Anda di halaman 1dari 13

- SEMINAR HASIL -

PERBEDAAN KADAR VITAMIN D PADA PASIEN HIV YANG TELAH


MENDAPATKAN TERAPI ARV DAN YANG BELUM TERAPI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ELISA

NAMA : HANNA VINI FRANS


NIM : B1D119101

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2023
Pembimbing I : Pembimbing II :
A. Meryam Susannti., S.Tr. Hasnawati., SKM., M.Kes
A.k. M.Imun

Penguji :
Handayani Halik., S.Si. M.Kes
Latar Belakang

1
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus bersifat
limfrotropik yang menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh,
menghancurkan atau merusak sel darah putih spesifik yang disebut limfosit T
(CD4).
2
Vitamin D merupakan pengatur utama pertahanan host melawan infeksi dengan
mengaktifkan gen dan jalur yang meningkatkan imunitas alamiah yang di dapat.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kadar vitamin D pada pasien HIV yang telah mendapat terapi ARV ?
2. Bagaimanakah kadar vitamin D pada pasien HIV yang belum mendapat terapi ?
3. Bagaimanakah perbedaan kadar vitamin D pada pasien HIV yg telahh mendapatkann
terapi ARV dan yang belum terapi dengan menggunakan metode ELISA ?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kadar vitamin D pada pasien HIV yang telah mendapat terapi ARV dengan
menggunakan metode ELISA.
2. Untuk mengetahui kadar Vitamin D pada pasien HIV yang belum mendapat terapi ARV dengan Menggunakan
metode ELISA
3. Untuk mengetahui perbedaan kadar Vitamin D pada pasien HIV yang telah mendapat terapi ARV dan yang belum mendapat
terapi dengan menggunakan metode ELISA.
Kerangka Teori
Penyebab HIV :
Cara Penularan : 1. Hubungan intim yg tidak aman
1. Cairan Ginjal HIV
2. Jarum suntik yg tidak steril saat
2. Kontaminasi Darah memakai narkoba
atau Jaringan
3. Perinatal Sel CD4 (Sel T)
Jumlah sel T/
CD4
Aktivitas sistem
kekebalan tubuh dan
terjadinya peradangan

Vitamin D

Defisiensi Vitamin D
secara persisten

Tes PCR Tes Serologi Tes Ab & Ag


(ELISA)
Kerangka Konsep

HIV Vitamin D
Variabel Independen Variabel Dependen

Keterangan :
Variabel Independen : HIV

:
Variabel Dependen Vitamin D
Metodelogi Peneletian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional Study.

Waktu dan Tempat Penelitian


Lokasi pengambilan sampel di Puskesmas Jumpandang Baru dan pemeriksaan sampel
2 dilakukan di Laboratorium Hasanuddin Medis Research Center (HUM-RC) Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Populasi Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita HIV yang berada di
3
Puskesmas Jumpandang Baru. Pada penelitian ini sampel yang akan digunakan
adalah semua penderita HIV yang memenuhi kriteria sebagai objek penelitian.
Alur Penelitian Penderita HIV yang
telah memenuhi kriteria

Persetujuan Penelitian

Pengambilan Sampel

Uji Laboratorium

Pemeriksaan Vitamin D

ELISA

Hasil

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan & Saran


Hasil dan Pembahasan
Table 1. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin N Presentase (%)

Laki Laki 16 80 %

Perempuan 4 20 %

Total 20 100%

Sumber: Data Primer,2023


4
Table 2. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan usia
Usia N Presentase (%)

13 - 19 2 10 %
20 - 25 7 35 %
26 – 49 11 55 %
Total 20 100%

Sumber: Data Primer,2023


Hasil dan Pembahasan
Table 3. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan hasil kadar vitamin D yang
telah mendapatkan terapi ARV
Kadar HIV
Vitamin D N Presentase (%)

Normal (20-50) ng/mL 5 50 %


Rendah (< 20) ng/mL 5 50 %
Tinggi (> 50) ng/mL 0 0%
Total 10 100 %
4 Sumber: Data Primer,2023
Tabel 4. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan hasil kadar vitamin D
pasien HIV yang belum mendapatkan terapi ARV
Kadar HIV
Vitamin D N Presentase (%)

Normal (20-50) ng/mL 1 10 %


Rendah (<20) ng/mL 9 90 %
Tinggi (>50) ng/mL 0 0%
Total 10 100 %
Sumber: Data Primer, SPSS 2023
Hasil dan Pembahasan
Table 5. Uji Normalitas
Kadar Kolmogorov Shapiro
Vitamin D Smirnov Wilk
Statistik df Sig. Statistik df Sig.

Terapi 0,178 10 0,200 0,914 10 0,311


ARV
Belum Terapi 0,168 10 0,200 0,920 10 0,355

Sumber: Data Primer,2023


4
Tabel 6. Perbedaan kadar vitamin D pada pasien yang telah mendapat
terapi ARV dan yang belum mendapat terapi
Kadar Vitamin D
Normal Rendah Total P-Value
Terapi ARV dan Belum
(20-50) ng/mL (<20) ng/mL
Terapi
N % N % N %

Terapi 5 50 5 50 10 100

Belum Terapi 1 10 9 90 10 100 0.010

Total 6 30 14 70 20 100

(Sumber: Data Primer, 2023, Uji T tidak berpasangan (T Independent )


Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1) Kadar Vitamin D pada pasien HIV yang telah mendapat terapi ARV dengan nilai normal (20 – 50) ng/mL berjumlah 5 responden
dengan presentase 50 %, kadar vitamin rendah (<20) ng/mL berjumlah 5 responden dengan presentas 50 %, kadar vitamin D
tinggi (>50) ng/mL dengan presentase 0%.

2) Kadar Vitamin D pada pasien HIV yang belum mendapat terapi ARV kadar vitamin D normal (20 – 50) ng/mL
berjumlah 1 responden dengan presentase 10 %, kadar vitamin D rendah (<20) ng/mL Berjumlah 9 responden
dengan presentase 90 % dan kadar vitamin D tinggi (>50) ng/mL dengan presentase 0%.
3) Perbedaan kadar Vitamin D pada pasien HIV yang telah mendapat terapi ARV dan belum mendapat terapi ARV.
Terdapat perbedaan antara pasien HIV yang telah mendapatkan terapi ARV dan belum mendapat terapi dengan
nilai signifiikan (p= 0,010) dimana <0,05.

Saran
Disarankan kepada ODHA atau orang dalam HIV untuk sering berjemur pada sinar matahari pagi,
melaksanakan terapi ARV dengan rutin, mengkonsumsi assupan atau nutrisi yang berupa protein, lemak, karbohidrat
dan vitamin, hindari pergaulan bebas yg dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dan Bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai hubungan kadar vitamin D dan CD4 pada pasien HIV.
Sebaiknya dalam melakukan pemeriksaan kadar menggunakan metode ELISA diharapkan dapat memperhatikan tahap
pra analitik, analitik serta pasca analitiknya agar tidak mengalami kesalahan pada hasil pemeriksaan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai