SKRIPSI
Oleh :
2022
PENGEMBANGAN TEKNIK SELF CONCEPT UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMP / MTs
Skripsi
Skripsi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah
3320180128
2022
ii
iii
iv
v
MOTO
PERSEMBAHAN
Untuk diri sendiri yang telah bertahan dan selalu berjuang sampai dititik ini, terimakasih
sudah menjadi super hero untuk diri sendiri, terimakasih selama ini usaha dan upayamu
memiliki hasil dan terimakasih ternyata selama ini kamu mampu melewati berbagai
rintangan dan mampu bertahan.
Untuk kedua orang tua, teruntuk ayah saya M. Ahde Nasihul Huda yang tak terhingga
sayangnya untuk anak-anaknya dan salah satu penyemangat saya menyelesaiakan skripsi
dengan bantuan doanya, dan mama tercinta sukartini yang selalu menjadi pendorong
semangat saya untuk menyelesaiakan skripsi ini. Dan teruntuk mereka berdua terimakasih
sudah bersusah payah serta bekerja keras yang tak henti-henti sampai detik ini dan selalu
mendoakan yang terbaik demi keberhasilan dan kesuksesan anaknya.
Adek dan semua keluarga besar, terimakasih atas support yang selalu diberikan sehingga
menjadi salah satu alasan terbesarku bisa bertahan sejauh ini.
Guru-guru ku, Bapak Ibu dosen yang telah memberikan saya ilmu dan pengalaman yang
sangat berharga, dan semoga apapun yang sudah diberikan bisa saya amalkan dan bermanfaat
untuk orang lain
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang,
yang selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi
seluruh alam. Amin ya rabbal alamin.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari berbagai sumber, syukur
Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengembangan
Panduan Pelatihan Teknik Self Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa
SMP / MTs” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1
Bimbingan dan Konseling.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dorongan dan batuan
dari berbagai pihak yang terlibat seiring dengan hambatan-hambatan yang dialami
selama proses penyelesaian skripsi sampai semua hambatan dapat teratasi dengan
mudah. Maka dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sunan
Giri Bojonegoro.
2. Astrid Chandra Sari, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.
3. Zeti Novita Sari, M.Pd selaku Ketua Jurusan/ program Studi Bimbingan dan
Konseling
4. Ibu Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Rizky Putra Ayu Distira, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar
dalam memberikan bimbingan dan arahan-arahan yang positif dengan suka
rela demi terselesaikannya penelitian ini.
5. Ibu Vesti Dwi Cahyaningrum, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan seluruh dosen prodi Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan bimbingan dan bekal ilmu.
6. Kepala sekolah MTs Sirojul Hikmah, Mts Abu Darrin dan MTs Raudlatul
Huda yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
Mts Abu Darrin Bojonegoro.
vii
7. Jajaran guru BK MTs Sirojul Hikmah, Mts Abu Darrin dan MTs Raudlatul
Huda yang telah banyak memberi bantuan selama kegiatan penelitian
berlangsung.
8. Ibu saya Sukartini yang selalu memberikan yang terbaik untuk semua anak-
anaknya terutama support serta penguatan ketika saya sedang diposisi
terbawah dan segala doanya yang insyaallah selalu di ijabah oleh allah untuk
kesuksesan anak tercintanya. Dan beliaulah yang membuat saya bertahan
sampai dititik ini.
9. dan Ayah saya M. Ahde Nasihul Huda yang selalu memberikan support lewat
doa-doa beliau yang tak henti mengalir untuk saya, bukan hanya doa tetapi
ucapan suport walau hanya bentuk kata-kata agar penulis selesai dengan hasil
yang memuaskan.
10. Teman teman Program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas
Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro angkatan 2018 yang berjuang
bersama-sama dalam suka maupun duka dan senantiasa saling memberikan
dukungan dan semangat.
11. Serta teman-teman yang tak mampu penulis tulis namanya satu persatu, mereka
juga selalu memberikan support dalam bentuk apapun kepada penulis agar
penulis selesai dengan hasil yang memuaskan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Terdapat
kekurangan yang tidak lain di sebabkan oleh keterbatasan penulis, oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar bisa di jadikan
sebagai evaluasi, masukan penulis.
Bojonegoro,
Penulis
viii
ABSTRAK
Kata kunci: teknik self concept, percaya diri, siswa SMP / MTs
ix
ABSTRAK
x
DAFTAR ISI
MOTTO ...........................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................v
xi
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................18
LAMPIRAN .....................................................................................................67
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SMP/MTs merupakan jenjang pendidikan dasar formal setelah jenjang
sekolah dasar. Umumnya, siswa dengan tingkat pendidikan ini berusia antara
12 hingga 15 tahun. Pada usia ini, anak disebut remaja. Masa remaja
merupakan era krisis identitas atau pencarian identitas diri, dan individu
dihadapkan pada pertanyaan tentang siapa mereka, akan menjadi apa, dan
kemana mereka akan pergi dalam hidup (Santrock, 2003). Pada tahap ini,
remaja sedang berusaha menemukan jati dirinya. Dengan kata lain, remaja
sedang mengalami krisis identitas. Oleh karena itu, remaja perlu berinteraksi
dengan teman sebaya, teman sekolah, orang tua, masyarakat dan orang lain
(Sholiha and Aulia 2020). (Hurlock, 2002) mengemukakan bahwa bahwa
individu yang memiliki rasa percaya diri tinggi ia akan dapat bependapat secara
positif tentang dirinya, menghargai diri sendiri, dan memiliki harapan yang
dapat mengarah pada kesuksesan dan kemakmuran.
Kenyataan yang terjadi masih sangat sulit bagi siswa untuk mencapai
tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Itu karena dianggap umum terjadi pada
kalangan remaja. Di sisi lain, kepercayaan diri dalam hidup sangat penting
untuk meningkatkan kualitas hidup. Hal ini seperti yang dikatakan Bandura
"Kepercayaan diri sangat penting untuk kemauan siswa untuk berprestasi."
Menurut (Gufron, M.N., & Risnawati, 2012) Percaya diri adalah keyakinan
untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karasteristik pribadi yang
didalamnya terdapat aspek kemampuan diri, optimis, objektif,
bertaggungjawab, rasional dan realistis.
Menurut (Hurlock, 2013) Orang yang tidak percaya diri adalah orang yang
pesimis, tidak mampu mengungkapkan pendapat, ragu untuk mencoba hal-hal
baru yang sulit untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya serta dapat
menyebabkan perkembangan kepribadian (Switch). Dan ia akan kesulitan
berteman dengan teman-temannya. Sebaliknya, mereka yang memiliki
percaya diri tinggi ia akan cenderung menyimpulkan bahwa dirinya “lebih
besar” dari masalahnya. Dia akan berpikir positif tentang dirinya sendiri. Untuk
1
2
itu, kita membutuhkan peran orang tua, guru dan lingkungan dalam
membangun rasa percaya diri. Mereka dapat mendorong individu untuk
memperbaiki perilaku buruk mereka sebelumnya. Seperti yang di jelaskan oleh
(Susilawati, 2020) bahwa ketika orang tua dan guru sering memotivasi dan
memuji, individu akan lebih percaya diri yang dapat menghasilkan ide dan
motivasi baru untuk dikembangkan pada dirinya.
Beberapa fenomena percaya diri dikalangan remaja telah dilansir oleh
yoursay.id yang memaparkan bahwa percaya diri sangat penting bagi remaja
untuk tidak insecure. Banyak kalangan remaja yang insecure dan menyebabkan
fatalnya mental illness pada dirinya yang dikarenakan ia merasa tidak nyaman,
khawatir, malu, dan tidak percaya diri (online). Fenomena kedua dilansir oleh
kompas.com yang memaparkan bahwa setiap orang itu harus mencipatakan self
concept positis yang dan bertingkahlaku yang positif juga. Self concept tidak
hanya berpengaruh terhadap diri sendiri saja, melainkan juga berdampak pada
lingkungan sekitar. Dengan memiliki self concept yang positif, dapat
membawa manfaat tersendiri untuk dirinya. Ia juga akan memiliki cara
pandang dalam hidupnya (online). Dari beberapa fenomena yang dipaparkan,
peneliti menyimpulkan bahwa percaya diri dan self concept itu sangat penting
bagi kehidupan. Karena dengan memiliki keduanya akan memudahhkan dalam
mengaktualisasikan diri terhadap kemampuan atau potensi yang dimilikinya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Warman, 2013) diketahui bahwa
seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan berusaha keras dalam
melakukan kegiatan belajar. Ia akan bersikap optimis untuk mencapai suatu
keinginan, sehingga akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Sebaliknya,
apabila seseorang kurang memiliki rasa percaya diri. Ia akan menilai dirinya
tidak memiliki kemampuan. Ia akan berfikir negative terhadap dirinya sendiri.
Penilaian negative terhadap kemampuannya sendiri merupakan suat hambatan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui observasi dan wawancara
dengan ibu Sulistyowati, S.Sos, selaku konselor di Sekolah Mts Abu Darrin
mengungkapkan bahwa masalah kurang percaya diri siswa merupakan
masalah utama di sekolah dan menjadi masalah yang sangat umum. Terutama
3
dalam perkembangan siswa. Tingkah laku rendahnya percaya diri siswa yang
muncul di sekolah antara lain, siswa cenderung lebih tertutup (minimal dalam
komunikasi atau interaksi), sering merasa minder saat bertemu teman, sering
mencontek ulangan atau hasil ulangan,sering meminta jawaban teman. tidak
aktif belajar dan mudah putus asa. Pada hasil analisis kuisioner yang dibagikan
pada tiga sekolah dibeberapa kecamatan di kabupaten Bojonegoro terdapat 55
siswa yang memiliki percaya diri sangat rendah dengan tingkat prosentase
55%. 39 Siswa yang memiliki tingkat percaya diri rendah dengan prosentase
39%. 6 siswa yang memiliki tingkat percaya diri tinggi dengan prosentase 6%.
Dan 0 siswa yang memiliki percaya diri sangat tinggi.
Dari beberapa perilaku yang terlihat pada siswa yang tidak percaya diri
dikarenakan kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki
untuk mewujudkan potensi yang dimiliki. Masalah ini dapat menghambat
perkembangan mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan pernyataan (Aristiani,
2016) bahwa percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat
penting dalam kehidupan. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan
mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis dalam
kehidupannnya, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap
berpikiran positif dan dapat menerimanya dengan lapang dada utuk
mencobanya kembali.
Permasalahan mengenai rendahnya rasa percaya diri yang dihadapi
disekolah ini tidak boleh dibiarkan saja. Harus ada cara yang inovatif agar
siswa dapat yakin terhadap kemampuan-kemampuan dan potensi yang dimiliki
dan mendorong siswa agar dapat meningkatkan percaya diri. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka peneliti ingin mengembangkan suatu teknik self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa, agar siswa dapat mempunyai
keyakinan atas kemampuannya dan mengembangkan potensi yang dmilikinya
dengan maksimal serta dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dengan
baik.
Self concept adalah pemahaman tentang diri sendiri yang dihasilkan dari
interaksi dengan orang lain. menurut (Burn, 1993) self concept adalah suatu
gambaran campuran dari apa yang dipikirkan seseorang, pendapat orang lain
4
mengenai dirinya, dan apa yag diinginkan oleh seseorang tersebut. Self concept
merupakan keterlibatan terhadap orang lain. Self concept positif siswa
membimbing mereka untuk diterima dalam lingkungan di mana mereka
menemukan diri mereka sendiri (Gusmawati, dkk, 2016). Menurut Gufron,
M.N., & Risnawita (2012) self concept Kemampuan individu untuk mengubah
perilaku mereka, untuk menangani informasi yang diinginkan dan tidak
diinginkan. Citra dirinya yang merupakan kombinasi dari fisik, psikologis,
sosial, emosional, keyakinan yang diinginkan dan hasil yang dia capai. Dari
beberapa pemaparan diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa Self
concept merupakan pemahaman tentang diri sendiri yang menentuan
keterlibatan kita dengan orang lain dalam mengarahkan atau memodifikasi
perilaku sesuai dengan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Rahmat, 2013) mengatakan
bahwa individu yang memiliki self concept positif adalah individu yang
bersikap optimis, percaya diri, dan selalu positif dalam segala hal, termasuk
kegagalan yang pernah dialaminya. Individu yang memiliki konsep diri positif
tidak melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya, tetapi sebagai pelajaran
atau penemuan berharga, ia akan menghargai diri sendiri, untuk kesuksesannya
di masa depan. Sebaliknya, jika seseorang memiliki self concept negatif, ia
akan beranggapan bahwa ia lemah, tidak berdaya, tidak kompeten, gagal, tidak
bahagia, dibenci, dan kehilangan gairah hidup. Orang-orang ini cenderung
pesimis tentang kehidupan dan peluang untuk masa depannya. Dia melihat
tantangan sebagai hambatan, bukan sebagai peluang.
Dari latar belakang diatas, peneliti ingin mengembangkan suatu panduan
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Karena
pada masa ini individu sangat diperlukan untuk berinteraksi dengan
lingkungannya agar dapat mengembangkan potensi atau kemampuan yang
dimiliki. Oleh karena itu, diperlukan self concept yang positif untuk
meningkatkan percaya diri yang tinggi dan tertanam pada siswa SMP / MTs.
5
juga dari diri siswa itu sendiri. Sehingga percaya diri ini dapat dilatih
melalui beberapa cara untuk meningkatkannya. Peneliti disini memilik
meningkatkannya dengan menggunakan teknik self concept. Teknik self
concept merupakan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan percaya
diri siswa dengan self concept siswa dapat memahami dirinya, mengetahui
kemampuan-kemampuan apa saja yang dimilikinya.
1.7.2 Batasan pengembangan
Tahap pengembangan ini mengadaptasi prosedur pengembangan
dari (Borg, W. R. and Gall 1983) yang terdiri dari 10 tahap. Pengembangan
panduan pelatihan self concept hanya sampai pada 6 tahap yaitu : 1)
pesiapan, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba produk
awal, 5) revisi hasil uji coba dan 6) produk utama. Pengembanggan teknik
self concept ini dapat diukur tingkat keberhasilannya dengan
menggunakan lembar instrumen dan lembar refleksi yang telah tersedia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Percaya Diri
2.1.1 Pengertian Percaya Diri
Percaya diri menjadi aspek penting dalam perkembangan siswa di
sekolah (Amilin 2016). Menurut Gufron, M.N., & Risnawita ( 2012)
percaya diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek
sebagai karasteristik pribadi yang didalamnya terdapat aspek kemampuan
diri, optimis, objektif, bertaggungjawab, rasional dan realistis. Penelitian
yang dilakukan oleh Novena and Kriswandani (2018) menunjukkan bahwa
sikap-sikap yang dimiliki siswa dalam pembelajaran berupa keaktifan,
keyakinan diri dalam menjawab pertanyaan lisan dari guru, juga sikap dalam
mendorong diri sendiri hingga pada batasnya untuk selalu aktif dalam
pembelajaran. Sedangkan menurut Widyanti, Sudarma, and Riastini (2017)
Percaya diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan, untuk memperoleh
hasil seperti yang diharapkan.
Dari pengertian dari ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
percaya diri merupakan suatu keyakinan individu terhadap kemampuannya
dalam melaksanakan tindakan yang ditandai dengan rasa nyaman seseorang
terhadap dirinya sendiri dan penilaian orang lain terhadap dirinya. Percaya
diri bisa disebut sikap yang positif, dimana seseorang mampu untuk
mengembangkan nilai positif terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan yang telah dihadapinya. Hal ini bukan berarti seorang individu
itu bisa melakukan segala seorang diri. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi
akan menyebabkan adanya degradasi mental yang sesungguhnya atau yang
ada dalam dirinya tanpa melihat baik dan buruk sifat tersebut.
8
9
Konsep diri yang positif akan membentuk suati harga diri yang
positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri
sendiri. Santoso berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan
mempengaruhi tingkat percaya diri seseorang.
3) Pengalaman
Pengalaman dapat menjadi pemicu dalam faktor munculnya rasa
percaya diri. Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor
menurunnya rasa percaya diri seseorang.
4) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh pada tingkat percaya diri
seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang
tersebut tergantung dan berada dibawah kekuasaan orang lain yang
lebih pandai darinya. Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan
tinggi akan memiliki tingkat percaya diri yang lebih dibandingkan yang
berpendidikan rendah.
2.2 Self concept
a) Pengertian self concep
Self concept adalah pandangan pribadi yang dimiliki seseorang
tentang dirinya. Masing-masing individu melukis sebuah gambaran
mental tentang diri sendiri, dan meskipun gambaran ini mungkin sangat
tidak realistis, hal tersebut tetap milik individu tersebut dan
berpengaruh besar pada pemikiran dan perilaku (Sobur, 2013). Menurut
Rahman (2013) Self concept adalah usaha memahami diri sendiri
kemudian menghasilkan konsep mengenai diri tersebut. Sedangkan
menurut Muhith (2015) self concept adalah keyakinan, pandangan, atau
penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri. self concept bukan
merupakan pandangan orang lain mengenai diri kita melainkan
pandangan diri sendiri yang diukur dengan standar penilaian orang lain.
Seseorang memiliki self concept negatif jika ia meyakini dan
memandang dirinya lemah dan tidak berdaya dan mudah menyerah,
namun jika seseorang memiliki self concept positif akan mampu
11
penguatan, anak diberi reward berupa pujian, thos, jempol, tepuk tangan
dan stiker.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang saya teliti
adalah terletak pada pembahasan tentang meningkatkan percaya diri
pada anak. Sedangkan perbedaanya yaitu pada teknik yang digunakan
untuk meningkatkan percaya diri yaitu menggunakan tenik Self
Concept.
2.4.2 Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh (Putri and Asmidir, 2019)
dengan judul “Self Concept Contribution to Bullying Behavior”
diketahui bahwa penelitian ini menunjukkan Kontribusi self concept
cukup besar dalam menentukan perilaku siswa dalam sekolah karena
setiap siswa memiliki self concept yang berbeda terhadap perilaku
bullying di SMKN 10 Padang. Hasil studi penelitian ini
mengungkapkan bahwa 1) Self concept siswa SMK Negeri 10 Padang
sebagian besar berada pada kategori cukup baik, 2) kategori perilaku
bullying siswa SMKN Padang sebagian besar berada dikategori jarang,
dan 3) terdapat kontribusi yang signifikan antara Self concept siswa
bullying terhadap SMKN 10 Padang.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang saya teliti
adalah terletak pada variable saya yang lebih spesifik yaitu percaya diri
akan ditingkatkan melalui teknik self concept, sedangkan persamaan
terletak pada teknik self concept yang sama-sama berkontribusi
terhadap perilaku bullying yang merupakan bagian dari meningkatkan
percaya diri.
3.4.3. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Reni Anggraini (2019)
dengan judul “ Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self
Concept Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Kelas VIII SMP
Negeri 28 Bandar Lampung tahun ajaran 2018/2019” diketahui bahwa
penelitian ini menunjukkan dinyatakan bahwa penerapan bimbingan
kelompok dengan teknik self concept efektif untuk digunakan dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 28
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019 sangat efektif digunakan.
16
Percaya diri
Pengisian skala
psikologi
percaya diri
Analisis skala
psikologi percaya diri
Tinggi Rendah
Tindakan
Pemberian teknik
self concept
18
19
8. Uji coba produk akhir Merupakan tahap uji coba produk dengan sampel
kelompok yang lebih besar dan bervariasi
9. Perbaikan produk akhir Merupakan tahap perbaikan dan penyempurnaan
produk akhir berdasarkan hasil evaluasi uji coba akhir.
10. Deseminasi dan implementasi. Pada tahap ini merupakan tahap akhir, dari
hasil penelitian dilaporkan dan disebarluaskan melalui pertemuan dan
jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit, memantau distribusi dan
kontrol kualitas produk.
Alasan pemilihan model pengembangan Research and Development (R&D)
Borg, W. R. and Gall (1983)dalam pengembangan panduan Teknik self concept
untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro adalah
model pengembangan yang dimulai dengan penelitian dan pengumpulan
informasi atau data. Langkah-langkah yang telah dikemukakan tersebut
bukanlah langkah baku yang harus diikuti, setiap pengembang dapat memilih
dan menentukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan
kondisi dan kendala yang dihadapi (Dwiyogo, 2004 dalam Cahyaningrum,
Handarini, and Simon 2018).
Penggunaan strategi pengembangan R&D Borg and Gall (1983) dalam
pengembangan panduan teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri
siswa SMP / MTs di Bojonegoro didasarkan pada pertimbangan sebagai
berikut:
1. Model penelitian dan pengembangan menggunakam langkah-langkah
yang menunjukkan suatu siklus yang jelas dan terperinci namun fleksibel.
2. Model pengembangan ini cocok digunakan untuk media pelatihan self
concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro
karena mempunyai angka kerja sederhana dan tidak terlalu rumit.
3. Produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan karena langkah-
langkahnya diawali dengan adanya penilaian kebutuhan yang kemudian
dianalisis dan melakukan studi literature untuk menguji konsep teoritik.
4. Adanya uji lapangan dan revisi produk menghasilkan produk yang
memiliki makna akseptabilitas yang meliputi empat aspek antara lain:
kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan.
20
Perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan ialah
merencanakan tujuan yang akan di
capai dalam penelitian.
Pengembangan produk
Kegiatan yang menghasilkan
produk awal berupa draft kasar
namun disusun secara lengkap dan
sesempurna mungkin.
Produk Utama
“panduan pelatihan teknik self
concept untuk meningkatkan
percaya diri siswa SMP / MTs di
Bojonegoro
22
2) Tahap Perencanaan
Dalam pelaksanaan guru BK mempelajari materi yang telah disusun
sesuai dengan topik dari perilaku rendahnya percaya diri yang akan
diaplikasikan dengan teknik self concept dengan tahapan sebagai berikut:
Bagan. 4.1 Tahapan Teknik Self Concept untuk meningkatkan percaya diri
32
33
Need Assesmen
Menyusun materi
Persiapan
Menyiapkan media
Menyusun scenario
Mempelajari buku
panduan
Intervensi
Menerapkan teknik
Evaluasi proses
Evaluasi
Evaluasi hasil
1. Persiapan
a. Penentuan Peserta Layanan
Sasaran peserta dalam pelatihan ini adalah siswa tingkat SMP / MTs
dengan tingkat perilaku percaya diri rendah. Dimana tingkat perilaku
rendahnya percaya diri ini diperoleh dari angket yang telah diisi oleh
siswa.
b. Penentuan Materi
Menentukan materi sesuai dengan topik yang ada dengan tujuan agar
layanan berjalan dengan maksimal.
c. Menentukan Media
Menentukan media untuk mendukung pelaksanaan teknik self
concept.
d. Menentukan Jadwal
Menentukan jadwal pelaksanaan layanan yang akan diberikan untuk
pemberian layanan.
34
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan guru BK mempelajari materi yang telah disusun
sesuai dengan topik dari perilaku redahnya percaya diri yang akan
diaplikasikan dengan teknik self concept dengan tahapan sebagai berikut:
a) Tahap persiapan. Dilakukan untuk memulai pertemuan dengan
membahas tujuan yang akan dicapai selama pemberian layanan.
b) Tahap pelaksanaan. Terdiri dari 7 pertemuan, dimana setiap pertemuan
diisi dengan penerapan teknik self concept ke dalam setiap aspek dari
perilaku rendahnya percaya diri. Dalam tahap pelaksanaan ini akan
selalu diselingi dengan ice breaking. Hal ini dimaksudkan agar siswa
tidak jenuh selama pemberian layanan.
c) Tahap pengakhiran. Pada tahap ini akan diisi dengan relfeksi dari setiap
pertemuan serta tahap penutupan dan pengakhiran sesi layanan.
3. Evaluasi
Setelah pelaksanaan layanan tentu saja konselor harus memperhatikan
kegiatan evaluasi dan tindak lanjut. Dalam hal ini terdapat dua bentuk
evaluasi yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Berikut adalah pemaparan
dari dua evaluasi tersebut:
a. Evaluasi Proses
Pelaksanaan evaluasi proses dalam layanan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana proses kegiatan apakah sudah memenuhi tujuan
yang ditetapkan atau belum. Dalam hal ini, terdapat beberapa aspek yang
dinilai, diantaranya:
1) Peran dan keterlibatan konselor serta siswa selama proses pemberian
layanan.
2) Keterlaksanaan setiap kegiatan dalam setiap sesi.
3) Hambatan yang dijumpai selama proses pemberian layanan.
4) Faktor-faktor yang menunjang pelaksanaan pemberian layanan.
b. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil berkaitan dengan dampak pemberian layanan
terhadap masalah mengenai perilaku rendahnya percaya diri siswa.
Evaluasi hasil dilaksanakan melalui beberapa cara, yaitu:
35
Item-item pernyataan dan hasil kesepakatan ahli panduan teknik self concept
disajikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Kesepakatan Ahli Bimbingan Dan Konseling Tentang Aspek
Kegunaan (Utility) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Konselor perlu memperoleh 3 3 3 100% Sangat tinggi
pendidikan khusus dibidang
teknik self concept
2 Konselor perlu memiliki 3 3 3 100% Sangat tinggi
kompetensi teknis dibidang
teknik self concept
3 Konselor perlu memiliki 3 4 3 66,67% Tinggi
pengetahuan subtantif
dibidang self concept
4 Tingkat relevansi panduan 4 3 3 66,67% Tinggi
self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP /
MTS
5 Panduan self concept ini 3 3 3 100% Sangat tinggi
berfaedah bagi konselor
6 Panduan self concept bernilai 3 3 3 100% Sangat tinggi
penting bagi konselor
7 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 4 66,67% Tinggi
langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan
pelaksanaan pada masing-
masing sesi.
8 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah permainan pada
masing-masing sesi
9 Tingkat kejelasan deskripsi 3 3 3 100% Sangat tinggi
langkah pemberian
pengantar dan peraturan
sebelum penerapan teknik
37
Pada pemaparan tabel 4.2 dari aspek kegunaan, tentang hasil kesepakatan dari
ketiga ahli atas konselor perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini dapat dilihat bahwa
konselor sangat perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang teknik self concept.
Aspek konselor perlu memiliki kompetensi teknis dibidang teknik self concept
memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
39
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini dapat dilihat bahwa
konselor sangat perlu memiliki kompetensi teknis dibidang teknik self concept.
Aspek konselor perlu memiliki pengetahuan subtantif dibidang self concept
memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ujji ahli
bimbingan dan konseling memberi nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan dan konseling
memberi nilai 4. Dari sini dapat dilihat bahwa konselor perlu memiliki pengetahuan
subtantif dibidang self concept.
Aspek tingkat relevansi panduan self concept apabila diterapkan pada siswa
SMP / MTs mendapatkan persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua
uji ahli bimbingan dan konseling memberikan nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan
dan konseling memberi nilai 4. Dari sini dapat dilihat bahwa panduan self concept
pada siswa SMP / MTs relevan untuk diterapkan. Aspek panduan self concept ini
berfaedah bagi konselor memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat
tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini
bisa dilihat bahwa panduan self concept bagi konselor sangat berfaidah. Aspek
panduan self concept bernilai penting bagi konselor memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan self concept bernilai
sangat penting bagi konselor.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah membina rapport dan penjelasan
tujuan pelaksanaan pada masing-masing sesi mendapatkan persentase 66,67%
(masuk kategori tinggi), dimana dua uji ahli bimbingan dan konseling memberikan
nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan dan konseling memberi milai 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa deskripsi langkah membina rapport dan penjelasan tujuan
pelaksanaan pada masing-masing sesi jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi
langkah permainan pada masing-masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling memberikan skor
3. Dari sini bisa diliat bahwa deskripsi langkah permainan pada masing-masing sesi
sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah pemberian pengantar dan
peraturan sebelum penerapan teknik self concept untuk masing-masing sesi
memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
40
langkah pemberian pengantar dan peraturan sebelum penerapan teknik self concept
untuk masing-masing sesi sangat jelas.
Selanjutnya aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penerapan teknik self
concept untuk masing-masing sesi mendapatkan persentase 66,67% (masuk
kategori tinggi), dimana dua uji ahli bimbingan dan konseling memberikan nilai 3
dan satu uji ahli bimbingan dan konseling memberi milai 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa deskripsi langkah penerapan teknik self concept untuk masing-masing sesi
jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah pemberian jeda waktu dan
penjelasan peraturan pelaksanaan teknik self concept bagi siswa untuk masing-
masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana
tiga ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
deskripsi langkah pemberian jeda waktu dan penjelasan peraturan pelaksanaan
teknik self concept bagi siswa untuk masing-masing sesi sangat jelas. Aspek tingkat
kejelasan deskripsi langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing sesi
mendapatkan persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing sesi sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah meminta siswa mencatat hal
penting dan pembuatan rencana skala prioritas tindakan nyata untuk masing-masing
sesi mendapatkan persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah meminta siswa mencatat hal penting dan pembuatan rencana skala prioritas
tindakan nyata untuk masing-masing sesi sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan
deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing sesi mendapatkan persentase
66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua uji ahli bimbingan dan konseling
memberikan nilai 3 dan satu uji ahli bimbingan dan konseling memberi milai 2.
Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing sesi
jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penutupan untuk masing-masing
sesi memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli
bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah penutupan untuk masing-masing sesi sangat jelas.
41
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi I pada panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi I pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat
kejelasan rumusan tujuan sesi II pada panduan teknik self concept memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi II
pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan
tujuan sesi III pada panduan teknik self concept memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi III pada
panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi IV pada panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi IV pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat
kejelasan rumusan tujuan sesi V pada panduan teknik self concept memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi V
pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan
tujuan sesi VI pada panduan teknik self concept memperoleh persentase 100%
(masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan konseling
memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi VI pada
panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi VII pada panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli bimbingan dan konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi VII pada panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek efek
panduan dapat membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa sebagai
upaya membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli bimbingan dan
konseling memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan sangat
42
Tabel 4.3 Hasil Kesepakatan Ahli Bimbingan Dan Konseling Tentang Aspek
Kelayakan (Feasibility) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Tingkat kemudahan 3 3 3 100% Sangat tinggi
pelaksanaan langkah-
43
memberi nilai 2. Dari sini bisa dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan teknik Self concept seperti yang dirancang dalam buku panduan
efisien dilakukan. Aspek Dampak pengembangan Panduan teknik Self concept ini
untuk memilih pendekatan yang “cost beneficial” (biaya rendah namun
bermanfaat besar) memperoleh persentase sebesar 66,67% (masuk kategori
tinggi), dimana dua uji ahll memberikan skor 2 dan satu uji ahli memberikan skor
3. Dari sini bisa dilihat bahwa Dari sini dapat dilihat bahwa pengembangan
panduan teknik self concept memiliki dampak yang baik.
3) Penilaian ahli terhadap aspek ketepatan (accuracy) panduan teknik self concept
Hasil kesepakatan yang digunakan untuk menunjukan kesepakatan panduan
teknik self concept adalah ketepatan onjek, ketepatan rumusan tujuan dan
ketepatan prosedur. Kesepakatan ahli dalam panduan teknik self concept akan
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Hasil Kesepakatan Ahli Bimbingan Dan Konseling Tentang Aspek
Ketepatan (Accuracy) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakata tingkat
n kesepakatan
1 Ketepatan langkah-langkah 3 3 3 100% Sangat tinggi
teknik Self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP
/ MTs
berupa penilaian, masukan dan saran bagi penyempurnaan panduan teknik self
concept yang akan tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk
Berdasarkan Penilaian Ahli Bimbingan Dan Konseling
No Uji Bk 1 Uji Bk 2 Uji Bk 3
Sebelum
1 Kemunculan tema ini Cover mungkin bisa Deskripsi diperjelas lagi
tidak boleh tiba2, dibuat menjadi lebih
harus ditampilkan menarik dengan
dilatar belakang, perlu memperhatikan gambar
pula penjelasan bahwa yang tidak ada
untuk apa materi watermark, layout.
tersebut dipilih. Kemudian tambahkan
logo universitas di
bagian atas. Tambahkan
Nama Universitas,
Fakultas, Program Studi,
tahun pembuatan produk
2 Teknik self concept Tambahkan lembar
juga harus jelas refleksi di pertemuan
dijabarkan urutannya setiap sesi
pada setiap pertemuan,
sehingga jelas bahwa
peneliti memang
menggunakan teknik
self concept.
Sesudah
1 Sudah di perbaiki Sudah di revisi terkait cover, Deskripsi sudah di
terkait Kemunculan gambar No Watermark, revisi dan diperjelas
tema yang ditampilkan layout, dan juga identitas pembahasannya
dilatar belakang, dan universitas/ fakultas.
penjelasan bahwa
untuk apa materi
tersebut dipilih sesuai
dengan saran dan
masukan dari uji ahli
Bimbingan dan
Konseling.
2 Sudah di tambahkan Sudah di tambahkan lembar
urutan di setiap refleksi di pertemuan setiap
46
dan satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa sampul DVD materi
Self Concept menarik. Aspek Tingkat kemenarikan warna desain sampul materi
Self Concept mendapatkan persentase sebesar 100% (masuk kategori sangat tinggi)
di mana tiga ahli media pembelajaran memberikan nilai 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa warna desain sampul materi Self Concept sangat menarik. Selanjutnya
aspek Kemenarikan jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik
Self Concept memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua
ahli memberikan skor 4 dan satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat
bahwa jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik Self Concept
menarik.
Aspek Tingkat kemenarikan desain halaman isi pada buku panduan teknik
Self concept memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua
ahli memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa desain halaman isi pada buku panduan teknik Self concept menarik. Aspek
Tingkat kemenarikan vidio yang digunakan pada materi teknik Self concept
memperoleh persentase 66,67 % (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli
memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa
kemenarikan vidio yang digunakan pada materi teknik Self concept menarik. Aspek
Tingkat kemenarikan jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik
Self concept mendapatkan persentase sebesar 100% (masuk kategori sangat tinggi)
di mana tiga ahli media pembelajaran memberikan nilai 3. Dari sini bisa dilihat
bahwa jenis huruf dan struktur penulisan pada buku panduan teknik Self concept
sangat menarik.
Aspek tingkat kemenarikan saturasi warna pada video pada masing-masing
pertemuan mendapatkan persentase 66,67 (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli
memberikan skor 4 dan satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
saturasi warna pada video pada masing-masing pertemuan menarik. Aspek Tingkat
kejelasan suara pada audio materi pada masing-masing pertemuan mendapatkan
persentase 66,67 (masuk kategori tinggi) dimana dua ahli memberikan skor 4 dan
satu ahli memberikan skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa suara audio materi pada
masing-masing pertemuan jelas. Aspek tingkat kemenarikan gaya kepenulisan buku
panduan teknik Self concept mendapatkan persentase 66,67% (masuk kategori
49
tinggi) dimana dua ahli memberikan skor 3 dan satu ahli memberikan skor 4. Dari
sini dapat dilihat bahwa gaya kepenulisan buku panduan teknik Self concept
menarik.
2) Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan bahan pertimbangan untuk penyempurnaan dan
merevisi panduan teknik self concept. Data kualitatif dari ahli yang diperoleh
berupa penilaian, masukan dan saran bagi penyempurnaan panduan teknik self
concept yang akan tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Kesepakatan Ahli Calon Pengguna Produk Tentang Aspek
Kegunaan (Utility) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Konselor perlu 4 4 4 100 % Sangat tinggi
memperoleh pendidikan
khusus dibidang teknik self
concept
2 Konselor perlu memiliki 4 3 4 66,67% Tinggi
kompetensi teknis dibidang
teknik self concept
3 Konselor perlu memiliki 3 3 4 66,67% Tinggi
pengetahuan subtantif
dibidang self concept
51
Pada pemaparan tabel 4.8 dari aspek kegunaan, tentang hasil kesepakatan
dari ketiga ahli atas Konselor perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang
teknik self concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi),
dimana tiga ahli calon pengguna produk memberikan skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa Konselor sangat perlu memperoleh pendidikan khusus dibidang teknik self
concept. Aspek Konselor perlu memiliki kompetensi teknis dibidang teknik self
concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
calon pengguna produk memilih skor 4, dan satu ahli pengguna produk memeilih
skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa konselor perlu memiliki kompetensi teknis
dibidang teknik self concept. Aspek Konselor perlu memiliki pengetahuan
subtantif dibidang self concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori
tinggi), dimana dua ahli calon pengguna memberi skor 3 dan satu ahli calon
pengguna memberi skor 4. Dari sini dilihat bahwa Aspek Konselor perlu memiliki
pengetahuan subtantif dibidang self concept.
Aspek Tingkat relevansi panduan self concept apabila diterapkan pada siswa
SMP / MTs memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana
tiga ahli calon pengguna produk memberi skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
panduan self concept apabila diterapkan pada siswa SMP / MTs sangat relevan.
Aspek panduan self concept ini berfaedah bagi konselor memperoleh persentase
54
100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli calon pengguna produk
memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan self concept ini sangat
berfaedah bagi konselor. Aspek panduan self concept bernilai penting bagi
konselor memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori inggi) dimana dua ahli
memberi skor 3 dan satu ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan
self concept bernilai penting bagi konselor.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah membina rapport dan penjelasan
tujuan pelaksanaan pada masing-masing sesi memperoleh nilai 100% (masuk
kaegori sangat tinggi) dimana tiga ahli calon pengguna produk memberi skor 3.
Dari sini bisa dilihat bahwa tingkat kejelasan deskripsi langkah membina rapport
dan penjelasan tujuan pelaksanaan pada masing-masing sesi sangat jelas. Aspek
Tingkat kejelasan deskripsi langkah permainan pada masing-masing sesi
memperoleh nilai 100% (masuk kaegori sangat tinggi) dimana tiga ahli calon
pengguna produk memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah
permainan pada masing-masing sesi sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan
deskripsi langkah pemberian pengantar dan peraturan sebelum penerapan teknik
self concept untuk masing-masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi) dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa deskripsi langkah pemberian pengantar dan peraturan sebelum penerapan
teknik self concept untuk masing-masing sesi sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penerapan teknik self concept
untuk masing-masing sesi memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori
tinggi) dimana dua ahli memberi skor 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sini
bisa dilihat bahwa deskripsi langkah penerapan teknik self concept untuk masing-
masing sesi jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah pemberian jeda
waktu dan penjelasan peraturan pelaksanaan teknik self concept bagi siswa untuk
masing-masing sesi memperoleh skor 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana
dua ahli memberi skor 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
deskripsi langkah pemberian jeda waktu dan penjelasan peraturan pelaksanaan
teknik self concept bagi siswa untuk masing-masing sesi jelas. Aspek tingkat
kejelasan deskripsi langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing
sesi memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
55
memberi skoe 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sni bisa dilihat bahwa deskripsi
langkah pelaksana teknik self concept untuk masing-masing sesi jelas.
Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah meminta siswa mencatat hal
penting dan pembuatan rencana skala prioritas tindakan nyata untuk masing-
masing sesi memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua
uji ahli memberi skor 4 dan satu ahli memberi skor 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
deskripsi langkah meminta siswa mencatat hal penting dan pembuatan rencana
skala prioritas tindakan nyata untuk masing-masing sesi jelas. Aspek tingkat
kejelasan deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing sesi memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli memberi skor
3. Bdari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah refleksi untuk masing-masing
sesi sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan deskripsi langkah penutupan untuk
masing-masing sesi memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi),
dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa deskripsi langkah
penutupan untuk masing-masing sesi sagat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi I pada Panduan teknik self
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi I pada
Panduan teknik self concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan
sesi II pada Panduan teknik self concept memperoleh persentase 100% (masuk
kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat
bahwa rumusan tujuan sesi II pada Panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi III pada Panduan teknik self concept
concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga
ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi III pada
Panduan teknik self concept sangat jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi IV pada Panduan teknik self
concept concept memperoleh persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi),
dimana tiga ahli memberi skor 4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi
IV pada Panduan teknik self concept sangat jelas .Aspek tingkat kejelasan
rumusan tujuan sesi V pada Panduan teknik self concept concept memperoleh
persentase 100% (masuk kategori sangat tinggi), dimana tiga ahli memberi skor
56
4. Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi V pada Panduan teknik self
concept sangat jelas. Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi VI pada
Panduan teknik self concept concept memperoleh persentase 66,67% (masuk
kategori tinggi), dimana dua ahli memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3.
Dari sini bisa dilihat bahwa rumusan tujuan sesi VI pada Panduan teknik self
concept jelas.
Aspek tingkat kejelasan rumusan tujuan sesi VII pada Panduan teknik self
concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3. Dari sini bisa dilihat bahwa
rumusan tujuan sesi VII pada Panduan teknik self concept jelas. Aspek efek
panduan dapat membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa
sebagai upaya membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik self
concept memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli
memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3. Dari sini bisa dilihat bahwa efek
panduan dapat membantu konselor untuk meningkatkan percaya diri siswa
sebagai upaya membantu siswa untuk mampu menghadapi tuntutan akademik self
concept. Aspek efek teknik self concept untuk membantu konselor meningkatkan
percaya diri siswa memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi),
dimana dua ahli memberi nilai 3 dan satu ahli memberi nilai 4. Dari sini bisa
dilihat bahwa teknik self concept bisa membantu meningkatkan percaya diri
siswa.
Aspek panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai tujuan
menumbuhkan kemandirian dan semangat belajar siswa memperoleh persentase
66,67% (masuk kategori tinggi), dimana dua ahli memberi nilai 4 dan satu ahli
memberi nilai 3. Dari sini bisa dilihat bahwa panduan teknik self concept dapat
membantu siswa mencapai tujuan menumbuhkan kemandirian dan semangat
belajar siswa. Aspek panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai
tujuan yakni meningkatkan percaya diri dan membuat siswa mampu menghadapi
tuntutan pribadi siswa memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori tinggi),
dimana dua ahli memberi nilai 4 dan satu ahli memberi nilai 3. Dari sini bisa
dilihat bahwa panduan teknik self concept dapat membantu siswa mencapai tujuan
57
Tabel 4.9 Hasil Kesepakatan Ahli Calon Pengguna Produk Tentang Aspek
Kelayakan (Feasibility) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Tingkat kemudahan 3 4 3 66,67 % Tinggi
pelaksanaan langkah-
langkah dalam Panduan
Teknik Self concept
2 Tingkat efisiensi jumlah 4 3 3 66,67 % Tinggi
tenaga yang diperlukan
untuk melaksanakan
Teknik Self concept
seperti yang dirancang
dalam buku panduan
3 Tingkat efisiensi waktu 4 3 3 66,67 % Tinggi
yang diperlukan untuk
melaksanakan Teknik
Self concept seperti yang
dirancang dalam buku
panduan
4 Dampak pengembangan 4 4 4 100% Sangat tinggi
Panduan Teknik Self
concept ini untuk
memilih pendekatan yang
“cost beneficial” (biaya
rendah namun bermanfaat
besar)
Pada pemaparan tabel 4.9 dari aspek ketepatan, tentang hasil kesepakatan
dari ketiga ahli atas tingkat kemudahan pelaksanaan langkah-langkah dalam
58
Tabel 4.10 Hasil Kesepakatan Ahli Calon Pengguna Produk Tentang Aspek
Ketepatan (Accuracy) Panduan Teknik Self Concept
1 2 3 4 5 6 7
No Aspek Penilaian A-1 A-2 A-3 Persentase Kategori
kesepakatan tingkat
kesepakatan
1 Ketepatan langkah- 4 3 4 66,67 % Tinggi
langkah Teknik Self
concept apabila
diterapkan pada siswa
SMP / MTS
59
Pada pemaparan tabel 4.10 dari aspek ketepatan, tentang hasil kesepakatan
dari ketiga ahli atas Ketepatan langkah-langkah Teknik Self concept apabila
diterapkan pada siswa SMP / MTS memperoleh persentase 66,67% (masuk kategori
tinggi) dimana dimana dua ahli memberikan skor 4 dan satu ahli memberikan skor
3.
2) Data kualitatif
Data kualitatif merupakan bahan pertimbangan untuk penyempurnaan dan
merevisi panduan teknik self concept. Data kualitatif dari ahli yang diperoleh
berupa penilaian, masukan dan saran bagi penyempurnaan panduan teknik self
concept yang akan tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.11. Saran, Komentar Dan Kritik Untuk Perbaikan Produk
Berdasarkan Penilaian Uji Ahli Media Pembelajaran
No Uji Bk 1 Uji Bk 2 Uji Bk 3
Sebelum
1 Penggunaan panduan teknik Sudah bagus dan Buku panduan bagus
self concept ini sangat baik mudah diterapkan tinggal
untuk meningkatkan percaya pada siswa SMP /MTs mengimplementasikan
diri pada peserta didik agar lebih mantap
Madrasah Tsanawiyah Satu dengan konsep yang
Atap Sirojul Hikmah dan telah dirancang
peningkatan layanan BK
Sesudah
1 - - -
b. Teknik self concept juga harus jelas dijabarkan urutannya pada setiap
pertemuan, sehingga jelas bahwa peneliti memang menggunakan teknik self
concept.
c. Cover mungkin bisa dibuat menjadi lebih menarik dengan memperhatikan
gambar yang tidak ada watermark, layout. Kemudian tambahkan logo
universitas di bagian atas. Tambahkan tahun pembuatan produk
d. Tambahkan lembar refleksi di pertemuan setiap sesi
e. Deskripsi diperjelas lagi.
Perbaikan tersebut menurut Borg and Gall masuk ke dalam tahapan revisi
desain yang berguna untuk meningkatkan kesempurnaan buku panduan yang telah
disusun.
2. Uji Ahli Media
Berdasarkan penilaian 3 ahli media oleh dosen Teknik Informatika
diperoleh hasil bahwa panduan pelatihan model layanan bimbingan kelompok
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs memiliki
kemenarikan pada desain sampul dan desain buku sehingga dapat menarik
perhatian konselor untuk membaca panduan yang dibuat. Dari penilaian ahli media
terdapat beberapa revisi yaitu:
a. Font cover diperbaiki
b. Box sub bab dibuat kontras
c. Font jangan terpaku dengan font Times New Roman
d. Font halaman belakang diperbaiki
e. Cover DVD di beri logo
f. panduan gambar warna, format teks di perbaiki lagi. Lebih di kombinasikan.
g. Lebih banyak membaca buku dan referensi di Gramedia
Berdasarkan saran dan masukan yang diberikan, peneliti telah memperbaiki
sesuai dengan apa saja yang menjadi masukan para ahli. Perbaikan tersebut menurut
Borg and Gall masuk ke dalam tahapan revisi desain yang berguna untuk
meningkatkan kelayakan panduan yang telah disusun, hal tersebut berguna untuk
meningkatkan kemenarikan terhadap panduan yang telah disusun agar panduan
yang telah disusun menjadi lebih layak jika digunakan.
3. Uji Ahli Calon Pengguna
61
PENUTUP
5.1 Simpulan
Produk yang dikembangkan pada penelitian pengembangan ini berupa buku
panduan teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP /
MTs. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan panduan
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs sebagai
pedoman konselor dalam mengenalkan, melatihkan, mengembangkan dan
menciptakan self concept yang positif utuk meningkatkan percaya diri siswa
SMP /MTs. Menurut Oemar Humalik (2007) pelatihan diberikan dalam bentuk
memberikan bantuan. Bantuan dalam hal ini dapat berupa pengarahan,
bimbingan, fasilitas, penyampaian informasi, latihan ketrampilan,
pengorganisasian suatu lingkungan belajar, yang pada dasarnya siswa telah
memiliki potensi dan pengalaman, motivasi untuk melaksanakan sendiri
kegiatan latihan dan memperbaiki dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa
pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan yag memiliki suatu format
pelatihan yang terstruktur.
Berdasarkan hasil penelitian “pengembangan panduan teknik self concept
untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs” diperoleh simpulan
sebagai berikut:
5.1.1 Tingkat percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro berdasarkan hasil
menyebar skala percaya diri menunjukkan rata-rata siswa berada pada
kategori percaya diri rendah.
5.1.2 Hasil penilaian ahli media, ahli BK, dan calon pengguna diperoleh bahwa
teknik self concept untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs
di Bojonegoro termasuk dalam kriteria sangat berguna, sangat layak, dan
sangat tepat untuk di implementasikan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan saran pada pihak terkait
diantaranya :
62
63
Cahyaningrum, Vesti Dwi, Dany Moenindyah Handarini, and Irene Maya Simon.
2018. “Pengembangan Panduan Pelatihan Empati Menggunakan Teknik
Sinema Edukasi Untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah
Pertama.” Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling 3(3): 139–45.
Gufron, M.N., & Risnawita, Rini. 2012. Teori-Teori Psikologi. 3rd ed. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Gusmawati, Gusmawati, Taufik Taufik, and Ifdil Ifdil. 2016. “Kondisi Self
Disclosure Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling.” Jurnal Konseling dan
Pendidikan 4(2): 92–97.
Harun, Nurul Fadilla. (2019, maret 3). Salah paham. Diakses pada 19 Juli 2022,
dari http://cerpenmu.com/cerpen-persahabatan/salah-paham-9.html.
Kamila, Nur. 2014. “Hubungan Antara Nilai Tugas (Task Value) Mata Kuliah
Psikodiagnostik Dengan Orientasi Tujuan Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.”
64
65
Nana Doel. film pendek percaya pada kemampuan diri kita. Diakses pada 15 Juli
2022, dari https://youtu.be/96gEYH-dBWY.
Okki, Ristya Mutasi Ningsih. 2014. “Meningkatkan Percaya Diri Melalui Metode
Show and Tell Pada Anak Kelompok A TK Marsudi Putra, Dagaran,
Palbapang, Bantul, Yogyakarta.” Meningkatkan Percaya Diri Melalui Metode
Show and Tell Pada Anak Kelompok A TK Marsudi Putra, Dagaran,
Palbapang, Bantul, Yogyakarta (September): 175.
Putri, Eldes, and Ilyas Asmidir. 2019. “Self Concept Contribution To Bullying
Behavior.” Neo Konseling volume 1(1): 1–5. https://doi.org/10.24854/jpu58.
Rahman, Agus Abdul. 2013. Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu Dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Rahmat. 2013. “Pengaruh Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Sikap Terhadap
Judi.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.
Riandy, M. (2014, Agustus 16). Arti sebuah tanggungjawab. Di akses pada 19 Juli
2022, dari http://cerpenmu.com/cerpen-pendidikan/arti-sebuah-tanggung-
jawab.html.
Sagusavi. Optimis dan pantang menyerah. Diakses pada 19 Juli 2022, dari
https://youtu.be/Y_vAkaBvfrc
Susilawati, Nora. 2020. “Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Potensi Anak
Berbakat (Gifted).” Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan
Pembelajaran 2(2): 135–46.
66
Widyanti, Iga Fifi, I Komang Sudarma, and Putu Nanci Riastini. 2017.
“Kecenderungan Kualitas Rasa Percaya Diri Siswa Kelas V Sd Negeri 2
Sukasada Kabupaten Buleleng.” e-Journal PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha Mimbar PGSD 5(2): 1–10.
67
68
A. Identitas
1. Nama :………………………………………..
2. Kelas :………………………………………..
3. No. Absen :.............................................................
B. Kata pengantar
Adik-adik,
Pada kesempatan ini, saya meminta keiklasan dan kesediaan adik-adik
untuk mengisi angket ini. Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kepercayaan diri. Saya sangat mengharapkan adik-adik mengisi angket ini dengan
teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman adik-adik. Atas kesediaannya
saya mengucapkan terimakasih.
C. Petunjuk pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang percaya diri, bacalah
masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah salah satu tanda centang (˅)
pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman anda.
