Skor Nilai :
Nim : 1191111014
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT atas berkah dan
rahmat-NYA sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk
dapat menyelesaikan critical journal review ini. Penyusunan ini bertujuan untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Critical Journal Riview ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam Critical Journal Riview ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.
DinarAyuni
1191111014
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sering kali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan
pahami. Terkadang kita memilih satu jurnal, namun kurang memuaskan hati
kita. Misalnya dari segi analisa bahasa, penulisan ataupun lainnya. Oleh
karena itu, penulis membuat kritis jurnal ulasan ini untuk mudahkan pembaca
dalam memilih jurnal referensi, dan melatih mahasiswa memahami isi jurnal
dan berpikir kritis, dengan itu mahasiswa akan memiliki banyak wawasan.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
wawancara
Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dan jenis penelitiannya yaitu deskriptif
Langkah Penelitian Mereduksi data, menyajikan data, serta menarik
kesimpulan.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa
terlihat masih ada nilai moral yang belum ditanamkan
kepada peserta didik dengan baik, seperti nilai religius,
sosialitas (peduli sosial), demokrasi, dan nilai tanggung
jawab. Adapun nilai yang sudah ditanamkan kepada
peserta didik adalah nilai keadilan, kejujuran,
kemandirian, serta nilai peduli terhadap lingkungan.
3
betapa pentingnya saling menghargai antar sesama
teman sebagai makhluk sosial.
4
6. Sumber yang di berikan penulis relevan.
7. Penulis telah menggunakan reverensi yang update
Kelemahan Penelitian 1. Di bagian metode penulis belum menjelaskan secara
detail yang membuat pembaca sulit memahaminya.
2. Kurangnya data-data pendukung pada pemaparan
hasil penelitian.
3. Identitas jurnal yang kurang lengkap.
4. Penjelasan hasil penelitian terlalu singkat.
Kesimpulan Nilai moral yang ditanamkan oleh guru kepada peserta
didik di SD Negeri Kuta Simboling belum dilaksanakan
dengan baik, karena masih ada nilai moral yang belum
dikembangkan yaitu nilai religius, peduli sosial,
demokrasi, dan tanggung jawab. Usaha yang
diupayakan oleh guru dalam menanamkan nilai moral
pada peserta didik dilakukan dengan cara membangun
komunikasi yang dekat dengan wali murid serta
memberikan nasehat, bimbingan, dan mencontohkan
akan prilaku yang baik pada peserta didik di sekolah.
Daftar Pustaka Ahya, S., Mislinawati, Nurhaidah, & Musa, M. I.
(2019). Penanaman Nilai Moral Pada Peserta
Didik Melalui Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Sd Negeri Kuta Simnoling
Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
5
Tautan Artikel https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2
C5&q=penanaman+moral+pendidikan+kewarganegaraa
n+siswa+sd&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D66rsNz
XlJawJ
Riviewer Dinar Ayuni
Tanggal di Riview 7 Oktober 2020
6
yang berbeda–beda dapat hidup dan saling
berdampingan satu sama lain dan serta aman dan damai,
sehingga tercipta kerukunan hidup yang menunjang
terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang sangat diperlukan dalam pembangunan nasional.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi fungsi dan tujuan
pelajaran kewarganegaraan untuk SD, SMP, SMA
(pusat kurikulum 2003: 3) ditetapkan yaitu: Fungsi Mata
pelajaran kewarganegaraan berfungsi sebagai warga
Negara yang cerdas terampil dan berkarakter yang setia
pada bangsa dan Negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang-
Undang Dasar.
Pendidikan pancasila termasuk pendidikan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila,Pendidikan
Moral pancasila, pendidikan kewarganegaraan,
pendidikan sejarah perjuangan bangsa serta unsur- unsur
yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa,
semangat dan nilai kejuangan, khususnya Nilai
Pancasila Undang- Undang Dasar 1945, dilanjutkan dan
ditingkatkan disemua jalur, dan jenjang pendidikan.
Kekuatan Penelitian 1. Judul dari jurnal ini sudah sesuai dengan isi pada
jurnal.
2. Pengantar yang dituliskan didalam jurnal sudah baik
dan mudah dipahami.
3. Tidak terdapat kesalahan dalam penulisan.
4. Sumber yang di berikan penulis relevan.
5. Penulis telah menggunakan reverensi yang update
Kelemahan Penelitian 1. Abstraknya belum mampu menjelaskan secara
keseluruhan dengan jelas mengenai masalah yang
diteliti.
7
2. Di bagian pembahasan tidak terdapat data yang
mendukung dalam hasil penelitian.
3. Tidak terdapat subjek, metode penelitian apa yang
digunakan, teknik pengumpulan data seperti apa
yang digunakan tidak dijelaskan oleh penulis
sehingga membuat pembaca mengalami kesulitan.
4. Identitas jurnal yang kurang lengkap.
5. Penjelasan hasil penelitian terlalu panjang dan
bertele-tele..
Kesimpulan Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara
warga negara dengan negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara,
dan secara umum bertujuan membina Indonesia menjadi
manusia yang taat pada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyelenggaraan pendidikan nasional harus mampu
meningkatkan, memperluas, dan menetapkan suatu
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
Daftar Pustaka Suharyanto, A. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam Membina Sikap Toleransi Antar Siswa.
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik
UMA, 192-203.
8
Vol/No/Thn/Hal Vol 15/No.2/2015/Hal 125-146
No ISSN -
Tautan Artikel https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2
C5&q=penanaman+moral+pendidikan+kewarganegaraa
n+siswa+sd&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DvFM3B
ZN5r18J
Riviewer Dinar Ayuni
Tanggal di Riview 7 Oktober 2020
Tujuan Penelitian -
Subjek Penelitian siswa Kelas V SD Islam Mutiara
Al-Madani Sungai penuh
Assesment Data instrumen wawancara dan
observasi.
Metode Penelitian pendekatan kualitatif
Langkah Penelitian -
Hasil Penelitian Era globalisasi saat ini yang di tandai dengan kemajuan
dunia pada bidang teknologi dan informasi,
memberikan banyak perubahan dan tekanan dalam
segala bidang. Dunia pendidikan yang secara filosofis
dipandang sebagai alat sekaligus wadah untuk
mencerdaskan dan membentuk watak manusia agar
lebih baik (humanisasi), sekarang sudah mulai bergeser
atau disorientasi. Demikian terjadi salah satunya
disebabkan kurang siapnya pendidikan untuk mengikuti
perkembangan zaman yang begitu cepat. Sehingga
pendidikan mendapat krisis dalam hal kepercayaan dari
masyarakat, dan lebih ironisnya lagi bahwa pendidikan
sekarang sudah masuk dalam krisis pembentukan
karakter (kepribadian) secara baik.
Pengembangan atau pembentukan karakter diyakini
9
perlu dan penting untuk dilakukan oleh sekolah dan
stakeholders-nya untuk menjadi pijakan dalam
penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah. Tujuan
pendidikan karakter pada dasarnya adalah mendorong
lahirnya anak-anak yang baik (insan kamil). Tumbuh
dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong
peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan
komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang
terbaik dan melakukan segalanya dengan benar dan
memiliki tujuan hidup.
Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan
(knowing), pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit).
Karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja.
Seseorang yang memiliki pengetahuan kebaikan belum
tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya,
jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan
kebaikan tersebut. Karakter juga menjangkau wilayah
emosi dan kebiasaan diri.
Pengembangan karakter di SD Islam Mutiara Al Madani
Kota Sungai Penuh, proses pembelajaran bukan hanya
pada aspek wawasannya saja tetapi berimbang dengan
iman dan takwa diantaranya: pembiasaan mengucapkan
salam, pelaksana sholat berjamaah, membaca Al-Qur’an
sebelum belajar, mempunyai targetan untuk khatam Al-
Qur’an serta kedisiplinan. Selain itu, pihak sekolah
selalu mengikuti berbagai perlombaan, baik tingkat
kecamatan maupun tingkat kota sebagai ajang proses
keberanian yang wajib diikuti oleh seluruh siswa.
Peran guru yang memfasilitasi diinternalisasinya nilai-
nilai oleh siswa antara lain guru sebagai fasilitator,
motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik.
Mengutip ajaran Ki Hajar Dewantara, guru yang dengan
10
efektif dan efisien mengembangkan karakter siswa
adalah mereka yang ing ngarsa sung tuladha (di depan
guru berperan sebagai teladan/memberi contoh), ing
madya mangun karsa (di tengah-tengah peserta didik
guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan
mereka), tut wuri handayani (di belakang guru memberi
daya semangat dan dorongan bagi peserta didik).
Agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi
peduli, dan menginternalisasi karakter, peserta didik
harus diberi peran aktif dalam pembelajaran. Peran-
peran tersebut antara lain sebagai partisipan diskusi,
pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan
eksperimen, pelaksana proyek, dsb.
11
selalu terganjal oleh kegiatan-kegiatan, baik dari intern
maupun ekstren.Kegiatan intern adalah adanya kegiatan
rapat-rapat yang bersifat mendadak. Efeknya adalah
siswa harus dipulangkan lebih awal. Kegiatan yang
kedua adalah dari ekstern, yaitu dari pemerintah
setempat dalam hal ini melalui dinas, yaitu
dilakukannya cuti bersama dan upacaraupacara.
12
5. Penjelasan teori yang terlalu banyak dari pada
penjelasan hasil penelitian.
Kesimpulan Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab yang
pada hakikatnya sangat dekat dengan perannya untuk
membentuk manusia yang berkarakter baik.
Dengan demikian, pendidikan karakter mempunyai visi
senantiasa mengarahkan diri pada pembentukan
individu bermoral, cakap mengambil keputusan yang
tampil dalam perilakunya, sekaligus mampu berperan
aktif dalam membangun kehidupan bersama dalam
tantangan global.
Daftar Pustaka Candra, H. (2015). Pengembangan Karakter Siswa
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Di SD
Islam Mutiara Al- Madani Sungai Penuh. Jurnal
Islamanika, 125-146.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal utama Nilai moral yang ditanamkan oleh guru
kepada peserta didik di SD Negeri Kuta Simboling belum dilaksanakan
dengan baik, karena masih ada nilai moral yang belum dikembangkan yaitu
nilai religius, peduli sosial, demokrasi, dan tanggung jawab. Usaha yang
diupayakan oleh guru dalam menanamkan nilai moral pada peserta didik
dengan cara membangun komunikasi yang dekat dengan wali murid serta
memberikan nasehat, bimbingan, dan mencontohkan akan prilaku yang baik.
3.2 Saran
14