Anda di halaman 1dari 12

Nama :

1. Sisi Cahyati (K4318058)


2. Tri Setia Kurnia Nuri (K4318059)
3. Tri Wiji Astuti (K4318060)
4. Umroh Fudolla (K4318061)
5. Vicensia Prema Kristivani (K4318062)
Kelompok :2
Kelas :C

TUGAS
Keterampilan Dasar Mengajar

1. Keterampilan memberikan penjelasan


Memberi penjelasan merupakan penyajian informasi yang dilakukan secara
sistematis untuk menunjukan adanya keterhubungan antara yang satu dengan yang
lainnya, misalnya antara sebab dengan akibatnya, dengan contoh atau dengan sesuatu
yang belum diketahui . Sehingga keterampilan menjelaskan adalah kemampuan yang
harus dimiliki guru sebagai teknik dasar dalam mengajar yang diorganisasikan secara
runtut atau sistematis agar menjadi rangkaian penjelasan yang berarti dan dapat dipahami
oleh peserta didik. Keterampilan menjelaskan ini sebagai penyampaian informasi yang
terencana dengan baik sebelumnya dan disajikan dengan serta urutan yang cocok.
Melalui penjelasan, siswa dapat memahami hubungan sebab akibat, memahami prosedur,
memahami prinsip, serta memahami analogi. Sedangkan pada hasil belajar yang berupa
“ingatan” atau hafalan diperoleh dari sebuah cerita atau penjelasan.
Beberapa alasan mengapa keterampilan menjelaskan perlu dikuasai, antara lain:
● Pada umumnya interaksi komunikasi lisan di kelas didominasi oleh guru
● Sebagian besar kegiatan guru adalah informasi. Untuk itu efektivitas pembicaraan
perlu ditingatkan.
● Menjelaskan yang diberikan guru dan yang ada didalam buku, sebab dalam buku
sering kurang dipahami oleh peserta didik
● Informasi yang diperoleh siswa agak terbatas

Tujuan penggunaan penjelasan dalam proses belajar menurut (Marno, 2008: 114),
adalah :
● Untuk membimbing pikiran peserta didik dalam memahami konsep, prinsip, dalil,
atau hukum-hukum yang menjadi bahan pelajaran.
● Untuk memperkuat struktur kognitif peserta didik yang berhubungan dengan bahan
pelajaran.
● Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah.
● Membantu memudahkan peserta didik dalam mengasimilasi dan
mengakomodasikan konsep.
● Mengomunikasikan ide dan gagasan (pesan) kepada peserta didik.
● Melatih peserta didik mandiri dalam mengambil keputusan.
● Melatih peserta didik berpikir logis apabila penjelasan guru kurang sistematis.

2. Keterampilan bertanya
Menurut pendapat Brown pengertian bertanya adalah…any statement which tests
or creates knowledge in the learner (setiap pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan
ilmu pada diri siswa-siswi merupakan pengertian dari bertanya) (Brown, 1975, 103).
Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat
penting untuk dikuasai. Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, jika
selama berjam-jam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan
pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak
siswa berpikir.
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi,
termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan
atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau
menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik.
Ada hal penting dalam keterampilan bertanya yaitu :
1. Pausing
Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini
bertujuan untuk :
● Memberikan kesempatan berpikir mencari jawaban
● Untuk memperoleh jawaban yang komplit
● Memahami pertanyaan / menganalisa pertanyaan
● Agar banyak murid yang menjawab.
2. Prompting
Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat
menjawab, karena sulitnya, atau karena pertanyaan tidak jelas. Oleh sebab itu
guru harus melakukan “prompt” mendorong. Caranya ialah :

● Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab


● Mengubah pertanyaaan dalam bentuk lain
● Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga
akhirnya semua dapat terjawab.
3. Probing
Melacak, menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena belum diperoleh
jawaban yang memuaskan. Untuk memperoleh jawaban yang sempurna, maka
guru menunjuk murid lain untuk menjawab. Apabila belum puas, minta murid
yang lain lagi. Yang akhirnya diperoleh jawaban yang sempurna.
Bertanya merupakan tingkah laku yang sangat penting di dalam kelas bertanya
untuk mengetahui apakah kualitas berfikir siswa dari sederhana terjadi
perubahan frerfikir secara kompleks setelah diberikan pelajaran.Bertanya
merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan siswa untuk berfikir
dan mengemukakan jawaban yang sesuai dengan harapan guru.

Tujuan keterampilan bertanya :


● Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan
● Memusatkan perhatian
● Mengembangkan SCL (Studen Center Learning)
● Menarik siswa dalam pokok pembicaraan
● Mengetahui kesulitan belajar siswa
● Memotifasi siswa mengeluarkan pendapat
● Merangsang kemampuan berpikir
● Membantu siswa dalam belajar
● Mengarahkan siswa pada interaksi belajar yang mandiri
● Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan
● Memusatkan kekuatan ingatan dalam suatu masalah, sehingga dapat mengikuti
sepenuhnya pembahasan dan pendalaman masalahnya, kemudian setelah itu
bepindah kepada bahan lain (bahan baru)
● Memantapkan pengertian-pengertian dan masalah-masalah yang telah diajarkan
kepada mereka
● Mengukur (mengevaluasi) benar tidaknya bahan pelajaran yang dapat mengerti /
ditangkap oleh murid-murid selama pelajaran berlangsung dan mengukur kadar
jelas tidaknya (pengertian mereka)
● Akan jelas bagi guru, banyaknya pelajaran yang sudah diketahui/dimengerti oleh
murid-muridnya.
3. Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus
dikuasai oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan
semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Semangat siswa yang tinggi akan
meningkatkan daya tangkap ilmu sehingga nantinya tujuan yang ingin dicapai oleh guru
dapat diraih dengan baik. Penguatan harus dilakukan secara merata kepada siswa yang
baik ataupun kurang baik perilakunya. Guru tidak boleh membeda-bedakan dalam
memberikan penguatan.

4. Keterampilan memberikan apersepsi dan motivasi


a. Apersepsi
Apersepsi (apperception) merupakan suatu penafsiran dari buah pikiran, yaitu
menyatupadukan pengamatan dan pengalaman yang telah dimiliki, Ahmad Rohani
(2010: 31) Apersepsi juga sering disebut dengan “batu loncatan”, maksud dari
pengertian tersebut artinya sebelum pengajaran dimulai, untuk dapat menyajikan
pelajaran yang baru, guru diharapkan dapat menghubungkan bahan pelajaran yang
sebelumnya yang dirasa telah dikuasai oleh siswa. Apersepsi merupakan salah satu
fenomena psikis yang dialami oleh seorang siswa ketika ada suatu kesan baru yang
masuk didalam kesadaran dan berasosiasi dengan kesan lama dibarengi dengan
pengolahan sehingga dapat menjadi kesan yang luas. Fungsi dari Apersepsi adalah
untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif sehingga siswa siap untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu Apersepsi dilaksanakan untuk
membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Motivasi
Menurut Hamzah B. Uno (2012: 3) menyatakan bahwa sebelum mengacu pada
pengertian motivasi, terlebih dahulu kita dapat menelaah pengidentifikasikan kata
motif dan kata motivasi. Motif merupakan suatu daya penggerak yang ada didalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, dan demi mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang ada didalam diri seseorang
untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhan. Motivasi yang ada pada diri seseorang harus dibangkitkan dan
dikembangkan, guru dituntut memiliki kemampuan membangkitkan motivasi belajar
siswa sehingga dapat mencapai tujuan belajar. Menurut Oemar Hamalik (2004: 166)
cara yang digunakan guru didalam menumbuhkan motivasi siswa antara lain:
Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa, Pemberian hadiah untuk siswa, Persaingan,
Pujian, Hukuman, Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, Membentuk
kebiasaan belajar yang baik, Membantu kesulitan belajar siswa secara individual
maupun kelompok, menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan dalam
pembelajaran.

5. Keterampilan memberikan variasi


Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar
yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar
mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya
belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.
variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru
dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa,
sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa
dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti
pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan
perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa
menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk,
dan bosan.
Terdapat beberapa jenis variasi yang dapat dilakukan, yakni :
a. Variasi gaya mengajar
• Penggunaan Variasi Suara
Perubahan suara dari keras menjadi lemah, tinggi ke rendah, cepat ke lambat,
gembira
ke sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
• Pemusatan perhatian siswa
Pemusatan pada hal-hal yang dianggap penting, dapat dengan gaya bahasa
menurut
kebutuhan anak.
• Kesenyapan Guru
Adanya kesenyapan, kebisuan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan disengaja
• Mengadakan kontak pandang dan gerak.
Pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat kemata siswa untuk
menunjukkan
adanya hubungan yang akrab dengan mereka.
• Gerak badan dan mimik
Variasi dari expresi wajah guru. Misalnya, gerakan kepala dan gerakan badan
Gunanya
untuk menarik perhatian dan menyampaikan arti dan pesan lisan yang di maksud.
• Pergantian posisi guru dalam kelas
Digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Gerakan hendaknya bebas.
Tidak
kaku dan hindarkan tingkah laku negatif.
b. Variasi dalam menggunakan media
• Media Audio
• Media Visual
• Media Audio visual
c. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
• Pola guru dengan peserta didik
Dilakukan antara guru dengan seluruh siswa yang ada di
dalam kelas
• Pola guru dengan peserta didik secara individu
Dilakukan antara guru dengan salah satu siswa di dalam
kelas
• Pola peserta didik dengan peseta didik
Guru memberikan kesempatan siswa berdialog dengan
temannya

6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok dan individu


Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan salah
satu cara yang dapat di lakukan untuk dapat memfasilitasi system pembelajaran yang di
butuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan
mengajar ini harus di latih dan di kembangkan, sehingga para calon guru atau guru dapat
memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses
pembelajaran.
Melihat kenyataan bahwa siswa itu sangat heterogen, maka salah satu
keterampilan yang harus dimiliki olah guru adkah keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan. Belajar pada dasarnya adalah bersifat individual, walau pun dilakukan
secara klasikal sekalipun. Hal ini mengingat antara siswa yang satu dengan yang lainnya,
selain memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda juga memiliki cara tersendiri dalam
proses pembelajarannya.
Terdapat beberapa komponen yang harus dikuasi guru dalam hal ini, yakni :
a. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi
b. Keterampilan Mengorganisasi
c. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar
d. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar

7. Keterampilan mengelola kelas


Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan
tingkah laku siswa yang diinginkan, mengulang atau meniadakan tingkah laku yang tidak
diinginkan, dengan hubungan-hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang
positif serta mengembungkan dan mempermudah organisasi kelas yang efektif. Tujuan
guru mengelola kelas adalah agar semua siswa yang ada di dalam kelas dapat belajar
dengan optimal dan mengatur sarana pembelajaran serta mengendalikan suasana belajar
yang menyenangkan untuk mencapai tujuan belajar.
Dua komponen utama dalam pengelolaan kelas adalah:
a. Keterampilan yang berhubungan dengan tindakan preventif berupa penciptaan
dan pemeliharaan kondisi belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
● Menunjukkan sikap tanggap.
● Membagi perhatian secara visual dan verbal,
● Memusatkan perhatian kelompok,
● Petunjuk yang jelas,
● Menegur,
● Penguatan.
b. Keterampilan yang berkembang dengan tindakan kreatif berupa pengembalian
kondisi belajar yang optimal. Hal ini dilakukan melalui cara-cara berikut:
● Modifikasi tingkah laku,
● Pengelolaan/proses kelompok,
● Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal
biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok
kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang siswa yang belajar atau bekerja
secara perorangan. Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan ini
meliputi:
a. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara:
● Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku
siswa
● Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakäan siswa,
● Merespon secara positil' pendapat siswa,
● Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
● Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
● Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh
pengertian berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu,
dan mampu mencmukan pemccahan masalah yang dihadapinya.
b. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara:
● Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,
● Memvariasikan kegiatan untuk mencegaaah timbulnya kebosanan siswa
dalam belajar,
● Membentuk kelompok yang tepat,
● Mengkoordinasikan kegiatan,
● Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa
● Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
c. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar. Hal ini dapat
dilakukan melalui:
● Memberi penguatan secara tepat
● Melaksanakan supervisi proses awal
● Melaksanakan supervisi proses lanjut
● Melaksanakan supervisi pemaduan
d. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini
dilakukan dengan cara:
● Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
● Merancang kegiatan belajar
● Bertindak sebagai penasihat siswa
● Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri

Sumber : Habibati. (2017). Strategi Belajar Mengajar. Aceh: Syiah Kuala University
Press
9. Keterampilan mengevaluasi pembelajaran
a. Pengertian
Evaluasi merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk menentukan kualifikasi
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan capaian hasil belajar peserta
didik setelah menjalani proses pembelajaran.
b. Tujuan
1) Meningkatkan memotivasi belajar peserta didik
2) Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
c. Komponen
1) Dapat digunakan berbagai bentuk tagihan,
2) Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah pilihan ganda, uraian
objektif, menjodohkan, dan lain-lain.

d. Prinsip Penggunaan
1) Menggunakan alat penilaian / evaluasi yang sesuai.
2) Mengembangkan alat penilaian, misalnya penilaian “5P” paper and pencils,
portofolio, perfomance, project, dan product. (Suwarna, 2012).
3) Langkah-langkah dalam melakukan penilaian / evaluasi adalah:
a) Menetapkan kompetensi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang ingin
dicapai.
b) Menetapkan materi pembelajaran.
c) Merumuskan indikator yang mengacu pada kompetensi dasar.
d) Menentukan jenjang kognitif untuk setiap butir soal
e) Menyusun kisi-kisi, untuk menggambarkan hubungan antara kompetensi, materi,
indikator, jenjang kognitif, dan butir soal
f) Menulis butir-butir soal berdasarkan indikator.
g) Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal.
4) Melakukan tes awal (pre-test), tes proses (selama pembelajaran berlangsung), dan
tes akhir (post- test).
5) Menganalisis hasil penilaian / evaluasi.
6) Memberikan tindak lanjut dari hasil penilaian / evaluasi.

10. Keterampilan memberikan tugas sesuai materi


Pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada
siswa untuk dilaksanakan dengan baik. Latihan itu diberikan kepada siswa untuk
memberikan kesempatan kepada mereka menyelesaikan tugas yang didasarkan pada
petunjuk langsung dari guru yang sudah dipersiapkan sehingga dapat menjalani secara
nyata dan melaksanakan tugas tersebut sampai tuntas. Tugas yang diberikan kepada siswa
dapat diberikan secara perorangan atau kelompok.
Peranan metode pemberian tugas dalam peningkatan hasil belajar dijelaskan
Darmanto (1987: 12) dalam Momisa (2009) yaitu agar siswa memperoleh hasil belajar
yang baik, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama mengerjakan tugas,
sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Metode
pemberian tugas diterapkan secara maksimal dan bermakna sebagaimana yang dikatakan
oleh Hastuti (1998: 13) dalam Undugia (2009) bahwa metode pemberian tugas adalah
sebuah metode pembelajaran dengan pemberian tugas yang tidak hanya sekedar
menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, melainkan harus mempunyai unsur latihan
secara berulang-ulang, dikerjakan dan dilaporkan hasilnya sebagai pertanggungjawaban
dari hasil belajar serta mempunyai unsur didaktis pedagogis bagi para siswa. Tugas yang
diberikan dapat dikerjakan di kelas, di perpustakaan, di rumah, atau di tempat-tempat lain
dalam kaitannya dengan materi pokok yang diberikan atau yang ditugaskan.
Dalam memberikan tugas kepada siswa sebaiknya guru memperhatikan enam
saran seperti yang dikemukakan oleh Raymond (2004: 112) dalam Os Undugia (2009),
yakni :
1) Buatlah tugas-tugas secara langsung dan relevan dengan pelajaran atau unit yang
dilaksanakan di kelas,
2) Memberikan tugas-tugas yang jelas dan memerlukan kecakapan dan pengetahuan yang
ada dalam wilayah kemampuan siswa,
3) Berikan tugas-tugas yang menantang dan memberi stimulus,
4) Perhatikan kemampuan siswa dalam penyelesaian tugas,
5) Berilah komentar atas tugas yang terselesaikan baik secara lisan maupun tulisan, dan
6) Terangkan secara singkat mengenai fungsi dan harapan-harapan dari tugas-tugas
tersebut.

ANALISIS VIDEO
1. Keterampilan memberikan penjelasan
Keterampilan memberikan penjelasan, di video pembelajaran tersebut,
lebih mengarah ke student center, karena guru memberikan kesempatan murid
untuk menjelaskan pendapatnya satu per satu mengenai materi yang dibahas. Lalu
guru menyampaikan penyamaan konsep yang benar. Guru menyampaikan
penyempurnaan informasi dan materi, melalui pemahaman siswa terlebih dahulu.
Alangkah lebih baiknya lagi, jika penjelasan guru tersebut dijabarkan sehingga
lebih informatif dan mampu menambah wawasan siswa mengenai materi.
2. Keterampilan bertanya
Guru sudah menguasai keterampilan bertanya. Sehingga dapat
menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna dan menarik. Guru sudah
memberikan pertanyaan pancingan maupun pertanyaan yang mengajak berpikir
siswa.
Probing juga dilakukan guru dengan menunjuk beberapa murid yang ingin
menyebutkan jawaban satu per satu saling melengkapi, sehingga diperoleh
jawaban yang memuaskan/sesuai yang diinginkan. Dengan begitu siswa menjadi
lebih aktif dalam menyampaikan pendapatnya sesuai dengan yang dipikirkannya.
3. Keterampilan memberikan penguatan
Dalam video yang kami tonton tersebut, guru sudah memberikan
penguatan dengan baik kepada siswanya untuk aktif dan selalu memiliki cara agar
siswa dapat dengan aktif dan berdiskusi. Selain itu, guru tersebut selalu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya
bahkan saling menambahkan jawaban dalam diskusi. Guru juga memberikan
penguatan dengan mengapresiasi setiap kegiatan yang berlangsung atau saat
diskusi. Guru tersebut juga menyamaratakan semua siswa untuk dapat memiliki
kesempatan menjawab dan menambahkan. Guru tersebut berhasil memancing
siswa untuk mengambil peran dalam setiap diskusi.
4. Keterampilan memberikan apersepsi dan motivasi
Dalam memberikan apersepsi dan motivasi, guru tersebut sudah baik.
Guru sudah menghubungkan materi yang sedang dibahas dengan yang ada di
sekitar atau di dekat lingkungan.sehingga siswa dengan mudah dapat
mengidentifikasi masalah dan mencari tahu dengan baik. Guru juga sudah
berhasil memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan
mengemukakan pendapatnya. Selain itu, siswa juga termotivasi untuk bertanya
terhadap hal yang belum diketahui.
5. Keterampilan memberikan variasi
Keterampilan memberikan variasi dalam gaya mengajarnya terlihat
monoton pada pertengahan hingga akhir pembelajaran, dengan hanya
menanyakan pertanyaan berulang dengan pengubahan subjek pertanyaannya saja,
namun pada pembukaan hingga pertengahan, guru tersebut menggunakan variasi
dalam gaya mengajar yang menarik minat siswa untuk mengikuti alur
pembelajaran dan juga memberikan respon terhadap arahan dan penjelasan dari
guru. Kemudian pada variasi dalam menggunakan media nampak guru tersebut
sudah menggunakan beberapa variasi dalam satu waktu pembelajaran yang sangat
jelas menarik minta siswa untuk mengikuti pembelajaran yang ada, namun juga
terlihat jelas bahwa variasi media belum digunakan secara optimal. Terlihat ketika
lcd proyektor hanya digunakan untuk menampilkan KD pelajaran yang dilakukan
sementara untuk video yang menunjukkan beragam tanaman di sekitar sekolah
belum jelas apakah diputar melalui lcd proyektor atau hanya editan pada video
pembelajaran tadi. Kemudian dari penggunaan tanaman sebagai objek
pengamatan juga belum di jelaskan secara langsung atau diberi arahan oleh guru
namun siswa langsung diminta untuk melakukan pengamatan sesuai dengan
lembar data yang harus diisi. Hal ini membuka peluang besar miskonsepsi
mengenai bagaimana dasar - dasar dalam melakukan klasifikasi serta poin - poin
apa yang dapat mendasari klasifikasi. Variasi dalam interaksi antara guru dengan
siswa, dalam variasi ini nampak bahwa guru telah melakukan berbagai variasi
dengan baik, misal berinteraksi secara langsung antara guru dan siswa,
mempersilahkan siswa saling berkomunikasi mengenai pembelajaran,
mengizinkan siswa untuk bertanya langsung serta mengizinkan siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya baik kepada teman maupun guru.
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok dan individu
Pembelajaran telah diorganisasi dengan baik oleh guru, nampak dari
pengorganisasian kelompok serta pengarahan terhadap tugas dan kegiatan yang
akan dilakukan terhadap siswa, namun dari segi pembimbingan dan pendekatan
secara individu belum terlihat ada interaksi atau bimbingan secara khusus
terhadap siswa dalam rangka mempermudah atau memperjelas pemahaman siswa
tertentu yang mengalami miskonsepsi atau bingung terhadap materi tertentu.
Namun secara keseluruhan dalam pembimbingan kelompok guru telah
menjelaskan dengan baik terlepas dari belumnya guru membagi atau
menunjukkan peran - peran tertentu kepada siswa agar kerja kelompok menjadi
lebih mudah. Sementara dari pembimbingan secara individu nampaknya
keterampilan yang ditunjukkan masih kurang.
7. Keterampilan mengelola kelas
Menurut kami pengelolaan kelas sudah cukup baik. Diawali dengan
berbaris rapi sebelum masuk ke kelas, bersalaman dengan guru, mengucap salam,
dan membaca doa. Kegiatan belajar terlihat menyenangkan, tidak monoton,
karena terdapat kegiatan pengamatan terhadap objek yang terlihat dengan
menggunakan peralatan yang ada, lalu di presentasikan. Guru aktif bertanya dan
siswa aktif menjawab. Dan terakhir diskusi bersama sekaligus guru menjelaskan
materi yang benar.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan peroanngan
Dari video yang ada, belum terlihat adanya keterampilan tersebut. Guru
hanya mengajar untuk seluruh siswa, tidak fokus kepada kelompok atau
perorangan yang mungkin membutuhkan penjelasan yang lebih.
9. Keterampilan mengevaluasi pembelajaran
Dalam video tersebut, evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik
yakni dengan memberikan tugas untuk mengamati tumbuhan - tumbuhan dan
menulis hasilnya dalam lembar pengamatan yang sudah disediakan. Akan tetapi,
evaluasi yang dilakukan guru perlu ditingkatkan. Guru juga harus memberi soal
atau tes dan diberi nilai / feedback, sehingga guru mengetahui sejauh mana siswa
( secara individu) memahami materi yang sudah diberikan
10. Keterampilan memberi tugas sesuai materi
Dalam video tersebut, keterampilan guru memberi tugas sesuai materi sudah baik.
Tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan siswa dan sesuai materi.
Tugas yang sudah dikerjakan oleh siswapun juga diberi feedback/ komentar
secara lisan dan dibahas selama pembelajaran berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai