarik

Bagaimanakah tingkat
kemenarikan warna desain (........) (........) (........) (........)
5. Sangat Menarik Kurang Tidak
sampul DVD materi Self
Menarik Menarik Menarik
Concept?
Bagaimana kemenarikan
jenis huruf dan struktur (........) (........) (........) (........)
6. penulisan pada buku Sangat Menarik Kurang Tidak
panduan teknik Self Menarik Menarik Menarik
Concept?
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan desain (........) (........) (........) (........)
halaman isi pada buku Sangat Menarik Kurang Tidak
7.
panduan teknik Self Menarik Menarik Menarik
Concept?

8. Bagaimana tingkat
(........) (........) (........) (........)
kemenarikan vidio yang
Menarik
94

digunakan pada materi Sangat Kurang Tidak


teknik Self Concept? Menarik Menarik Menarik

Bagaimana tingkat
kemenarikan jenis huruf (........) (........) (........) (........)
dan struktur penulisan Sangat Menarik Kurang Tidak
9. pada buku panduan teknik Menarik Menarik Menarik
Self Concept?

Bagaimana tingkat
kemenarikan saturasi (........) (........) (........) (........)
warna pada video pada Sangat Menarik Kurang Tidak
10. masing-masing pertemuan Menarik Menarik Menarik
?

Bagaimana tingkat
kejelasan suara pada audio (........) (........) (........) (........)
11.
materi pada masing- Sangat Jelas Kurang Tidak
masing pertemuan? Jelas Jelas Jelas

Bagaimanakah tingkat
kemenarikan gaya (........) (........) (........) (........)
12.
kepenulisan buku panduan Sangat Jelas Kurang Tidak
teknik Self Concept? Jelas Jelas Jelas

Bagaimana tingkat
kemenarikan struktur
13. kepenulisan pada buku (........) (........) (........) (........)
panduan teknik Self Sangat Jelas Kurang Tidak
Concept? Jelas Jelas Jelas
95
96

D. PENILAIAN SECARA KUALITATIF


Saran dan Kritik yang Membangun:
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......................

E. KESIMPULAN AKHIR
Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan tanpa perbaikan.

Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan dengan perbaikan

sesuai saran.

Tidak layak, tidak tepat, tidak berguna dan tidak dapat dilanjutkan

Bojonegoro,

Ahli Media Pembelajaran

..........................……..

NIDN....................…
97

INSTRUMEN VALIDASI AHLI CALON PENGGUNA PRODUK


PANDUAN PELATIHAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMP/Mts

Untuk Memenuhi Langkah Penelitian Dan Pengembangan Dalam Rangka


Penyelesaian Skripsi Yang Dibimbing Oleh
Ibu Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd Dan
Bapak Riski Putra Ayu Distira, M.Pd

PROGRAM : Panduan Pelatihan Teknik Self


Concept Sebagai Layanan BK
POKOK PEMBAHASAN : Percaya Diri Siswa
SASARAN PENGGUNA : Guru BK / Konselor

Oleh :
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah (3320180128)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2022
98

INSTRUMEN VALIDASI AHLI CALON PENGGUNA


PRODUK
PENGEMBANGAN PANDUAN PELATIHAN TEKNIK SELF
CONCEPT UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI
SISWA SMP

Kepada Yth:

Dengan hormat,
Saya merupakan mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling,
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro yang sedang melakukan
penelitian dan pengembangan “Pengembangan Panduan Pelatihan Teknik Self
Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri siswa SMP / Mts”. Salah satu
produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini ialah buku
panduan bagi konselor SMP / MTs untuk melaksanakan pelatihan teknik self
concept pada siswa. Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan dalam
rangka penulisan skripsi, maka saya mengharapkan kesediaan Bapak sebagai Uji
Pengguna Produk untuk memberikan penilaian terhadap Buku Panduan Pelatihan
Teknik self concept yang saya kembangkan.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas dan validitas
Buku Panduan Pelatihan Teknik self concept yang saya kembangkan. Dengan
demikian dapat diketahui tingkat keberterimaan (akseptabilitas) panduan tersebut
apabila digunakan konselor dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling
yang bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Penilaian dan
masukan dari Bapak akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan utama dalam
memperbaiki produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk mempelajari dan
memberikan penilaian pada buku panduan ini, saya ucapkan terimakasih.

