WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
DASAR—DASAR
KETERAMPILAN
MENGAJAR
KELOMPOK 4
NAMA – NAMA KELOMPOK
– Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi stimulus
adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang di
tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar,
siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi.
– Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam
pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok atau komponen,
yaitu :
1) Variasi dalam cara mengajar guru,
2) Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran.
3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
Tujuan dan Manfaat mengadakan Variasi
– Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondusi bagi
siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya
sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan
belajar.
– Adapun tujuan membuka pelajaran antara lain, yaitu :
1) Menarik perhatian siswa
2) Menumbuhkan motivasi belajar siswa
3) Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan.
Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Tujuan kegiatan menutup
pelajaran yaitu untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai hasil belajar
yang telah dikuasainya. Kegiatan-kegiatan dalam menutup pelajaran misalnya :
Merangkum atau membuat garis besar permasalahan yang dibahas, memberikan
tindak lanjut, dan lain-lain.
– Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.
– Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya 5-9 orang).
2. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan) dan
langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk saling beradu
pandang dan saling mendengarkan serta saling berkomunikasi dengan yang lain.
3. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota
kelompok.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu kesimpulan.
Tahap-Tahap Kegiatan diskusi
1) Memusatkan perhatian
2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat
3) Menganilisis pandangan siswa
4) Meningkatkan urunan siswa
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6) Menutup diskusi
g. Keterampilan Mengelola Kelas
– Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3-8 orang untuk
kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang
lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
– Berbagai hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil adalah:
1. Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topic
pembicaraan.
2. Membiarkan diskusi dikuasai/dimonopoli oleh peserta didik tertentu.
3. Membiarkan peserta didik tidak aktif.
4. Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
5. Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan
masalah.
6. Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut.
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH