1. ISU PEMASARAN
2. Pemasaran ialah suatu proses sosial baik indivdu maupun kelompok, yang terlibat dalam
3. proses tersebut memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara
4. menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan
5. pihak lain. Biaya pemasaran ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh lembaga
6. pemasaran berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pemasaran yang dimaksud
7. diantaranya adalah adalah bagian pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan. Biaya
8. pemasaran juga didalamnya termasuk waktu waktu kerja, resiko, kerusakan, kredit dan
9. pemeliharaan informasi (Soekartiwi, 2007).
10. Menurut Majid (2008), pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan
11. transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang
yang
12. diperjual belikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seoerti makanan,
13. kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik dan jasa. Ayam Broiler dikenal masyarakat
14. dengan berbagai kelebihannya, yaitu umur panen 5-8 minggu. Waktu pemeliharaan yang
15. relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
16. yang bermunculan berbagai wilayah Sulawesi utara
17. Pemasaran ialah suatu proses sosial baik indivdu maupun kelompok, yang terlibat dalam
18. proses tersebut memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara
19. menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan
20. pihak lain. Biaya pemasaran ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh lembaga
21. pemasaran berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pemasaran yang dimaksud
22. diantaranya adalah adalah bagian pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan. Biaya
23. pemasaran juga didalamnya termasuk waktu waktu kerja, resiko, kerusakan, kredit dan
24. pemeliharaan informasi (Soekartiwi, 2007).
25. Menurut Majid (2008), pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan
26. transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang
yang
27. diperjual belikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seoerti makanan,
28. kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik dan jasa. Ayam Broiler dikenal masyarakat
29. dengan berbagai kelebihannya, yaitu umur panen 5-8 minggu. Waktu pemeliharaan yang
30. relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
31. yang bermunculan berbagai wilayah Sulawesi utara
32. Pemasaran ialah suatu proses sosial baik indivdu maupun kelompok, yang terlibat dalam
33. proses tersebut memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara
34. menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan
35. pihak lain. Biaya pemasaran ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh lembaga
36. pemasaran berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pemasaran yang dimaksud
37. diantaranya adalah adalah bagian pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan. Biaya
38. pemasaran juga didalamnya termasuk waktu waktu kerja, resiko, kerusakan, kredit dan
39. pemeliharaan informasi (Soekartiwi, 2007).
40. Menurut Majid (2008), pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan
41. transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang
yang
42. diperjual belikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seoerti makanan,
43. kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik dan jasa. Ayam Broiler dikenal masyarakat
44. dengan berbagai kelebihannya, yaitu umur panen 5-8 minggu. Waktu pemeliharaan yang
45. relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
46. yang bermunculan berbagai wilayah Sulawesi utara.
47. Pemasaran ialah suatu proses sosial baik indivdu maupun kelompok, yang terlibat dalam
48. proses tersebut memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara
49. menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan
50. pihak lain. Biaya pemasaran ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh lembaga
51. pemasaran berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pemasaran yang dimaksud
52. diantaranya adalah adalah bagian pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan. Biaya
53. pemasaran juga didalamnya termasuk waktu waktu kerja, resiko, kerusakan, kredit dan
54. pemeliharaan informasi (Soekartiwi, 2007).
55. Menurut Majid (2008), pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan
56. transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang
yang
57. diperjual belikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seoerti makanan,
58. kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik dan jasa. Ayam Broiler dikenal masyarakat
59. dengan berbagai kelebihannya, yaitu umur panen 5-8 minggu. Waktu pemeliharaan yang
60. relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
61. yang bermunculan berbagai wilayah Sulawesi utara.
62. Pemasaran ialah suatu proses sosial baik indivdu maupun kelompok, yang terlibat dalam
63. proses tersebut memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara
64. menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan
65. pihak lain. Biaya pemasaran ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh lembaga
66. pemasaran berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pemasaran yang dimaksud
67. diantaranya adalah adalah bagian pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan. Biaya
68. pemasaran juga didalamnya termasuk waktu waktu kerja, resiko, kerusakan, kredit dan
69. pemeliharaan informasi (Soekartiwi, 2007).
70. Menurut Majid (2008), pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan
71. transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang
yang
72. diperjual belikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seoerti makanan,
73. kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik dan jasa. Ayam Broiler dikenal masyarakat
74. dengan berbagai kelebihannya, yaitu umur panen 5-8 minggu. Waktu pemeliharaan yang
75. relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
76. yang bermunculan berbagai wilayah Sulawesi utara.
