Tentang
Teknik dan instrumen penilaian hasil belajar
Auntentik pada kurikulum merdeka
DOSEN PENGAMPU:
ARLINA YUZA S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
1.Lutfia Tri Zahro ( 2110013411055 )
2.Rizqan Haris ( 2110013411020 )
3.Rizki Nurfiatin ( 2110013411051 )
4.Annisa Warda ( 2110013411056)
5.Teguh Putri ( 2110013411157)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Tak lupa pula
shalawat beriringkan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang “teknik dan instrument penilaian hasil belajar autentik pada
kurikulum merdeka ”. Adapu maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Pendidikan Inklusi. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibuk Arlina
Yuza,S,Pd.M.Pd.. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusi dan kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami, sahabat, dan juga teman-teman yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami. Semoga materi yang terdapat didalam makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari masih ada
kekurangan dalam penyusunan makalah kami. Tiada yang sempurna didunia ini, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca bagi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Padang, Oktober 2022
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….
C. Tujuan ……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penilaian autentik………………………………………………
B. Jenis jenis penilaian autentik………………………………………………
C. Teknik dan instrument penilaian autentik…………………………………
D. Karakteristik penilaian autentik……………………………………………
E. Ciri ciri penilaian autentik ………………………………………………...
F. Macam macam penilaian autentik ………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………………
……
B. Saran
…………………………………………………………
…………..
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Perubahan paradigminilah,para pendidik merasa kebingungan dalam proses pembelajaran
dan penilaian.Penilaian yang seperti apa yang bisa mencakup ke dalam beberapa aspekya
ng dapat memberikan gambaran yang seutuhnya
mengenaisikap,keterampilan,pengetahuan,dan bagaimana para peserta didik itu
menjadikehidupan sehari-hari mereka dan mengaitkan dengan apa yang mereka pelajari
disekolah serta bagaimana format untuk mencakup semua aspek tersebut.Penilaian hasil
belajar oleh pendidik dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum2013 dijelaskan penilaian
hasil belajar adalah proses pengumpulan informasi/buktitentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dansikap sosial,kompetensi
pengetahuan,dan kompetensi keterampilan yang dilakukansecara terencana dan
sistematis,selama dan setelah proses pembelajaran.Dalam pendidikan,penilaian atau
assessmentdidasarkan pada pengetahuan kitatentang belajar dan tentang bagaimana
kompetensi berkembang dalam materi pelajaran yang kita ajarkan. Penilaian dapat
diterapkan pada berbagai aspek keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca,
menulis, dan menyimak. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yang memiliki tingkat
kesulitan dalam pembelajaran yaitu keterampilan menulis. Keterampilan ini melibatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi karena menuntut siswa untuk mengeluarkan ide dan
kreativitas 2 dalam bentuk karya. Menulis adalah aktivitas aktif produktif untuk
menghasilkan sebuah karya. Dilihat secara umum, menulis adalah aktivitas
mengemukakan gagasan melalui media bahasa (Nurgiyantoro, 2013:425) Dalam
penilaian autentik guru diwajibkan untuk menilai semua aspek hasil belajar peserta didik
selama proses pembelajaran seperti aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.
Akan tetapi, di dalam kenyataannya penilaian autentik belum diterapkan sepenuhnya di
dalam sekolah yang diteliti. Sistem penilaian secara autentik belum mampu
menggambarkan kemampuan peserta didik secara nyata. Peserta didik juga kurang
menguasai materi yang sifatnya berkaitan dengan dunia nyata.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah itu penilaian autentik?
2.Bagaimana instrument penilaian autentik tersebut?
3.Apa saja jenis penilaian autentik itu??
C.TUJUAN
1.siswa dapat memahami bagaimanainstrumen penilaian autentik pada kurikulum
merdeka
2.siswa dapat menjelaskan bagaimana teknik dari penilaian autentik demgan baik dan
benar
3.siswa dapat memberikan seperti apa teknik dan instrument penilaian autentik pada
kurikulum merdeka
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar peserta didik perlu
diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses
pembelajaran dengan benar.
Pengertian autentik
Kata John Mueller, Penilaian autentik adalah sebuah bentuk penilaian dimana para siswa
diminta untuk melakukan tugas-tugas di dunia nyata yang menunjukkan aplikasi
bermakna dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dalam pembelajaran. Sebuah
penilaian autentik biasanya mencakup tugas bagi siswa untuk melakukan dan unjuk
kinerja dan tugas itu dinilai dengan berpedoman pada berupa rubrik yang telah
ditetapkan. Siswa dituntut untuk menerapkan ketrampilan dan pengetahuan yang telah
diperoleh dan telah mereka kuasai dalam dunia nyata (Richard J Stiggins).
Pengertian Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan
peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effects) dan dampak pengiring (nurturant effects) dari pembelajaran.
2.Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta
didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis dan penyajian data. Tiga hal yang perlu diperhatikan Guru dalam
penilaian proyek:
1.Keterampilan peserta didik dalam memilih topic, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
2.Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan peseta didik.
3.Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan
oleh peserta didik.
3.Penilaian Portofolio
Penilaian potofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata
kehidupan sehari-hari. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta
didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
1.Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio
Guru atau Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
2.Peserta didik,baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan Guru menyusun portofolio pembelajaran.
3.Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
4.Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, Guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
5.Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
4.Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uaraian sedapat mungkin bersifat koprehensif sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Dalam
implementasi kurikulum merdeka jika para guru telah melaksanakan penilaian
autentik (authentic assessment) dengan baik diharapkan penilaian (assessment)
terhadap peserta didik kualitasnya akan meningkat. Dan akhirnya kualitas
pendidikan di Indonesia juga akan meningkat.
b.Tes lisan
adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara
peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan.
Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta peserta didik melakukan
perbuatan/mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan. Dalam rancangan
penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam
ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas
ujian nasional dan ujian sekolah.
g.Penilaian Produk
Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan
suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap persiapan,
pelaksanaan/proses pembuatan, dan hasil.
h.Penilaian Inventori
Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai
untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek
psikologis.
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengn menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator
perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri
Merupakan teknik menilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
2. penilaian pengetahuan
Kognitif merupakan domain yang paling dikenal dan paling sering digunakan
dalam pendidikan. Penilaian pengetahuan dilakukan tidak semata-mata untuk
mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery
learning), tetapi penilaian juga ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran. Untuk itu, pemberian umpan balik
(feedback) kepada peserta didik dan guru merupakan hal yang sangat penting,
sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan dinyatakan dalam bentuk angka
rentang 1-100.
Berbagai teknik penilaian dapat digunakan pada penilaian pengetahuan sesuai
dengan karakteristik masing-masing Kompetensi Dasar (KD). Meskipun teknik
yang biasa digunakan adalah tes lisan, tes tertulis, dan penugasan, namun tidak
menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Selain itu dapat pula digunakan portofolio sebagai masukan dalam
merencanakan remedial dan pengayaan.
c. Instrumen penugasan
Berupa pekerjaan rumah atau projek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
3. penilaian keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian porto polio. Instrumen yang digunakan
merupakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru PPKn pada umumnya belum
menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013. Guru belum
melakukan penilaian autentik. Di sisi lain penilaian yang dilakukan guru umumnya
masih fokus kepada penilaian pengetahuan, sementara penilaian sikap dan
keterampilan sering terabaikan. Penilaian sikap dan keterampilan yang diberikan
guru cenderung subjektif, hanya dengan melihat kehadiran peserta didik. Penilaian
autentik seharusnya bisa dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian
proyek, penilaian portofolio, dan penilaian tertulis untuk semua domain penilaian.
b. Penilaian projek
Yaitu tugas-tugas belajar (learning task) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
c. Penilaian porto polio
Yaitu penilaian yang dilakukan dengan cara penilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan kreatifitas peserta
didik dalam kurun waktu tertentu. karya tersebut dapat berbentuk tindakan
nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.
1) Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk.
Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja
(perfomance) dan produk yang dikerjakan peserta didik.
4) Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Artinya, dalam melakukan
penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi tertentu harus secara
komprehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil tes semata.
5) Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagian-bagian
kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan
pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari.
1.Valid, artinya suatu instrumen dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa
yang hendak diukur secara tepat.
2.Reliabel, artinya suatu instrumen dapat dikatakan reliabel atau handal jika ia
mempunyai hasil yang taat asas (consistent).
3.Relevan, artinya instrumen yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan.
4.Representatif, artinya materi instrumen harus betul-betul mewakili seluruh materi yang
disampaikan.
7.Spesifik, artinya suatu instrumen disusun dan digunakan khusus untuk objek yang
dievaluasi.
Valid sering juga disebut dengan sahih, tepat. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013).
Misalnya angket dan lembar wawancara penilaian sikap dapat mengukur sikap.
Sedangkan reliabel sering disebut dengan keajegan. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013).
(b) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
(c) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
(d) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
(e) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
(f) Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai
dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
(g) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
(i) Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik
dalam belajar.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian, dapat disepakati bahwa asesmen autentik merupakan alat yang
dapat mengukur perkembangan siswa dalam aspek afektif, kognitif, maupun psikomotorik.
Meskipun terdapat anggapan bahwa instrumen penilaian yang harus dikembangkan oleh guru
cukup banyak, namun asesmen tersebut mampu memberikan keterangan yang cukup rinci
terhadap hasil belajar siswa serta bersifat berkelanjutan. Dengan demikian, asesmen autentik
yang pernah diterapkan pada kurikulum 2013 dapat diintegrasikan pula pada kurikulum baru
yang bernama merdeka belajar. Pada penelitian ini instrumen penilaian autentik 2013 yang
dikembangkan antara lain RPP, Lembar Tes, dan Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa.
Lembar tes digunakan untuk menilai pengetahuan siswa sedangkan lembar observasi
digunakan untuk menilai keterampilan siswa.
B.SARAN
Demikianlah makalah ini penulis buat. Mohon maaf apabila terdapat kesalah dan
kekurangan isi dari makalh ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.eric.ed.gov/ERICWebPortal/detail?accno=EJ813766%5Cnhttp://
www.eric.ed.gov/PDFS/ EJ813766.pdf
Popham, W. J. (1999). Classroom assessment: What teachers need to know. ERIC.
http://beritamagelang.id/kolom/pentingnya-penilaian-autentik-dalam-implementasi-
kurikulum-merdeka-ikm#:~:text=penilaian%20autentik%20itu%3F-,Penilaian
%20autentik%20(authentic%20assessment)%20adalah%20pengukuran%20yang
%20bermakna%20secara%20signifikan,)%20da
http://repository.uin-malang.ac.id/7993/1/7993.pdfn%20pengetahuan%20(kognitif).
https://www.academia.edu/29269325/
PENILAIAN_HASIL_BELAJAR_DALAM_KURIKULUM