Anda di halaman 1dari 97

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA

FLASCARD TERHADAP PEMAHAMAN JENIS PEKERJAAN PADA


PESERTA DIDIK SMP NEGERI 4 METRO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

OLEH
DEA PUTRI
NPM. 16130007

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
KONSELING 2020
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA
FLASCARD TERHADAP PEMAHAMAN JENIS PEKERJAAN PADA
PESERTA DIDIK SMP NEGERI 4 METRO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

OLEH
DEA PUTRI
NPM. 16130007

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
KONSELING 2020
ABSTRAK

Putri, Dea. 2020. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media


Flascard terhadap Pemahaman Jenis Pekerjaan Pada Peserta Didik SMP
Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Jurusan/Prodi
Pendidikan Bimbingan dan Konseling. FKIP Universitas Muhammadiyah
Metro. Pembimbing (1) Agus Wibowo, M.Pd., Pembimbing (2) Hadii
Pranoto, M.Pd,

Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompok dan Media Flascard


Pemahaman Pekerjaan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh layanan


bimbingan kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis
pekerjaan pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020?.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok
dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan pada peserta didik
SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020. Peneliti bertindak sebagai
pelaku utama dalam terlaksananya layanan bimbingan kelompok ini.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif eksperimen kelompok tunggal
one group pretest-posttest design. Populasi penelitian sebanyak 245 peserta
didik. Sample peneliti 5 peserta didik dengan menggunakan purposive sampling.
Instrument dalam pengambilan data menggunakan metode angket skala
bogardus. Analisis data yang digunakan yaitu uji t. hasil perhitungan data adalah
thitung = 2, 7084> ttabel = 1,894, selain itu diketahui bahwa terjadi peningkatan skor
pre-test sebesar 11 dan post-test sebesar 19,2 sehingga kenaikan skor sebanyak
8,2. Hal itu menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan media
flascard berpengaruh terhadap pemahaman jenis pekerjaan pada peserta didik
SMP Negeri 4 Metro.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian layanan
bimbingan kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis
pekerjaan pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020.
Saran dalam penelitian ini supaya guru bimbingan konseling lebih meningkatkan
penggunaan media dalam berbagai pelayanan bimbingan dan konseling agar
suasana layanan menjadi lebih menarik sehingga peserta didik lebih antusias
dalam mengikuti layanan dan memahami materi yang di sampaikan oleh guru
bimbingan dan konseling.

iii
PERSETUJUAN

Skripsi oleh DEA PUTRI ini,

Telah diperbaiki dan disetujui untuk diuji.

Metro, 08 Mei 2020


Pembimbing 1

Agus Wibowo, M.Pd


NIDN. 022211820

Metro, 08 Mei 2020


Pembimbing II

Hadi Pranoto, M. Pd
NIDN. 0219079101

Ketua Program Studi,


Bimbingan dan
Konseling

Agus Wibowo, M.Pd


NIDN. 0222118203

iv
MOTTO

‫فَاذ كرو ي كركم واشكروا لي َول ك رون‬


‫تف‬ ‫أَذ‬
ُ
Fazkuruuniii azkurkum wasyakuruu lii wa laa takfuruun

Artinya: “ maka ingatlah kepada-Ku, Akupun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah


kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (Q.S. Al-Baqarah: 152)

“Allah bersama orang-orang yang selalu berusaha, dan yakin bahwa kuasa
Allah adalah segalanya”

-DEA PUTRI-

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dibuat sebagai tanda bukti penulis kepada:

1. Yang utama dari segalanya, rasa syukur yang tak pernah dilewatkan
kepada Allah SWT. Atas segala nikmat dan karunianya, karena telah
memberikan kekuatan, membekali diri ini dengan ilmu dan semangat
yang tak pernah putus untuk selalu berjuang dalam menyelesaikan skripsi
ini. Serta rasa syukur atas segala kemudahan dari Ridho-Nya karena
skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
2. Kepada Papa (Baskinar Bani) tersayang dan Mama (Puji Asmara Wati)
tercinta. Sebagai tanda bakti, hormat dan terima kasih yang tak terhingga
atas segala perjuangan untuk ku mampu menyelesaikan studi S1 ku,
betapa anakmu ini sungguh sangat mencintai papa dan mama.
Terimakasih banyak atas segala yang telah diberi, kasih sayang dan
semangat selalu menemani sepanjang penyelesain skripsi ini. Kata-kata
dalam persembahan ini rasanya kurang jika dibandingkan dengan usaha
papa dan mama selama ini, lewat persembahan ini ku tuliskan bukti
bahwa aku sangat beryukur terlahir sebagai anak mu. Terimakasih untuk
segalanya.
3. Kepada para dosen bimbingan dan konseling terutama kepada ke dua
pembimbing skripsiku, bapak Agus Wibowo dan Hadi Pranoto, saya
ucapkan banyak terima kasih atas segala ilmu, waktu, tenaga, kasih
sayang dan berbagai kalimat motivasi sehingga saya dapat sampai pada
tahap ini, terimakasih untuk 4 tahun waktu pembelajaran S1 ku di
program studi Bimbingan dan Konseling tercinta ini.
4. Kepada Sahabat ku seperjuang, kalian adalah yang terbaik dari terbaik.
Terimakasih untuk segala bantuan dan pundak untuk bersandar ketika diri
sudah mulai putus asa, terimakasih Armita Permata Sari, Riski Yuli
Kurniawati dan Mia Nurmala Sari. Terimakasih untuk kebersamaan yang
tak pernah padam semoga selamanya.
5. Kepada yang saya kagumi dan saya sayangi, yang Insyaallah menjadi
selamanya Buana Paxi. Terimakasih untuk semua waktu selalu ada
sebagai tempat curhat, marah dan terpenting tempat berbagai ilmu
untukku menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih sudah meluangakn waktu

vi
dan mau memberikan semangat yang tak pernah putus, moodbooster
dikala down. Tak lupa terimakasih atas segala sabar untuk khilaf emosi
ku. Semoga Allah bersama kita dan cita cita kita. Selamanya, aku
menyayangimu.
6. Kepada teman-teman Bimbingan dan Konseling 2016 untuk semuanya
dari kelas A dan B, terimakasih untuk waktu yang dilalui bersama,
menjadika massa di bangku perkuliahan begitu wahh.. terimaksih untuk
canda tawa dan kadang pergelutan emosi karena tanpa itu semua kita
tidak akan punya kenangan bersama. Semangat selalu untuk Bimbingan
dan Konseling 2016.
7. Kepada alamamater ku Universitas Muhammadiyah Metro, tempat
dimana aku belajar dan mendapat ilmu. Terimakasih untuk segala
pengalaman luar biasa disini, yang menjadikan ku sosok manusia baru
yang lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah senatiasa atas kehadiran Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta lindungan-Nya, sehingga penulis

dapat menyusun Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan

Kelompok dengan Media Flascard terhadap Pemahaman Jenis Pekerjaan Pada

Peserta Didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020”

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan skripsi ini masih

mengalami banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan serta

motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh

sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

setulusnya kepada:

1. Drs. H. Jazim Ahmad, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Metro

2. Drs. Partono, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Metro

3. Agus Wibowo, M.Pd,. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang

telah memberikan motivasi melalui kata-katanya di media sosial yang

membuat saya memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Hadi Pranoto M.Pd., Dosen PA yang telah membimbing dan mengarahkan

pengerjaan skripsi, tak lupa semangat dan motivasi yang diberikan untuk

menyelesaikan skripsi dengan baik

5. Bapak dan ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro yang telah

membekali ilmu pengetahuan, bimbingan, mendidik, mengarahkan dan

viii
memberikan keteledanan serta motivasi selama peneliti menempuh

pembelajaran.

6. Kedua orang tua ku tercinta dan tersayang, mama dan papa yang dalam

setiap waktu selalu menjadi semangat peneliti untuk terus semangat dalam

perkuliahan, selalu menjadi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan

menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan cepat, mama papa yang dalam

setiap hal nasehat dan kasih sayang tak terhingga selalu menjadi semangat

untuk terus berjuang.

7. Seluruh teman-teman seperjuangan Program Studi Bimbingan dan

Konseling 2016 yang turut membantu dan memberikan semangat selama

mengerjakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini dan keberlanjutan skripsi ini

menjadi skripsi yang dapat bermanfaat untuk kita semua.

Wasalamualaikum Wr. Wb
Metro, 06 Mei 2020
Penulis,

DEA PUTRI
NPM. 16130007

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN LOGO.............................................................................................ii
HALAMAN JUDUL...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii

BAB. I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan Penelitian...................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................6
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian.....................................................7
F. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................8

BAB. II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................9


A. Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard......................................9
1. Bimbingan Kelompok.......................................................................9
a. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok................................9
b. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok.....................................10
c. Tahap Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok................12
2. Media Flascard..............................................................................14
a. Pengertian Media Flascard.......................................................15
b. Kelebihan Media Flascard........................................................16
c. Kekurangan Media Flascard.....................................................18
3. Pengertian Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard............19

B. Pemahaman Jenis Pekerjaan..............................................................21


1. Pengertian Pemahaman.................................................................21
2. Pengertian Pekerjaan.....................................................................23
3. Jenis-Jenis Pekerjaan....................................................................24
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pekerjaan..............26
C. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media
Flascard terhadap Pengetahuan Jenis Pekerjaan...............................28
D. Kerangka Berpikir.................................................................................30
E. Hipotesis...............................................................................................31

BAB. III METODE PENELITIAN.....................................................................33


A. Rancangan Penelitian..........................................................................33
B. Definisi istilah dan Definisi Operasional Variabel.................................38
1. Definisi Istilah..................................................................................38
2. Definisi Operasional Variabel..........................................................38
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling..............................................39
1. Populasi..........................................................................................39
2. Sampel...........................................................................................40
3. Teknik Sampling.............................................................................40

D. Instrumen Penelitian.............................................................................40
1. Jenis Instrumen..............................................................................41
x
2. Kisi-kisi Angket...............................................................................41
3. Penentuan Skoring.........................................................................44
4. Kalibrasi Instrumen.........................................................................46

E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................45

F. Teknik Analisi Data...............................................................................46

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................50


A. Gambaran Umum.................................................................................50
B. Hasil Penlitian......................................................................................55
1. Deskripsi Data................................................................................55
2. Pengujian Hipotesis.......................................................................71
C. Pembahasan Hasil Penelitian..............................................................74

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................78


A. Kesimpulan..........................................................................................78
B. Saran....................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................80

x
i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Kerangka Berpikir.........................................................................31

2. One Group Pretest-Posttest Design.........................................................34

3. Grafik Hasi Pre-test...................................................................................58

4. Kegiatan Layanan Pertemuan Pertama...................................................59

5. Kegiatan layanan pertemuan kedua.........................................................62

6. Kegiatan layanan pertemuan ketiga.........................................................66

7. Grafik Hasil Post-Test...............................................................................71

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah – Langkah One Group Pretest-Posttest Design....................34

2. Sebaran Anggota Populasi.......................................................................39

3. Kisi- kisi Angket Pengetahuan Jenis Pekerjaan.......................................42

4. Skala Skor Penentuan Penilaian Angket..................................................44

5. Kategori Mutu............................................................................................45

6. Jumlah Sarana dan Prasarana.................................................................52

7. Jumlah Guru Mata Pelajaran....................................................................53

8. Jumlah Peserta Didik Per-Kelas...............................................................53

9. Guru BK SMP Negeri 4 Metro...................................................................55

10. Jadwal Penelitian......................................................................................56

11. Daftar Nama Peserta Didik yang Mengikuti Layanan...............................57

12. Data Pre-Test Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan..............................57

13. Kategori Skor Pre-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan.............................57

14. Progres Anggota Kelompok pertemuan pertama.....................................61

15. Progres Anggota Kelompok pertemuan kedua.........................................64

16. Progres Anggota Kelompok pertemuan ketiga.........................................68

17. Data Post-Test Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan..............................70

18. Kategori Skor Post-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan............................70

19. Data Pre-Test dan Post-Test...................................................................72

20. Perhitungan xd dan xd2............................................................................. 73

21. Hasil Pengujian Hipotesis...........................................................................7

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

1. Surat Peryataan...................................................................................83

2. SK Bimbingan Skripsi...........................................................................84

3. Kisi-Kisi Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan....................................85

4. Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan (Sebelum Revisi).....................87

5. Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan (Sesudah Revisi)......................91

6. RPL Bimbingan Kelompok (Pertemuan Pertama)................................96

7. RPL Bimbingan Kelompok (Pertemuan Kedua).................................100

8. RPL Bimbingan Kelompok (Pertemuan Ketiga).................................104

9. Tabel Data Pre-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan...........................109

10. Tabel Data Post-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan.........................110

11. Kartu Bimbingan Skripsi.....................................................................111

12. Dokumentasi Penelitian dengan Peserta Didik..................................115

13. Dokumentasi Penadatanganan RPL dan


Laporan Kelompok Oleh Guru BK......................................................118
14. Daftar Riwayat Hidup.........................................................................119

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa pada batas peralihan di usia anak-

anak dan dewasa. Masa remaja merupakan periode penting, yaitu sebagai

periode peralihan, periode perubahan, periode mencari indentitas diri dan

periode pada usia yang menimbulkan ketakutan pada remaja. Hal tersebut

menunjukan bahwa masa remaja adalah masa terpenting dalam

perkembangan individu, karena di khawatirkan jika remaja gagal atau

bahkan tidak mampu menjalankan tugas perkembang pada remaja dengan

tepat dan baik, di masa dewasa perkembangan tidak akan berjalan dengan

semestinya.

Salah satu tugas yang penting dalam perkembangan remaja dalam

bidang karir adalah mempersiapkan masa depan dengan mencari informasi

pekerjaan, untuk dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Menurut

Havigurst (dalam Saputro 2018: 31) menjelaskan bahwa:

tugas perkembangan remaja SMP pada bidang karir adalah


mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kesanggupannya.

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dianggap merupakan titik


tengah bagi guru bimbingan dan konseling memberikan sebuah wawasan
akan perencanan karir peserta didik, dimulai dari suatu pengenalan jenis
pekerjaan yang telah terbagi berdasarkan bidang dan karakteristik
pekerjaanya masing-masing. Pentingnya mengenal jenis pekerjaan dapat di

1
2

jadikan sebagai cara untuk mengukur kematangan karir remaja yang dapat

di ukur dengan beberapa indikator diantaranya menurut Super (dalam

Saputro 2018: 29) menjelaskan:

Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai


(knowledge of preferred occupational group). Adalah siswa diberi
kesempatan untuk memilih satu dari beberapa pilihan pekerjaan,
dan kemudian ditanyai mengenai halhal yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut. Mengenai persyaratan, tugas-tugas, faktor-
faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan pekerjaan dan
mengetahui resiko-resikod ari pekerjaan yang dipilihnya. Indikator
pada aspek ini adalah pemahaman mengenai tugas dari pekerjaan
yang diinginkan, memahami persyaratan dari pekerjaan yang
diinginkan, mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi
pilihan pekerjaan yang diminati dan mampu mengidentifikasi resiko-
resiko yang mungkin muncul dari pekerjaan yang diminati.

Mengenal jenis pekerjaan sejal dini dapat menjadikan peserta didik

SMP lebih memahami karakteristik dari setiap pekerjaan, dan peserta didik

akan merencanakan arah karirnya sedini mungkin. Akan tetapi untuk menuju

sebuah perencanaan karier yang diinginkan seringkali peserta didik

menemui beberapa permasalahan yang dapat menghambat perencanaan

karier mereka. Fenomenanya banyak dari peserta didik SMP yang belum

mengerti tentang pekerjaan, pada usia ini biasanya peserta didik hanya

mengetahui beberapa jenis pekerjaan dari gambaran pemikiran mereka,

peserta didik kurang memahami secara luas bahwa banyaknya macam jenis

pekerjaan dengan karekteristik dan persayaratan yang terlibat di dalamnya.

Berdasarkan prasurvei pada tanggal 20 Agustus 2019 di SMP

Negeri 4 Metro, di peroleh hasil bahwa pada peserta didik kelas VII adalah

tingginya minat peserta didik tentang pemahaman dunia kerja yang

menyatakan bahwa sebanyak 8 responden dari 34 peserta didik di kelas VII

memilih penyataan tentang pemahaman dunia kerja tersebut dengan hasil

prosentasi 2,43% dan merupakan skala prioritas tinggi pada angket.

Pernyataan tersebut didapatkan dari hasil penyebaran angket AKPD (Angket


3

Kebutuhan Peserta didik) . Lalu dari hasil wawancara dengan guru

bimbingan dan konseling di SMP Negeri 4 Metro manyatakan bahwa 50%

dari jumlah peserta kelas VII masih minim akan pengentahuan seputar

karier. Peserta didik mengaku masih bingung akan rencana karier mereka

dan bagaimana karakteristik dari setiap pekerjaan yang ada. Upaya yang

diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling hanya memberikan saran

tanpa memberikan suatu tindakan. Hal tersebut tentunya dirasa belum cukup

kuat untuk mengatasi permasalahan karier yang ada, karena bagaimanapun

peserta didik memerlukan tindakan yang tepat untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Upaya yang diberikan oleh guru bimbingan dan

konseling hanya berupa saran tanapa ada tindakan lebih yang

menggunakan salah satu layanan yang ada di bimbingan kelompok, jikapun

ada layanan yang diberikan hanya hanya layanan bimbingan klasikal yang

dirasa kurang efektif dan tepat pada sasaran peserta didik yang bermasalah.

Beberapa faktor muncul pada permasalahan peserta didik yang

belum memahami dunia kerja yaitu permasalahan dari dalam diri dan luar

diri atau lingkungan. Permasalahan dari dalam adalah, kurangnya kemauan

dari peserta didik untuk mengakses informasi tentang pekerjaan secara luas

tentang karaktersitik pekerjaan dan syarat-syarat dari pekerjaan tersebut.

Sedangkan faktor dari lingkungan adalah rendahnya dukungan dari orang

tua atau guru untuk membantu peserta didik SMP merencakan karier nya

sedini mungkin. Menurut Munandir (dalam Aminurrohim 2014: 58)

menyatakan “faktor pengambilan keputuasan karir oleh Krumboltz terbagi

menjadi empat kategori yaitu, faktor genetic, kondisi lingkungan, faktor

belajar dan keterampilan menghadapi tugas.”

Untuk membantu peserta didik dapat dilakukan layanan Bimbingan

dan Konseling dalam bidang karier untuk membantu perencanan karier.


4

Salah satu layanan Bimbingan dan Konseling untuk membantu

permasalahan tersebut adalah layanan bimbingan kelompok karena dengan

adanya layanan bimbingan kelompok, peserta didik akan merasakan

kebersamaan kelompok untuk bertukar informasi dalam proses layanan

tersebut. Menurut Tohirin (2013: 164) menyatakan bahwa “layanan

bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan

(bimbingan) kepada individu atau peserta didik melalui kegiatan kelompok.”

Bimbingan kelompok merupakan layanan yang memberikan sebuah

lingkungan nyaman dalam berdiskusi, bertukar ide dan bertukar informasi

yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok, dengan adanya bimbingan

kelompok ini akan memudahkan guru Bimbingan dan Konseling dalam

memberikan sebuah informasi dalam kelompok kecil yang diharapkan

kelompok kecil ini akan menyebarkan informasi-informasi kepada teman-

temannya. Layanan bimbingan kelompok akan semakin berjalan dengan

kondusif dan terarah pada suatu materi apabila guru bimbingan dan

konseling mampu menggunakan media sebagai sarana penyampain materi.

Layanan bimbingan kelompok dibutuhkan oleh setiap peserta didik,

untuk mengolah permasalahan yang dirasakan setiap peserta didk, baik

permasalahan pribadi, sosial, belajar dan karier yang mereka alami. Layanan

ini akan membantu peserta didik dalam mengeksplor lebih banyak informasi-

informasi pengetahuan baru dalam lingkup anggota kelompok yang dalam

pelaksanaanya di pandu oleh guru bimbingan dan konseling.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam layanan

bimbingan kelompok yaitu media flascard. Menurut Sumlati (2008: 101)

menyatakan bahwa:

flascard merupakan suatu media dalam bentuk kartu permainan


yang berisi gambar-gambar sertatulisan dari gambar tersebut.
5

Gambar serta kata yang tersedia, merupakankata-kata yang


paling dikenal dan dekat dengan lingkungannya.

Media flascard dapat memperlancar pemahaman dan

memperkuat ingatan. Media flascard ini merupakan media berbasis visual

yang akan menumbuhkan minat setiap peserta didik dalam mengikuti

layanan bimbingan kelompok dan dapat menjadi media yang

menghubungkan antara isi materi dengan proses layanan. Media flascard

praktis di bawa kemana-mana, mudah di ingat dan gambarnya dapat

embagatsi keterbatasan waktu dalam pemberian materi. Penggunaan media

flascard pada peserta didik SMP difokuskan pada bagian materi dan latihan.

Berdasarkan penjabaran di atas, media flascard efektif di dugadapat

meningkatkan pengentahuan jenis pekerjaan pada peserta didik. Oleh sebab

itu, maka pengaruh media flascard terhadap pengetahuan jenis pekerjaan

pada peserta didik SMP perlu dibuktikan melalui sebuah penelitian.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka penulis akan

melakukan penelitian kuantitatif experiment dengan judul: “Pengaruh

Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard terhadap

Pemahaman Jenis Pekerjaan Pada Peserta Didik SMP Negeri 4 Metro

Tahun Pelajaran 2019/2019”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, indetifikasi

masalah pemahaman jenis pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro

adalah:

1. Peserta Didik Kurang Memahami Jenis Pekerjaan


6

2. Guru Bimbingan dan Konseling belum melakukan layanan

bimbingan kelompok untuk membantu peserta didik mengenal

karier

3. Guru Bimbingan dan Konseling belum menggunakan media

dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok

Sehubung dengan permasalahan yang ada maka, rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: adakah pengaruh layanan bimbingan

kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan

pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tersebut maka, tujuan yang

dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh layanan

bimbingan kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis

pekerjaan pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2019/2020.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dalam penelitian ini yaitu sebegai bahan informasi

ilmiah untuk menambah refrensi dan pengetahuan dalam bimbingan

dan konseling, khususnya tentang pemahaman jenis pekerjaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik agar

memperoleh pengarahan tentang arah karier nya sehingga

dapat lebih mempersiapkan karier nya sejak dini


7

b. Bagi Sekolah

Media flascard dapat menjadi pertimbangan sekolah-sekolah

dalam menentukan media layanan yang lebih baik bagi peserta

didik khususnya pemahaman jenis pekerjaan

c. Bagi Guru

Dapat membantu guru Bimbingan dan Konseling agar

mengembangkan Layanan bimbingan kelompok dengan media

untuk mempermudah proses penyampain materi

d. Bagi Peneliti

Dapat menambah keaktifan dalam berpikir secara ilmiah dan

menambah ilmu pengetahuan tentang layanan bimbingan dan

konseling di sekolah pada peserta didik.

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

1. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan suatu keyakinan dasar dari penelitian yang

di yakini kebenarannya. Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan

dasar mengenai suatu hal yang dijadikan acuan berpikir maupun

bertindak dalam melaksanakan penelitian, maka asumsi dalam penelitian

ini adalah: Bimbingan kelompok dengan media flascard dimungkinkan

dapat mengurangi permasalahan peserta didik yang kurang memahami

jenis pekerjaan.

2. Keterbatasan Penelitian

Batasan Penelitian adalah suatu kondisi yang akan di hadapi oleh

peneliti baik secara positif maupun negative. Batasan penelitian adalah

kondisi atau suatu keadaan yang pasti ditemukan oleh peneliti dan tidak
8

bisa dihindari. Sehubungan dengan penjelasan Keterbatasan Penelitian

di atas, maka keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

a. Penelitian bimbingan kelompok hanya terbatas pada media

dengan media flascard saja

b. Penelitian bimbingan kelompok dengan media flascard hanya

terbatas pada pada tahun pelajaran 2019/2020.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian yang dilakukan tidak salah dalam aturan penelitian

dengan ini penulis memberi batasan ruang lingkup penelitian sebagai

berikut:

1. Jenis Penelitian : Penelitian Kuantitatif Experiment

2. Subjek Penelitian : Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 4 Metro

yang kurang memahami jenis pekerjaan

3. Objek Penelitian : Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok

Pemahaman Jenis Pekerjaan dan Media

Flascard

4. Lokasi Penelitian : SMP Negeri 4 Metro

5. Waktu Penelitian : Tahun pelajaran 2019/2020


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard

1. Bimbingan kelompok

Bimbingan kelompok merupakan bantuan yang diberikan kepada

individu atau peserta didik yang dalam pelayanannya telah ditentukan

kesepakatan dalam mencapai tujuan dan dilakukan dalam suasana

kelompok, yang memuat penyampaian informasi dan membahas

berbagai permasalahan.

a. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu

layanan dalam Bimbingan dan Konseling yang dalam pelaksanaan

layanannya membahas berbagai permasalahan dari bidang pribadi,

sosial, belajar dan karier selain itu juga membahas berbagai

informasi-informasi terbaru dalam suasana kelompok. Menurut

Sukardi (dalam Herdiani 2018: 64) menyatakan bahwa:

Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang


memungkinkan sejumlah peserta didik yang secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu (pembimbing atau konselor) yang
berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik
individu atau sebagai pelajar, anggota keluarga serta
masyarakat serta untuk pertimbangan dan pengambilan
keputusan.

Berdasarkan peryataan Sukardi di atas tersebut maka

layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan oleh

konselor untuk membantu peserta didik serta masyarakat dalam

9
10

memperoleh informasi dan sebagai bahan pertimbangan serta

pengambilan keputusan. Sejalan dengan pemikiran Sukardi,

Menurut Tohirin (2013: 164) menyatakan bahwa “layanan

bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan

(bimbingan) kepada individu atau peserta didik melalui kegiatan

kelompok.” Jadi bimbingan kelompok adalah layanan yang

merupakan pemberian bantuan kepada setiap peserta didik di

sekolah maupun di luar sekolah dalam kegiatan kelompok.

Berdasarkan pendapat Sukardi dan Tohirin di atas penulis

dapat menyimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu

kegiatan dalam suasana kelompok yang dilakukan oleh sekelompok

orang dengan menggunakan dinamika kelompok yaitu dengan

adanya saling interaksi dan bertukar pendapat atau informasi

sesama anggota, yang dalam pelaksanaan nya di pimpin oleh guru

Bimbingan dan Konseling atau konselor untuk menyampai tujuan

yang optimal.

b. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok memiliki tujuan dalam layanannya

yaitu agar setiap individu yang tegabung dalam anggota kelompok

mampu memberikan informasi seluas-luasnya tehadap setiap

anggota kelompok agar mencapai suatu keputusan untuk

pencegahan. Menurut Amti (2015: 307) menyatakan bahwa:

tujuan bimbingan kelompok terdiri dari tujuan umum dan


tujuan khusus. Secara umum bimbingan kelompok
betujuan untuk membantu para siswa yang mengalami
masalah melalui prosedur kelompok. Selain itu juga
menembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok
melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu,
baik suasana yang menyenangkan maupun yang
menyedihkan.”
11

Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk:


a. melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat
di hadapan teman- temannya;
b. melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam
kelompok;
c. melatih siswa untuk dapat membina keakraban
bersama teman-teman dalam kelompok khususnya
dan teman di luar kelompok pada umumnya;
d. melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam
kegiatan kelompok;
e. melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa
dengan orang lain;
f. melatih siswa memperoleh keterampilan social; dan
membantu siswa mengenali dan memahami dirinya
dalam hubungannya dengan orang lain.

Berdasarkan pernyataan di atas tersebut, maka tujuan

layanan bimbingan kelompok adalah bertujuan untuk membantu

setiap peserta didik untuk dapat menunjukan dirinya pada setiap

anggota kelompok, agar berani, terbuka dan memperoleh

keterampilan sosial yang dapat membagi informasi-informasi pada

semua anggota kelompok. Tentunya kemamuan yang didapatkan

dari bimbingan kelompok ini akan membantu peserta didik terbuka

dalam berbagai segala aktivitas sosial dan semakin mengenal

seperti apa saja layanan yang ada pada bimbingan dan konseling.

Sejalan dengan peryataan di atas Prayitno (dalam Pranoto 2016: 4)

menyatakan bahwa:

tujuan dari kegiatan bimbingan kelompok secara umum


yaitu bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami
masalah melalui prosedur kelompok. Suasana kelompok
yang berkembang dapat merupakan tempat bagi siswa
untuk memanfaatkan semua informasi, tanggapan dan
berbagai reaksi teman-temannya untuk kepentingan
pemecahan masalah.

Berdasarkan pendapat Prayitno di atas, tujuan layanan

bimbingan kelompok adalah agar setiap peserta didik yang memiliki

sebuah suasana kelompok atau suasana sosial untuk dapat


12

berinteraksi dengan setiap peserta didik yang terlibat dalam

bimbingan kelompok yang dalam layanan ini setiap peserta didik

akan memperoleh informasi untuk diberikan sebuah tanggapan

untuk mencapai tujuan bersama-sama.

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka, penulis

menyimpulkan bahwa tujuan layanan bimbingan kelompok adalah

berkembangnya kemapuan sosialisasi dari setiap peserta didik,

khususnya kemapuan komunikasi interpersonal dan kemapuan

membuka diri anggota kelompok. Dalam kaitan ini, sering menjadi

kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasi atau komunikasi

seseorang sering terganggu oleh perasaan, pikiran persepsi,

wawasan dan sikap yang kurang objektif pada setiap diri peserta

didik. Tujuan layanan bimbingan kelompok inilah yang akan mampu

meningkatkan kempuan komonukasi verbal dan non verbal dari

setiap peserta didik, serta menimbulkan kemauan dari diri untuk

terbuka dan berani berpendapat.

c. Tahap Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

Pelaksanaan bimbingan kelompok tidak akan berjalan

dengan efektif dan efisien apabila tidak ada didukung oleh tahapan

kegiatan kelompok, agar pelaksanaanya dapat sesuai dengan

prosedur tahapan layanan. Menurut Nurihsan (2010: 19)

menyatakan tahap pelaksanaan bimbingan kelompok sebagai

berikut:

a. Tahap Pembentukan, meliputi kegiatan:


mengungkapkan pengertian dan tujuan bimbingan
kelompok, menjelaskan cara dan asas-asas bimbingan
kelompok, saling memperkenalkan diri, teknik khusus
permainan penghangatan/keakraban.
13

b. Tahap Peralihan, meliputi kegiatan: menjelaskan


kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya,
menawarkan atau mengamati apakah para anggota
sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya,
membahas suasana yang terjadi, meningkatkan
kemampuan keikutsertaan anggota.
c. Tahap Kegiatan, meliputi kegiatan: pemimpin kelompok
mengemukakan suatu masalah atau topik, tanya jawab
antar anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal
yang belum jelas yang menyangkut masalah atau topik
yang dikemukakan pemimpin kelompok, anggota
membahas masalah atau topik tersebut secara
mendalam dan tuntas.
d. Evaluasi Kegiatan penilaian terhadap bimbingan
kelompok berorientasi pada perkembangan yaitu
mengenali kemajuan atau perkembangan positif yang
terjadi pada diri peserta.
e. Analisis dan tindak lanjut, ialah analisis tentang
kemungkinan dilanjutkan pembahasan topik atau
masalah yang telah dibahas sebelumnya.

Berdasarkan peryataan di atas tersebut, maka Guru

bimbingan konseling sebagai pemimpin kelompok harus

memperhatikan tahap-tahap bimbingan kelompok agar berjalan

dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.

Tahap-tahap dalam layanan bimbingan kelompok ada lima yaitu

tahap pembetukan, tahap peralihan,tahap kegiatan, evaluasi, dan

analisis dan tindak lanjut. Dari masing-masing tahapan diharapkan

mampu mengefektifkan setiap tahapan yang sudah ditetapkan.

