Kelompok 2
Anggota :
Dosen Pembimbing :
Rahman Satria
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
Laboratorium Klinik Prodia Padang ini, yang diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas
PERINTIS SUMBAR.
Dalam penulisan Laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan arahan, bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil dalam
Kesehatan telah banyak memberikan saran dan masukan dalam pembuatan Laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa karya Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk menuju kesempurnaan demi perbaikan laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah wawasan bagi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau
umumnya manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan
membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/ organisasi
lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal. Benchmarking juga merupakan
teknik manajemen untuk mengukur performa atau hasil kerja, dengan membandingkannya
dengan parameter atau ukuran terbaik yang dikenal di pasar dan biasanya ditunjukkan oleh
perusahaan-perusahaan pemimpin pasar.
b. Tujuan khusus
Mahasiswa mampu menganalisa dan membandingkan pelayanan dan teknis dalam
Laboratorium Klinik Prodia yang terakreditasi ISO dengan Standar Akreditasi Laboratorium
versi KALK.
1. Bagian Pelayanan
2. Bagian Teknis
BAB II
Laboratorium Klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada tanggal 7 Mei 1973
oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Drs. Andi
Wijaya beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan
hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati. Komitmen itulah yang mengantarkan
Prodia menjadi laboratorium klinik terbaik dan terbesar di Indonesia seperti sekarang ini,
serta menjadi Pusat Rujukan Nasional.
Pada tahun 1975, Prodia mengembangkan layanan di kota Jakarta dan Bandung. Pada
1980, layanan Prodia bisa dinikmati di 7 cabang. Prodia melengkapi struktur organisasinya
dengan : Bagian Penelitian dan Pengembangan Technical/ Quality Control Department, serta
Bagian Pendidikan dan Latihan bagi karyawan. Pada tahun 1985, layanan Prodia bisa
dinikmati di 10 kota.
Untuk mewujudkan visi sebagai Centre of Excellence, Prodia merintis dan melakukan
kerjasama internasional dengan National University Hospital (NUH) - Singapura dan
Specialty Lab(Sekarang Quest Lab) USA. Layanan Prodia berhasil menjangkau Indonesia
melalui 24 cabang. Pada tahun 1996, layanan Prodia bisa dinikmati di 38 cabang.
Pada tahun 2005, Sistem Manajemen Informasi Laboratorium Prodia bermigrasi dari
PRILI ke SISPRO. Prodia Jakarta kembali menjadi laboratorium klinik pertama di Indonesia
yang berhasil memperoleh akreditasi SNI ISO 15189, yaitu akreditasi internasional khusus
untuk laboratorium medis.
Untuk meningkatkan mutu dan layanan pemeriksaan kesehatan yang spesifik yang
terkait laboratorium klinik, didirikan sister company yakni Prodia the CRO (Contract
Research Organization) untuk layanan uji klinik obat, dan Prodia Occupational Health
Institute untuk layanan pemeriksaan kesehatan berbasis kesehatan kerja.
Prodia Tower, sebagai salah satu bagian untuk mewujudkan visi Prodia sebagai
Centre of Excellence, diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI. Pada tahun ke-3 mengikuti
program External Quality Assurance (EQAS) yang diselenggarakan oleh Bio-Rad (USA),
Prodia cabang Solo berhasil masuk peringkat 26 dari 2.320 laboratorium peserta (dari 95
negara). Peringkat ini terus meningkat, yakni menjadi peringkat 18 dari 2.532 laboratorium
peserta pada 2010. Tahun 2010 meraih Top Brand Award dengan peringkat tertinggi untuk
pertama kalinya. Prodia menerima Service Excellence Award.
Tahun 2011, untuk memahami kebutuhan khusus akan layanan laboratorium untuk
pasien anak, maka didirikanlah Prodia Childlab di Jakarta. Untuk mendukung kelancaran dan
ketersediaan reagensia (bahan baku untuk pemeriksaan), Prodia mendirikan pabrik reagensia
melalui sister company-nya Proline (Prodia Diagnostic Line). Proline menjadi pabrik
reagensia dengan lisensi dari Diasys - Jerman.
Kerjasama dan harmonisasi laboratorium sentral antara Prodia dan Quintiles (sebuah
Contract Research Organization terbesar di dunia) menjadikan Prodia dapat menangani uji
klinis multicenter yang dilakukan di berbagai negara oleh biofarmasi global. Pada September
2011, Prodia menjadi laboratorium pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi NGSP
untuk pemeriksaan HbA1c. Pada awal 2012, Prodia telah memiliki 110 cabang yang tersebar
di 78 kota 29 propinsi.
Misi
Visi
Menjadi laboratorium klinik dan pusat rujukan diagnostik terbaik dan terbesar
Falsafah
1. Mengutamakan pelanggan
2. Mengutamakan mutu (quality as a way of life)
3. Menjaga keseimbangan bisnis dan ilmu
4. Memiliki semangat The Spirit of Prodia
5. Sikap mental positif
6. Kekompakan tim (HPTs)
7. Keterbukaan
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pra analitik
a. Persiapan petugas
b. Persiapan pasien
c. Persiapan sampel
d. Persiapan alat (control dan kalibrasi)
e. Persiapan reagen
2. Analitik
Merupakan tahapan yang mencakup semua prosess pelaksanaan pemeriksaan
yang dilakukan di laboratorium.
3. Post Analitik
a. Pencatatan dan pelaporan hasil
b. Administrasi dan pengambilan arsip
Manajemen Mutu Di Laboratorium Klinik Prodia Padang :
1. Pelayanan
2. Teknis
3. Pemasaran
4. Keuangan
5. Administrasi
Dalam Kunjungan yang dilaksanakan kali ini kami hanya melihat manajemen
Pelayanan dan Teknis saja.
Ada 5 Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur dalam bagian pelayanan
1. Pendaftaran dan penerimaan pemeriksaan specimen (pasien yang datang ke
prodia)
2. Pendaftaran dan pengambilan specimen onside (pihak prodia yang datang ke
tempat pasien)
3. Penanganan pembatalan pemeriksaan dan penanganan specimen atau hasil
bermasalah
4. Penanganan keluhan pelanggan
5. Pengembangan layanan
1. Masyarakat Umum
Melayani pelanggan dengan lebih baik merupakan tujuan utama Prodia. Selain
melayani pelanggan langsung di cabang-cabang Prodia, layanan yang bisa didapatkan
pelanggan antara lain :
5. Institusi
Prodia memiliki komitmen untuk turut mengembangkan ilmu kedokteran
laboratorium di Indonesia. Sejak tahun 2007, Prodia bekerjasama dengan fakultas kedokteran
terkemuka di Indonesia dan telah menghasilkan sejumlah penelitian demi kemajuan ilmu
kedokteran laboratorium di Indonesia.
Secara garis besar proses yang berlangsung pada bagian pelayanan yaitu, pasien yang
datang dari rujukan dokter,dari perusahaan, atau pasien yang datang sendiri. Pasien datang
dipandu sekuriti, kemudian mengambil nomor antrian. Setiap pasien yang datang ke
laboratorium setelah mengambil nomor antrian kemudian menunggu panggilan dari custumer
service (untuk pasien dari perusahaan diterima di loket perusahaan, sedangkan untuk pasien
rujukan di loket penerimaan rujukan), kemudian dilakukan registrasi pada pasien (identitas
lengkap kemudian pasien difoto) pencatatan dan dilakukan entri data dengan sistim
komputerisasi, dan imput jenis permintaan pemeriksaan diberi barcode, kemudian spesimen
diambil oleh petugas sampling diruang Phelebotomi dan diantarkan keruangan distribusi
dengan menggunakan lift sampel, kemudian didistribusikan keruangan pemeriksaan / bagian
teknis (laboratorium dan non laboratorium). Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan,
hasil pemeriksaan kemudian di verifikasi dan divalidasi, kemudian dilaporkan dan diserahkan
ke bagian Customer Service kembali, setelah itu hasil pemeriksaan bisa dikonsultasikan
dengan dokter.
Skema Alur Pelayanan Di Laboratorium Klinik Prodia Padang
PASIEN
Custumer Service (Pelanggan dari perusahaan) Custumer Service (Pelanggan Bukan Dari
Perusahaan /Datang Sendiri/ Rujukan Dokter )
Ruang Sampling
(pengambilan sampel)
tube diberi barcode.
Ruang distribusi
check kelengkapan sampel, apakah suda sesuai
dgn jenis permintaan.
kemudian didistribusikan ke Bagian teknis (lab.
Hematologi, Kimia klinik, serologi, Urinalisa)
Bagian teknis
Melakukan pemeriksaan sesuai dengan jenis
pemeriksaan (laboraorium dan non
laboratorium)
Distribusi. Dibagian distribusi ini, diperiksa kelengkapan sampel, identitas pasien dan jenis
pemeriksaan. Apabila sampel tersebut telah sesuai dengan jenis permintaan dan identitas
pasiennya sudah sama dengan yang ada di tube sampel, sampel tersebut di distribusikan ke
bagian Teknis, dalam hal ini yaitu laboratorium. Jenis pelayanan laboratorium yang ada di
Hematologi
Kimia klinik
Serologi
Urinalisa
Ada 9 Standar Operasi Prosedur (SOP) yang mengatur dibagian Teknis ini, yaitu:
1. Persiapan Harian
2. Penanganan Spesimen
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pengontrolan Hasil
5. Penutupan Harian
8. Kalibrasi
Panduan mutu merupakan dokumen yang menguraikan kebijakan dan Sistem Manajemen
Mutu laboratorium. Panduan Mutu merupakan Kebijakan, menggambarkan secara garis besar
manajemen dalam standar internasional ini mencakup sistem mutu, administratif dan teknis
yang menggerakkan kegiatan laboratorium. Panduan mutu dapat diterapkan apabila didukung
oleh:
Prosedur Mutu
untuk menyelesaikan suatu tugas dan interaksi antara suatu bagian dengan bagian lain
Instruksi kerja
Formulir
Dokumen Pendukung
Formulir
Uraian tugas
Kualifikasi tugas
3.3. Perbedaan Akreditasi Versi ISO dengan versi KALK ( menurut Kepmenkes RI
No.298/menkes/SK/III/2008
Akreditasi laboratorium adalah Pengakuan formal terhadap suatu laboratorium untuk
melakukan pengujian atau kalibrasi tertentu sesuai dengan metode standar tertentu dengan
manajemen mutu dan cara berlaboratorium yang baik. Oleh badan independent yang diakui.
Laboratorium adalah instansi/ lembaga yang melaksanakan kalibrasi dan atau pengujian.
Standar akreditasi :
dan ISO 9001 ) digunakan sebagai dasar pengakuan kompetensi laboratorium medic. Terdiri
dari persyaratan manajemen dan teknis. Sistem manajemen dalam standar internasional ini
mencakup sistem mutu, administratif dan teknis yang menggerakkan kegiatan laboratorium.
Persyaratan manajemen terkait dengan operasi dan keefektifan system manajemen mutu
dalam laboratorium dan memiliki persyaratan yang sama dengan ISO 9001. Persyaratan
teknis yaitu alamat kompetensi staf, metodologi pengujian, peralatan dan kualitas dan
pelaporan hasil pengujian dan kalibrasi. ISO mengatur semua aspek tentang bagaimana
laboratorium melakukan bisnis mereka (siapa, apa, kapan ,dimana, bagaimana, berapa banyak
Untuk akreditasi versi KALK, dalam akreditasi ini ditetapkan ada 7 standar dan 30
parameter yang harus dipenuhi oleh suatu laboratorium agar dapat terakreditasi. Dilakukan
penilaian yang obyetif terhadap sumberdaya dan kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu
laboratorium. Penilaian dilakukan berdasarkan pada berbagai ukuran bak secara kulitatif
maupun kuantitatif terhadap pemenuhan standar-standar yang telah ditetapkan. Secara umum
yang termasuk kedalam standar adalah kebijakan, prosedur, sumber daya manusia, fasilitas
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kunjungan ke Laboratorium Klinik Prodia Padang
adalah :
Prodia Padang yang sudah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi
Nasional.
4.2. Saran
Diharapkan pada kunjungan selanjutnya diberikan waktu kunjungan yang lebih lama dan