Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

PERMENDIKBUDRISTEK 53/2023
TENTANG
D
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
TRANSFORMASI STANDAR NASIONAL DAN AKREDITASI
PENDIDIKAN TINGGI

Beny Bandanadjaja

Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
September 2023
Landasan Peraturan Sebelumnya Permendikbudristek
No 56/2022 tentang
Standar Pendidikan
Guru
Permenristekdikti
No. 62/2016
tentang Sistem
Permendikbud Penjaminan
No 3/2020 Mutu
Permendikbudristek 53 tentang SN
Dikti
Pendidikan
Tinggi

Tahun 2023 Permendikbud


No 5/2020
tentang
Akreditasi Prodi
dan Perguruan
Merupakan gabungan 4 Tinggi

peraturan menteri Dicabut dan dinyatakan


tidak berlaku

pendidikan sebelumnya

PERMENDIKBUDRISTEK 53/2023 tentang


Diundangkan di Jakarta PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
pada tanggal 18 Agustus 2023

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 - Pasal 106 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Outline Permendikdbudristek 53/2023
1 Ketentuan Umum

2 Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan


3 Perguruan Tinggi

4 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

5 Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

6 Ketentuan Peralihan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


3
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pokok-pokok kebijakan Permendikbudristek 53/2023
Transformasi Standar Nasional dan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Sistem Penjaminan Mutu
3 Pendidikan Tinggi
1 2
Standar PT Sistem Penjaminan Mutu
Standar dapat
Standar Nasional Pendidikan
melampaui
SN Dikti
Internal PT

Pendidikan Tinggi oleh Min. sama


dengan SN Sistem Penjaminan Mutu
Tinggi (SN Dikti) Perguruan Tinggi DIKTI
Eksternal – Akreditasi
Sesuai dengan misi perguruan tinggi

*) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


4
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Bertransformasi menjadi lebih sederhana
Standar nasional pendidikan tinggi yang baru berfungsi sebagai kerangka (framework)
mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak lagi preskriptif atau mengatur secara rinci.

Menghasilkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang efektif, inklusif, dan adaptif

Menghasilkan Sumber Daya Manusia Unggul

SN Dikti wajib dipenuhi setiap Perguruan tinggi didorong untuk terus


perguruan tinggi meningkatkan mutu melampaui SN Dikti

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 - Pasal 3 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dituangkan dalam
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan Perguruan Tinggi
Ditetapkan oleh pemimpin Operasional SN Dikti
perguruan tinggi setelah dijabarkan sesuai tingkat mutu
mendapat pertimbangan: dan keluasan substansi yang
ditetapkan perguruan tinggi

• Senat perguruan tinggi ...% ...%


bagi PTN; atau
Memuat pelampauan terhadap
Misi perguruan tinggi SN Dikti dalam hal tingkat mutu
• Senat perguruan tinggi
dan keluasan substansi.
dan persetujuan badan ...%
penyelenggara bagi
PTS. Standar PT dapat
melampaui SN Dikti

SN Dikti yang ditetapkan Perguruan Tinggi Minimal sama


dengan SN DIKTI

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 - Pasal 64 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi

SN Pendidikan SN Penelitian SN Pengabdian Masyarakat

Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan sebagai dasar bagi perguruan tinggi dalam
penyelenggaraan Tridharma

Penyelenggaraan Tridharma sesuai dengan misi perguruan tinggi dengan menentukan komposisi bobot
pelaksanaan masing-masing dharma

Level Program Studi A Level Individu Dosen X


Bobot
Level Program Studi B Level Individu Dosen Y

Level Perguruan Tinggi Level Program Studi C Level Individu Dosen Z


...dst ...dst
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 - Pasal 4 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Tujuan pembelajaran pendidikan akademik, vokasi dan profesi

Mampu melakukan
Mampu melakukan
Menerapkan Iptek pekerjaan
pekerjaan
Memiliki keahlian
Mengembangkan terapan tertentu PorsiMemiliki
pembelajaran
keahlian
Iptek Dapat menerapkan praktik lebih banyak
khusus
Iptek
Menguasai cabang Memiliki Ketrampilan
Lulus Sarjana atau
Iptek Sarjana Terapan
& Penalaran

Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi


Pasal 42a Pasal 42b Pasal 42c

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal 42 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Arah Proses Pembelajaran Pendidikan Tinggi Vokasi

Materi pembelajaran pada pendidikan vokasi diutamakan


untuk menyiapkan lulusan agar mampu mengembangkan Mampu melakukan
pekerjaan
keterampilan dan penalaran melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk melakukan Memiliki keahlian
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. terapan tertentu
Porsi
Dapat pembelajaran
menerapkan
praktik Iptek
lebih banyak

Memiliki Ketrampilan &


Penerapan materi dan metode pembelajaran yang Penalaran
terhubung dan sesuai dengan kebutuhan DUDI

Pembelajaran Hands on
Porsi Praktik > Teori

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal 42 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Pasal-Pasal Terkait Pendidikan Tinggi Vokasi
pasal 17 & 18 Mahasiswa pada program diploma satu, diploma dua, dan diploma tiga dan sarjana terapan wajib
Magang
melaksanakan kegiatan magang di DUDI yang relevan

• Durasi magang program diploma dua, dan diploma tiga dan sarjana terapan minimal satu
semester atau setara dengan 20 SKS.
• Durasi magang program diploma satu ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi

pasal 18 Selain kegiatan magang mahasiswa pada program sarjana terapan dapat memenuhi beban
MBKM
belajar paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) satuan kredit
semester di luar perguruan tinggi.

pasal 45 Program studi pada pendidikan vokasi dapat menerapkan kurikulum yang diselenggarakan
Dual System bersama DUDI dalam sistem ganda atau sebutan lain

Kurikulum sistem ganda atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kurikulum yang menggabungkan pembelajaran di perguruan tinggi dengan magang di DUDI yang
dikelola oleh perguruan tinggi (teaching industry)

pasal 46 Dosen pada pendidikan vokasi dapat berasal


Dosen Industri Pemenuhan kualifikasi melalui RPL
dari praktisi DUDI

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 17,18,45 & 46 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Kerangka SN DIKTI
pasal 5 Standar kompetensi lulusan
SN Pendidikan Standar Luaran Pendidikan
1. Standar proses pembelajaran
Menjadi acuan dalam menyusun, Standar Proses Pendidikan 2. Standar penilaian
menyelenggarakan, dan mengevaluasi 3. Standar pengelolaan
kurikulum
1. Standar isi
Standar Masukan Pendidikan 2. Standar dosen dan tendik
3. Standar sarana prasarana
4. Standar pembiayaan

pasal 52 1. Standar Luaran penelitian


SN Penelitian Diimplementasikan dalam
2. Standar proses penelitian strategi, arah kebijakan,
3. Standar masukan penelitian program dan pelaksanaan
penelitian dan pengabdian
pasal 58 kepada masyarakat
1. Standar luaran pengabdian masyarakat
SN Pengabdian Masyarakat berdasarkan misi
2. Standar proses pengabdian masyarakat
perguruan tinggi
3. Standar masukan pengabdian masyarakat

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 - Pasal 5, 52 & 58 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
STANDAR LUARAN

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Standar Nasional Pendidikan
Standar Luaran Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan Pasal 7 Pasal 8 CP lulusan disusun oleh
Cakupan kompetensi, meliputi:
Kriteria minimal mengenai kesatuan a.penguasaan ilmu pengetahuan Unit Melibatkan
kompetensi sikap, pengetahuan dan dan teknologi, pengelola pemangku
Pasal 6 ketrampilan kecakapan/keterampilan spesifik program kepentingan
dan aplikasinya untuk 1 (satu) atau
studi dan DUDI
sekumpulan bidang keilmuan
tertentu; • Visi dan misi PT
b.kecakapan umum yang dibutuhkan • KKNI
Sikap sebagai dasar untuk penguasaan • Perkembangan IPTEK
Ketrampilan
ilmu pengetahuan dan teknologi • Kompetensi kerja
serta bidang kerja yang relevan; • Body of knowledge Prodi
c. pengetahuan dan keterampilan • Core competence lulusan Prodi
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk dunia kerja • Kurikulum prodi sejenis.
dan/atau melanjutkan studi pada
jenjang yang lebih tinggi ataupun CPL diturunkan dan dijabarkan pada Mata Kuliah
untuk mendapatkan sertifikat
profesi; dan CP MK CP MK
d.kemampuan intelektual untuk
Menghasilkan capaian mahasiswa dari hasil berpikir secara mandiri dan kritis CP MK CPL CP MK
pembelajarannya pada akhir program pendidikan tinggi
sebagai pembelajar sepanjang
Dirumuskan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) hayat. CP MK CP MK
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan
Standar Luaran Pendidikan

Kompetensi Utama Lulusan Program Studi Vokasi (minimal)

Diploma satu Diploma dua Diploma tiga Sarjana terapan Program Magister terapan
Minimal mampu mengembangkan keahlian
Minimal Minimal Minimal Minimal dengan landasan pemahaman ilmu
• Menguasai konsep • Menguasai prinsip • Menguasai konsep • Mampu pengetahuan dan teknologi melalui riset
umum pengetahuan dasar pengetahuan teoretis bidang menerapkan konsep atau penciptaan karya inovatif yang dapat
dan keterampilan serta keterampilan pengetahuan dan teoretis bidang diterapkan di lingkup pekerjaan tertentu.
operasional lengkap pada bidang keterampilan pengetahuan dan
• Mampu keahlian tertentu tertentu secara keterampilan Program Doktor terapan
melaksanakan • Mampu umum; tertentu secara Minimal
serangkaian tugas menyelesaikan tugas • Mampu umum dan khusus • Mampu mengembangkan dan
spesifik. berlingkup luas serta menyelesaikan untuk meningkatkan keahlian spesifik yang
kasus spesifik pekerjaan menyelesaikan mendalam didasari penerapan
dengan memilih berlingkup luas; dan masalah secara pemahaman filosofi keilmuan bidang
metode baku yang • Mampu memilih prosedural sesuai ilmu pengetahuan dan keterampilan
tepat; metode yang sesuai dengan lingkup tertentu.
dari beragam pilihan pekerjaannya; • Mampu melakukan pendalaman dan
yang sudah maupun • Mampu beradaptasi perluasan ilmu pengetahuan dan
belum baku terhadap situasi teknologi melalui riset atau penciptaan
berdasarkan analisis perubahan yang karya inovatif yang dapat diterapkan di
data dihadapi lingkup pekerjaan tertentu.

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 9 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
STANDAR PROSES PENDIDIKAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN

STANDAR PENGELOLAAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Kerangka Standar Proses Pembelajaran
Standar proses pembelajaran Kriteria minimal proses pembelajaran Mencapai standar kompetensi lulusan

Perencanaan Sesuai Pelaksanaan


Perumusan Kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara terstruktur
• Capaian Pembelajaran yang menjadi tujuan belajar
• Cara mencapai tujuan belajar melalui strategi dan metode
pembelajaran; Dilaksanakan dosen dan/atau tim dosen pengampu
• Cara menilai ketercapaian capaian pembelajaran.
Menerapkan bentuk, strategi, dan metode pembelajaran tertentu
Dibuat dosen dan/atau tim dosen pengampu

Rencana Pembelajaran Semester Memanfaatkan sumber pembelajaran yang tepat

Penilaian atau evaluasi perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran


Dosen dan/atau tim dosen pengampu perlu melakukan asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran untuk memperbaiki proses
pembelajaran dikoordinasikan oleh unit pengelola program studi.
Perguruan Tinggi melakukan perbaikan dan peningkatan secara berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi minimal terhadap 2 (dua) dari aspek:
• Masa Tempuh Kurikulum
• Aktivitas pembelajaran pada setiap angkatan
• Masa penyelesaian studi mahasiswa
• Jumlah mahasiswa aktif pada setiap angkatan
• Tingkat serapan lulusan mahasiswa di dunia kerja
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 11,12,13,24 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran diterapkan dengan prinsip sebagai berikut
Menciptakan suasana belajar yang Memberikan kesempatan belajar yang sama tanpa
menyenangkan, inklusif, kolaboratif, kreatif, membedakan latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi,
dan efektif budaya, bahasa, jalur penerimaan mahasiswa, dan kebutuhan
khusus mahasiswa

Menjamin keamanan, kenyamanan, dan


Termasuk pencegahan dan penanganan tindak kekerasan dan
kesejahteraan hidup (well-being) sivitas
diskriminasi terhadap sivitas akademika
akademika

Proses pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,


jarak jauh termasuk daring atau hybrid

Memberikan fleksibilitas dalam proses Keleluasaan kepada mahasiswa untuk mengikuti


pendidikan untuk memfasilitasi pendidikan pendidikan dari berbagai tahapan kurikulum atau studi
berkelanjutan sepanjang hayat. sesuai dengan kurikulum prodi

Keleluasaan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan


pendidikan melalui rekognisi pembelajaran lampau

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 14 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Masa Tempuh 1 (satu) tahun akademik


Kurikulum Semester 1 Semester 2
semester antara
sesuai dengan kebutuhan
Takaran waktu kegiatan
Dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS)
belajar mahasiswa per
Beban Belajar minggu per semester
satu SKS setara dengan 45 jam per semester
kegiatan kurikuler

Dilaksanakan dalam bentuk kuliah, Belajar terbimbing Dapat dilakukan di luar Kegiatan program
prodi dalam bentuk: ditentukan oleh
responsi, tutorial, seminar, dan/atau kementerian
praktikum, praktik, studio, • Prodi yang berbeda
Penugasan terstruktur dan/atau pemimpin
pada perguruan tinggi
penelitian, perancangan, dan/atau yang sama
perguruan tinggi
pengembangan, tugas akhir, Mandiri • Prodi yang sama atau Dengan bimbingan
pelatihan bela negara, pertukaran prodi berbeda pada Dosen dan/atau
pelajar, magang, wirausaha, Sistem blok, modul, atau perguruan tinggi lain pembimbing mitra
pengabdian kepada masyarakat, bentuk lain ditetapkan • Pada lembaga di luar
dan/atau bentuk pembelajaran lain. sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 15,16 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Diploma satu Diploma dua Diploma tiga Sarjana terapan
Minimal 54-72 SKS Minimal 72 SKS Minimal 108 SKS Minimal 144 SKS
MTK dua semester MTK 4 semester MTK 6 semester MTK 8 semester
Sem. 1 dan Sem. 2 maks. 20 SKS - Sem. 3 dst maks. 24 SKS - Semester antara maks. 9 SKS
Wajib melaksanakan magang di DUDI yang relevan
Durasi magang Durasi Magang minimal satu semester setara 20 SKS
ditetapkan oleh
masing-masing PT TA Dapat Kegiatan di luar PT selain magang maks 2
diberikan dlm sem. setara 40 SKS

*) MTK = Masa Tempuh Kurikulum


bentuk prototipe,
proyek, atau TA diberikan dlm bentuk skripsi, prototipe,
**) PT wajib memfasilitasi pemenuhan proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya
bentuk tugas
beban belajar di luar prodi dan kegiatan secara individu maupun berkelompok
magang
akhir lainnya
secara individu Penerapan kurikulum berbasis proyek atau
***) Ketentuan kegiatan luar kampus
maupun bentuk pembelajaran lainnya yang sejenis
dikecualikan bagi mahasiswa pada program
studi kedokteran, kebidanan, dan
berkelompok dan asesmen yang dapat menunjukkan
ketercapaian kompetensi lulusan
keperawatan
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 17,18 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Magister/ Magister Doktor/ Profesi
terapan Doktor terapan
Minimal 36 SKS
Rentang 36 SKS MTK 6 semester MTK 2 semester
MTK 3-4 semester • 2 (dua) semester pembelajaran
yang mendukung penelitian *)
Wajib diberikan tugas akhir • 4 (empat) semester penelitian.
dalam bentuk tesis, prototipe, Spesialis / sub
proyek, atau bentuk tugas *) dapat dikecualikan oleh PT bagi
akhir lainnya yang sejenis. mahasiswa yang memiliki pengetahuan spesialis
dan kompetensi yang telah mencukupi
untuk melakukan penelitian Beban belajar dan MTK
disusun dan ditetapkan oleh
Wajib diberikan tugas akhir dalam PT bersama organisasi profesi,
bentuk disertasi, prototipe, proyek, kementerian lain, dan/atau
atau bentuk tugas akhir lainnya lembaga pemerintah
yang sejenis. nonkementerian yang
bertanggung jawab atas mutu
layanan profesi
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 19,20,22 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Masa Studi

Perguruan tinggi menetapkan masa studi mahasiswa penuh waktu dan paruh waktu
dengan memperhatikan Masa Tempuh Kurikulum, total beban belajar, efektivitas
pembelajaran bagi mahasiswa yang bersangkutan, fleksibilitas dalam proses
pembelajaran, ketersediaan dukungan pendanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber
daya perguruan tinggi.

Masa studi tidak melebihi 2 (dua) kali Masa Tempuh Kurikulum

Khusus untuk program studi yang diselenggarakan dengan bekerja sama dengan
perguruan tinggi luar negeri dapat menyusun beban belajar dan Masa Tempuh
Kurikulum yang berbeda dengan Peraturan Menteri ini setelah mendapat persetujuan
dari Menteri.

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 23 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan - Standar Proses Pendidikan
Program Percepatan Pembelajaran (Fast Track)
Mahasiswa yang memiliki kemampuan luar biasa

1 2 3 4 5 6 7 8 Sarjana/sarjana terapan

Status Prodi 1 2 3 4 Magister/magister terapan


• Terakreditasi unggul
• Terakreditasi internasional
• Ditetapkan menteri 1 2 3 4 5 6 Dr/Dr terapan

Prodi-prodi pada perguruan tinggi yang sama, memiliki bidang yang sama dan memiliki izin
penyelenggaraan dari kemendikbudristek

*) Persyaratan program percepatan pembelajaran dan kemampuan luar biasa mahasiswa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai penyelenggaraan pendidikan khusus di perguruan tinggi.

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – pasal 21 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
b.2 Standar Proses Pendidikan - Standar Penilaian
Kriteria minimal mengenai penilaian hasil belajar mahasiswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dilakukan
secara valid, reliabel, transparan, akuntabel, berkeadilan, objektif, dan edukatif.
a a
Penilaian formatif bertujuan untuk: dinyatakan dalam kisaran: Perguruan tinggi
a. memantau indeks prestasi a. huruf A setara dengan angka 4 dapat
perkembangan belajar (empat); memberikan nilai
mahasiswa; b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga); antara sesuai
b. memberikan umpan c. huruf C setara dengan angka 2 (dua); dengan kisaran
balik agar mahasiswa d. huruf D setara dengan angka 1 (satu); nilai dalam huruf
memenuhi capaian atau dan angka.
pembelajarannya; dan e. huruf E setara dengan angka 0 (nol).
c. memperbaiki proses b
pembelajaran.
lulus atau tidak dapat digunakan pada mata kuliah yang:
b
lulus a. berbentuk kegiatan di luar kelas; dan/atau
Penilaian sumatif bertujuan untuk menilai b. menggunakan bentuk penilaian sumatif berupa uji
pencapaian hasil belajar kompetensi.
mahasiswa sebagai dasar
penentuan kelulusan mata
kuliah dan kelulusan program Hasil penilaian capaian pembelajaran pada: Indeks Prestasi Semester dan Indeks
studi. a. setiap semester dinyatakan dengan Prestasi Kumulatif hanya dihitung dari
Indeks Prestasi Semester; dan rata-rata nilai mata kuliah yang
dilakukan dalam bentuk ujian b. akhir program studi dinyatakan dengan menggunakan bentuk penilaian indeks
tertulis, ujian lisan, penilaian Indeks Prestasi Kumulatif. prestasi
proyek, penilaian tugas, uji
kompetensi, dan/atau bentuk
penilaian lain yang sejenis.

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 23
b.3 Standar Proses Pendidikan - Standar Pengelolaan
merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, dilakukan dengan menerapkan prinsip tata kelola
pelaksanaan, serta pengawasan dan pengendalian kegiatan perguruan tinggi yang baik untuk melaksanakan misi
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan perguruan tinggi

Perencanaan kegiatan pendidikan dilakukan oleh perguruan tinggi dengan menyusun perencanaan pengembangan jangka panjang
yang dinyatakan dalam rencana strategis perguruan tinggi.
Perencanaan kegiatan pendidikan untuk peningkatan proses dan hasil belajar secara berkelanjutan dituangkan dalam rencana jangka
menengah dan jangka pendek.

Pelaksanaan kegiatan pendidikan dilakukan:


- dengan menjunjung tinggi integritas dan etika akademik; dan
- dalam kerangka kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan yang bertanggung jawab.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan minimal meliputi:
a. pengelolaan dan pelayanan kepada mahasiswa;
b. pengelolaan sumber daya; dan
c. pengelolaan data dan informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Pengawasan dan pengendalian kegiatan pendidikan dilakukan dalam bidang akademik dan nonakademik berdasarkan misi
perguruan tinggi. Minimal meliputi
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan serta efektivitas kebijakan akademik;
b. pemantauan potensi risiko;
c. penjaminan kepatuhan pada pengaturan otoritas akademik dan etika akademik;
d. penerimaan, pendokumentasian, pemrosesan dan penyelesaian keluhan, laporan atau pengaduan terhadap dugaan pelanggaran
etika akademik, pelanggaran peraturan perguruan tinggi, dan pelanggaran peraturan perundang-undangan; dan
e. pelaporan dan akuntabilitas terhadap pemanfaatan bantuan pendanaan dan/atau sumber daya dari mitra. Pasal 35
Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 24
c.1 Standar Masukan Pendidikan - Standar Isi - 1
merupakan kriteria minimal yang mencakup ruang lingkup materi pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan

Materi pembelajaran setiap program studi memiliki tingkat kedalaman dan keluasan sesuai jenis, program, dan standar kompetensi lulusan,
dengan memperhatikan perkembangan:
a. ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi dasar keilmuan program studi;
b. ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir yang relevan dengan program studi;
c. konsep baru yang dihasilkan dari penelitian terkini; dan
d. dunia kerja yang relevan dengan profesi lulusan program studi.

1. Materi pembelajaran pada pendidikan akademik mengutamakan penyiapan lulusan agar mampu menguasai, mengembangkan, dan/atau
menerapkan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Materi pembelajaran pada pendidikan vokasi mengutamakan penyiapan lulusan agar mampu mengembangkan keterampilan dan penalaran
melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melakukan pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.
3. Materi pembelajaran pada pendidikan profesi mengutamakan penyiapan lulusan agar mampu melakukan pekerjaan yang memerlukan
persyaratan keahlian khusus.

Materi pembelajaran disusun dalam kurikulum program studi dan dapat dinyatakan secara terpisah maupun terintegrasi dalam bentuk:
a. mata kuliah;
b. modul;
c. blok tematik; dan/atau
d. bentuk lain.
Materi pembelajaran dapat diisi dengan program kompetensi mikro berupa:
a. kredensial mikro;
b. pembelajaran secara daring dari institusi lain yang bersifat terbuka (massive open online courses); dan/atau
c. bentuk lain.

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 25
c.1 Standar Masukan Pendidikan - Standar Isi - 2
Kurikulum

Kurikulum program studi minimal mencakup:


a. capaian pembelajaran lulusan;
b. Masa Tempuh Kurikulum;
c. metode pembelajaran;
d. modalitas pembelajaran;
e. syarat kompetensi dan/atau kualifikasi calon mahasiswa;
f. penilaian hasil belajar;
g. materi pembelajaran yang harus ditempuh; dan
h. tata cara penerimaan mahasiswa pada berbagai tahapan kurikulum.

Dalam hal program studi mengakomodasi mahasiswa melalui rekognisi pembelajaran lampau, kurikulum program studi juga mencakup tata
cara penerimaan mahasiswa pada berbagai tahapan kurikulum.

Program studi pada pendidikan vokasi dapat menerapkan kurikulum yang diselenggarakan bersama dunia usaha, dunia industri, dan dunia
kerja dalam sistem ganda atau sebutan lain.

Kurikulum sistem ganda atau sebutan lain merupakan kurikulum yang menggabungkan pembelajaran di perguruan tinggi dengan magang di
dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, dan/atau industri yang dikelola oleh perguruan tinggi (teaching industry).

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 26
c.2 Standar Masukan Pendidikan - Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

merupakan kriteria minimal mengenai:


a. kompetensi dan kualifikasi dosen untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai teladan, pendidik dan perancang pembelajaran,
fasilitator, serta motivator mahasiswa; dan
b. kompetensi dan kualifikasi tenaga kependidikan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan,
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

• Kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.


• Kualifikasi dosen untuk setiap program pendidikan tinggi ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Pemenuhan kualifikasi dosen yang berasal dari praktisi dapat dilakukan melalui rekognisi pembelajaran lampau.
• Dosen pada pendidikan vokasi dapat berasal dari praktisi dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.

Kompetensi dan kualifikasi tenaga kependidikan ditetapkan oleh perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan.

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 27
c.3 Standar Masukan Pendidikan - Standar Sarana dan Prasarana
merupakan kriteria minimal mengenai sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pembelajaran untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.

Perguruan tinggi menjamin dan menyediakan akses terhadap sarana dan prasarana yang:
a. mengakomodasi kebutuhan pendidikan mahasiswa;
b. mengakomodasi pelaksanaan tugas dosen, tutor, instruktur, asisten, dan pembimbing sesuai dengan bidang keahlian dan tenaga
kependidikan;
c. ramah terhadap mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang berkebutuhan khusus; dan
d. memadai untuk menyelenggarakan pendidikan dan manajemen pendidikan tinggi sesuai kebutuhan penyelenggaraan dan
rencana pengembangan pendidikan.

Penyediaan akses terhadap sarana dan prasarana meliputi:


a. teknologi informasi dan komunikasi yang andal untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan; dan
b. sumber pembelajaran.

• Sarana dan prasarana yang mengakomodasi kebutuhan pendidikan mahasiswa dapat diakses oleh mahasiswa baik dari
dalam dan luar kampus.
• Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi melibatkan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja
dalam penyediaan fasilitas pembelajaran dan pelatihan.
• Perguruan tinggi menjamin kesinambungan ketersediaan akses terhadap sarana dan prasarana

Penjaminan dan penyediaan akses terhadap sarana dan prasarana dilakukan dengan memenuhi ketentuan:
a. keamanan, keselamatan, dan kesehatan;
b. kelengkapan pencegahan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan kondisi darurat akibat bencana alam lainnya; dan
c. pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun.