Sejalan dengan peryataan di atas, Tohirin (2013: 169) tahap-tahap

bimbingan kelompok ada lima tahap sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan yang mencakup kegiatan: (1)


mengidentifikasi topik yang akan dibahas dalam layanan
bimbingan kelompok, (2) membentuk kelompok.
b. Tahap pelaksanaan yang mencakup kegiatan: (1)
mengomunikasi-kan rencana layanan bimbingan
kelompok,(2)mengorganisasikan kegiatan layanan
bimbingan kelompok, (3)menyelenggarakan layanan-
layanan bimbingan kelompok melalui tahap-tahap, (a)
pembentukan, (b) peralihan, (c)kegiatan, (d)
pengakhiran.
c. Tahap evaluasi yang mencakup kegiatan: (1)
menetapkan materi evaluasi (apa yang akan dievaluasi),
14

(2) menetapkan prosedur dan standar evaluasi, (3)


menyusun instrumen evaluasi, (4) mengoptimalisasikan
instrumen evaluasi, (5) mengolah hasil aplikasi
intrumen.
d. Tahap analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan:
(1) menetapkan norma atau standar analisis, (2)
melakukan analisisdan, (3) menafsirkan hasil analisis.
(2) Tahap tindak lanjut yang mencakup kegiatan: (1)
menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, (b)
mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-
pihak yang tekait, (c) melaksanakan rencana tindak
lanjut.
e. Tahap laporan yang mencakup kegiatan: (1) menyusun
laporan, (2) menyampaikan laporan kepada kepala
sekolah atau madrasah dan pihak-pihak lain yang
terkait, (3) mendokumentasikan laporan layanan.

Berdasarkan pendapat Tohirin di atas Pemimpin kelompok

dalam melaksanaan bimbingan kelompok harus memperhatikan

tahap-tahap yang ada dalam layanan bimbingan kelompok. Tahap-

tahap yang harus dilakukan adalah tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, tahap evaluasi, tahap analisis hasil evaluasi, tahap

tindak lanjut, dan tahap laporan.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, penulis

menyimpulkan bahwa tahap-tahap bimbingan kelompok memiliki

peran dan tangung jawab masing-masing pada setiap tahapannya,

yang dalam setiap tahapannya telah di atur sedemikian rupa untuk

menjadikan tahapan mendukung pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok yang terdiri dari tahap-tahap: pembentukan,

perencanaan, pelaksanaan, peralihan, kegiatan, evaluasi kegiatan,

analisis dan tindak lanjut.

2. Media Flascard

Media merupakan alat yang digunakan sebagai penyalur pesan,

media juga didefinisikan sebagai alat penghubung komunikasi dua arah,

dengan adanya media akan memudahkan segala bentuk penyampaian


15

pesan kepada sang penerima pesan. Media tumbuh dan terus

berkembang mengikuti perkembangan dan kebutuhan pada zaman ini.

Sudah tidak asing lagi didengar bahwa guru Bimbingan dan Konseling

banyak menciptakan media untuk menunjang proses pemberian layanan

kepada para peserta didik.

a. Pengertian Media Flascard

Media flascard merupakan salah satu media yang biasa

digunakan dalam pembelajaran atau pada saat layanan

dilaksanakan, media ini berbentuk kartu persegi berwarna-warni

yang di dalamnya berisi sebuah gambar dan kata dalam berbagai

bahasa pada bagian depan kartu, serta dilengkapi dengan arti dari

kata gambar tersebut pada bagian belakang kartu. Menurut Sumlati

(2008: 101) menyatakan bahwa:

flascard merupakan suatu media dalam bentuk kartu


permainan yang berisi gambar-gambar sertatulisan dari
gambar tersebut. Gambar serta kata yang tersedia,
merupakankata-kata yang paling dikenal dan dekat dengan
lingkungannya.

Pendapat Sumlati di atas, maka media flascard merupakan

media berbentuk kartu yang berisikan sebuah gambar-gambar dan

disertakan tulisan yang menjelaskan arti gambar tersebut. Gambar

yang ada dalam flascard adalah gambar-gambar yang biasa

dijadikan sebagai materi yang mudah dikenal dan diingat. Sejalan

dengan pendapat Sumlati tersebut, Indriana (2011: 68) menyatakan

media flascard adalah:

flascard merupakan media visual (pandang). Media ini juga


dipakai baik untuk kelas besar kecil maupun belajar secara
individual. Flascard adalah media pembelajaran dalam
bentuk kartu bergambar yang mana ukurannya seukuran
postcard atau 25x30 cm. Gambar yang ditampilkan dalam
media tersebut adalah gambaran tangan atau foto yang
16

sudah ada dan sudah ditempelkan pada lembaran-


lembaran kartu.

Menurut pendapat Indriani tersebut menjelaskan, flascard

merupakan sebuah media visual yang memiliki ukuran tertentu dari

yang membuatnya, media tersebuat dibuat dengan cara

menyatukan sebuah gambar pada lembaran-lembaran kartu

tertentu atau bisa saja didesain pada komputer dan dicetak sesuai

ukuran yang diinginkan untuk mempermudah penyampain pesan

dari media tersebut.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka penulis

menyimpulkan bahwa media flascard adalah media berbentuk kartu

persegi yang memiliki ukuran tertentu menyesuaikan keinginan,

yang memiliki tampilan depan kartu yaitu gambar dan kata dalam

berbagai bahasa, sedangkan pada bagian belakang kartu

menjelaskan arti dari gambar tersebut. Flascard diberikan gambar

serta warna yang menarik pengguna sebagai sebuah media visual

dan praktis digunakan saat melaksanakan layanan kepada peserta

didik untuk menyampaikan sebuah materi tertentu. Media Visual

merupakan salah satu media yang mudah dalam penyampain

pesan dan mudah untuk diproses dalam ingatan setiap peserta didik

b. Kelebihan Media Flascard

Media flascard ini tentunya memiliki kelebihan dalam

penggunaanya, seperti mudah digunakan atau praktiks dalam

penggunaanya Menurut Sulisyana (dalam Hotimah 2017: 13)

menjelaskan tentang kelebihan dari media Flascard adalah:

a. Mudah dibawa kemana-mana; yakni dengan ukuran


yang kecil flascard dapat disimpan di tas bahkan di
saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas,
17

dapat digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar


kelas.
b. Praktis; yakni dilihat dari cara pembuatannya dan
penggunaannya, media flascard sangat praktis, dalam
menggunakan media ini guru tidak perlu memiliki
keahlian khusus.
c. Gampang diingat; kombinasi antara gambar dan teks
cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep
sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat
dibantu dengan gambarnya.
d. Menyenangkan; media flascard dalam penggunaannya
dapat melalui permainan. Misalnya siswa secara
berlomba-lomba mencari suatu benda atau nama-
nama tertentu dari flascard.
Dari pendapat di atas, maka kelebihan dari media flascard

ini jelas sangat memudahkan jika digunakan untuk menyampaikan

suatu materi, selain praktis media ini juga akan menarik minat

setiap peserta didik yang mengikuti suatu layanan, mereka akan

mudah memproses materi dalam ingatan mereka karena mengingat

media ini adalah media visual yang menarik berwarna dan

bergambar. Selain memiliki kelebihan. Sejalan dengan pernyataan

di atas, Sadiman (dalam Anggreany 2017: ) menyatakan kelebihan

dari media flascard yaitu:

1) Sifatnya konkret,
2) Gambarnya dapat menguasai keterbatasan waktu,
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita,
4) Dapat memperjelas suatu masalah, dan
5) Murah harganya dan mudah digunakan tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Menurut pendapat di atas, maka kelebihan dari media

flascard menjadikan media flascard memiliki sifat konkret yang

mengurangi terjadinya verbalisme, dapat mengurangi adanya

kesenjagan waktu, mengatasi kemampuan panca indra manusia,

menyederhanakan suatu masalah dan praktis digunakan dalam

lingkup perorangan ataupun kelompok.


18

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka penulis

menyimpulkan kelebihan dari media flascard adalah media flascard

merupakan media yang mudah digunakan karena sifatnya konkret

dan dapat mengatasi keterbatasan waktu ataupun permasalahan

dari materi yang disampaikan. Media flascard menjadikan adalah

media yang mudah diingat karena dapat memperjelas panca indra

yang kita gunakan dan menyenakan jika digunakan dalam lingkup

kelompok maupun perorangan.

c. Kekurangan Media Flascard

Media flascard juga memiliki kekurangan seperti kurang

bisa digunakan dalam sekala kelompok besar, seperti yang

diungapkan Sadiman (dalam Anggreany 2017: 4) menyatakan

bahwa:

a. gambar hanya menekankan persepsi indra mata


b. gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif
untuk kegiatan pembelajaran,
c. ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

Menurut pendapat tersebut, maka media flascard ini

haruslah memiliki kesesuain dengan berbagai perkembangan

peserta didik, dan media ini alangkah baiknya diberikan pada suatu

layananan kelompok untuk mempermudah tersampaikanya materi

kepada peserta didik. Sejalan Sulisyana (dalam Hotimah 2017: 14)

menyatakan kekurangan dari media flascard adalah:

Adapun kekurangan media flascard yaitu media ini hanya cocok


untuk kelompok kecil atau siswa yang kurang dari 30 orang. Hal
ini mengandung pengertian bahwa media flashcard tidak cocok
untuk pembelajaran yang jumlah siswanya banyak.
Menurut pendapat kedua di atas, maka media flascard

adalah media yang digunakan dalam lingkup kelompok kecil agar


19

dengan mudah tersampaikan materi yang disampaikan, karena

media ini jika dipaksakan dengan kelompok besar akan menjadikan

materi yang tidak tersampikan dengan baik, dan peserta didik yang

terlibat didalamnya mungkin akan memperebutkan media tersebut

untuk digunakan.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka penulis

menyimpulkan kekurangan yang dimiliki media flascard adalah

sesuatu yang bisa diminimalisir oleh guru Bimbingan dan Konseling

untuk menyampaikan materi mereka melalui media tersebut. Guru

Bimbingan dan Konseling diharuskan trampil dalam menimalisir

kekurangan dan memberikan hal-hal baru pada media yang

digunakan untuk menarik minat setiap peserta didik. Media flascard

ini merupakan media visual yang harus memiliki karakter yang

mudah diingat oleh peserta didik dan harus dijaga oleh pengguna

tersebut.

3. Pengertian Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard

Bimbingan kelompok merupakan layanan yang di laksanakan

dalam suasana kelompok, yang memuat informasi-informasi terbaru dan

berbagai permasalahan dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karier

yang, pelaksanaanya di jalankan oleh anggota kelompok dan pemimpin

kelompok. Menurut Rasminin dan Hamdi (2018: 47) menyatakan

bahwa:

Bimbingan kelompok yaitu suatu bimbingan yang tujuannya untuk


mencegah masalah yang muncul dan untuk mengembangkan
kemampuan pribadi peserta didik dengan anggota antara 2-15
orang dengan menciptakan suasana belajar heterogen
homogenya dengan menggunakan permainan-instruksional.
20

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di ikuti oleh anggota

anggota kelompok yang terdiri atas kelompok campuran heterogen dan

homogen, yang pelaksanaanya bisa menggunakan suatu media. Media

yang digunakan bisa bervariasi tergantung kebutuhan dari materi dan

peserta didik, pemimpin kelompok juga bisa menjadikan media sebagai

perantara dalam memnyampaikan materi dan membuat suasana lebih

menarik.

Media yang cocok digunakan untuk merangsang daya ingat dan

visual peserta didik adalah media kartu flascard. Media flascard

merupakan media yang mudah digunakan dan sangatlah membantu

dalam pelayanan bimbingan kelompok karena dapat digunakan oleh

setiap anggota kelompok. Menurut Arsyad (dalam Hayati 2019: 498)

menyatakan bahwa:

flascard merupakan kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau


tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada
sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flashcard
biasanya berukuran 8 x 12 cm atau dapat disesuaikan dengan
besar kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu yang berisi gambar-
gambar (benda-benda, binatang, dan sebagainya) dapat
digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya kosa
kata. Kartu-kartu tersebut menjadi petunjuk dan rangsangan siswa
untuk memberikan respons yang diinginkan.
Media flascard merupakan media berbentuk kartu yang sangat

minimalis tapi memiliki bermacam-macam kegunaan bagi para peserta

didik dalam penggunaanya, sebagai alat bantu membaca kosa kata

yang meransang daya ingat masing-masing peserta didik lewat visual

mereka dan menjadikan peserta didik lebih cepat tanggap pada materi

yang diberikan.
21

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bimbingan kelompok dengan media flascard sangatlah cocok digunakan

berdampingan dalam layanan. Layanan bimbingan kelompok yang

beranggotakan peserta didik wanita dan pria menjadikan suasana

kelompok lebih bervariasi dan melatih peserta didik untuk berani

berargumen dalam suasana kelompok saling berbagi informasi yang

dimiliki satu sama lain. Guru bimbingan dan konseling juga akan

semakin lebih mudah dalam menyampaikan materi layanan dengan

adanya media tersebut, peserta didik jadi lebih semakin aktif dalam

diskusi kelompok dan suasana kelompok lebih hidup.

B. Pemahaman Jenis Pekerjaan

Pemahaman jenis pekerjaan adalah tingkat kemampuan peserta

didik untuk memahami jenis pekerjaan yang meliputi pelayanan, kontak

bisinis, organisasi, budaya umum, senin dan hiburan, teknologi, lapangan,

dan sains. Untuk memenuhi kebutuhan bagi peserta didik dalam

membangun arah karier nya melalui pemahaman jenis pekerjaan.

1. Pengertian Pemahaman

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling memerlukan

beberapa kecakapan dari guru untuk menentukan strategi layanan, baik

dalam bentuk materi dan suasana layanan, sehingga peserta didik dapat

memperoleh kompetensi yang di harapkan. Salah satu komptensi

tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan pemahaman

peserta didik pada materi yang di sampaikan oleh guru bimbingan dan

konseling pada sebuah layanan. Menurut Bloom (dalam Ferdianto

2014: 48) menyatakan bahwa:


22

Pemahaman (comprehension) mengacu pada kemampuan


untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu
terlebih dahulu diketahui atau diingat dan memaknai arti dari
materi yang dipelajari.

Pemahaman adalah kemampuan sesorang dalam memaknai

suatu materi-materi yang telah ia pelajari melalui daya ingatnya yang

terlebih dahulu diproses melalui kemapuan memahami arti tersebut.

Sejalan dengan pendapat di atas, Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, “pemahaman berasal dari kata paham yang artinya

pendapat, aliran, pengetahuan banyak dan mengerti benar.” Dapat di

jabarkan bahwa pemahaman merupakan suatu aliran dan pendapat-

pendapat yang berasal dari pengetahuan yang telah diuji kebenaranya.

Indikator dari pemahaman jelas sekali menunjukan pada aspek

kognitif yang dimiliki oleh setiap peserta didik melalui pengetahuan yang

lebih lebih luas. Peserta didik yang memiliki pemahaman pada materi

yang ia pelajari tentu memiliki kemampuan untuk menangkap makna

dari sesuatu yang di pelajari dalam konsep materi. Pemahaman dapat di

jabarkan menjadi tiga yaitu Menurut Toha (2008: 107) menyatakan:

1. Menerjemahkan
Pengertian menerjemahkan disini bukan saja pengalihan
dari bahasa yang satu kebahasa yang lain, tetapi dapat
juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik
untuk mempermudah orang mempelajarinya. Kata
perasional yang kemudian menjadi indikator pemahaman
dalami menerjemahkan ialah menerjemahkan dan
mengilustrasikan
2. Meninterpretasi
Menginterpretasi ini lebih luas dari pada menerjemahkan.
Menginterpretasi adalah kemampuan untuk mengenal dan
memahami ide utama suatu komunikasi. Kata operasional
yang kemudian menjadi indikator pemahaman dalam
menginterpretasi ialah menafsirkan.
3. Mengekstrapolasi
Sedikit berbeda dengan menerjemahkan dan menafsirkan.
Tapi lebih tinggi sifatnya, ia menuntut kemampuan
intelektual yang lebih tinggi. Kata operasional yang
kemudian menjadi indikator pemahaman
23

menentukan. menduga. membedakan dan memberi


contoh.

Pemahaman terbagi menjadi tiga yaitu, menerjemahkan,

meninterprestasi dan mengekstrapolasi. Untuk mengukur suatu tingkat

pemahaman peserta didik di perlukan sebuat tes pada materi yang di

berikan, oleh karena itu strategi layanan yang tepat perlu dirancang

secara matang oleh guru bimbingan dan konseling untuk memperoleh

kompotensi yang di harapkan.

Berdasarkan pendapat di atas tersebut maka, suatu tingkat

pemahaman peserta didik merupakan proses dari memaknai suatu

materi-materi yang peserta didik tersebut pelajari, dan untuk mengukur

tingkat pemahaman peserta didik adalah melalui indikitor yang di

tetapkan. Oleh karena itu guru bimbingan dan konseling haruslah

menentapkan strategi layanan yang tepat sasaran bagi peserta didik.

2. Pengertian Pekerjaan

Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam

kehidupan manusia dewasa, untuk memenuhi kebutuhan pokoknya

dimana pun dan kapan pun mereka berada sebagai pemenuhan

kebutuhan ekonomis, sosial dan psikologis manusia. Menurut

Sastrohadiwiryo 2003: 27 mengatakan pekerjaan adalah “Sekumpulan

atau sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang, dan

telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu”.

Pendapat tersebut, maka pekerjaan adalah suatu tanggung jawab yang

dilaksanakan oleh tenaga kerja dengan sebaik dan semaksimal mungkin

dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sejalan dengan definisi

pekerjaan yang di jelaskan oleh satrohadiwiryo, Menurut Wikipedia

Pekerjaan adalah:
24

Suatu hubungan yang melibatkan dua pihak


antara perusahaan dengan para pekerja/karyawan, para
pekerja akan mendapatkan gaji sebagai balas jasa dari pihak
perusahaan, dan jumlahnya tergantung dari jenis profesi yang
dilakukan.

Berdasarkan pendapat di atas, maka pekerjaan adalah

hubungan dua belah pihak yaitu perusahan dengan pekerja yang

nantinya dalam pekerjaan tersebut akan memeproleh upah atas

pekerjaan dan profesi yang dikerjakan.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka penulis

menyimpulkan pekerjaan adalah suatu tugas atau tanggung jawab yang

dilakukan pada bidang atau profesi tertentu pada suatu perusahan yang

melibatan dua peran timbal balik antara perusahan dan tenaga kerja

atau karyawan yang akan mengerjakan tugasnya dalam waktu tertentu

lalu akan menerima sebuah upah sesuai pekerjaan atau profesi yang

dikerjakan karyawan tersebut.

3. Jenis–Jenis Pekerjaan

Bekerja merupakan cara manusia untuk memenuhi setiap

kebutuhan pokoknya, maka jenis pekerjaan mu terbagi menjadi berbagai

jenis pekerjaan. Menurut Handoko (dalam Udin 2010: 14) menjelaskan

jenis – jenis pekerjan adalah sebagai berikut:

a. Tenaga profesional, Teknisi, dan sejenisnya


Tenaga kerja ini membutuhkan keahlian dan jenjang
pendidikan tertentu.
b. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan
Ada pendidikan khusus untuk pekerjaan ini tetapi bisa jug
amenjadi tenaga kerja.
c. Tenaga usaha penjualan
Pekerjaan ini tidak memerlukan pendidikan khusus, yang
dibutuhkan hanya keramahan, komunikasi yang baik,
mudah bergaul.
d. Tenaga usaha jasa
Usaha yang menawarkan jasa. Pekerjaan ini memerlukan
keahlian tertentu yang diperoleh dari pendidikan
formal/nonformal.
25

e. Tenaga usaha pertanian dan perikanan


Pekerjaan ini ada yang membutuhkan pendidikan
khusustapi ada juga yang hanya membutuhkan keuletan.
f. Tenaga produksi, operator angkutan, dan tenaga kasar
Tenaga ini kurang membutuhkan jenjang pendidikan tetapi
tetap memerlukan latihan.

Menurut pendapat tersebut, maka jenis pekerjaan yang terbagi

atas berbagai jenis dan dapat disimpulkan jenis tersebut terbagi menjadi

pekerjaan yang mengasilkan jasa dan pekerjaan yang menghasilkan

barang yang tetap memiliki standart untuk mencapainya. Sejalan dengan

pendapat di atas, Roe (dalam Yuwono 2017: 82) mendeskripsikan sistem

klasifikasi pekerjaan kedalam delapan jenis kelompok yaitu:

1) Person Oriented
a) Pelayanan (service)
Pekerjaan ini terkait dengan pelayanan yang dilakukan
oleh seseorang terhadap orang lain.
b) Kontak bisnis (business contact)
Orang-orang dalam kelompok pekerjaan ini adalah mereka
yang bekerja untuk dapat meyakinkan orang lain, mampu
menjual produk.
c) Organisasi
Pekerjaan utama orang-orang dalam kelompok ini adalah
manajemen. Termasuk didalamnya adalah orang- orang
pemerintahan dan perusahan.
d) Budaya umum (general culture)
Individu pada kelompok ini cenderung memiliki ketertarikan
pada aktivitas kemanusiaan dan budaya. Termasuk di
dalamnya adalah komunikasi dan pelestarian budaya.
Lingkup pekerjaannya terkait dengan hukum, kementerian,
sejarah dan pendidikan.
e) Seni dan hiburan (arts and entertainment)
Kelompok ini termasuk mereka yang membuat dan
menampilkan seni kepada masyarakat luas.
2) Non - Person Oriented
a) Teknologi
Pada kategori ini yang termasuk didalamnya adalah proses
pembuatan, produksi, perawatan dan pengantaran barang.
b) Lapangan (outdoor)
Perlindungan terhadap lingkungan, mengembangkan
produksi dari kekayaan alam baik pertanian atau
perhutanan. Termasuk juga pekerjaan yang terkait dengan
sumber daya perminyakan dan batu bara yang ditemukan
di danau, sungai atau daerah aliran lainnya.
c) Sains
Pekerjaan pada bidang ini terkait dengan pengembangan
dan penggunaan sains dalam berbagai area kehidupan,
26

seperti : sains alam, sains fisika, sains sosial dan lain


sebagainya.

Pendapat tersebut menguraikan jenis pekerjaan dibagi

menjadi dua yaitu person oriented yang mengkalifikasikan jenis pekerjaan

dalam 5 bidang yaitu pelayanan, kontak bisnis, organisasi, budaya umum,

dan senin hiburan lalu pada non–person oriented yang mengkalifikasikan

jenis pekerjaan dalam 3 bidang yaitu teknologi, lapangan dan sains

begitulan anne roe mengklasifikasikan pekerjaannya.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka penulis

menyimpulkan bahwa jenis–jenis pekerjaan terbagi atas berbagai macam

profesi yang memiliki klasifikasi, standart untuk mendapat pekerjaan dan

pekerjaan dapat mengasilkan suatu jasa dan menghasilkan suatu barang.

Pada hakikatnya semua pekerjaan tentunya adalah standart sebagai

pemenuhan kebutuhan manusia dari faktor ekonomi dan sosial.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pekerjaan

Memilih pekerjaan tentunya ada faktor yang mendorong

seorang individu untuk memilih pekerjaan tersebut. Menurut Sukardi

(dalam Savitri 2014: 4) menjelaskan tentang faktor- faktor yang mendasari

pemilihan karier diantaranya yaitu:

a. Kemampuan intelegensi, yaitu tingkat intelegensi yang


dimiliki oleh sesorang dalam suatu jabatan tertentu.
b. Bakat, yaitu dalam rangka memprediksi bidang kerja,
jabatan atau karir pada siswa setelah lulus yang sesuai
dengan bakatnya.
c. Minat, minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai
prestasi dalam pekerjaan, jabatan, atau karir.
d. Sikap, yaitu reaksi positif dari individu terhadap suatu
pekerjaan, jabatan, atau karir merupakan suatu faktor yang
berpengaruh terhadap keberhasilan untuk mencapai
prestasi.
e. Kepribadian, yaitu faktor kepribadian ini memiliki peranan
yang berpengaruh bagi seseorang dalam menentukan arah
pilihan jabatan.
27

Menurut pendapat di atas, maka faktor yang mempengaruhi

pemilihan pekerjaan didasarkan dari dalam diri individu tersebut untuk

memilih suatu pekerjaan yang dia inginkan serta dorongan akan usaha

apa yang dilakukan individu untuk mencapainya. Sejalan dengan

pendapat ahli di atas tersebut Yuwono (2017: 82) menyatakan faktor

sosial pemilihan pekerjaan diantaranya yaitu:

1) Kelompok primer
Faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan kelompok
primer yang berpengaruh terhadap arah pilih jabatan
diantaranya:
a) Jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua,
b) Pendidikan tertinggi orang tua,
c) Tempat tinggla orang tua,
d) Status sosial ekonomi orang tua,
e) Harapan orang tua terhadap pendidikan anak,

2) Kelompok sekunder
Kelompok sekunder memiliki pengaruh dala menentukan
arah minat jabatan anak, diantaranya:
a) Keadaan teman-temann sebaya
b) Sifat dan sikap teman-teman sebaya, dan
c) Tujuan dan nilai-nilai dari kelompok teman sebaya.

Pendapat tersebut, faktor sosial yang mempengaruhi pemilihan

pekerjaan terbagi menjadi dua yaitu faktor kelompok primer yang

bersumber dari dukungan orang tua dan faktor kelompok sekunder yang

bersumber dari teman dekat atau teman sebaya.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka penulis

menyimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan

pekerjaan diantaranya dari diri sendiri, orang tua dan teman dekat, faktor-

faktor ini lah yang akan membentuk individu untuk mencapai

keputusannya dalam memilih pekerjaan di masa akan datang, dan

berusaha untuk mencapai tujuan pekerjaan yang diinginkanya tersebut.


28

C. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard


terhadap Pemahaman Jenis Pekerjaan Pada Peserta Didik SMP Negeri
4 Metro

Bimbingan kelompok adalah salah satu layananan dalam

bimbingan dan konseling yang dalam pelaksanaanya memiliki suatu

kelompok yang terdiri dari ketua kelompok yaitu guru Bimbingan dan

Konseling atau konselor dan anggota kelompok yang terdiri dari 5-8

anggota, Menurut Sukardi (dalam Pranoto 2016: 102) mendefinisikan

layanan bimbingan kelompok adalah:

layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik


secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu (terutama dari pembimbing / konselor) yang
berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu
maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Bimbingan kelompok adalah layanan yang di dalamnya

membahas berbagai macam informasi terbaru dan terupdate yang nanti

setiap anggota kelompok akan mengungkapkan apa yang dipikiran masing-

masing secara mandiri dan berani yang akan dipandu langsung oleh

pemimpin kelompok. Untuk pelaksanaanya bimbingan kelompok lebih baik

menggunakan sebuah media agar menarik minat dari peserta didik dan

menjadikan proses layanan lebih teratur dan kondusif.

Media flascard adalah media berbentuk kartu persegi yang dalam

tampak depan ada gambar dan kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa

asing, sedangkan pada tampak depan adalah arti dari kata tersebut, menurut

Arsyad (dalam Hayati 2019: 4) menjelaskan media flascard adalah:

Media berbentuk kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda
simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu
yang berhubungan dengan gambar itu. Flascard biasanya
berukuran 8 x 12 cm atau dapat disesuaikan dengan besar
kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu yang berisi gambar-gambar
(benda-benda, binatang, dan sebagainya) dapat digunakan untuk
melatih siswa mengeja dan memperkaya kosa kata. Kartu-kartu
29

tersebut menjadi petunjuk dan rangsangan siswa untuk


memberikan respons yang diinginkan.

Media flascard adalah media yang tergolong media visual yang

akan sangat mudah dipahami dan diingat oleh seetiap peserta didik, karena

dengan media ini akan menjadi media active learning yang mengadalkan

peserta didik untuk berperan aktif dalam layanan. Untuk media flascard ini

akan digunakan jenis-jenis kalsifikasi kelompok pekerjaan yang

berlandaskan teori Anne Roe

Pemahaman jenis pekerjaan adalah membahas delapan kelompok

jenis pekerjaan dalam berbagai bidang. Menurut Depdikbud (2012: 250)

pekerjaan adalah: “Penelaahan secara mendalam dan sistematis terhadap

suatu pekerjaan, yang dapat memberikan keterangan tentang tugas,

tanggung jawab, dan sifat pekerjaan, untuk dapat melaksanakan pekerjaan

tersebut dengan baik.” Dari pengertian tersebut setiap peserta didik akan

memiliki pemahaman tentang definisi pekerjaan itu seperti apa, dan

membahas jenis-jenis pekerjaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi

jenis pekerjaan, guna mangajak setiap peserta didik sedini mungkin

memahami jenis pekerjaan dan mulai mengupayakan pekerjaan yang ia

ingin capai dan ia persiapkan.

Layanan Bimbingan dan Konseling terutama pada bidang karier

biasanya masih jarang dilaksanakan dan apabila dilaksanakan hanya dalam

layanan klasikal, akibatnya untuk peserta didik yang masih kurang

pengentahuan jenis pekerjaan merasa bingung dalam menglaksifikasi jenis

pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media

flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan akan membantu peserta didik

yang kurang pemahaman akan jenis pekerjaan melalui layanan bimbingan


30

kelompok ini akan membantu peserta didik yang permasalahan karier nya

harus segera dientaskan dengan segera.

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah gambaran atau konsep dari hasil seorang

peneliti yang dijelaskan melalui konsep teori yang dikaji dan sesuai dengan

variabel yang diteliti. Menurut Syaiful (2015:5) menyatakan bahwa:

Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan


hubungan antar konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti
berdasar tinjauan pustaka, dengan meninjau teori yang disusun dan
hasil-hasil penelitian yang terdahulu yang terkait.
Sejalan dengan peryataan di atas, Sugiyono (2013: 60-61)

menyatakan kerangka berfikir merupakan “Model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting”. Dapat disimpulkan bahwa

kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menjawab berbagai

pertanyaan-pertanyaan peneliti yang diteliti, dapat diartikan pula sebagai

kerangka konseptual yang menjawab sebab terjadinya masalah. Kerangka

berpikir juga penting untuk membantu dan mendorong peneliti memusatkan

usaha dalam penelitian untuk memahami variable yang telah dipilihnya.

Adanya bimbingan kelompok dengan media flascard terhadap

pemahaman jenis pekerjaan peserta didik SMP, maka diharapkan mampu

membantu proses layanan bimbingan dan konseling terutama pada layanan

bimbingan kelompok yang akan diberikan langsung oleh guru Bimbingan dan

Konseling. Media flascard ini diharapkan mampu menjadikan suasana

bimbingan kelompok lebih hidup karena media ini akan membuat peserta

didik untuk lebih aktif dalam mengikuti layanan dan juga media ini

merupakan media visual yang menjadikannya media ini mudah dipahami

dan dingat oleh peserta didik.


31

Media flascard ini akan menjadi media yang menghubungkan

komunikasi aktif antar guru imbingan dan Konseling dengan anggota

bimbingan kelompok. Media flascard ini akan menyajikan materi yang

menyenakan apalagi dilengkapi dengan gambar dan warna yang menarik

pada kartu tersebut, peserta didik juga akan memiliki kosa kata bahasa baru,

karena media ini dilengkapi dengan bahasa asing.

Adapun bagan kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

Hasil yang Diharapkan


Masalah dan Sebab Treatment

Peserta Didik Bimbingan Peserta Didik dapat


Kurang Memahami Kelompok dengan Memahami Jenis
Jenis Pekerjaan Media Flascard Pekerjaan

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir


E. Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai kesimpulan sementara yang

kebenarannya masih harus diuji atau hipotesis adalah kesimpulan yang

diperoleh melalui tinjauan literatur. Menurut Syaiful (2015: 7) menyatakan

“Hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara pada penelitian yang akan di

lakukan, hipotesi dibutuhkan sebagai acuan peneliti dalam menentukan

tindakan.” Sejalan dengan penyataan tersebut Sugiyono (2013: 96)

mengememukakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dapat disimpulkan

hipotesis merupakan dugaan sementara dari rumusan masalah yang telah di

susun oleh peneliti sebagai acuan dari variable yang akan di uji.
32

Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:

Ho : Tidak ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media

flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan peserta didik SMP

Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020

Hi : Ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media flascard

terhadap pemahaman jenis pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4

Metro Tahun Pelajaran 2019/2020


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian pada penelitian eksperimen merupakan suatu

proses yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan sumber data dan

menganalisi sumber data yang telah didapatkan. Jenis rancangan penelitian

yang digunakan penelitian ekperimen ini adalah penelitian kuantitatif dengan

jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Penelitian ini akan mendapat perlakuan atau treatment, treatment

yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok

dengan media flashcard. Peneliti mengunakan pendekatan kuantitatif

dengan desain eksperimen karena disini peneliti ingin meneliti sebab akibat

dari bimbingan kelompok dengan media flashcard terhadap pemahaman

jenis pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2019/2020.

Penelitian akan dilaksanakan untuk menguji pengaruh bimbingan

kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan.

Bentuk desain eksperimen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

desain one group pretest-posttest dilakukan dengan memberikan perlakuan

X terhadap suatu kelompok eksperimen. Sebelum diberikan suatu perlakuan,

kelompok akan terlebih dahulu diberi pretest (O1) dan setelah itu akan

diberikan posttest (O2). Dengan demikian hasil kedua tes itu dibandingkan,

33
34

untuk menguji apakah perlakuan member pengaruh kepada kelompok

tersebut. Bila digambarkan dalam bentuk desain kelompok dapat dilihat

dalam gambar berikut :

Pretest O1 Treatment X Posttest O2

Gambar 2. One Group Pretest-Posttest Design

Keterangan:

O1 : Nilai Pretest (Sebelum diberi sebuah perlakuan)

X : Treatment yang diberikan

O2 : Nilai Posttest (Setelah diberi sebuah perlakuan)

Tabel 1. Langkah – Langkah One Group Pretest-Posttest Design

Proses / Pelaksanaan
Tahapan
Pretest Diberikan sebelum pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok atau BKP dilaksanakan untuk mengukur
pemahaman yang dimiliki peserta didik tentang kelompok
jenis pekerjaan
Treatment Bimbingan kelompok dengan Media Flascard:
1. Bimbingan kelompok di awali dengan pemberian
topic tugas materi konsep pemahaman pekerjaan,
lalu topic bebas dari peserta didik dan terakhir topic
tugas materi klasifikasi pekerjaan menurut anne roe
2. Guru BK menjelaskan kelompok jenis pekerjaan
dengan menggunakan kartu flascard pada materi
klasifikasi pekerjaan menurut anne roe
3. Bimbingan kelompok dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan
Posttest Di berikan sesudah pemberian layanan, untuk mengukur
adakah perubahan tentang pemahaman kelompok jenis
pekerjaan
Bimbingan kelompok dengan 3 kali pertemuan
Pertemuan Bimbingan kelompok dengan topik tugas materi Konsep
ke 1 Pemahaman Pekerjaan, yaitu definisi pekerjaan dan faktor
yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan
A. TAHAP PEMBENTUKAN
1. Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima
kasih
2. Berdoa
3. Menjelaskan bimbingan kelompok
4. Menjelaskantujuan bimbingan kelompok
5. Menjelaskan cara pelaksanan bimbingan kelompok
35

Proses / Pelaksanaan
Tahapan
6. Menjelasakan asas-asas bimbingan kelompok
7. Perkenalan dilanjukan dengan permainan (rangkain
nama)

B. TAHAP PERALIHAN
1. Menjelasakan kembali kegiatan kelompok
2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk
kegiatan lebih lanjut
3. Mengenali suasana apabila anggota secara
keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki
tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut
4. Memberi contoh topik bahasan yang dikemukakan
dan dibahas dalam kelompok

C. TAHAP KEGIATAN
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan
yang telah dipersiapkan
2. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas
dalam kelompok
3. Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan
pemimpin kelompok
4. Pembahasan topik tersebut secara tuntas
5. Selingan atau ice breaking
6. Menegaskan komitmen para anggota kelompok
(apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik
yang telah dibahas)

D. TAHAP PENGAKHIRAN
1. Menjelasakan bahawa kegiatan
bimbingan kelompok akan diakhiri
2. Anggota kelompok mengemukaka kesan dan
menilai kemajuan yang dicapai masing-masing
3. Pembahasan kegiatan lanjutan
4. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
5. Ucapan terima kasih
6. Berdoa
7. Perpisahan.
Pertemuan Bimbingan kelompok dengan topik tugas jenis – jenis
ke 2 pekerjaan secara umum menggunakan flascard
A. TAHAP PEMBENTUKAN
1. Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima
kasih
2. Berdoa
3. Menjelaskan bimbingan kelompok
4. Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
5. Menjelaskan cara pelaksanan bimbingan kelompok
dengan menggunakan media flascard
6. Menjelasakan asas-asas bimbingan kelompok

B. TAHAP PERALIHAN
36

Proses / Pelaksanaan
Tahapan
1. Menjelasakan kembali kegiatan kelompok
2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk
kegiatan lebih lanjut
3. Mengenali suasana apabila anggota secara
keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki
tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut

C. TAHAP KEGIATAN
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan
yang telah dipersiapkan
2. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok
3. Flascard di gunakan dalam materi
4. Selingan atau ice breaking
5. Menegaskan komitmen para anggota kelompok (apa
yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang
telah dibahas)

D. TAHAP PENGAKHIRAN
1. Menjelasakan bahawa kegiatan bimbingan kelompok
akan diakhiri
2. Memainkan games flascard yang dimainkan dengan
kartu flascard yang sudah diategorikan menjadi
bidang-bidang pekerjaan dibagikan sebanyak 2 buah
kepada masing-masing peserta didik, dan sisanya di
taruh ditengah. Di lanjutkan dengan masing-masing
peserta didik menyebutkan bidang layanan, dan bila
bidang bidang layanan tersebut ada pada temanya,
temannya wajib meberikan, terus begitu sampai
setiap peserta didik memperoleh bidang layanan
paling banyak
3. Anggota kelompok mengemukaka kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing-masing
4. Pembahasan kegiatan lanjutan
5. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
6. Ucapan terima kasih
7. Berdoa
8. Perpisahan.
Pertemuan Bimbingan kelompok pemberian topik tugas tentang Jenis –
ke 3 jenis pekerjaan menurut Anne Roe dengan menggunakan
media flascard
A. TAHAP PEMBENTUKAN
1. Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima
kasih
2. Berdoa
3. Menjelaskan bimbingan kelompok
4. Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
5. Menjelaskan cara pelaksanan bimbingan kelompok
dengan menggunakan media flascard
6. Menjelasakan asas-asas bimbingan kelompok
37

Proses / Pelaksanaan
Tahapan

B. TAHAP PERALIHAN
1. Menjelasakan kembali kegiatan kelompok
2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk
kegiatan lebih lanjut
3. Mengenali suasana apabila anggota secara
keseluruhan/sebagian belum siap untuk memasuki
tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut

C. TAHAP KEGIATAN
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan
yang telah dipersiapkan
2. Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok
3. Flascard di gunakan dalam materi
4. Selingan atau ice breaking
5. Menegaskan komitmen para anggota kelompok (apa
yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang
telah dibahas)

D. TAHAP PENGAKHIRAN
1. Menjelasakan bahawa kegiatan bimbingan kelompok
akan diakhiri
2. Memainkan games flascard yang dimainkan dengan
kartu flascard yang sudah diategorikan menjadi
bidang-bidang pekerjaan dibagikan sebanyak 2 buah
kepada masing-masing peserta didik, dan sisanya di
taruh ditengah. Di lanjutkan dengan masing-masing
peserta didik menyebutkan bidang layanan, dan bila
bidang bidang layanan tersebut ada pada temanya,
temannya wajib meberikan, terus begitu sampai
setiap peserta didik memperoleh bidang layanan
paling banyak
3.
4. Anggota kelompok mengemukaka kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing-masing
5. Pembahasan kegiatan lanjutan
6. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
7. Ucapan terima kasih
8. Berdoa
9. Perpisahan.
38

B. Definisi istilah dan Definisi Operasional Variabel

1. Definisi Istilah

a. Variabel Bebas: Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard (X)

Bimbingan kelompok adalah layanan yang dilaksanakan dalam

suasana dinamika kelompok yang di dalam pelaksanaannya dapat

menggunakan media Flascard berupa kartu bergambar berukuran

8x12cm yang berisi setiap keterangan gambar pada belakang kartu.

b. Variabel Terikat: Pemahaman Jenis Pekerjaan (Y)

Pemahaman Jenis Pekerjaan adalah tingkat kemampuan peserta

didik dalam memahami masing masing jenis pekerjaan meliputi

delapan bidang pekerjaan yaitu pelayanan, kontak bisnis,

organisasi, teknologi, lapangan, sains, budaya umum dan seni dan

hiburan.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Bimbingan Kelompok dengan Media Flascard adalah Bimbingan

Kelompok yang beranggotakan 5-8 orang yang dalam

pelasanaanya didampingi oleh pemimipin kelompok menggunakan

media berupa kartu bergambar berukuran 8x12cm yang berisi

setiap keterangan gambar pada bagian belakang kartu yang akan

digunakan sebagai sarana penghubungan layanan dan materi

pengentahuan jenis pekerjaan.

b. Pemahaman Jenis Pekerjaan adalah kemampuan untuk mengerti

dan memahami informasi tentang bermancam-macam jenis

pekerjaan berdasarkan delapan bidang pekerjaan yaitu pelayanan,

kontak bisnis, organisasi, teknologi, lapangan, sains, budaya umum

dan seni dan hiburan.


39

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah objek atau sebuah subjek yang mempunyai

sebuah kualitas tertentu yang di perlukan oleh peneliti. Populasi

merupakan suatu wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti

terdiri atas objek maupun subjek yang memiliki kualitas dan ciri tertentu.

Populasi merupakan semua objek yang akan dijadikan bahan penelitian

yang telah berada pada suatu tempat dan memenuhi kreteria

permasalahan penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didi kelas VII yang

ada di SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/ 2020 yang berjumlah

272 peserta didik terbagi dalam 8 kelas, adapun rincian sebaran

populasi adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Sebaran Anggota Populasi


No Kelas Jumlah Peserta
Didik

1. VII A 32

2. VII B 32

3. VII C 32

4. VII D 30

5 VII E 30

6 VII F 30

7 VII G 29

8 VII H 30

Jumlah 245
40

2. Sampel

Sampel adalah sebagain dari populasi yang diambil untuk

memberikan kemudahan peneliti. Sampel merupakan bagian dari

sejumlah anggota populasi yang telah dipilih dengan menggunakan

prosedur dari peneliti diharapkan mampu mewakili jumlah populasi yang

besar dan dapat menyingkat keterbatasan dana, tenaga dan waktu dari

peneliti.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah peserta didik

kelas VII yang berjumlah 5 peserta didik untuk mewakili sampel dari

populasi kelas VII yang memiliki permasalahan kurangnya pemahaman

jenis pekerjaan paling tinggi.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan bagaimana cara peneliti

menentukan sampel yang ditelit yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi

agar diperoleh sampel yang representatif.

Pengambil sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan

purposive sampling adalah teknik ini dilakukan karena beberapa

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana

sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Teknik

ini dipilih berdasarkan persyaratan sampel yang diperlukan yaitu peserta

didik dengan permasalahan pengetahuan jenis pekerjaan paling tinggi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data peneliti, yang menjadikan syarat terbentuknya

penelitian yang berkualitas. Instrumen adalah alat yang memfasilitasi

pengumpulan data yang sering digunakan oleh peneliti upaya


41

mempermudah pekerjaannya serta mendapatkan hasil yang lebih baik. Oleh

karena itu untuk membuat instrument yang tepat untuk penelitian di perlukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jenis Instrumen

Pada dasarnya jenis instrumen ada dua yaitu tes dan nontes.

Dalam penelitian ini menggunakan jenis instrumen nontes berupa

angket. Angket (questioner) adalah instrumen penelitian yang berisi

serangkaian pertanyaan atau penyataan untuk menjaring data atau

informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan

pendapatnya.

Angket tersebut berisi sejumlah pernyataan-pernyataan yang

berhubungan dengan pengetahuan jenis pekerjaan yang harus dijawab

oleh responden. Variabel yang akan diukur kemudian dijabarkan

menjadi dalam bentuk kisi-kisi instrumen berupa pernyataan yang telah

disediakan alternatif jawabannya dengan Skala bogardus adalah skala

untuk mengetahui sejauh mana sikap seseorang. Berdasarkan jarak

sosialnya seperti yang dirasakan. Dalam interaksi sosial dengan

lingkungan sekitar, sering terjadi jarak sosial, penyebabnya bermacam-

macam, bisa disebabkan karena faktor usia, ras, agama, dan lain

sebagainya.

2. Kisi-kisi Angket

Penyusunan kisi-kisi angket memiliki langkah-langkah yang

tetap dalam penyusunan angket yang telah dilakukan dalam beberapa

tahapan, perbuatan atau uji cobanya angket. Berikut adalah kisi-kis


42

angket yang telah disusun terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan

penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Kisi-kisi Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan


No. Butir
NO Penyataa
Variabel Indikator Sub Indikator n (∑)
(+) (-)

1 Pengetahuan 1. Pelayanan a. Jenis 1, 2 3 3


Jenis (Service) Pekerjaan
Pekerjaan pada
bidang
pelayanan
b. Syarat-
syarat
memahami
jenis
pekerjaan
bidang
pelayanan
2. Kontak a. Jenis 4, 5 6 3
Bisnis Pekerjaan
(Business pada
Contact) bidang
kontak
bisnis
b. Syarat-
syarat
memahami
jenis
pekerjaan
kontak
bisnis
3. Organisasi a. Jenis 7, 8 9
Pekerjaan
pada
bidang
organisasi
b. Syarat-
syarat
memahami
jenis
pekerjaan
bidang
organisasi
4. Budaya a. Jenis 10, 12
umum Pekerjaan 11
(general pada
culture) bidang
budaya
umum
b. Syarat-
43

No. Butir
NO Penyataa
Variabel Indikator Sub Indikator n (∑)
(+) (-)

syarat
memahami
jenis
pekerjaan
bidang
budaya
umum
5. Seni dan a. Jenis 13, 15
hiburan Pekerjaan 14
(arts and pada
entertainm bidang seni
ent) dan hiburan
b. Syarat-
syarat
memahami
jenis
pekerjaan
bidang seni
dan hiburan
6. Teknologi a. Jenis 16, 18
Pekerjaan 17
pada
bidang
teknologi
b. Syarat-
syarat
memahami
jenis
pekerjaan
bidang
teknologi
7. Lapangan a. Jenis 19, 21
(outdoor) Pekerjaan 20
pada
bidang
lapangan
b. Syarat-
syarat
memahami
jenis
pekerjaan
bidang
lapangan
8. Sains a. Jenis 22, 24
Pekerjaan 23
pada
bidang
sains
b. Syarat-
syarat
44

No. Butir
NO Penyataa
Variabel Indikator Sub Indikator n (∑)
(+) (-)

memahami
jenis
pekerjaan
bidang
sains
Jumlah 16 8 24

3. Penentuan Skoring

a) Penetapan Alternatif

Angket yang akan digunakan dalam memperoleh data

mengenai pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media flascard

terhadap pengetahuan jenis pekerjaan menggunakan Skala bogardus.

Setiap pernyataan yang ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan

yang favourable dan pernyataan unfavourable. Setiap situasi yang

disetujui diberi skor 1 dan situasi yang tidak disetujui diskor 0. Skor

partisipan berasal dari jumlah item yang disetujui, sehingga semakin

besar skornya semakin kecil jarak sosialnya.

Tabel 4. Skala Skor Penilaian Angket


No Favourable Skor Unfavourable Skor
1 Benar 1 Tidak 1

2 Tidak 0 Benar 0

b) Penetapan Skoring

Adapun panduan penetapan penilaian dan scoring secara

teoretik adalah sebagai berikut:

Dengan rumus interval = NT - NR

K
45

Keterangan:

1) Interval (I) = Penentuan tentang Rentang (R)

2) NT = Skor Tertinggi

3) NR = Skor Terendah

4) K = Kategori

Adapun panduan penetuan penilaian dan scoring secara teoritik

adalah sebagai berikut:

1) Jumlah pilihan =2

2) Jumlah peryataan = 24

3) Skor Terendah = 0 (pilihan dari jawaban Tidak)

4) Skor Tertinggi = 1 (pilihan jawaban Ya)

5) Jumlah skor terendah = skor terendah x jumlah pertanyaan

0 x 24 = 24

6) Jumlah skor tertinggi = skor tertinggi xjumlah pertanyaan

1 x 24 = 24

Berdasarkan panduan penentuan penilaian dan penentuan scoring,

maka dapat dilihat seperti tabel di bawah ini:

Tabel 5. Kategori Mutu

No Keterangan Alternatif

1 Jika Skor 0 – 4 Sangat Rendah

2 Jika Skor 5 - 9 Rendah

3 Jika Skor 10 - 14 Sedang

4 Jika Skor 15 - 19 Tinggi

5 Jika Skor 20 - 24 Sangat Tinggi

Sumber: Hasil dari perhitungan scoring objektif


46

4. Kalibrasi Instrumen

a. Uji Kelayakan Angket

Uji kelayakan instrumen dilakukan sebagai prosedur dalam

mengetahi suatu tingkatan dari kelayakan sebuah instrumen

berdasarkan kreteria dari segi bahasa yang digunakan, konstruk, dan

alat yang memiliki tujuan peneliti di lapangan. Namun apabila

ditemukan bebrapa butir pernyataan yang kurang sesuai, maka dari

butir pernyataan tersebut akan di lakukan revisi untuk

menyesesuaikan dengan kebutuhan dan dari tujuan penelitiann

kuantitatif eksperimen.

Angket telah di uji oleh para pembimbing dapat digunakan

namun perlu diperbaiki sesuai dengan hasil pertimbangan para

pembimbing.

b. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk berkenaan dengan ketepatan

alat ukur yang digunakan terhadap konsep materi yang akan diukur

sehingga akan benar-benar memiliki keseuain ukuran yang diukur.

Validitas isi itu berupa kesesuaian antara instrumen dengan

tujuandeskripsi bahan yang akan diajarkan atau deskripsi masalah

yang akan diteliti.

Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan

menghitung koefisien korelasi product moment dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

nXY XY
rxy 
n X   X  Y   Y  
2
2
2 2

 n
Keterangan :
47

rxy = Koefisien dari korelasi antara Y dan X

n = total subjek penelitian

∑X = total suatu skor item

∑Y = Jumlah semua skor total seluruh item

∑XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

∑X2 = Jumlah suatu skor item kuadrat

∑Y2 = Jumlah suatu skor total kuadrat

X = Skor tiap item

Y = Skor total

Sebelum digunakan pada subjek penelitian yang

sebenarnya, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diuji

cobakan terlebih dahulu. Tujuan dari uji coba adalah untuk

menyeleksi item-item manakah yang valid dan reliabel agar dapat

digunakan dalam penelitian. Uji validitas dihitung dengan

menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah paling utama

dalam sebuah penelitian, karena bertujuan dari penelitian untuk

mendapatkan suatu data yang tepat sasaran. Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan

utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang merupakan

metode pokok yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bentuk pertanyaan

dalam setiap kuesioner bergantung dari tujuan atau maksud yang ingin

dicapai oleh penulis. angket berisi sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dengan cara

menyebarkan formulir daftar pernyataan dan jawaban kepada sejumlah


48

subjek, untuk mendapatkan jawaban (tanggapan atau respon) tertulis.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket social interest

yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan kelengkapan instrumen dan petunjuk

pengerjaan instrumen.

2. Mengecek kesiapan siswa yang menjadi sampel peneliti.

3. Membacakan petunjuk dan mempersilahkan siswa untuk mengisi

angket yang telah dipersiapkan sebelumnya.

4. Mengumpulkan kembali angket yang telah selesai diisi serta

mengecek kelengkapan identitas dan kelengkapan jawaban para

siswa.

Penelitian ini akan menggunakan sebuah angket tertutup dengan

suatu model 2 pilihan jawaban. Angket ini peserta didik akan diminta untuk

memberikan tanda cheklist (√) pada setiap lembar jawaban yang telah

disediakan dengan alternatif jawaban yang disesuaikan dengan keadaan

dirinya secara jujur. Angket ini disusun dengan pertanyaan-pertanyaan

tentang pemahaman jenis pekerjaan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis sumber data adalah tatanan dari cara menganalisis

data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan dari kegiatan setelah data

dari seluruh responden terkumpul. Analisis data yaitu suatu kegiatan yang

dilaksanakan setelah seluruh sumber data dari semua responden dan hasil

telah terkumpul. Menganalisis dan mengelolah sumber data yang diperoleh

dari hasil penelitian eksperimen dilapangan digunakan suatu metode analisis

kuantitatif, dari penelitian ini untuk menganalisa hasil eksperimen

menggunakan pre-test dan post-test dengan menggunakan rumus uji-t.


49

Rumusnya uji-t sebagai berikut:

Md
thitung=
x2d
N(N 1)

keterangan:

Md = Mean berasal dari perbedaan pre test dengan post test


xd = Deviasi setiap masing-masing subjek
∑ 𝑥 𝑑 = Jumlah kuadrat dari deviasi
2

N = Subjek pada suatu sampel


d.b = ditentukan dengan N-1
Dapat disimpulkan dari penjabaran di atas bahwa:

Jika thitung ≥ ttabel maka ada pengaruh layanan bimbingan kelompok

dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan

pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2019/2020.

Jika thitung < ttabel maka tidak ada pengaruh layanan bimbingan

kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis

pekerjaan pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2019/2020
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum

1. Kondisi Sekolah

a. Profil Sekolah

1) Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Metro

2) NPSN 10807604

3) NSS 201126104004

4) Jenjang Pendidikan : SMP

5) Status Sekolah : Milik Pemerintah

(a) Status Tanah : Hak Guna

(b) Luas Tanah : 12.860 M2

(c) Status Bangunan : Hak Guna Bangunan

(d) Luas Seluruh Bangunan : 2.862 M2

6) Alamat sekolah

(a) Jalan : Jl. Paria 15 A

(b) Kode Pos 34111

(c) Kelurahan : Iring Mulyo

(d) Kecamatan : Metro Timur

(e) Kabupaten / Kota : Kota Metro

(f) Provinsi : Lampung

(g) No Telepon : 0725-41405

(h) Website : www.smpn4metro.sch.id

(i) Email : smpn4@smpn4metro.sch.id

smpnempat@gmail.com

7) Nama Kepala Sekolah : SUNANTO, S.Pd., M.Pd.

50
51

8) Tahun Didirikan 1980

9) Tahun Beroprasi 1980

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi dan misi SMP Negeri 4 Metro yaitu:

a. Visi

“SEKOLAH UNGGUL BERKARAKTER, BERBASIS IPTEK

BERLANDASAN IMTAQ, BERBUDAYA LINGKUNGAN DAN

BERWAWASAN GLOBAL”.

b. Misi

1) Melaksanaan pembinaan peningkatan keimanandan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Meningkatkan profesionalisme dan keteladanan dalam

menciptakan lingkungan yang kondusif

3) Mengoptimalisasikan fasilitas sarana prasarana pendidikan dan

nara sumber yang ada

4) Menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing di era

globalisasi dalam perkembangan teknologi yang dinamis.

5) Mengoptimalisasikan pelayanan kepada peserta didik dalam

upaya mengantarkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

6) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang bermutu dan

mnerapkan IT.

7) Menjadikan salah satu pusat sumber belajar bagi sekolah sekitar.

8) Meningkatkan lingkungan yang bersih dan ASRI (Aman, sehat,

rapi dan indah).

9) Menciptakan generasi muda yang tanggap terhadap perubahan

sosial serta berkarakter.


52

10) Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak terkait dalam

upaya peningkatan mutu pendidikan.

3. Sarana dan Prasarana

Berbagai sarana dan prasarana dimiliki SMP Negeri 4 Metro

untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, antara lain sebagai berikut:

Tabel 6. Jumlah Sarana dan Prasarana


No Jenis Sarana dan Prasaran
1 Ruang Kelas
2 Masjid An-Nashr
3 Pendopo
4 Perpustakaan
5 Laboratorium Sains
6 Laboratorium Matematika
7 Laboratorium PTD (Pendidikan
Teknologi Dasar)
8 Laboratorium Komputer
9 Laboratorium Seni
10 Ruang Kepala Sekolah
11 Ruang Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum
12 Ruang Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan
13 Ruang Guru
14 Ruang Tata Usaha (TU)
15 Ruang Usaha Kesehatan
Sekolah (Uks)
16 Ruang Osis
17 Ruang Multimedia
18 Ruang Ekstrakulikuler
19 Ruang Satgas Anti-Narkoba
20 Ruang Bimbingan dan
Konseling
21 Ruang Rohani Kristen
22 Botanical Research Center
23 Toga
24 Meeting Room
25 Wi-Fi
26 Kantin
27 Koperasi Sekolah
28 Lapangan Parker Sekolah
29 Tempat Parkir Motor
30 Tempat Parkir Sepeda
53

4. Guru SMP Negeri 4 Metro

Jumlah Guru mata pelajaran di SMP Negeri 4 Metro secara

keseluruhan terdiri dari 50 orang dengan berbagai profesi di berbagai

bidang mata pelajaran, yaitu :

Tabel 7. Jumlah Guru Mata Pelajaran


No Mata Pelajaran Jumlah Guru
1 Bahasa
a. Inggris 5 orang
b.Indonesia 7 orang
c.Asing 2 orang
d. Lampung 2 orang
2 IPS 5 orang
3 IPA 4 orang
4 IPA/Prakarya 4 orang
5 Bimbingan dan Konseling 2 orang
6 PAI 3 orang
7 Matematika 6 orang
8 SBK 3 orang
9 Pkn 3 orang
10 PJOK 2 orang
11 Laboran 1 orang
12 TIK 1 orang

5. Peserta Didik SMP Negeri 4 Metro

Ditinjau dari keadaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro tahun

pelajaran 2019/2020 jumlah peserta didiknya sebanyak 712 peserta didik,

diataranya 8 kelas disetiap tingkat, jumlah peserta didik setiap angkatan

yaitu kelas VII berjumlah 245, kelas VIII berjumlah 238 dan kelas IX

sejumlah 229. Rincian peserta didik terdapat pada tabel berikut:

Tabel 8. Jumlah Peserta didik Per-Kelas


NO Jumlah
Kls L P Total
1 7A 14 18 32
2 7B 14 18 32
3 7C 14 18 32
245
4 7D 13 17 30
5 7E 13 17 30
6 7F 13 17 30
54

7 7G 9 20 29
8 7H 15 15 30
9 Jmlh 105 140 245
NO Jumlah
Kls Total
L P
1 8A 13 17 20
2 8B 12 18 30
3 8C 13 17 30
4 8D 14 16 30
5 8E 14 15 29 238
6 8F 13 17 30
7 8G 14 16 30
8 8H 14 15 39
9 Jmlh 107 131 238
NO Jumlah
Kls Total
L P
1 9A 13 17 30
2 9B 13 17 30
3 9C 13 17 30
4 9D 13 17 30
5 9E 13 15 28 229
6 9F 11 16 27
7 9G 12 15 27
8 9H 13 14 27
9 Jmlh 101 128 229

6. Personil Bimbingan dan Konseling

Kondisi guru BK SMP Negeri 4 Metro, untuk sekarang ini sudah

terdapat 2 guru BK yang terdiri dari 2 guru BK dengan latarbelakan

pendidikan S 1 Bimbingan dan Konseling yang masing-masing memiliki

tugas dalam menangani peserta didik di SMP Negeri 4 Metro, secara

organisasi BK SMP Negeri 4 Metro dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
55

Tabel 9. Guru BK SMP Negeri 4 Metro


No Nama Jurusan Jabatan
S.1 BK
1 Eni Zuriati S.Pd Koordinator BK
2 Hermayunita S.Pd S.1 BK Guru BK
Sumber data: diolah dari administrasi BK SMP Negeri 4 Metro

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan upaya menampilkan data untuk di

paparkan secara baik oleh peneliti agar memperoleh pemahaman lebih

lanjut tentang variable penelitian. Deskripsi data yang disusun oleh

peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh pemahaman terhadap variable

dalam penelitian dan membuktikan bahwa data yang diperoleh adalah

data yang akurat.

a. Persiapan Penelitian Layanan Bimbingan dan Konseling

Agar proses dari layanan bimbingan kelompok

menggunakan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan

dapat dilaksanakan dengan baik, maka peneliti melakukan persiapan

sebagai berikut:

1) Izin penelitian di SMP Negeri 4 Metro

2) Mendapatkan data peserta didik yang akan dijadikan sampel

dalam penelitian

3) Mempersiapkan tempat dan waktu untuk pelaksanaan layanan

bimbingan kelompok

4) Menyusun angket pemahaman jenis pekerjaan

5) Mempersiapkan media flascard

6) Melakukan treatment layanan bimbingan kelompok

menggunakan media flascard terhadap pemahaman jenis

pekerjaan sebanyak 3 kali pertemuan


56

b. Jadwal Penelitian Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media


Flascard Terhadap Pemahaman Jenis Pekerjaan

Penelitian terkait pengaruh layanan bimbingan kelompok

dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan ini di

laksanakan pada 22 April – 30 April 2020. Berikut adalah jadwal

pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan media flascard

terhadap pemahaman jenis pekerjaan.

Tabel 10. Jadwal Penelitian


Pertemuan Hari/Tgl Kegiatan Waktu Topik
1 Rabu, 22 Pre-Test 09.00 -
April 2020
2 Minggu, Layanan 10.10 – Konsep
26 April Bimbingan selesai pemahaman
2020 kelompok pekerjaan
3 Rabu, 29 Layanan 10.00 – Jenis – jenis
April 2020 bimbingan selesai pekerjaan
kelompok secara umum
dengan
media
flascard
4 Kamis, 30 Layanan 10.00 - Jenis – jenis
April 2020 bimbingan selesai pekerjaan
kelompok menurut Anne
dengan Roe
media
flascard

c. Daftar Nama Peserta Didik yang Mengikuti Layanan Bimbingan


Kelompok dengan Media Flascard Terhadap Pemahaman Jenis
Pekerjaan

Peserta didik yang mengikuti layanan bimbingan kelompok

dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan terdiri

dari 5 peserta didik wanita kelas VII yang berbeda kelas. Berikut ini

adalah daftar peserta didik yang mengikuti kegiatan layanan:


57

Tabel 11 . Daftar Nama Peserta Didik yang Meng


ikuti Layanan
NO Nama Kelas
1 Salma Az-Zahra 7G
2 Riri Shafa 7F
3 Suci Maharani 7G
4 Dini Nabila Maharani 7F
5 Berlian Dwirani 7F
Sumber data: diperoleh dari pengisian angket pre-test tanggal 22
April 2020

d. Deskripsi Data Pre-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan

Data hasil analisis yang menggunakan pre-test post-tes one

grup design ini berupa data yang di dapatkan setelah pelaksanaan

treatment. Kegiatan penelitian ini akan dianalisis dengan mengelola

dan menganalisa data angket dengan membandingkan nilai-nilai pre-

test dan post-test dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Data Pre-test Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan


NO Nama Skor Pre-test
1 Salma Az-Zahra 9
2 Riri Shafa 11
3 Suci Maharani 8
4 Dini Nabila Maharani 18
5 Berlian Dwirani 9
Sumber data: diperoleh dari data hasil pre-test tanggal 22 April 2020

Berdasarkan pre-test di atas, untuk mempermudah

melakukan interpretasi terhadap data hasil pre-test yang sudah

dikumpulkan dan dianalisis, maka data pemahaman jenis pekerjaan

dilakukan pengkategorian sebagai berikut:.

Tabel 13. Kategori Skor Pre-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan


Rentang Frekuensi % Kriteria
Skor
0–4 0 0 Sangat Rendah
5–9 3 60% Rendah
10 – 14 1 20% Sedang
15 – 19 1 20% Tinggi
20 – 24 0 0 Sangat Tinggi
Jumlah 100%
58

Data pada tabel di atas, agar lebih mudah memberikan

gambaran maka di sajikan dengan diagram sebagai berikut :

Pre-test
70%
60%
Persenta

50%
40%
30%
20%
10%
0%
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
Rentang Skor
Gambar 3. Grafik Hasil Pre-Test

Setelah melakukan analisis data pada tebel di atas,

diketahui bahwa pemahaman jenis pekerjaan yang berada pada

kategori rendah sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 60%,

pemahaman jenis pekerjaan yang berada pada kategori sedang

sejumah 1 peserta didik dengan persentase 20%, pemahaman jenis

pekerjaan yang berada pada kategori tinggi sejumlah 1 peserta didik

dengan persentase 20%, sedangkan tidak ada peserta didikyang

masuk kategori sangat rendah dan sangat tinggi. Berdasarkan

kepada distribusii kategori skor pemahaman jenis pekerjaan, naka

dapat disimpulkan bahwa secara rata – rata kategori pemahaman

jenis pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro tahun pelajaran

2019/2020 berada pada kategori rendah.

Setelah pelaksanaan pre-test maka akan diberikan

perlakuan pemberian layanan bimbingan kelompok menggunakan

media flascard kepada peserta didik SMP Negeri 4 Metro tahun

pelajaran 2019/2020.
59

e. Pelaksanaan Treatment Layanan Bimbingan Kelompok dengan


Media Flascard Terhadap Pemahaman Jenis Pekerjaan
Pelaksanaan treatment untuk mengentaskan masalah

pemahaman jenis pekerjaan yang dialami peserta didik, peneliti

memberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan

media flascard sebanyak 3 kali dengan membahas materi yang di

tetepkan untuk memberikan pemahaman jenis pekerjaan kepada

peserta didik.

1) Layanan ke- 1

Gambar 4. Kegiatan Layanan Pertemuan Pertama

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang pertama

pada hari Minggu, 26 April 2020 dengan topic tugas “konsep

pemahaman jenis pekerjaan”. Adapun persiapan yang dilakukan

peneliti yaitu menyiapkan materi untuk layanan bimbingan

kelompok guna memberikan pemahaman pertama tentang

pekerjaan pada peserta didik. Berikut langkah-langkah yang

dilakukan dalam melaksanakan layanan adalah sebagai berikut:

(a) Tahap Persiapan

Pelaksanaan pada tahap persiapan yaitu peneliti

mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan


60

pemberian layanan bimbingan kelompok yaitu persiapan awal

tempat mana yang akan ditetapkan sebagai tempat

pelaksanaan, setelah berkumpul dan siap memulai kegiatan

anggota kelompok dipersilahkan untuk duduk melingkar dan

mempersiapkan alat tulis yang diperlukan untuk mencatat

informasi yang didapatkan. Setelah itu pemimpin kelompok

mengontrol suasana kelompok sebagai tanda kegiatan

dimulai.

(b) Pelaksanaan Kegiataan

A. Kegiataan Awal

Pelaksanaan kegiatan awal dalam tahap ini yaitu

peneliti mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar,

terimakasih, perkenalan anggota kelompok, menjelaskan

pengertian layanan bimbingan kelompok, menjelaskan

tujuan layanan dan menyampaikan azas dalam

bimbimbingan kelompok dan memulai kegiatan dengan

menanyakan kesiapan anggota kelompok.

B. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan ini peneliti melakukan

eksperientasi yaitu memastikan keselarasan antara tujuan

yang akan dicapai, metode yang akan dipilih dengan

materi yang dipilih dengan materi menggunakan konsep

pemahaman pekerjaan, kemudian peneliti melakukan

refleksi yaitu pengungkapan perasaan, pemikiran, dan

pengalaman tentang apa yang terjadi dalam bimbingan

Berikut berbagai ungkapan peserta didik terkait

topik tugas materi layanan “konsep pekerjaan”


61

1. Shafa: pekerjaan adalah orang yang bekerja di suatu

tempat yang menurut mereka cocok untuk tempat

mereka bekerja

2. Zahra: Pekerjaan merupakan orang berkerja di suatu

tempat yang dimiliki sesuai dengan kemampuan

seseorang.

3. Suci: pekerjaan adalah orang yang bekerja di suatu

tempat yang dimiliki oleh mereka masing-masing

4. Dini: Pekerjaan adalah orang yang bekerja untuk

mendapatkan gaji dari usahanya

Secara lebih rinci progress yang dicapai oleh

anggota kelompok setelah mengikuti layanan bimbingan

kelompok dengan media flascard yang pertama adalah

sebagai berikut:

Tabel 14.Progres Anggota Kelompok pertemuan pertama


NO AK Understanding Comfort Action
1 Shafa Saya tau Seru kak Saya akan
pengertian mencari tau
pekerjaan
2 Zahra Tau informasi Suka Saya akan
pekerjaan mengikuti mencari tau
layanan ini jenis-jenis
pekerjaan
3 Suci Paham faktor- Senang kak Mencari tau
faktor pemilihan faktor dari diri
pekerjaan pemilihan
pekerjaan
4 Dini Tau pentingnya Penasaran Mencari tau
pekerjaan dengan topic pentingnya
selanjutnya pekerjaan

C. Kegiatan Penutup

Pelaksanaan kegiatan ini peneliti memberikan

penguatan, peneliti bersama peserta didik menyimpulkan


62

materi yang disampaikan dalam bimbingan kelompok.

Setelah itu peserta didik diminta untuk mengungkapkan

hal apa yang didapat dalam kegiatan bimbingan

kelompok, kemudian peserta didik menyampaikan kesan

kesan selama mengikuti layanan pada saat ini.

Selanjutnya peneliti meminta maaf kepada peserta didik,

dilanjutkan dengan berdoa dan salam penutup.

Hasil yang didapatkan dari layanan bimbingan kelompok

tentang pemahaman jenis pekerjaan, anggota kelompok

mendapatkan hasil bimbingan yang baik, anggota kelompok sudah

memiliki pemahaman dari apa itu pekerjaan dan faktor yang

memperngaruhi pemilihan pekerjaan. Anggota kelompok memiliki

perubahan yaitu memiliki masing-masing pemahaman tentang

konsep pekerjaan.

2) Layanan ke- 2

Gambar 5. Kegiatan layanan pertemuan kedua

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pemahaman

jenis pekerjaan dalam layanan sebelumya sudah cukup karena

tujuan layanan sudah tercapai di lanjutkan untuk layanan sudah


63

untuk layanan yang kedua pada hari Rabu, 29 April 2020 dengan

menggunakan materi “jenis-jenis pekerjaan secara umum”.

Adapun persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan

beberapa gambar flascard untuk dijadikan media materi layanan

bimbingan yang akan di bahas. Berikut langkah-langkah yang

dilakukan dalam pelaksanaan layanan antara lain sebagai berikut:

(a) Tahap Perispan

Pelaksanaan pada tahap persiapan yaitu peneliti

mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan

pemberian layanan bimbingan kelompok yaitu persiapan awal

tempat mana yang akan ditetapkan sebagai tempat

pelaksanaan, setelah berkumpul dan siap memulai kegiatan

anggota kelompok dipersilahkan untuk duduk melingkar dan

mempersiapkan alat tulis yang diperlukan untuk mencatat

informasi yang didapatkan. Setelah itu pemimpin kelompok

mengontrol suasana kelompok sebagai tanda kegiatan

dimulai.

(b) Pelaksanaan Kegiataan

A. Kegiataan Awal

Pelaksanaan kegiatan awal dalam tahap ini yaitu

peneliti mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar,

terimakasih, perkenalan anggota kelompok, menjelaskan

pengertian layanan bimbingan kelompok, menjelaskan

tujuan layanan dan menyampaikan azas dalam

bimbimbingan kelompok, memberikan ice breaking dan

memulai kegiatan dengan menanyakan kesiapan anggota

kelompok.
64

B. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan ini peneliti melakukan

eksperientasi yaitu memastikan keselarasan antara tujuan

yang akan dicapai, menggunakan media flascard dalam

menyampaikan materi, metode yang akan dipilih dengan

materi yang dipilih dengan materi menggunakan konsep

pemahaman pekerjaan, kemudian peneliti melakukan

refleksi yaitu pengungkapan perasaan, pemikiran, dan

pengalaman tentang apa yang terjadi dalam bimbingan

Berikut berbagai ungkapan peserta didik terkait

topik tugas materi layanan “jenis-jenis pekerjaan secara

umum”

1. Shafa: Guru yaitu menjajar siswa

2. Zahra: Dokter yang mengobati orang sakit

3. Suci: Polisi menjaga ketentraman masyarakat

4. Dini: Perawat sebagai membantu dokter dan

melayani pasien

5. Rani: Tentara mejaga ketentraman negara

Secara lebih rinci progress yang dicapai oleh

anggota kelompok setelah mengikuti layanan bimbingan

kelompok dengan media flascard yang kedua adalah

sebagai berikut:

Tabel 15.Progres Anggota Kelompok pertemuan kedua


NO AK Understanding Comfort Action
1 Shafa Saya tau Saya merasa Memulai
pekerjaan guru santai mencari
informasi
pekerjaan
2 Zahra Saya tau Saya menikmati Terus
pekerjaan mencoba
65

NO AK Understanding Comfort Action


dokter mencari
informasi
3 Suci Saya tau Saya suka Berusaha
pekerjaan polisi mencari
informasi
4 Dini Saya tau Saya senang Meningkatkan
pekerjaan informasi
perawat pekerjaan
5 Rani Saya tau Saya lebih tau Berusaha
pekerjaan belajar
tentara tentang
pekerjaan-
pekerjaan

C. Kegiatan Penutup

Pelaksanaan kegiatan ini peneliti memberikan

penguatan, peneliti bersama peserta didik menyimpulkan

materi yang disampaikan dalam bimbingan kelompok.

Setelah itu peserta didik diminta untuk mengungkapkan

hal apa yang didapat dalam kegiatan bimbingan

kelompok, kemudian peserta didik menyampaikan kesan

kesan selama mengikuti layanan pada saat ini. Mberikan

games flascard pada peserta didik. Selanjutnya peneliti

meminta maaf kepada peserta didik, dilanjutkan dengan

berdoa dan salam penutup.

Hasil yang di dapatkan dari layanan bimbingan kelompok

terkait materi jenis-jenis pekerjaan secara umum adalah pada

anggota kelompok dalam materi tersebut mendapatkan hasil yang

baik. Proses kegiatan kelompok dengan media dan materi juga

mendapatkan respon yang antusias, karena peserta didik merasa

kegiatan layanan lebih menyenangkan dan jenis pekerjaan

menjadi mudah di pahami oleh peserta didik. Dari kegiatan


66

bimbingan kelompok ini, anggota kelompok sekaramg menjadi

lebih paham akan jenis pekerjaan berdasarkan bidanya,

dibandikan sebelumnya. Anggota kelompok jadi lebih mengenal

jenis pekerjaan yang selama ini hanya mereka ketahui secar

sepintas.

3) Layanan ke- 3

Gambar 6. Kegiatan layanan pertemuan ketiga

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pemahaman

jenis pekerjaan dalam layanan sebelumya sudah cukup karena

tujuan layanan sudah tercapai di lanjutkan untuk layanan sudah

untuk layanan yang kedua pada hari Kamis, 30 April 2020 dengan

menggunakan materi “jenis-jenis pekerjaan menurut anne roe”.

Adapun persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan

beberapa gambar flascard untuk dijadikan media materi layanan

bimbingan yang akan di bahas. Berikut langkah-langkah yang

dilakukan dalam pelaksanaan layanan antara lain sebagai berikut:

(a) Tahap Perispan


67

Pelaksanaan pada tahap persiapan yaitu peneliti

mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan

pemberian layanan bimbingan kelompok yaitu persiapan awal

tempat mana yang akan ditetapkan sebagai tempat

pelaksanaan, setelah berkumpul dan siap memulai kegiatan

anggota kelompok dipersilahkan untuk duduk melingkar dan

mempersiapkan alat tulis yang diperlukan untuk mencatat

informasi yang didapatkan. Setelah itu pemimpin kelompok

mengontrol suasana kelompok sebagai tanda kegiatan

dimulai.

(b) Pelaksanaan Kegiataan

A. Kegiataan Awal

Pelaksanaan kegiatan awal dalam tahap ini yaitu

peneliti mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar,

terimakasih, perkenalan anggota kelompok, menjelaskan

pengertian layanan bimbingan kelompok, menjelaskan

tujuan layanan dan menyampaikan azas dalam

bimbimbingan kelompok, memberikan ice breaking dan

memulai kegiatan dengan menanyakan kesiapan anggota

kelompok.

B. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan ini peneliti melakukan

eksperientasi yaitu memastikan keselarasan antara tujuan

yang akan dicapai, menggunakan media flascard dalam

menyampaikan materi, metode yang akan dipilih dengan

materi yang dipilih dengan materi menggunakan konsep

pemahaman pekerjaan, kemudian peneliti melakukan


68

refleksi yaitu pengungkapan perasaan, pemikiran, dan

pengalaman tentang apa yang terjadi dalam bimbingan

Berikut berbagai ungakapan peserta didik terkait

topik tugas materi layanan “jenis-jenis pekerjaan menurut

anne roe”

1. Shafa: 2 kelompok pekerjaan dari anne ro itu apa

saja ?

2. Zahra: perawat bisa interaksi dengan orang banyak

3. Suci: perawat pekerjaan yang terkait layanan kepada

seseorang

4. Dini: person oriented itu kelompok pekerjaan seperti

apa?

Secara lebih rinci progress yang dicapai oleh

anggota kelompok setelah mengikuti layanan bimbingan

kelompok dengan media flascard yang ketiga adalah

sebagai berikut:

Tabel 16.Progres Anggota Kelompok pertemuan ketiga


NO AK Understanding Comfort Action
1 Shafa Tau contoh Seru layanan Lebih fokus
pekerjaan dengan media dalam
bidang layanan flascard layanan
2 Zahra Tau pekerjaan Seru layanan Menikmati
perawat itu suasana
seperti apa layanan
3 Suci Tau contoh Tau jenis-jenis Mendapat
pekerjaan pekerjaan anne informasi
organisasi roe baru
4 Dini Tau bidang Dapat ilmu baru Mendapat
pekerjaan pada ilmu baru
kelompok non
person orinted
69

C. Kegiatan Penutup

Pelaksanaan kegiatan ini peneliti memberikan

penguatan, peneliti bersama peserta didik menyimpulkan

materi yang disampaikan dalam bimbingan kelompok.

Setelah itu peserta didik diminta untuk mengungkapkan

hal apa yang didapat dalam kegiatan bimbingan

kelompok, kemudian peserta didik menyampaikan kesan

kesan selama mengikuti layanan pada saat ini. Mberikan

games flascard pada peserta didik. Selanjutnya peneliti

meminta maaf kepada peserta didik, dilanjutkan dengan

berdoa dan salam penutup.

Hasil yang didapatkan dari layanan bimbingan kelompok

terkait materi jenis-jenis pekerjaan menurut anne roe

menggunakan media flascard pada anggota kelompok

mendapatkan hasil yang baik dan antusias yang baik dari peserta

didik selama berjalan layanan, anggota kelompok lebih fokus dan

lebih antusia dalam bertanya dan mengunggapkan pendapat

mereka terkait dengan materi yang diberikan. Dari kegiatan

layanan bimbingan kelompok ini peserta didik jauh lebih

memahami kelompok pekerjaan dan bidang pekerjaan mencakup

jenis pekerjaan yang selama ini mereka tau.

f. Deskripsi Data Post-Test Pemahaman Jenis Pekerjaan

Setelah proses kegiatan layanan bimbingan kelompok

menggunakan media flascard telah dilaksanakan peneliti memberikan

post-test kepada peserta didik yang menjadi sampel untuk

mengetahui adakah pengaruh pemahaman jenis pekerjaan peserta

didik pada saat sebelum diberikan layanan layanan bimbingan


70

kelompok menggunakan media flascard setelah pemberian layanan

bimbingan kelompok menggunakan media flascard. Berikut hasil

post-test yang telah didistribusikan.

Tabel 17. Data Post-test Angket Pemahaman Jenis Pekerjaan


NO Nama Skor Post-test
1 Salma Az-Zahra 21
2 Riri Shafa 20
3 Suci Maharani 15
4 Dini Nabila Maharani 22
5 Berlian Dwirani 18
Sumber data: diolah dari hasil post-test tanggal Kamis, 30 April 2020.

Berdasarkan hasil post-test di atas, selanjutnya untuk

mempermudah melakukan interpretasi terhadap data hasil post-test

yang sudah dikumpulkan dan dianalisis, maka data pemahaman jenis

pekerjaan peserta didik dilakukan pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 18. Kategori Skor Post-test Pemahaman Jenis Pekerjaan


Rentang Frekuensi % Kriteria
Skor
0–4 0 0 Sangat Rendah
5–9 0 0 Rendah
10 – 14 0 0 Sedang
15 – 19 2 40% Tinggi
20 – 24 3 60 Sangat Tinggi
Jumlah 100%

Data pada tabel di atas, agar lebih mudah memberikan

gambaran maka di sajikan dengan diagram sebagai berikut :


71

Post-test
70%
60%

Persenta
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat


Rendah Rentang Skor Tinggi
Gambar 7. Grafik Hasil Post-Test

Setelah melakukan analisis data yang sudah dilakukan

serta pengkategorian mutu yang disajikan pada tabel di atas,

diketahui bahwa pemahaman jenis pekerjaan peserta didik pada

ketegori tinggi sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 40%,

pemahaman jenis pekerjaan peserta didik pada ketegori sangat tinggi

sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 60%, sedangkan tidak

ada peserta didik yang masuk pada kategori sangat rendah, rendah

dan sedang. Berdasarkan kepada distribusi kategori skor

pemahaman jenis pekerjaan peserta didik tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa secara rata-rata kategori pemahaman jenis

pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2019/2020 berada pada kategori tinggi.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menganalisis dari hasil eksperimen yang menggunakan

pre-test dan post-test one group design, dalam penelitian ini dengan

menggunakan uji t hipotesis sebagai berikut:


72

a. Hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan

media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan peserta

didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020

H1 : Ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media

flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan peserta didik SMP

Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020

b. Kreteria Uji Hipotesis

Terima H0 jika : thit<ttabel

Tolak H1 jika : thit>ttabel

Setelah hasil pre-test dan post-test diketahui, maka pengujian

hipotesis dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Tabel 19. Data Pre-test dan Post-test


No Responden Skor Pre- Skor Post- Gain (d) Pre-
Test Test test dan Post-
test
1 Salma Az-Zahra 9 21 12
2 Riri Shafa 11 20 9
3 Suci Maharani 8 15 7
4 Dini Nabila 18 22 4
Maharani
5 Berlian Dwirani 9 18 9
N=5 ∑= 55 ∑= 96 ∑d= 41

∑ X2= = Md = ∑ = 41 =
X1= n n 5
= 9 6
n 8,2
= 19,2
5
55
= 11
5
Sumber data: diperoleh dari hasil pre-test dan post-test

Hasil di atas menunjukan bahwa perubahan yang signifikan

setelah pelaksanaan media flascard terhadap pemahaman jenis

pekerjaan peserta didik. Bedasarkan skor pre-test diperoleh rata-rata 11

sedangkan skor post-test diperoleh rata-rata sebesar 19,2 denagn selisis

skor pre-test dan post-test yaitu 8,2. Ini menunjukan bahwa terdapat
73

perubahan yang signifikan tentang pemahaman jenis pekerjaan peserta

didik. Selanjutnya dilakukan perhitungan xd dan xd2 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 20. Perhitungan xd dan xd2


No Responden D Md Xd = Xd2
D - Md
1 Salma Az-Zahra 12 8,2 3,8 14,44
2 Riri Shafa 9 8,2 0,8 0,64
3 Suci Maharani 7 8,2 -1,2 1,44
4 Dini Nabila Maharani 4 8,2 -4,2 17,64
5 Berlian Dwirani 9 8,2 0,8 0,64
N=5 41 41 34,8
Sumber data: diperoleh dari hasil pre-test dan post-test tanggal 22 April –

30 April 2020.

Pengujian Hipotesisi menggunakan rumus uji-t sebagai berikut

Md
thitung =
x2d
N(N 1)

8,2
thitung = 34,8
5(5 1)

8,2
thitung= 34,8
20

8,2
thitung =
1,74

8,2
thitung=
3,0276

thitung = 2, 7084

keterangan:

thitung = Hasil ekperimen pre-test dan post-test one group design


74

Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test

Xd = Deviasi masing-masing subjek

∑x2d = Jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

d.b = ditentukan dengan n-1

Maka diperoleh hasil pengujian hipotesisi dalam tabel berikut:

Tabel 21. Hasil Pengujian Hipotesis


Skala Angket thitung ttabel
Hasil skor 2,7084 1,894
pengujian
hipotesis

Kreteria pengujian H0 tolak jika thitung> ttabel. Hasil uji beda di

peroleh thitung = 2,7084> 1,894 dan derajat keabsahan (dk = n-1 = 5-1 = 4),

demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Maka, ada pengaruh layanan

bimbingan kelompok dengan media flascard terhadapa pemahaman jenis

pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun pelajaran 2019/2020.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan analisis data yang terkumpul tentang variable

layanan bimbingan kelompok dengan media flascard terhadapa pemahaman

jenis pekerjaan peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun pelajaran

2019/2020, maka diperoleh hasil penelitian yaitu secara rata-rata pada pre-

test berada pada kategori rendah dengan rentang skor 5-9 sejumlah 3

peserta didik dengan persentase 60%, pada kategori sedang dengan rentan

skor 10-14 sejumlah 1 orang dengan persentase 20% dan pada kategori

tinggi dengan rentan skor 15-19 orang sejumlah 1 orang dengan persentase

20%. Kemudian pada post-test berada pada ketegori tinggi dengan rentan

skor 15-19 sejumlah 2 orang dengan persentase 40%, kategori sanggat

tinggi dengan rentan skor 20-24 sejumlah 3 orang dengan persentase 60%.
75

Hal ini jelas menunnjukkan bahwa ada kenaikan signifikan dari hasil pre-test

dan post-test pada layanan bimbingan kelompok dengan media flascrad

terhadap pemahaman jenis pekerjaan.

Berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan oleh peneliti

memperoleh data bahwa pemahaman jenis pekerjaan peserta didik masih

rendah, hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai sebesar 11 setelah

melakukan pre-test dan memberikan layanan untuk mengetahui adakah

perubahan yang dialami peserta didik setelah pelaksanaan layanan

bimbingan kelompok menggunakan media flascard terhadap pemahaman

jenis pekerjaan yang masih rendah maka di lakukan post-test yang

mengalami kenaikan yaitu mendapat rata-rata sebesar 8,2 untuk

pemahaman jenis pekerjaan dengan skor rata-rata post-test sebesar 19,2

pada setiap peserta didik.

Pengaruh layanan bimbingan kelompok menggunakan media

flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan pada peserta didik.

Berdasarkan analisis dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa ada pengaruh

layanan bimbingan kelompok menggunakan media flascard terhadap

pemahaman jenis pekerjaan pada peserta didik. Pengaruh layanan

bimbingan kelompok menggunakan media flascard terhadap pemahaman

jenis pekerjaan pada peserta didik dalam penelitian Kreteria pengujian tolak

H0 jika thitung> ttabel dan hasil uji beda diperoleh perhitungan t hitung = 2,7084 ttabel

= 1,894 dan derajat keabsahan (db = N-1 = 5-1 =4), dengan demikian H0

ditolak. Ini berarti ada hubungan yang nyata penggunaan layanan bimbingan

kelompok menggunakan media flascard terhadap pemahaman jenis

pekerjaan pada peserta didik rendah menjadi tinggi. Maka, dapat dikatakan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Ada pengaruh layanan bimbingan


76

kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan

peserta didik SMP Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020 diterima.

Pemahaman jenis pekerjaan adalah kemampuan untuk mengerti

dan memahami informasi tentang bermacam-macam jenis pekerjaan.

berdasarkan delapan bidang pekerjaan yaitu pelayanan, kontak bisnis,

organisasi, teknologi, lapangan, sains, budaya umum dan seni dan hiburan.

Layanan bimbingan kelompok menggunakan media flascard adalah layanan

yang dilaksanakan dalam suasana dinamika kelompok yang membahasa

berbagai materi termasuk topic tugas dan topic bebas yang di dalam

pelaksanaannya dapat menggunakan media Flascard berupa kartu

bergambar menyesuaikan materi yang dibahas. Melalui layanan bimbingan

kelompok dengan media flascard terhadap pemahaman jenis pekerjaan

yang telah dilakukan peneliti mengalami perubahan yang positif. Hal ini

terlihat dari perubahan setiap pemahaman dari bidang-bidang jenis

pekerjaan.

Layanan bimbingan kelompok memberikan materi-materi kepada

peserta didik melalui topic tugas yang akan di bahas bersama-sama anggota

kelompok yang saling menggungkapkan gagasan terkait materi yang di

bahas, selai itu juga bisa membahas topic bebas seputar informasi terbaru

yang dipilih oleh anggota kelompok dengan kesepakatan bersama. Sejalan

dengan pengertian bimbingan kelompok Menurut Tohirin (2013: 164)

menyatakan bahwa “layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara

memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu atau peserta didik melalui

kegiatan kelompok.”

Agar layanan bimbingan kelompok yang diikuti oleh peserta didik

lebih efektif dan mendapatkan respon yang baik, serta menjadikan materi

yang dibahs mudah untuk di pahami maka, peneliti menggunakan media


77

flascard. Media flascard berfungsi untuk menyampaikan materi agar

suasana kelompok lebih hidup karena media flascard praktis digunakan

serta mudah diingat oleh peserta didik. Sejalan dengan pendapat Sulisyana

(dalam Hotimah 2017: 13) menjelaskan tentang kelebihan dari media

Flascard adalah “mudah dibawa kemana-mana, praktis, gampang diingat

dan menyenangkan.” Media flascard berfungsi sebagai salah satu alternative

dalam meningkatkan pemahaman jenis pekerjaan karena membantu peneliti

dalam menyampaikan materi dan mengatur fokus peserta didik dalam

pelayanan.

Layanan bimbingan kelompok dengan media flascard adalah

layanan yang disusun dengan pertimbangan agar peserta didik memiliki

pemahaman jenis pekerjaan. Treatment ini diberikan kepada peserta didik

yang mengalami rendahnya pemahaman jenis pekerjaan dengan

memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa layanan

bimbingan kelompok menggunakan media flascard terhadap pemahaman

jenis pekerjaan pada peserta didik mengalami kenaikan yang signifikan

setelah peserta didik mendapat perlakuan berupa bahwa layanan bimbingan

kelompok menggunakan media flascard.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisis terhadap data yang sudah dipaparkan

pada bab sebelumnya, dan analisis terhadap variabel layanan bimbingan

kelompok menggunakan media flascard terhadap pemahaman jenis

pekerjaan pada peserta didik. Dapat disimpulkan variabel layanan bimbingan

kelompok menggunakan media flascard berpengaruh terhadap pemahaman

jenis pekerjaan pada peserta didik SMP Negeri 4 Metro dapat dilihat dari

hasil pre-test dengan skor sebesar 11 dan hasil post-test menunjukkan

peningkatan dengan skor rata-rata sebesar 19,2 dengan selisih perbedaan

8,2. Dari hasil pengujian hipotesis didapatkan hasil perhitungan thitung =

2,7084 ttabel = 1,894 dari signifikasi 0,05 dan derajat keabsahan (db = N-1 = 5-

1 =4), dengan demikian H0 ditolak. Hal ini berarti apabila pemberian layanan

bimbingan kelompok menggunakan media flascard ditingkatkan dan

diptimalkan maka pemahaman jenis pekerjaan akan jauh lebih meningkat.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka dapat direkomendadikan

saran yaitu:

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Supaya guru bimbingan dan konseling lebih meningkatkan

penggunaan media dalam berbagai pelayanan bimbingan dan konseling

agar suasana layanan menajdi lebih menarik sehingga peserta didik

lebih antusias dalam mengikuti layanan dan memahami materi yang

disampaikan oleh guru bimbingan dan konseling.

78
79

2. Bagi Peserta Didik

Dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling peserta didik

mampu lebih aktif agar peserta didik selalu mempunyai pemahaman

baru terkait materi-materi yang berikan oleh guru bimbingan dan

konseling.

3. Bagi Sekolah

Sebaiknya sekolah meningkatkan fasilitas sarana dan prasaran

bagi bimbingan dan konseling disekolah untuk tercapainya tujuan

layanan bimbingan dan konseling.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian terhadap

pemahaman jenis pekerjaan dapat menggunakan media lain untuk

pemahaman jenis pekerjaan peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA

Aminurrohim, A. W., Saraswati, S., & Kurniawan, K. 2014. Survei Faktor-


Faktor Penghambat Perencanaan Karir Siswa. Indonesian Journal
of Guidance and Counseling: Theory and Application, 3(2).

Angreany, F., & Saud, S. 2017. Keefektifan Media Pembelajaran Flashcard


Dalam Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman
Siswa Kelas Xi IPA SMA Negeri 9 Makassar. Eralingua: Jurnal
Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 1(2).

Ardiyanti, A., Bandu, I., & Usman, M. 2018. Pembelajaran Kosakata


Bahasa Prancis dengan Media Flashcard (Studi Kasus pada
Mahasiswa Sastra Prancis). Jurnal Ilmu Budaya, 6(1).

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, 2012. Jakarta: Balai Pustaka.

Erman Amti dan Prayitno. 2015. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling.
Depdikbud. Jakarta. Rineka Cipta.

Ferdianto, F. 2014. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis


Siswa Melalui Problem Posing. Euclid, 1(1).

Hayat, A. 2009. Pola Asuh dan Hubungannya Dengan Kecenderungan


Pilihan Karier Anak (Teori dan Konsep Anne Roe). Jurnal Ilmiah
Ilmu Kependidikan dan Kedakwahan, 1(1), Januari-Juni.

Hayati, H. N. 2019. Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca


Permulaan Menggunakan Media Flashcard Pada Siswa Kelas I
Sekolah Dasar. Jurnal Basic Education, 8(15), 1-495.

Herdiani, R. T. 2018. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Teknik


Outbound Untuk Meningkatkan Komunikasi Antar Pribadi
Mahasiswa. In Seminar Nasional Bimbingan Konseling (Vol. 2, No.
1, pp. 66-70).

Hermawan, S., & Tyas, F. I. W. N. 2019. Pengaruh Nilai Intrinsik, Parental


Influence, dan Persepsi Mahasiswa dengan Pendekatan Theory
Karier Anne Roe terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik
bagi Mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya. JABE
(Journal of Applied Business and Economic), 5(2), 112-129.

Hotimah, E. 2017. Penggunaan media flashcard dalam meningkatkan


kemampuan siswa pada pembelajaran kosakata bahasa Inggris
kelas II MI Ar-Rochman Samarang Garut. Jurnal Pendidikan
UNIGA, 4(1), 10-18.

80
Indriana Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta:
DIVA. Press Anggota IKAPI.

Nurihsan, A.J. 2010. Bimbingan & Konseling (dalam berbagai latar


kehidupan). Bandung: Refika Aditama.

Pranoto, H. 2016. Upaya Meningkatkan Percaya Diri Siswa Melalui


Layanan Bimbingan Kelompok Di Sma Negeri 1 Sungkai Utara
Lampung Utara. Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM
UM Metro, 1(1), 100-111.

Rahman, B., & Haryanto, H. 2014. Peningkatan keterampilan membaca


permulaan melalui media flashcard pada siswa kelas I SDN Bajayau
Tengah 2. Jurnal Prima Edukasia, 2(2), 127-137.

Rahmawati, P. 2014. Media bimbingan dan konseling: buku perkuliahan


Program S-1 Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas
Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Rasmini & Hamdi, Muhammad. 2018. Bimbingan dan Konseling Kelompok.


Jakarta. Bumi Aksara.

Sadiman, Arief, dkk. 2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan


dan Pemanfaatanya. Jakarta: Rajawali Press.

Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa


remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 25-32

Sardiman, Arief, dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan


dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Satriana, A. 2013. Meningkatkan kemampuan mengenal lambing bilangan


1 sampai 5 melalui media flashcard bagi siswa tuna grahita sedang.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Volume 1 Nomor 2 Mei 2013.

Savitri, D. 2014. Survey Tentang Pilihan Karir Mahasiswa Fakultas Ilmu


Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Jurnal BK
UNESA, 4(3).

Siswanto Sastrohadiwirya. 2003. Manajemen Tenaga kerja Indonesia


Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sitompul, D. N. 2015. Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok


Teknik Role-Playing Terhadap Perilaku Solidaritas Siswa dalam
Menolong Teman. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu
Sosial, 1(01).

Sukardi, Dewa Ketut 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan


dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumlati, dkk. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

81
Syaiful, Mustofa, & Asf Jasmani. "Supervisi Pendidikan." Yogyakarta:
ARRUZZ MEDIA (2013).

Toha. 2008. Teknik Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah


(Berbasis Intelegensi) Edisi Revisi. Jakarta. Rajawali Pers.

Udin, K. A. 2010. Hubungan antara tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan


dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Jetis
Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar tahun 2009/2010. Jurnal
Pendidikan UNIGA, 9(1), 11-18.

Yusuf, Febrinawati. 2018. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian


kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan 7.1

Yuwono, S. D., & Aidah, R. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran


Karir “Roe” Berbasis Permainan Sebagai Upaya Peningkatan
Wawasan. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 6(1), 80-87.

82

Anda mungkin juga menyukai