Oleh Kelompok 4 :
2020/2021
KATA PENGANTAR
( Kelompok 4 )
ii
DAFTAR ISI
COVE
R.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................................14
Daftar Pustaka.................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah daam penulisan
makalah ini meliputi, :
1. Apa yang dimaksut penilaian sikap?
2. Bagaimana karakteristik penilaian sikap?
3. Bagaimana bentuk rancangan penilaian
sikap ?
4. Bagaimana manfaat dari penilaian sikap ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian penilaian sikap
2. Memahami karakteristik penilaian sikap
siswa Sekolah Dasar
3. Memahami bentuk rancangan penilaian
sikap
4. Mengetahui manfaat dari penilaian sikap
5. Pembaca selaku mahasiswa Pendidikan
khususnya PGSD dapat memahami secara
rinci mengenai karakteristik dan rancangan
penilaian sikap evaluasi pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pembelajaran di sekolah, yang akan dicapai melalui
kegiatan pembelajaran kegiatan yang tepat.
Penilaian sikap (attitude assessment) merupakan
kegiatan yang bersifat kompleks, karena berkaitan dengan
value dan obyeknya tidak langsung dapat diukur. Hasil
penilaian sikap harus dipahami sebagai proses (outcome)
bukan sebagai hasil (output) proses pembelajaran yang
instan dinilai oleh pendidik pada setiap kali menyelesaikan
proses pembelajaran. Oleh karenanya, penilaian ini
merupakan proses akumulatif yang bersifat judgmental
pendidik terhadap perilaku siswa selama periode waktu
tertentu (misalnya setengah atau satu semester) yang
didasarkan pada pengamatan dan rekaman tertentu dengan
indikator perilaku yang ditetapkan.
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu
program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan
aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan
terhadap sikap. Penilaian sikap yang dilakukan guru
kepada siswa supaya seorang siswa tersebut mempunyai
bekal atau alat guna membantu mereka dalam
melaksanakan tata cara hidup sehari hari. Terkait dengan
proses pembelajarannya, pendidikan sikap seharusnya
tidak perlu menjadi suatu pelajaran sendiri, pendidikan
sikap dapat dintegrasikan dalam pembelajaran dalam
setiap mata pelajaran, penanaman nilai- nilai disekolah
dan kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Sedangkan
kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari
pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan
kemajuan sikap peserta didik secara individual.
.
4
2.2 Karakteristik Penilaian Sikap
Ada 5 (lima) tipe karakteristik penilaian afektif yang
penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral.
1. Sikap
Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk
bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu
objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati
dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui
penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan
sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan
yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap
sesuatu.
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah
suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon
secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi,
konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek
misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata
pelajaran. Sikap peserta didik ini penting untuk
ditingkatkan (Popham, 1999). Sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran, harus lebih positif setelah
peserta didik mengikuti pembelajaran dibanding
sebelum mengikuti pembelajaran. Perubahan ini
merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu
pendidik harus membuat rencana pembelajaran
termasuk pengalaman belajar peserta didik yang
membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran
menjadi lebih positif.
2. Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi
yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong
seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas,
5
pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian
atau pencapaian. Sedangkan menurut kamus besar
bahasa Indonesia (1990: 583), minat atau keinginan
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu. Hal penting pada minat adalah intensitasnya.
Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang
memiliki intensitas tinggi.
Penilaian minat dapat digunakan mengetahui minat
peserta didik sehingga mudah untuk diarahkan dalam
pembelajaran, mengetahui bakat dan minat peserta
didik yang sebenarnya, pertimbangan penjurusan dan
pelayanan individual peserta didik, menggambarkan
keadaan langsung di lapangan/kelas, acuan dalam
menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan,
memilih metode yang tepat dalam penyampaian materi,
mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap
pelajaran yang diberikan pendidik, bahan pertimbangan
menentukan program sekolah, mingkatkankatkan
motivasi belajar peserta didik. mengelompokkan
peserta didik yang memiliki minat sama, acuan dalam
menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan
dan memilih metode yang tepat dalam penyampaian
materi, mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap
pelajaran yang diberikan pendidik, bahan pertimbangan
menentukan program sekolah, dan meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
3. Konsep diri
Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang
dilakukan individu terhadap kemampuan dan
kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas
konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang
lain. Target konsep diri biasanya orang tetapi bisa juga
6
institusi seperti sekolah. Arah konsep diri bisa positif
atau negatif, dan intensitasnya bisa dinyatakan dalam
suatu daerah kontinum, yaitu mulai dari rendah sampai
tinggi.
Konsep diri ini penting untuk menentukan jenjang
karir peserta didik, yaitu dengan mengetahui kekuatan
dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir
yang tepat bagi peserta didik. Selain itu informasi
konsep diri penting bagi sekolah untuk memberikan
motivasi belajar peserta didik dengan tepat.
4. Nilai
Nilai menurut Rokeach (1968) merupakan suatu
keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku
yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
Selanjutnya dijelaskan bahwa sikap mengacu pada
suatu organisasi sejumlah keyakinan sekitar objek
spesifik atau situasi, sedangkan nilai mengacu pada
keyakinan.
5. Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar
terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap
tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu
orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang
lain baik fisik maupun psikis. Moral juga sering
dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu
keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala.
Jadi, moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan
keyakinan seseorang.
7
penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggung jawab wali kelas atau guru kelas (Permendikbud
No 23 Tahun 2016: 7). Penilaian sikap dilakukan dengan
teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan, teknik
penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa
lembar observasi, atau buku jurnal (yang selanjutnya
disebut jurnal). Teknikpenilaian lain yang dapat digunakan
adalah penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian
diri dan penilaian antar teman dapat dilakukan dalam
rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik,
yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data
konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016: 21-22).
8
umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang
diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku
sesuaikenyataan. Pernyataan memuat sikap atau
perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator
penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi
dasar. Rentang skala hasil pengamatan antaralain
berupa :
1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan
petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian
dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan
petunjuk penskoran memuat caramemberikan skor dan
mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih
efektif dan terarah hendaknya :
1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan
sebelumnya. Perencanaan mencakupindikator atau
aspek yang akan diamati dari suatu proses.
2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek
atau skala penilaian.
3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi
selesai dilaksanakan.
b. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan
dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.Skala
penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau
skala semantic differential. Skala Likert adalah skala
9
yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsiseseorang atau sekelompok
orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan
skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur
sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan gandamaupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di
mana jawaban yang sangat positifterletak dibagian
kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di
bagian kiri garis, atausebaliknya. Data yang diperoleh
melalui pengukuran dengan skala semantic differential
adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya
digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang. Kriteria penyusunan
lembar penilaian diri:
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap,
misal : sikap responden terhadap sesuatuhal.
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh responden.
3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari
satu pengertian
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
c. Penilaian Antar Peserta Didik
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah
daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik
sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah
satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.
d. Jurnal
10
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar
kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku. Kelebihan yang ada pada
jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera.
Dengandemikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan
dapat digunakan untuk memahami peserta didikdengan
lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada
jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut
waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti
munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu
perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan
tidakdilakukan dengan segera, maka objektivitasnya
berkurang.Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru
perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek
pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-
aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut
kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan
peserta didik di awal semester. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang
dicatat hanyalah kejadian / peristiwayang berkaitan
dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
11
a. Guru melakukan penilaian menggunakan prosedur yang
sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun pada
awal kegiatan pembelajaran.
b. Guru menjamin pelaksanaan ulangan dan ujian yang
bebas dari kemungkinan terjadi tindak kecurangan.
c. Guru memeriksa dan mengembalikan hasil pekerjaan
peserta didik dan selanjutnya memberikan umpan balik
dan komentar yang bersifat mendidik.
d. Guru menindaklanjuti hasil pemeriksaan, jika ada peserta
didik yang belum memenuhi KKM dan melaksanakan
pembelajaran remedial atau pengayaan.
e. Guru melaksanakan ujian ulangan bagi peserta didik
yang mengikuti pembelajaran remedial, atau pengayaan
untuk pengambilan kebijakan berbasis hasil belajar
peserta didik (Kunandar, 2014: 73).
12
orang tersebut. Apabila pengetahuan seseorang mengenai
sesuatu belum konsisten maka hal ituakan berpengaruh
pada Penilaian Sikap orang itu terhadap objek
tersebut. Siswamempunyai Penilaian Sikap positif
terhadap suatu objek yang bernilai dalam
pandangannya, dan ia akan berPenilaian Sikap negatif
terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai dan atau juga
merugikan. Penilaian Sikap ini kemudian mendasari dan
mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama
lainnya berhubungan. Hal yangmenjadi objek Penilaian
Sikap dapat bermacam-macam. Sekalipun demikian,
orang hanya dapat mempunyai Penilaian Sikap terhadap hal-
hal yang diketahuinya.
Jadi harus ada sekedar informasi pada seseorang
untuk dapat memberikan penilaian sikap terhadap suatu
objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu
penilaian sikap. Dari informasi yang didapatkan itu akan
menimbulkan berbagai macam perasaan positif atau negatif
terhadap suatu objek.
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa penilaian sikap merupakan aplikasi
suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap
sikap. Penilaian sikap yang dilakukan guru kepada siswa
supaya seorang siswa tersebut mempunyai bekal atau alat
guna membantu mereka dalam melaksanakan tata cara
hidup sehari hari. Sedangkan kegunaan utama penilaian
sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi
(cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik
secara individual.
Ada 5 (lima) tipe karakteristik penilaian afektif yang
penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral.
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi
penilaian diri, penilaian antar peserta didik, atau buku
jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Manfaat penilaian
sikap dapat dilihat dari 2 objek : Penilaian Sikap sebagai
instrumen atau alat untuk mencapai tujuan dan
Penilaian Sikap sebagai fungsi pengetahuan.
3.2 Saran
Berdasarkan makalah ini dibuat diharapkan pembaca,
pendidik, dan calon pendidik dapat memahami penilaian
unjuk kerja guna evaluasi pembelajaran yang sesuai.
Meliputi pengertian, karakteristik dan rancangan penialaian
sikap. Berdasarkan makalah ini semoga dapat dijadikan
tambahan imu yang bermanfaat dan berguna bagi pembaca
mengenai materi penilaian sikap siswa, khususnya untuk
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
14
Daftar Pustaka
Dra. Sri Tutur Martaningsih, M. (2015). Active Learning Guru SD dan Pelatihan
Penilaian. Sleman: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti.
Basrowi, Iskandar.(2012). Evaluasi Belajar Berbasis Karya.Bandung: Karya Putra
Darwati
Febriana. (2019). evaluasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyadi. (2016). Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN MALIKI PRESS.
Muri. (2015 ). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Suharsimi, A. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto:. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group .
.
15