1 PB
1 PB
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Menjelaskan dan mendeskripsikan proses pengembangan media
daily journal konseling naratif untuk meningkatkan efikasi diri akademik siswa di UPT SMA Negeri 13 Bone, (2)
Menjelaskan dan mendeskripsikan hasil dari pengembangan media daily journal konseling naratif untuk
meningkatkan efikasi diri akademik siswa di UPT SMA Negeri 13 Bone. Teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Data
Kualitatif dan Statistif Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Menurut guru BK, siswa membutuhkan
layanan BK berupa media untuk memudahkan siswa mengenal dirinya dan mengetahui masalah yang dialaminya,
akan tetapi sekolah tersebut belum memiliki layanan BK yang sesuai. (2) Media daily journal dibuat menggunakan
aplikasi canva yang terdiri dari sampul, halaman awal, biodata siswa, materi efikasi diri akademik, modul buku
yang dikembangkan berdasarkan langkah konseling naratif, dan ayo ceritakan tugas sekolah dan kegiatan sehari-
hari serta quotes. (3) Validasi ahli materi mendapatkan skor 43 persentase 89,5% dengan kualifikasi sangat valid,
validasi media mendapatkan skor 60 persentase 83% dengan kualifikasi sangat valid dan uji praktisi mendapatkan
skor 57 persentase 89% dengan kualifikasi sangat baik. Angket penilaian pengembangan media daily journal total
skor 468 dengan persentase 88%.
ABSTRACT
The purpose of this study was to find out: (1) Explain and describe the process of developing narrative counseling daily journal
media to improve students' academic self-efficacy at UPT SMA Negeri 13 Bone, (2) Explain and describe the results of
developing narrative counseling daily journal media to increase efficacy. academic self of students at UPT SMA Negeri 13 Bone.
Data collection techniques used in this study were questionnaires and documentation. The data analysis technique used is
qualitative and descriptive statistical data analysis. The results showed that (1) According to the counseling teacher, students
need counseling services in the form of media to make it easier for students to know themselves and know the problems they are
experiencing, but the school does not yet have appropriate counseling services. (2) The daily journal media is made using the
Canva application which consists of a cover, initial page, student biodata, academic self-efficacy material, a book module
developed based on narrative counseling steps, and let's talk about school assignments and daily activities as well as quotes. (3)
Material expert validation scores 43 percentages of 89.5% with very valid qualifications, media validation scores 60 percentages
of 83% with very valid qualifications and practitioner test scores 57 percentages of 89% with good qualifications. The daily
journal media development assessment questionnaire has a total score of 468 with a percentage of 88%.
253
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
254
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
Konseling Narrative Untuk Meningkatkan Efikasi Diri menghasilkan berbagai penilaian terhadap akibat
Akademik Siswa Di UPT SMA Negeri 13 Bone. yang ditimbulkan dari tindakan yang akan maupun
sudah dilakukan. Seseorang dengan efikasi diri
yang tinggi dapat menentukan tujuan dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA menggunakan pemikiran analitik yang baik untuk
mencapai tujuannya.
2.1. Efikasi Diri Akademik
Konsep self efficacy (efikasi diri) pertama kali 2) Proses Motivasi
ditemukan oleh Bandura. Bandura (1997) Kemampuan individu memotivasi dirinya dan
mendefinisikan efikasi diri sebagai kepercayaan pada melakukan tindakan sesuai tujuan didasari oleh
kemampuan dari dalam mengatur dan melaksanakan aktivitas kognitif. Latihan diperlukan seseorang
suatu tindakan yang diperlukan dalam rangka untuk untuk memotivasi diri dan mengarahkan tindakan
mencapai hasil usaha. “Self efficacy merupakan agar sesuai dengan tujuan. Efikasi diri
keyakinan akan kemampuan individu untuk dapat mempengaruhi motivasi melalui beberapa cara
mengorganisasi dan serangkaian keinginan target yaitu penentuan standar tujuan, perkiraan usaha
yang perlu dicapai untuk mencapai suatu hasil yang Konflik mendekat-mendekat, dan Konflik
diinginkan”. mendekat-menjauh.
255
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
buruk, dan sering mengigau, dan (6) mengalami usaha, ketekunan, dan kekuatan usahanya.
perubahan pola makan, jadi suka makan atau tidak Seseorang dengan efikasi diri yang tinggi akan
mau makan sama sekali. memandang kesulitan sebagai tantangan yang
harus dihadapi dari pada sebagai ancaman yang
2.4. Faktor Efikasi Diri Akademik harus dihindari. Mereka akan menetapkan tujuan
Menurut Bandura (Pandang, A., & Umar, N. F. 2021) dan komitmen yang tinggi, meningkatkan dan
kualitas efikasi diri seseorang terbentuk dan berubah mempertahankan usahanya. Mereka juga cepat
karena hasil belajar melalui satu atau kombinasi empat bangkit saat menghadapi kegagalan.
sumber utama, yaitu:: 3) Pola Fikir dan Reaksi Emosional
1) Menurut Bandura (Pandang, A., & Umar, N. F. Efikasi diri yang tinggi membantu menciptakan
2021) kualitas efikasi diri seseorang terbentuk dan perasaan tenang dalam melakukan tugas dan
berubah karena hasil belajar melalui satu atau aktivitas yang sulit. Sebaliknya, orang dengan
kombinasi empat sumber utama, yaitu: tingkat efikasi diri rendah meyakini segala sesuatu
2) Belajar dari pengalaman orang lain, hasil lebih sulit daripada yang sebenarnya. Keyakinan
pengamatan terhadap perilaku orang lain stres dan tersebut mendorong seseorang menjadi gelisah,
tengkuk terasa tegang dan tidak bisa santai. stres, dan depresi dalam memecahkan masalah.
3) Gairah emosional, tingkat ketegangan emosi dalam Sehingga efikasi diri sangat kuat mempengaruhi
menghadapi situasi yang penuh dengan tantangan tingkat pencapaian tujuan.
dan hambatan
2.6. Peneliti Terdahulu
2.5. Fungsi Efikasi Diri Akademik 1) Menurut hasil penelitian Yusuf, A. (2021) yang
Seberapa kuat menghadapi hambatan dan berapa lama berjudul “Penerapan Konseling Naratif untuk
seseorang akan bertahan melakukan mobilisasi Meningkatkan Self Eficacy Belajar Siswa dalam
dengan berbagai rintangan. Efikasi diri menentukan Mengerjakan Tugas” menunjukkan bahwa (1) Pada
keberhasilan seseorang mencapai target yang saat pretest, tingkat self efficacy siswa pada
diharapkan. Efikasi diri yang tinggi meningkatkan kelompok eksperimen dan kontrol berada pada
kemampuan seseorang mencapai target tertentu kategori rendah. Namun setelah diberikan
melebihi kemampuan sebenarnya. perlakuan teknik konseling naratif menunjukkan
perubahan dari tingkat self-efficacy belajar yang
Fungsi efikasi diri diuraikan sebagai berikut: rendah menjadi kategori tinggi pada kelompok
1) Pemilihan Aktifitas eksperimen, sedangkan bagi siswa yang tidak
Dalam kehidupan sehari-hari individu dituntut diberi perlakuan konseling naratif tidak
untu membuat keputusan mengenai menunjukkan perubahan berarti atau tetap dalam
aktivitas/tindakan yang akan dijalani. Pengambilan kategori rendah. (2) Penerapan konseling naratif
keputusan tersebut dipengaruhi oleh penilaian dapat meningkatkan self-efficacy belajar siswa
seseorang terhadap kemampuan yang dimilikinya. dalam mengerjakan tugas di SMP Negeri 1
Seseorang akan cenderung memilih aktivitas Pangkep.
dimana mereka merasa kompeten dan percaya diri
mampu melakukannya dan cenderung 2) Menurut hasil penelitian Silmi (2014) yang berjudul
menghindari aktivitas yang dinilai melebihi ”Penerapan Konseling Naratif untuk
kemampuannya. Efikasi diri mempengaruhi Meningkatkan Self-efficacy dan Kemandirian
pemilihan aktifitas/tindakan yang akan dilakukan. Belajar Siswa dalam Mengerjakan Tugas di SMP
Pilihan aktifitas apapun yang dilakukan seseorang Negeri 3 Polewali Kab.Polman Tahun 2014”
akan dimulai dari keyakinan/ efikasi diri bahwa menunjukkan bahwa (1) self-efficacy dan
dirinya memiliki kemampuan untuk mencapainya. kemandirian belajar siswa dalam mengerjakan
2) Daya Tahan Menghadapi Rintangan tugas sebelum pemberian konseling naratif berada
Efikasi diri mempengaruhi seseorang untuk pada kategori rendah dan setelah penerapan
menentukan seberapa besar usahanya, berapa lama konseling naratif berada pada kategori tinggi; (2)
akan bertahan ketika menghadapi hambatan, dan Penerapan konseling naratif dapat meningkatkan
seberapa kuat menghadapi kesulitan. Semakin self-efficacy belajar siswa dalam mengerjakan
tinggi efikasi diri seseorang maka semakin besar tugas; (3) Penerapan konseling naratif dapat
256
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam beragam masalah, misalnya: krisis identitas, psikosis,
mengerjakan tugas. gangguan makan, penerimaan diri, dsb.
2.7. Konseling Naratif Menurut Croket & Epson (Arma, 2019) bahwa
Widya Juwita, dkk. (2017) Konseling naratif konseling naratif bertujuan secara langsung untuk
merupakan suatu pendekatan konseling yang membentuk sebuah persekutuan/perjanjian terhadap
dilakukan dalam bentuk individual maupun siswa/konseli dengan mengarahkan, membangun,
kelompok dengan mengajak siswa bercerita mengembangkan bakatnya untuk meningkatkan
mengungkapkan pengalaman terkait masalahnya. hubungan dengan orang lain. Selanjutnya menurut
Worden dalam konseling naratif menjelaskan bahwa Epson dan White (Arma, 2019) bahwa konseling
pengetahuan atau arti dibentuk melalui interaksi naratif bertujuan untuk menolak atau merubah
sosial. Manusia dipandang sebagai makhluk yang pandangan konseli/ siswa bahwa apa yang mereka
menilai dan menginternalisasikan dirinya sendiri alami adalah sebuah masalah dan membantu konseli/
dengan menceritakan pengalaman hidupnya. siswa untuk melihat diri mereka sendiri sebagai hal
yang terpisah dari masalah yang mereka alami sendiri.
Fuadillah, M. F. (2019) konseling naratif adalah suatu
pendekatan konseling yang dilakukan dalam bentuk Sedangkan tujuan konseling naratif menurut Cashin
individual ataupun kelompok dengan mengajak siswa (2019) mengatakan bahwa konseling naratif secara
agar mau terbuka mengungkapkan pengalamannya spesifik bertujuan agar seseorang dapat memeriksa
dengan bercerita terkait masalah yang dihadapinya. dan mengedit kembali cerita hidup mereka, dan
Fokus konseling naratif terdapat pada gambaran menceritakan diri mereka tentang dunia untuk
“narasi” atau cerita yang dominan yang mampu meningkatkan penyesuaian sosial mereka ketika
mengungkap tugas siswa terhadap masalahnya. menghadapi masalah yang spesifik dalam
Menurut Worden dalam “konseling naratif, kehidupannya. Syamsu Yusuf (Permana, 2019: 43)
menekankan bahwa pengetahuan atau arti dibentuk Tujuan umum konseling naratif adalah mengundang
melalui interaksi sosial. Manusia dipandang sebagai siswa mendeskripsikan pengalamannya bahasa yang
makhluk yang menilai dan menginternalisasi diri baru dan segar. Melalui bahasa yang baru klien dapat
sendiri dengan menceritakan kehidupannya.” mengembangkan makna baru dari masalah-masalah
Kebanyakan cerita yang disampaikan menyoroti pikiran, perasaan dan tingkah lakunya. Dalam
kualitas negatif mengenai individu ataupun situasi konseling ini juga, siswa diharapkan mampu
kehidupan mereka yang sangat mengganggu dan mengembangkan kesadaran bahwa banyak faktor
membuat depresi. Melalui konseling, siswa dapat termasuk budaya yang mempengaruhi kehidupannya.
menulis kembali kehidupannya dan mengubah
pandangannya dalam cara yang positif. Berdasarkan uraian para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa konseling naratif bertujuan untuk
Jadi berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat mengundang siswa untuk menggambarkan
ditarik kesimpulan bahwa konseling naratif adalah pengalaman mereka dengan tutur kata yang mereka
suatu pendekatan konseling yang meminta siswa mampu agar siswa dapat mengembangkan makna
menceritakan pengalaman atau masalah mereka baru untuk pikiran, perasaan, dan perilaku terhadap
sendiri yang menekankan konselor untuk membangun masalahnya.
pendekatan kolaboratif dengan siswa.
2.9. Peran dan Fungsi Konselor
2.8. Tujuan Konseling Naratif Konsep hormat, rasa ingin tahu, keterbukaan, empati,
Rachmawati (Azizah, A. 2017) Konseling naratif kontak dan bahkan terpesona dipandang sebagai
bertujuan untuk membantu konseli dalam keharusan yang rasional. Tugas utama konselor adalah
mengidentifikasi dan membentuk kembali persepsi membantu konseli membangun alur cerita pilihan. Mc
tentang dirinya yang ditulis ulang secara kreatif untuk Leod (Arma, 2019) konselor Naratif mengadopsi sikap
hidup yang lebih positif bagi penderita gangguan hormat yang dicirikan sebagai rasa ingin tahu dan
komunikasi. Selain itu, konseling naratif juga bekerja sama dengan konseli untuk menjelaskan kedua
digunakan untuk menangani konseli yang memiliki dampak dari masalah mereka dan apa yang mereka
lakukan untuk mengurangi efek dari masalah. Salah
257
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
satu fungsi konselor adalah menanyakan pertanyaan- panjang. Disisi lain Gladdin menambahkan bahwa
pertanyaan berdasarkan pada jawaban dari konseli konseling naratif memiliki keterbatasan yaitu:
dan menghasilkan pertanyaan lebih lanjut. Pendekatan ini cukup rumit dan tidak bekerja baik
untuk siswa yang inteleknya kurang memadai;
White dan Epston mulai dengan eksplorasi konseli a. Tidak ada norma yang mengatur akan menjadi
dalam hubungannya dengan masalah yang diajukan. siapa siswa nantinya;
Hal ini tidak biasa bagi konseli untuk menampilkan b. Sejarah masalah tidak dibahas sama sekali.
cerita awal di mana mereka dan masalah yang 2) Kelebihan:
disatukan, seolah-olah satu dan sama. White Menurut O'Hanlon (2019), mengungkapkan
menggunakan pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan beberapa kelebihan dari konseling naratif, yaitu:
untuk memisahkan masalah dari orang yang terkena a. Memiliki nilai;
masalah. b. Mendapatkan solusi yang lebih cepat;
3) Lebih fleksibel dan dapat dikombinasikan dengan
Corey (2019) menjelaskan konselor naratif pendekatan pengobatan lain yang kompatibel;
menganggap siswa adalah ahli ketika ia datang untuk 4) Bisa diterapkan di segala jenjang umur dan status
apa yang ia inginkan dalam hidup. Konselor naratif sosial;
cenderung untuk menghindari penggunaan bahasa 5) Cerita dapat ditularkan dari satu orang ke orang
yang mengaktifkan diagnosis, penilaian dan lain, berbentuk sepanjang jalan, dan diberikan
intervensi. Fungsi-fungsi seperti diagnosis, penilaian kepada orang sebagai warisan dari keluarga
dan intervensi sering memberikan prioritas kepada mereka;
konselor itu sebuah "kebenaran' atas pengetahuan 6) Bisa berbagi perasaan dengan orang lain;
konseli tentang kehidupan mereka sendiri. 7) Mengembangkan hubungan yang dekat;
8) Memungkinkan orang untuk mengenali
2.10. Tahap-Tahap Dalam Konseling Naratif kemampuan;
Wolter, Julie A, D. (dalam Slamet, F. A. 2021) Tahap-
tahap proses konseling konseling naratif adalah Berpartisipasi aktif 10.Berpikir kreatif dan imajinatif
sebagai berikut
1) Eksternalisasi masalah 2.12. Daily Jurnal/Jurnal Harian
a. Pemberian nama pada masalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2014)
b. Menggunakan eksternalisasi bahasa buku harian adalah buku tulis yang berisi tentang
2) Memetakan pengaruh dari masalah dalam catatan kegiatan yang dilakukan atau kejadian yang
kehidupan seseorang dialami setiap hari. Sedangkan Sujanto (Khoiriyyah,
3) Memetakan pengaruh kehidupan seseorang 2015) mendefinisikan buku harian sebagai metode
terhadap pengembangan masalah yang digunakan untuk mengumpulkan keterangan-
a. Pertanyaan hasil unik keterangan, informasi-informasi ataupun data dengan
b. Pertanyaan akun unik buku harian sebagai sumber utamanya. Penggunaan
c. Pertanyaan deskripsi ulang yang unik buku harian sebagai sumber data adalah oleh karena
d. Pertanyaan kemungkinan unik penulis buku harian menggunakan buku hariannya
e. Pertanyaan sirkulasi unik sebagai tempat untuk mencurahkan segala gelora jiwa
f. Pertanyaan historis hasil unik sepuasnya, hingga tentang rahasia hidupnya.
2.11. Kekurangan dan Kelebihan Konseling Naratif Buku harian memiliki dua kategori. Pertama, buku
Ada beberapa kelemahan dan kelebihan dari pada harian yang bersifat personal atau individu atau
konseling naratif yang dikemukakan oleh para pribadi. Buku harian ini menjadi milik individu. Buku
ahli/tokoh, yaitu akan di uraikan sebagai berikut: harian jenis ini dibuat, dibaca, dan dimanfaatkan oleh
individu. Isinya berkaitan dengan masalah-masalah
1) Kelemahan pribadi. Oleh karena itu, orang lain tidak boleh
Menurut O’Hanlon (2019), bahwa “kelemahan dari membacanya. Kedua, buku harian yang bersifat
pada konseling naratif meliputi: a) Cerita bisa umum. Buku harian ini biasanya menjadi milik suatu
dibuat-buat; b) Membutuhkan waktu yang lembaga. Buku harian jenis ini dibuat, dibaca, dan
dimanfaatkan oleh atau atas nama lembaga. Kedua
258
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
jenis buku harian ini dapat ditemukan dalam Peneliti melakukan penelitian awal yang bertujuan
kehidupan sehari-hari. untuk mengetahui kebutuhan subjek terhadap produk
yang akan dikembangkan dalam hal ini kepada siswa
2.13. Manfaat Buku Harian kelas XI SMA Negeri 13 Bone. Dengan demikian
Manfaat sebuah buku harian banyak sekali, baik diharapkan produk yang dihasilkan benar-benar
sewaktu proses penulisan maupun hasil karyanya produk yang sesuai dengan kebutuhan agar tujuan
pada saat ini atau lebih-lebih dimasa depan setelah dari media ini di kembangkan dapat tercapai. Langkah
beberapa tahun berlalu. Adapun manfaat buku harian awal yang ditempuh peneliti adalah membagikan
adalah sebagai berikut: angket dalam bentuk google form pada siswa dan
melaksanakan wawancara kepada guru BK.
Buku catatan harian, dapat menolong seseorang agar
dapat segera mulai menulis. Kebanyakan pengarang Pengembangan produk merupakan kegiatan utama
pemula hanya memandang halaman kertasnya yang dari pengembangan media daily journal konseling
masih kosong dan tidak tahu harus mulai naratif ini. Dalam penyusunan media ini
dikarangnya. Tetapi sewaktu membuka lembar buku dikonsultasikan dan didiskusikan dengan dosen
catatan hariannya ia dapat segera menulis tentang pembimbing sehingga diperoleh media daily journal
suatu kejadian yang pagi tadi dilihatnya walaupun konseling naratif yang berkualitas. Setelah diperoleh
misalnya, hanya peristiwa perjumpaan dengan berbagai literatur dan sumber-sumber yang relevan
seorang kawan lama. dengan materi yang dikembangkan pada tahap ini
peneliti memulai penyusunan media daily journal
konseling naratif untuk meningkatkan efikasi diri
3. METODE PENELITIAN akademik siswa di SMA Negeri 13 Bone.
259
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
mengetahui kekurangan produk melalui lebih mendalam dari respondennya dan jumlah
penyebaran angket. respondennya sedikit/kecil.
260
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
yang diperoleh dalam pengembangan media ini Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui
adalah teknik analisis data kualitatif dan analisis data gambaran awal kebutuhan siswa terhadap media
kuantitatif. daily journal,. Alat yang digunakan peneliti dalam
pelaksanaan analisis kebutuhan yaitu wawancara
Analisis data kualitatif dilakukan terhadap data hasil dengan guru BK dan pemberian angket kepada
studi pendahuluan yang akan digunakan untuk siswa Adapun hasil analisis gambaran kebutuhan
menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus siswa terhadap pelaksanaan layanan BK bidang
penelitian ini masih bersifat sementara dan akan pribadi berbasis daily journal yaitu sebagai berikut:
dikembangkan setelah peneliti masuk dan selama di perilaku stress belajar yang tinggi. Berdasarkan
lapangan. Analisis data kualitatif juga akan digunakan hasil pengukuran tersebut, diperoleh data baseline
dalam mengelompokkan informasi-informasi data AI.
kualitatif berupa tanggapan, masukan, serta kritik dan
saran yang didapat dari para ahli, ini digunakan untuk 2) Prototipe media daily journal
merevisi produk tahap I. Sedangkan komentar siswa a. Media daily journal ini dicetak dengan ukuran
digunakan untuk merevisi produk pada tahap revisi II. A5 yaitu 148mm x 210mm.
b. Proses pembuatan media daily journal ini
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan analisis didesain dengan menggunakan aplikasi
deskriptif kuantitatif, yaitu untuk menganalisis data Canva. Media daily journal ini didesain
kuantitatif yang diperoleh dari skala dan lembar dengan menggunakan warna warna yang
evaluasi yang didapatkan dari hasil uji coba kelompok cocok dan bisa digunakan oleh siswa kelas XI.
kecil. Menurut Arikunto (Kalsum, 2013: 41) bahwa c. Pada bagian sampul daily journal diberi judul
data kuantitatif yang berupa hasil perhitungan atau My Daily Journal Yang artinya Catatan
pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlah, Harianku!.
dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan d. Pada bagian awal setelah sampul akan ada
diperoleh persentase. Kadang-kadang pencarian lembaran untuk menuliskan nama peserta
persentase dimaksudkan untuk mengetahui statis didik dan menempelkan foto peserta didik.
sesuatu yang diresentasikan dan disajikan tetap e. Halaman selanjutnya adalah petunjuk
berupa persentase. Sesudah sampai ke persentase lalu penggunaan buku daily journal.
ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, f. Halaman selanjutnya merupakan daftar isi
misalnya sangat baik (81 - 100%), baik (61 - 80%) cukup dari buku daily journal.
baik (41 - 60%), kurang baik (21 - 40%), tidak baik (≤ g. Halaman selanjutnya yaitu berisi kalender
20%). 2022 dan catatan untuk kalender.
h. Halaman selanjutnya yaitu untuk mengisi
biodata siswa dengan judul “Inilah Saya!” dan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN siswa diminta untuk menuliskan nama
lengkap, nama panggilan, umur, alamat,
4.1. Hasil Penelitian agama, hal yang disukai dan inspirasinya
Pengembangan media daily journal telah dilakukan setelah itu pada halaman selanjutnya halaman
melalui beberapa tahap, pada bab ini akan di jelaskan dengan judul “Tentang Diriku”, yang
secara keseluruhan hasil penelitian pengembangan dimaksudkan agar siswa menceritakan
media daily journal. Langkah-langkah dalam tentang dirinya.
penelitian dan pengembangan menggunakan model i. Halaman selanjutnya yaitu siswa diminta
penelitian Borg and Gall yang telah dimodifikasi oleh untuk menuliskan kelebihan dan
peneliti sesuai dengan kebutuhan penelitian. Langkah- kelemahannya. Pada bagian ini bertujuan agar
langkah yang dimaksud tersebut adalah: (1) Analisis siswa lebih mengenal dirinya lebih baik lagi.
kebutuhan terhadap daily journal, (2) Pengembangan j. Halaman selanjutnya berisikan materi tentang
produk,(1) Uji Validitas, (4) Revisi 1, (5) Uji kelompok efikasi diri akademik yang bertujuan agar
kecil (6) Revisi 2, (7) Produk akhir. siswa mengetahui lebih mendalam masalah
yang sedang dialamimnya.
1) Gambaran kebutuhan media daily journal untuk k. Halaman selanjutnya adalah modul yang
meningkatkan efikasi diri akademik siswa terdapat tema agar siswa dapat
261
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
menypesifikkan masalah yang dia alami. Daily Pada tahap ini dilakukan revisi produk yang
Journal terdiri dari 4 modul dimana setiap dikembangkan berdasarkan data hasil angket
modulnya memiliki tema, tujuan dan manfaat penilaian siswa terhadap pengembangan
masing-masing. media daily journal dan uji praktisi oleh guru
l. Halaman selanjutnya merupakan tujuan dan bimbingan dan konseling. Berdasarkan hasil
manfaat per modul berdasarkan tema yang tersebut dilakukan penambahan baru berupa
dibahas. catatan kalender agar siswa dapat
m. Halaman selanjutnya adalah bagian inti dari memberikan deskripsi dari tanggal yang
buku daily journal yang disusun berdasarkan ditandainya.
langkah-langkah konseling naratif, adapun
yang dimaksud sebagai berikut: 4.2. Pembahasan Hasil
n. Pertanyaan di daily journal ini dimulai dari Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK
menanyakan kabar, menanyakan suasana hati diperoleh informasi bahwa disekolah tersebut terdapat
yang sedang dirasakan siswa, dan meminta beberapa masalah yang banyak dialami oleh siswa
siswa bercerita hal yang dialaminya. diantaranya yaitu, kurangnya kepercayaan diri siswa,
bolos pada saat jam pelajaran tertentu, tidak masuk
3) Tingkat validitas dan kepraktisan media daily sekolah tanpa keterangan, tidak mengerjakan tugas.
journal Secara spesifik guru bk tersebut mengungkapkan
a. Hasil validasi produk bahwa ada keluhan dari guru mata pelajaran bahasa
Media daily journal yang telah dikembangkan inggris dari rombel kelas XI bahwa siswa kesulitan
kemudian di validasi oleh dosen untuk mencapai capaian pembelajaran pada elemen
memperoleh kritik dan saran dengan tujuan berbicara (speaking) yang dipengaruhi oleh siswa
untuk mengetahui apakah media daily journal yang kurang percaya diri berbicara didepan umum
yang dikembangkan layak digunakan. Tahap dan selalu merasa tidak mampu bahkan sebelum
validasi ini dilakukan oleh tiga orang validator mencobanya.
yaitu ahli materi, media dan guru bk di
sekolah. Selain wawancara dengan guru BK, peneliti juga
b. Revisi Awal Produk memberikan angket kepada siswa kelas XI pada SMA
Pada tahap ini dilakukan revisi awal produk 13 Bone ditemukan bahwa siswa mengalami efikasi
yang dikembangkan berdasarkan data diri akademik yang rendah dan membutuhkan
validasi ahli materi dan media. Berdasarkan layanan konseling yang membantu dalam
kesimpulan dari validasi diperoleh bahwa meningkatkan potensi diri dan proses pemecahan
media daily journal konseling naratif layak masalah yang dialami di lingkungan sekolah.
digunakan untuk uji lapangan pada kelompok
kecil dengan revisi kecil. Beberapa saran dan Siswa yang mampu memusatkan kekuatan dirinya
masukan dari validator ahli materi dan media cenderung memahami potensi dalam dirinya, dengan
kemudian dijadikan acuan dalam melakukan begitu siswa menjadi mudah mencapai tujuan
revisi awal produk media daily journal. Selain akademiknya, baik dengan level tugas yang mudah
melakukan revisi tampilan media daily ataupun sulit. Tingkat kekuatan efikasi diri atau
journal, peneliti juga melakukan penambahan strenght yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda-beda.
konteks baru, yakni penyesuaian warna Strenght merujuk pada kuatnya harapan yang dimiliki
tulisan pada media dan mencantumkan tahun oleh siswa tersebut untuk menyelesaikan tantangan
terbit buku pada cover. Penambahan konteks dan kesulitan yang dihadapi. Semakin kuat rasa ingin
ini atas saran dan masukan dari valiator berhasil maka semakin besar ketekunan dalam
isi/materi dan validator media daily journal. menghadapi suatu keberhasilan yang diinginkan.
c. Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan hasil uji kelompok kecil Berdasar pada hasil wawancara bersama guru BK dan
diperoleh hasil penilaian siswa terhadap 10 analisis angket pre test siswa, dikembangkan sebuah
poin kategori penilaian media daily journal. media daily journal yang diberi judul My Daily
d. Revisi Produk Setelah Uji Coba Kelompok Journal. Pengembangan media daily journal ini
Kecil sebagai media konseling untuk siswa yang mengalami
262
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
efikasi diri akademik yang rendah didukung oleh hasil journal dapat membantu siswa untuk bercerita
penelitian Silmi yang berjudul “Penerapan Konseling mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Naratif untuk Meningkatkan. 2) Prototipe media daily journal konseling naratif
untuk meningkatkan efiikasi diri akademik siswa
Hasil uji coba pada siswa menunjukkan bahwa media yang dibuat menggunakan aplikasi canva yang
daily journal dari segi tampilan buku menarik dan terdiri dari sampul, halaman awal, biodata siswa,
dengan bahasa yang berada pada kategori dapat materi efikasi diri akademik, modul buku yang
dimengerti oleh siswa. Manfaat dari buku harian dikembangkan berdasarkan langkah konseling
(buku diary) yaitu sebagai alat untuk mengevaluasi naratif, dan ayo ceritakan tugas sekolah dan
diri atau mengetahui sejauh mana kemajuan yang kegiatan sehari-hari serta quotes.
dicapai dengan cara membandingkan perilaku saat ini 3) Tingkat validitas dan kepraktisan media daily
dengan target yang ingin dicapai. Khoiriyyah & journal konseling naratif untuk meningkatkan
Annastasia (Nurmalia, dkk., 2020). Hal ini sejalan efikasi diri akademik siswa menunjukkan hasil
dengan pendapat Sadiman, dkk (2002) menyatakan bahwa media ini sangat valid untuk digunakan
bahwa penggunaan media pendidikan secara tepat oleh siswa sesuai dengan hasil dari tiga penilaian
dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. ahli yaitu ahli materi, ahli media pembelajaran, dan
Karena variasi dan ketepatan penggunaannya, dapat uji praktisi yang dilakukan oleh koordinator guru
meningkatkan minat siswa untuk menggunakan BK di UPT SMA Negeri 13 Bone.
media.
263
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
pada Mahasiswa di Uin Raden Intan Lampung. Prihastyanti, I., & Sawitri, D. R. (2020). Dukungan guru
Dissertation. UIN Raden Intan Lampung. dan efikasi diri akademikpada siswa SMA
Dewi, F. R. (2020). Pengaruh Konseling Kelompok Semesta Semarang. Jurnal Empati, 7(3), 867-880.
dengan Teknik Behavioral Contract Terhadap Rachmawati, F., & Budiningsih, T. E. (2017). Hubungan
Kedisiplinan Peserta Didik Kelas XI SMK SMTI antara berpikir positif dengan efikasi diri
BandarLampung Tahun Pelajaran 2020/2021 akademik pada mahasiswa yang sedang
(Doctoral dissertation, UIN Raden Intan menyusunskripsi. Intuisi: Jurnal Psikologi
Lampung).h Ilmiah, 7(1), 14-17.
Erlina, L. (2020). Efikasi Diri dalam Meningkatkan Rani, S. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Kemampuan Mobilisasi Pasien. Solving dengan Pendekatan Stem (Science,
Fuadillah, M. F. (2019). Konseling Islam Dengan Terapi Technology, Engineering, and Mathematics)
Naratif Dalam Mengatasi Konsep Diri Negatif Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan
Seorang Siswi Smp Islam Tanwirul Afkar Metacognitive Skill Peserta Didik (Doctoral
Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Ampel Surabaya). Ricks, L., Kitchens, S., Goodrich, T., & Hancock, E.
Hidayah, W. (2018). Peningkatkan Keterampilan (2014). My Story: The Use Of Narrative Therapy
Menulis Permulaan melalui BukuHarian In Individual And Group Counseling. Journal
Bergambar Siswa Kelas II B SD Timbulharjo Of Creativity In Mental Health, 9(1), 99-110.
Sewon Bantul. Didaktika: Jurnal Pendidikan Roberts, A. R., & Gilbert, J. (2009). Buku Pintar Pekerja
Sekolah Dasar, 1(2), Sosial. BPK
Kanto, K. 2015. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Sari, W. J., Purwanto, E., & Japar, M. (2017). Konseling
Konseling Belajar.Makassar: Badan Penerbitn Naratif untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa.
UNM Jurnal Bimbingan Konseling, 6(1), 44- 48.
Khoiriyyah, A., & Ediati, A. (2015). Pengaruh buku Setiyono, N. (2018). Tingkat Efikasi Diri Siswa Sekolah
harian untuk meningkatkan kepatuhan pada Menengah Pertama dan Implikasi Terhadap
pasien hipertensi: studi kuasi eksperimen pada Penyusunan Topik-Topik Bimbingan
pasienhipertensi. Jurnal Empati, 4(1), 35-42. Peningkatan Efikasi Diri. Yogyakarta. Skripsi
Mutiah, M., Yaya, Y., & Effendi, D. I. (2019). Pengaruh Universitas Sanata Dharma.
Konseling Naratif terhadapPembentukan Silmi, S. (2014). Penerapan Konseling Naratif untuk
Konsep Diri Siswa MAN Indramayu. Irsyad: Meningkatkan Self- efficacy dan Kemandirian
Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Belajar Siswa dalam Mengerjakan Tugas di SMP
Psikoterapi Islam, 7(4), 442. Negeri 3 Polewali Kab. Polman Tahun 2014.
Nurhaeni, N. (2019). Upaya Guru Meningkatkan (Dibimbing oleh Farida Aryani, dan Abdullah
Kemampuan Mengarang Melalui Pembiasaan Pandang) (Doctoral dissertation, universitas
Menulis Buku Harian Pada Siswa Kelas V negeri makassar).
Madrasah Ibtidaiyah Al-Mawasir Padang Kalua Slamet, F. A. The Implementation of Narrative
Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu (Doctoral Counseling In Improving The Confidence of Ma
Dissertation Institut Agama Islam Negeri Attaraqqie Students In Malang City: Penerapan
Palopo, Institut Agama Islam Negeri Palopo). Konseling Naratif Dalam Meningkatkan
Pandang, A., & Umar, N. F. (2021). The Need Analysis Kepercayaan Diri Siswa Ma Attaraqqie Kota
of Peer Counseling Program to Enhance Self- Malang. Institut Agama Islam Sunan Kalijogo
Efficacy to be a Counsellor. In International Malang, 3(1), 44-45.
Conference on Science and Advanced Titus, L. (2018). Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif
Technology (ICSAT). Terhadap Efikasi Diri Akademik pada
Permana, A. W. U. (2019). Konseling Terapi Naratif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Mercu Buana Yogyakarta (Doctoral dissertation,
Seorang Mahasiswa Putus Asa Mengerjakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta).
TugasAkhir Di UIN Sunan Ampel Surabaya Viki, Z. (2019). Implementasi konseling Islam dengan
(Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel terapi Naratif untuk menangani konsep diri
Surabaya). negatif seorang remaja di Panti Asuhan
264
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
265
PINISI JOURNAL OF ART, HUMANITY AND SOCIAL STUDIES
266