Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Nama Mahasiswa : Tri Abdi Mardinawan


NIM : 1193311129
Jurusan : PGSD
Kelas : J Ekstensi 2019
Dosen Pengampu : Dra. Nurmayani, M.Ag
Mata Kuliah : Pendidikan Budi Pekerti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
saya rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya bisa menyusun atau menyelesaikan tugas
CJR (CRITICAL JURNAL REPORT). Penulisan  ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana
sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi
tugas CJR pada mata kuliah Pendidikan Budi Pekerti.

            Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik
yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan
dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dan secara khusus saya berterimakasih kepada bapak/ibu selaku Dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Budi Pekerti karena telah memberikan bimbingannya kepada saya untuk
menyelesaikan tugas CJR ini hingga selesai.

Medan, Maret 2022

Tri Abdi Mardinawan


PENDAHULUAN

RASIONALISASI CJR
Critical jumal review merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dnegan topic yang
diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan
bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri, seperti dibatasi
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang membuat jumal ilmiah, memiliki judul
dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis, terdapat abstract yang berisi
ringkasan dari isi jumal, introduction, metodologi yang diusulkan, implementasi,kesimpulan dan
daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagia
diskusi, mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang
perlu ditampilkan dalam critical jurnal review,yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori
yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin
dicapai, mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data,
alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan, mengambil hasil dari penelitian yang
telah dilakukan dengan memberikan deskripsi singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi
dari jurnal.

Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan critical journal ini adalah untuk:
1.    Mengetahui serta dapat menganalisis isi journal.
2.    Menambah wawasan dan kita dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapat
mengenai journal tersebut.
3.    Dapat mengambil manfaat dari journal tersebut

 Manfaat
Manfaat yang yang dapat kita peroleh dari penulisan critical journal ini adalah:
1. Kita dapat mengetahui journal mana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran.
2. Kepada penulis dapat mengetahui kesalahan-kesalahan dari journal ini sehingga nanti ketika
menulis tidak mengulangi kesalahan lagi, dan dapat mengambil pelajaran dari kritik yang
diberikan reviewer atau pembaca.
 
RIVIEW JOUNAL 

PENANAMAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI DI SEKOLAH


Judul
DASAR

Jurnal Jurnal Pendidikan

Volume, Halaman,
Vol : -, Hal : 100-108, No : 25 Nomor 2
No

Tahun 2016

Penulis Sulthoni

Reviewer Tri Abdi Mardinawan

Tanggal 21 Maret 2022

Download http://journals.sagepub.com/home/ero

Kata Kunci Pendidikan Budi Pekerti

Tujuan Pendidikan budi pekerti diajarkan di sekolah dengan maksud antara lain untuk
penelitian membangun generasi masa depan agar selain cerdas juga berakhlak dan berbudi
pekerti yang luhur sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, bab II, pasal 3 dengan tegas merumuskan bahwa: tujuan pendidikan
nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.Ditinjau dari mutu, pendidikan di Indonesia
baik akademik maupun nonakademik masih tertinggal. Mutu pendidikan saat ini
masih bermasalah terutama nonakademik. Hal ini dapat dilihat dari perilaku dan
sikap peserta didik dalam kehidupan sosial, baik saat berada di lingkungan
sekolah maupun di luar sekolah. Kasus perkelahian masal, perilaku amoral,
ketergantungan narkoba, dan tata kehidupan lainnya, belum mencerminkan nilai-
nilai budaya dan norma-norma yang berlaku. Bahkan, akhir-akhir ini kenakalan
remaja di Indonesia menunjukkan peningkatan, baik kualitas dan kuantitasnya.
Penyimpangan perilaku di kalangan remaja,semakin marak, seperti meminum-
minuman keras, mengkosumsi sabu-sabu, ekstasi dan putau, bahkan banyak
pelajar yang berani melakukan perbuatan yang tidak senonoh di dalam kelas yang
direkam dengan telpon genggam, serta masih banyak lagi tindakan amoral yang
lain. Maraknya perilaku
Subjek Siswa-siswi SDN Lesanpuro kelas IV.
penelitian
Metode Metode deskirtif dengan pendekatan kualitatif
penelitian
Langkah Guru-guru belum memahami pendidikan budi pekerti yang diintegrasikan ke
penelitian dalam mata pelajaran. Ketiadaan guru bimbingan merepotkan guru kelas
menanamkan dan membina nilainilai budi pekerti peserta didik.Tidak ada catatan
mengoreksi dan memberikan skomya. Dengandemikian kejujuran menjadi sikap
dan perilaku yang tegas yang harus dilaksanakan. Keempat, keteladanan.
Keteladanan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah dan guru-
guru setiap pagi berdiri di depan pintu sekolah menyambut peserta didik masuk
dengan bersalaman. Satpam mengatur jalan dan membantu menyeberangkan
peserta didik. Penjaga kebersihan membersihkan halaman sekolah. Mulai dari
penjaga kebersihan sampai kepala sekolah menjadi teladan bagi peserta didik.
Keteladanan jauh lebih penting dari pada memberikan pelajaran secara
verbal,Karena keteladanan adalah memberikan contoh melalui perbuatan atau
tindakan nyata. Kelima, suasana demokratis.Hal ini terbukti bahwa pada waktu
rapat guru, guru-guru bebas Begitu juga antara guru dengan peserta didik, peserta
didik bebas berpendapat dan saling menghormati. Hal ini menunjukkan bahwa
suasana demokratis telah dikembangkan. Adanya suasana demokratis di
lingkungan sekolah akan memberi pengaruh pada pengembangan budi pekerti,
terutama sikap saling menghargai dan saling memaafkan. Keenam, kepedulian.
Hal ini, tercermin pada waktu ada guru yang sakit, semua guru besuk bersama.
Pada waktu ada seorang peserta didik yang sakit, guru dan teman-temannya
membesuknya.Hal ini, menunjukkan adanya kepedulian sesama guru, guru dan
peserta didik, dan peserta didik dengan peserta didik. Ketujuh, keterbukaan. Hal
ini terbukti ketika ada rapat antara sekolah dengan wali murid.Kepala sekolah
melaporkan program sekolah dan keuangan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa
suasana keterbukaan telah dikembangkan di sekolah tersebut. Kedelapan,
kebersamaan. Hal ini terbukti bahwa tiap-tiap kelas terbentuk paguyuban orang
tua peserta didik. Kegiatannya antara lain: studi wisata. Studi wisata dilaksanakan
untuk menjalin silaturahmi, komunikasi, saling menghormati, saling tolong
menolong antara guru-guru, orang tua peserta didik, dan peserta didik.Hal ini
menunjukkan terjalinnya kebersamaan.
Hasil Temuan MaknaPenataan lingkungan sekolah yang kondusif sangat mendukung
penelitian penanaman dan pembinaan budi pekerti,peserta didik. Keteladanan kepala
sekolah dan guru menjadi,acuan bagi peserta didik dalam berperilaku.Kegiatan-
kegiatan,sekolah seperti: ekstrakurikuler, imtaq, halal bi halal, pondok,ramadhon,
piket kelas, study tour, kerja bakti sangat mendukung,penanaman, dan
pembinaan,budi,pekerti,peserta,didik.Penumbuhan budi pekerti di sekolah
sebenarnya telah,laþpkamear ipuh sehalu adveratraraxang zogatunig,Penumbuhan
Budi Pekerti yang berlaku sejak 13 Juli 2015,,paling tidak guru mempunyai
pedoman yang jelas tentang poin-,poin yang harus dilakukan. Melalui peraturan
ini dijabarkan,secara jelas kegiatan wajib yang harus dilaksanakan
dan,pembiasaan baik yang dapat dilakukan di sekolah.,Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Anies Basweda,menyatakan pada waktu meresmikan program
Pertumbuhan,Budi Pekerti pada tanggal 14 Juli 2015 di Jakarta bahwa tujuan,dan
implementasi gerakan pertumbuhan budi pekerti adalah,menjadikan sekolah
sebagai taman untuk menumbuhkan,karakter-karakter positif pesert didik di
semua tingkatan sekolah.,Program tersebut merupakan pembiasaan sikap dan
perilaku,positif. Lebih lanjut mengatakan bahwa ada enam tahapan
alur,penerapan program penumbuhan budi pekerti yaitu tahap,pengajaran,
pembiasaan, pelatihan untuk bisa konsisten, proses,pembiasaan, pembentukan
karakter dan menjadi budaya.Peran,orang tua melalui program parenting menjadi
kebutuhan sangat,penting dalam menanamkan budi pekerti. Menurut Farlane,
dkk,(2010) kegiatan parenting itu sangat penting terutama,ketika anak mulai
beradaptasi di lingkungan kelas baru.
a) Abstraknya jelas, sehingga dengan membaca abstaraknya saja pembaca dapat
mengetahaui hasil dari penelitian tersebut.
b) Kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas dan juga
terdapat saran.
Kelebihan c) Prosedur penelitian disusun secara teratur dan terpetrinci.
penelitian
d) Jurnal ini memiliki materi yang cukup lengkap karena jurnal ini dilengkapi
dengan tabel mengenai analisis-analisis data pada materi jurnal tersebut.
Jurnal ini juga memiliki bahasa yang mudah dimengerti atau tidak bertele-tele
sehingga memudahkan reviewer dalam memahami isi jurnal.

a) Jurnal ini hanya menggunakan beberapa tabel dalam bentuk foto/screen


saja dalam penyajiannya sehingga mempersulit atau menghambat
reviewer dalam memahami isi jurnal yang mana harusnya lengkap dengan
Kelemahan tabel atau grafik yang dapat menggambarkan hasil presentase dari jurnal
penelitian tersebut.
b) Kelemahan pada jurnal ini yaitu tidak adanya harapan pemerinah terhadap
jurnal ini seperti yang diharapkan.

Sekolah Sebagai Pendidikan formal perannya menanamkan pendidikan budi


Kesimpulan
pekerti dimulai dari kepala sekolah

 
RIVIEW JOUNAL 2

PENGEMBANGAN CERITA ANAK BERWAWASAN BUDI PEKERTI


Judul
BAGI PENDIDIKAN KARAKTER

Jurnal JURNAL PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

Volume, Halaman,
Vol : 1, Hal : 1-5, ISSN : 2252-6404, no : 1
ISSN, No

Tahun 2018

Penulis Mei fita asri untari, Teguh supriyanto, Hari bhakti mardikantoro

Reviewer Tri Abdi Mardinawan

Tanggal 21 Maret 2022

Download http://e-journal.unp.ac.id/index.php/jippsd

Kata Kunci pendidikan budi pekerti, sekolah, dan etika

Tujuan Penelitian bertujuan untuk berwawasan budi pekerti untuk pendidikan karakter

penelitian siswa SD.

Subjek Guru dan siswa-siswi kelas V SDN Gayamsari Semarang dan SDN
penelitian Kertosingorojo
Teknik Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan lembar observasi
Pengumpulan
Data
Langkah Langkah penelitian terdiri dari 6 langkah yaitu :
penelitian 1) Penelitian dan pengumpulan data (Research and information collecting)
yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur.
(2) Perencanaan (planning), yaitu menyusun rencana penelitian, merumuskan
butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan dan
menyusun cerita anak berwawasan budi pekerti.
(3)Pengembangan draf produk
(develop preliminary from of product), yaitu mengembangkan alat pengukuran
keberhasilan dan uji ahli materi.
(4) Uji coba
lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba dilakukan oleh guru, dan
siswa.
(5) Merevisi hasil uji coba (main product revision).
(6) Penyempumaan produk akhir (final product revision)
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi ajar cerita anak yang diajarkan
dapat memaksimalkan pembelajaran kebahasaan dan kesastraan yang lain.
materi ajar ini mampu meningkatkan hasil belajarjar siswa dan kemampuan
siswa,dalam menceritakan kembali cerita anak yang telah dibaca
atau,didengarkan baik di sekolah yang berdomisili di perkotaan,maupun di
pedesaan. Artinya, materi ajar ini dapat digunakan,dalam berbagai kondisi
sekolah. Hal ini disebabkan siswa,mulai memahami isi cerita yang disajikan.
Dengan tokoh, latar,,dan konflik yang terdapat di dalam cerita memungkinkan
siswa,dapat menemukan dunia nyata yang sesuai dengan dunianya,dan
kebutuhannya. Siswa lebih mudah memahami cerita,daripada cerita rakyat
yang tokoh, latar, dan konflik belum,tentu mereka temukan. Dalam
pembelajaran di kelas,,implementasi materi aar yang telah dikembangkan
oleh,peneliti dilakukan oleh guru mitra. Guru mitra sebelumnya,telah
diberikan pemodelan dan dilatihkan pada ujicoba I untuk,menerapkan materi
ajar yang telah dikembangkan. Hasil,observasi menunjukkan, bahwa
pembelajaran dengan,menggunakan materi ajar cerita anak berwawasan budi
pekerti,telah dilaksanakan dengan baik.,Hasil belajar siswa dalam
mengidentifikasi unsur cerita anak,meningkat dari 56,3 menjadi 93,3 di
sekolah perkotaan dan 59,menjadi 89,7 di sekolah pedesaan. Kemampuan
menceritakan,kembali meningkat dari 57,33 menjadi 70,17 di
sekolah,perkotaan dan 55,67 menjadi 67,3 di sekolah pedesaan.,Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilaporkan guru perilaku,berbudi pekerti yang muncul
sebanyak 18 perilaku muncul atau,64,7%. Perilaku yang muncul adalah
melaksanakan ibadah;,menyebut nama Tuhan; hidup rukun dalam beragama,
etnis,, dan kebiasaan orang lain; mengucapkan salam kepada orang
tua; memiliki rasa tanggung jawab; memelihara fasilitas umum;
melestarikan lingkungan; kebiasaan tertib; menjaga nama baik
sckolah; mengerjakan sesuai petunjuk; mengerjakan
berdasarkan hasil karya sendiri; menyerahkan sesuatu tepat
waktu;menghormati yang tua dan menyayangi yang muda;
memberikan ucapan waktu suka dan duka; pemaaf; dapat bekerja secara
kelompok; menggunakan ungkapan yang santun dan teratur: dan
herbicara/bercerita iuiur.
a) Abstraknya jelas, sehingga dengan membaca abstaraknya saja pembaca
dapat mengetahaui hasil dari penelitian tersebut.
Kelebihan
b) Kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas
penelitian
dan juga terdapat saran.
c) Prosedur penelitian disusun secara teratur dan terpetrinci.
Kelemahan pada jurnal ini yaitu tidak adanya harapan pemerinah terhadap
Kelemahan
jurnal ini seperti yang diharapkan.
penelitian

Kesimpulan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:


(1) terdapatperbedaan pemahaman konsep IPAsiswa yang dibelajarakan
dengan pendekatan keterampilan prosesbila dibandingkan dengan
siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional.
(2) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang
memiliki kreativitas tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki
kreativitas rendah;
(3) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang
memiliki kreativitas tinggi yang dibelajarkan dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses dibandingkan dengan siswa yang
memiliki kreativitas tinggi yang dibelajarkan dengan menggunakan
pendekatan konvensional;
(4) Tidak Terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang
memiliki kreativitas rendah yang dibelajarkan dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses dibandingkan dengan siswa yang
memiliki kreativitas rendah yang dibelajarkan dengan menggunakan
pendekatan konvensional;
(5) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran
dengan kreativitas terhadap pemahaman konsep IPA

KESIMPULAN

Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah masuk dalam
kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat memahaminya karena
memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang mengerti tentang bidang yang diteliti.
Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian nya baik, namun setiap ada kelebihan
pasti ada kekurangan sama halnya seperti Jurnal ini, dalam setiap pekerjaan pasti ada satu atau
dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat menajdi lebih baik lagi.

SARAN

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian sejenis dalam rangka
memperbaiki hasil belajar siswa/guru.

Anda mungkin juga menyukai