OLEH:
FATIMAH SETIAWATI
NPM. 20141006
Ringkasan ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN
Sampel yang digunakan adalah guru SD Negeri 327 Sinunukan III yang mengajar
menunjukkan masih banyak seorang siswa yang memiliki sifat yang tidak peduli
terhadap lingkungan sekolah bahkan untuk berbicara kepada gurunya masih ada
yang berbicara tidak sopan peserta didik tersebut seolah-olah sedang dengan
temannya. Maka dari itu budaya sekolah sangat mempengaruhi dan juga motivasi
guru.
BAB I
PENDAHULUAN
dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan transfer ilmu pengetahuan
warga sekolah disiplin dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di sekolah,
bersama oleh kepala sekolah, guru, staf aministrasi, dan siswa sebagai dasar
sekolah. Sekolah menjadi wadah utama dalam transmisi kultural antar generasi.
dan motivasi terutama dari diri masing-masing warga sekolah. Guru sebagai
ujung tombak di lapangan harus mampu memberikan motivasi dan inspirasi bagi
siswa khususnya. Kebiasaan guru yang datang tepat waktu dan melaksanakan
tugas mengajar dengan baik, sikap dan cara berbicara saat berkomunikasi dengan
siswa dan unsur sekolah lainnya, disiplin dalam melaksanakan tugas merupakan
kebiasaan, nilai dan teladan yang harus senantiasa dijaga dalam kehidupan
daging dalam diri seluruh warga sekolah yang selanjutnya diwujudkan dalam
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Manfaat
KERANGKA PIKIRAN
Budaya sekolah berpengaruh tidak hanya pada kegiatan warga sekolah, tetapi juga
motivasi dan semangatnya. Dalam konsep sekolah, budaya sekolah sering disebut
dan bertindak
peserta didik dalam bidang tertentu yang terdapat di masyarakat. Kedua, budaya
sekolah yang kondusif, akan tampak atau tecermin dalam struktur organisasi
sekolah, deskripsi tugas sekolah, sistem dan prosedur kerja sekolah, pegawai,
kebijakan dan aturan, tata tertib sekolah, kepemimpinan dan hubungan, acara atau
ritual, dan penampilan fisik sekolah yang juga tumbuh dan berkembang.
Sekolah merupakan lembaga yang bertanggungjawab mendidk peserta didik
Negara dan masyarakat. Apabila terdapat budaya sekolah yang longgar dan tidak
yang berlaku pada masa yang akan datang budaya sekolah akan usang. Kualitas
pelayanan yang disediakan oleh sekolah akan bermasalah terhadap guru maupun
peserta didik. Masalah tersebut memberi pengaruh yang nyata terhadap usaha
Model budaya sekolah sistem sosial dari Weber yang diadaptasi oleh Hoy
dan Miskel (2001) merangkumi input, persekitararan sebagai proses dan output
3) peserta didik; 4) misi dan visi, materi dan kaedah serta peralatan. Aspek
bapak, efikasi guru, dan guru penyang yang kesemunya akan membentuk nilai
dan norma di sekolah. Guru merupakan fasilitator atau informasi yang diperlukan
siswa, ia berperan besar membina siswa untuk memiliki sikap mental dan
Guru secara terarah dan terprogram untuk meningkatkan kemampuan dan gairah
Namun hal ini tidak terlepas dari motivasi kerja Guru itu sendiri dan bagaimana
guru pada khususnya merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
METODE PENELITIAN
deskriptif yaitu metode yang menggambarkan fakta dan kejadian pada objek yang
diteliti. Sampel yang digunakan adalah guru SD Negeri 327 Sinunukan III yang
PEMBAHASAN
Melalui observasi masih banyak seorang siswa yang memiliki sifat yang tidak
masih ada yang berbicara tidak sopan peserta didik tersebut seolah-olah sedang
dengan temannya. Maka dari itu budaya sekolah sangat mempengaruhi dan juga
motivasi guru.
3. Budaya sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama sama berpengaruh
Upaya peningkatan kualitas sekolah harus dimulai dari dari internal sekolah
itu sendiri yaitu harus memperhatikan nilai nilai yang hidup sebagai budaya
Sebaliknya budaya sekolah kuat maka akan menjadi fasilitator bagi peningkatan
seorang kepala sekolah menerapkan budaya sekolah yang baik yang dapat
dilaksanakan oleh semua warga sekolah dan akan memberi dampak yang positif
manajerial kepala sekolah, dan iklim sekolah yang baik yang baik. Bekerja tanpa
semangat kerja akan cepat bosan, karena tidak adanya unsur pendorong. Bila tidak
punya semangat kerja maka guru tidak akan berhasil untuk mendidik atau jika
guru mengajar karena terpaksa saja karena tidak kemauan yang berasal dari dalam
diri guru. Budaya organisasi yang baik berpengaruh terhadap motivasi kerja guru.
guru maka sudah menjadi kewajiban organisasi membangun arah dan strategi
Budaya sekolah yang baik akan mendorong semua warga sekolah untuk
bekerja keras dan belajar mengajar dapat diciptakan. Budaya sekolah yang baik
akan secara efektif menghasilkan motivasi kerja yang terbaik pada setiap guru.
Melalui observasi masih banyak seorang siswa yang memiliki sifat yang tidak
masih ada yang berbicara tidak sopan peserta didik tersebut seolah-olah sedang
dengan temannya. Maka dari itu budaya sekolah sangat mempengaruhi dan juga
motivasi guru.
3. Budaya sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama sama berpengaruh