Pengembang

Silvy Aglavenia Nur M


NIM. 33201801281
99
100

INSTRUMEN AHLI CALON PENGGUNA PRODUK

A. Identitas Calon Pengguna Produk

Nama :
Pekerjaan :
Instansi :

B. Petunjuk Pengisian Instrumen Skala Akseptabilitas


1. Sebelum Bapak mengisi angket, terlebih dahulu untuk mempelajari
dan mencermati Buku Panduan Pelatihan Teknik self concept untuk
Meningkatkan percaya diri Siswa SMP / MTS.
2. Pada instrumen ini terdiri dari dua jenis data pengukuran. Pada
pengukuran pertama dilakukan secara kuantitatif yakni dengan
memberikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban pada setiap
item sesuai dengan penilaian Bapak / Ibu terhadap produk Buku
Panduan Pelatihan teknik self concept. Pilihan jawaban untuk
setiap item pada angket ini terdiri dari empat gradasi dengan
jabaran sebagai berikut,
Gradasi Interpretasi
Angka
 Sangat tidak jelas, sangat tidak tepat, sangat tidak praktis,
1 sangat tidak relevan, sangat tidak perlu, sangat tidak
bermanfaat, sangat tidak penting, sangat tidak menarik.
 Tidak jelas, tidak tepat, tidak praktis, tidak relevan, tidak perlu,
2
tidakbermanfaat, tidak penting, tidak menarik.
 jelas, tepat, praktis, relevan, perlu, bermanfaat, penting,
3
menarik.
 sangat jelas, sangat tepat, sangat praktis, sangat relevan, tidak
4
perlu, sangat bermanfaat, sangat penting, sangat menarik.

6. Selanjutnya, pada pengukuran kedua bersifat kualitatif yakni


Bapak memberikan penilaian berupa saran, komentar maupun
kritik pada kolom yang telah disiapkan pada halaman akhir
instrumen ini.
101

C. PENILAIAN SECARA KUANTITATIF


1. Indikator Kegunaan (Utility)

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

1. Apakah konselor perlu memperoleh


pendidikan khusus dibidang pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Perlu Kurang Tidak
Perlu Perlu Perlu

2. Apakah konselor perlu memiliki


kompetensi teknis dibidang pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Perlu Kurang Tidak
Perlu Perlu Perlu

3. Apakah konselor perlu memiliki


pengetahuan subtantif dibidang (........) (........) (........) (........)
pelatihan self concept? Sangat Perlu Kurang Tidak
Perlu Perlu Perlu

4. Bagaimanakah tingkat relevansi


panduan pelatihan self concept apabila (........) (........) (........) (........)
diterapkan pada siswa SMP / MTS? Sangat Relevan Kurang Tidak
Relevan Relevan Relevan

5. Apakah panduan pelatihan self


concept ini berfaedah bagi konselor? (........) (........) (........) (........)
Sangat Berfaed Kurang Tidak
Berfaed ah Berfaed Berfaedah
ah ah
6. Apakah panduan pelatihan self
concept bernilai penting bagi (........) (........) (........) (........)
konselor? Sangat Penting Kurang Tidak
Penting Penting Relevan

7. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan pelaksanaan (........) (........) (........) (........)
pelatihan pada masing-masing sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

8. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah permainan pada (........) (........) (........) (........)
masing-masing sesi? Jelas
102

Sangat Kurang Tidak


Jelas Jelas Jelas

9. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah pemberian (........) (........) (........) (........)
pengantar dan peraturan sebelum Sangat Jelas Kurang Tidak
penerapan teknik self concept untuk Jelas Jelas Jelas
masing-masing sesi ?

10. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah penerapan teknik
self concept untuk masing-masing (........) (........) (........) (........)
sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

11. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah pemberian jeda
waktu dan penjelasan peraturan (........) (........) (........) (........)
pelaksanaan teknik self concept bagi Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas
siswa untuk masing-masing sesi?

12. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah pelaksana teknik (........) (........) (........) (........)
self concept untuk masing-masing Sangat Jelas Kurang Tidak
sesi? Jelas Jelas Jelas

13. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah meminta siswa
mencatat hal penting dan pembuatan (........) (........) (........) (........)
rencana skala prioritas tindakan nyata Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas
untuk masing-masing sesi?

14. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah refleksi untuk (........) (........) (........) (........)
masing-masing sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

15. Bagaimanakah tingkat kejelasan


deskripsi langkah penutupan untuk (........) (........) (........) (........)
masing-masing sesi? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas
103

16. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi I pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

17. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi II pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

18. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi III pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

19. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi IV pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

20. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi V pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

21. Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi VI pada Panduan pelatihan (........) (........) (........) (........)
teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

22 Bagaimana tingkat kejelasan rumusan


tujuan sesi VII pada Panduan (........) (........) (........) (........)
pelatihan teknik self concept? Sangat Jelas Kurang Tidak
Jelas Jelas Jelas

23. Seberapa besar efek panduan


pelatihan dapat membantu konselor (........) (........) (........) (........)
untuk meningkatkan percaya diri Sangat Besar Kurang Tidak
siswa sebagai upaya membantu siswa Besar Besar Besar
untuk mampu menghadapi tuntutan
akademik?
104

24. Seberapa besar efek pelatihan teknik


self concept untuk meningkatkan (........) (........) (........) (........)
percaya diri siswa? Sangat Besar Kurang Tidak
Besar Besar Besar

25. Apakah panduan pelatihan teknik self


concept dapat membantu siswa
mencapai tujuan menumbuhkan (........) (........) (........) (........)
kemandirian dan semangat belajar Sangat Memba Kurang Tidak
Memban ntu Memba Membant
siswa?
tu ntu u

26. Apakah panduan pelatihan teknik self


concept dapat membantu siswa
mencapai tujuan pelatihan yakni (........) (........) (........) (........)
meningkatkan percaya diri dan Sangat Memba Kurang Tidak
Memban ntu Memba Membant
membuat siswa mampu menghadapi
tu ntu u
tuntutan pribadi siswa?
105

2. Indikator Kelayakan (Feasibility)

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

1. Bagaimana tingkat kemudahan


pelaksanaan langkah-langkah dalam (........) (........) (........) (........)
Panduan Pelatihan Teknik Self concept Sangat Mudah Kurang Tidak
? Mudah Mudah Mudah

2. Bagaimanakah tingkat efisiensi jumlah


tenaga yang diperlukan untuk
melaksanakan Pelatihan Teknik Self (........) (........) (........) (........)
concept seperti yang dirancang dalam Sangat Efisien Kurang Tidak
Efisien Efisien Efisien
buku panduan?

3. Bagaimanakah tingkat efisiensi waktu


yang diperlukan untuk melaksanakan
Pelatihan Teknik Self concept seperti (........) (........) (........) (........)
yang dirancang dalam buku panduan Sangat Efisien Kurang Tidak
Efisien Efisien Efisien
pelatihan?

4. Seberapa besarkah dampak


pengembangan Panduan Pelatihan
Teknik Self concept ini untuk memilih (........) (........) (........) (........)
pendekatan pelatihan yang “cost Sangat Besar Kurang Tidak
Besar Besar Besar
beneficial” (biaya rendah namun
bermanfaat besar)?

3. Indikator Ketepatan (Accuracy)

No. Jabaran Item Penilaian 4 3 2 1

1. Seberapa tepatkah langkah-langkah


pelatihan Teknik Self concept apabila (........) (........) (........) (........)
diterapkan pada siswa SMP / MTS ? Sangat Tepat Kurang Tidak
Tepat Tepat Tepat
106

B. PENILAIAN SECARA KUALITATIF


Saran dan Kritik yang Membangun:
.............................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................

F. KESIMPULAN AKHIR
Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan tanpa perbaikan.

Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan dengan perbaikan


sesuai saran.
Tidak layak, tidak tepat, tidak berguna dan tidak dapat dilanjutkan

Bojonegoro,
Calon Pengguna Produk

.........................................
NIP..................................

Anda mungkin juga menyukai