3) Mengapa perlu penilaian autetik dalam Pendidikan Agama Islam? jelaskan menurut
pendapat anda!
Penilaian autentik adalah suatu proses evaluasi terhadap hasil belajar dan kinerja peserta
didik dalam mengaplikasikannya di kehidupan nyata yang bermakna. Hal ini dikarenakan
peserta didik ditantang untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
situasi yang nyata. Dengan penilaian autentik ini guru akan mengetahui perkembangan
siswa dari data yang dikumpulkan. Ciri-ciri penilaian autentik yaitu : Real-life dan on
going, sejak awal peserta didik mengerti kriteria yang akan digunakan dalam menilai
tugas mereka, valid dan reliabel, peserta didik menstruktur dan mengonstruksikan sendiri
tugasnya, mengembangkan dan mengutamakan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
autentik atau dalam suatu riil, komprehensif dan terintegrasi, menekankan proses dan
produk atau hasil, dan mengutamakan fakta dan bukti-bukti langsung.
Adapun Jenis-jenis penilaian autentik yaitu :
1. penilaian kinerja
2. observasi
3. pertanyaan
4. presentasi dan diskusi
5. proyek dan investigasi
6. portofolio dan jurnal
Langkah-langkah penilaian autentik yakni mengidentifikasi standar, memilih suatu
tugas autentik, mengidentifikasi kriteria untuk tugas (task), dan Menciptakan standar
kriteria atau rubrik (rubrics). Teknik penilaian yang digunakan dibagi menjadi tiga
penilaian: penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan dan penilaian
kompetensi keterampilan. Tindak lanjut proses dan hasil penilaian autentik dengan
melaksanakan pembelajaran tuntas, program remedial, program pengayaan, dan program
akselerasi atau percepatan. Pengelolaan hasil penilaian autentik yaitu pengolahan nilai
kelas, pengolahan nilai untuk rapor, pemanfaatan hasil penilaian, dan pelaporan hasil
penilaian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Penilaian autentik ini bagus untuk diimplementasikan
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, melalui penilaian autentik ini guru dapat
mengetahui sejauh mana pemahaman dan kemampuan siswa. Dengan penilaian autentik
peserta didik belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan ke dalam
dunia nyata.
4) Dalam Kontruksi butir tes Objektifs dan butir soal essay terdapat beberapa
kelebihan dan kelemahan, Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari Kontruksi butir
tes Objektif dan butir soal essay?
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal
ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai.
Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada
tes esai kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-
40 soal tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara
kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan
melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok
untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti
mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip
Berikut adalah kelebihan dan kelemahan tes objektif :
TEST OBJEKTIF
1. Kelebihan Test Objektif yaitu:
a. Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu.
b. Reabilitynya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena
penilainnya bersifat objektif.
c. Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak
menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai.
d. Objekti test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan.
e. Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas.
2. Kelemahan Test Objektif yaitu :
a. Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka
belum menguasai bahan pelajaran tersebut.
b. Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya
membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya.
c. Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi.
d. Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah
pengikut test.
TEST ESSAY
1. Kelebihan Test Essay yaitu:
a. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
b. Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal.
c. Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses
belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif.
d. Derajad ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya.
e. Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini
dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang
baik, benar, dan cepat.
f. Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan
dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya
sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara
utuh.
2. Kelemahan Test Essay yaitu:
a. Sukar dinilai secara tepat.
b. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk
mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
c. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional.
d. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya
dapat dilakukan secara objektif.
5) Buatlah contoh rubik penilaian aspek sikap ketrampilan dan pengetahuan pada
pelajaran PAI!
Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan sekaligus pengolahan data untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didk. Hasil belajar yang dimaksud mencangkup
tiga ranah yaitu pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif).
Rubrik penilaian sikap terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan yang lainnya.
Rubik penilaian aspek sikap ketrampilan dan pengetahuan pada pelajaran PAI
1. Pengamatan Sikap
a. Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual No Nama siswa Ketaatan beribadah
Perilaku bersyukur Kebiasaan berdoa Toleransi BS PB BS PB BS PB BS PB
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
b. Lembar Observasi Penilaian Sikap Sosial No Nama siswa Jujur Disiplin Tanggung
jawab Santun Peduli Percaya diri BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
a. Tes tertulis mengenai ungkapan pujian dari gambar atau teks bacaan yang
diberikanBentuk soal tes tertulis seperti:
• Memilih jawaban (pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan bentuk lainnya).
• Mensuplai jawaban (mengisi/melengkapi, menjawab dengan singkat,
menguraikan).
Jadi dapat disimpulkan bahwa Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran
dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Nama : Nurchasaini
NIM 222721020324
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam
Semester/ Kelas : III (Tiga) / B Daring
Jurusan / program studi : Pendidikan Agama Islam
Hari /Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Dosen Pengampu : Dr. Sugiran, MM
2. Sebutkan dan jelaskan kedudukan media dalam pembelajaran dan berbagai jenis
mediadalam pembelajaran?
Kedudukan media dalam komponen pembelajaran sangat penting bahkan sejajar dengan
metode pembelajaran, karena metode yang digunkan dalam proses pembelajaran
biasanya akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan dapat diadaptasikan
dengan kondisi yang dihadapi. Maka, kedudukan media dalam suatu pembelajaran
sangatlah penting dan menentukan.
Dalam proses pembelajaran terdapat tingkatan proses aktivitas yang melibatkan
keberadaan media pembelajaran, yaitu:
a. Tingkat pengolahan informasi
b. Tingkat penyampaian informasi
c. Tingkat penerimaan informasi
d. Tingkat pengolahan informasi
e. Tingkat respons dari siswa.
f. Tingkat diagnosis dari guru.
g. Tingkat penilaian
h. Dan tingkat penyampaian hasil.
Terjadinya pengalaman belajar yang bermakna ini tidak terkepas dari peran media,
terutama dari kedudukan dan fungsinya. Secara umum media mempunyai kegunaan:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber
belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori, dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman menimbulkan persepsi
yang sama.