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 28
c.4 Standar Masukan Pendidikan - Standar Pembiayaan

merupakan kriteria minimal komponen pembiayaan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan

Pembiayaan pendidikan meliputi biaya investasi dan biaya operasional

Perguruan tinggi menerapkan kebijakan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan
ekonomi sesuai kemampuan perguruan tinggi yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 29
B Standar Penelitian

Standar penelitian terdiri Penelitian dilakukan oleh:


atas: a. dosen;
a.standar luaran b. dosen bersama mahasiswa; dan/atau
penelitian; c. mahasiswa dengan bimbingan dosen.
b.standar proses
penelitian; dan Penelitian juga dapat dilakukan oleh:
c. standar masukan a. peneliti;
penelitian. b. peneliti bersama dosen; dan/atau
c. peneliti bersama dosen dan mahasiswa.
diimplementasikan dalam Mahasiswa yang terlibat penelitian dengan bimbingan dosen atau peneliti
strategi, arah kebijakan, dapat menerima sks.
program, dan pelaksanaan
penelitian berdasarkan Penelitian bersama yang dilakukan antara dosen, peneliti, dan mahasiswa
misi perguruan tinggi dikelola perguruan tinggi dengan menerapkan sistem yang paling sedikit
mengatur tentang penjabaran tugas, hak, dan kewajiban para pihak dalam
kegiatan penelitian.

Kementerian
Kementerian Pendidikan, Pendidikan
Kebudayaan, dandan
Riset, Kebudayaan
Teknologi 30
C Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar pengabdian kepada masyarakat terdiri a. Pengabdian kepada masyarakat


atas: dilakukan oleh dosen, dosen
a. standar luaran pengabdian kepada bersama mahasiswa, maupun oleh
masyarakat; mahasiswa dengan bimbingan
b. standar proses pengabdian kepada dosen.
masyarakat; dan b. Pengabdian kepada masyarakat oleh
c. standar masukan pengabdian kepada mahasiswa dengan bimbingan
masyarakat. dosen yang dilakukan untuk
mendapatkan pengakuan sks
diimplementasikan dalam strategi, arah kebijakan, dilaksanakan di bawah bimbingan
program, dan pelaksanaan penelitian dosen yang memenuhi persyaratan
berdasarkan misi perguruan tinggi sebagai pembimbing pengabdian
kepada masyarakat.

Kementerian Kementerian PendidikanRiset,


Pendidikan, Kebudayaan, dan dan
Kebudayaan
Teknologi 31
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI
SPM DIKTI

SISTEM PENJAMINAN
SISTEM PENJAMINAN
MUTU EKSTERNAL
MUTU INTERNAL (SPMI)
(AKREDITASI)

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Standar Nasional Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti)

Pemenuhan dan relevansi SPM Dikti dilakukan berdasarkan


Standar pendidikan tinggi PD Dikti dengan prinsip
triangulasi yang merupakan
yang ditetapkan oleh SN Dikti penggalian kebenaran informasi
perguruan tinggi
melalui penggunaan berbagai
Dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi sumber data dan sudut pandang
(SPM Dikti) yang saling melengkapi.

Sistem Penjaminan Mutu


Akademik Non Akademik Internal PT

Organisasi, keuangan,
Tridharma kemahasiswaan, ketenagaan, Sistem Penjaminan Mutu
dan sarana prasarana. Eksternal – Akreditasi

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal 65 & 66 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
1. Kebijakan SPMI Implementasi SPMI
Peningkatan Penetapan 2. Pedoman penerapan siklus PPEPP terintegrasi pada
standar pendidikan tinggi dalam manajemen PT
SPMI Data dan informasi
Perangkat
SPMI 3. Standar dan/atau kriteria, norma, implementasi SPMI
minimal acuan mutu penyelenggaraan dikelola melalui PD
pendidikan dan pengelolaan Dikti pada tingkat PT
Pengendalian SPMI Pelaksanaan perguruan tinggi
SPMI ditetapkan
4. Tata cara pendokumentasian pimpinan melalui
implementasi SPMI
pertimbangan senat
Evaluasi Evaluasi pemenuhan (& BP u/ PTS)
standar pendidikan tinggi
PPEPP SPMI diterapkan oleh
perguruan tinggi (Unit SPMI) Evaluasi diri Asesmen
Dilaksanakan
Membangun tata kelola perguruan tinggi yang baik
secara berkala Pemantauan Audit mutu internal
berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi,
nirlaba, efektivitas, efisiensi, dan peningkatan oleh PT
mutu berkelanjutan, yang saling menilik dan dan/atau cara lain yang ditetapkan
mengimbangi satu terhadap yang lain. perguruan tinggi
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal 67,68,69 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (Pelaksana Akreditasi)
1 2 a
BAN-PT LAM LAM Nasional

b
Akreditasi LAM Internasional
Akreditasi terhadap
terhadap
program studi
perguruan tinggi LAM nasional dapat mengajukan diri
untuk diakui sebagai Lembaga
Akreditasi internasional
untuk menentukan untuk menentukan
kelayakan kelayakan program studi
perguruan tinggi atas dasar:
atas dasar a. pemenuhan SN Dikti;
pemenuhan SN dan
Dikti b. pemenuhan standar Standar LAM merupakan standar yang
ditetapkan oleh LAM lebih tinggi dari
LAM. SN Dikti untuk status unggul