Alternative jawaban yang ada adalah sebagai berikut :
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
6
0
Berikut rincian hasil pelaksanaan survey skala sikap percaya diri siswa SMP / MTs
di Kota Bojonegoro.
JUMLAH 100 55 39 6 0
73
74
Persentase secara keseluruhan tingkat percaya diri siswa SMP / MTs di Bojonegoro
39%
55%
Kesimpulan :
Berdasarkan survey yang dilakukan dengan menggunakan instrumen skala
percaya diri , maka diketahui bahwa tingkat sikap percaya diri siswa SMP / MTs di
Kota Bojonegoro cenderung rendah dengan perolehan persentase sebesar 55%
sehingga sangatlah diperlukan sebuah pelatihan untuk meningkatkan percaya diri ,
khususnya dengan tujuan Pemahaman-Developmental perilaku rendahnya percaya
diri .
Lampiran 5. Dokumentasi
80
81
Oleh :
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah (3320180128)
Kepada Yth:
Dengan hormat,
Saya merupakan mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling,
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro yang sedang melakukan
penelitian dan pengembangan “Pengembangan Panduan Pelatihan Teknik Self
Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri siswa SMP / Mts”. Salah satu
produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini ialah buku
panduan bagi konselor SMP / MTs untuk melaksanakan pelatihan teknik self
concept pada siswa. Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan dalam
rangka penulisan skripsi, maka saya mengharapkan kesediaan Bapak sebagai Uji
Ahli Bimbingan dan Konseling untuk memberikan penilaian terhadap Buku
Panduan Pelatihan Teknik self concept yang saya kembangkan.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas dan validitas
Buku Panduan Pelatihan Teknik self concept yang saya kembangkan. Dengan
demikian dapat diketahui tingkat keberterimaan (akseptabilitas) panduan tersebut
apabila digunakan konselor dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling
yang bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Penilaian dan
masukan dari Bapak akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan utama dalam
memperbaiki produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk mempelajari dan
memberikan penilaian pada buku panduan ini, saya ucapkan terimakasih.
Pengembang
Bojonegoro,
Ahli Bimbingan dan
Konseling
...................................
NIDN.........................
90
Oleh :
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah (3320180128)
Kepada Yth:
Dengan hormat,
Saya merupakan mahasiswa Program Studi S1 Bimbingan dan
Konseling Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri yang sedang
melakukan penelitian “Pengembangan Panduan Teknik Self Concept Untuk
Meningkatkan Percaya Diri siswa SMP / Mts”. Salah satu produk yang
dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini ialah buku panduan bagi
konselor SMP / MTs untuk melaksanakan teknik Self Concept pada siswa.
Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan dalam rangka penulisan
skripsi, maka saya mengharapkan kesediaan Bapak sebagai ahli Media
Pembelajaran untuk memberikan penilaian terhadap Buku Panduan Teknik
Self Concept yang saya kembangkan.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas dan
validitas Buku Panduan Teknik Self Concept yang saya kembangkan.
Dengan demikian dapat diketahui tingkat keberterimaan (akseptabilitas)
panduan tersebut apabila digunakan konselor dalam memberikan layanan
Bimbingan dan Konseling yang bertujuan untuk meningkatkan Percaya diri
siswa SMP / MTs. Penilaian dan masukan dari Bapak akan dijadikan
sebagai dasar pertimbangan utama dalam memperbaiki produk yang
dikembangkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk mempelajari dan
memberikan penilaian pada buku panduan ini, saya ucapkan terimakasih.
Pengembang
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan sampul buku (........) (........) (........) (........)
1. panduan teknik Self Sangat Menarik Kurang Tidak
Concept? Menarik Menarik Menarik
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan sampul DVD (........) (........) (........) (........)
2.
materi Self Concept? Sangat Menarik Kurang Tidak
Menarik Menarik Menarik
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan warna (........) (........) (........) (........)
3. sampul buku panduan Sangat Menarik Kurang Tidak
teknik Self Concept? Menarik Menarik Menarik
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan warna (........) (........) (........) (........)
4. sampul DVD materi Self Sangat Menarik Kurang Tidak
Concept? Menarik Menarik Menarik
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan warna desain (........) (........) (........) (........)
5. Sangat Menarik Kurang Tidak
sampul DVD materi Self
Menarik Menarik Menarik
Concept?
Bagaimana kemenarikan
jenis huruf dan struktur (........) (........) (........) (........)
6. penulisan pada buku Sangat Menarik Kurang Tidak
panduan teknik Self Menarik Menarik Menarik
Concept?
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan desain (........) (........) (........) (........)
halaman isi pada buku Sangat Menarik Kurang Tidak
7.
panduan teknik Self Menarik Menarik Menarik
Concept?
8. Bagaimana tingkat
(........) (........) (........) (........)
kemenarikan vidio yang
Menarik
94
Bagaimana tingkat
kemenarikan jenis huruf (........) (........) (........) (........)
dan struktur penulisan Sangat Menarik Kurang Tidak
9. pada buku panduan teknik Menarik Menarik Menarik
Self Concept?
Bagaimana tingkat
kemenarikan saturasi (........) (........) (........) (........)
warna pada video pada Sangat Menarik Kurang Tidak
10. masing-masing pertemuan Menarik Menarik Menarik
?
Bagaimana tingkat
kejelasan suara pada audio (........) (........) (........) (........)
11.
materi pada masing- Sangat Jelas Kurang Tidak
masing pertemuan? Jelas Jelas Jelas
Bagaimanakah tingkat
kemenarikan gaya (........) (........) (........) (........)
12.
kepenulisan buku panduan Sangat Jelas Kurang Tidak
teknik Self Concept? Jelas Jelas Jelas
Bagaimana tingkat
kemenarikan struktur
13. kepenulisan pada buku (........) (........) (........) (........)
panduan teknik Self Sangat Jelas Kurang Tidak
Concept? Jelas Jelas Jelas
95
96
E. KESIMPULAN AKHIR
Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan tanpa perbaikan.
sesuai saran.
Tidak layak, tidak tepat, tidak berguna dan tidak dapat dilanjutkan
Bojonegoro,
..........................……..
NIDN....................…
97
Oleh :
Silvy Aglavenia Nur Mar’atussholihah (3320180128)
Kepada Yth:
Dengan hormat,
Saya merupakan mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling,
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro yang sedang melakukan
penelitian dan pengembangan “Pengembangan Panduan Pelatihan Teknik Self
Concept Untuk Meningkatkan Percaya Diri siswa SMP / Mts”. Salah satu
produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini ialah buku
panduan bagi konselor SMP / MTs untuk melaksanakan pelatihan teknik self
concept pada siswa. Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan dalam
rangka penulisan skripsi, maka saya mengharapkan kesediaan Bapak sebagai Uji
Pengguna Produk untuk memberikan penilaian terhadap Buku Panduan Pelatihan
Teknik self concept yang saya kembangkan.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat reliabilitas dan validitas
Buku Panduan Pelatihan Teknik self concept yang saya kembangkan. Dengan
demikian dapat diketahui tingkat keberterimaan (akseptabilitas) panduan tersebut
apabila digunakan konselor dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling
yang bertujuan untuk meningkatkan percaya diri siswa SMP / MTs. Penilaian dan
masukan dari Bapak akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan utama dalam
memperbaiki produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk mempelajari dan
memberikan penilaian pada buku panduan ini, saya ucapkan terimakasih.
Pengembang
Nama :
Pekerjaan :
Instansi :
F. KESIMPULAN AKHIR
Layak, tepat, berguna, dan dapat dilanjutkan tanpa perbaikan.
Bojonegoro,
Calon Pengguna Produk
.........................................
NIP..................................