Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. KETRAMPILAN DASAR PENDIDIK


PRODI S1 PGSD FIP

Skor Nilai:

PERAN ETIKA DAN PROFESI KEPENDIDIKAN

DALAM MEMBANGUN NILAI-NILAI KARAKTER

MAHASISWA CALON GURU SD

(Jurnal Ilmiah PGSD. Dewi Setiyaningsih. 2020)

NAMA MAHASISWA : WIBI AYU AULIA

NIM : 1223111003

D0SEN PENGAMPU : Drs. Demmu Karo Karo M.pd

MATA KULIAH : KETRAMPILAN DASAR PENDIDIK

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oktober 2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan Review Journal untuk memenuhi tugas dari mata kuliah

Ketrampilan Dasar Pendidik ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan

di dalamnya. Dan juga saya berterimakasih kepada Dosen mata kuliah

Ketrampilan Dasar Pendidik yaitu bapak Drs. Demmu Karo Karo, M.Pd,

yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap kiranya Review Jurnal ini dapat bermanfaat

bagi pembaca untuk mengetahui isi Jurnal beserta kelebihan dan kekurangan

dari Jurnal tersebut sebelum membacanya. Penulis juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam review Jurnal ini terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan review Jurnal yang telah penulis buat di masa yang

akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang

membangun.

Medan, September 30 2022

Wibi ayu aulia

2
Daftar isi

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Dalam mengerjakan CJR ini nantinya penulis akan dilatih dalam meringkas,

menganalisis, membandingkan, mengkritik dan membandingkan nilai-nilai yang

terkandung dalam sebuah Jurnal yang di analisis. Sering kita alami saat ingin

memilih Jurnal kita bingung, dan selalu hasil yang kita temukan dan baca tidak

sesuai dengan apa yang kita harapkan baik dari segi bahasa, pembahasan,

ataupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis membuat CJR mata kuliah

Psikologi Pendidikan ini untuk mempermudah teman-teman mencari referensi

Jurnal yang sesuai dengan Peran Etika dan Profesi Kependidikan Dalam

Membangun Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Calon Guru SD.

2. Tujuan penulisan cjr


Adapun tujuan dari penulisan Critical Journal Review adalah untuk

mengetahui kelebihan maupun kekurangan dari Peran Etika dan Profesi

Kependidikan Dalam Membangun Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Calon Guru

SD dan Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Web pada

Matakuliah Profesi Pendidikan STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

3. Manfaat CJR
1) Memenuhi tugas Critical Journal Review mata kuliah tentang Profesi

Kependidikan

2) Memahami pembelajaran Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning

Berbasis Web pada Matakuliah Profesi Pendidikan STKIP Muhammadiyah

Muara Bungo dan Peran Etika dan Profesi Kependidikan Dalam Membangun

Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Calon Guru SD.

4
4. Identitas Artikel Dan Journal Yang Direview
JURNAL I

1. Judul Artikel : Peran Etika dan Profesi Kependidikan Dalam Membangun

Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Calon Guru SD

2. Nama Journal : Jurnal Ilmiah PGSD

3. Tahun : 2020
4. Pengarang Artikel : Dewi Setiyaningsih

5. Halaman : 10 Halaman 6) Voulme : Vol. IV No. 1

6. Nomor ISSN : ISSN : 2579–6151 e-ISSN:2614-8242.

JURNAL II

1. Judul Artikel

2. Nama Journal

3. Pengarang Artikel

4. Edisi Terbit

5. Voulme

6. Nomor ISSN

5
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

JURNAL I

A. Pendahuluan

Tidak dipungkiri bahwa saat ini kita sedang mengalami tren kehidupan

yang memaksa perilaku serta gaya hidup kita juga berubah sesuai dengan apa

yang terjadi. manusia tidak terlepas dari kehidupan yang ia alami sehari-sehari,

dalam hal ini tentu kita akan menjumpai bahkan mengalami langsung setiap

perubahan yang terjadi di kehidupan. Saat ini bisa dikatakan bahwa Bangsa kita

sedang mengalami kemrosotan moral.

Fenomena degradasi moral ini sangat membudaya dikalangan generasi

muda yang dicap sebagai penerus bangsa serta kalangan masyarakat umum

dalam bentuk free sex, narkoba, KKN, perkelahian, radikalisme, banyaknya

permasalahan ini telah menjadi keprihatinan banyak pihak dimana hal ini

disebabkan oleh hilangnya pendiidkan karakter dalam dunia pendidikan.