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal 73,74 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Standar Nasional Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
Luaran Akreditasi

1 2
BAN-PT LAM

a a
memiliki makna perguruan memiliki makna program
terakreditasi tinggi memenuhi SN Dikti terakreditasi studi memenuhi SN Dikti

b b
tidak memiliki makna perguruan terakreditasi memiliki makna program
tinggi tidak memenuhi atau studi memenuhi standar
terakreditasi berada di bawah SN Dikti unggul LAM

c
tidak memiliki makna program
studi tidak memenuhi atau
terakreditasi berada di bawah SN Dikti

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Akreditasi Perguruan Tinggi - Wajib
Dilakukan oleh BAN PT

Izin Pendirian oleh


Pemerintah

Review oleh
Pemerintah Memenuhi 8 tahun Memenuhi 8 tahun

Pendirian PT
Baru Automasi
Akreditasi Sementara perpanjangan
oleh BAN PT Terakreditasi
Reakreditasi BAN PT
pertama oleh
BAN PT Ada indikasi
Review SNDikti penurunan
oleh BAN PT
Tidak
Tidak memenuhi
memenuhi
Ditolak
Izin dicabut
Review ulang
Oleh BAN PT
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Akreditasi Program Studi memenuhi SNDikti - Wajib
Dilakukan oleh LAM

Izin penyelenggaraan
dari Pemerintah

Review syarat
oleh Pemerintah Memenuhi 5 tahun Memenuhi 5 tahun

Pendirian Prodi Akreditasi Sementara Terakreditasi Auto


Reakreditasi
Baru oleh LAM oleh LAM perpanjangan
pertama oleh LAM
Review SN Dikti
oleh LAM Ada indikasi
Tidak penurunan
memenuhi
Tidak
memenuhi
Ditolak Izin dicabut

Review ulang
Oleh BAN PT
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Akreditasi Program Studi melampaui SNDikti - Sukarela
Dilakukan oleh LAM Dengan standar diatas SN Dikti

Memenuhi n tahun Memenuhi

Prodi
Terakreditasi Penuh
LAM sesuai SN Dikti Ajukan akreditasi Terakreditasi LAM Reakreditasi Terakreditasi LAM
Unggul LAM nasional / nasional (unggul)/ oleh LAM nasional (unggul)/
LAM internasional LAM internasional nasional/ LAM internasional
LAM internasional

Tidak Tidak
memenuhi memenuhi
Ditolak
Akreditasi
pemenuhan SN Dikti

Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Standar Nasional Pendidikan
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)

Perguruan Tinggi Kemendikbudristek Masyarakat

Perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pengendalian,
Melaporkan data dan informasi pengembangan, dan
dari implementasi serta luaran pengelolaan
SPMI melalui PD Dikti secara
berkala minimal 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) semester. Status Akreditasi

PD
PT dan Prodi
Melaporkan status Akreditasi diumumkan.
internasional kepada

Dikti
Kementerian melalui PD Dikti.
BAN PT dan
PT bertanggung jawab terhadap LAM
kebenaran dan ketepatan data
dan informasi PD Dikti à perlu
PD Dikti merupakan sumber data dan informasi
operator PD Dikti handal
utama bagi implementasi SPM Dikti.
Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 – Pasal 99 ,100, BAN/LAM à 78,81,83,90,92 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Langkah selanjutnya bagi perguruan tinggi, Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi, dan Lembaga Akreditasi Masyarakat:

Perguruan Tinggi
Contoh:
Menjabarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan tingkat mutu, keluasan substansi, serta
visi dan misi masing-masing dalam bentuk Standar Pendidikan Tinggi.

Menyesuaikan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan peraturan baru dalam waktu paling lambat dua tahun.

Peringkat akreditasi yang ada (A, Unggul, B, Baik Sekali, C, dan Baik) tetap berlaku hingga masa berlakunya selesai.

Perpanjangan status akreditasi akan menggunakan status akreditasi yang disederhanakan.

BAN-PT dan LAM

Tidak lagi menarik biaya ke perguruan tinggi untuk asesmen status terakreditasi yang bersifat wajib.
Menyesuaikan instrumen akreditasi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam waktu paling
lambat dua tahun.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Sekian

Terimakasih

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai