Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EVALUASI

“PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP”

DOSEN PENGAMPU :
ARLINA YUZA,S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7


1. SUCI INDAH SARI (2110013411061)
2. AYU RAHMADANI (2110013411202)
3. SARAH UTARI (2110013411
4. WIDARYSTA NAZWA (2110013411

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunianya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini.Sholawat serta salam atas Nabi Muhammad SAW,semoga kita
termasuk umatnya yang mendapatkan syafaatnya di kemudian hari.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan dengan judul “Prinsip
dan Karakteristik Penilaian Hasil Belajar”. Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin
dan semampu penyusun yang masih belajar ini, untuk itu mohon maaf jika di dalam makalah ini
terdapat kalimat yang salah atau kurang tepat.
Terimakasih kepadadosen yang telah membimbing sehingga bisa menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang
dada kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca dengan harapan kami bisa
membuat makalah dengan lebih baik di kemudian hari. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Padang, 21 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan ..............................................................................................................4
A. Latar Belakang ........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................5
Bab II Pembahasan .............................................................................................................6
A. Perencanaa penilaian sikap .....................................................................................6
B. Langkah langkah perencanaan penilaian siakap……………………………………6
C. Pelaksanaan penilaian sikap………………………………………………………..10
Bab III Penutup ...................................................................................................................16
A. Kesimpulan .............................................................................................................16
B. Saran .......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM)
yang profesional secara akademik dan tangguh atau kreatif secara karakter. Belakangan ini
banyaknya siswa yang mencontek saat ulangan diakibatkan oleh rendahnya sikap yang dimiliki
siswa. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan yang mengutamakan sikap tidak hanya
pengetahuan saja. Pendidikan yang mengutamakan sikap juga diungkapkan oleh Marijan yang
dikutip oleh Daryanto dan Sudjendro (2013:6) mengatakan “pendidikan harus menyeimbangkan
aspek akademik dan karakter, bahkan pendidikan karakter akan lebih banyak di tingkat
pendidikan dasar atau TK dan SD, karena karakter merupakan pondasi pendidikan”.
Sikap yang kurang baik dimasa anak-anak akan berlanjut pada jenjang usia berikutnya. Apabila
tidak ada perubahan sikap pada anak tersebut, anak akan sangat mudah menyerap atau mengingat
apa yang dia alami terutama memiliki rasa ingin tahu yang sangat kuat sehingga jika rasa ingin
tahunya pada masa anak-anak tidak diarahkan, anak akan memiliki perilaku atau sikap yang
kurang baik dimasa yang akan datang. Sunarti dan Rahmawati (2014:3) mengatakan bahwa
“semakin rendah tingkat perkembangan dan jenjang pendidikan siswa, maka penguasaan sikap
memiliki proporsi yang lebih besar daripada penguasaan pengetahuan dan keterampilan”.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian penilaian sikap?
2.Bagaimana Langkah langkah dan perencanaan penilaian sikap?
3.Apa saja Pelaksanaan penilaian sikap?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian sikap
2. untuk Mengtahui langkah kangkah dan perencanaan penilaian sikap
3.Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian sikap?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian penilaian sikap


Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui perilaku peserta didik pada saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk pembinaan perilaku sesuai budi
pekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik. Upaya untuk meningkatkan dan
menumbuhkan sikap yang diharapkan sesuai dengan KI-1 dan KI-2 guru harus memberikan
pembiasaan dan pembinaan secara terus menerus baik dalam pembelajaran maupun di luar
pembelajaran. Untuk mengetahui perkembangannya guru harus melakukan penilaian Pada
penilaian sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku yang baik. Jika tidak
dijumpai perilaku yang tidak untuk.Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dijumpai selama
proses pembelajaran dimasukkan ke dalam jurnal atau catatan guru.
Penilaian sikap bertujuan untuk mengetahui perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap
memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga
teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Penilaian sikap dapat dilakukan pada saat
kegiatan pembelajaran misalnya, saat berdiskusi dalam kelompok dapat dinilai sikap santun, saat
bekerja kelompok dapat dinilai sikap tanggungjawab, saat presentasi dapat dinilai sikap percaya
diri. Selain itu, penilaian sikap dapat juga dilakukan di luar kegiatan pembelajaran, misalnya
sikap disiplin dapat dinilai dengan mengamati kehadiran peserta didik, sikap jujur, santun dan
peduli, dapat diamati pada saat peserta didik bermain bersama teman. Penilaian sikap dilakukan
oleh guru kelas termasuk guru muatan pelajaran menggunakan teknik observasi yang ditulis
dalam bentuk jurnal.
B. Langkah langkah dan Perencanaan penilaian sikap

Perencanaan penilaian sikap dilakukan berdasarkan KI-1 dan KI-2. Guru merencanakan dan
menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Pada penilaian sikap di luar pembelajaran guru dapat mengamati sikap lain yang muncul secara
natural.
1. Menentukan sikap yang akan dikembangkan di sekolah mengacu pada KI-1 dan KI-2.

2. Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan dikembangkan.

Sebagai contoh, sikap pada KI-1 beserta indikator-indikatornya yang dapat dikembangkan
oleh sekolah sebagai berikut.
a. Ketaatan beribadah. perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, mau
mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama, mengikuti kegiatan keagamaan
yang diselenggarakan sekolah, melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama, misalnya: sholat,
puasa. merayakan hari besar agama, melaksanakan ibadah tepat waktu.
b. Berperilaku syukur. perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan,
selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka, bersyukur atas pemberian orang lain,
mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta, menjaga kelestarian alam, tidak
merusak tanaman, tidak mengeluh, selalu merasa gembira dalam segala hal, tidak berkecil hati
dengan keadaannya, suka memberi atau menolong sesama, selalu berterima kasih bila menerima
pertolongan,
c. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. perilaku yang menunjukkan selalu berdoa
sebelum atau sesudah melakukan tugas
d. Toleransi dalam beribadah. tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah,
menghormati teman yang berbeda agama, berteman tanpa membedakan agama, tidak
mengganggu teman yang sedang beribadah, menghormati hari besar keagamaan lain, tidak
menjelekkan ajaran agama lain. Sebagai contoh, sikap pada KI-2 beserta indikator-indikatornya
yang dapat dikembangkan oleh sekolah sebagai berikut:
a. Jujur. tidak mau berbohong atau tidak mencontek, mengerjakan sendiri tugas yang
diberikan guru, tanpa menjiplak tugas orang lain, mengerjakan soal penilaian tanpa
mencontek, mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang dialaminya
dalam kehidupan sehari-hari, mau mengakui kesalahan atau kekeliruan, mengembalikan
barang yang dipinjam atau ditemukan, mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang
diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman, mengemukakan
ketidaknyamanan belajar yang dirasakannya di sekolah, membuat laporan kegiatan kelas
secara terbuka (transparan),
b. Disiplin. mengikuti peraturan yang ada di sekolah, tertib dalam melakspeserta didikan
tugas, hadir di sekolah tepat waktu, masuk kelas tepat waktu, memakai pakaian seragam
lengkap dan rapi, tertib mentaati peraturan sekolah, melaksanakan piket kebersihan kelas,
mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu, mengerjakan tugas/pekerjaan rumah
dengan baik, membagi waktu belajar dan bermain dengan baik, mengambil dan
mengembalikan peralatan belajar pada tempatnya, tidak pernah terlambat masuk kelas.
c. Tanggung jawab. menyelesaikan tugas yang diberikan , mengakui kesalahan,
melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas seperti piket kebersihan,
melaksanakan peraturan sekolah dengan baik, mengerjakan tugas/pekerjaan rumah
sekolah dengan baik, mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu, mengakui
kesalahan, tidak melemparkan kesalahan kepada teman, berpartisipasi dalam kegiatan
sosial di sekolah, menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok di
kelas/sekolah, membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan.
d. Santun. menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat, menghormati
guru, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan orang yang lebih tua, berbicara atau bertutur
kata halus tidak kasar, berpakaian rapi dan pantas, dapat mengendalikan emosi dalam
menghadapi masalah, tidak marah-marah mengucapkan salam ketika bertemu guru,
teman, dan orang-orang di sekolah, menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak
cemberut, mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan dalam bentuk jasa atau
barang dari orang lain.
e. Peduli. ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran,
perhatian kepada orang lain, berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal:
mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit atau kemalangan, meminjamkan
alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki, menolong teman yang mengalami
kesulitan, menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan lingkungan sekolah, melerai
teman yang berselisih (bertengkar), menjenguk teman atau guru yang sakit, menunjukkan
perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.

C.Pelaksnaan penilaian sikap


Penilaian sikap disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan pada saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran.
Adapun Prosedur Pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa melaksanakan diskusi, kerja kelompok, tanya
jawab, guru dapat melakukan penilaian aspek sikap sesuai dengan sikap yang muncul
dari pembelajaran tersebut. Instrumen yang digunakan lembar pengamatan disesuaikan
dengan pendekatan pembelajaran dan sikap yang dinilai. Di luar pembelajaran, penilaian
sikap dilakukan melalui observasi siswa saat istirahat, di perpustakaan, kantin, dan
sebagainya selama masih dalam jam belajar di sekolah.
2.Mencatat prilaku prilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi
Peserta didik yang menunjukkan sikap menonjol baik positif maupun negatif dirangkum
di dalam jurnal oleh guru dalam satu semester. Guru kelas menggunakan satu lembar
observasi untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya, sedangkan guru muatan
pelajaran menggunakan satu lembar observasi
untuk setiap kelas yang diajarnya. Pembina kegiatan ekstrakurikuler menyerahkan hasil
penilaiannya. Minimal pada pertengahan dan akhir semester guru muatan pelajaran dan
pembina ekstrakurikuler menyerahkan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
setiap peserta didik kepada gurukelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil penilaian dirapatkan
melalui dewan guru untuk menentukan nilai pada rapor peserta didik.
3.Menindak lanjuti hasil pengamatan
Hasil pengamatan dan catatan guru tentang aspek sikap peserta didik dibahas oleh seluruh
guru minimal dua kali dalam satu semester. Pembahasan tersebut untuk menindaklanjuti
hasil penilaian sikap peserta didik. Pada dasarnya setiap peserta didik diasumsikan
berperilaku baik, namun hasil penilaian lebih ditekankan pada peningkatan dan ada pula
yang mengalami penurunan terhadap sikap peserta didik. Sebagai tindak lanjut bagi
peserta didik yang mengalami peningkatan, perlu diberikan suatu penghargaan baik
secara verbal maupun nonverbal, sedangkan untuk peserta didik yang mengalami
penurunan sikap maka perlu diberikan program pembinaan atau motivasi
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui perilaku peserta didik pada saat pembelajaran
dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk pembinaan perilaku sesuai budi pekerti dalam
rangka pembentukan karakter peserta didik. Upaya untuk meningkatkan dan menumbuhkan
sikap yang diharapkan sesuai dengan KI-1 dan KI-2 guru harus memberikan pembiasaan dan
pembinaan secara terus menerus baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
Penilaian sikap bertujuan untuk mengetahui perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap
memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga
teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Penilaian sikap dapat dilakukan pada saat
kegiatan pembelajaran misalnya, saat berdiskusi dalam kelompok dapat dinilai sikap santun, saat
bekerja kelompok dapat dinilai sikap tanggungjawab, saat presentasi dapat dinilai sikap percaya
diri. Selain itu, penilaian sikap dapat juga dilakukan di luar kegiatan pembelajaran, misalnya
sikap disiplin dapat dinilai dengan mengamati kehadiran peserta didik, sikap jujur, santun dan
peduli, dapat diamati pada saat peserta didik bermain bersama teman

B. SARAN
Penulis harap dengan adanya makalah ini, para pembaca khususnya penulis dapat memahami
semua pembahasan yang telah diuraikan diatas. Penulis pun mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca guna sempurnanya pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Blog pendidikan 2021 https://www.blogpendidikan.net/2021/08/langkah-langkah-penilaian-


sikap-dan.html?m=0
Syamsulhendry 2016http://syamsulhendry.blogspot.com/2016/08/penilaian-sikap-dalam-
k13.html
Nya apriliani 2018 https://text-id.123dok.com/document/lzg36142q-penilaian-sikap-
perencanaan-pelaksanaan-dan-pengolahan-penilaian.html

Anda mungkin juga menyukai