Permasalahan yang terjadi ini sangat diperlukan adanya pemecahan masalah

yang mendasar, pemecahan masalah ini terkait dengan moral dan motivasi diri,

gerakan pendidikan karakter yang akan diimplementasikan ke dalam

perkuliahan merupakan rangkaian solusi untuk menjawab masalah-masalah

yang ada. Pendidikan karakter sudah diterapkan sejak dini, dan dilanjutkan di

jenjang pendidikan salah satunya di perguruan tinggi.

B. Dekripsi Isi

Seorang yang berprofesi sebagai guru harus memiliki etika. Seorang guru

juga harus memilliki watak kerja yang professional, guru yang memiliki jiwa

profesionalisme adalah guru yang memiliki pandangan, sikap, selalu berpikir,

bekerja dengan sungguh – sungguh, bekerja kelas, sepenuh waktu, loyalitas

tinggi dan penuh dedikasi untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika

Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak

6
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill)

saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).

Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen

oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill.

Pendidikan karakter merupakan komponen yang penting di dalam

membangun nilai-nilai karakter itu sendiri. Haryanto (2011) menuliskan

pendapat ki hadjar dewantara mengenai pendidikan karakter. Ki hadjar

dewantara menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah upaya yang

terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan

menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan

kamil.

Jadi tugas dan kewajiban guru dalam menceerdaskan bangsa harus memiliki

kecerdasan yang tinggi, namun sampai disini guru harus memiliki jiwa yang

halus, karakteristik yang baik dalam memberikan bimbingan, pengajaran dan

pengiring cita – cita anak bangsa. Dedikasi dan nilai pengabdian yang tinggi

dengan kehalusan jiwa yang mengkristal disanubari guru yang akan

memujudkan tujuan pendidikan nasional.

Guru dihrapkan bukan hanya mampu memberikan ilmu pengetahuan saja

tetapi juga mampu memberikan contoh perilaku yang akan menjadi pedoman

bagi peserta didiknya dan lingkungan sekitarnya. Yang dimaksud guru yang

professional bukan berarti guru yang mengandalkan materi semata, namun

kualitas moral dan menjunjung tinggi nilainilai kode etik profesi. Dengan

demikian professional guru merupakan sebuah sikap loyalitas kepada bangsa

dan negara untuk mencerdaskan tunas-tunas bangsa berdasarkan nilai-nilai,

etika dan norma perundang-undangan yang diatur khusus untuk guru.

JURNAL 2

A. Pendahuluan
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar

merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses

pembelajaran tersebut. Prestasi belajar mencerminkan kedudukan mahasiswa

7
didalam kelasnya. Seorang mahasiswa dengan prestasi belajar di atas rata-rata

menggambarkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan menguasai

materi lebih dari cukup dan diprediksikan dapat berhasil mencapai standar

yang ditetapkan dalam kurikulum. Penentuan prestasi belajar mahasiswa

dilakukan melalui bentuk angka atau penilaian/evaluasi hasil belajar yaitu

merupakan gabungan antar nilai tugas, kuis, presesentasi, UTS, dan UAS.

Berhasil atau tidaknya seorang mahasiswa dalam pendidikan tergantung

pada proses belajar yang dialami oleh mahasiswa tersebut, mahasiswa yang

memiliki sikap belajar tinggi akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi

pula. Sedangkan, mahasiswa yang kurang memiliki sikap belajar, prestasi

belajarnya akan cenderung rendah. Untuk mengetahui berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar maka perlu diadakan suatu evaluasi. Tujuannya untuk

mengetahui prestasi yang diperoleh mahasiswa setelah proses belajar mengajar

berlangsung.

B. Dekripsi Isi

Seorang mahasiswa dengan prestasi belajar di atas rata-rata menggambarkan

bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan menguasai materi lebih dari

cukup dan diprediksikan dapat berhasil mencapai standar yang ditetapkan

dalam kurikulum.Sejalan dengan pendapat Sudjana dalm Gunawan, Syah

dalam Wahab menjelaskan bahwa prestasi belajar atau hasil belajar adalah taraf

keberhasilan murid atau santri. dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

atau dipondok pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor yang tertentu.

Berhasil atau tidaknya seorang mahasiswa dalam pendidikan tergantung pada

proses belajar yang dialami oleh mahasiswa tersebut.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor-faktor yang


mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah yaitu, secara

garis besar dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu:

8
1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan/kondisi

jasmani atau rohani peserta didik. Yang termasuk faktor-faktor internal antara

lain adalah Faktor fisiologis dan Faktor psikologis

2. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan

sekitar peserta didik. Adapun yang termasuk faktor-faktor ini antara lain, yaitu

Faktor sosial dan Faktor nonsosial 3. Faktor pendekatan belajar (approach to

learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan

metode yang digunakan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

Dari penjelasan tersebut dapat disintesiskan bahwa prestasi belajar adalah

hasil akhir yang dicapai oleh setiap mahasiswa setelah melakukan proses

kegiatan belajar dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan berdasarkan

penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan proses belajar yang telah dilaksanakan.

BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS

A. PEMBAHASAN ISI JURNAL

JURNAL 1

Penelitian ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu

Pendidikn Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sampel penelitian yang

dipakai dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester genap tingkat 2.

Pendidikan karakter tidak bisa dipandang sebelah mata, pendidikan karakter ini

ditujukan untuk memperkuat seseorang terutama dalam hal ini adalah

mahasiswa calon guru sd yang dimana mereka bukan hanya dituntut untuk

mempunyai intelektual yang tinggi tetapi juga harus mempunyai moral dan nilai

karakter yang kuat agar saat mereka sudah menjalani pekerjaanya sebagai

sorang guru dan terjun langsung di masyarakat tidak berperilaku menyimpang.

Disinilah dibutuhkan pendidikan yang berkualitas, yang bisa membantu

untuk tercapainya cita-cita bangsa dalam memiliki sumber daya yang bermutu.

9
Salah satu proses pendidikan yang bisa didapatkan itu melalui lembaga

pendidikan, dan salah satunya yang bisa melaksanakan pendidikan karakter

adalah perguruan tinggi. Lembaga pendidikan ini diharapkan mampu

mengimplementasikan nilai-nilai karakter dalam setiap proses perkuliahan.

Pembelajaran yang diberikan bukan lagi hanya sekedar menstransfer ilmu saja

tetapi mampu membangun sifat, watak, kepribadian dan keadaan batin para

mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai norma yang dianggap luhur dan terpuji.

Dunia pendidikan mempunyai peran yang cukup andil terhadap perkembangan

moral dan karakter para generasi muda. Pendidikan karakter sejatinya sudah

diberikan sejak dini bahkan sampai dewasa, dan karakter itu akan terus

mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan yang terjadi di lingkungan

sekitarnya. Proses pelaksanaan pendidikan karakter ini dapat melibatkan tiga

komponen yang saling terikat satu sama lain, yaitu : sekolah atau kampus,

keluarga, dan juga masyarakat.

Guru adalah profesi yang mulia, ditangannya terletak masa depan bangsa, ,

Tentunya sebagai suatu profesi yang mulia , bagi para calon Guru SD

penanaman nila-nilai karakter bagi seorang calon guru SD sangat dibutuhkan

karena pada dasarnya mereka bukan hanya dituntut untuk mempunyai

intelektual yang tinggi tetapi juga harus mempunyai moral dan nilai karakter

yang kuat.

JURNAL 2

Penelitian ini dengan penelitian Korelasional Penelitian dilakukan di

semester V, kelas F, G, dan H PGSD FKIP Universitas Pakuan Populasi dalam

penelitian ini bersifat homogen yang berasal dari mahasiswa semester V

berjumlah 95 mahasiswa. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode

dokumentasi untuk mengukur prestasi belajar mahasiswa

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan

dosen lain yang mengampu mata kuliah etika profesi inidi Kelas VF, VG, dan VH

yang berjumlah 95 mahasiswa dengan nilai rata-rata untuk tugas 71, kuis 72,

presentasi 74, UTS 75, dan UAS 74. Mahasiswa yang memiliki prestasi belajar

10
yang rendah 40 mahasiswa atau 42%. Mahasiswa yang memiliki prestasi yang

tinggi atau baik, yaitu 30 mahasiswa atau 32%. Sedangkan 25 mahasiswa atau

26% yang mendapatkan prestasi yang sedang atau cukup.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan motivasi, minat,

