Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR AUTENTIK

DOSEN PENGAMPU : MOHAMMAD KHOLIL, M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 07

Evrilia Nikmatus Sholekha 211101040005

Elya Pratiwi 211101040025

Siti Nurul Aini 211101040026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena karunianya dan rahmatnya
kami dapat menyusun makalah ini. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Tidak lupa kami berterima kasih kepada Bapak Mohammad Kholil.
M.Pd. Selaku dosen pengampu Mata kuliah “ Evaluasi Pembelajaran” yang senantiasa
membimbing kami.

Makalah yang berjudul “Teknik dan instrumen penilaian hasil belajar autentik”
yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok. Penulis berharap dengan adanya makalah
ini memudahkan kita semua untuk memahami lebih dalam mengenai materi tersebut.

Kami menyadari banyak kesalahan dalam makalah ini, kami sebagai penulis
meminta izin untuk mengucapkan kata-kata maaf. Mohon untuk bapak dosen pengampu
dan rekan-rekan sekalian untuk memberikan saran dan kritiknya supaya kedepan kami
menjadi lebih baik dalam menulis makalah.

Jember, 30 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2

A. Teknik dan instrumen penilaian sikap............................................................2


B. Teknik dan istrumen penilaian pengetahuan..................................................3
C. Teknik dan instrumen penilaian keterampilan...............................................4
D. Validitas instrumen penilaian hasil belajar....................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam pendidikan evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem


pembelajaran yang wajib dicoba secara sistematis serta terencana sebagai alat mengukur
keberhasilan ataupun sasaran yang hendak dicapai dalam proses pendidikan, oleh
karena itu seorang guru harus betul-betul mempersiapkan dengan benar penilaian
tersebut. Sebelum menyiapkan penilaian pendidik terlebih dulu mengerti apa itu
evaluasi. Penilaian sikap adalah sebuah penilaian yang mengacu pada perilaku siswa
dalam proses pembalajaran, kegiatan kurikuler, maupun kegiatan ekstra kurikuler dalam
sikap sosial maupun spiritual. Dalam penilaian sikap dapat di taksirkan bahwasetiap
siwa mempunyai perilaku yang baik. Apabila perilaku sangat baik dan kurang baik itu
tidak ditemukan dari siswa, maka penilaian pada siswa tersebut di katakan baik dan
sesuai dengan yang di harapkan pada indikator.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menentukan teknik dan instrumen penilaian sikap ?

2. Bagaimana menentukan teknik dan instrumen penilaian pengetahuan ?

3. Bagaimana menentukan teknik dan instrumen penilaian keterampilan ?

4. Bagaimana menentukan validasi instrumen panilaian hasil belajar ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui penilaian sikap siswa

2. Untuk mengetahui penilaian pengetahuan siswa

3. Untuk mengetahui penilaian keterampilan siswa

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Penilaian sikap adalah sebuah penilaian yang mengacu pada perilaku
siswa dalam proses pembalajaran, kegiatan kurikuler, maupun kegiatan ekstra
kurikuler dalam sikap sosial maupun spiritual. Dalam penilaian sikap dapat di
taksirkan bahwasetiap siwa mempunyai perilaku yang baik. Apabila perilaku
sangat baik dan kurang baik itu tidak ditemukan dari siswa, maka penilaian pada
siswa tersebut di katakan baik dan sesuai dengan yang di harapkan pada
indikator. Penilaian sikap di sini dibagi menjadi 2, yaitu sikap spiritual dan sikap
sosial. Penilaian sikap spiritual adalah penilaian indikator yang muncul pada
kompetensi 1 (KI-1) yang di antaranya, ketaatan dalam beribadah, berdoa
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, berperilaku bersyukur, dan
bertoleransi dalam beribadah. Penilaian sikap sosial adalah penilaian yang
muncul pada kompetensi inti 2 (KI-2) yang diantaranya ialah jujur, percaya diri,
santun, tanggung jawab, dan disiplin.
Indikator penilaian sikap spiritual dan sosial ini dapat di ukur dan
dievaluasi dengan variasi teknik penilaian. Teknik dari penilaian sikap terdiri
dari penilaian penunjang dan penilaian utama. Teknik penilaian utama dapat di
lakukan dengan observasi, sedangkan teknik penilaian penunjang disini dapat
dilakukan dengan penilaian diri dan juga penilaian antar teman. Dalam teknik
penilaian obserfasi dapat dilakukan guru pada saat proses dan di luar
pembelajaran. Teknik penilaian penunjang pada penilaian hasil diantaranya ialah
penilaian diri dan penilaian antar teman. Menggunakan penilaian diri karena
dapat memberikan penguatan pada sebuah proses belajar siswa. Sedangkan
penilaian antar teman adalah sebuah teknik dengan menggunakan cara meminta
siswa untuk saling mengoreksi antara sutu dengan yang lain yang terkait dengan
pencapaian kompetensi.

2
Penentuan teknik penilaian sikap sebagai nurturact effect pembelajaran
tematik dilakukan dengan langkah langkah berikut :
1. Menetapkan KI-1 dan KI-2 yang berkaitan dengan KD dan KI-3 dan
KI-4 melaluipemetaan tematik.
2. Menentukan aspek sikap yang ada dalam KD dari KI-1 atau KD dari
KI-2 tersebut.
3. Menentukan indikator sikap yang ingin diamati.

B. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Teknik penilaian yang kedua adalah Penilaian pengetahuan, yaitu
penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan pengetahuan
faktual,prosedural, konseptual, metakognitif dan kecakapan berpikir tingkat
rendah hingga tinggi. untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa perlu adanya
penugasan, yakni siswa diberi tugas untuk mengukur, memfasilitasi,
memperoleh atau meningkatkan pengetahuan yang didapat siswa. penilaian
pengetahuan juga dapat dilakukan dengan 3 Teknik tes: a.tes tertulis, b.tes lisan,
dan c.tes penugasan.
a. tes tertulis, instrument yang digunakan dalam tes tertulis berupa soal dan
jawaban yang berbentuk tulisan. soal dan jawaban dalam tes tertulis kadang
berupa uraian,pilihan ganda, benar atau salah dan menjodohkan.
b. tes lisan, tes lisan yang biasa digunakan seorang pendidik adalah siswa
disuruh hafalan, kemudian penyetorannya dilakukan secara langsung. jika
dalam keadaan pandemi seperti tahun kemarin, tes lisan dilakukan dengan
cara siswa di tugaskan untuk menghafal dengan memvideo dirinya Ketika
hafalan dirumahnya,kemudian dikirim ke gurunya.
c. tes penugasan, biasanya dilakukan oleh guru Ketika sesudah kegiatan
pembelajaran, akan tetapi ada juga Sebagian guru yang memberikan tugas
sebelum kegiatan pembelajaran yang kemudian tugas tersebut kan dibahas
Ketika tiba Waktu pembelajaran. penugasan juga bisa diberikan Ketika
pembelajaran berlangsung.

3
fungsi Penugasan untuk penilaian pengetahuan dilakukan setelah melakukan
proses pembelajaran juga sebagai metode penugasan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan yang sudah diberikan sebelum atau selama
melakukan proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas yang diberikan
dapat dikerjakan dengan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas yang diberikan kepada siswa, yang dikerjakan di sekolah, di
rumah, ataupun di luar sekolah. Pada prinsip yang telah ada, penilaian
menggunakan pendekatan penugasan adalah menilai hasil atau usaha dari
penugasan tersebut.

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan seorang guru dalam


penilaian pengetahuan menggunakan penugasan, yaitu: 1) perencanaan
penugasan, dalam nerencanakan penugasan didalamnya perlu terkandung
tujuan,ruang lingkup,waktu,dan alokasi sumber daya penugasan. 2) pelaksanaan
penugasan, dimulainya apa yang telah direncanakan dalam penugasan. 3) acuan
kualitas tugas, contoh dalam melakukan acuan kualitas tugas misalnya dalam
tugas tes praktik, untuk tugas tes praktik harus memenuhi beberapa acuan
kualitas, yaitu: a. mengarahkan siswa untuk menunjukan apa yang dicapai dalam
hasil belajar. b. siswa dapat mengerjakannya. c. menentukan waktu pengerjaan
tugas. d. disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa. e. disesuaikan dengan
konten cakupan kurikulum. f. besifat adil tidak memandang atau membedakan
gender dan latar sosial ekonomi siswa. 4) instrumen, alat yang digunakan untuk
melakukan penilaian berupa tes maupun non tes, dan 5) hasil penilain
penugasan.

C. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Tujuan penilaian keterampilan adalah untuk memastikan apakah


siswa telah menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengenali dan
menyelesaikan masalah dunia nyata. Penilaian keterampilan menggunakan
angka dan deskripsi, dengan skor berkisar antara 0 hingga 100.

4
Teknik yang digunakan untuk mengetahui penilaian pencapaian
keterampilan peserta didik adalah sebagai berikut :

1. Penilaian Kinerja
Penilaian yang dikenal sebagai penilaian kinerja meminta siswa untuk
menerapkan atau menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan saat menyelesaikan tugas dunia nyata. Proses atau produk dapat
menjadi fokus penilaian dalam evaluasi kinerja. Penilaian produk mengacu
pada evaluasi kinerja yang fokus pada produk, sedangkan penilaian praktis
mengacu pada evaluasi kinerja yang berfokus pada proses. Penilaian praktik,
contohnya ; memainkan alat musik, melakukan pengamatan suatu obyek
dengan menggunakan mikroskop, bernyanyi, menari, dan lain sebagainya.
Penilaian produk, misalnya: poster, kerajinan, puisi, dan sebagainya.
Guru dapat membuat instrumen untuk evaluasi kinerja berdasarkan
keterampilan yang perlu dikuasai siswa. Instrumen ini digunakan untuk
melatih keterampilan produk dan keterampilan proses. Ada tiga fase dalam
proses evaluasi kinerja: perencanaan, pelaksanaan, dan pemrosesan. Dalam
perencanaan, penting untuk mempertimbangkan keterampilan yang akan
diukur, kesesuaiannya dengan kemampuan siswa, kegiatan yang akan
dilakukan, dan dapat atau tidaknya diselesaikan oleh siswa berdasarkan
kompetensi keterampilan dasar yang ada pada KD dari KI-4. Rubrik yang
dituangkan dalam format observasi harus disiapkan sebelum pelaksanaan
observasi.
2. Penilaian proyek
Proses mengevaluasi tugas yang harus diselesaikan dalam jumlah waktu
yang telah ditentukan dikenal sebagai penilaian proyek. Perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pemrosesan, penyajian data, dan
pelaporan hanyalah beberapa tugas yang membentuk tugas. Pemahaman,
pengumpulan data dan keterampilan mengaplikasikan, inovasi dan

5
kreativitas, dan kapasitas untuk menginformasikan siswa dengan jelas
tentang konten tertentu semuanya dapat ditentukan melalui penilaian proyek.
Ketika guru ingin mempelajari lebih jauh tentang kreativitas siswanya
dari KD hingga KI-4, instrumen teknik penilaian proyek dapat dibuat. Daftar
pedoman pelaksanaan proyek dan rubrik penilaian membentuk instrumen.
Tujuan siswa untuk menyelesaikan proyek dalam waktu yang singkat. waktu
tertentu dituangkan dalam daftar pedoman pelaksanaan proyek.
3. Penilaian portofolio
Kumpulan dokumen dan strategi penilaian dapat membentuk suatu
portofolio. Sebagai dokumen, portofolio adalah kumpulan dokumen yang
memuat karya siswa dalam bidang reflektif-integratif, penghargaan, dan
hasil penilaian prestasi belajar
Mengingat data peningkatan kapasitas siswa yang dibuat oleh pendidik
dan siswa yang bersangkutan dapat ditingkatkan secara terus menerus.
Dengan itu, karya siswa dapat digunakan untuk menggambarkan kemajuan
belajar mereka dalam portofolio. contoh karya peserta didik yang dapat
dijadikan dokumen portofolio, antara lain: karangan, puisi, surat,
gambar/lukisan, dan komposisi musik. Portofolio siswa digunakan sebagai
metode penilaian untuk mengevaluasi pekerjaan mereka dan menilai
pengembangan pengetahuan dan keterampilan mereka. Bersama siswa, guru
mengumpulkan dan mengevaluasi pekerjaan di akhir setiap periode.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan panduan dalam
pengggunaan penilaian portofolio di sekolah adalah sebagai berikut :
1. Karya asli peserta didik
2. Saling percaya antara guru dan peserta didik
3. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
4. Milik bersama antara peserta didik dan guru
5. Kepuasan
6. Kesesuaian
7. Penilaian proses dan hasil

6
Instrumen penilaian portofolio dapat berupa daftar petunjuk pengumpulan
portofolio atau hanya rubrik penilaian kumpulan karya siswa yang dihasilkan
dalam kurun waktu tertentu. Kompetensi dasar kompetensi inti keterampilan
(KI-4) bahkan indikator dapat dipertimbangkan ketika memilih metode dan
instrumen penilaian keterampilan.

D. VALIDITAS INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jika instrumen memenuhi syarat validitas, guru dapat menggunakan


instrumen penilaian aspek kompetensi. Instrumen yang valid dapat menjadi
bentuk akuntabilitas guru, satuan pendidikan, dan pemerintah dalam
mengembangkan instrumen penilaian. Selain itu, instrumen yang valid benar-
benar dapat mewakili keseriusan kompetensi yang dicapai siswa. Hal ini
penting untuk memperhatikan syarat validitas instrumen.
Dilihat dari jenis validitas, Purwanto (2005) menjelaskan bahwa
instrumen dikatakan valid apabila memenuhi salah satu dari karakteristik
yang terdiri dari content validity, contruct validity, predictive validity, dan
concurrent validity.
Jika instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, maka instrumen
tersebut dikatakan valid. Instrumen penilaian harus secara akurat
mencerminkan kompetensi yang dievaluasi agar memenuhi persyaratan
substansi. Instrumen yang dibuat pendidik untuk memenuhi Persyaratan teknis
berdasarkan bentuk instrumennya disebut persyaratan konstruksi. Instrumen
harus dikembangkan dengan menggunakan bahasa yang tepat, benar, dan
komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan siswa di sebut dengan
persyaratan bahasa.
Berdasarkan fungsi penilaian, karakteristik validitas Instrumen
penilaian hasil belajar dapat dinilai baik secara formatif maupun sumatif. Oleh
karena itu, validitas instrumen penilaian hasil belajar peserta didik terdiri dari

7
validitas instrumen oleh pendidik, validitas instrumen oleh satuan pendidikan
dan validitas instrumen oleh pemerintah.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penilaian sikap adalah sebuah penilaian yang mengacu pada perilaku
siswa dalam proses pembalajaran, kegiatan kurikuler, maupun kegiatan ekstra
kurikuler dalam sikap sosial maupun spiritual. Dalam penilaian sikap dapat di
taksirkan bahwasetiap siwa mempunyai perilaku yang baik. Apabila perilaku
sangat baik dan kurang baik itu tidak ditemukan dari siswa, maka penilaian pada
siswa tersebut di katakan baik dan sesuai dengan yang di harapkan pada
indikator.
Tujuan penilaian keterampilan adalah untuk memastikan apakah
siswa telah menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengenali dan
menyelesaikan masalah dunia nyata. Penilaian keterampilan menggunakan
angka dan deskripsi, dengan skor berkisar antara 0 hingga 100. instrumen
dikatakan valid apabila memenuhi salah satu dari karakteristik yang terdiri dari
content validity, contruct validity, predictive validity, dan concurrent validity.

B. SARAN
Dari materi yang sudah dipaparkan penulis memberi saran, kita sebagai
manusia tidak boleh melakukan pertentangan dan perebutan kekuasaan, harus
menghindari perseisihan antara kelompok, dan tidak boleh melakukan
diskriminasi yang dapat menyebabkan perpecahan. Dari makalah ini kita bisa
mengetahui dimana kekurangan kami masing-masing dalam pengerjaan tugas
makalah. Dari makalah ini masih banyak sekali kekurangan yang tidak kami
ketahui tetapi semoga kedepannya makalah ini bisa menjadi pembelajaran untuk

8
bisa membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah-makalah selanjutnya
tidak ada kesalahan-kesalahan yang sama
DAFTAR PUSTAKA

Latip Asep Diana, Evaluasi Pembelajaran Di SD Dan MI .Jakarta 2018


Ashaari, M. F., Ismail, Z., Puteh, A., Samsudin, M. A., Ismail, M., Kawangit, R.,
Zainal, H., Nasir, B. M., & Ramzi, M. I. (2012). An Assessment of
Teaching and Learning Methodology in Islamic Studies. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 59, 618–626.
Kunandar. (2013). Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013), (Jakarta: Raja, 2014), hlm
70. Raja.
Majid, A. (n.d.). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, hlm. Remaja Rosda Karya.
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran,. Rosda Karya.
Permadi, B. A., & Adityawati, I. A. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Tematik
Berbasis Islam & Kearifan Lokal Kelas Iv Min Seduri & Mis Nurul Amal
Kabupaten Mojokerto. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 122–
138.

Anda mungkin juga menyukai