Anda di halaman 1dari 11

PROFIL DESA SINDANGHAYU

SEJARAH DESA SINDANGHAYU


I. ASAL USUL DESA SINDANGHAYU

Desa Sindanghayu awalnya terdiri dari penghuni yang berpencar di tiap blok atau umbul, satu sama lain
berjauhan dan tidak saling mengenal. Jumlah penghuni pada saat itu 1 sampai 3 rumah saja tiap bloknya.

Ada penduduk asli dan ada pendatang yang sengaja bermukim disini,kemudian lama kelamaan berbaur.
Penduduk asli sarat dengan ciri –ciri tersendiri yang tidak bisa disebutkan disini.

Pergaulan pada saat itu pasif sehingga lama berkembangnya, dan penduduk asli ada ikatan dengan
KERAMAT HULU DAYEUH , sampai saat ini HULU DAYEUH .

Menurut cerita atau (LEGENDA) hulu dayeuh dihuni oleh seorang perempuan yang menjelma, punya
nama NYI DEWI PERMONI . Nyi Dewi tidak punya keturunan atau tidak berkeluarga layaknya manusia setelah
selesai lakonnya menghilang begitu saja, tapi sampai sekarang tetap ada menjadi penghuni hulu dayeuh bahkan
sering ada misteri.

II. ADANYA KERAMAT BUYUT DALEM TONGGOH

Seiring sirnanya Nyi Dewi, tiba – tiba datang seorang laki-laki yang mengaku dari Cirebon, sengaja kesini
untuk menyepi dan berpetualang akhirnya bermukim.

Adapun tempat tinggal beliau di beri nam ASTANA DALEM TONGGOH, letaknya di sebelah sebelah barat
Desa Sindangkasih, bila keselatan berbatasan dengan kabupaten Kuningan.

Waktu bergeser tiada henti roda zaman berputar terus, KI BUYUT DALEM TONGGOH mulai
memperkenalkan kepada orang penghuni kampung ini dan menyampaikan misinya bahwa beliau kesini untuk
beristirahat dan menyepi atau tapa. Walaupun lama tinggal tetapi buyut ini juga tidak berkeluarga dan tidak pernah
memberitahu silsilahnya.

Dalam pertemuan beliau mengajarkan keyakinan lain yaitu bahea ada penguasa semesta alam ini selain
yang diyakini pada saat itu. Kemudian para pengikutnya warga setempat diam-diam mulai melaksanakan
dirumahnya,tetapi yang diajarkan pada saat itu tidak sepenuhnya syariat agama Islam. Namun kebanyakan
dengan bahasa siloka dan bahasa nyata dan penghuni lain telah mendahuluinya. Jadi tidak semua orang dapat
mencerna ajarannya, hanya orang-orang terrentu saja.

Singkat cerita terbukti ki buyut DALEM TONGGOH setelah selesai misinya, beliau memberitahu kepada
pengikutnya bahwa ada larangan bagi orang yang baru datang ke Desa ini DILARANG MENYEBUT TONGGOH.
Apabila itu dilanggar maka orang tersebut akan kesasar tidak tahu jalan untuk kembali atau pulang, dan sampai
saat ini misteri sering kejadian.

Kemudian KIBUYUT berpamitan dan berpesan, BELIAU MENGUBUR PERKAKAS – PERKAKAS


BERKHASIAT DI ASTANA (BUKIT DALEM TONGGOH) dan sampai saat ini merupakan makam kuburan manusia,
yang diatasnya ada batu tapi bukan batu dari Sindanghayu, kemudian tongkatnya dari bambu haur ditancapkan
sebagai tanda.
Setelah itu Ki Buyut berujar : mana kala tongkat itu tumbuh subur dan memenuhi kuburan ini dari kaki
sampai kepala niscaya putu buyut dan orang-orang dikampung ini kelak akan cukup tidak akan kekurangan
sandang pangan,dan terbukti mari kita perhatikan keberadaan Sindanghayu sekarang.

Dalam pesaannya juga dari perkakas yang dikubur itu akan datang dengan sendirinya kepada putra
kampung ini bagi yang mampu tentunya dan telah terbukti,namun mohon maaf kami belum bisa mengungkap lebih
dalam lagi karena banyak hal yang harus dipertimbangkandan diuji kebenarannya.

Kemudian beliau pamit pergi dan tidak akan kembal,kini tinggalkenangan sedapur bambu Haur yang
penuh simbolik dan do’a mustajab untuk kepentingan manusia.

Tahun 1996 akhir bambu Haur ini pernah mati hilang seluruhnya dimakan hama namun setahun kemudian
tumbuh ke4mbali dengan subur sampai sekarang.

TERBENTUKNYA DESA SINDANGHAYU

Konon kabarnya dan menurut pesan dari yang terdahulu, Desa ini telah dipimpin oleh 18 Kuwu dan
sampai saat ini kuwu ke 19 (Kuwu depinitif ) dengan masa jabatan berpariasi.

Adapun Kuwu yang pertama memimpin yaitu KI BUYUT SEJA beliau bukan warga asli Sindanghayu,itulah
orang yang pertama ngebabat atau mendirikan Desa Sindanghayu, memperakarsai,mempersatukan dari tiap blok
memberikan pendapat,melalui rembugan maka disetujui dan terbentuklah suatu Desa yang pada saat itu diberi
nama Desa SINDANGLAYA,yang sebelumnya ada nama-nama lain tetapi merupaka nama blok atau umbul,dan
tempat pertemuannya disebut bale desa sering berpindah-pindah,karena sering ada gangguan keamanan.

Dalam perjalanya Desa Sindanglaya sering mendapat rintangan bahakan sering terjadi gangguan
keamanan,begitupun warganya tidak terlepas dari gangguan tersebut,keadaan semakn menjadi tidak tentram
setiap hari ada saja pencurian dan gangguan lain.

Suatu hari Kuwu Buyut SEJA mengadakan musyawarah untuk menghindari masalah-masalah
tersebut,dan musyawarah itu dihadiri oleh seluruh warga yang pada saat itu jumlahnya masih sangat sedikit.
Setelah lama muswarah, munculah seorang wanita mengajukan gagasan dan usulan,diantaranya yang pertama
harus merubah atau menganti nama Desa.

Pada saat itu beliaupun mengajukan nama pengganti Desa Sindanglaya Menjadi DESA
SINDANGHAYU,beliupun menjelaskan arti dari nama desa tersebut yaitu, SINDANG artinya MAMPIR/SINGGAH
dan HAYU artinya AJAKAN UNTUK MULUS RAHAYU. Orang itu juga bukan asli kampung ini,usulannya diterima
dan disepakati maka saat itu dikukuhkan jadi DESA SINDANGHAYU,dan Kuwu Buyut Seja diberi gelar
NYI TEGUH AYU.

Demikian sekilas tentang asal usul dan riwayat Desa Sindanghayu,namun mohon ma’af bila banyak
kesalahan dan kurang pas dalam penulisannya.

GAMBARAN UMUM DESA SINDANGHAYU

Desa Sindanghayu adalah salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon
,terletak di sebelah Selatan kabupaten Cirebon berada pada ketinggian 0 – 300 meter diatas permukaan laut ,suhu
rata – rata 24 s/d 32 oc.dengan banyak curah hujan 200 s/d 40 mm / tahun.

Pembagian wilayah secara adminstratif Desa Sindanghayu terdiri dari Dua Dusun , 4 RW dan 12 RT
dengan luas wilayah 101,5713 ha,terdiri dari tanah sawah 61,2784 ha dan taqnah darat 40,2929 ha, Jumlah
penduduk Desa Sindanghayu sampai dengan akhir tahun 2014 adalah 1.762 jiwa terdiri dari laki-laki 914
jiwa,perempuan 848 jiwa dan 506 Kepala Keluarga. Keluarga miskin 141 Kepala Keluarga.

Penduduk Desa Sindanghayu mayoritas adalah petani dengan luas lahan pertanian yang berupa tanah
sawah seluas 61,2784 ha. Tanaman pokok yaitu padi dengan dengan penghasilan rata-rat 4.5 ton per ha dan
tanaman ketela rambat dengan penghasilan rata-rata 14 ton per ha.

Desa Sindanghayu memiliki aksebilitas relatif tinggi karena didukung jaringan jalan Kabupaten sebagai
jalan alternatif yang menghubungkan jurusan Jakarta menuju Jawa Tengah dan sebaliknya. Sarana perhubungan
yang berupa jalan adalah Jalan Kabupaten 1,5 Km, jalan Desa 2,5 Km dan Jalan lingkungan 3,5 Km, Guna untuk
menunjang kegiatan pendidikan dan kesehatan Desa Sindanghayu memiliki sarana yaitu :

Sekolah PAUD dan TK ,Sekolah Dasar, Madrasah, Masjid, Mushola, Posyandu Poskesdes.

Sebagai desa perbatasan dengan Kabupaten Kuningan, maka Desa Sindanghayu secara tofografinya
tergolong wilayah dataran tinggi dengan ketinggian dari permukaan air laut 300 m, curah hujan 200 s/d 400
mm/th dan suhu udara rata-rata 24 s/d 32 oc.
Secara geografis bahwa Desa Sindanghayu terletak paling selatan dari ibu kota Kabupaten Cirebon yang
berbatasan langsung dengan desa wilayah Kabupaten Kuningan. Adapun orbitasi jarak dengan pusat-pusat
pasilitas kota adalah sebagai berikut :
1) Ibu Kota Kecamatan : 3 km
2) Ibu Kota Kabupaten : 27 km
3) Ibu Kota Propinsi : 158 km
4) Ibu Kota Negara : 277 km
Desa Sindanghayu memiliki luas wilayah 101,5713 ha, terdiri dari tanah perumahan dan pekarangan
40,2929 ha, persawahan 61,2784 ha, dengan memiliki batas-batas sebagai berikut :

1) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sindangkasih Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kamarang Kecamatan Greged ,Kabupaten Cirebon.
3) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cikancas Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ciawigajah Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon.

Secara administratif Desa Sindanghayu terbagi atas 2 Dusun 4 RW dan 12 RT ,Jumlah Penduduk Desa
Sindanghayu sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak 1804 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk menurut
jenis kelamin laki-laki sebanyak 940 jiwa dan perempuan sebanyak 864 jiwa yang tersebar di 2 Dusun dengan
kepadatan penduduk rata-rata 60. jiwa/ Km².

PETA DESA SINDANGHAYU


MONOGRAFI DESA DAN POTENSI DESA
1. MONOGRAFI DESA
1. Desa : SINDANGHAYU
2. Tahun pembentukan : .............................
3. Dasar Hukum Pembentukan : .............................
4. Nomor Kode Wilayah : 003
5. Nomor Kode Pos : 45172
6. Kecamatan : Beber
7. Kabupaten : Cirebon
8. Provinsi : Jawa Barat

A. DATA UMUM
1. Tipologi Desa :
a. Persawahan : 61,2784 Ha
b. Perladangan : 7,3845 Ha
c, Perkebunan : -
d. Peternakan : -
e. Nelayan : -
f. Pertambangan/galian : -
g. Kerajinan dan industri Kecil : -
h. Industri sedang dan besar : -
i. Jasa dan perdagan
2. Tingkat Perkembangan desa : SWAKARYA
3. Luas wilayah : 101,5713
4. Batas wilayah :
a. Sebelah Utara : Desa Sindangkasih
b. Sebelah Selatan : Desa Ciawigajah
c. Sebelah Utara : Desa Cikancas
d. Sebelah Timur Desa Kamarang
5. Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)
a. Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan : 1 Km
b. Jarak dari Pusat Pemerintah Kota : 29 Km
c. Jarak dari Kota/Ibu Kota Kabupaten : 27 Km
d. Jarak dari Ibu kota Provinsi : 158 Km
6. Jumlah Tanah bersertifikat : 112 buah /0,8846.Ha
7. Jumlah Tanah Kas Desa : 19.9571 Ha
8, Jumlah Penduduk : 1.804 jiwa 524 kk
a. Laki-laki : 942 jiwa
b. Permpuan : 861 jiwa
c. Usia 0 – 15 : 489 jiwa
Usia 15 – 65 : 1.216 .iiwa
Usia 65 ke atas 84 jiwa
9.Pekerja / Mata pencaharian :
a. Karyawan :
- Pegawai Negeri Sipil : 22 Orang
- TNI/POLRI : 1 Orang
- Swasta : 59 Orang
b. Wiraswasta / Perladangan : 36 Orang
c, Petani : 12 Orang
d. Tukang : 212 Orang
e. Buruh Tani : 10 Orang
f. Pensiunan : 174 Orang
g. Nelayan : 20 Orang
h. Peternak : -
i. Jasa : 37 Orang
j. Pengrajin : - Orang
k Pekerja seni : - Orang
l. Lainnya - Orang
m. Tidak bekerja/ pengangur - Orang
10. Tingkat Pendidikan Masyarakat : - Orang
a. Lulusan Pendidikan Umum :
1) Taman Kanak-kanak : 95 Orang
2) Sekolah Dasar / sederajat : 741 Orang
3) SMP : 355 Orang
4) SMA / SMU : 156 Orang
5) Akademi / D1 – D3 : 49 Orang
7) Pascasarjana : 28 Orang
b. Lulusan Pendidikan Khusus :
1) Pondok Pesantren : - Orang
2) Pendidikan Kegamaan : - Orang
3) Sekolah Luar Biasa : - Orang
4) Kursus Keterampilan : - Orang
c. Tidak Lulus dan tidak Sekolah :
1) Tidak Lulus : Orang
2) Tidak Sekolah : Orang
11. Jumlah Penduduk Miskin (menurut standar BPS) : 187 Orang
12 U M R Kabupaten/Kota :
13 Sarana Prasarana
a. Kantor Desa : Permanent
b. Puskesmas : tidak - buah
c. Poskesdes : Ada 1 buah
d. UKBM(Posyandu,Polindes) : Ada 3 buah

a. Prasarana Pendidikan
1. Perpustakaan Desa : Ada
2. Gedung Sekolah PAUD : Ada
3. Gedung Sekolah TK : Ada
4. Gedung Sekolah SD : Ada
5. Gedung Sekolah SMP : Tidak
6. Gedung Sekolah SMA : Tidak
7. Gedung Sekolah Perguruan Tinggi : Tidak
b. Prasarana ibadah :
1. Masjid : 1 Buah
2. Mushola : 6 Buah
3 .Gereja : -
4. Pura : -
5. Vihara : -
6. Klenteng : -
c. Prasarana Umum :
1. Olah raga : 1 Buah
2. Kesenian/budaya : -
3. Balai pertemuan : -
4. Sumur Desa : -
5. Pasar Desa : -
6. Lainnya : -
:
B.. DATA PERSONIL KINERJA DESA
1. KUWU
a. Nama : ODI AYIP WILAGA
b. Pendidikan terakhir : SMA
c, Pelatiham yang diikuti : Management Pemerintah
d. TMT masa jabatan : 11 – 06 - 2012
e.. Jenis kelamin : Laki-laki
2. Sekretaris Desa :
a. Nama : -
b. Pangkat /Gol : -
c, NIP : -
d. Pendidikan terakhir : -
e, Pelatiham yang diikuti : -
f. TMT masa jabatan : -
g, Jenis Kelamin : -
3. Perangkat Desa :
a. Nama : BUNAR SAGITA
b. Jabatan : Kaur Pemerintahan
c. Pendidikan terakhir : SLTA
d. Pelatiham yang diikuti : Management Pemerintahan
e. TMT masa jabatan 08 – 10 - 1993
f. Jenis Kelamin : Lak-laki
:

a. Nama : UMAR
b. Jabatan : Kaur Umum
c. Pendidikan terakhir : SLTA
d. Pelatiham yang diikuti : Suskalak B
e. TMT masa jabatan : 06 – 10 - 1993
f. Jenis Kelamin : Laki-laki
:
a. Nama : MADHAPI
b. Jabatan : Kaur Kesra
c. Pendidikan terakhir SLTA
d. Pelatiham yang diikuti : UKM
e. TMT masa jabatan : 28 – 09 - 2002
f. Jenis Kelamin : Laki-laki
:
a. Nama : MARYONO
b. Jabatan : Kaur Keuangan
c. Pendidikan terakhir : SLTA
d. Pelatiham yang diikuti : Management Keuangan
e. TMT masa jabatan : 05 – 02 - 2004
f. Jenis Kelamin : Laki-laki
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Pendidikan terakhir :
d. Pelatiham yang diikuti :
e. TMT masa jabatan :
f. Jenis Kelamin
4. BPD :
a. Nama : MAHMUD
b. Pendidikan terakhir : SAg.
c, Pelatiham yang diikuti : Management Pemerintahan
d. TMT masa jabatan : 10 Januari 2018
e, Jenis Kelamin Laki-laki
C. DATA KELEMBAGAAN :
1- LPMD (Lembaga Pemberdayaaan Masyarakat Desa) :
- Jumlah Pengurus : 4 Orang
- Jumlah Anggota : 8 Orang
- Jumlah Kegiatan per bulan : 1 Kali
-. Jumlah dana yang dikelola Rp. 3.000.000
2. Lembaga adat : -
3..TP-PKK
- Jumlah Pengurus : 6 Orang
- Jumlah Anggota : 12 Orang
- Jumlah Kegiatan per bulan 2 Kali
- Jumlah Buku administrasi yang dikelola 18 Buah
-. Jumlah dana yang dikelola : Rp. 7.500.000,-
:
4. BUMDes :
- Jumlah BUMDES : -
- Jenis BUMDES : -
- Jumlah Modal dasar BUMDES : -
-. Jumlah dana yang dikelola BUMDES -

5. KARANG TARUNA :
- Jenis Kegiatan : 3 Kali
- Jumlah Pengurus : 7 Orang
- Jumlah Anggota : 40 Orang
:
6. RT / RW :
- Jumlah RW : 4
- Jumlah RT : 12
- Jumlah bantuan yang diterima RW dalam setahun Rp. 350.000 / Tahun
- Jumlah bantuan yang dterima RT dalam setahun : Rp. 300.000 / Tahun
7. Lembaga Kemasyarakatan lainnya :
C, TRANTIB DAN BENCANA :
1. Jumlah Anggota LINMAS : 10 Orang
2. Jumlah Pos Kamling : 4 Buah
3. Jumlah Operasi Penertiban : -
4. Jumlah kejadian Kriminal -
a. Pencurian -
b. Perkosaan : -
c. Kenakalan remaja : -
d. Pembunuhan : -
e. Perampokan : -
f. Penipuan : -
5. Jumlah Kejadian Bencana : -
6. Jumlah Pos Bencana Alam -
7. Jumlah pembalakan liar : -
8. Jumlah Pos Hutan Lindung -

D. DATA KEWENANGAN :
1. Jumlah Perdes yang telah ditetapkan : 1
2. Bidang yang diatur oleh Perdes : APB Desa
3. Urusan yang diserahkan oleh Kabupaten/Kota 1 (PBB)
4. Urusan asli yang masih dilaksanakan Desa :
- Jumlah : 2
- Jenis Swadaya/Gotong royong
:
5. Tugas Pembantuan/Program yang diterima Desa :
a. Pemerintah Pusat : -
b. Provinsi : Kinerja Aparatur Desa
c. Kabupaten / Kota ADD

E. DATA KEUANGAN
1. Pendapatan Asli :
a. Pungutan/Retribusi : Rp. 55.150.000.-
b. Hasil Kekayaan Desa : Rp. 2.208.000.-
c, Hasil Usaha Desa : Rp. 35.805.000.-
d. Omzet BUMD : Rp. -
e. Pendapatan lainnya : Rp. -
f. Hibah/Swadaya/Partisipasi/gotong royong : Rp. 3.500.000.-
2. Besaran ADD yang dikelola pertahun : Rp. 8.700.000.-
3. Bantuan yang diterima Desa Rp. 140.370.000.-
a. Pemerintah Pusat : Rp. 259.450.000,-
b. Provinsi : Rp. 118.000.000.-
c. Kabupaten : Rp. 115.000.000.-
4. Sumbangan bantuan lain tidak mengikat : Rp. .-
5. Belanja Desa : Rp.
6. SILPA / SIKPA : Rp. .-
7. Dana Cadangan : Rp. .-
8. Penghasilan dan tunjangan : -
a. Kuwu : -
- Penghasilan tetap :
- Sumber penghasilan tetap Rp. 15.000.000.-
- Tunjangan : Bengkok
- Sumber tunjangan : Rp. 12.000.000.-
: ADD
b. PLH Sekdes :
- Penghasilan tetap
- Sumber penghasilan tetap -
- Tunjanganber tunjangan ; -
- Sumber tunjangan : -
: -
c. Perangkat Desa 3 Orang :
- Penghasilan tetap
- Sumber penghasilan tetap Rp. 21.700.000.-
- Tunjangan : ADD
- Sumber tunjangan : Rp. 24.000.000.-
: ADD
d. BPD :
- Penghasilan tetap
- Tunjangan Rp.
- Biaya Operasional Rp. 7.500.000.-
- Sumber tunjangan Rp. 2.500.000,-
ADD

Anda mungkin juga menyukai