Anda di halaman 1dari 2

1.

Apakah filsafat dapat menjelaskan peran bimbingan dan konseling dalam masyarakat
secara tepat, utuh, dan seksama?
Jawaban :
Ya, benar bahwa Filsafat dapat menjelaskan perannya dalam bimbingan dan
konseling

Pembahasan Pengertiannya Hubungannya


Asumsi dasar
keilmuan Asumsi atau disebut angapan diperlukan untuk Asumsi diperlukan untuk mengatasi
filsafat mengatasi penelaahan suatu permasalahan, penelaahan suatu permasalahan
menjadi panjang. Asumsi ini perlu, Sebab menjadi lebar, asumsi ini perlu
pernyataan asumtif inilah yang memberi arah sebab pernyataan asumtif inilah
dan landasan bagi kegiatan penelaahan kita. yang memberi arah dan landasan
Sebuah pengetahuan baru dianggap benar bagi kegiatan penelaahan kita.
selama kita bisa menerima asumsi yang Sebuah pengetahuan baru dianggap
dikemukakannya. Semua teori mempunyai benar selama kita bisa menerima
asumsi- asumsi ini, baik yang dinyatakan secara asumsi yang dikemukakannya,
tersurat maupun yang tercakup secara tersirat. semua teori mempunyai asumsi-
Bimbingan Bimbingan konseling merupakan layanan yang asumsi ini, baik yang
dan dilakukan oleh guru profesional untuk dinyatakansecara tersurat maupun
Konseling membantu megembangkan potensi potensi yang tercakup secara tersirat. Jadi
siswa. Atau Bimbingan konseling merupakan asumsi dasar ilmu yang
upaya produktif dan sistematis dalam mengembangkan ilmu ilmu yang
memberikan layanan kepada individu untuk baru sehingga dapat sebagai sumber
mencapai perkembangan secara optimal, sumber ilmu dalam bimbingan dan
perilaku yang efektif, kehidupan lingkungan konseling.
yang positif dan semua proses merupakan
perkembangan individu, proses interaksi dengan
individu yang lain, mengajarkan berpikir,
bertindak, dan merubah memperbaiki perilaku

Secara tepat: filsafat itu mengacu kepada keyakinan seseorang tentang esensi
pengetahuan ilmiah, esensi metode dalam pencapaian pengetahuan ilmiah dan
hubungan antara ilmu dan perilaku manusia. Manusia belajar dan menghayati makna
pengetahuan yang diperolehnya, melewati proses panjang sehingga pemahaman yang
didapat merubah cara berfikir dan pandangannya terhadap ilmu, setiap tingkah laku
perbuatan yang ditampilkan oleh manusia merupakan perwujudan atas pikiran yang
diyakininya. Dan dalam bimbingan konseling, landasan itu pelaksanaan pedoman
yang ada dalam layanan bimbingan dan konseling. Pedoman itu mengarahkan
konselor pada konsep tentang substansi dan peran manusia dalam proses konseling.
Secara utuh : Filsafat itu sebagai Mother of Science (ibu Sains) atau menjadi
kerangka kerja bagi konselor di dalamnya memberikan proses bantuan kepada
individu. Peran penting dari filsafat ilmu sebagai suatu wawasan yang digunakan oleh
para konselor dalam karyanya wawasan untuk melakukan terapi, menggunakan
keterampilan berpikir kritis untuk mengetahui tentang kondisi manusia.
Dan dapat kita lihat secara seksama : kita dapat melihat betapa beragamnya
masyarakat Indonesia masyarakat seperti suku, agama, nilai, dan cara pandang. Itu
kondisi keberagaman menjadi tantangan bagi pedoman saat ini untuk konseling dan
harapan masa depan dalam konseling multikultural. kompetensi konselor dalam
konseling multikultural tidak bisa dipisahkan dalam kajian filsafat bimbingan dan
konseling,karena itulah yang menjadi landasan penerapan multicultural layanan
bimbingan dan konseling di Indonesia.

2. Deskripsikan dengan berdasarkan kajian yuridis, teoritis dan empiris


Secara yuridis :
Teoritis : Peran filsafat dalam kajian konseling sangatlah penting dikarenakan
filsafat berhubungan dengan kajian teori humanistic. teori humanistik bertujuan
memanusiakan manusia semanusiawi mungkin. Proses pembelajaran dinilai efektif
bila peserta didik memahami dirinya dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik dalam
rangkaian pembelajaran hendaknya berupaya agar cepat atau lambat dia dapat
mengaktualisasikan dirinya sebaik mungkin.

Empiris

Anda mungkin juga menyukai