77. Pemasaran ialah suatu proses sosial baik indivdu maupun kelompok, yang terlibat dalam
78. proses tersebut memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
cara
79. menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan
80. pihak lain. Biaya pemasaran ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh lembaga
81. pemasaran berkaitan dengan pelaksanaan pelaksanaan fungsi pemasaran yang dimaksud
82. diantaranya adalah adalah bagian pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan. Biaya
83. pemasaran juga didalamnya termasuk waktu waktu kerja, resiko, kerusakan, kredit dan
84. pemeliharaan informasi (Soekartiwi, 2007).
85. Menurut Majid (2008), pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan
86. transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Barang
yang
87. diperjual belikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seoerti makanan,
88. kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik dan jasa. Ayam Broiler dikenal masyarakat
89. dengan berbagai kelebihannya, yaitu umur panen 5-8 minggu. Waktu pemeliharaan yang
90. relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman
91. yang bermunculan berbagai wilayah Sulawesi utara.
Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan :
Isu pemasaran yang meningkatkan kepedulian pada konsumen di saat ini merupakan kelanjutan dari
apa yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti pergerakan seseorang di internet, bahkan mampu
mengidentifikasi seseorang berdasarkan nama dan alamat e-mail.
Dua variable yang yang penting dan sentral bagi implementasi strategis: segmentasi pasar dan
positioning produk. Segmantasi pasar dan positioning produk menjadi kontribusi pemasaran paling
penting pada manajemen strategis.
1. Segmen Pasar
Segmentasi pasar (market segmentation) secara lusa digunakan untuk menerapkan strategi.
Segmentasi pasar adalah variable yang penting dalam implementasi strategi karena setidaknya tiga
alas an utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembanagn produk, penetrasi pasar,
dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui adanya pasar dan produk baru. Untuk
menerapakn strategi- strategi ini dengan sukses, dibutuhkan pendekatan segmentasi pasar yang baru
atau yang telah diperbaiki. Kedua, degmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi
dengan sumber daya yang terbatas karena produksi missal, distribusi massal dan iklan missal tidak
diperlukan. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing lebih baik dengan
perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen. Terakhir,
keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran pemasaran; produk,
distribusi, promosi, dan harga.
2. Positioning Produk
Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok konsumen
tertntu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan konsumen. Positioning
merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan produk atau jasa anda
dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi kesuksesan dalam industry.
a)Pilih criteria kunci yang secara efektif membedakan produk atau jasa dalam industry.
b)Gambarkan diagram peta positioning-produk dua-dimensi dengan kriteria yang spesifik disetiap
sumbunya.
c)Tetapkan produk dan jasa pesaing sebagai resultan matriks empat kuadrat.
d)Identifikasi area-area dalam peta positioning dimana produk dan jasa perusahaan harus paling
kompetitif dipasar yang ada. Lihatlah area yang belum terisi (relung pasar atau niche).
e)Kembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau jasa perusahaan secara
tepat.
Beberapa aturan dalam menggunakan positioning produk sebagai alat implementasi strategi adalah
berikut:
a)Lihatlah pada area yang belum terisi atau relung yang masih kosong (vacan niche). Peluang terbaik
bias jadi adalah segmen yang belum terlayani.
b)Jangan menetapakn segmen secara tumpang-tindih. Keuntungan apapun dari perpotongan tersebut
(misalnya, target pasar yang lebih besar) akan terhapus oleh kegagalan memuaskan satu segmen.
Dalam pengertian teori keputusan, maksudnya disini adalah untuk menghindari suboptimasi akibat
mencoba melayani lebih dari satu fungsi objektif.
c)Jangan melayani dua segen dengan satu strategi yang sama. Biasanya, suatu strategi yang berhasil
untuk satu segmen tidak bias begitu saja diterapkan pada segmen lain.
d)Jangan memosisikan diri ditengah-tengah peta. Tengah biasanya menunjukkan strategi yang
digunakan tidak dijalankan dengan jelas untuk membedakan karakteristik yang ada. Aturan ini
bervariasi mengikuti jumlah pesaing. Sebagai contoh, ketika ahnya ada dua pesaing, seperti dalam
pemilihan presiden amerika serikat, tengah menjadi posisi strategis yang diharap-harapkan.
Strategi positioning produk yang efektif memenuhi dua kriteria: (1) secara unik membedakan
perusahaan dalam persaingan tersebut, dan (2) membawa konsumen untuk mengharapkan pelayanan
yang sedikit berbeda dari yang akan atau bias diberikan konsumen. Perusahaan seharusnya tidak
membuat ekspektasi yang melebihi ekspektasi yang bisa atau akan diberikan. Hal ini adalah
tantangan yang konstan bagi pemasar.
Implementasi strategi yang sukses terkadang memerlukan tambahan modal. disamping laba bersih
dari operasi dan penjualan asset, dua sumber dasar perolehan modal bagi suatu organisasi adalah
pinjaman dan setoran modal. Menentukan kombinasi yang tepat antara pinjaman dengan modal
disetor dalam struktur modal perusahaan adalah vital bagi kesuksesan implementasi strategi.
Analisis Laba per Saham atau Laba Sebelum Bunga dan Pajak (Earnings per share/earnings before
interest and taxes-EPS/EBIT analysis0 adalah tehnik yang paling banyak digunakan dalam
menentukan apakah pinjaman, saham, atau kombinasi keduanya merupakan alternative terbaik untuk
memperoleh modal bagi implementasi strategis. Tehnik ini meliputi pemeriksaan dampak yang
ditimbulkan pendanaan dari pinjaman dengan saham terhadap laba per saham dibawah berbagai
asumsi begitu juga dengan EBIT.
Analisis EPS/EBIT adalah alat yang berharga untuk membuat keputusan mengenai pembiayaan
modal yang yang diperlukan untuk implementasi strategi, namun beberapa perhatian perlu diberikan
saat menggunakan tehnik ini. Pertama, laba mungkin akan lebih tinggi pada alternative saham atau
utang ketika tingkat EPS lebih rendah. Contohnya, hanya dilihat pada nilai laba setelah pajak
(earnings after taxes-EAT) di table 8-3, anda dapat melihat saham biasa merupakan pilihan terbaik,
apapun kondisi ekonomi yang terjadi. Jika misi brown company termasuk memaksimalkan laba,
bertentangan dengan memaksimalkan keuntungan pemegang saham atau beberapa criteria lain, maka
saham menjadi pilihan pembiayaan yang lebih baik dibanding untung.
Analisis proyeksi laporan keuangan (projected financial statement analysis) adalah teknik utama
dalam implementasi strategi karena memungkinkan organisasi untuk memriksa hasil yang
diharapkan dari berbagai tindakan dan pendekatan.
a)Siapkan proyeksi keuangan sebelum neraca. Awalilah dengan memperkirakan penjualan seakurat
mungkin.
b)Gunakan metode persentase penjualan (percentage-of sales) untuk memproyeksiakan harga pokok
penjualan(cost of good sold-CGS) dan akun-akun pengeluaran di laporan keuangan.
d)Kurangi laba bersih dengan dividen (dividend-DIV) yang akan dibayar untuk tahun depan. Sisa
laba ini diebut laba ditahan (retained earnings-RE). setiap tahun perusahaan menambahkan laba
ditahan (dari laporan laba rugi) ke laba ditahan tahun sebelumnya di neraca. Oleh karena itu, jumlah
laba ditahan dalam neraca adalah jumlah kumulatif, bukan jumlah sebenarnya yang tersedia untuk
implementasi strategi! Dalam mebuat laporan proyeksi keunagan, jumlah laba ditahan pada neraca
biasanya cukup besar. Namun demikian, jumlahnya juga bisa saja rendah atau bahkan negative jika
perusahaan mengalami kerugian. Satu-satunya cara bagi laba ditahan agar bisa turun dari satu tahun
ketahun lainya dalam neraca adalah:
·Jika perusahaan mengalami kerugian pada tahun tersebut atau,
·Jika perusahaan memiliki labah bersih positif pada tahun tersebut namun harus membayar dividen
lebih besar dari jumlah lab yang diperoleh.
e) Proyeksikan pos-pos dineraca, dimulai dari lab ditahan dan kemudian memperkirakan modal
pemegang saham, utang jangka panjang, utang jangka pendek, total utang, total aktifa, aktifa tetap,
dan aktifa lancar.
f)Tulislah catatan proyeksi pada laporan. Kapanpun terjadi perubahan dari tahun ke tahun yang
diproyeksikan, beri catatan yang perlu diberikan.
3.Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan atau financial bugget adalah dokumen yang memperlihatkan secara detail
bagaimana dan bisa diperoleh dan dibelanjakan untuk suatu priode tertentu, biasanya anggaran yang
dipakai adalah anggaran tahunan. Ada bbebrapa bentuk anggaran yang dipakai seperti: anggaran
kas,anggaran oprasi, anggaran penjualan, anggaran lab,anggaran pabrik, anggaran modal, anggaran
pengeluaran,anggaran divisi, anggaran variable, anggaran fleksibel, dan anggaran tetap. Anggaran
keuangan memiliki keterbatasan. Pertama, program yang telah dianggarakan, dapat menjadi begitu
detail dimana mereka menjadi terlalu kaku dan terlalu mahal. Kedua, anggaran keuangan bisa
menjadi subtitusi bagi tujuan. Ketiga, anggaran dapat menyembunyikan inefisensi jika didasarkan
pada prosedur daripada evaluasi priodik dari suatu kondistertentu. Terakhir, anggaran terkadang
digunakan sebagai instrument bagi tirani akibat rasa frustasi, ketidaksukaan, ketidakadilan, dan
tinggkat keluar masuk karyawan yang tinggi.
Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis (worth of a business) adalah hal yang penting bagi implementasi
strategi karena strategi yang integrative, intensif, dan diverifikasi biasanya diterapkan dengan
mengambil alih lain. Diverifikasi biasanya diterapkan dengan mengambil alih perusahaan lain.
Strategi lainnya, seperti pengunduran diri, atau divest, mungkin bisa mengakibatkan terjualnyasatu
divisi dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Untuk menentukan nilai bisnisdapat
dikelompokkan kedalam 3 pendekatan utama: apa yang dimiliki perusahaan, atau apa yang diberikan
perusahaan ke pasar. Pendekatan pertama adalah menentukan nilai bersih atau modal pemegang
saham. Pendekatan kedua adalah dengan mengukur nilai suatu perusahaan muncul dari keyakinan
bahwa nilai dari bisnis apapun harus didasarkan pada manfaat masa depan yang bisa diperoleh
pemiliknya berupa laba bersih. Dan pendekatan ketiga adalah membiarkan pasar menentukan nilai
bisnis berdasarkan nilai harga jual, metode rasio harga terhadap laba, dan metode saham yang
beredar.
Menjadi perusahaan publik, berarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke oranglain dengan
tujuan untuk memperoleh tambhana modal, konsekuensinya, hal tersebut mengurangi kendali
pemilik atau perusahaan. Menjadi perusahaan publik tidak disarankan bagi perusahaan yang
penjualannya kurang dari $10 juta karena biaya awal untuk melakukannya sangat tinggi.
Personel penelitian dan pengembangan – litbang, memainkan bagian yang tidak terpisahkan dari
implementasi strategi. Individu-individu tersebut pada umumnya dihargai karerna bisa
mengembangkan produk baru dan meningkatkan produk lama sehingga memungkinkan
implementasi strategi menjdai lebih efektif.
Penilitian menyarankan bahwa organisasi yang paling berhasil menggunakan litbang sebagai
penghubung antara peluang eksternal dengan kekuatan internal dan kemudian mengkaitkannya
dengan tujuan.
Kebijakan litbang yang dirumuskan dengan baik daapat meraih peluang pasar dengan kemampuan
internal yang dimiliki. Kebijakan litbang dapat meningkatkan usaha impelmentasi strategi dalam
hal :
5.Mengalokasikan jumlah uang yang tinggi, rata-rata, atau rendah untuk litbang.
a.Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan suatu produk dengan teknologi baru.
b.Menjadi peniru yang inovatif dari sebuah produk yang sukses, sehingga meminimalkan risiko, dan
biaya awal.
c.Menjadi produsen berbiaya rendah dengan cara memproduksi produk yang serupa secara missal
namun lebih murah dari produk yang baru-baru ini ditawarkan perusahaan lain.
Perusahaan yang mengumpulkan, dan mengevaluasi informasi eksternal dan internal secara efektif
dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perushaan lain. Di berbagai industry, informasi
menjadi factor yang paling penting dalam membedakan perusahaan yang berhasil dengan perusahaan
yang tidak berhasil. Proses manajemen strategis difasilitasi dengan baik di perusahaan yang memiliki
sistem informasi yang efektif. Banyak perusahaan yang memiliki pendekatan baru untuk sistem
informasi, yang bisa menyatukan pengetahuan teknis dari ahli computer dengan visi dari manajemen
senior.
2. MEMBENTUK POSITIONING MEREK
Semua stategi pemasaran dibuat berdasarkan STP ( segmentasi, penentuan sasaran (targeting),
dan positioning). Perusahaan menemukan beragam kebutuhan dan kelompok di pasar, membidik
mana yang dapat dipenuhi oleh perusahaan secara superior,dan kemudian memposisikan
penawarannya agar pasar sasaran mengenali kelebihan dari penawaran dan citra perusahaan. Jika
perusahaan melakukan positioning dengan buruk, pasar akan bingung.
Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada
pelanggan, suatu alasan kuat mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkuta
Satu titik awal dalam mendefinisikan kerangka referensi yang kompetitif untuk suatu
positioning merek adalah menentukan keanggotaan kategori (category membership)- produk atau
sekumpulan prodik dengan mana suatu merek bersaing dan yang berfungsi sebagai pengganti dekat.
Secara khusus, memutuskan untuk menbidik jenis konsumen tertentu dapat mendefinisikan
sifat persaingan, karena perussahaan tertentu telah memutuskan untuk membidik segmen itu di masa
lalu (atau berencana melakukannya di masa depan), atau karena karena konsumen dalam segmen itu
mungkin sudah melihat produk atau merek tertentu dalam keputusan pembelian mereka. Untuk
menentukan kerangka referensi kompetitif yang teapt, pemasar harus memahami perilaku konsumen
dan pertimbangan yang digunakan sekelompok konsumen dalam membuat pilihan merek. Di inggris,
misalnya, Automobile Association memposisikan dirinya sendiri sebagai “ layanan darurat ”
keempat—bersama dengan polisi, pemadam kebakaran, dan ambulans—untuk mengekspresikan
kredibilitas dan urgensi yang lebih besar.
2.1.2 Titik Perbedaan (POD) dan Titik Paritas (POP)
Setelah pemasar menetapkan kerangka referensi kompetitif untuk positioning dengan
mendefiisikan pasar sasaran pelanggan dan sifat persaingan,mereka dapat mendefinisikan asosiasi
titik perbedaan dan asosiasi titik paritas yang tepat.
1. Titik Pebedaan
Titik perbedaan (pont-of-difference,POD) adalah atribut atau manfaat yang secara kuat
diasosiasikan konsumen dengan suatu merek, dinilai positif, dan diyakini tidak dapat ditemukan
kesamaannya pada merek pesaing. Asosiasi-asosiasi yang membentuk titik perbedaan bisa
didasarkan hamper pada semua jenis atribut atau manfaat. Misalnya Apple (desain), Nike (kinerja)
dan Lexus (kualitas). Menciptakan asosiasi yang kuat, menguntungkan, dan unik merupakan suatu
tantangan yang riil , tetapi penting ditinjau dari positioning merek kompetitif.
2. Titik Paritas
Titik paritas (point-of-parity, POP), sebaliknya, adalah asosiasi-asosiasi yang tidak mesti unik
untuk merek tetapi dapat dimiliki bersama dengan merek lain. Jenis asosiasi ini mempunyai dua
dasar bentuk: kategori dan kompetitif.
a. Titik paritas kategori adalah sosiasi – asosiasi yang dipandang esensial oleh konsumen untuk
suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk atau jasa tertentu.
b. Titik paritas kompetitif adalah asosiasi yang dirancang untuk menegasikan titik perbedaan
pesaing.
c. Perbandingan titik paritas dan titik perbedaan, agar penawaran dapat mencapai titik paritas
(POP) pada atribut atau manfaat tertentu, harus ada cukup banyak konsumen yang meyakini bahwa
merek itu “cukup baik” pada dimensi itu. Ada zona atau kisaran toleransi atau penerimaan titik
paritas. Secara harfiah,merek tidak harus terlihat sama dengan pesaing, tetapi konsumen harus
merasa bahwa merek cukup berhasil dalam atribut atau manfaat tertentu.
Titik paritas digerakkan oleh kebutuhan anggotaan kategori (untuk menciptakan kategori POP)
dan kebutuhan menghilangkan POD pesaing (untuk menciptakan POP kompetitif). Selain perbedaan,
dua pertimbangan penting lainnya dalam memilih titik perbedaan adalah bahwa konsumen
menginkan POD dan bahwa perusahaan mempunyai kapabilitas untuk menghantarkannya.
Pemasar harus memutuskan pada tingkat apa pemasar akan menetapkan titik perbedaan merek.
Pada tingkat terendah, ada atribut merek, pada tingkat berikutnya manfaat merek, dan pada tingkat
atas ada nilai merek.
c. Iklan. Apakah kita harus meningkatkan pengelauran iklan? Mengubah pesan atau copy iklan?
Bauran Media? Bagaimana dengan penentuan waktu, frekuensi, atau ukuran iklan?
d. Promosi Penjualan. Apakah perusahaan harus meningkatkan promosi penjualan kesepakatan
dagang, kupon potongan harga, rabat, jaminan, hadiah dan kontes?
e. Penjualan personal. Apakah kiuta harus meningkatkan jumlah atau kualitas wiraniaga?
Apakah kita harus mengubah dasar spesialisasi tenaga penjualan? Merevisi wilayah penjualan atau
insentif penjualan? Dapatkah kita memperbaiki rencana kunjungan penjualan?
f. Layanan. Dapatkah perusahaan mempercepat pengiriman? Dapatkah kita memberikan lebih
banyak bantuan teknis kepada pelanggan? Lebih banyak kredit?
c. Tahap pertumbuhan berlangsung sedikit lebih lama dari delapan tahun dan tidak tampak
memendek sepanjang tahun.
d. Ada tangga-tangga informasional, artinya bahwa orang lebih cendrung mengadopsi seiring
dengan berjalannya waktu jika orang lain sudah memiliki, dan tidak melakukan evalusi produk yang
seksama.
2.3.9 Evolusi Pasar
Karena evolusi memfokuskan diri pada apa yang terjadi pada keseluruhan pasar, PLC
menghasilkan gambaran yang berorientasi pada produk dan bukan gambaran yang berorientasi pada
pasar. Sepanjang merek atau produk itu ada, positioningnya harus berubah mengikuti
perkembanganpasar. Seperti produk, pasar berevolusi melalui empat tahap; kemunculan,
pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan
a. Kemunculan
Sebelum sebuah pasar terwujud, pasar itu ada sebagai pasar laten. Misalnya selama berabad-abad
orang menginginkan alat penghitung yang lebih cepat. Pasar memuaskan kebutuhan ini dengan
abacus, penggaris geser dan mesin penambahan besar. Misalkan seseorang wirausahawan menyadari
kebutuhan ini dan membayangkan solusi teknologi dalam bentuk kalkulatur elektronik kecil yang
dapat digenggam dengan tangan. Karena ia berorientasi pada pasar, ia mewawancarai pembeli
potensial dan menemukan bahwa pelanggan sasaran mempunyai preferensi yang sangat bervariasi.
Perusahaan besar dapat mengejar pasar massal dengan merancang produk menengah dalam ukuran
dan jumlah fungsinya. Asumsikan perusahaan pelopor kita adalah perusahaan besar dan merancang
produknya untuk pasar massal. Setelah perusahaan itu meluncurkan produk, tahap kemunculan
dimulai.
b. Pertumbuhan
Jika produk baru terjual dengan baik, perusahaan baru akan memasuki pasar, masuk dalam
pertumbuhan pasar.
c. Kedewasaan - Pada akhirnya, pesaing mencakup dan melayani semua segmen utama dan pasar
memasuki tahap kedewasaan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keputusan positioning memerlukan penentuan kerangka referensi dengan mengidentifikasi
pasar sasaran dan sifat persaingan serta asosiasi merek titik paritas dan titik perbedaan yang ideal.
Untuk menentuka kerangka referensi kompetitif yang tepat, seorang harus memahami perilaku
konsumen dan pertimbangan yang digunakan konsumen dalam membuat pilihan merek.
Titik perbedaan (POD) adalah asosiasi unik dengan merek yang juga dipegang kuat dan
sering dievaluasi oleh konsumen. Titik Paritas (POP) adalah asosiasi yang tidak mesti unik terhadap
merek tetapi mungkin dibagi dengan merek lain.
Kunci keunggulan kompetitif adalah diferensiasi merek yang relevan—konsumen harus
menemukan sesuatu yang unik dan berarti tentang penawaran pasar.
Setiap tahap dalam siklus hidup produk memerlukan strategi pemasaran yang berbeda, yaitu
tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan yang terakhir tahap penurunan.
Seperti produk, pasar berevolusi melalui empat tahap : kemunculan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan.
Daftar Pustaka