1
2
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang ........................................................................................................1
Rumusan
Masalah ...................................................................................................1
Tujuan
Masalah .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ..............................................................................................................
9
Saran ........................................................................................................................9
ii
DAFTAR
PUSTAKA ..........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam hal ini guru mampu mengetahui karakter dan kemampuan siswa dalam
berbagai hal dalam cakupannya pembelajaran. Penilaian otentik merupakan hal
yang perlu diketahui oleh guru dan guru harus mampu mengidentifikasi setiap
aktivitas yang dilakukan siswa, karena penilaian otentik pada dasarnya
mempunyai tujuan atau maksud untuk perkembangan siswa. Guru juga harus
membuat data yang berisikan penilaian otentik siswa. Selain itu, Guru diharapkan
mengetahui strategi atau cara pengembangan penilaian karakter dan
mengembangkan model penilaian karakter yang berdasarkan penilaian otentik.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mueller dan Morgan (2004) penilaian otentik adalah penilaian belajar
yang Merujuk pada situasi atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai
3
pendekatan macam untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan
bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu jenis pemecahan. Dengan
kata lain, penilaian otentik mengukur, memonitor, dan menilai semua aspek hasil
belajar yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor baik yang
tampaknya sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran maupun berupa
perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses
pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.
Jadi dapat disimpulkan dari pendapat para ahli diatas adalah Pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap
(afektif), keterampilan (psikomotorik) dan pengetahuan (kognitif).
4
tersebut serta ukuran kemunculan karakter pada diri siswa. Tujuan pendidikan
karakter disekolah antara lain :
B. Pengukuran Kepribadian
Sifat kepribadian biasa diukur melalui angka rata-rata pelaporan dari laporan
pribadi kuesioner kepribadian (untuk sifat khusus) atau penelusuran kepribadian
seutuhnya kepribadian inventaris serangkaian instrumen yang menyingkapkan
5
sejumlah sifat Ada beberapa macam cara untuk mengukur atau menyelidiki
kepribadian. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.1 :
a. Observasi Langsung
Dalam metode ini tiap-tiap subjek menyelingi pada periode waktu tertentu Hal
yang diobservasi mungkin hanya muncul tidaknya respon, atau aspek tertentu.
Dalam metode ini dipilih dari berbagai tingkah laku dalam berbagai situasi.
Laporan observasinya mungkin berupa catatan-catatan dari Ibu tentang anaknya,
khusus pada saat menangis, pada waktu yang menegangkan, dan sebagainya.
Dalam pencatatan hal-hal tersebut yang menjadi perhatian adalah tentang
intensitasnya, lamanya, juga tentang efek-efek berikut setelahnya tanggapan.
Metode ini dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang tingkah
laku yang khusus ingin melamar oleh yang bersangkutan sendiri. Misalnya
mengadakan observasi sendiri pada saat sedang marah (Muhadjir, 1992:92) Syarat
penggunaan Metode ini, antara lain, bahwa peneliti adalah orang dewasa yang
1
Burhanuddin, Penilaian otentik dalam penilaian karakter, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2015.)
hal. 77.
6
cukup cerdas dan lebih jauh lagi adalah benar-benar ada pengabdian pada
perkembangan ilmu pengetahuan.
b. Wawancara
1. Wawancara stres
2. Wawancara Lengkap
7
diukur. Standar yang dimaksud adalah sebuah pernyataan tentang apa yang
harus diketahui atau dapat dilakukan pembelajar selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
2. Penentuan Tugas Otentik Dalam pandangan Nurgianoro tugas otentik
adalah tugas yang secara nyata dibebankan kepada siswa untuk mengukur
pencapaian kompetensi yang dibelajarkan, baik ketika kegiatan
pembelajaran masih berlangsung atau ketika sudah berakhir.
3. Pembuatan kriteria-kriteria merupakan indikator yang menspesifikasi
tugas otentik dinilai sehingga menjadi jelas keterukurannya. Mueller dan
Nurgiyantoro menyatakan bahwa kriteria merupakan pernyataan yang
menggambarkan tingkat capaian dan bukti-bukti nyata capaian hasil
belajar subjek belajar dengan kualitas tertentu yang diinginkan.
4. Pembuatan Rubrik merupakan alat skala yang digunakan untuk mengukur
tinggi rendahnya kemampuan siswa. Sebuah rubrik biasanya berbentuk
tabel yang memuat minimal tiga komponen pokok yaitu kriteria termasuk
di dalamnya subkriteria,2 skor pencapaian dan deskriptif pada masing-
masing kriteria tersebut.
BAB III
2
Dirman, Karakteristik Peserta Didik Dalam Rangka Implementasi Standar Proses Pendidikan
Siswa, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2014.) hal. 89.
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan sudut pandang ini, penilaian otentik adalah penilaian kamu dan
berkenaan dengan pemahaman dan implementasinya. Sifat kepribadian biasa
diukur melalui angka rata-rata pelaporan dari kepribadian untuk sifat khusus atau
penelusuran kepribadian seutuhnya inventarisasi kepribadian, serangkaian
instrumen yang menyingkapkan sejumlah sifat. Strategi penilaian otentik
dilakukan dengan: penentuan standar, mengembangkan pemilihan tugas otentik,
pembuatan kriteria, pembuatan rubrik.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10