sikap, dan prestasi belajar dengan cara memberikan metode dan model

pembelajaran yang tepat dan menarik. Menurut hasil wawancara, terdapat

beberapa hal yang membuat mahasiswa menyukai dan kurang menyukai proses

pembelajaran diantaranya mahasiswa akan merasa senang ketika pembelajaran

diberikan dengan cara-cara yang menyenangkan dan menarik. Tetapi hal yang

berbeda dapat mahasiswa rasakan kektika pembelajaran yang diberikan dosen

bersifat monoton, tidak bervariasi, dan tidak menarik sehingga membosankan

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar

merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses

pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian kedua variabel yang diteliti yaitu variabel

hubungan sikap belajar mahasiswa (X) dengan prestasi belajar (Y), Untuk

memperjelas hubungan antara Sikap Belajar Mahasiswa (X) dengan Prestasi

Belajar (Y) yang berdasarkan hasil perhubungan uji signifikansi dan dinyatakan

dalam bentuk persamaan regresi yaitu Ŷ= a+bx. Hubungan X terhadap Y

disajikan dalam bentuk regresi yaitu Ŷ=(-22,78+0,81x) dengan X adalah

signifikansi.

Gambar 1.
Pancar Hubungan Sikap Belajar Mahasiswa (X) dengan Prestasi Belajar (Y)

Hasil analisis data pengujian hipotesis diperoleh data bahwa terdapat hubungan

yang positif antara sikap belajar mahasiswa dengan prestasi belajar. Hal ini

11
menunjukan bahwa hipotesis penelitian diterima, berarti sikap belajar

mahasiswa memberikan kontribusi dalam prestasi belajar

Besarnya konstribusi sikap belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar

ditunjukan oleh koefisien (r2 ) sebesar 0,94 dengan koefisien determinasi sebesar

94%. Hal ini berarti bahwa penaikan atau penurunan prestasi belajar dipengaruhi

oleh tingkat sikap belajar mahasiswa sebesar 94%, sedangkan sisanya 6%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Selanjutnya hasil penelitian Dessy Mulyani [10]. Data penelitian ini

menunjukan bahwa terdapat hubungan pada tingkat koefisien korelasi cukup

kuat antara kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar. Berdasarkan pendapat

yang dikemukakan oleh Djaali [11] bahwa sikap belajar dapat diartikan sebagai

kecenderungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal yang bersikap

akademik. Sejalan dengan Syah [5] berpendapat bahwa sikap belajar itu dapat

dianggap suatu kecenderungan mahasiswa untuk bertindak dengan cara

tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku belajar mahasiswa akan ditandai

dengan kecenderungankecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan

lugas) terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI ARTIKEL

1) Pada aspek bahasa lebih mudah dipahami yaitu jurnal utama karena bahasa

yang digunakan bahasa yang sehari-hari hingga tidak sulit dipahami. Selain

itu juga pemodelan tulisana juga lebih praktis dan enak dilihat lebih kepada

jurnal pertama.

2). Pada jurnal pertama banyak nya pengulangan kata dan kalimat pada

setiap paragraph nya, sedangkan pada jurnak keduab di jelaskan

dengan rinci tanpa adanya pengulangan kata.

3. materi pada jurnal kedua di jelaskan dengan detail dan di terangkan

dengan cukup baik, tapi bukan berarti pada jurnal pertama tidak bagu,

hanya saja banyak nya pengulangan kalimat

12
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam hal ini mata kuliah ketrampilan dasar pendidik menjadi wadah yang

bisa membantu dalam menanamkam nilai-nilai karakter mahasiswa calon guru

SD. Dengan konstribusi judul tentang Etika dan Profesi Kependidikan

diharapkan mahasiswa calon guru SD bisa meningkatkan dan

mengembangakan ke empat kompetensi professional yang harus dimiliki oleh

seorang guru SD dengan turut serta megimplementasikan nilai-nilai karakter

yang mulia pada saat terjun langsung di masyarakat, agar pekerjaan yang

mereka tekuni tidak menyimpang dari ajaran nilai dan norma yang ada, serta

dapat menjadi teladan bagi para peserta didiknya.

B. Rekomendasi
Dari tampilan penulisan judul, model antar paragraf dan jugaa isinya lebih

kepada jurnal 1, tetapi jika untuk materi yang detail, singkat dan secara rinci

lebih kepada jurnal 2. Saya merekomendasikan kedua jurnal ini sangat bagus

walaupun di setiap jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing

masing.

DAFTAR PUSTAKA

13
14

Anda mungkin juga menyukai