Pembelajaran adalah suatu proses yang ditata dan diatur berdasarkan Langkah tertentu agar
dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan. Keterampilan dasar mengajar
(teaching skills) pada dasarnya merupakan bentuk perilaku (kemampuan) atau keterampilan (skill)
yang bersifat khusus dan mendasar yang harus dimiliki tenaga pendidik sebagai modal untuk
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran secara professional.
Kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran sangat berpengaruh pada
keberhasilan suatu pembelajaran. Keterampilan membuka pelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan suasana agar siswa siap mental dan terpusat pada hal-hal yang
akan dipelajari. Pada awal pelajaran, tidak semua siswa memiliki kesiapan mental dan tertarik untk
mengkuti hal-hal yang akan dipelajari. Ketika siswa mengikuti pelajaran jam kedua, maka kondisi
pikiran dan perhatian sisa kebanyakan masih pada pelajaran jam pertama.
Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif
dan efesien. Tujuan khususnya adalah 1) Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi
tugas-tugas pembelajaran yang akandikerjakan. 2) Siswa mengetahui batas-batas tugas yang akan
dikerjakan. 3) Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yanag
mungkin diambil dari mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran. 4) Siswa mengetahui
hubungan antar pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru yang kan dikuasai yang akan
dipelajari atu belum dikenalnya. 5) Siswa dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-
ketetampilan konsep-konsep yang tercantum dalam suatu peristiwa. 6) Siswa dapat mengetahui
tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran dan guru dapat mengetahui tingkat
keberhasilannya dalam mengajar.
a. Kebermaknaan
b. Logis dan berkesinambungan
Secara etimologis keterampilan bertanya dapat diurai menjadi dua suku yaiitu ” terampil dan
Tanya”. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia “Bertanya” berasal dari kata “Tanya” yang berarti
antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil” yang berarti memilki arti “cakap
dalam menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan”. Dengan demikian keterampilan bertanya
secara sederhana dapat dirumuskan adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta
keterangan atau penjelasan dari orang lain, atau pihak pihak menjadi lawan bicara.
tujuan Pertanyaan dalam pembelajaran pada dasarnya adalah untuk membelajarkan siswa, yaitu
mengomunikasikan materi dan lingkunan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tipe
pertanyaan Tipe atau bentuk pertanyaan sangat beragam, penggunaan setiap bentuk pertanyaan
tergantung pada tujuan yang di harapkan. Jika di identifikasikan ada enam tipe pertanyaan. Terdapat
8 keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran,
yaitu keterampilan: bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan
menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok
kecil dan individual.
Prinsip-prinsip pokok yang harus dipehatikan oleh para guru, calon guru dalam mengunakkan
keterampilan bertanya antara lain:
Pembelajaran pertanyaan di klasifikasikan kedalam dua bentukatau jenis, yaitu pertanyaan dasar dan
pertanyaan lanjut. Dalam kegiatan pembelajaran telah dijelaskan bahwa yang dimaksud keterampilan
bertanya dasar adalah pertanyaan yang pertama atau pembuka untuk mendapatkan atau informasi
dari siswa. Untuk menindaklanjuti dari pertanyaan pertama diikuti oleh berikutnya atau disebut
dengan petanyaaan lanjut.
Tujuan dan manfaat dari keterampilan bertanya dasar masih relevan dan berlaku pula untuk bertanya
lanjut. Namun untuk kepentingan bertanya lanjut, tujuan dan manfaat itu lebih luas dan hal-hal yang
belum terjangkau oleh tujuan dan manfaat darti pertanyaan dasar. Tujuan dan manfaat dari
pertanyaan lanjut yang dimaksud yaitu untuk memungkinkan siswa dapat berfikir lbih tajam analitis
dan komperetif.
Sebagai penuntun bagi calon guru atau para guru dalam menerapkan keterampilan bertanya lanjut,
dapat digunakan klasifiikasi tingkatan belajar yang disampaikan oleh bloom (taksonomi bloom).
Berdasarkan taksonomi dari bloom, pertanyaan dapat digolongkan kedalam enam kelompok atau
jenis, yaitu :
b. Pertanyaan pemahaman(comprehension)
Pengertian ketrampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran ide, dan kreatifitas
dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu lebih bermakna sehingga menghasilkan
sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut Sadirman, interaksi dan motivasi belajar mengajar (jakarta:
rajawali pers, 2011: 211) . Ketrampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau
ketrampilan yang bersifat khusus (most specific intructional behaviors)yang harus dimiliki oleh guru,
dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien
dan profesional (As. Gilcman, 1991).
Berikut ini dikemukakan beberapa aktivitas atau komponen-komponen yang dapat dilakukan oleh
guru untuk memberi layanan pembelajaran secara optimal melalui pendekatan kelompok kecil dan
perorangan:
1. Peran guru
a. Sebagai motivator, yaitu guru memfosisikan diri sebagai penggerak, yang menumbuhkan
semangat dan kekuatan belajar bagi siswa.
b. Sebagai fasilitator, yaitu guru yang menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif sehingga
dapat menunjang kelancaran pembelajaran bagi siswa.
d. Multi metode dan media, yaitu guru dalam mengajar tidak hanya terpaku pada satu jenis metode
atau media tertentu saja, akan tetapi untuk memfasilitasi terjadinya belajar bagi setiap siswa yang
memiliki perbedaan itu guru melayaninya melalui penggunaan metode dan media secara bervariasi.
f. Pemanfaatan sumber pembelajaran secara luas dan bervariasi, yaitu bagaimana dalam proses
pembelajaran, siswa tidak hanya terpaku pada guru atau satu buku saja sebagai sumbernya
g. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa, yaitu yang mencermati atau meneliti permasalahan-
permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
1. Penataan ruangan: Penataan ruangan yang baik akan membantu siswa dalam fokus dan
mudah mengikuti pembelajaran.
F. KETERAMPILAN MENJELASKAN
1. Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan mempunyai prinsip yang bisa membuat implementasinya bisa lebih
efektif dan efisien, berikut diantaranya:
Pada pelaksanaanya penjelasan harus bisa membuat siswa tertarik dan harus sesuai dengan
materi dan kompetensi dasar.
Syarat dalam menjelaskan adalah harus selaras dengan apa yang tertuang pada KD
(kompetensi dasar). Selain itu guru juga harus bisa menganalisa tentang latar belakang dan
tingkat kemampuan siswa agar penjelasan bisa tepat guna.
Penjelasan dilakukan pada saat belajar mengajar, lebih tepatnya awal tengah atau akhir
aktivitas jam pelajaran.
Penjelasan bisa dilakukan untuk membalas pertanyaan siswa, selain itu penjelasan juga bisa
dilakukan untuk menjelaskan materi yang telah direncanakan sehingga materi bisa memenuhi
kompetensi dasar.
Variasi merupakan hal yang perlu dilakukan saat proses pembelajaran. Menurut Alma (2009: 42)
membuat variasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam perilaku keterampilan mengajar. Variasi
dalam hal ini adalah menggunakan berbagai metode, gaya mengajar, sumber bahan pelajaran, media
pengajaran, dan variasi dalam bentuk interaksi antara guru dan peserta didik
Menurut Sukirman (2012: 266) terdapat beberapa poin penting yang menjadi tujuan dan manfaat dari
variasi stimulus, di antaranya yaitu:
1. Terciptanya proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
2. Menghilangkan kejenuhan dan kebosanan sebagai akibat dari kegiatan yang bersifat rutinitas.
3. Meningkatkan perhatian dan motivasi siswa.
4. Mengembangkan sifat keingintahuan siswa terhadap hal-hal yang baru.
5. Menyesuaikan model pembelajaran dengan cara belajar siswa yang berbeda-beda.
6. Meningkatkan kadar aktivitas belajar siswa.
Keterampilan menggunakan media pembelajaran sangat penting bagi seorang guru untuk membantu
proses penyampaian pelajaran. Menurut Udin Syaefudin Saud (2010), media pembelajaran adalah
sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Media audio, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang
mempunyai sifat dapat didengarkan oleh siswa, seperti radio.
Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang
mempunyai sifat dapat dilihat oleh siswa, seperti peta.
Media audio visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat dan didengar oleh siswa, seperti TV
Edukasi.
Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi
dasar.
Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif
siswa dalam belajar.
Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
- Relevansi
Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik meteri
pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang tersedia.
- Efisiensi
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memperhatikan bahwa
media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang
dimaksud, persiapan dan penggunaanya relatif memerlukan waktu yang singkat, kemudian
hanya memerlukan sedikit tenaga.
- Dapat digunakan Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah meningkatkan kualitas
pembelajaran.
- Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek lingkungan
sosial dan budaya dengan mempertimbangkan aspek pengembangan pada pembelajaran life
skills.
a. Media audio, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang mempunyai sifat
dapat didengarkan oleh siswa, seperti radio.
b. Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang
mempunyai sifat dapat dilihat oleh siswa, seperti peta.
c. Media audio visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang
mempunyai sifat dapat dilihat dan didengar oleh siswa, seperti TV Edukasi.
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Keterampilan
mengadakan variasi ini dapat juga dipakai untuk pengunaan keterampilan mengajar yang lain, seperti
dalam mengunakan ketrampilan bertanya memberi pengutan, menjelaskan dan sebagainya
Adapun tujuan pokok dari pengadaan variasi dalam kelas antara lain :
Diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi secara tatap muka dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan keputusan,
atau pemecahan masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar diskusi kelompok di lakukan oleh siswa
dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang di pandu seorang guru. Diskusi merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbentuk kelompok untuk bertukar pikiran,
gagasan, dan informasi secara lisan dan bertatap muka untuk mencari kesepakatan dalam
menyelesaikan suatu masalah. Berdiskusi dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
Menurut (Mulyasa, 2013) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing diskusi yaitu;
1. Siswa dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru
atau masalah yang harus dipecahkan mereka.
2. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan
berkomunikasi.
3. Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dua prinsip dalam keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil sebagai berikut:
1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”. Hal ini ditandai dengan adanya
keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi, kesediaan menerima dan
mengenal lebih jauh topic diskusi, dan kesediaan menghargai pendapat orang lain
2. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, antara lain: 1) Topik yang dipilih
hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan kemampuan siswa. 2)
Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks bukan jawaban yang tunggal. 3)
Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topic tersebut agar para siswa
memiliki latar belakang pengetahuan yang sama sehingga mampu memberikan penjelasan
dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.
1. Rumuskan tujuan dan topic yang akan dibahas pada awal diskusi.
2. Kemukakan masalah-masalah khusus.
3. Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan.
4. Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.
Memperluas masalah atau urunan pendapat
Dalam hal demikian tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelasnya, yakni dengan cara:
1. Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini lebih efektif daripada
bila rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.
2. Member gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topik diskusi yang
akan datang.
3. Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai.
1. Dalam usaha menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa, guru harus memiliki cara
yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
2. Berurutan dan berkesinambungan. Aktivitas yang ditempuh guru dalam mengenalkan dan
merangkum kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan kembali
bagian yang utuh (merupakan suatu kebulatan).
KELEBIHAN BUKU :
1. Kelebihan pada buku ini adalah menjelaskan secara terperinci mengenai keterampilan dasar
mengajar
2. Bahasa yang luas dan jelas sehingga memudahkan pembaca dalam memahami materi
mengenai dasar mengajar
3. Judul pembahasan yang berkesinambungan dengan pokok materi
4. Font dan ukuran kalimat yang rapi mempermudah dalam membaca buku tersebut
KELEMAHAN BUKU :