Anda di halaman 1dari 5

PELAPORAN NILAI KRITIS

ANALIS LABORATORIUM :
1. Ulangi pemeriksaan bila mendapatkan nilai kritis
2. Lapor kepada Dokter Penanggung jawab laborat tentang hasil nilai kritis

TATA CARA MELAPORKAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS SEBAGAI BERIKUT:


Hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dikoreksi dan termasuk dalam hasil Nilai Kritis lalu
divalidasi oleh Penanggung Jawab laboratorium atau penanggung jawab shift segera dilaporkan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hasil yang telah divalidasi segera dilapor kepada dokter/unit pelayanan terkait
2. Laporkan nilai kritis kurang dari 15 menit kepada dokter/perawat ruangan terkait dan
dokter/perawat ruangan kepada dokter penanggung jawab pasien kurang dari 15 menit agar
dapat segera melakukan tindakan/ intervensi terhadap pasien
3. Analis segera mengetahui identitas pasien kritis dan segera menghubungi dokter/perawat unit
pelayanan rawat inap atau maupun rawat jalan untuk melaporkan hasil nilai kritis
4. Hubungi dokter/perawat unit pelayanan melalui telpon untuk melaporkan hasil yang telah di
validasi dengan langkah :
a. S(ituation) : ” halo.. saya …(Nama)... dari lab mendapatkan nilai kritis pada pasien atas
nama .......... tanggal lahir ........ no RM.............Nilai kritis yg kami temukan adalah........
(Sebutkan parameter dan hasil / nilai analisa laboratoriumnya)
b. B(ack ground) : pasien ini sebelumnya pernah melakukan pemeriksaan ....... dengan
hasil............ ( bila diketahui, bila tidak diketahui lanjutkan)
c. A(sessment) : kami curiga ..... ( bacakan expertisi SpPK), jika ada
d. R(ekomendasi ) : mohon segera ditindaklanjuti ... atau mohon segera laporkan kepada
DPJP dan di tulis pada buku pelaporan Nilai Kritis
5. Setelah menyebutkan hasil nilai kritis, minta dokter jaga/perawat yang menerima untuk
mengulang membacakan hasil yang dicatat dicocokkan dengan hasil yang disebutkan.
6. Analis mencatat nama dokter/perawat dan tulis pada buku pelaporan nilai kritis setelah itu catat
waktu pelaporan, nama perawat yang menerima/nama dokter dan dicatat pada LIS
7. Analis membuka program LIS, memasukkan pelaporan hasil kritis dengan cara sebagai berikut
:
• Menu Analysis
• Masukkan ID Pasien yang bersangkutan
• RPT Flag To, pilih hasil yang akan dilaporkan
• Ketik : NILAI KRITIS pada hasil yang masuk dalam kriteria nilai kritis
• Tekan Ok
• Hasil akan terekam di LIS
8. Analis melakukan follow up kepada unit terkait, mengenai tindak lanjut pelaporan nilai kritis
tersebut, 15 rnenit setelah pelaporan nilai kritis pertama, sebagai evaluasi pelaporan nilai kritis
9. Pelaporan Nilai Kritis dihitung dan dievaluasi setiap akhir bulan, data yang diambil dari
laboratorium dan dicocokan dengan pencatatan ruang keperawatan.

KRITERIA JENIS PEMERIKSAAN DAN BATASAN NILAI KRITIS


YANG HARUS SEGERA DILAPORKAN SEBAGAI BERIKUT :

1. Hematologi dan Kimia Darah

No. Pemeriksaan Nilai Kritis Nilai Kritis Unit


Rendah Tinggi (Satuan)

Hematologi dan Hemostasis

1. Hemoglobin < 7.0 > 22.0 g/dL

2. Hemoglobin usia >2 minggu - < 10.0 > 20.0 g/dL


< 2 bulan

3. Jumlah Leukosit <1 > 30.0 10⁹/L

4. Jumlah Leukosit usia < 30 hari <5 > 30.0 10⁹/L

5. Trombosit/ Platelet < 20 > 1000 10⁹/L

6. Trombosit/ Platelet usia < 1 < 50 > 1000 10⁹/L


minggu

7. APTT - > 78 Detik

8. PPT - > 40 Detik

9. INR - > 3.5

10. Fibrinogen < 80.0 - mg/dL

11. Bleeding Time - > 15 Menit

Kimia
7. Kalium (K) < 2.8 > 6.2 mEq/L

8. Natrium (Na) < 125 > 160 mEq/L

9. Chloride (Cl) < 80 > 115 mEq/L

10. Phospor < 1.1 mg/dL

11. Calsium < 7.0 > 13.0 mg/dL

Kalsium ion (Ca Ion) < 1.75 > 3.25 mEq/L

12. Magnesium < 1.0 > 4.7 mg/dL

13. Glukose usia ≥ 1 tahun < 60 > 450 mg/dL

14. Glukose < 1 tahun < 60 > 200 mg/dL

15. Bilirubin Total usia ≥ 1 hari – - > 15 mg/dL


30 hari

16. Bilirubin Total usia < 1 hari - >8 mg/dL

17. Creatinin * - > 11.5 mg/dL

Creatinin usia < 2 tahun > 1.5

Ammonia - > 40

18 Amilase - > 200

19 Lipase - > 200 mg/dL

20 Troponin T - > 0.1

21 CKMB mass/ CK - >5%

22 Trigliserida - > 500 mg/dL

23 pH - > 7.6

24 pO2 arteri < 40 -

25 pCO2 arteri < 21 > 69

26 Pengecatan Neisser Diketemukan kuman batang yang bergranula


metakromasi

27 Kultur darah, kultur CSF Positif

28 Kultur Tenggorok Positif Difteri


29 Semua Kultur  Positif MRSA (Methicillin Resistant
Staphylococcus Aureus)
 Positif MRSE (Methicillin Resistant
Staphylococcus Epidermis)
 CRE (Carbapenem Resistant
Enterobacteriaceae)
 ESBL (Extended Spectum Beta Lactam)

No Pasien Hemodialisa Nilai Rendah Nilai Tinggi Satuan

1 Glukosa < 70 > 300 mg/dL

2 Phosphor <2 %

3 Kalium < 2.8 > 6.5 mMol/L

4 Calsium <8 > 11 mg/dL

2. Cairan Otak

No. Jenis Pemeriksaan Usulan Laboratorium

Rendah/Low Tinggi/High Satuan

1. Glukosa < 80 - %

Glukosa darah

2. Protein Total - > 45 mg/dL

3. Leukosit <1x > 10 x 10^3/uL

Daftar nilai kritis ini merujuk pada hasil konsensus PDS-patklin Tahun 2013

3. Mikrobiologi
a. Jika hasil kultur positif pada cairan tubuh yang seharusnya steril seperti :
Cerebrospinal Fluid, Cairan pericardial, Cairan fleura dan Cairan peritoneal
b. Hasil kultur darah positif
c. Hasil rotavirus positif
d. Jika pasien mengkonsumsi antibiotic dan pada uji sensitifitas hasilnya resisten
e. Jika pada hasil kultur ditemukan C Perfingens (specimen luka), listteria
monocytogenes, Clostridium difteri dan E.Coli 0157
f. Pada kultur dengan specimen darah dan apes mats ditemukan Neisseria meningitides
g. Pada anak < 1 tahun ditemukan Neisseria gonorrhoe
h. Hasil screening MRSA positif
i. Hasil uji sensitifitas karbapenem resisten
j. Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif
k. Analis menghubungi dokter penanggungg jawab pasien dalam kurun waktu 30 menit
setelah di validasi

4. Patologi Anatomi

Keganasan

Anda mungkin juga menyukai