dimiliki oleh pengajar dan melekat pada profesinya sebagai hasil dari terjadinya
proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Keterampilan
mengajar tersebut memuat mengenai teaching skill.
Teaching skill tersebut dilatihkan melalui micro teaching yang harus dilalui
oleh seorang guru sebelum melaksanakan praktik pengalaman lapangan (Moh. Uzer
Usman, 1995: 74). Selain itu, Uzer Usman mengatakan bahwa keterampilan yang
telah dibentuk tersebut akan membekali guru atau calon guru dalam menyampaikan
materi secara tepat sasaran.
Keterampilan mengajar pertama yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah
keterampilan membuka dan menutup pelajaran atau yang disebut dengan set
induction and closure. Keterampilan membuka pelajaran adalah berkaitan dengan
usaha guru dalam menarik perhatian siswa, memberikan motivasi, memberi acuan
tentang rujukan, memberikan pokok persoalan yang akan dibahas, apa saja rencana
kerja serta pembagian waktunya, dan bagaimana cara mengaitkan pelajaran yang
telah dipelajari sebelumnya dengan topik yang baru. Dengan menyiapkan mental
murid agar semua siap memasuki persoalan baru yang akan dibicarakan serta usaha
dalam membangkitkan minat dan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Sementara itu, kegiatan menutup pelajaran adalah meliputi
proses merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran, melakukan konsolidasi
perhatian pada peserta didik tentang masalah pokok pembahasan agar informasi yang
diterima dapat membangkitkan minat dan kemampuan terhadap pelajaran selanjutnya
Terakhir, kegiatan menutup pelajaran ini juga penting untuk mengorganisasikan
semua pelajaran yang sudah dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan dalam
memahami materi pelajaran dan memberikan tindak lanjut berupa saran dan ajakan
untuk mempelajari materi yang baru.
2. Keterampilan Menjelaskan
3. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, kemampuan bertanya memiliki peran penting karena
pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik penyampaian pertanyaan yang tepat
akan memberi dampak positif bagi siswa, yaitu:
1. penggunaan variasi untuk: suara dari keras ke lembut, dari tinggi ke rendah,
dan lain sebagainya,
2. pemusatan perhatian: perhatikan baik-baik!,
3. gerakan kepala dan ekspresi wajah seperti mengangguk, tersenyum,
menaikkan alis, dan sebagainya,
4. mengadakan kontak mata atau kontak pandang menyeluruh, dan
5. pergantian posisi gerak di dalam kelas agar dapat mengontrol siswa.
Guru juga harus mampu memiliki kemampuan membimbing diskusi kelompok kecil.
Artinya, guru harus bisa menciptakan situasi diskusi dalam kelompok kecil dengan
tujuan memberi informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan yang
berlangsung dalam suasana terbuka agar siswa mampu mengemukakan idenya
dengan bebas tanpa ada tekanan dari guru atau temannya.
Diskusi merupakan kegiatan yang harus ada dalam proses belajar mengajar dan guru
harus mampu memahami beberapa keterampilan dalam membimbing diskusi, yaitu: